bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik...

74
\bbl-fSlf HUBUNGAN ANTARA KESADARAN HlJKUJVl, SIKAP TERHADAP NIKAH DI BA WAH TANGAN DAN PERSEPSI BIA YA PROSEDUR PERNIKAHAN DI KUA DENGAN INTENSI UNTUK MELAKUKAN NIKAH DI BA WAH TANGAN Oleh: Siti Aisyah NIM : 0071020164 FAKULTAS PSIKOLOGI llNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2004

Transcript of bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik...

Page 1: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

\bbl-fSlf

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN HlJKUJVl, SIKAP

TERHADAP NIKAH DI BA WAH TANGAN DAN PERSEPSI

BIA YA PROSEDUR PERNIKAHAN DI KUA DENGAN

INTENSI UNTUK MELAKUKAN NIKAH DI BA WAH

TANGAN

Oleh:

Siti Aisyah

NIM : 0071020164

FAKULTAS PSIKOLOGI

llNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2004

Page 2: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

lA KESADARAN HUKUM, SUV\P

DI RA Vi Aii TANGAN, PERSEPSI

IUR PERNIKAHAN DI KUA DENGAN

MELAKUKAN NHV\H DI BA \VAH

TAN GAN

Sk1ipsi

nltas Psikologi Unt11k Mcrnenuhi Syarnt

dar Saijana Psikologi (S. Psi)

Oleh

SITI AISYAH

M: 100070020164

Bawah Bimbingan

l;'"-~ ON. Aee;~f<Go•i, r,;

~,Tl\$ PSIKOLOGI

'i!EGERI S'lARIF HIDAYATULLAH

.JAKARTA

2004

\. UJIAN

<\.DAH.AN

ITANGANDAN

)J KUA DENGAN INTENSI

GAN " telah diujikan dalam

m Negeri (UIN) Syarif

skripsi ini telah diterima

.na Strata 1 (S 1) pad a F akultas

Jakarta, 09 September 2004

Pemb ntu Dekan I ffetaris era gkap Anggota

i

M.Si

Drs . ..G oliluddin As. MA Penguji II

Page 3: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

l\l.lpEJ\5Efl\Bfltll\fl~ KJlR..Yfl l~l !Jnl.11\

l\EDllfl OR/WGT!Jf.l\IJ TEl\Q~Tfl.

TERJ/IVI l\fl51~ flTP.5 5EGfll..l\ \lnfl. l\fl51~ 5flYfl~G

Dfl~ pE~(iOR.Bfl~fl~ Yfl~G DIBEl\ll\fl~ ~f!Jl\l\IJ

5El\Tfl l\E5flBflR/W DfllJlll\ fl\E~G~p.Dflpl 5Efl\l.lfl ~fll_

Tlf!Dfl Yfl~G DflPflT l\l.lBEf\11\fl~ ~l.ll\fl\Efl\BfllJ\5 5ECVJI.£11\ffiflll\fl/I\ l\fll!fl~.

~fl~fl DO 'fl Dfl~ UCJ!Pfl~ TERJ/IVI l\fl51~ Yfl~G fIDf.I\ TERJ-U~G(Vl

5fl/l\Pfll f\KJ-Ul\J-lflYf\T f\~fl~f\. 5Efl\O(Vl fllUlJ1 fl\El\IDJ101.

Page 4: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

I(ATA PENGANTAR

Lega napas ini setelah satu beban telah terselesaikan, tiada kata yang patut diucapkan

selain Alhamdulillah. Puji serta syukur tak henti aku alunkan untukMu yang telah

menggerakkanku melintasi jalan hidup. Sebuah kewajiban di penghujung pendidikan

di UTN Jakarta sebagai syarat menempuh ujian munaqosyah dan wisudamampu

dilalui.

Setiap peran memberikan nilai tersendiri bagi penulis terutama penulis haturkan rasa

terima kasih yang tak terhitung banyaknya kepada :

1. Orangtuaku tercinta, Ba1iak Mad Soleh dan Ibunda Masriyah yang telah

membesarkan penulis dengan segenap kasih sayangnya, yang tak henti­

hentinya mendo' akan slalu penulis.

2. Ibu Dra Hj. Netty Hartati, M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi , dan lbu

Dra. Zahrotun Nihayah, M.Psi selaku PUDEK I terima kasih atas arahan

dan bimbingannya.

3. Bapak Drs. Choliluddin As. MA, selaku Pembimbing I, terimakasih atas

waktunya serta bimbingannya.

4. Pembimbing II yang banyak memberikan masukan, kritikan pedasnya pada

penulis, Bapak Drs. Asep Haerul Gani, Psi terima kasih atas segenap waktu

dan pemikirannya, walau harus mengambil waktu di sela-sela rutinitasnya, ·

baik dalam bekerja dan beristirahat sekalipun. Semoga keikhlasan Bapak

Page 5: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. teu hi/up kanggo Bu

Ai hatur nu/nm atasjamuannya danjuga keramahannya.

5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi bagian akademik dan kepegawaian, serta

kepala perpustakaan Fakultas Psikologi

6. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah YLPI Sukabumi, Bpk KH Yan

Hasanuddin Malik SPd.I serta guru-guru khususnya Dra. Kamalia

Agustina yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan

penelitian.

7. Bapak Jaji Abdul Maja,j dan lbu Iis Sa'diyah terima kasih atas nasihat­

nasihatnya, penulis sangat bahagia berada di tengah-tengah keluarga kalian.

Juga lrna dan de' Arif yang selalu bikin ketawa penulis.

8. Untuk responden penelitian, siswa-siswi kelas 3 Madrasah Aliyah YLPI

Tegellega Sukabumi, Hatur nulzun atas waktunya, semoga kalian dapat

meraih cita-cita.

9. Staffperpustakaan lflN, UI, UPI, terima kasih atas fasilitasnya. Danjuga

teman-teman di rental Damai dan rental SC terima kasih atas bantuannya dan

diskusinya.

