Beban Kerja Fisikstaffnew.uny.ac.id/upload/132243651/pendidikan/E9. Beban... · 2018-04-04 ·...
Transcript of Beban Kerja Fisikstaffnew.uny.ac.id/upload/132243651/pendidikan/E9. Beban... · 2018-04-04 ·...
Beban Kerja Fisik
Efisiensi Kerja
Konsumsi Energi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Kekuatan (Strength) dan Ketahanan (Endurance)
Efisiensi Kerja
Otot yang dalam keadaan awal memanjang dapat mencapai kekuatan tertinggi pada saat mulai berkontraksi.
Sikap anggota badan yang dapat menghasilkan kekuatan terbesar pada gerakan tertentu:
• Putaran ke dalam dari telapak tangan berkekuatan paling besar jika telapak tangan itu awalnya dalam keadaan mengkilir ke luar maksimal.
• Putaran ke luar dari telapak tangan berkekuatan paling besar jika diawali denga telapak tangan mengkilir ke dalam maksimal.
• Pelurusan siku berkekuatan paling besardiawali dengan posisi menekuk penuh.
• Tekukan siku (posisi tangan terbuka) berkekuatan paling besar pada sudut 90ᵒ
• Jika sedang duduk , mendorong dengan tangan, kekuatan paling besar pada siku yang bersudut 150ᵒ - 160ᵒ dan dengan genggaman tangan berjarak 70 cm dari sandaran punggung.
• Ungkitan paling kuat jika dalam posisi duduk dan genggaman ada pada ketinggian antara bahu dan siku. Jika dalam posisi berdiri genggaman itu harus pada ketinggian bahu.
• Dalam posisi berdiri kekuatan dapat lebih besar: menarik ke belakang dari pada mendorong ke depan. Gerakan melintang di depan badan akan lebih kuat jika mendorong dari pada menarik.
• Operator yang duduk menginjak pedal berkuatan paling besar jika lutut menekuk 160ᵒ dan tngkaknya menekuk 120ᵒ. Kenyamanan posisi mengaso/istirahat paling besar bila lutut menekuk 105ᵒ - 135ᵒ
Konsumsi Energi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
a. Metode Kerja Metode kerja yang paling ideal adalah pengaturan dan keseimbangan sikap tubuh yang baik dalam bekerja, sekurang-kurangnya dalam hal gravitasi yang mempengaruhi titik beban tubuh.
b. Posisi/Postur Tubuh saat Bekerja 1. Semua sikap tubuh membungkuk atau tidak alamiah
sebaiknya dihindari. Fleksi tubuh atau kepala ke arah samping lebih melelahkan dari sedikit bungkuk ke arah depan. Sikap tubuh yang disertai paling sidikit kontraksi otot statis dirasakan paling nyaman.
2. Posisi ekstensi lengan yang terus menerus baik ke depan maupun ke samping harus dihindari. Selain menimbulkan kelelahan posisi lengan seperti itu sangat mengurangi ketepatan kerja dan keterampilan aktivitas tangan.
3. Selalu diusahakan agar bekerja dilakukan sambil duduk. Sikap bekerja dengan kemungkinan duduk dan berdiri silih berganti juga dianjurkan.
4. Kedua lengan harus bergerak bersama-sama atau dalam arah yang berlawanan. Jika hanya satu lengan saja yang bergerak terus menerus, otot-otot tubuh lainnya akan berkontraksi statis. Gerakan-gerakan yang berlawanan atau setangkupmemungkinkan pula pengendalian saraf yang lebih cermat terhadap aktivitas pekerjaan tangan.
c. Tingkat Kerja Hirarki kerja dan Kalori yang dibutuhkan:
Jenis Pekerjaan Kebutuhan Kalori Per-Hari
Pria Wanita
Ringan 2.400 2.000
Sedang 2.600 2.400
Berat 3.000 2.600
d. Desain Peralatan Kerja
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mendesain peralatan kerja
• Mudah didekatkan pada tubuh dengan 1 tangan
• Dapat diturunkan/diletakan, dan digantung
• Sebaiknya ringan agar mudah digunakan dan disimpan
• Tidak licin ketika digenggam/sebaiknya menggunakan pegas
• Bagian tepi dan sudut dibuat tumpul
Kekuatan dan Ketahanan
Kekuatan Statis: Gaya maksimum dimana otot dapat bekerja sekuat-kuatnya
ketika otot berada dalam posisi konstan seperti sebelum kontraksi.
Kekuatan Dinamis: Gaya maksimum yang dihasilkan saat otot-otot berkontraksi
penuh untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.
Kekuatan berdasarkan Jenis Kelamin (sex): Pada umumnya wanita dewasa memiliki kekuatan maksimal
2/3 dan kekuatan pria deawasa.
Kekuatan berdasarkan Usia: Kekuatan manusia maksimal pada usia 30 hingga 40 tahun
Kehilangan kekuatan:
10% pada usia 40 tahun
15% pada usia 50 tahun
20% pada usia 60 tahun
25% pada usia 65 tahun
Kekuatan berdasarkan Fisik: Rata-rata manusia bertubuh besar memiliki kekuatan lebih
besar. Kekuatan fisik tersebut dapat meningkat dengan latihan (umumnya 12 minggu latihan kekuatan meningkat
30%-50%)
Ergonomi juga perlu memperhitungkan ketahanan manusia, yakni kemampuan untuk melakukan kerja secara berskala
terus menerus
C. KEGIATAN KERJA DAN KETERAMPILAN MOTORIK
Aktivitas Manusia
Keterbatasan yang Variatif
• Kekuatan Kerja • Kecepatan Kerja • Ketelitian Kerja • Daya Tahan Tubuh
terhadap Mekanika
II
10 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi
Cakupan:
• Kekuatan Kerja • Kecepatan Kerja • Ketelitian Kerja • Daya Tahan Tubuh
terhadap Mekanika
Jika semua cakupan diterapkan dalam kerja, maka perancangan produk harus memperhatikan:
1. Penggunaan Oksigen Istirahat di antara kerja (min 5 mnt)
2. Pemerataan Beban Keja Memperhatikan sifat khas jaringan tubuh, misal tulang punggung max beban kerja 5 kg / cm
3. Stereotype (kekhasan seseorang dalam melakukan gerak) 11 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi
Biomekanik Gerak Tubuh
1. Kontrol Terhadap Respons Motorik
2. Kecepatan Gerak
3. Akurasi Gerak
12 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi
1. Kontrol Terhadap Respons Motorik
Ilmu: Elektrofisiologi
Rangsangan Listrik Syaraf Motor Kontraksi Otot
lelah Menurun
Dirangsang Kembali kuat
13 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi
2. Kecepatan Gerak
Kecepatan Kerja dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
Faktor yang Mempengaruhi:
1. Posisi 2. Anggota Badan
3. Perubahan arah pada penerapan
14 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi
3. Akurasi Gerak
Faktor yang Mempengaruhi: 1. Posisi : Menentukan Ketelitian Kerja 2. Anggota Badan : Kaki lebih teliti drpd tangan 3. Waktu : Kelamaan melakukan Kerja 4. Latihan : Penguasaan alat 5. Stereotype : Kekhasan individu melakukan gerakan
15 Kegiatan Kerja/espg/ergonomi