Bedah Buku KWN

48

Transcript of Bedah Buku KWN

Page 1: Bedah Buku KWN
Page 2: Bedah Buku KWN
Page 3: Bedah Buku KWN

Judul Buku :

Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

Penulis :

o Prof. Dr. H. Kaelan, M.S

o Drs. H Achmad Zubaidi, M.Si

Penerbit : Paradigma

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2013

Halaman : 208 halaman

IDENTITAS BUKU

Page 4: Bedah Buku KWN
Page 5: Bedah Buku KWN

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan kewarganegaraan (a.k.a civic education, citizenship education,

atau democracy education) adalah mata kuliah yang berperan dalam

mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan

berkeadaban. Pendidikan kewarganegaraan juga merupakan salah satu mata

kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi selain mata kuliah

Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia.

Dengan adanya penyempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan

kepribadian, paradigma pendidikan kewarganegaraan berubah menjadi

Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Pancasila, yaitu berlandaskan filsafat

Pancasila, mengandung muatan identitas nasional Indonesia, serta muatan

makna pendidikan pendahuluan bela negara.

Page 6: Bedah Buku KWN

Tujuan pendidikan kewarganenagaraan dirumuskan dalam visi, misi dan

kompetensi sebagai berikut.

Visi :

merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan

program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya

sebagai manusia seutuhnya.

Misi :

membantu mahasiswa memantapkan

kepribadiannya, agar secara konsisten mampu

mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta

tanah air dalam menguasai, menerapkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni dengan rasa tanggung jawab dan

bermoral.

Kompetensi :

mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban, serta menjadi warganegara yang memiliki daya

saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

Page 7: Bedah Buku KWN

Dapat disimpulkan tujuan

utama pendidikan

kewarganegaraan adalah

untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran

bernegara, serta membentuk

sikap dan perilaku cinta

tanah air yang bersendikan

kebudayaan dan filsafat

bangsa Pancasila.

Setiap warga negara dituntut

untuk dapat berguna bagi

negara dan bangsanya serta

mampu mengantisipasi

perkembangan dan perubahan

masa depannya, maka

diperlukan penguasaan ipteks

yang berlandaskan nilai

keagamaan, moral,

kemanusiaan dan budaya

bangsa.

Page 8: Bedah Buku KWN

Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek,

metode, sistem, dan bersifat universal. Objek pembahasannya pun harus jelas,

baik objek material (bidang sasaran yang dikaji oleh suatu cabang ilmu)

maupun objek formalnya (sudut pandang yang dipilih untuk membahas objek

material). Objek material pendidikan kewarganegaraan adalah segala hal yang

berkaitan dengan warga negara yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku

dalam kesatuan bangsa dan negara. Objek formalnya mencakup dua segi,

yaitu segi hubungan antara warga negara dan negara dan segi pembelaan

negara.

Page 9: Bedah Buku KWN

Secara lebih rinci, objek (substansi) kajian

pendidikan kewarganegaraan mencakup :

• Filsafat Pancasila

• Identitas Nasional

• Negara dan Konstitusi

• Demokrasi Indonesia

• Rule of Law dan HAM

• Hak dan Kewajiban Warga Negara serta

Negara

• Geopolitik Indonesia

• Geostrategi Indonesia

Page 10: Bedah Buku KWN

Sebagai bidang studi ilmiah, pendidikan kewarganegaraan bersifat

antardisipliner karena ilmu Kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin

ilmu. Upaya pembahasan dan pengembangannya memerlukan sumbangan dari

ilmu politik, ilmu hukum, ilmu filsafat, ilmu sosiologi, ilmu administrasi negara,

ilmu ekonomi pembangunan, sejarah perjuangan bangsa, dan ilmu budaya.

Landasan hukum pendidikan kewarganegaraan ini adalah UUD 1945 (Pembukaan

UUD 1945 alinea kedua dan keempat, Pasal 27 ayat 1, Pasal 30 ayat 1, Pasal 31

ayat 1), Tap MPR No. II/MPR/1999 tentang GBHN, UU No. 20 Tahun 1982

tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik

Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahun 1988), UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional , SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/DIKTI/Kep/2006, dll.

