BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

22
BELAJAR & CERDAS BERSAMA PSIKOLOG DUNIA Oleh : Dr. C. GEORGE BOEREE 1 I. Inferioritas Di Akademik Dimana melihat sebuah akademia, selalu ada inferioritas di sana. Berbicara tentang pendanaan atau peralatan atau juga buku teks ; dan tidak membandingkan dengan Jepang apa yang ditemukan adalah orang yang tidak merasa baik dengan diri sendiri. Pertama, anak didik : mereka selalu menghindari matematika dan ilmu pengetahuan, sebab ; ”saya tidak merasa baguspada meta pelajaran tersebut”. Mereka tampak sangat tidak termotivasi, karena mereka tidak percaya bahwa dengan usaha mereka bisa mendapatkan segalanya. Esensi tugas kita adalah kita sebagai guru harus mengakhiri perasaan kita terhadap inferioritas yang sudah cukup panjang untuk memberikan anak didik kita sebuah kesempatan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, meskin itu melampaui keinginan kita. Pertama, mari kita ubah iklim dan atmosfer kelas kita. Misalnya, kita bisa berhenti menekankan segala perbedaan dalaam kemampuan asal dan pengetahuan sebelumnya di antara anak didik. Kita bisa mengurangi penekanan akan adanya kompetisi, pengujian, penilaian, dan semacamnya. Dengan kata 1 ENDIK DENI NUGROHO; 06.601030.018; FKIP BIOLOGI;

Transcript of BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Page 1: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

BELAJAR & CERDAS BERSAMA PSIKOLOG DUNIA

Oleh :

Dr. C. GEORGE BOEREE 1

I. Inferioritas Di Akademik

Dimana melihat sebuah akademia, selalu ada inferioritas di sana. Berbicara

tentang pendanaan atau peralatan atau juga buku teks ; dan tidak membandingkan dengan

Jepang apa yang ditemukan adalah orang yang tidak merasa baik dengan diri sendiri.

Pertama, anak didik : mereka selalu menghindari matematika dan ilmu pengetahuan,

sebab ; ”saya tidak merasa baguspada meta pelajaran tersebut”. Mereka tampak sangat

tidak termotivasi, karena mereka tidak percaya bahwa dengan usaha mereka bisa

mendapatkan segalanya.

Esensi tugas kita adalah kita sebagai guru harus mengakhiri perasaan kita

terhadap inferioritas yang sudah cukup panjang untuk memberikan anak didik kita sebuah

kesempatan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, meskin itu melampaui

keinginan kita.

Pertama, mari kita ubah iklim dan atmosfer kelas kita. Misalnya, kita bisa

berhenti menekankan segala perbedaan dalaam kemampuan asal dan pengetahuan

sebelumnya di antara anak didik. Kita bisa mengurangi penekanan akan adanya

kompetisi, pengujian, penilaian, dan semacamnya. Dengan kata lain, kita tidak harus

mendorong anak didik untuk menyembah suatu teori, metode, hasil, atau bahkan

memercayai teoritikus itu sendiri. Tentunya, kita juga tidak boleh melakukan perlawanan

yang ekstrem dan menghabiskan pengajaran kita dengan merendahkan pemikir-pemikir

besar.

Kedua, mari kita membuat suatu usaha menempatkan motivasi yang eksentrik –

nilai-nilai, pendorongan, tingkatan – dengan motivasi yang intrinsik. Apa yang harus kita

lakukan anak didik di belakang alaam semesta. Kita harus mulai dengan bagaimana anak

didik melihat dunia : Apa yang dia ketahui ? apa yang dia suka? Apa yang meraka

1 ENDIK DENI NUGROHO; 06.601030.018; FKIP BIOLOGI;

Page 2: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

inginkan dari kehidupan ini ? kemudian kita pun hanya memberikan dorongan agar

mereka bisa bergerak. Adanya teknik yang mendorong anak didik mengakui

kebermaknaan suatu subjek : pembelajaran kooperatif, pembelajaran dengan praktik,

desain bimbingan, proyek kelas, proyek individual, diskusi kelompok dan sebagainya.