10. Untuk sahabatku, kakakku Aziz Awaluddin yang selalu menyemangati

penulis selama pembuatan skripsi ini, selalu setia mendengarkan keluh kesah

penulis, terima kasih atas dukungan moril ataupun materilnya.

11. Untuk teman-teman Psikologi Angk' 2000 (Lia, Echi, Fitri, I wan, Adi,

Puput, Ism, Een, Choy, Asnak dkk) danjuga teman-teman khususnya Gang

Page 6: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Bacank (Emi, Fat,Lola, Dewi, Rena, Eri, dkk) sukses selalu untuk kalian,

jangan pernah mundur sebelum mencoba Ok, tak lupa juga buat K' Bowo

dan K' Ariefyang telah membantu SPSSnya thank's very much.

12. Untuk teman-teman kost yang selalu menghibur di kala mentok dalam

menghadapi penulisan skripsi, moal hilap !ho .... Neug Yeni 1111u baguer tea,

Neneng hatur nu/nm alas pinjaman komputerna , Jin ;angan ninggalin kosta11

me!ulu ... dkk

13. Untuk teman-teman UKM Pramuka khususnya Alam, Zaenab, Elm, Ana,

Atu, Allay, Wahab, dan Aruen, Yanti, Fitri, Sari, IC Uun dkk terima

kasih atas dukungannya, pengertian serta do' anya.

Dan senrna instansi terkait dan juga teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu­

persatu, maaf bi la ada yang belu, sengaja atau tidak tetap sebuah dorongan

terselesaikannya tugas ini, semoga Allah membalas semuanya.

Jakarta, 09 September 2004

Penulis,

Siti Aisyah

Page 7: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

(A) Siti Aisyah (H) Fakultas Psikologi (C) September 2004

ABSTRAK

(D) HUIHJNGAN ANT ARA KESADARAN HUKUM, SI KAP TERHADAP NIKAH DI BA WAH TANGAN DAN PERSEPSI BIA YA PROSEDUR PERNIKAHAN DI KUA DENGAN INTENSI UNTUK MELAKUKAN NIKAH DI BA\VAH TANGAN

(E) xiii+ 57 Halaman (F) Saal ini fenomena nikah di bawah tangan masih banyak dilakukan orang.

Contohnya di kccamatan Lembursitu, banyak faktor scscorang melakukan nikah di bawah tangan, salah satunya karena ekonomi yang lemah. Hal ini tc1jadi karena rnenurut mereka biaya pernikahan di KUA sangat mahal. Selain karena alasan ekonomi juga karena rendahnya tingkat pendidikan sehingga kesadaran tcrhadap hukum kurang.

Pertanyaan yang diajukan untuk rnasalah di atas adalah : a. Apakah kesadaran hukum mempunyai hubungan dcngan intensi

seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan? b. Apakah sikap terhadap nikah di bawah tangan mempunyai hubungan

dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan? c. Apakah persepsi biaya pernikahan di KUA mempunyai hubungan

yang signifikan dengan intensi seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan ?

d. Apakah ada hubungan antara kesadaran hukum, sikap terhadap nikah di bawah tangan, persepsi biaya dan prosedur dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan?

Untuk rnengkaji permasalahan tersebut maka dilakukan studi kuantitatifpada rernaja yang berusia sekitar 17 tahun sampai 19 tahun. Rcsponden seluruhnya bcrjurnlah 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling. lnstrumen yang digunakan adalah skala dan tes, diantaranya (a) tes kesadaran hukum pernikahan (b) skala prosedur dan biaya nikah ( c) skala biaya nikah ( d) skala sikap terhadap nikah di bawah tangan dan (e) skala intensi. Koefisien reliabilitas tes kesadaran hukum pernikahan sebesar 0,81, untuk skala prosedur nikah sebesar 0,696654, untuk skala biaya nikah sebesar 0, 734051557, untuk koefisien reliabilitas ska la sikap terhadap nikafi di bawah tangan sebesar 0,917321259. Data diolah dengan prosedur statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple regresi, H hotelling, parsial core/at ion.

Page 8: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Dari hasii pengolahan data diternukan bahwa intensi scscorang untuk mclakukan nikah di bawah tangan tergolong tinggi. I. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kesadaran hukum dengan

intensi seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan. 2. Ada hubungan yang signifikan pula antara persepsi biaya pernikahan di

KUA dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan. 3. Ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan clengan

intensi melakukan nikah di bawah tangan. 4. Ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan dan persepsi

biaya clan prosedur pernikahan di KUA dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan, sedangkan antara kesadaran hukum tidak berhubungan dengan intensi melakukan nikah di bawah tangan tidak acla hubungan.

(G) Daftar Bacaan: 43 (1975-2003)

Page 9: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

DAFTARISI

MOTTO ........................•.................•.....................................•...... i

PERSEMBAHAN ................•.............•.................................•.......... ii

KAT A PENGANTAR .•........•.......•.......•••..........•........................•..... iii

ABSTRAKSI ..................•.................•••.......•.....................•........•.. vi

J)AF"fAR ISi ...................••....• ; .....•..•••••.....................•......•.....•... VIII

J)AFT1\R TABEL ......•.......•••.....•..••....•.•.•.•....•.........•.................•. xii

J)AFTAR GAMBAR •••..•••••.•••.......•..•..••••••..•.••........................•.•••.• xiii

BABJ PENDAHULUAN ........................................................... !