Page 11: Bedah Buku KWN

BAB II FILSAFAT PANCASILA

Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai

kehidupan manusia. Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa

Yunani “philein” yang artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah”

atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara harfiah istilah filsafat

adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan. Keseluruhan arti filsafat

yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi

dua macam yaitu:

Filsafat sebagai produk

Filsafat sebagai suatu proses

Page 12: Bedah Buku KWN

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,

saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan

merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dasar filsafat negara pancaasila

adalah merupakan satu kesatuan yang bersifat majemuk tunggal.

Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri. Pancasila sebagai

suatu sistem filsafat akan memberikan ciri-ciri yang khas dan khusus yang

tidak terdapat pada sistem filsafat lainnya.

Kalau dilihat dari intinya, urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian

tingkat dalam luasnya dan isi-sifatnya, merupakan pengkhususan dari

sila-sila dimukanya. Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan

pula dalam hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi dalam

rangka hubungan hierarkhis piramidal. Tiap-tiap sila mengandung empat

sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila lainnya.

Page 13: Bedah Buku KWN

Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya

adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak

monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini

juga disebut sebagai dasar antropologis.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya juga

merupakan suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari

Pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia

dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,

bangsa dan Negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi

masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

hidup dan kehidupan.

Page 14: Bedah Buku KWN

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada

hakikatnya merupakan suatu sumber dari hukum dasar dalam

negara Indonesia. Sebagai suatu sumber dari hukum dasar, secara

objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita-cita

hukum, serta cita-cita moral yang luhur yang meliputi suasana

kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18

Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri

negara menjadi lima sila dan ditetapkan secara yuridis formal

menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia.

Page 15: Bedah Buku KWN

Filsafat Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan

adalah merupakan Identitas Nasional Indonesia. Hal ini didasarkan pada

suatu realitas bahwa kausa materialis atau asal nilai-nilai Pancasila adalah

bangsa Indonesia sendiri.

Konsekuensinya selama bangsa Indonesia memiliki kehendak bersama

untuk membangun bangsa diatas dasar filosofis nilai-nilai pancasila,

seharusnya segala kebijakan dalam Negara terutama dalam melakukan

suatu pembaharuan-pembaharuan dalam Negara dijiwai dari pancasila.

Page 16: Bedah Buku KWN

BAB III IDENTITAS NASIONAL

Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang

dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa

tersebut dengan bangsa lain. Istilah “identitas nasional” secara

terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang

secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Berdasarkan pengertiannya, maka setiap bangsa di dunia ini akan

memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri,

serta karakter dari bangsa tersebut.

Page 17: Bedah Buku KWN

Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa adalah

keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang

membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu

bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “Peoples Character”,

“National Character” atau “National Identity”. Kepribadian bangsa Indonesia

sebagai suatu idenitas nasional secara historis berkembang dan menemukan jati

dirinya setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Faktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia

meliputi (1) faktor objektif, yang meliputi faktor geografis,

ekologis dan demografis, (2) faktor subjektif, yaitu faktor

historis, sosial, politik dan kebudayaan.

Page 18: Bedah Buku KWN

Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia pada

hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan

yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.

Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalam UUD

1945 sebagai dasar filsafat negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada

dalam bangsa Indonesia, sehingga materi pancasila yang berupa

nilai-nilai tersebut berasal dari bangsa Indonesia sendiri.

Page 19: Bedah Buku KWN

BAB IV DEMOKRASI INDONESIA

Peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah

tentang demokrasi dan hal ini karena dua alasan. Pertama, hampir semua

negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang

fundamental sebagaimana telah ditunjukkan oleh hasil studi UNESCO

pada awal 1950-an. Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara

esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk

menyelenggarakan negara sebagai organisasi tertingginya tetapi ternyata

demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-beda.