Tapi pengajaran sederhana bisa mempunyai pengaruh yang lama jika hal itu dimulai

dengan anak didik.

Ketiga, kita harus benar-benar menghadapi inferioritas kita. Mari kita ulas

kemampuan-kemampuan kita, memuji diri kita atas prestasi kita, sifat dasar kita yang

baik dan sebagainya. Kita harus berusaha membuktikan bahwa kita bisa atau menerima

apa yang harus kita lakukan dan mengubah secara realistis kemungkinan yang ada.

Tempat terbaik untuk memulai adalah dengan hal-hal yang sepele; jika catatan kita sudah

lengkap, rapi, tersusun baik, dan terus berlatih, dan kita memfokuskan diri pada contoh-

contoh suara, prestasi fisik, dan sebagainya, maka kita menggantikan yang ideal dengan

tujuan-tujuan yang bisa diatur. Dan kita belajar untuk santai : Takdir jiwa abadi kita tidak

harus tergadai dalam lima puluh menit pengajaran kita.

II. Apa Itu Pendidikan Liberal ala Trivial Pursuit

Pendidikan liberal ala Trivial Pursuit yaitu suatu jenis permainan yang tujuannya

untuk mengetahuan trivia seseorang. Sedangkan trivia itu sendiri merupakantiga buah

seni liberal yang dianggap ”kurang penting” dalam pengembangan ilmu pengetahuan

yang terdiri dari : tata bahasa, retorika, dan logika. Ketiganya merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari tujuh seni liberal lainnya yang membentuk dasar kajian universitas

di abad pertengahan, yang secara tradisional dianggap kurang penting daripada empat

pengetahuan yang lain. Pada dasarnya, istilah “ pendidikan liberal” mengacu kepada

sebuah pendidikan yang dibuat untuk disesuaikan dengan tugas-tugas seseorang warga

negara yang bebas.

III. Pembelajaran

Page 3: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Apapun komponen instingtual yang memungkinkan bagi kehidupan manusia,

namun sangat jelas bahwa pembelajaran merupakan komponen yang paling utama.

Semua pembelajaran pada akhirnya terjebak pada asosiasi dan diferensiasi. Asosiasi

adalah pembelajaran bahwa dual hal itu harus dijalankan bersama. Sedangkan

diferensiasi adalah pembelajaran untuk membedakan satu hal dengan hal yang lain.

Ada beberapa hal yang bisa membantu kita menguasai asosiasi dan diferensiasi :

Yang pertama adalah jelas : repetisi atau pengulangan. Kemudian kejelasan (vividnes)

dan intensitas. Dan akhirnya, pengondisian, yaitu penggabungan seluruh asosiasi atau

diferensiasi dengan sesuatu yang memotivasi kita, apakah itu makanan, pertemanan,

uang, kebanggaan, ketakutan terhadappenderitaan, atau apa pun. Pengondisian

lingkungan menambah sebuah konsekuensi positif atau negatif terhadap pembelajaran

yang tercetak di dalamnya. Bagi makhluk sosial, kebanyakan dari pembelajaran ini

datang dari orang lain – yakni, dengan jalan pengondisian sosial, yang juga dikenal

dengan imbalan dan hukuman.

Pengkondisian Klasik

Pengkondisian klasik ( atau pengkondisian Pavlovian) dikaitkan dengan gerak

refleks. Dimulai dengan sebuah stimulus yang terkondisikan ( unconditioned stimulus)

dan juga respon yang tidak terkondisikan (unconditioned response). Orang Amerika

pertamakali yang menjadi pengikut ajaran Pavlov adalah John Watson. Eksperimen

terkenal dihasilkan pada tahun 1920. Albert B ”kecil”, seorang anak berusia 11 bulan,

dikondisikan untuk takut kepada seekor tikus putih dengan memasangkan dengan bunyi

yang sangat keras ( yang akan membuat anak itu terkejut secara refleks, yaitu membuat

suasana takut yanh baik ). Ketakutannya dengan cepat menggeneralisasi terhadap kelinci

putih, domba berbulu putih dan bahkan terhadap kapas. Kemudian, anak yang lain

bernama Peter dengan usia tiga tahun, secar perlahan ” di dedkondisikan” dari ketakutan

terhadap kelinci putih dengan memasangkan kelinci putih dengan susu dan kue serta hal-

hal positif lainnya.