1.1 LA TAU BELAKANG MASALAH .................................... .1

1.2 IDENTIFIKAS I MASALAH ............................................ .4

1.2.1 Perumusan Masalah ............................................. 4

l .2.2 Pembatasan Masai ah ............................................. 5

1.3 TUJlJAN DAN MANFAA T PENELITIAN •.............................•.. 5

1.3. l Tujuan Penelitian ..................................................... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................... 6

1.4 KAID AH PENULISAN .......•••••...••....•....................•......•.•..•. 6

1.5 SISTEJVIATII<A J>ENULISAN ................................................. 7

BAB 2 LANDASAN TEOH.I ............................................................ 8

2.1 KESADAHAN HU KUM •...........•..••••...••................................ 8

Page 10: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2. 1.1 Definisi Kesadaran Hukum .......................................... 8

2.1.2 Fungsi Hukum ....................................................... 11

2.1.3 Kesadaran Hukum Suatu Konsepsi ............................... 11

2.1.4 Masalah Kesadaran 1-lukum dalam Masyarakat ............. 12

2.2 PERSEPSI ................................................................ ..... 13

2.2. l Definisi Persepsi . . . . . . . .. ... . .. . .. . . . ....... .. . ................. 13

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi .................. 14

2.2.3 Persepsi Masyarakat tentang Nikah di Bawah Tangan ........ 15

2.3 SIKAP DAN INTENSI ......... ........................................... .. 17

2.4 PERNIKAHAN . ...................................................... ......... 17

2.4.1 Definisi Pernikahan ............................................... 17

2.4.2 Manfaat Pernikahan... ... ... ... ... ... ... ... ... . ................ 18

2.4.3 Jenis-jenis Pemikahan Terlarang ............................... 20

2.4.4 Hukum Nikah di Bawah Tangan... ... ... ... . ................... 21

2.4.5 Dampak-dampak Nikah di Bawah Tangan ... .............. 22

2.4.6 Pernikahan di KUA. ............................................. 23

\ 2.4.7 Menyikapi Terjadinya Nikah di Bawah Tangan ............... 31

2.5 RUMUSAN HIPOTESA .................................................... 33

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35

3.1 JENIS PENELITIAN ......................................................... 35

Page 11: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

3.2 POPULASI DAN PENGAMBILAN SAMPEL .........•..••••••••.... 35

3.3 INSTRUMEN PENELITIAN ••••••••••••..•.......••..•.••.............•... 36

3.4 PROSED UR PENELITIAN ................................................. 39

3.5 TEKNIK ANALISA DATA ...................................... , .......... .42

BAB 4 HASIL PENELITIAN ....................................................... .46

4.1 GAMBARAN UMUM RESPOND EN ................................... .46

4.2 PENGUJJAN HIPOTESIS ................................................ 47

4.2. J Hubungan Kesadaran Hukum dengan lntensi ................. 48

4.2.2

4.2.2

Hubungan Sikap dengan Intensi .......... .

Hubungan Persepsi dengan Intensi

. .. ··- ........ .48

... -·- ..... .49

4.2.3 Hubungan Kesadaran Hukum, Sikap dan Persepsi

dengan Intensi .................................................... 49

4.2.4 Gambaran Kausal Effect ........................................ 50

BAB 5 KESil"1PULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................. 53

5.1 KESfMPULAN ............................................................ 53

5.2 DISKUSI ..................................................................... 54

5.3 SARAN ........................................................................ 55

DAF'fAR PUSTAKA

- LAMPIRAN

Page 12: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bobo! nilai ters kesadaran hukum .................................. 41

Tabel 3.1 Bo bot nilai skala nikah di bawah tangan ............................ .42

Tabel 3.3 Bobot skala intensi ....................................................... .43

Tabel 3.4 Indeks diskriminasi item tes lmkum pernikahan ..................... 45

Tabel 3.5 Indeks dislaiminasi item persepsi biaya pernikahan di KUA .. .45

Tabel3.6 Indeks diskriminasi item skala nikah di bawah tangan ............ .46

Tabel 4.1 Gambaran umum responclen berdasarkanjenis kelamin ......... 53

· Tabel 4.2 Gambaran um um responden berclasarkan umur ................... 54

Tabel 4.3 Hasil korelasi antar variabel ............................................. 55

Tabel4.4 I-lasil analisa multiple regresi ............................................. 55

Tabel 4.5 Harga beta pmt koefisien ................................................. 59

Page 13: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampi ran 4

Lampi ran 5

Lampiran 6

Lampi ran 7

Lampi ran 8

Lampi ran 9

Lampiran I 0

DAFTAR LAMPIRAN

Surat izin penelitian

Surat Keterangan telah melakukan penelitian

Blueprint awal skala sikap terhadap nikah di bawah tangan

Blueprint awal tes kesadaran hukum pernikahan

Blueprint penelitian tes kesadaran hukum pernikahan

Blueprint penelitian skala sikap terhadap nikah di bawah tangan

Butir item awal Skala sikap terhadap nikah di bawah tangan

Butir item awal tes kesadaran hukum pernikahan

Butir item awal skala prosedur dan biaya pernikahan

Valiclitas Skala sikap terhaclap nikah di bawah tangan

Lampiran 11 Valiclitas tes kesadaran hukum pernikahan

Lampiran 12 Validitas Prosedur clan biaya pernikahan

Lampiran 13 Reliabilitas skala nikah di bawah tangan

Lampiran 14 Reliabilitas Tes kesaclaran hukum pernikahan

Lampiran 15 Reliabi!itas prosedur dan bi a ya pernikahan di KU A

Lampiran 16 Butir item penelitian skala sikap terhaclap nikah di bawah tangan

· Lampiran 17 Butir item penelitian tes kesaclaran hukum pernikahan

Lampiran 18 Butir item skala prosedur dan biaya pemikahan di KUA

Larnpiran 19 Butir item intensi menikah di bawah tangan

Lampiran 20 Skor penelitian skala sikap terhadap nikah di bawah tangan

Lampiran 21 Skor penelitian tes kesaclaran hukum pernikahan

Lan1piran 22 Skor penelitian biaya clan prosedur pemikahan di KUA

Lampiran 23 Skor intensi menikah di bawah tangan

Lampiran 24 Korelasi sernua variabel

Lampiran 25 Multiple regresi

Lampiran 26 H Hotelling

Lampiran 27 Partial Corelasi

Page 14: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple
Page 15: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

BABl

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Untuk mengatur kehidupan

agar tertib dan aman maka perlu adanya hukum. Hukum dibuat untuk ditaati, tetapi

tidak sedikit orang yang melanggar hukum. mereka yang melanggar hukum bukan

tidak tahu tentang hukum yang ada tapi kesadaran hukum dari individu itu yang

rendah.

