Bedah Inos

download Bedah Inos

of 35

Transcript of Bedah Inos

  • PENGENDALIAN INOSTeam Bedah

  • TujuanMahasiswa memahami bagaimana mencegah infeksi nosokomial di kamar bedah dari/ ke : Pasien Petugas Peralatan, Ruang di Kamar BedahPada waktu pre-operasi, intra-operasi dan post operasi.

  • How to prevent INOShttp://www.cornair.com/new_page/photo_pgs/scans/operating-room.jpg

  • How to prevent INOShttp://www.merck.com/media/mmhe2/figures/fg301_1.gif

  • IftitahStandar optimal penampilan profesional, peralatan dan pengawasan lingkungan kamar bedah tergantung dari penderita (tipe operasi) dan tim bedah (operator) sesuai dengan ketetapan yang dikeluarkan oleh CORE (committee on operating Room Environment) dari ACS dan AORN.Tujuan : untuk mengurangi infeksi.

  • IftitahPenerapan kewaspadaan universal.Semua pasien harus dianggap berpotensi untuk menularkan infeksi sehingga perlu diambil langkah pencegahan yang memadai.Sebaiknya semua petugas yang yang kemungkinan kontak dengan darah atau cairan tubuh harus mendapat imunisasi Hepatitis B.

  • PetugasCuci tangan secara bedahMemakai alat pelindung : sarung tangan steril, masker dan gaun pelindung penutup rambut, pelindung mata/ wajahSarung tangan wajib dikenakan.Memakai apron plastik atau kedap air dibawah gaun bedah steril diwajibkan bila adanya percikan darah atau cairan tubuh dalam jumlah banyak. Gaun dilepas sebelum ke luar ruang bedah (OK)

  • PetugasPemakaian masker harus menutup hidung hingga bagian bawah wajah. Masker segera diganti bila ada kotoran/ cemaran infeksius/ lembab karena lama dipakai.Perlindungan wajah.Pelindung kaki : sepatu menutup seluruh ujung dan telapak kaki serta tahan tusuk.Setiap tindakan invasif harus hati-hati dan teliti untuk hindari tusukan alat pada petugas.

  • PetugasHindari penyerahan alat tajam langsung dari tangan ke tangan selama tindakan, tapi dengan perantara (nampan kecil).Pembuangan alat tajam dengan wadah tertutup dan tahan tusukan. Wadah tersedia disetiap sudut ruang operasi yang mudah dijangkau petugas.Petugas yang mempunyai lesi kulit terbuka tidak diperkenankan melaksanakan tindakan bedah.Petugas harus mengganti pakaian yang terkena darah/ cairan tubuh sebelum keluar ruang bedah/ masuk ruang perawat atau sebelum cuci tangan untuk tindakan selanjutnya.

  • AlatGunakan alat sekali pakai (disposable).

  • PasienPersiapkan pasien pada waktu rawat inap/ sebelum menjalani operasi :Eliminasi penyakit penyerta.Perbaiki keadaan umumPerbaiki keadaan/ menjaga kebersihan kulit daerah operasi.Makin lama rawat inap sebelum operasi makin beresiko infeksi.Bila mungkin lakukan biakan saluran nafas, perkemihan.

  • Pencukuran Daerah Operasi

    Bahan : gunting tajam, sabun antiseptik, air hangat, waskom kecil, handuk.Cuci tangan keringkanBuka daerah yang akan dicukur, jaga privasi.Basahi dan buat busa pada daerah operasi yang akan dicukur.Gunting secara berurutan.Bilas kulitKeringkan dengan handukTaruh dan bereskan kembali alat ketempatnya.Desinfeksi kulitUsap daerah operasi dengan betadinBersihkan lagi dengan alkohol 70 %

  • Pembuatan lapangan SterilPasang kain steril diatas permukaan yang rata (meja dll)Alat steril diletakkan diatas kain oleh petugas tidak steril.Petugas steril menyusun alat.Pasang kain steril disekeliling lapangan pembedahan luka atau tindakan invasif.

  • How to prevent INOShttp://www.merck.com/media/mmhe2/figures/fg301_1.gif

  • Prosedur PembedahanPetugas yang melakukan tindakan invasif harus memakai sarung tangan sterilPetugas yang kemungkinan terkena percikan darah/ cairan tubuh harus memakai pelindung wajah.Penyerahan instrumen tajam kepada operator secara tidak langsungMemakai sarung tangan dua lapis atau mengganti sarung tangan bila operasi lama/ robek.Hati-hati bila memasukkan tangan ke daerah operasi untuk hindari luka tusuk.Cairan tubuh di badan pasien harus segera dihabiskan agar tidak mengenai orang lain.Spesimen untuk pemeriksaan lab/ patologi harus dilakukan sebagai bahan infeksius.http://www.infectioncontroltoday.com/articles/i2b1c3.gif

  • Penutupan LukaBahan : Kasa dan plesterSebelum kain steril pembatas dibuka, tutup luka bekas insisi dengan kasa sterilAngkat kain steril.Tutupi kasa dengan kasa tambahanLekatkan dengan plesterTutup tempat keluar kateter/ pipa lainnya dengan kasa steril.