Pengkondisian Operan

Page 4: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Pengkondisian operan (aatau pengkondisian skinnerian) didasarkan pada

konsekuensi-konsekuensi ; Organisme ada dalam proses ” mengopersikan” lingkungan.

Yang dimaksud pengkondisian operan : ” perilaku diikuti oleh sebuah konsekuensi dan

sifat dasar konsekuensi memodifikasi kecenderungan organisme-organisme untuk

mengulangi perilaku tersebut di masa depan.

Bentuk-Bentuk Pembelajaran Lebih Tinggi

Kemampuan lain yang umum dimiliki makhluk sosial adalah kemampuan untuk

belajar dengan meneliti orang lain. Ini misalnya adalah pembelajaran yang seolah

mengalami sendiri, dialami orang lain, dan dilakukan untuk orang lain (Vicarious

learning). Bahkan yang lebih penting adalah kemampuan yang disebut dengan imitasi

(imitation) kadang disebut juga dengan permodelan (modelling). Imitasi merupakan cara

pembelajaran tunggal paling signifikan yang digunakan oleh umat manusia.

IV. Pengajaran, Pembelajaran, dan Fenomenologi Makna

Metode

Esesi metode fenomenologis adalah menguji pengalaman secara seksama, tanpa

prasangka teoritis ; menemukan keesensialan dari setiap pengalaman tersebut ; dan

mengkomunikasikan apa yang anda temukan agar bisa dilakukan verifikasi yang lain.

Makna

Ada pemaknaan makna yang menarik disini., pemaknaan biasa (mundane

meaning) : segala yang ditemui sampai menjadi pengalaman. Pemaknaan merupakan

suatu masalah . kenyataan ini hanya tentang pemaknaan biasa.

Perasaan Dan Pembelajaran

Untuk lebih fokus pada pembelajaran yang bermakna, perhatikan bahwa ada dua

versi yang paling menonjol mengenai perputaran masalah – solusi atau kesengsaraan –

kesenangan. Dengan kata lain, Kadang-kadang pembelajaran penuh makna adalah

pekerjaan menghabiskan waktu untuk mengonfrontasi masalah yang tiada akhir, yang

diikuti dengan pandangan menyenangkan yang datang tiba-tiba.

Praktik Dan Perasaan

Page 5: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Jika kita dan semua subjek kita tidak lagi relevan, anak diddik kita tidak akan

memperhatikan kita. Kita hanya akan menjadi patung di depan kelas. Satu saran yang

umum adalah dengan mencatat satu nasehat berharga : Pecah masalah yang besar menjadi

bagian yang paling kecil yang mungkin kurang untuk mencukupi anak didik kita.

Pembelajaran Akif

Sebuah masalah ”yang benar-benar masalah” merupakan suatu dilihat sebagai hal

yang sah dari perspektif anak didik, yang itu berarti harus digunakan, nyata atau realistik,

relevan atau menghibur. Agar anak didik bisa bertanggung jawab, mereka harus

”dibebaskan” untuk mengeksplorasi beragam pendekatan untuk menyelesaikan masalah

mereka. Yang paling penting , anak didik tidak bisa dipaksa untuk memecahkan masalah

mereka.