Hukum harus dilihat sebagai salah satu dari pencenninan perilaku manusia, suatu

kenyataan bahwa sesuatu yang menonjol pada hukum terutarna pada hukurn modern

adalah penggunaannya secara sadar sebagai alat untuk mencapai tujuan yang di

kehendaki ( Dirdjosisworo Soedjono, 1994 ). Hukum jangan dijadikan berat bagi yang

melaksanakannya tetapi hukum harus dijadikan sebagai suatu penvujudan dari

perkembangan jiwa rnanusia.

Dalam melaksanakan pcrnikahanpun ada aturan - aturan tertentu yang harus

dilakukan oleh pasangan yang akan melakukan nikah. Bagi warga Indonesia tiap

pernikahan harus diketahui oleh pejabat pencatat nikah, ini dilakukan untuk

ketertiban pencatatan nikah, tetapi bagi sebagian kecil warga masyarakat ada yang

melakukan nikah di bawah tangan yaitu nikah yang tanpa dicatatkan di !cantor urusan

Page 16: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

agama. Mereka yang melakukan ha! ini telah melanggar undang-undang perkawinan

No. 1 tahun 1974 Bab I pasal 2 yang berbunyi "tiap-tiap perkawinan dicatat

memmtf peraturun perundang-undangan yang berlaku ". Kebanyakan mereka yang

melakukan Nikah di Bawah tangan karena ekonomi keluarga mereka yang sangat

kurang, disamping itu karena tarafpendidikan yang rendah sehingga mereka kurang

memahami hnkum yang ada (Sanusi Uci, Pembantu Pegawai Pencatat Nikah,

wawancara pribadi, 24 Maret 2004 ).

Banyak masyarakat yang melakukan pernikahan tanpa melaui Kantor Urusan Agama

karena rnereka menghindari biaya pernikahan yang tinggi di KUA , mereka lebih

suka rnelakukan nikah di bawah tangan. Selain karena biaya yang tinggi, ada

sebagian pelaku nikah di bawah tangan yang enggan rnengurusi prosedur pernikahan

di KUA (Wawancara pribadi dengan pelaku nikah di bawah tangan, 26 Maret 2004 ).

Nikah di bawah tangan adalah perkawinan yang dilakukan berdasarkan aturan agama

atau adat istiadat clan tidak dicatatkan di kantor pegawai pencatat nikah (KUA, bagi

yang beragama Islam dan Catatan Sipil bagi non Islam). Pada penelitian ini penuiis

. ingin mengetahui seberapa besara intensi seseorang untuk melakukan nikah di bawah

tangan, dan faktor apa yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan ha! itu.

Sistem hukum Indonesia tidak mengenal istilah perkawinan bawah tangan clan

semacamnya dan tidak rnengatur secara khusus dalam sebuah peraturan. Narnun

2

Page 17: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

secara sosiologis istilah ini diberikan bagi perkawinan yang tidak dicatatkan dan

dianggap dilakukan tanpa rnernenuhi ketentuan undang-undang yang berlaku.

Perkawinan ini rneski dianggap sah rnenurut agama tetapi dianggap tidak sah dimata

hukum karena perkawinan ini dilakukan diluar pengetahuan dan pengawasan pegawai

pencatat nikah.

Di daerah Jawa nikah di bawah tangan biasa di sebut "Kaw in Dampulan" dalarn

konteks rnereka setiap rumah tangga yang belum melaksanakan pernikahan secara

formal di hadapan Kantor Urusan Agama tergolong kawin dampulan termasuk

mereka yang menikah hanya secara isl am saja (Nahri Nahar, UPI, 1983 ). Tiap daerah

mernpunyai nama-nama sendiri untuk menyebut nikah di bawah tangan, namun nama

apapun itu nikah di bawah tangan sndah tidak asing Jagi bagi rnasyarakat Indonesia.

Berdasarkan hal di atas rnaka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul "HUBUNGAN ANTARA KESADARAN HUKUM, SIKAP TERHADAP

NIKAH DI BA WAH TANGAN, PERSEPSI BIAYA DAN PROSEDUR

PERNIKAHAN DI KUA DENGAN INTENSI UNTUK MELAKlJKAN NIKAH

DI BA\VAH TANGAN

Page 18: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

1.2 lde1Hlfilrnsi Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Karena banyaknya permasalahan tentang nikah di bawah tangan maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

Kesadaran hukum adalah sejauh mana seseorang dalam memahami, menyikapi clan

mentaati hukurn-hukum yang berlaku di Indonesia khususnya dalam hukurn

pernikahan.

Sikap disini diartikan suatu kecenderungan untuk be11ingkah laku atau untuk

mereaksi sesuatu dengan satu earn tertentu terhadap pribadi lain, objek, lembaga, atau

persoalan tertentu, dalam ha! ini terhadap nikah di bawah tangan.

Persepsi yang dimaksud adalah anggapan masyarakat mengenai biaya pernikahan

yang ditentukan oleh Kantor Urusan Agama dan juga prosedur pernikahan di Kantor

Urusan Agama.

Sedangkan intensi yaitu seberapa besar seseorang untuk melakukan ha! tertentu

dalam ha! ini yaitu melakukan nikah di bawah tangan.

Sedangkan Nikah di bawah Tangan yang di maksud adalah pernikahan yang hanya

memenuhi prosedur keagarnaan, tanpa dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA)

atau kantor catatan sipil. Dan selanjutnya kata perkawinan dalam skripsi ini akan di

sebut dengaH pernikahan

Page 19: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

1.2.2 Pcrumusan Masalah

. Berdasarkan pernbatasan masalah diatas maim dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

I. Apakah ada hubungan antara kesadaran hukurn dengan intensi seseorang untuk

melakukan nikah di bawah tangan?

2. Apakah ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan dengan

intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan?

3. Apakah ada hubungan antara persepsi biaya dan prosed LIT pernikahan di KUA

dengan intensi seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan ?

