Bela Negara

55
Bela negara Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik , secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme , yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer . Bela negara adalah pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer ). Beberapa negara (misalnya Israel , Iran ) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer , biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang . Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat , Jerman , Spanyol dan Inggris , bela negara dilaksanakan pelatihan militer , biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen , misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer , seperti Amerika Serikat National Guard. Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan ), Republik Korea , dan Israel , wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang- kadang disebut sebagai cadangan militer , yang merupakan kelompok atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara . Pengertian bela negara di Indonesia Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang [1] . Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. [2] Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Unsur Dasar Bela Negara 1. Cinta Tanah Air

Transcript of Bela Negara

Page 1: Bela Negara

Bela negaraDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.

Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

Pengertian bela negara di Indonesia

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang[1].

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[2] Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Unsur Dasar Bela Negara

1. Cinta Tanah Air2. Kesadaran Berbangsa & bernegara3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara4. Rela berkorban untuk bangsa & negara5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Dasar hukum

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1988.4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Mars bela negara

Page 2: Bela Negara

Mars Bela Negara diciptakan oleh Dharma Oratmangun. Hari bela negara

Tanggal 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006.

Kewajiban Bela Negara Bagi Semua Warga Negara Indonesia - Pertahanan Dan Pembelaan Negara

Thu, 31/07/2008 - 12:15am — godam64

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :1. Terorisme Internasional dan Nasional.2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.6. Pengrusakan lingkungan.

Tambahan :Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang ingin membangun negara islam di dalam Negara Indonesis dengan cara membangun keanggotaan dengan sistem mirip mlm dan mendoktrin anggota hingga mereka mau melakukan berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan saja ke pihak yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.

Pengertian & Arti Definisi Ketahanan Nasional Bangsa Negara indonesia - Belajar Gratis Pelajaran Pengetahuan PMP dan PPKN Online

Sun, 29/10/2006 - 10:33am — godam64

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,

Page 3: Bela Negara

tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :

1. Ancaman di dalam negeriContohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.

2. Ancama dari luar negeriContohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

GlobalisasiGlobalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Pengertian

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia

Page 4: Bela Negara

Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:

Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.

Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.

Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.

Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

Page 5: Bela Negara

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur.]]

Reaksi masyarakat

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi Perekonomian

Page 6: Bela Negara

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja

Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.

Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.

Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. [sunting] Kebaikan globalisasi ekonomi

Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Page 7: Bela Negara

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut. [sunting] Keburukan globalisasi ekonomi

Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit

Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. [sunting] Globalisasi kebudayaan Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar

Page 8: Bela Negara

bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. [sunting] Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap

kebudayaan lain di luar kebudayaannya. Berkembangnya turisme dan pariwisata. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja

Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.

Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.

Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

Kebaikan globalisasi ekonomi

Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

Page 9: Bela Negara

Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Keburukan globalisasi ekonomi

Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit

Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

[sunting] Globalisasi kebudayaan

Page 10: Bela Negara

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global

Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap

kebudayaan lain di luar kebudayaannya. Berkembangnya turisme dan pariwisata. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA. Persaingan bebas dalam bidang ekonomi Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP WARGA NEGARA

Jumat, 21 Mei 2010

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

A. Pengertian Politik Strategi dan Polstranas

Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti

kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan

taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang

berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa

arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :

1. Dalam arti kepentingan umum (politics)

Page 11: Bela Negara

Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan

umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim

disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan

serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau

suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita

gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang

dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan

yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :

o proses pertimbangan

o menjamin terlaksananya suatu usaha

o pencapaian cita-cita/keinginan

Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari

masyarakat atau negara.

Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :

1. Negara

Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi

yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat

dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.

2. Kekuasaan

Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku

orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan

dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara

mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.

3. Pengambilan keputusan

Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang

diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu diperhatikan dalam

pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk

siapa keputusan itu dibuat.

d. Kebijakan umum

Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok

politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.

5. Distribusi

Page 12: Bela Negara

Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai

adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik

membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya the art of the

general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.

Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang

penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah

kelanjutan dari politik

Dalam abad modern dan globalisasi, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada

konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara

luas termasuk dalam ilmu ekonomi maupun olah raga. Dalam pengertian umum,

strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencaipan suatu tujuan.

Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk

mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai

sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun

untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang.

B. Dasar Pemikiran Penyususan Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran

yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi

Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan

pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam

penyususan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-

cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.

C. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan

sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 berkembang pendapat yang

mengatakan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD

1945 merupakan suprastruktur politik, lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR,

Presiden, BPK, dan MA. Sedangkan badan-badan yang berada didalam masyarakat

disebut sebagai infrastruktur politik yang mencakup pranata politik yang ada dalam

masyarakat seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok

kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur

Page 13: Bela Negara

dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang

seimbang.

Mekanisme penyusunan politik strategi nasional ditingkat suprastruktur politik

diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR sejak

pemilihan Presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena Presiden

dipilih langsung oleh rakyat maka dalam menjalankan pemerintahan berpegang pada

visi dan misi Presiden yang disampaikan pada waktu sidang MPR setelah pelantikan

dan pengambilan sumpah dan janji Presiden/Wakil Presiden. Visi dan misi inilah yang

dijadikan politik dan strategi dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan

pembangumnan selama lima tahun. Sebelumnya Politik dan strategi nasional mengacu

kepada GBHN yang dibuat dan ditetapkan oleh MPR.

Proses penyusunan politik strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan

sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik

nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan

terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran masing-masing

sektor/bidang.

Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar

dalam mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh

Presiden.

D. Stratifikasi Politik Nasional

Stratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah sebagai

berikut ;

1. Tingkat penentu kebijakan puncak

1. Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup

penentuan undang-undang dasar. Menitikberatkan pada masalah makro politik

bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional berdasarkan falsafah

Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak dilakukanb oleh MPR.

2. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti

tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan

puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum

dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negata dapat berupa dekrit,

peraturan atau piagam kepala negara.

2. Tingkat kebijakan umum

Merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya

menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna

mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.

Page 14: Bela Negara

3. Tingkat penentu kebijakan khusus

Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan ini

adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem

dan prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan khusus ini berada

ditangan menteri berdasarkan kebijakan tingkat diatasnya.