Pengajaran Penuh Makna

Kita cenderung berasumsi bahwa, untuk memperbaiki pengajaraan dan

pembelajaran , kita harus melibatkan diri dalam kelompok-kelompok, belajar sambil

praktik (learning- by doing) dan sebaginya, dan menghindari segala teknik pengajaran

model lama. Apa yang membuat sebuah pengajaran itu bisa begitu bermakna? Hal itu

sama seperti yang lain : relevan dengan eksistensi pendengar, pengembangan masalah

yang dihadapi dengaan baik, dan resolusi terhadap masalah tersebut juga dilakukan

dengan baik, ditambah dengan perumpamaan kehidupan yang nyata dan konkret, yang

mendorong partisipasi dan identifikasi imajinatif. Dengan kata lain, pengajaran bermakna

adalah sebuah masalah pengucapan cerita.

Pembelajaran Menghafal Tanpa Berpikir ( Rote Learning)

Kita bisa mendorong pembelajaran tentang terminologi dengan mempertanyakan

anak didik kita untuk bekerja dalam suatu kelompok. Dalam kelompok kerja, kebutuhan

untuk berkomunikasi membuat terminologi menjadi lebih bermakna dan pembelajaran

dan pembelajaran secara intrinsik termotivasi. Triknya adalah mendorong anak didik

untuk merasa butuh pada rote learning yang penuh makna. Dengan kata lain, ketika rote

learning pada dasarnya menjadi kurang bermakna, ia duduk dalam sebuah konteks

kebermaknaan yang bisa, jika diperhatikan, mendukungnya.

Page 6: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Tes Dan Umpan Balik (Feedback)

Pembelajaraan dengantidak menghafal tanpa berpikir ( non-rote learning), yang

secara instrinsik pembelajaran penuh makna, umpan balik bisa dibuat lebih segera dan

berlanjut terus dengan menggunakan anak didik dalm proyek-proyek dan simulasi-

simulai penuh makna. Jika bahannya benar-benar bermakna, anak didik akan termotivasi

secara intrinsik untuk melakukan lebih baik, yang pada gilirannya dia akan termotivasi

untuk memperhatikan dan mencari sendiri umpan balik yang lebih detail.

Perspektif Anak Didik

Bagi anak didik daan pendidik, ada bentuk-benuk umpan balik yang efeknya bisa

segera dirasakan dan akaan terus berlanjut : Pengajaran adalaah sebuah interaksi, dan jika

anda sadar dengan respons anak didik terhadap presentasi Anda, Anda akan menerima

informasi penting tentang pemahaman mereka. Jika mereka tertawa ketika anda

mengharapkannya, terlihat bingung ketika anda mengharapkannya, bertaanya sesuatu

ketika anda menginginkannya, dan sebagainya maka hal ini setidaknya lebih

menyenangkan bagi anda adan anak didik pun ” ada dalam harmoni”. Jadi, apa

”pengajaran bermakna” itu? Adalah sebentuk ”keharuan”, seperti dalam parafrasa

Spinoza, ”keharuan adalah cintasepanjang kita menikmati dalam kenikmatan orang lain

dan menderita dalam penderitaan orang lain”.

V. Tentang Pemikiran

Aspek pemikiran yang paling kuat adalah efek prasaan menandai kehadiran kita,

keterlibatan kita, dalam pengalamn-pengalaman kita. Mereka ada dalam pemikiran kita

juga. Perasaan-perasaan inilah yang biasanya kita sebutsebagai makna dari sebuah

pengalamaan. Dengaankataa lain , pemikiran- setidaknya jenis yang berlangsung dalam

kepala kita – menampakkan hal-hal yang agak inrovert, malu-malu, dan tidak komplet.

Kesiapan dan perasaan adalah bagian dari semua perasaan kita. Jadi, dalam sebuah indra,

pemikiran merupakan bagian dari seluruh pengalaman kita. Pembicaraan tidak didahului

oleh pemikiran ; pembicaraan adalah pemikiran keluar dalam bentuk suara.