  • Sesudah OperasiSetiap tindakan yang berhubungan dengan cairan tubuh, dengan sarung tangan. Bila ada percikan dengan kaca mata/ gaun pelindung.Alat yang dipakai kembali diperlakukan dengan urutan dekontaminasi sterilisasiSarung tangan bekas, gaun bedah yang akan digunakan kembali ditaruh diwadah sementara, kemudian dibawa ke pusat sterilisasi atau binatu untuk dekontaminasi dan sterilisasi.

  • Kamar BedahSemua permukaan kamar operasi harus bebas debu & dilakukan desinfeksi.Lantai harus rata dan licin, tidak ada pecah-pecah. Ventilasi penyaringan udara dan suhu serta kelembaban harus sesuai standar.Lakukan biakan secara berkala dan usap setiap permukaan yang mungkin menjadi sarang debu dikamar bedah : AC, meja operasi, monitor dan lampu.Lakukan biakan secara berkala udara kamar bedah.Kamar bedah dirancang sedemikian rupa agar kemungkinan kontaminasi dapat dikurangi.Dilarang menaruh barang pribadi milik pasien didalam kamar bedah.Tumpahan bahan/ cairan harus segera didekontaminasi dan dibersihkan kembali dengan desinfektan.Sampah medis yaitu darah, airan tubuh dan jaringan serta kasa terkontaminasi darah ditangani dengan prosedur dekontaminasi.

  • Kamar Bedah ASEPTIKTeam operator harus mengatur dan memelihara lingkungan aseptik kamar bedah.Sarung tangan bekas pakai harus langsung ditempatkan dalam wadah penampung sampah medisAlat kesehatan bekas pakai harus dipilah untuk proses lanjut.Linen bekas pakai dilepas dan langsung dikmplkan dalam wadah kedap air yang dilapisi kantong plastik, tutup erat dan segera dibawa keluar.Bila mungkin ada limpahan darah/ cairan dalam jumlah banyak sediakan tempat penampungan sedemikian rupa sehingga tidak tumpah ke lantai.Meja dan kursi pasien dan sebagainya, ditutup dengan plastik dan harus selalu dilap dengan sabun dan air setiap ganti pasien.

  • Meja BedahHarus selalu rapi dan bersihDibersihkan dengan desinfektan sebelum dan sesudah dipakai dengan Natrium Hipoklorit 0.05 % dan diamkan selama 10 menit, kemudian bersihkan dan bilas dengan air biasa dan sabun hingga seluruh cairan klorin terangkat.Bila ada tumpahan darah/ cairan tubuh lakukan desinfeksi seperti diatas.Pada jam terakhir setiap hari seluruh ruangan dan lantai harus dibersihkan dengan air dan sabun.

  • KoridorKoridor terhubung dengan semua bagian dikomplek kamar operasi.Sampah medis dari kamar bedah, linen dan benda kotor lain dikeluarkan dari kamar bedah melalui koridor dan koridor juga menuju serambi alat steril.Koridor harus selalu dijaga kondisi aseptiknya.Di Koridor, petugas memakai jubah/ baju kamar operasi yang tidak dipakai diluar.Pintu penghubung koridor dan kamar bedah harus selalu ditutup.

  • Kamar Bedah SEPTIKAdalah bedah kotor.Contoh bedah untuk kasus bernanah,kasus untuk debridement.Kasus septik biasanya dilakukan sebagi tindakan paling akhir pada hari kerja di kamar bedah tersebut.

  • Langkah +++ di Kamar Bedah SEPTIKGunakan alat sesedikit mungkin.Keluarkan semua peralatan di kamar bedah yang sekiranya tidak dapat di sterilkan atau didesinfeksi dengan baik atau alat yang tidak digunakan.Beri alas atau tutup di meja bedah dengan pelapis yang sesudahnya dibuang.Sediakan wadah yang cukup untuk menampung semua benda kotor dari kamar bedah tersebut.Angkat semua peralatan bekas pakai atau telah tersentuh sarung tangan yang terpakai pada proses pembedahan dengan forcep.Tempatkan seorang petugas yang siap di luar kamar bedah untuk membantu mengeluarkan dan mengambil peralatan tambahan yang dibutuhkan.Setelah tindakan bedah usai, perawat harus memastikan bahwa semua benda kotor telah dikeluarkan.

