Beda Apoptosis Dan Nekrosis
-
Upload
istiqomah-katin -
Category
Documents
-
view
15 -
download
4
description
Transcript of Beda Apoptosis Dan Nekrosis
Beda Apoptosis dan Nekrosis Apoptosis dan nekrosis sama-sama merupakan proses kematian sel. Bagi yang sedang
meneliti bidang yang berhubungan dengan apoptosis dan nekrosis pastilah akrab dengan
kedua kata ini. Masalahnya, bagaimana kita membedakan apoptosis dengan nekrosis? Jika
kita sedang meneliti, bagaimana kita tahu sel yang kita teliti mati karena proses apoptosis
atau nekrosis?
Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis melibatkan sekelompok sel.
Membran sel yang mengalami apoptosis akan mengalami penonjolan-penonjolan ke luar
tanpa disertai hilangnya integritas membran. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis
mengalami kehilangan integritas membran. Sel yang mengalami apoptosis terlihat menciut,
dan akan membentuk badan apoptosis. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan terlihat
membengkak untuk kemudian mengalami lisis. Sel yang mengalami apoptosis lisosomnya
utuh, sedangkan sel yang mengalami nekrosis terjadi kebocoran lisosom. Dengan mikroskop
akan terlihat kromatin sel yang mengalami apoptosis terlihat bertambah kompak dan
membentuk massa padat yang uniform. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis
kromatinnya bergerombol dan terjadi agregasi.
Pada pemeriksaan histologi tidak terlihat adanya sel-sel radang di sekitar sel yang mengalami
apoptosis. Sedangkan pada nekrosis, terlihat respon peradangan yang nyata di sekitar sel-sel
yang mengalami nekrosis. Sel yang mengalami apoptosis biasanya akan dimakan oleh sel
yang berdekatan atau berbatasan langsung denganya dan beberapa makrofag. Sedangkan
sel yang mengalami nekrosis akan dimakan oleh makrofag.
Secara biokimia, apoptosis terjadi sebagai respon dari dalam sel, yang mungkin merupakan
proses yang fisiologis. Sedangkan nekrosis terjadi karena trauma nonfisiologis. Pada proses
apoptosis terjadi aktivasi enzym spesifik untuk transduksi signal dan eksekusi. Sedangkan
pada proses nekrosis, enzym-enzym yang terlibat dalam proses apoptosis mengalami
perubahan atau inaktivasi. Secara metabolis proses terjadinya apoptosis dapat diamati
sedangkan nekrosis tidak. Pada proses apoptosis dapat pula terjadi sintesis makromolekul
baru, sedangkan pada nekrosis tidak disertai proses sintesis makromolekul baru. Pada
apoptosis terjadi DNA fragmentasi non random sehingga jika DNA yang diekstrak dari sel
yang mengalami apoptosis di elektroporesis dengan agarose akan terlihat gambaran seperti
tangga (DNA ladder). Sedangkan pada nekrosis, fragmentasi terjadi secara random sehingga
pada agarose setelah elektrophoresis akan terlihat menyebar tidak jelas sepanjang alurnya
(DNA smear). Salah satu cara untuk mengamati keberadaan fragmen DNA di dalam sel yang
mengalami apoptosis adalah dengan menggunakan Uji Tunel. Meskipun begitu, uji Tunel tidak
dapat membedakan apoptosis dengan nekrosis.
Daftar Pustaka:
Gavrieli, Y., Y. Sherman, and S.A. Ben-Sasson. (1992) Identification of programmed cell death
in situ via specific labeling of nuclear DNA fragmentation. J. Cell Biol. 119: 493-501.
Thompson, H.J., R. Strange and P.J. Schedin. (1992) Apoptosis in the genesis and prevention
of cancer. Cancer Epidem. Biomarkers and Prevention 1: 597-602.
Sumber: www.afie.staff.uns.ac.id