Page 7: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Symbolic level

SocioemotionalLevel

SensorimotorLevel

VI. Tiga Tingkatan Pikiran

Tiga tingkatan pikiran , sensoris-motoris, sosioemosional, dan simbolis, yang

tersusun seperti dalam diagram berikut

Ideation

Comprehension Expression

Perception Behavior

Stimulation Response

Biological ProcessesKeterangan :

Ideasi (ideation) : pikiran dan imajinasi pada tingkatan operasional formal. Itu

merupakan aspek tambahan dari tingkatan simbolis

Page 8: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Tingkatan simbolis (The symbolic Level) : Proses-proses lingustik ; pikiran dan

imajinasi pada tingkatan operasi konkret; kenyakinan dan teknik-teknik (yaitu

”memes” )

Tingkatan Sosioemosional (Socioemotional Level) : Persepsi dan perilaku sosial

; insting sosial dan pembelajaran sosial; imitasi, persesuaian, kepatuhan; tingkatan

praoperasional; emosi melebihi rasa sakit dan kesenangan sederhana.

Tingkatan Sensoris-motoris (sensorismotor level): Reflek, gerakan, insting

dasar, rasa sakit dan kesenangan, ditambah pengkondisian.

Proses biologis (biological Processes) : proses-proses non mental

VII. Memori

Memori sensoris adalah sebuah pengalaman yang berlangsung pada setiap waktu

yang pendek, karena pada saat itu saraf-saraf sensoris membutuhkan sedetik atau dua

detik untuk kembali dari stimulasi. Tiga hal paling signifikan yang bisa membantu

menggerakan sesuatu dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang adalah

pengaturan, kebermaknaan, perumpamaan.

VIII. Pandemonium

Selfridge melihat pikiran sebagai sekumpulan setan-setan kecil (tinydemons),

yang masing-masing respons terhadap satu nama – atau sesuatu yang mendekatinya –

yang disebabkan oleh setan –setan lain.hal ini disebut sebagai pandemonium.

IX. Apa Itu Kesadaran ?

Jika kita membuat asumsi bahwa dunia di luar pikiran kita adalah jauh lebih indah

saat kita mengalaminya, maka kemudian sifat-sifat yang membentuk kesadaran diatas

sensivitas sederhana terhadap stimuli. Kesadaran adalah akibat alami dari diri yang

menjadi sebuah bentuk kehidupan yang dibutuhkan, yang sensitive terhadap berbagai

stimuli, dan kapabel dengan penyimpangan dan penggunaan informasi

Page 9: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

X. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan salah satu hal paling menakjubkan yang mampu kita lakukan.

Dimulai dari masa kecil, kelahiran usia 6bulan , bayi membuat satu “perlakuan beasr

tentang keramaian. Mereka berteriak, bercicit, menggeram, bersorak, dan membuat jita

kehabisan tenaga. Dari 6 bulan sampai sekitar 10 bulan, mereka menghasilkan suara yang

agak rumit yang disebut dengan babbling (berbicara tanpa ada koherensi). Ibu (dan ayah)

memainkan bagian besar dalam pembentukan bahasa anak. Motherese sering mencakup

sebuah pembentukan tidak ketara yang disebut protokolconversation (kecakapan dasar).

Dari usia 12 sampai 18 bulan disebut tahapan satu kata ( atau Holopharastic). Dua

karakteristik dari tahapan ini adalah ekstensi yang berlebih ( averextention) dan ekstesi

yang rendah ( underextension). Antara usia 18 sampai 24 bulan (kira-kira), kita melihat

permulaan dari dua kalimat kata dan ucaapan telegrafis. Setelah usia 24 bulan, anak

mulai menggunakan konstruksi gramatikal dari jenis yang beragam. Usia 3 tahun adalah

usia yang dikenal dengan sesuatu yang disebut regularsasi yang berlebih (over

regularization).