4. Tingkat penentu kebijakan teknis

Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari bidang utama dalam

bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan

kegiatan.

4. Tingkat penentu kebijakan di Daerah

1. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di Daerah terletak

pada Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerahnya

masing-masing.

2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan

persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tingkat I

atau II.

Menurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan gubernur dan bupati atau

walikota dan kepala daerah tingkat I atau II disatukan dalam satu jabatan yang

disebut Gubernur/KepalaDaerah tingkat I, Bupati/Kepala Daerah tingkat II atau

Walikota/Kepala Daerah tingkat II

E. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional

Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Tujuan politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan UUD

1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

Tujuan politik bangsa Indonesia harus dapat dirasakan oleh rakyat Indonesia,

untuk itu pembangunan di segala bidang perlu dilakukan. Dengan demikian

pembangunan nasional harus berpedoman pada Pembukaan UUD 1945 alania ke-4.

Politik dan Strategi Nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan

dalam bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR. Hal ini berlaku sebelum adanya

penyelenggaraan pemilihan umum Presiden secara langsung pada tahun 2004. Setelah

pemilu 2004 Presiden menetapkan visi dan misi yang dijadikan rencana pembangunan

jangka menengah yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan

dan membangun bangsa.

Page 15: Bela Negara

1. Makna pembangunan nasional

Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan

memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan

tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah

sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan

pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga

merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah

yang selaras, serasi dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan

untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni

sejahtera lahir dan batin.

2. Manajemen nasional

Manajemen nasional pada dasarnya merupakan suatu sistem sehingga lebih

tepat jika kita menggunakan istilah sistem manajemen nasional. Layaknya sebuah

sistem, pembahasannya bersifat komprehensif, strategis dan integral. Orientasinya

adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor strategis secara

menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem manajemen nasional dapat menjadi

kerangka dasar, landasan, pedoman dan sarana bagi perkembangan proses

pembelajaran maupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang

bersifat umum maupun pembangunan.

Pada dasarnya sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara tata

nilai, struktur dan proses untuk mencapai daya guna dan hasil guna sebesar mungkin

dalam menggunakan sumber dana dan sumber daya nasional demi mencapai tujuan

nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan

perumusan kebijaksanaan (policy formulation), pelaksanaan kebijaksanaan, dan

penilaian hasil kebijaksanaan terhadap berbagai kebijaksanaan nasional. Disini secara

sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-kurangnya harus dapat

menjelaskan unsur, struktur, proses, fungsi serta lingkungan yang mempengaruhinya.

Secara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang

ketatanegaraan meliputi :

1. Negara

Sebagai organisasi kekuasaan, negara mempunyai hak dan kepemilikan,

pengaturan dan pelayanan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

2. Bangsa Indonesia

Page 16: Bela Negara

Sebagai unsur pemilik negara, berperan menentukan sistem nilai dan

arah/haluan negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi

penyelenggaraan fungsi negara.

3. Pemerintah

Sebagai unsur manajer atau penguasa, berperan dalam penyelenggaraan

fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan kearah cita-cita bangsa dan

kelangsungan serta pertumbuhan negara.

4. Masyarakat

Sebagai unsur penunjang dan pemakai, berperan sebagai kontributor, penerima

dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

F. Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah kini memasuki tahapan baru setelah direvisinya

UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menjadi UU No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah atau lazim disebut UU Otonomi Daerah (Otda).

Perubahan yang dilakukan di UU No. 32 Tahun 2004 bisa dikatakan sangat mendasar

dalam pelaksanaan pemerintahan daerah. Secara garis besar, perubahan yang paling

tampak adalah terjadinya pergeseran-pergeseran kewenangan dari satu lembaga ke

lembaga lain. Konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggungjawab tetap dijadikan

acuan dengan meletakkan pelaksanaan otonomi pada tingkat daerah yang paling dekat

dengan masyarakat. Tujuan pemberian otonomi tetap seperti yang dirumuskan saat ini

yaitu memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan

peran serta masyarakat dalam proses pemerintahan dan pembangunan.

Pemerintah juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan

akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pengembangan dan

perlindungan terhadap masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas penyelenggaraan

pemerintahan seperti desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan,

diselenggarakan secara proporsional sehingga saling menunjang.

Dalam UU No. 32 Tahun 2004, digunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, di

mana daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan

kecuali urusan pemerintah pusat yakni :

1. politik luar negeri,

2. pertahanan dan keamanan,

3. moneter/fiskal,

4. peradilan (yustisi),

5. agama.

Page 17: Bela Negara

Pemerintah pusat berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur,

monitoring dan evaluasi, supervisi, fasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan

eksternalitas nasional. Pemerintah provinsi berwenang mengatur dan mengurus

urusan-urusan pemerintahan dengan eksternal regional, dan kabupaten/kota

berwenang mengatur dan mengurus urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas

lokal.

Dalam Pasal 18 ayat (1) UUD 1945 (Amandemen) disebutkan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi itu dibagi

atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten, dan Kota itu mempunyai

pemerintahan daerah yang diatur dengan UU. Tampak nuansa dan rasa adanya

hierarki dalam kalimat tersebut. Pemerintah Provinsi sebagai wakil pemerintah pusat di

daerah diakomodasi dalam bentuk urusan pemerintahan menyangkut pengaturan

terhadap regional yang menjadi wilayah tugasnya.

Urusan yang menjadi kewenangan daerah, meliputi urusan wajib dan urusan

pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah suatu urusan pemerintahan yang berkaitan

dengan pelayanan dasar seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan

hidup minimal, prasarana lingkungan dasar; sedangkan urusan pemerintahan yang

bersifat pilihan terkait erat dengan potensi unggulan dan kekhasan daerah.

UU No. 32 Tahun 2004 mencoba mengembalikan hubungan kerja eksekutif dan

legislatif yang setara dan bersifat kemitraan. Sebelum ini kewenangan DPRD sangat

besar, baik ketika memilih kepala daerah, maupun laporan pertanggungjawaban (LPJ)

tahunan kepala daerah. Kewenangan DPRD itu dalam penerapan di lapangan sulit

dikontrol. Sedangkan sekarang, kewenangan DPRD banyak yang dipangkas, misalnya

aturan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat, DPRD yang hanya memperoleh

laporan keterangan pertanggungjawaban, serta adanya mekanisme evaluasi gubernur

terhadap rancangan Perda APBD agar sesuai kepentingan umum dan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

Pemerintahan Daerah adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah

yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan daerah yaitu Pemerintah Daerah dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hubungan antara pemerintah daerah dan

DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan.

Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah

sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan

otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga

itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung bukan

merupakan lawan ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-

masing.

Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat yang

persyaratan dan tata caranya ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dapat dicalonkan baik oleh

partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu yang memperoleh sejumlah

Page 18: Bela Negara

kursi tertentu dalam DPRD dan atau memperoleh dukungan suara dalam Pemilu

Legislatif dalam jumlah tertentu.

Melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) provinsi, kabupaten, dan kota

diberikan kewenangan sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah. Agar

penyelengaraan pemilihan dapat berlangsung dengan baik, maka DPRD membentuk

panitia pengawas. Kewenangan KPUD provinsi, kabupaten, dan kota dibatasi sampai

dengan penetapan calon terpilih dengan berita acara yang selanjutnya KPUD

menyerahkan kepada DPRD untuk diproses pengusulannya kepada Pemerintah guna

mendapatkan pengesahan.

Dalam UU No 32 Tahun2004 terlihat adanya semangat untuk melibatkan

partisipasi publik. Di satu sisi, pelibatan publik (masyarakat) dalam pemerintahan atau

politik lokal mengalami peningkatan luar biasa dengan diaturnya pemilihan kepala

daerah (Pilkada) langsung. Dari anatomi tersebut, jelaslah bahwa revisi yang dilakukan

terhadap UU No. 22 Tahun 1999 dimaksudkan untuk menyempurnakan kelemahan-

kelemahan yang selama ini muncul dalam pelaksanaan otonomi daerah. Sekilas UU

No. 32 tahun 2004 masih menyisakan banyak kelemahan, tapi harus diakui pula banyak

peluang dari UU tersebut untuk menciptakan good governance (pemerintahan yang

baik).

H. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum:

1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran

dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.

2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan

menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang–undangan

warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender dan

ketidaksesuaianya dengan reformasi melalui program legalisasi.

3. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan

kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia.

4. Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan dengan hak asasi

manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentuk undang–undang.

5. Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum, termasuk

Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan

meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta

pengawasan yang efektif.

6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak

manapun.

Page 19: Bela Negara

7. Mengembangkan peraturan perundang–undangan yang mendukung kegiatan perekonomian

dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikan kepentingan nasional.

8. Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka, serta bebas

korupsi dan nepotisme dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan dan kebenaran.

9. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan.

Penghormatan dan penegakan hak asasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan.

10. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi

manusia yang belum ditangani secara tuntas.

Implemetasi politk strategi nasional dibidang ekonomi.

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang

berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi,

nilai–nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja,

perlindungan hak–hak konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.

2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur

pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif, yang merugikan masyarakat.

3. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan

menghilangkan seluruh hambatan yang menganggu mekanisme pasar, melalui regulasi,

layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan dan diatur undang–

undang.

4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi

masayarakat, terutama bagi fakir miskin dan anak–anak terlantar dengan mengembangkan

sistem dan jaminan sosial melalui program pemerintah serta menumbuhkembangkan usaha

dan kreativitas masyarakat yang pendistribusiannya dilakukan dengan birokrasi efektif dan

efisien serta ditetapkan dengan undang–undang.

5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan

membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif sebagai negara

maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama

pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil

dan kerajinan rakyat.

6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis guna

menentukan tingkat suku bunga wajar, tingkat inflasi terkendali, tingkat kurs rupiah yang stabil

dan realitis, menyediakan kebutuhan pokok terutama perumahan dan pangan rakyat,

menyediakan fasilitas publik yang memadai dan harga terjangkau, serta memperlancar

perizinan yang transparan, mudah, murah, dan cepat.

Page 20: Bela Negara

7. Mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan prinsip transparasi, disiplin,

keadilan, efisiensi, efektivitas, untuk menambah penerimaan negara dan mengurangi

ketergantungan dana dari luar negeri.

8. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, efisien, dan meningkatkan penerapan

peraturan perundang–undangan sesuai dengan standar internasional dan diawasi oleh

lembaga independen.

9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri pemerintah untuk kegiatan ekonomi

produktif yang dilaksanakan secara transparan, efektif dan efisien. Mekanisme dan prosedur

peminjaman luar negeri harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dan diatur

dengan undang–undang.

10. Mengembangkan kebijakan industri perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan

daya saing global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan

berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama

berbasis keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan

dikriminatif dan hambatan.

11. Memperdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien, produktif dan

berdaya saing dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan peluang usaha yang

seluas–luasnya. Bantuan fasilitas dari negara diberikan secara selektif terutama dalam bentuk

perlindungan dari persaingan yang tidak sehat, pendidikan dan pelatihan, informasi bisnis dan

teknologi, permodalan, dan lokasi berusaha.

12. Menata Badan Usaha Milik Negara secara efisien, transparan, profesional terutama yang

usahanya berkaitan dengan kepentingan umum yang bergerak dalam penyediaan fasilitas

publik, indutri pertahanan dan keamanan, pengelolaan aset strategis, dan kerja kegiatan

usaha lainnya yang tidak dilakukan oleh swasta dan koperasi. Keberadaan dan pengelolaan

Badan Usaha Milik Negara ditetapkan dengan undang–undang.

13. Mengembangkan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha untuk yang saling

menunjang dan menguntungkan antara koperasi, swasta dan Badan Usaha Milik Negara,

serta antar usaha besar dan kecil dalam rangka memperkuat struktur ekonomi nasional.

14. Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman budaya bahan

pangan, kelembagaan dan budaya lokal dalam rangka menjamin tersedianya pangan dan

nutrisi dalam jumlah dan mutu yang dibutuhkan pada tingkat harga yang terjangkau dengan

memperhatikan peningkatan pendapatan petani dan nelayan serta peningkatan produksi yang

diatur dengan undang–undang.

15. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relatif

murah dan ramah lingkungan dan secara berkelanjutan yang pengelolaannya diatur dengan

undang–undang.

16. Mengembangkan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan penggunaan

tanah secara adil, transparan, dan produktif dengan mengutamakan hak–hak rakyat setempat,

Page 21: Bela Negara

termasuk hak ulayat dan masyarakat adat, serta berdasarkan tata ruang wilayah yang serasi

dan seimbang.

17. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk

transportasi, telekomunikasi, energi dan listrik, dan air bersih guna mendorong pemerataan

pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta membuka

keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil.

18. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu diarahkan pada

peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja, peningkatan pengupahan, penjamin

kesejahteraan, perlindungan kerja dan kebebasan berserikat.

19. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan

memperhatikan kompetensi, perlindungan dan pembelaan tenaga yang dikelola secara

terpadu dan mencegah timbulnya eksploitasi tenaga kerja.

20. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama uasaha kecil, menengah dan koperasi

guna meningkatkan daya saing produk yang berbasis sumber daya local.

21. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan masyarakat dari

kemiskinan dan mengurangi pengangguran, yang merupakan dampak krisis ekonomi.

22. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna membangkitkan sektor riil terutama

pengusaha kecil, menengah dan koperasi melalui upaya pengendalian laju inflasi, stabilitas

kurs rupiah pada tingkat yang realistis, dan suku bunga yang wajar serta didukung oleh

tersedianya likuiditas sesuai dengan kebutuhan.

23. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan mengurangi defisit anggaran

melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan susidi dan pinjaman luar negeri secara

bertahap, peningkatan penerimaan pajak progresif yang adil dan jujur , serta penghematan

pengeluaran.

24. Mempercepat rekapitulasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta secara

transparan agar perbankan nasional dan perusahaan swasta menjadi sehat, terpercaya,

adil,dan efisien dalam melayani masyarakat dan kegiatan perekonomian.

25. Melaksanakan restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari likuidasi perbankan

dan perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara transparan

dan pelaksanaannya dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Pengelolaan aset

negara diatur dengan undang–undang.

26. Melakukan renegoisasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersama–sama

dengan Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, Lembaga Keuangan Internasional lainnya,

dan negara donor dengan memperhatikan kemampuan bangsa dan negara, yang

pelaksanaanya dilakukan secara transparan dan dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan

Rakyat.

Page 22: Bela Negara

27. Melakukan secara proaktif negoisasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan multilateral dalam

rangka meningkatkan volume dan nilai ekspor terutama dari sektor industri yang berbasis

sumber daya alam, serta menarik investasi finansial dan investasi asing langsung tanpa

merugikan pengusaha nasional.

28. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah terutama yang usahanya

tidak berkaitan dengan kepentingan umum didorong untuk privatisasi melalui pasar modal.

IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI DI BIDANG POLITIIK

1. Memperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

bertumpu pada kebhinekatunggalikaan. Untuk menyelesaikan masalah–masalah yang

mendesak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upaya

rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang–undang.

2. Menyempurnakan Undang–Undang Dasar 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan

bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi, dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan

bengsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan Undang–Undang Dasar 1945.

3. Meningkatkan peran Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan lembaga–lembaga tinggi negara

lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada

prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif,

legislatif dan yudikatif.

4. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka,

mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta

mengembangkan sistem dan penyelengaraan pemilu yang demokratis dengan

menyempurnakan berbagai peraturan perundang–undangan dibidang politik.

5. Meningkatkan kemandirian partai politik terutama dalam memperjuangkan aspirasi dan

kepentingan rakyat serta mengembangkan fungsi pengawasan secara efektif terhadap kineja

lembaga–lembaga negara dan meningkatkan efektivitas, fungsi dan partisipasi organisasi

kemasyarakatan, kelompok profesi dan lembaga swadaya masyarakat dalam kehidupan

bernegara.

6. Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif kepada masyarakat untuk

mengembangkan budaya politik yaitu demokratis, menghormati keberagaman aspirasi, dan

menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dan UUD

1945.

7. Memasyarakatan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti diskriminatif dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

8. Menyelenggarakan pemilihan umum secara lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat

seluas–luasnya atas dasar prinsip demokratis, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil,

Page 23: Bela Negara

dan beradab yang dilaksanakan oleh badan penyelenggara independen dan nonpartisan

selambat–lambatnya pada tahun 2004.

9. Membangun bangsa dan watak bangsa (nation and character building) menuju bangsa dan

masyarakat Indonesia yang maju, bersatu, rukun, damai, demokratis, dinamis, toleran,

sejahtera, adil dan makmur.

10. Menindak lanjuti paradigma Tentara Nasional Indonesia dengan menegaskan secara

konsisten reposisi dan redefinisi Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara dengan

mengoreksi peran politik Tentara Nasional Indonesia dalam bernegara. Keikutsertaan Tentara

Nasional Indonesia dalam merumuskan kebijaksanaan nasional dilakukan melalui lembaga

tertinggi negara Majelis Permusyawaratan Negara.

a. Politik luar negeri

1. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada

kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung

perjuangan kemerdekaan bangsa–bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta

meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.

2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut kepentingan dan

hajat hidup orang banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat.

3. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri maupun melakukan diplomasi pro-aktif

dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional,

memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia

serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.

4. Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan

nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional dalam rangka stabilitas,

kerjasama, dan pembangunan kawasan.

5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan

bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC, dan WTO.

6. Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara–negara sahabat serta memperlancar

prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagian bagi penyelesaian perkara

pidana.

7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan

langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas pembangunan dan

kesejahteraan.

b. Penyelenggara negara

Page 24: Bela Negara

1. Membersihkan penyelenggara negara dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan

memberikan sanksi seberat–beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,

meningkatkan efektivitas pengawasan internal dan fungsional serta pengawasan masyarakat

dengan mengembangkan etik dan moral.

2. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan

keprofesionalan serta memberlakukan sistem karier berdasarkan prestasi dengan prinsip

memberikan penghargaan dan sanksi.

3. Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat dan pejabat pemerintahan sebelum dan

sesudah memangku jabatan dengan tetap menjunjung tinggi hak hukum dan hak asasi

manusia.

