Belajar Bersama Teknik Slow Speed Dan Long Exposure

6
BELAJAR BERSAMA TEKNIK SLOW SPEED DAN LONG EXPOSURE Dalam fotografi kita sering mendengar istilah “Slow Speed” dan “Long Exposure” lalu apakah kedua hal itu dan bagaimana menghasilkan foto-foto yang dinamakan Slow speed dan Long exposure, saya akan coba share beberapa hal yang saya ketahui. Slow Speed dalam bahasa sederhana adalah sebuah teknik dalam fotografi yang membuka rana dengan kecepatan yang lambat bahkan sangat lambat 1/20 hingga 30 detik. Sehingga kita membiarkan banyak cahaya yang masuk kedalam sensor selama tirai terbuka. Tujuannya adalah untuk merekam gerakan air, manusia atau benda bergerak lainnya sehingga menghasilkan efek foto yang dramatis, seperti efek aliran air menjadi sangat halus atau merekam jejak cahaya kendaraan. Long Exposure bisa diartikan membuka rana melebihi 30 detik atau sangat lama sesuai keinginan fotografer. Dengan menggunakan mode “Bulb” maka fotografer dapat merekam selama yang di inginkan. Tapi perlu diingat semakin lama exposure dilakukan maka sensor kamera juga akan semakin panas dan tentunya ini akan mengurangi umur dari pada kamera kita sendiri. Lalu untuk apa Long exposure dilakukan? Seperti apa foto-foto yang dihasilkan? Long exposure dilakukan untuk menghasilkan foto yang sangat tenang dan dramatis, seperti gelombang laut menjadi sangat halus seperti kapas, pergerakan awan yang menjadi sangat dramatis. Biasanya teknik ini dilakukan untuk mehasilkan foto- foto yang dalam fotografi disebut Long exposure. Berikut saya sertakan contoh – contoh foto Slow Speed :

Transcript of Belajar Bersama Teknik Slow Speed Dan Long Exposure

BELAJAR BERSAMA TEKNIK SLOW SPEED DAN LONG EXPOSURE

Dalam fotografi kita sering mendengar istilah “Slow Speed” dan “Long Exposure” lalu apakah kedua hal itu dan bagaimana menghasilkan foto-foto yang dinamakan Slow speed dan Long exposure, saya akan coba share beberapa hal yang saya ketahui.

Slow Speed dalam bahasa sederhana adalah sebuah teknik dalam fotografi yang membuka rana dengan kecepatan yang lambat bahkan sangat lambat 1/20 hingga 30 detik. Sehingga kita membiarkan banyak cahaya yang masuk kedalam sensor selama tirai terbuka. Tujuannya adalah untuk merekam gerakan air, manusia atau benda bergerak lainnya sehingga menghasilkan efek foto yang dramatis, seperti efek aliran air menjadi sangat halus atau merekam jejak cahaya kendaraan.

Long Exposure bisa diartikan membuka rana melebihi 30 detik atau sangat lama sesuai keinginan fotografer. Dengan menggunakan mode “Bulb” maka fotografer dapat merekam selama yang di inginkan. Tapi perlu diingat semakin lama exposure dilakukan maka sensor kamera juga akan semakin panas dan tentunya ini akan mengurangi umur dari pada kamera kita sendiri. Lalu untuk apa Long exposure dilakukan? Seperti apa foto-foto yang dihasilkan? Long exposure dilakukan untuk menghasilkan foto yang sangat tenang dan dramatis, seperti gelombang laut menjadi sangat halus seperti kapas, pergerakan awan yang menjadi sangat dramatis. Biasanya teknik ini dilakukan untuk mehasilkan foto-foto yang dalam fotografi disebut Long exposure.

Berikut saya sertakan contoh – contoh foto Slow Speed :

Data teknis SS 1/2 F 8 ISO 50 Filter Neutral Density 8 + Gradual Neutral Density 0.9 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 17.15

Data Teknis SS 1/6 F 13 ISO 50 + Tripod pemotretan dilakukan pukul 10.00

Data Teknis SS 1/5 F 22 ISO 100 Handheld. Pemotretan dilakukan pukul 11.00

Data Teknis SS 0.8 F22 ISO 50 + Filter Neutral Density 8 + Tripod. Pemotretan dilakukan pukul 10.00

Data Teknis SS 25 detik F 16 ISO 50 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 23.00

Data Teknis SS 30 detik F 7.1 ISO 50 + Gradual Neutral Density 0.9 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 18.00

Sampel Foto Long Exposure :

Data Teknis SS 59 detik F 22 ISO 50 + Neutral Density 32 + Gradual Neutral Density 0.9 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 17.00

Data Teknis SS 68 detik F 22 ISO 50 + Neutral Density 1000 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 12.00

Data Teknis SS 115 detik F 18 ISO 50 + Neutral Density 32 + Gradual Neutral Density 0.6 + Tripod

Pemotretan dilakukan pukul 15.00

Dari semua contoh foto yang sudah ada maka yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah Slow Speed dan Long Exposure dalam dilakukan sepanjang waktu?”

Jawabannya sangat sederhana :

Bila kita memiliki filter-filter yang yang dapat mendukung pemotretan kita maka jam pemotretan tidak akan jadi masalah. Karena pemotretan Slow Speed apa lagi Long exposure sangat mustahil dilakukan saat siang hari atau dalam keadaan intensitas cahaya yang kuat tanpa bantuan filter “Neutral Density”.

Lalu, filter Neutral Density itu apa? Jawabannya simple “Cari di google”

Trus Filter Gradual Density Filter itu apa? Jawabannya sama cari di google juga.

Bisakah kita memotret Slow Speed tanpa bantuan filter?

Jawabannya: Sangat bisa asalkan intensitas cahaya juga tidak terlalu kuat. Kita bisa bermain di diafragma sempit.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang baru mengenal atau sudah expert dalam bidang fotografi.

Tetap jeprat….jepret….!!!!!!!!1

Foto dan Tulisan

Fredi Daeli