XI. Asal Usul Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol, dengan beberapa tingkatan

organisasi. Ada benyak tentang teori asal-usul bahasa :

1. teori mama

2. teori Ta-Ta

3. teori Bow-Bow

4. teori Pooh-pooh

5. teori ding-dong

6. teori ye-he-ho

7. teori sing-song

8. teori hey kamu

9. teori hocus pocus

10. teori Eureka

Page 10: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

XII. Kecerdasan dan IQ

Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk memperoleh pengetahuan,

mengaplikasikan pengetahuan, dan melakukan penalaran abstrak. Kecerdasan adalah

kekuatan akal seseorang dan itu jelas-jelas sangat penting bagi kehidupan manusia karena

merupakan aspek dari keseluruhan kesejahteraan manusia. IQ adalah skor yang Anda

dapatkan dalam tes kecerdasan.

Statistika Deskriptif

Untuk memahami kita harus mengetahui tentang korelasi. Korelasi adalah apa

yang sedang anda lakukan, ketika anda membandingkan dua perangkat pengukuran

( masing-masing perangkat disebut variabel).

Jenis Jenis Kecerdasan

Macam-macam kecerdasan :

Kecerdasan verbal, numerik, spasial, penalaran, kelancaran, kecepatan,

persptual.

Kecerdasan fluida vs terkristalisasi

Kecerdasan linguistik, musikal, logis-matematis, spasial kinestetis,

interapersonal, dan kecerdasan interpersonal (Gardner)

XIII. Berbagai Konsep Tentang Kecerdasan

Para individu berbeda satu dengan yang lainnyadalaam kemampuan mereka untuk

memahami berbagi ide kompleks, untuk mengadaptasi secara efektif lingkungannya,

untuk belajar dari pengalaman, untuk menggunakan berbagai bentuk penalaran yang

berbeda, untuk mengatasi segala ganggun dengan mengambil pemikiran. Segala konsep

kecerdasan adalah segaala usaha untuk mengklarifikasi dan untuk mengatur perangkat

fenomena kompleks ini.

Berbagai teoritikus dewasa ini berargumen bahwa ada banyak ”kecerdasan” yang

berbeda (sistem kemampuan), namun hanya sedikt yang bisa kita tangkap dengan standar

tes psikometrik standar.

Pendekatan Psikometrik

Tes kecerdasan sendiri (dalam pengertian psikometrik) datang dalam banyak

bentuk. Sebagian menggunakan tipe item atau pertanyaan tunggal. Antar – korelasi

Page 11: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

diantara tes-tes . Para individu jarang yang melaksanakan dengan baik semua jenis item

berbeda yang dimasukan dalam suatu tes kecerdasan. Meskipun demikian, berbagai sub-

tes yang mengukur kemampuan berbeda cenderung berkorelasi secara positif.

Pendekatan Biologi

Sebagai insvestigator baru-baru ini telah kepada kajian tentang otak sebagai suatu

dasar bagi ide-ide baru tentang apaa itu kecerdasan dan bagaimana mengukurnya. Banyak

aspek dari anatomi dan fisiologi otak yang telah diajukan sebagai hal yang secara

potensial relevan dengan kecerdasan. Pendekatan psikometrik adalah pendekatan yang

paling tua dan terbentuk dengan baik, tapi pendekatan lain kuga telah banyak

memberikan konstribusinya.

Tes kecerdasan dan Korelasinya

Tes sebagai Prediktor:

Prestasi Sekolah. Hubungan antara skor tes dan prestasi sekolah tampaknya tidak

bisa dipisahkan.dimanapun ia dipelajari, anak dengan skor tes kecerdasan yang tinggi

cenderung belajar lebih dari apa yang diajarkan di sekolah daripada temannya yang

mempunyai skor tes kecerdasan yang lebih rendah. Apa yang dipelajaridi sekolah tidak

hanya tergantung pada kemampuan individu mereka, tapi juga tergantung pada praktik-

praktik pengajaran dan tentang apa yang telah diajarkan.

Tahun-tahun Pendidikan. Ada sejumlah alasan mengapa anak dengan skor tes

lebih tinggi cenderung mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Banyak karakteristik

pribadi dan sosial yang lain dari kecerdasan psikometrik yang menentukan kesuksesan

dan minat akademis, dan privilis sosial mungkin juga memainkan peranan di situ.