4. Meningkatkan fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayani masyarakat dan

akuntanbilitasnya dalam mengelola kekayaan negara secara transparan bersih, dan bebas

dari penyalahgunaan kekuasaan.

5. Meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia dan

Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menciptakan aparatur yang bebas dari korupsi,

kolusi, nepotisme, bertanggung jawab profesional, produktif dan efisien.

6. Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri dengan menghargai hak–hak politiknya.

c. Komunikasi, informasi, dan media massa

1. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa modern dan media

tradisional untuk mempercerdas kehidupan bangsa memperkukuh persatuan dan kesatuan,

membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan

prasarana informasi dan komunikasi.

2. Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan

teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi

tantangan global.

3. Meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteran

insan pers agar profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi etika pers, supremasi hukum,

serta hak asasi manusia.

4. Membangun jaringan informasi dan komunikasi antar pusat dan daerah serta antar daerah

secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional serta memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa.

5. Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerapan

khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional di forum

internasional.

d. Agama

Page 25: Bela Negara

1. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan

etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan perundang–

undangan tidak bertentangan dengan moral agama.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama

sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem pendidikan nasional dengan didukung

oleh sarana dan prasarana yang memadai.

3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta

suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui

dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan beragama secara deskriptif yang

tidak dogmatis untuk tingkat Perguruan Tinggi.

4. Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, termasuk

penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji, dan pengelolaan zakat dengan memberikan

kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan.

5. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga–lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak

perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan

kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

e. Pendidikan

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang

bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya nilai–nilai universal termasuk

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya

kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa.

2. Merumuskan nilai–nilai kebudayaan Indonesia, sehingga mampu memberikan rujukan sistem

nilai terhadap totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan

dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional dan peningkatan kualitas berbudaya

masyarakat.

3. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai–nilai budaya dalam rangka memilah–milah nilai

budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa

depan.

4. Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mencapai sasaran sebagai

pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan dengan tetap mengacu

pada etika, moral, estetika dan agama, serta memberikan perlindungan dan penghargaan

terhadap hak cipta dan royalti bagi pelaku seni dan budaya.

5. Mengembangkan dunia perfilman Indonesia secara sehat sebagai media massa kreatif yang

memuat keberagaman jenis kesenian untuk meningkatkan moralitas agama serta kecerdasan

bangsa, pembentukan opini publik yang positif dan peningkatan nilai tambah secara ekonomi.

Page 26: Bela Negara

6. Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakan dan

memberdayakan sentra–sentra kesenian untuk merangsang berkembangnya kesenian

nasional yang lebih kreatif dan inovatif sehingga menumbuhkan rasa kebanggaan nasional.

7. Menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia sebagai wahana bagi

pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya ke luar negeri secara konsisten

sehingga dapat menjadikan wahana persahabatan antar bangsa.

8. Mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat

interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan kriteria ekonomis, teknis, ergonomis,

sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan.

Kedudukan dan Peranan Perempuan.

1. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu

memperjuangkan terwujudnya kesetaraan keadilan gender.

2. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap

mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum

perempuan, dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan

keluarga dan masyarakat.

Pemuda dan Olahraga

1. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga

memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini

melalui pendidikan olah raga di sekolah dan masyarakat.

2. Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara

sistematis dan komprehensif melalui lembaga–lembaga pendidikan sebagai pusat pembinaan

di bawah koordinasi masing–masing organisasi olahraga termasuk organisasi penyandang

cacat bersama-sama dengan masyarakat demi tercapainya sasaran yang membanggakan di

tingkat internasional.

3. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan segenap

potensi, bakat, dan minat dengan memberikan kesempatan dan kebebasan

mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka sebagai wahana pendewasaan untuk

menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis,

mandiri dan tanggap terhadap aspirasi rakyat.

4. Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi yang berdaya

saing, unggul dan mandiri.

Page 27: Bela Negara

5. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya distruktif terutama bahaya penyalahgunaan

narkotika, obat–obat terlarang dan zat adiktif lainnya (narkoba) melalui gerakan

pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan

narkoba.

Pembangunan Daerah.

1. Secara umum Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam

rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga

hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat, serta

seluruh masayrakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi, daerah

kabupaten, daerah kota dan desa.

3. Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan

memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan penataan

ruang, baik fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi

sejalan dengan pelaksanaan ekonomi daerah.

4. Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat

terutama petani dan nelayan melalui penyediaan prasarana, pembangunan sistem

agribisnis, indutri kecil dan kerajinan rakyat, pengembangan kelembagaan penguasaan

teknologi, dan pemanfaatan sumber daya alam.

5. Mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil dengan

mengutamakan kepentingan daerah yang lebih luas melalui desentralisasi perizinan

dan investasi serta pengelolaan sumber daya.

6. Memberdayakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka melaksanakan fungsi

dan perannya guna memantapkan penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata

dan bertanggung jawab.

7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah sesuai dengan potensi dan

kepentingan daerah melalui penyediaan anggaran pendidikan yang memadai.

8. Meningkatkan pembangunan di seluruh daerah terutama di kawasan timur Indonesia,

daerah perbatasan dan wilayah tertinggal lainnya dengan berlandaskan pada prinsip

desentralisasi dan otonomi daerah.

2. Secara khusus pengembangan otonomi daerah di dalam wadah negara Kesatuan Republik

Indonedia, adalah untuk menyesuaikan secara adil dan menyeluruh permasalahan di daerah

yang memerlukan penanganan secara khusus dan bersungguh–sungguh, maka perlu

ditempuh langkah–langkah sebagai berikut :

1. Daerah Istimewa Aceh

Page 28: Bela Negara

- Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan menghragai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial

budaya masyarakat Aceh, melalui penetapan Daerah Istimewa Aceh sebagai

daerah otonomi khusus yang diatur dengan undang–undang.

- Menyelesaikan kasus Aceh secara berkeadilan dan bermartabat dengan

melakukan pengusutan dan pengadilan yang jujur bagi pelanggar hak asasi

manusia, baik selama pemberlakuan Daerah Operasi Militer maupun paska

pemberlakuan Daerah Operasi Militer.

2. Irian Jaya

- Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial

budaya masyarakat Irian Jaya, melalui penetapan daerah otonomi khusus yang

diatur dengan undang–undang.

