Bcs

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan dari suatu bentuk sediaan yang tepat memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia dan biologis dari semua bahan-bahan obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam membuat produk tersebut. Obat dan bahan-bahan farmasetik yang digunakan harus tercampurkan satu dengan lainnya untuk menghasilkan suatu produk obat yang stabil, manjur, menarik, mudah dibuat dan aman (Ansel, 1989). Medroksiprogesteron asetat (MPA) adalah derivat dari progesteron yang merupakan hormon steroid endogen yang diproduksi oleh ovarium, korteks adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan. Dalam medis, MPA digunakan sebagai kontrasepsi dan terapi paliatif karsinoma endometrium yang telah bermetastatis (Suherman S.K., 2008). Penggunaan obat-obat hidrofobik seperti MPA secara klinik ternyata tidak efisien karena rendahnya daya kelarutan dan berkurangnya bioavaibilitas obat dalam tubuh (Lawrence, 2000). Oleh karena itu, banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kelarutan obat-obat hidrofobik sehingga bioavaibilitas obat dalam tubuh juga meningkat (Nandi I. et al, 2003). Salah satu cara mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah sediaan dalam bentuk mikroemulsi. Mikroemulsi merupakan suatu sistem dispersi yang stabil secara termodinamika, transparan, isotropic, viskositasnya rendah mengandung mikrodomain pada minyak atau air yang distabilkan oleh lapisan tipis antarmuka dari molekul surfaktan dan kosurfaktan. Mikroemulsi telah dikembangkan sebagai generasi kedua sistem dispersi dan lebih banyak disukai daripada emulsi. Mikroemulsi terdiri dari tiga tipe sistem dispersi yaitu tipe minyak dalam air (M/A), tipe air dalam minyak (A/M) dan tipe bicontinuous (Date A.A et al, 2008). Di industri farmasi, Medroksiprogesteron asetat (MPA) telah beredar dalam bentuk sediaan tablet dan suspensi (depo provera) yang diberikan secara intramuskular. Walaupun demikian, formulasi Medroksiprogesteron asetat (MPA) dalam bentuk mikroemulsi memiliki keunggulan dari bentuk sediaan

Transcript of Bcs

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangRancangan dari suatu bentuk sediaan yang tepat memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia dan biologis dari semua bahan-bahan obat dan bahan-bahan farmasetik yang akan digunakan dalam membuat produk tersebut. Obat dan bahan-bahan farmasetik yang digunakan harus tercampurkan satu dengan lainnya untuk menghasilkan suatu produk obat yang stabil, manjur, menarik, mudah dibuat dan aman (Ansel, 1989). Medroksiprogesteron asetat (MPA) adalah derivat dari progesteron yang merupakan hormon steroid endogen yang diproduksi oleh ovarium, korteks adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan. Dalam medis, MPA digunakan sebagai kontrasepsi dan terapi paliatif karsinoma endometrium yang telah bermetastatis (Suherman S.K., 2008). Penggunaan obat-obat hidrofobik seperti MPA secara klinik ternyata tidak efisien karena rendahnya daya kelarutan dan berkurangnya bioavaibilitas obat dalam tubuh (Lawrence, 2000). Oleh karena itu, banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kelarutan obat-obat hidrofobik sehingga bioavaibilitas obat dalam tubuh juga meningkat (Nandi I. et al, 2003). Salah satu cara mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah sediaan dalam bentuk mikroemulsi.Mikroemulsi merupakan suatu sistem dispersi yang stabil secara termodinamika, transparan, isotropic, viskositasnya rendah mengandung mikrodomain pada minyak atau air yang distabilkan oleh lapisan tipis antarmuka dari molekul surfaktan dan kosurfaktan. Mikroemulsi telah dikembangkan sebagai generasi kedua sistem dispersi dan lebih banyak disukai daripada emulsi. Mikroemulsi terdiri dari tiga tipe sistem dispersi yaitu tipe minyak dalam air (M/A), tipe air dalam minyak (A/M) dan tipe bicontinuous (Date A.A et al, 2008).Di industri farmasi, Medroksiprogesteron asetat (MPA) telah beredar dalam bentuk sediaan tablet dan suspensi (depo provera) yang diberikan secara intramuskular. Walaupun demikian, formulasi Medroksiprogesteron asetat (MPA) dalam bentuk mikroemulsi memiliki keunggulan dari bentuk sediaan tablet dan suspensi. Mikroemulsi merupakan kandidat terbaik sebagai sistem penghantaran obat karena dapat meningkatkan solubilitas obat. Mikroemulsi dapat dibuat untuk pemberian perkutan, peroral, topikal, transdermal, okular dan parenteral (Paul B.K. et al, 2001).Dalam makalah ini studi literatur pembuatan mikroemulsi sediaan hormon medroksiprogesteron asetat menggunakan beberapa macam surfaktan (Isopropil miristat, Lecitin, Tween 60, Tween 80, Tween 20, Span 20) dengan variasi konsentrasi surfaktan dan variasi kosurfaktan (PEG 400, gliserol). Hal tersebut bertujuan untuk mencari formula yang terbaik (stabil secara fisik dan kimia).

1.2 Rumusan MasalahApakah hormon Medroksiprogesteron asetat dapat dibuat sediaan mikroemulsi yang stabil secara fisik dan kimia ?

1.3 TujuanMembuat sediaan mikroemulsi medroksiprogesteron asetat menggunakan beberapa macam surfaktan dan kosurfaktan yang stabil secara fisik dan kimia.

1.4 Manfaat PenulisanMengetahui formula mikroemulsi sedian hormon medroksiprogesteron asetat yang stabil secara fisik dan kimia. Memberikan informasi formula mikroemulsi sedian hormon medroksiprogesteron asetat yang baik dan stabil secara fisik-kimia.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Medroksiprogesteron Asetat

Gambar 1. Struktur Kimia Medroksiprogesteron Asetat