Page 20: Bedah Buku KWN

Dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam sistem pemerintahan,

demokrasi juga melahirkan sistem yang bermacam-macam seperti sistem

presidensial yang menyejajarkan antara parlemen dan presiden dengan

memberi dua kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala negara dan kepala

pemerintahan, sistem parlementer yang meletakkan pemerintahan dipimpin

oleh perdana menteri yang hanya berkedudukan sebagai kepala pemerintahan

dan bukan kepala negara, sebab kepala negaranya bisa diduduki oleh raja atau

presiden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan persatuan, dan sistem

referendum yang meletakkan pemerintahan sebagai bagian (badan pekerja)

dari parlemen. Di beberapa negara ada yang menggunakan sistem campuran

antara presidensial dengan parlementer, yang antara lain dapat dilihat dari sistem

ketatanegaraan di Perancis atau di Indonesia berdasar UUD 1945.

Page 21: Bedah Buku KWN

Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,

"demos" berarti rakyat dan "kratos/kratein" berarti kekuasaan. Konsep

dasar demokrasi berarti "rakyat berkuasa" (government of rule by the

people). Ada pula definisi singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan

sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan

untuk rakyat. Hampir semua pengertian yang diberikan untuk istilah

demokrasi ini selalu memberikan posisi penting bagi rakyat kendati

secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama.

Negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan

kehendak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi, ia

berarti suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendirI

atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.

Page 22: Bedah Buku KWN

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara

dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktikkan dalam hidup bernegara antara

abad ke-4 sebelum masehi sampai abad 6 masehi. Ada sesuatu yang penting

berkenaan dengan demokrasi pada abad pertengahan itu, yakni lahirnya

dokumen Magna Charta (piagam besar), sesuatu piagam yang berisi semacam

perjanjian antara beberapa bangsawan dan Raja Jhon di Inggris. Ranaissance

adalah aliran yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya

Yunani Kuno. Massa renaissance adala masa ketika orang mematahkan semua

ikatan yang ada dan menggantikan dengan kebebasan bertindak yang seluas-

luasnya sepanjang sesuai dengan yang dipikirkan. Selain renaissance,

peristiwa lain yang mendorong timbulnya kembali "demokrasi" yang

sebelumnya tenggelam dalam abad pertengahan adalah terjadinya Reformasi,

yakni revolusi agama.

Page 23: Bedah Buku KWN

Selain sistem presidensial dan parlementer, ada beberapa sistem demokrasi

lain yang mendasarkan pada prinsip filosofi negara.

Demokrasi Perwakilan Liberal

Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa

manusia adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu dalam

sistem demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam

pelaksanaan demokrasi.

Demokrasi Satu Partai dan Komunisme

Demokrasi satu partai lazimnya dilaksanakan di negara-negara komunis.

Kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberal menghasilkan kesenjangan

kelas yang semakin lebar dalam masyarakat dan akhirnya kapitalislah yang

menguasai negara.

Page 24: Bedah Buku KWN

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode :

i. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer

ii. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin

iii. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru

iv. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi

Kekuasaan pemerintahan negara ditangan rakyat

mengandung pengertian tiga hal, yaitu pemerintah dari

rakyat (government of the people), pemerintahan oleh

rakyat (government by people), dan pemerintahan untuk

rakyat (government for people).

Page 25: Bedah Buku KWN

Pengertian Demokrasi menurut UUD 1945• Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966)

o Dalam bidang Politik & Konstitusional, menegakkan kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum dirasakan oleh segenap warga negara.

o Dalam bidang Ekonomi, kehidupan yang layak bagi semua warga negara. • Munas III Persahi : The Rule of Law (Desember 1966)

o Asas negara hukum Pancasila mengandung prinsip pengakuan dan perlindungan HAM yang mengandung persamaan dalam politik , hukum, sosial, ekonomi, kultural dan pendidikan.

o Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan/kekuatan lain apapun.

o Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. • Simposium hak-hak Asasi Manusia (Juni 1967)Persoalan HAM harus ditinjau dalam rangka keharusan kita untuk mencapai kesetimbangan yang wajar diantara 3 hal : Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibawaan, Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya perlunya untuk membina suatu "rapidlyexpandingeconomy" (pengenmbangan

ekonomi secara cepat).