- Menyelesaikan kasus pelanggaran hak asasi manusia di Irian Jaya melalui

proses pengadilan yang jujur dan bermartabat.

3. Maluku.

Menugaskan Pemerintah untuk segera melaksanakan penyelesaian konflik

sosial yang berkepanjangan secara adil, nyata dan menyeluruh serta

mendorong masyarakat yang bertikai agar pro-aktif melakukan rekonsiliasi

untuk mempertahankan dan memantapkan integritas nasional.

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.

2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan

melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan

teknologi ramah lingkungan.

3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan

lingkungan sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang–undang.

4. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar–besarnya kemakmuran rakyat dengan

memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang

berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang,

yang pengusahaannya diatur dengan undang–undang.

5. Menerapkan indikator–indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan pembaharuan

dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan

yang tidak dapat balik.

Page 29: Bela Negara

Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan.

1. Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui reposisi,

redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara untuk

melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia

dan memberikan darma baktinya dalam membantu menyelenggarakan pembangunan.

2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang bertumpu

pada kekuatan rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Repuiblik

Indonesia sebagai kekuatan utama didukung komponen lainnya dari kekuatan pertahanan dan

keamanan negara dengan meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib latih dan

membangun kondisi juang, serta mewujudkan kebersamaan Tentara Nasional Indonesia,

Kepolisian Negara Republik Indonesia dan rakyat.

3. Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan rasio

kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan negara ke

wilayah yang di dukung dengan sarana, prasarana, dan anggaran yang memadai.

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan

keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta

berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

5. Menuntaskan upaya memandirikan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka

pemisahan dari Tentara Nasional Indonesia secara bertahap dan berlanjut dengan

meningkatkan keprofesionalannya, sebagi alat negara penegak hukum, pangayom dan

pelindung masyarakat selaras dengan perluasan otonomi daerah.

Politik dan strategi nasional

Kata “Politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada.Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.

a. Negara b. Kekuasaaanc. Pengambilan Keputusand. Kebijakan Umume. Distribusi

Pengertian StrategiStrategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan

Page 30: Bela Negara

demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.

Politik dan Strategi NasionalPolitik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi NasionalPenyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.

Penyusunan Politik dan Strategi NasionalPolitik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di itngkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN.

Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.

Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena:a. Semakin tinggina kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.b. Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya.c. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.e. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/1921043-politik-dan-strategi-nasional/#ixzz1Q0on4HwY

KewarganegaraanDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Paspor Indonesia, diberikan kepada warga negara Indonesia.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan

Page 31: Bela Negara

yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.

Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Kewarganegaraan Indonesia o 1.1 Kewarganegaraan Republik Indonesia

2 Lihat pula 3 Pranala luar

[sunting] Kewarganegaraan Indonesia

[sunting] Kewarganegaraan Republik Indonesia

Sampul buku Praktik Belajar Kewarganegaraan diterbitkan oleh Center for Civic Education bekerja sama dengan Depdiknas

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA),

atau sebaliknya

Page 32: Bela Negara

4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut

5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI

6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai

anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status

kewarganegaraan ayah dan ibunya.9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya

tidak diketahui10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki

kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan

dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan

12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing

2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan

3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia

4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia

2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia

Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.

Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.

Dari UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut asas kewarganegaraan ius sanguinis; ditambah dengan ius soli terbatas (lihat poin 8-10) dan kewarganegaraan ganda terbatas (poin 11)

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia - Ilmu PPKn : Pendidikan Kewarganegaraan / PMP : Pendidikan Moral Pancasila

Sat, 15/07/2006 - 9:08pm — godam64

Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.

Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

Page 33: Bela Negara

A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

http://organisasi.org/hak_dan_kewajiban_sebagai_warga_negara_indonesia_ilmu_ppkn_pendidikan_kewarganegaraan_pmp_pendidikan_moral_pancasila, 07 juni 2011

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

By madundun

Pengertian   Hak

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.Contoh dari hak adalah:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan;4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-

masing yang dipercayai;5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan

musuh;dan7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan

pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Pengertian Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.Contoh dari kewajiban adalah:

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh;

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda);

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya;

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia;dan

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Page 34: Bela Negara

Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksankan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:

1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;3. Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.

http://madundun.wordpress.com/2010/02/21/pengertian-hak-dan-kewajiban/

Latar Belakang,Maksud dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang digambarka sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.

Dalam kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi indonesia,harus dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik,berwawasan budaya bangsa,bermoral keagamaan dan berkepribadian indonesia.Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).

Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

1. Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan ,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nulai kejuangan bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan. Semangat perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia.

2. Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika perjalanan kehidupan yang disebabkan antara lain pengaruh globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya dibidang informasi, Komunikasi dan Transportasi, sehingga dunia menjadi transparan yang seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia serta mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia.

3. Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI.

Maksud dan Tujuan

a. MaksudUntuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN sebagai bekal, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

b. Tujuan

1. Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.

2. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.

3. Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah dasar kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi dengan pemikiran berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional secara kritis dan betanggung jawab.

Minggu, 14 Maret 2010

Page 35: Bela Negara

pengertian ketahanan nasional indonesia

1. UmumSetiap bangsa mempunyai cita-cita luhur yang dilandasi oleh falsafah hidup serta ideologi negaranya. Untuk mencapai tujuan nasional sebagai perwujudan cita-citanya, setiap bangsa selalu menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang harus ditanggulangi. Oleh karena itu harus memiliki keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan nasionalnya, atau disebut dengan ketahanan nasional.Berikut ini akan dijelaskan tujuan, ruang lingkup, dan metode ketahanan nasional.TujuanPenulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.Ruang lingkupDalam naskah ini diuraikan dan dijelaskan mengenai ketahanan nasional dan konsepsinya dengan segenap aspeknya melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan, terutama bagi negara berkembang.MetodeDalam penerapan ketahanan nasional adalah dengan memanfaatkan disiplin ilmu pengetahuan untuk seluruh aspek kehidupan, secara utuh, menyeluruh dan terpadu.2. Pokok-Pokok Pikiran Landasan Konsepsi Ketahan Nasional2.1. manusia budayaSebagai salah satu mahluk tuhan manusialah yang paling sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan berbagai keterampilan sehingga disebut manusia budaya. Manusia budaya senantiasa berjuang memepertahankan, eksistansi, pertumbuhan, dan kelangsungan hidupnya.Manusia budaya berkelompok , bermasyarakat, dengan berbagai batasan menjadi suatubangsa yang berorganisasi dalam bentuk negara.