Meskipun demikian skor tes adalah prediktor tunggal terbaik dari tahun-tahun pendidikan

individu.

Status Sosial dan Pendidikan. Ukuran status sosio-ekonomi ( SES =

Socioeconomic Status) orangtua memprediksi tentang satu dari ketiga varian dalam status

sosial anak muda dan tentang satu dari kelima varian dalam pendapatan mereka.

Keefektifan prediksi ini tergantung pada fakta bahwa SES orangtua juga memprediksi

skor tes kecerdasan anak, yang mempunyai nilai prediktif untuk hasil sosial mereka

sendiri.

Page 12: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Prestasi Kerja. Skor berbagai tes kecerdasan memprediksi berbagai ukuran

prestasi kerja: penilaian supervisor, sampel kerja, dan sebagainya.

Hasil sosial. Kecerdasan psikometrik secara negatif dikorelasikan dengan hasil-

hasil yang tidak diinginkan secara sosial. Penting untuk disadari bahwa hubungan sebab

akibat antara kemampuan psikometris dengan hasil sosial mungkin terjadi secara tidak

langsung. Anak yang tidak sukses dalam –sehingga dia menjadi teralienasi dari- sekolah

mungkin lebih suka melakukan perilaku menyimpang untuk alasan itu juga, yang

diperbandingkan dengan anak lain yang menikmati sekolah dan belajar dengan baik.

Ringkasnya, skor tes kecerdasan memprediksi sebuah kisaran yang luas dari hasil sosial

dengan tingkatan kesuksesan yang bervariasi.

Gen dan Kecerdasan

Semua efek genetika terhadap perkembangan sifat-sifat yang bisa diteliti secara

potensial bisa dimodifikasi oleh input lingkungan, meskipun kepraktisan pembuatan

modifikasi-modifikasi seperti itu mungkin menjadi masalah lain. Sebaiknya, semua efek

lingkungan terhadap perkembangan sifat meliputi gen- gen atau struktur terhadap yang

gen-gen tersebut telah kontribusikan.

Efek Lingkungan Terhadap Kecerdasan

Variabel-Variabel Sosial

Waller (1971), telah menunjukan bahwa anak yang memiliki skor IQ

diatas ayah mereka juga cenderung mencapai status kelas sosial yang lebih tinggi ;

sebaliknya, mereka yang mempunyai skor ayah mereka cenderung mencapai status lebih

rendah. Skor tes kecerdasan bisa memprediksi tingkat pekerjaan, bukan hanya karena

beberapa pekerjaan membutuhkan kecerdasan yang lebih daripada lain, tapi juga karena

pengakuan terhadap banyak profesi tergantung pada skor tes sebagai hal yang utama.

Penyekolahan ( Schooling)

Dalam kaitannya dengan kecedasan, kehadiran di sekolah menjadi

variabel bebas dan juga menjadi variabel terikat. Sekolah mempengaruhi kecerdasan

dalam beberapa cara, yang paling jelas adalah dengan mentransmisikan informasi.

Tidak ada keraguan lagi bahwa sekolah mempromosikan dan

menyediakan perkembangan keterampilan intelektual yang signifikan, yang berkembang

untuk tingkat yang berbeda. Hal itu karena tes kecerdasan mengambarkan tentang

Page 13: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

keterampilan yang sama tersebut yang didalamnya ters kecerdasan juga memprediksi

prestasi sekolah dan juga mereka lakukan.

Intervensi

Skor kecerdasan merefleksikan suatu pendirian relatif anak-anak terhadap

yang lain dalam usianya. Proses pembelajaran yang lemah dan terganggu bisa

merendahkan pendirian secara substansial. Jika anak mengalami pengabaian atau ada

dalam lingkungan yang keras, hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap aspek

perkembangan anak. Sudah jelas bahwa variabel-variabel seperti sumber daya rumah dan

penggunaan bahasa oleh orang tua juga dikorelasikan dengan skor IQ anak-anak, tapi

korelasi seperti itu mungkin dimeditasi oleh genetika dan juga (atau malahan) oleh

faktor-faktor lingkungan.