Page 26: Bedah Buku KWN

Struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945:

• Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam

Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen 2002

• Penjabaran Demokrasi menurut UUD 1945 dalam Sistem

Ketatanegaraan Indonesia Pasca Amandemen 2002

Adapun rincian struktural ketentuan-ketentuan yang berkaitan

dengan demokrasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut :

• Konsep Kekuasaan

• Konsep Pengambilan Keputusan

• Konsep Pengawasan

• Konsep Partisipasi

Page 27: Bedah Buku KWN

BAB V NEGARA DAN KONSTITUSI

Secara historis pengertian negara berkembang sesuai dengan kondisi

masyarakat pada saat itu. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh

berbagai filsuf serta para sarjana tentang negara (Nicollo Machiavelli, Thomas

Hobbes, John Locke, Rousseau, Roger H. Soltau, Harold J. Lasky, Mc. Iver, Miriam

Budiardjo), dapat disimpulkan bahwa semua Negara memiliki unsur-unsur yang

mutlak harus ada yaitu meliputi wilayah, rakyat, dan pemerintahan.

Konstitusionalisme mengacu kepada pengertian sistem

institusionalisasi secara efektif dan teratur terhadap suatu

pelaksanaan pemerintahan. Basis pokok konstitusionalisme adalah

kesepakatan umum atau persetujuan (consensus) diantara mayoritas

rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkaitan dengan negara.

Page 28: Bedah Buku KWN

Amandemen terhadap UUD 1945

dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak

tahun 1999, dimana amandemen pertama

dilakukan dengan memberikan tambahan

dan perubahan terhadap pasal 9 UUD

1945. Kemudian amandemen kedua

dilakukan pada tahun 2000, amandemen

ketiga dilakukan pada tahun 2001 dan

disahkan pada tanggal 10 Agustus 2002.

Penegertian hukum dasar meliputi

dua macam yaitu, hukum dasar

tertulis dan hukum dasar tidak

tertulis. Yang tertulis contohnya

adalah UUD 1945, sedangkan yang

tidak tertulis contohnya adalah

konvensi.

Page 29: Bedah Buku KWN

Sifat-sifat UUD 1945 adalah sebagai

berikut :

• Rumusannya jelas

• Bersifat singkat dan supel

• Memuat norma-norma, aturan-

aturan serta ketentuan-ketentuan

yang dapat dan harus dilaksanakan

secara konstitusional

• Peraturan hukum positif yang tinggi

Convensi ini mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut:

• Merupakan kebiasaan yang berulang

kali dan terpelihara dalam praktek

penyelenggaraan Negara.

• Tidak bertentangan dengan Undang-

Undang Dasar dan berjalan sejajar.

• Diterima oleh semua rakyat.

• Bersifat sebagai pelengkap, sehingga

memungkinkan sebagai aturan-

aturan dasar yang tidak terdapat

dalam Undang-Undang Dasar.

Page 30: Bedah Buku KWN

Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesia adalah Negara

hukum, Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan bukan

berdasarkan atas kekuasaan. Ciri-ciri suatu Negara Hukum adalah :

Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung

persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan

kebudayaan.

Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan

lain dan tidak memihak.

Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya

dapat dipahami dapat dilaksanakan dan aman dalam

melaksanakannya.

Page 31: Bedah Buku KWN

VI RULE OF LAW DAN HAM

Hak asasi manusia sebagai gagasan paradigma serta kerangka konseptual tidak

lahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of

Human Right 10 desember 1948 namun melalui proses yang cukup panjang

dalam sejarah peradaban manusia.