2.2 Tujuan nasional, ideologi negara, dan falsafah bangsaSetiap bangsa mempunyai aspirasi langgeng, yaitu kesejahteraan dan keamanan, sebagai pangkal tolak citacita yang ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan nilai-nilai budaya, etik, serta tata lakunya. Cita-cita ini dirumuskan dalam tujuan nasional.serangkaian cita-cita yang mendasar dan menyeluruh ,serta saling berkaiatan merupakan sistem pemikiran yang logis, berbentuk sistem nilaiyang diyakini kebenarannya, menjadi dasar dalam menata masyarakat , dan memberikan arah serta perwujudan tujuan nasional. Sistem nilaia ini ialah ideologi bangsa yang besumber pada falsafah bangsa.Filsafat adalah suatu renungan yang secara sadar dan sistematis yang bertujuan mencari hikmah kebenaran, kearifan, dan kebijaksanaan semaksimal mungkin.2.3 Wawasan nasionalDalam penyelenggaraan kehidupannya, suatu bangsa harus berlandaskan dan perpedoman yang kokoh, sehingga tetap mengarah pada pada tujuan nasional. Landasan dan pedoman ini berupa konsepsi pandangan hidup yang tersusun berdasarkah hibungan dinamis antara cita-cita, ideologi, aspek sosial budaya, kondisi geografis dan kesjahterannya. Konsepsi pandangan hidup inilah yang dinamakan wawsan nasional.Jadi wawasan nasionaladalah cara pandang suatu bangsa atas diri dan lingkungannyayang dipengaruhi oleh budaya, sejarah dan karakteristik geografi berdasarkan falsafah bangsa dan ideologi negara.2.4 Kesejahteraan dan keamanan sebagai kebutuhan esensial manusiaKebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik secara individu maupun anggota masyarakat dalm kehidupan berbangsa dan bernegaraadaalah kesejahteraan dan keamanan.3. Konsepsi Ketahanan Nasional3.1 Pengertian dan sifat ketahanan nasionalPengertian ketahanan nasionalKetahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.Pengertian konsepsi ketahanan nasionalKonsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafah bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode astagatra. Konsepsi kethanan nasional ini merupakan saran unutuk mewujudkan ketahanan nasional.Pengertian tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan1. tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.2. ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.

Page 36: Bela Negara

3. hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yangberasal dari dalam.4. gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar.Sifat ketahanan nasionalKetahan nasionalsuatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut. :1. manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.2. mawas ke dalam, yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada diribangsa dan negara itu sendiri.3. kewibwaan, yaitu kethanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional.4. dinamis, yaitu kondisitingkatketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.5. menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai. Ketahanan nasional tidak mendahuluka sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan. Maka, konsepsi ketahan nasional tidak mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekerasan.3.2 Konsepsi ketahanan nasionalBerdasarkan pengertian konsepsi ketahan nasional, seluruh aspek kehidupan nasional diperinci dengan sistematika astagatra (delapan aspek), terdiri dari trigatra (tiga aspek alamiah), dan panca gatra (lima aspek sosial).Trigatra (aspek alamiah)Trigatra (aspek alamiah) aialah aspek aspek suatu negara yang sudah melekat pada negara itu. Oleh karena itu, unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan. Ketiga aspek alamiah mengandung unsur-unsur yang bersifat relatif tetap, yaitu : geografi, kekayaan alam, dan kependudukan.GeografiGeografi suatu negara adalah segala sesuatu pada pemukaan bumi ang dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di daratan, di lautan, atau keduanya. Ada negara yang mempunyai ciri khusus berkenaan dengan letaknya yaitu :1. Negara dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba benua.2. Negara dikelilingi lautan dapat dibedakan dalam :a. negara kepulauan (archipelagiis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan atau (archipelago).b. Negara pulau (island state) bebeda dengan negara kepulauan, pada negara pulau unsur darat lebih besar daripada unsur laut.c. Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Ini tidak dapat disamakan denga negara kepulauan.d. “circume marine” state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai melalui transportasi laut, sehingga di dalamnya terdapat laut mediterania.Geografi mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :1. letak wilayah suatu negara ditentukan dari segi astronomis dengan garis lintang dan garis bujur.2. luas wilayah suatu negara ialah luas daratan yang dapat meliputi luas daratan, lautan, landasan kontinen, dan ZEE ( Zona Ekonomi Ekslusif).3. iklim suatu negara dipengaruhi oleh letak astronomunya, sehingga ada negara yang beriklim tropis, sutropis, dan dingin.4. bentangan alam adalah wujud permukaan bumi.5. perbatasan wilayah negara ditentukan oleh proses sejarah, ketentuan politik, hukum sosial, dan ketentuan hukum nasional, anataralain perjanjian pebatasan dan keputusan pengadilan atau mahkamah internasional.Kekayaan alamKekayaan alam suatu negara ialah segala sumber dan potensi alam dalam lingkungan ruang angkasa, atsmosfer, permukaan bumi (daratan dan lautan) dan bumi yang berada di wiayah kekuasaan/yurisdiksinya.Menurut jenisnya, kekayaan alam dibedakan dalam delapan golongan berikut :1. hewani (fauna)2. nabati (flora)3. mineral (minyak bumi, uranium, biji besi, batubara, dan lain-lain)4. tanah (tempat tinggal, tepat berpijak, tempat bercocok tanam)5. udara (sinar matahari, oksigen, karbondioksida)6. potensi ruang angkasa.7. energi (gas alam, panas alam, air artetis, geotermis)8. air dan lautan.Menurut sifanya kekayaan alam dapat digolongkan menjaditiga golongan yaitu :1. kekayaan yang dapat diperbaharui2. kekayaan yang tidak dapat diperbaharui3. kekayaan tetapDengan pemnfaatan kekayaan alam akan mewajibkan setiap bangsa untuk :