4. Apakah ada hubungan antara kesadaran hukum, sikap terhadap nikah di bawah

tangan, persepsi biaya dan prosedur dengan intensi untuk melakukan nikah di

ba wah tangan '1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

. I. Untuk mengetahui Apakah ada hubungan antara kesadaran hukurn dengan intensi

seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan?

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah

tangan dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan?

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi biaya dan prosedur

pernikahan di KUA dengan intensi seseorang untuk melakukan nikah di bawah

tangan?

5

Page 20: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

4. Untuk rnengetahui apakah ada hubungan antara kesadaran hukum, sikap terhadap

niknh di bawnh tangan, persepsi biaya dnn prosedur dengan intensi untuk

rnelakukan nikah di bawah tangan?

1.3.2 Manfaat Pcnelitian

. I. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sumbangan mana yang terbesar yang

menentukan seseorang melakukan nikah di bawah tangan. Apakah itu kesadaran

hulrnm atau sikap terhndap nikah di bawah tangan atau mungkin persepsi biaya

dan prosedur yang rnenentukan seseorang melakukan nikah di bawah tangan.

2. Manfaat Praktis

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu pengalarnan dan perbandingan

antara teori yang didapat di perkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan.

dari segi penelitiannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

1.4 Kaidah Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengi,'llnakan kaidah penulisan APA style,

yaitu kaidah penulisan yang berdasarkan dan mengacu pada bentuk dan aturan yang

dikeluarkan oleh American Psychologi Asociation (APA).

6

Page 21: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

1.5 Sistematika penulisan

BAB I

BAB 2

BAB 3

BAB 4

BAB 5

: Bab pertama ini penulis membagi ke dalam beberapa bagian

yaitu latar belakang rnasalah, identifikasi masalah yang terdiri dari

perumusan dan pernbatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode pembahasan dan sistematika penulisan.

: Pada bab ini merupakan_kajian teori yang berisi landasan yang

mendasari bagi terlaksananya penelitian ini dan hipotesis

penelitian.

: Yaitu Metodologi Penelitian yang terdiri dari jenis penelitian dan

sample penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan

teknik analisa data.

: Hasil penelitian terdiri dari gambaran responden dan pengujian

hipotesis.

: Penutup, berisi kesimpulan basil penelitian, diskusi dan saran

dari penelitian yang telah dilakukan.

7

Page 22: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple
Page 23: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

BA,82

LANDASAN TEORI

2.1 KESADARAN HUKUJVI

2.1.1 Definisi Kesadaran Hukum

Kalimat kesadaran hukum berasal dari dua kata yaitu Kesadaran dan Hukum.

"Kesadaran" berasal dari kata Sadar dengan berawalan ke dan berakhiran - an. Sadar

mengandung pengertian yang luas yaitu, keadaan mengerti akan harga dirinya atau

kesadaran tentang nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia mengenai hukurn yang

ada ( Depdikbud, 1989).

Kesadaran Hukum adalah kesadaran untuk menegakan hukum di dalam kehidupan

bennasyarakat ( Depdiknas, 200 I ).

Kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat di

dalam diri rnanusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan

ada, sebenarnya yang ditekankan adalah nilai-nilai tentang fungsi hukum dan bukan

suatu penilaian hukurn terhadap kejadian-kejadian yang konkrit dalarn rnasyarakat

yang bersangkutan ( Soedjono Soekanto, 1982).

1 lukum yang bcrlaku dalam masyarakat dan negara mcmpunyai silitt yang sama

karena merupakan sarana yang sama guna mernenuhi kebutuhan berkornunikasi dan

Page 24: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

berinteraksi antara manusia yang mendukung hukum itu. Ciri-ciri khas bagi suatu

masyarakat atau negara hukum yang merupakan perwujudan kesadaran hukum

adalah : a) Pengakuan dan perlindungan hak-hak asazi manusia ; b) Peradilan yang

bebas dari pengaruh sesuatu kekuasaan atau kekuatan lain, dan tidak memihak ;

c) Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya (AW. Widjaya, 1984 ).

Kesadaran hukum diterima secara kesadaran, bukan diterima secara paksaan

walaupun dalam pengekangan dari luar diri manusia dan masyarakat sendiri dalam

bentuk perundangan, peraturan, dan ketentuan.

Didalam kamus bahasa Indonesia, secara bahasa "Kesadaran" berarti "Keimya.fcm ".

Sedangkan "Hukum" berarti Undang-undang atau peraturan yang mempunyai sanksi

(Yulius S, et all, 1980).

Jadi kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran akan nilai - nilai yang

terdapat di dalam diri manusia, tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang

diharapkan ada. Sebetulnya yang ditekankan adalah nilai-nilai tentang fungsi hukum

dan bukan suatu penilaian (menurut) hukum terhadap kejadian-kejadian yang

kongkrit dalam masyarakat yang bersangkutan.

Jalinan nilai hukum yang mengendap dalam diri warga masyarakat sangat penting,

oleh karena nilai-nilai tersebut: a) Merupakan abstraksi daripada pengalaman­

pengalaman pribadi, sebagai akibat daripada proses interaksi sosial yang kontinyu;

Page 25: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

b) Senantiasa harus diisi dan bersifat dinamis, oleh karena didasarkan pada interaksi

sosial yang dinamis pula; c) Merupakan suatu kriteria untuk mernilih tujuan-tujuan di

dalam kehidupan sosial; d) Merupakan suatu yang menjadi penggerak manusia ke

arah pemenuhan hasrat hidupnya, sehingga nilai-nilai merupakan faktor yang sangat

penting di dalam pengarahan kehidupan sosial maupun kehidupan pribadi manusia.

(Soedjono Soekanto, 1982).

Pergaulan hidup antar manusia memerlukan pengaturan agar terdapat tata tertib demi

kelangsungan hidup manusia itu sendiri sejauh mana dihindari benturan-benturan atau

tindakan-tindakan negatifke arah tersebut. Pengaturan pergaulan hidup manusia

terdapat dalam nonna-nonna antara lain : norma hukum, norma etik dan lain-lainnya.

untuk itu sungguh rugi bagi mereka yang tahu hukurn tapi tidak menjalankan hukum

itu dengan semestinya.