Variabel-Variabel Biologis

Setiap individu mempunyai suatu lingkungan biologis dan juga sosial, sejak dari

kandungan sampai akhir hayatnya nanti. Banyak aspek dari lingkungan tersebut yang bisa

memengaruhi perkembangan intelektual.

Nutrisi

Kekurangan gizi yang berkepanjangan selama masa kanak-kanak

mempunyai pengaruh intelektual jangka panjang. Anak yang mengalami kekurangan gizi

biasanya kurang responsif pada saat dewasa, kurang termotivasi untuk belajar, dan

kurang aktif dalam mengeksplorasi dari pada anak-anak yang cukup mendapatkan nutrisi.

Timah (Subtansi Beracun)

Racun-racun tertentu juga bisa memberi efek negatif terhadap tingkat

kecerdasan. Contoh subtansi yang beracun adalah timah yang bisa memengaruhi tingkat

kecerdasan.

Alkohol

Jika alkohol secara ekstensif sudah merasuki tubuh anak-anak pada usia

prenatal ( yang terjadi karena ibunya selalu minum alkohol pada masa kehamilan), anak

tersebut akan terjangkit namanya sindrom alkohol pada saat masih janin. Hal ini ditandai

dengan berbagai kemunduran mental dan juga berkisar tentang gejala-gejala fisik.

Faktor-Faktor Perinatal

Page 14: BELAJAR & Cerdas Bersama Psikolog Dunia

Komplikasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perinatal negatif mungkin

akan berakibat serius bagi perkembangan anak-anak.

Skor Tes yang Muncul Terus

Mungkin yang paling berpengaruh dari semua pengaruh lingkungan adalah

munculnya dunia global yang mantap dalam dalam pelaksaan tes kecerdasan. James

Mynn(1984, 1987) menunjukan bahwa prestasi itu akan muncul seiring dengan pelaksaan

tes. Perolehan yang mantap dalam hal prestasi tes kecerdasan tidak selalu diiringi dengan

perolehan-perolehan yang sesuai dengan prestasi sekolah. Malahan, relasi antara

kecerdasan dan skor tes prestasi bisa menjadi kompleks.

Lynn (1990) menunjukan bahwa peningkatan besar dalam hal bobot yang

didasarkan pada nutrisi telah terjadi selama periode yang sama dengan perolehan IQ.

Karena Flynn (1987) menemukan kesimpulan ini secara tidak masuk akal atau absurd,

dia pun menyatakan bahwa apa yang muncul tidak bisamenjadi ukuran kecerdasan itu

sendiri tapi hanya sejenis minor ”permasalahan abstrak yang menberi solusi bagi masalah

kemampuan”. Permasalahn ini tetap tidak terpecahkan.

Pengalaman Hidup Individu

Seperti yang telah kita lihat, ada lingkungan biologis dan juga lingkungan sosial.

Bagi anak tertentu, faktor-faktor sosial tidak hanya termasuk sebuah setting

kultural/sosial/sekolah dan keluarga yang khusus, tapi juga sebuah ”mikro-lingkungan”

pengalaman unik yang tidak bisa dibagi-bagi dengan orang lain. Kajian mengenai adopsi

menunjukkan bahwa variabel-variabel keluarga, seperti perbedaan dalam gaya mengasuh

anak, dalam hal sumber daya di rumah, dan lain sebagainya, mempunyai efek jangka

panjang yang lebih kecil daripada yang kita ajukan. Setidaknya, di antara orang-orang

yang membagi sebuah tingkat SES tertentu dan budaya tertentu, ia tampak menjadi

pengalaman individu yang unik yang membuat kontribusi lingkungan yang sangat besar

terhadap perbedaan IQ orang dewasa.