Page 37: Bela Negara

1. menyusun kebijaksanaan dan peraturan tentang pengamanan penggunaan kekayaan alam seefisien mungkin agar memberikan manfaat optimal dan lestari bagi nusa dan bangsa.2. menyusun pola pengelolaan kekayan alam dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.3. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.4. membina kesadaran nasional untuk pemanfaatan kekayaan alam.5. mengadakan program pembangaunan serasi6. mengadakan pembentukan modal cukup.7. menciptakan daya beli, konsumsi cukup, baik di dalam maupun di luar negeri.KependudukanTinjauan masalah kependudukan umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kesejahteraan dan keamanan. Yang termasuk di dalam masalah penduduk adalah :

http://rizalrifky.blogspot.com/2010/03/pengertian-ketahanan-nasional-indonesia.html 08 juli 2011

POLITIK DAN STRATEGI NASIONALMay 14th, 2011 • Related • Filed Under

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

A. Pengertian Politik Strategi dan PolstranasPolitik dan strategi nasional, sebelum membahas tentang politik selebihnya kita pelajari terlebih dahulu pengertian politik. Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda.Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :1. Dalam arti kepentingan umum (politics) Politik dalam arti kepentingan umum atau segalausaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy) Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :– proses pertimbangan– menjamin terlaksananya suatu usaha– pencapaian cita-cita/keinginan.Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan : * Negara* Kekuasaan* Kebijakan umum* DistribusiPengertian strategi, strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780 – 1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.Politikdan Strategi Nasional Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

B. Dasar Pemikiran Penyususan Politik dan Strategi NasionalPenyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyususan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional dan konsep strategi bangsa Indonesia.

Page 38: Bela Negara

C. Penyusunan Politik dan Strategi NasionalProses penyusunan politik strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran masing-masing sektor/bidang. Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh Presiden.

D. Stratifikasi Politik NasionalStratifikasi politik nasional dalam negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut ;1. Tingkat penentu kebijakan puncak2. Tingkat kebijakan umum3. Tingkat penentu kebijakan khusus4. Tingkat penentu kebijakan teknis5. Tingkat penentu kebijakan di Daerah

E. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen NasionalPolitik dan Strategi Nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR. Hal ini berlaku sebelum adanya penyelenggaraan pemilihan umum Presiden secara langsung pada tahun 2004. Setelah pemilu 2004 Presiden menetapkan visi dan misi yang dijadikan rencana pembangunan jangka menengah yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan dan membangun bangsa. * Makna pembangunan nasional Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin. * Manajemen nasional Pada dasarnya sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara tata nilai, struktur dan proses untuk mencapai daya guna dan hasil guna sebesar mungkin dalam menggunakan sumber dana dan sumber daya nasional demi mencapai tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan kebijaksanaan (policy formulation), pelaksanaan kebijaksanaan, dan penilaian hasil kebijaksanaan terhadap berbagai kebijaksanaan nasional.

F. Otonomi DaerahTujuan pemberian otonomi tetap seperti yang dirumuskan saat ini yaitu memberdayakan daerah, termasuk masyarakatnya, mendorong prakarsa dan peran serta masyarakat dalam proses pemerintahan dan pembangunan. Pemerintah juga tidak lupa untuk lebih meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan fungsi-fungsi seperti pelayanan, pengembangan dan perlindungan terhadap masyarakat dalam ikatan NKRI. Asas-asas penyelenggaraan pemerintahan seperti desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan, diselenggarakan secara proporsional sehingga saling menunjang. H. Implementasi Politik dan Strategi Nasional Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum:1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang–undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender dan ketidaksesuaianya dengan reformasi melalui program legalisasi.3. Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka, serta bebaskorupsi dan nepotisme dengan tetap menjunjung tinggi asas keadilan dan kebenaran.4. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan. Penghormatan dan penegakan hak asasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan.5. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang belum ditangani secara tuntas.

Implemetasi politk strategi nasional dibidang ekonomi.6. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yangberkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai–nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak–hak konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.7. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya strukturpasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif, yang merugikan masyarakat.

Implementasi politik strategi nasional di bidang politik8. Memperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yangbertumpu pada kebhinekatunggalikaan. Untuk menyelesaikan masalah–masalah yang mendesak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upaya rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang–undang.9. Menyempurnakan Undang–Undang Dasar 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhanbangsa, dinamika dan tuntutan reformasi, dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bengsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan Undang–Undang Dasar 1945.

Page 39: Bela Negara

10. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka,mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem dan penyelengaraan pemilu yang demokratis dengan menyempurnakan berbagai peraturan perundang–undangan dibidang politik.Dalam UU No. 32 Tahun 2004, digunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, dimana daerah diberi kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan kecuali urusan pemerintah pusat yaitu:a. Politik luar negerib. Penyelenggara negarac. Komunikasi, informasi, dan media massad. Agamae. Pendidikan Secara umum Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut :* Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam rangkapemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat dan lembaga swadaya masyarakat, serta seluruh masayrakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.* Melakukan pengkajian tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah propinsi, daerah kabupaten, daerah kota dan desa.* Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah serta memperhatikan penataan ruang, baik fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelaksanaan ekonomi daerah. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.* Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.* Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.* Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang–undang. Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan.* Menata Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara Nasional Indonesia sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memberikan darma baktinya dalam membantu menyelenggarakan pembangunan.* Meningkatkan kualitas keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia, meningkatkan rasio kekuatan komponen utama serta mengembangkan kekuatan pertahanan keamanan negara ke wilayah yang di dukung dengan sarana, prasarana, dan anggaran yang memadai.* Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dan keamanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu, pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada. Sedangkan strategi merupakan bagian dari politik untuk mencapai suatu tujuan yang diperoleh dengan cara-cara dan pemikiran dalam menyelesaikan masalah maupun untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan.

Sumber:http://id.shvoong.com/law-and-politics/1921043-politik-dan-strategi-nasional/#ixzz1KuxBm7ghhttp://fhanincredible.wordpress.com/2010/04/11/politik-dan-strategi-nasional/http://www.docstoc.com/docs/14293200/makalah-hukum-dan-sistem-politik

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/politik-dan-strategi-nasional-33/

Page 40: Bela Negara