Fenomena yang ada dimasyarakat tentang nikah dibawah tangan dipengaruhi oleh

· beberapa faktor diantaranya karena pendidikan yang rendah, lingkungan yang

rnendukung untuk melakukan nikah di bawah tangan, persepsi mengenai biaya dan

prosedur yang dianggap mahal dan rumit yangjuga mernang karena kesadaran hukum

yang dirniliki seseorang itu rendah. Masyarakat yang relatif pendidikannya tinggi

. akan malu rnelakukan pelanggaran hukum, karena kalau itu dilakukan oleh mereka

yang tahu hukum akan sangat berpengaruh terhadap prestisenya. U ntuk sampai pada

tingkat kesadaran hukum maka perlu di tempuh melalui jalur pendidikan.

Page 26: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.1.2 Fungsi Hukum

Dalarn kehidupan bennasyarakat hukurn berfungsi sebagai : a) Penertiban (penataan)

· rnasyarakat dan pengaturan pergaulan hidup , b ). Penyelesaian pertikaian, c)

Memelihara dan rnernpertahankan tata tertib dan aturan-aturan j ika perl u dengan

kekerasan, d) Pengaturan atau memelihara dan mempertahankan hal tersebut, e)

Pengubahan tata tertib dan aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan­

kebutuhan di rnasyarakat, f) Pengaturan tentang pengubahan tersebut, hukum harus

mewujudkan fungsi-fungsi tersebut di atas agar ia dapat memenuhi tuntutan keadilan,

ha! guna dan kepastian hukurn (Dirdjosisworo Soedjono, 1994 ).

2.1.3 Kesadaran Hukum Suatu Konsepsi

Di Indonesia masalah kesadaran hukum mendapat tempat yang sangat penting di

dalam politik hukurn khususnya serla pernbangunan pada umurnnya yang merupakan

suatu perubahan yang direncanakan, Kesadaran merupakan suatu azas daripada

pembangunan nasional (Soedjono Soekanto, 1989). Menurut sejarahnya, maka

permasalahan kesadaran hukum tersebut timbul di dalam kerangka mencari dasar

sahnya hukum yang merupakan konsekwensi dari masalah yang timbul di dalam

penterapan tata hukum atau positiftertulis, masalahnya kemudian berkisar pada

apakah dasar sahnya hukum adalah pengendalian dari penguasa atau kesadaran warga

masyarakat (Soedjono soekanto & Mustofa Abdullah, J 987).

Page 27: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Secara teoritis masalah kesadaran hukum tadi timbul karena adanya suatu jurang

antara asumsi-asumsi tentang legitimasi hukum dan kenyataan terhadap kepatuhan

hukum.

2.1.4 Masalah Kesadaran Hukum dalam Masyarakat

J-lidup manusia mempunyai dua segi yaitu : manusia adalah makhluk individu dan

manusia adalah makhluk sosiaL Kedua macam hidup manusia tidak akan lepas

daripada peraturan-peraturan tingkah laku yang lazim disebut hukum, hukum bersifat

memaksa (LJ. Van Aveldorn, 1985). Hukum merupakan konkritisasi dari sistem

nilai-nilai tersebut, konsekwensinya adalah bahwa perubahan pada sisitem nilai-nilai

harus diikuli dengan perubahan hukum atau di lain pihak hukum barns dapat

dipergunakan scbagai sarana untuk mengadakan perubahan pada sistem nilai-nilai

dalam masyarakat.

Dengan demikian masalah kesadaran hukum sebetulnya merupakan masalah nilai­

nilai, maka kesadaran hukum adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri

'manusia, adapun yang tergolong indikator-indikator terciptanya kesadaran hukum

dari masalah kesadaran hukum dalam masyarakat meliputi : a) Pengertian masyarakat

tcntang peratunm-peraturan hukum; b) Pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan

hukum; c) Sikap terhadap peraturan-peraturan hukum; d) Pola perilaku hukum.

Page 28: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.2 PI<~RSEPSI

2.2.1 Dcfinisi Pcrscpsi

Kata Persepsi berasal dari kata "Perseption" yang berarti penglihatan, tanggapan,

daya mernaharni atau menanggapi sesuatu, yang diawali dengan penginderaan

kemudian di transfer ke otak (John M. Echols dan Hasan Sadily, 1995).

Persepsi adalah proses dimana individu dapat mengenali objek-objek dan fakta-fakta

objekti f dengan rnenggunakan al at individu (Sabri Alisuf, 1993).

Persepsi rner.upakan pengalaman tentang objek, peristiwa, pengalarnan atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan dan menafsirkan pesan

(Rakhmat Jalaluddin, 2000).

Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus

yang ditcrima sehingga ri1erupakan aktivitas psikologis dalam diri individu (Walgito

Bi mo, 1991) .

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitifyang dialami oleh setiap orang di

dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan,

pendengaran, penerimaan dan penghayatan perasaan. Atkinson mendefinisikannya

sebagai proses bagaimana seseorang menjadi sadar adanya sifat atau hubungan

melalui panca indera, apa yang dihayati akan terpengaruh oleh pcngalaman yang

Page 29: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

telah terbentuk dan pengetahuan masa laJu, sehingga persepsi bukan sekedar perekarn

pasif dari stimulus yang mengenai aJat indera.

Banca clan Walgito rnengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang

didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan suatu proses yang berwujud

diterimanya stimulus oleh seseorang melalui alat reseptornnya. Stimulus yang di

inclera itu oleh individu diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga

seseorang menyadari dan mengerti tentang apa yang di indera. Dari beberapa definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi yaitu pengalaman seseorang melalui

, penglihatan untuk rnengenali objek dan memberikan makna pada stimulus indrawi.

2;2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang terhadap sesuatu objek tidak berdiri sendiri akan tetapi

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasaJ dari dalam dan dari luar dirinya.

Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama dan faktor­

faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya: a) Motif adaJah faktor internal yang

dapat merangsang perhatian, adanya motif dapat menyebabkan rnunculnya keinginan

individu melakukan sesuatu dan sebaJiknya; b) Kesediaan dan harapan, ha! ini akan

menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana

pesan yang dipilih itu akan ditata dan diinterpretasi; c) lntensitas rangsang, kuat

lemahnya rangsang yang diterima akan sangat berpengaruh pada individu; ·

Page 30: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

d) Pengulangan, suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang akan

menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh (Gunarsa D singgih, J 993).

Sedangkan menurut Bimo Walgito faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

diantaranya: a) Stimulus yang cukup kuat, stimulus hams melalui lambang, stimulus

kejelasan akan banyak berpengaruh terhadap Persepsi; b) Fisiologis dan Psikologis,

jika sistern fisiologis terganggu, hal ini kan berpengaruh dalam persepsi seseorang

sedangkan sistern psikologis yang mencakup pengalarnan, perasaan, kernarnpuan

berpikir dan sebagainya, juga akan berpengaruh bagi seseorang dalam mempersepsi;

c) Lingkungan, situasi yang melatarbelakangi stimulus mempengaruhi persepsi.

2.2.3 Persepsi Masyarakat Tentang Nikah di bawah Tangan

Meskipun sudah ada undang-undang perkawinan dan kompilasi hukum Islam,

temyata nikah di bawah tangan dalam arti tidak di daftarkan ke pegawai pencatat

nikah tetap saja masih ada, kasus seperti ini sering terjadi di masyarakat. Nikah

seperti ini tidak akan memberikan ketenangan yang sebenarnya, kecuali bagi mereka

yang ticlak merasa ada hubungan dengan kepentingan instansi terkait, mungkin yang

akan merasakan akibatnya yang lebih berat adalah anak keturunannya, misalnya bi la

si anak hendak sekolah, dan lain-lain.

Kebanyakan masyarakat menganggap nikah dibawah tangan itu sama artinya dengan

nikah sirri, padahal itu tidak sama, nikah sirri itu pernikahan yang tidak dihadiri oleh

Page 31: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

wali perempuan. Biasanya orang yang dipercaya untuk menikahkan perkawinanjenis

seperti ini yaitu ulama/kiayi/mereka yang dipandang telah memahami hukum-hukum

, pernikahan.

Dalam persepsi masyarakat, nikah dibawah tangan atau sejenisnya melanggar

ketertiban pencatatan nikah yang telah diatur pemerintah karena pernikahan di

Indonesia baru dianggap sah apabila memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Sebagai warga masyarakat yang baik seharusnya kita menjalankan norma-norma

hukum yang berlaku di masyarakat.

Memang sulit untuk menumbuhkan kesadaran hukum, tetapi itu harus dibiasakan.

Dalam rnemahami hukum bagi masyarakat tertentu/awam mungkin agak sulit,

dikarenakan taraf pendidikan mereka yang rendah dan taraf ekonomi yang rendah

juga, bagi masyarakat golongan ini, tidak melaksanakan hukum selama tidak

membahayakan bagi dirinya tidak apa-apa. Begitu juga bagi sebagian masyarakat

tertentu yang melakukan nikah di bawah tangan. Sebagian dari mereka bukan tidak

mengetahui kalau itu adalah ketentuan hukum yang harus dijalankan, tapi karena

kesadaran akan lmkum rendah sehingga mereka menyepelekan hukum yang ada.

Selain itu juga karena sebagian dari mereka menganggap bahwa prosedur untuk

menikah melalui KUA begitu rumit dan biaya yang harus dibayarkan bagi mereka

cukup mahal.

Page 32: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.3 SIKAP DAN INTENSI

Sikap dalam Bahasa Inggris disehut attitude yaitu suatu cara bereaksi terhadap suatu

perangsang. Dalam kamus lengkap psikologi, sikap diartikan sebagai satu

predosposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus

untuk bertingkah laku atau untuk mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi

lain, objek, lembaga, atau persoalan tertentu. Dilihat dari satu titik pandangan yang

sedikit berbeda, sikap merupakan kecenderungan untuk mereaksi terhadap orang,

institusi atau kejadian, baik secara positif atau negatif Sikap itu secara khas

mencakup satu kecenderungan untuk mengadakan klasifikasi atau katagorisasi.

Sumber clari sikap tersebut bersifat kultural, familial, dan personal. Kita cenderung

beranggapan bahwa sikap-sikap itu akan berlaku dalam kebudayaan, selaku tempat

· kita dibesarkan. Bagian besar dari sikap-sikap ini berlangsung dari generasi ke

generasi lain didalam struktur keluarga. Akan tetapi beberapa dari tingkah laku kita

juga dikembangkan sebagai orang dewasa, berdasarkan pengalaman kita sendiri

Sedangkan menurut Fishbein dan Ajzen ( l 975) pennasalahan tentang sikap dibahas

dengan menggunakan trilogi yaitu afek, kognisi dan konasi. Afek merupakan suatu

perasaan dan evaluasi terhadap objek. Kognisi adalah sebagai tempat pengetahuan,

pendapat, keyakinan dan pikiran tentang suatu objek. Sedangkan konasi adalah

intensi untuk berperilaku yang akan ditampilkan terhadap suatu objek.

Page 33: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Berdasarkan penjclasan diatas maka Fishbein dan Ajzcn ( 1975) membuat klasifikasi

sebagai berikut :

a. K.ognisi meliputi opini dan keyakinan

b. Afek meliputi perasaan dan evaluasi (sikap)

c. K.onasi merupakan intensi untuk berperilaku (intensi)

d. Perilaku merupakan tindakan nyata

Sedangkan menurut Back, kurt W seseorang dikatakan memiliki sikap positif

terhadap suatu objek apabila ia suka atau memiliki sikap ya11gfi1vorable, sebaliknya

orang yang rnemilki sikap negatifterhadap objek psikologi apabila ia tidak suka atau

sikapnya unfi1vorable terhadap objek psikologi.