Awal perkembanga HAM dimulai tatkala ditanda tangani Magna Charta oleh

Raja Jhon Lackland. Kemudia juga penandatanganan Petition of Right pada

tahun 1928 oleh Raja Charles 1. Setelah itu baru diikuti oleh deklarasi negara-

negara seperti negara Asean pada Bangkok Declaration, African Charter on

Human and People Rights, dan Cairo Declaration on Human Right in Islam.

Page 32: Bedah Buku KWN

Pengertian rule of law dan Negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan.

Ada sementara pakar mendeskripsikan bahwa pengertian Negara hukun

dan rule of law itu hampir dikatakan sama, namun terdapat pula

sementara pakar menjelaskan bahwa meskipun antara Negara hukum dan

rule of law tidak dapat dipisahkan namun masing-masing memiliki

penekanan masing-masing.

Negara yang mengnut system rule of law harus memiliki prinsip-prinsip

yang jelas, terutama dalam hubungannya merealisasikan rule of law itu

sendiri. Terdapat tiga unsur yang fundamental (1) supremasi aturan-aturan

hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang (2) kedudukan yang

sama di muka hukum (3) terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-

undang serta keputusan-keputusan pengadilan. Konsep Negara hukum dan

rule of law adalah suatu relitas dari cita cita sebuah Negara bangsa

termasuk Negara Indonesia.

Page 33: Bedah Buku KWN

HAM sebenarnya tidak dapat diganggu gugat dari pandangan filosofi

tentang hakikat manusia yang melatarbelakanginya. Berdasarkan

pada tujuan Negara sebagaimana terkandung dalam pembukaan

UUD 1945, negara Indonesia menjamin dan melindungi HAM para

warganya, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya

baik jasmaniah maupun rohaniah antara lain berkaitan dengan hak-

hak asasi bidang sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, dan agama.

Adapun rincian HAM dalam pasal-pasal UUD 1945 terdapat dalam

BAB X tentang Hak Asasi Manusia dari pasal 28A – 28J.

Page 34: Bedah Buku KWN

Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan

tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan

berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta

kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Usaha pembelaan

negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak

dan kewajibannya. Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) usaha bela

negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara.

Page 35: Bedah Buku KWN

BAB VII GEOPOLITIK INDONESIA

Geopolitik di artikan sebagai sistem politik atau peraturan-

peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional

yang di dorong aspirasi nasional geografik suatu Negara, yang

apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung

atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara.

Geopolitik bertumpu pada geografi sosial, mengenai situasi,

kondisi dan segala sesuatu yang di anggap relevan dengan

karakteristik geografi suatu Negara.

Page 36: Bedah Buku KWN

Manusia melaksanakan tugas dan kegiatan bergerak dalam dua bidang,

yaitu universal filosofis dan sosial politis. Bidang universal filosofis

bersifat transenden dan idealistik, misalnya dalam bentuk aspirasi

bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa. Sedangkan

bidang sosial politis bersifat imanen dan realistis yang bersifat lebih

nyata dan dapat di rasakan, misalnya aturan hukum atau perundangan

yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai produk

politik. Bangsa Indonesia perluu prinsip dasar agar tidak terombang-

ambing memperjuangkan kepentingan nasional, yaitu wawasan

nusantara. Wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.

Page 37: Bedah Buku KWN

Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang

diri dan lingkungannya yang di jabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa

itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai

tujuan nasional. Sedangkan wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang

bangsa Indonesia.

Faktor-faktor yang memperngaruhi wawasan nusantara antanya

adalah wilayah/geografi (asas kepulauan/archipelagic principle;

kepulauan Indonesia; konsepsi wilayah lautan; karakteristik wilayah

nusantara seperti batas astronomi, geografi, dan luas wilayah),

geopolitik dan geostrategi, serta perkembangan wilayah Indonesia dan

dasar hukumnya.

Page 38: Bedah Buku KWN

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang di dasarkan pada nilai-nilai

Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di

dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia juga menolak paham

realisme, karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan

semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai

Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal.

Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan

politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis Indonesia adalah

kenyataan posisi silang Indonesia dalam geografi, demografi, ideologi,

politik, ekonomi, sosial, budaya dan hankam.