  • Pengaturan Lalu LintasKamar Bedah

  • Pengaturan Lalu Lintas Kamar BedahSuatu tatanan perjalanan untuk masuk dan keberadaan selama di ruang bedah juga keluar dari bedah dengan tertib untuk menjaga tetap steril dan bersih di ruang bedah.Jalur pasti personil, penderita, alat-alat operasi dan bahan kotor.

  • PetugasUntuk masuk ruang bedah lewat pintu khusus, petugas menuju ruang ganti pakaian.Petugas mengganti pakaian dengan pakaian khusus bedah.Pakaian petugas disimpan dilemari yang disediakan.Melengkapi diri dengan memakai masker dan topi.Petugas menuju ke tempat tugas masing-masingPetugas yang sdh selesai bekerja kembali melalui jalur waktu masuk, sambil menaruh kembali perlengkapan yang sdh dipakai ditempat yang telah ditentukan.

  • PenderitaPenderita dikirim ke ruang bedah lewat pintu khusus pendeita menuju ruang tunggu.Penderita dijemput petugas dari ruang dalam dengan brankar kamar operasi (brankar dalam/ meja operasi) dibatas tempat yang telah disediakan.Penderita dikirim ke kamar persiapan atau kamar operasi.Sesudah tindakan bedah selesai, penderita dikirim ke ruang pemulihan.Penderita dipulangkan ke ruang perawatn, dijemput oleh petugas ruang perawatan ditempat yang telah ditentukan.Untuk pendeita yang mengalami gangguan jantung atau gangguan pernafasan dari kamar operasi dikirim ke ICU lewat jalur khusus.

  • AlatRuang tempat alat sterilTempat pengepakan alatAlat pengangkut/ troliTempat alat/ tekstil kotor dan bersihAlat steril diambil dari ruang penyimpanan alat steril di bawa ke OK.Selesai dipakai jenis alat/ tekstil kotor dikeluarkan melalui pintu khusus dikirim ke ruang alat/ tektil kotor dan ke tempat pencucian.Selesai dicuci dikirim ke ruang pengemasan/ pengepakan barang, kemudian dikirim ke bagian sterilisasi yang letaknya di luar ruang bedah, kembali ke ruang bedah terus disimpan di ruang penyimpanan untuk SIAP PAKAI.

  • AlatSemua kebutuhan perlengkapan bedah harus dikemas/ dibungkus dengan pembungkus steril yang memenuhi syarat.Pembungkus steril : linen rangkap dua, tromol yang terbungkus, kantong khusus, kertas krep rangkap dua, kertas laminet yang kedap udara.

    Kemasan steril harus diperiksa :Keutuhan dari kemasan.Kelembaban dari kemasan.Tanggal sterilisasi : bila lewat 4 X 24 jam, harus di sterilisasi ulang.Lapisan terluar dari pembungkus steril harus dibuka sebelum kemasan steril dimasukkan dalam daerah aseptik.

  • AlatPerlengkapan bedah yang telah digunakan pada operasi sepsis, harus segera diamankan agar tidak menyebabkan kontaminasi.Perlengkapan bedah yang telah selesai digunakan harus segera dikeluarkan dari daerah aseptik dan secepatnya dikirim ke CSDD.Khusus untuk instrumen set setelah dugunakan dan dikeluarkan dari daerah aseptik harus dibilas dengan air secepatnya untuk menyelimuti kotoran yang melekat dan sulit dihilangkan.Perlengkapan steril lain : ampul disposabel dll yang tidak digunakan kembali harus segera dibuang.Larutan-larutan antiseptik/ desinfektan yang digunakan dalam perlengkapan bedah.

  • Ruang PemulihanIdeal : dekat dengan Kamar Operasi, mudah dijangkau ahli anestesiologi atau ahli bedah.Sebaiknya mudah dijangkau oleh bagian radiologi dan laboratorium.Jumlah berkisar : 1 1.5 kali jumlah kamar operasi atau 2 tempat tidur untuk setiap 4 tindakan pembedahan dalam 24 jam.

  • Bacaan :Buku pedoman Pengendalian INOS RS Dr. Kariadi, edisi 2, 1997Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan Depkes RI, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, 2002Bennet, JV., Branchman PS., Hospital Infections, Third Edition, Little, Brown Co. London, 1992

  • KesimpulanImmunisasi Hepatitis sebaiknya perlu dilakukan sebelum menjadi perawat kamar bedah.Kedisiplinan dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan protap sebagai modal dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian INOS.Pemantauan rutin disertai evaluasi produk rutin steril dari CSSD dan lingkungan kamar bedah merupakan salah satu bentuk penampilan profesional di kamar bedah.