Page 39: Bedah Buku KWN

Wawasan nusantara sebagai wadah meliputi tiga kompunen, yaitu

wujud wilayah (lautan dan daratan); tata inti organisasi

yang didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan

kedaulatan Negara, kekuasaan pemerintahan, sistem

pemerintahan dan sistem perwakilan; tata kelengkapan organisasi

berupa kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus

dimilki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan

dan organisasi masyarakat kalangan pers serta seluruh apatur

negara.

Page 40: Bedah Buku KWN

Implementasi wawasan nusantara ada sebagai pancaran falsafah

Pancasila (menjadi pedoman dalam upaya mewujudkan kesatuan

aspek kehidupan nasional), perwujudan dalam pembangunan

nasional, penerapannya di berbagai bidang (bidang wilayah,

pembangunan sarana dan prasarana komunikasi transportasi, sosial

budaya), serta hubungannya dengan ketahanan nasional.

Tata laku wawasan nusantara mencakup dua segi, batiniah dan lahiriah.

Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikap

mental bangsa yang memiliki kekuatan batin. Tata laku lahiriah

merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan

karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

Page 41: Bedah Buku KWN

BAB VIII GEOSTRATEGI INDONESIA

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi

lingkungan didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan

tujuan nasional. Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi

dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk

menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana dalam mencapai

tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi

arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan

dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan

sejahtera.

Page 42: Bedah Buku KWN

Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung

Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah

menerima defile Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan

kerja ke daerah Sumatra yang belum atau tidak diduduki Belanda.

Namun sayangnya gagasan beliau kurang atau tidak dikembangkan oleh

para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI

diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan

kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar pembangunan politik kita

adalah “nation and character building”, yang sebenarnya merupakan

pembangunan jiwa bangsa.

Page 43: Bedah Buku KWN

Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan

ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara

dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat

menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk

mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara

konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah

suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat

konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal

dari luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.

Page 44: Bedah Buku KWN

Ketahanan nasional bidang politik meliputi beberapa unsur, yaitu

menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat di dalam kehidupan

negara, memfungsikan lembaga—lembaga negara sesuai ketentuan konstitusi,

menegakkan keadilan sosial dan keadilan hukum, menciptakan situasi

kondusif dalam memelihara budaya politik, meningkatkan budaya politik

dalam arti luas, memberi kesempatan pada saluran politik untuk

memperjuangkan aspirasinya secara proporsional, melaksanakan pemilu

dengan asas luberjurdil, melaksanakan sosial kontrol yang bertanggung jawab

kepada jalannya pemerintahan negara, mengupayakan pertahanan dan

keamanan nasional, mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Page 45: Bedah Buku KWN

Ketahanan nasional pada aspek ketahanan dan keamanan diantaranya

hankam harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara;

bangsa Indonesia cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan dan

kedaulatan; pembangunan kekuatan dan kemampuan hankam untuk

kelancaran pembangunan nasional; potensi nasional dan hasil

pembangunan harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan; TNI

berpedoman pada Sapta Marga; dan kesadaran serta ketaatan masyarakat

terhadap hukum harus terus ditingkatkan.

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya

bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial

budaya masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,

rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam

kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal

penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

Page 46: Bedah Buku KWN
Page 47: Bedah Buku KWN

PENDAPAT MENGENAI BUKU

Buku “Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi” ini

banyak sekali menggunakan referensi buku sehingga materi yang disajikannya

cukup lengkap. Pembahasannya pun secara umum menggunakan kata-kata

yang mudah dimengerti. Namun banyak sekali pengulangan materi di

beberapa bagian dan penggunaan kalimat yang sedikit bertele-tele. Di

beberapa bagian juga masih terdapat beberapa kata-kata sulit yang tidak

dijelaskan secara kongkrit pengertiannya. Akan lebih baik bila buku ini

menyajikan glosarium atau pengertian dari kumpulan kata-kata sulit tersebut.

Page 48: Bedah Buku KWN

TERIMA KASIH