Saifuddin Azwar mendefinisikan sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi

perasaan terhadap suatu objek. Mendukung atau memihak (fi:1vorahfe) maupun tidak

mendukung (unfi1vorabfe).

2.4 PERNIKAHAN

2.4.1 Definisi Pernilrnhan

Dalam bahasa arab definisi pernikahan berarti berhimpun atau watun sedangkan

rnenurut syara menikah ialah suatu akad yang memperbolehkan seorang pria dan

wanita untuk bergaul bebas ( M. Fu'ad Syakir, 2002).

Page 34: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Pernikahan mcnurut bahasa adalah kebersamaan, bcrkumpul dan menjalin ikatan

antara suami isteri, yang laki-Iaki berkedudukan sebagai suami dan yang perempuan

· berkedudukan sebagai isteri ( Kuzari Akhmad, 1995).

Dalam UU No. I tahun 1974 tentang perkawinan dan penjelasannya PP No. 9 tahun

I 975 ten tang pelaksanaan UU tersebut dan menjelaskannya tidak terdapat perbedaan

antara istilah "Nikah" dengan istilah "Kawin". Kedua istilah itu yaitu nikah dan kawin

dalam bahasa Indonesia sudah umum dipakai oleh masyarakat dengan pengertian

yang sama. Perkawinan merupakan sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua

makhluk Tuhan, baik pada manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Namun

Tuhan tidak mau menjadikan manusia itu seperti makhluk lainnya, yang hidup bebas

mengikuti nalurinya. Sebagaimana firm an Allah dalam Alqur' an.

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaaanya, ialah dia menciptakan untukmu isteri­isteri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih clan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kawn yang be1pikir." (Qs. Ar-Rwn30:2/).

Page 35: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Jelaslah bahwa arti nikah dan kawin dalam istilah kita sesungguhnya tidak berbeda

hanya istilah saja yang sama sehingga digunakan oleh masyarakat kita, tetap makna

dan hakikat sarna.

Sedangkan pengertian nikah/ kawin dalam UU perkawinan Indonesia No. 1 tahun

1974 yang tercantum dalam pasal 1 sebagai berikut "Perkawinan ia/ah ikatan lahir

bath in anlara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan

llfjuan membentuk ke/uarga(rumah tange;a) yang bahagia dan keka! berdasarkan

ketuha11 yang malw esa."

2.4.2 Manfaat Perkawinan/Pernikahan

Manfaat pernikahan atau perkawinan diantaranya : a) Perkawinan merupakan cara

terbaik rnembesarkan anak; b) Perkawinan memberikan keringanan untuk berbagi

tugas dan berbagi perhatian dan pekerjaan; c) Perkawinan merupakan sumber dari

keintiman, persahabatan, kasih sayang, pemuasan seksual dan sebagainya;

d) Perkawinan memberikan kesempatan emosi untuk berbagi melalui ikatan yang

lebih beralasan dibandingkan dengan ikatan dengan orangtua, dan lebih berdasarkan

kepercayaan dibandingkan ikatan dengan saudara, teman, ataupun pacar

(Abdum1hman, 1992).

Page 36: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.4.3 .Jenis-jenis Pcrnikahan Tcrlarang

I. Nikah di Bawah Tangan

Nikah di bawah tangan adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-laki

. dengan seorang perempuan memakai akad lafdzi (dengan ucapan) mencakup ijab

kabul antara keduanya dalam satu majelis dan dengan kesaksian para saksi, mahar

dan wal i ( M. Syakir fuad, 2002 ).

Nikah di bawah tangan adalah pernikahan yang dilangsungkan di luar pengetahuan

petugas resmi (Pegawai Pencatat Nikah I Kantor Urusan Agama) karnanya

pernikahan ini tidak tcrcatat di KUA, sehingga suami istcri tersebut tidak mempunyai

surat nikah yang sah ( Hamdani Ali H.S.A, 1989).

Perkawinan di bawah tangan biasanya tanpa ada pemberitahuan resmi, pelaksanaan

akad dcngan cara ini adalah benar dan sah, walaupun tidak tercatat resmi di kantor

KUA atau catatan sipil.

2. Nikah Sirri (Rahasia)

Sebagian rnasyarakat rnenyarnakan antara nikah di bawah tangan dengan nikah sirri.

Padahal pengertian nikah sirri yaitu nikah yang sifatnya rahasia, tanpa wali dari

pihak perempuan. Nikah ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sernbunyi dan tanpa

sepengetahuan dari pihak perempuan.

Page 37: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

3. Nilrnh Mufah atau Nikah Kontrak

Nikah Mut' ah atau biasa di sebut nikah kontrak yaitu akad perkawinan yang

dilaksanakan dalam waktu tertentu dengan mahar yang ditetapkan, baik untuk waktu

yang panjang ataupun pendek, akad ini berakhir dengan berakhirnya waktu akad,

tanpajatuh talak.

4. Nikah Misyar (Dalam Perjalanan)

Nikah Misyar yaitu perkawinan yang dilaksanakan oleh seorang laki-laki dengan

akad yang benar, mencukupi rukun dan syaratnya, hanya saja sang isteri harus

mengalah dari beberapa hak-haknya, seperti mendapatkan tempat tinggal, atau ternpat

yang disiapkan oleh suarninya, dan dari hak nafkah, yaitu pembagian yang adil antara

dia dengan isteri lainnya. Dia harus rela tinggal di rurnah orangtua bersarna

keluarganya, jika sang suami tidak mengadakan perjalanan ke daerah tempat isteri

berada, yang semestinya sang suami harus mendatanginya satu hari dalam seminggu

atau beberapa hai dalam sebulan ( Syakir, 2002).

2.4.4 Hukum Nikah di bawah Tangan

Mesti secara agama atau adat istiadat dianggap sah, namun perkawinan yang

dilakukan di luar pengetahuan dan pengawasan pegawai pencatat nikah tidak

memiliki kelrnatan hukum dan dianggap tidak sah dimata hukum.

Page 38: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Undang-undang No. 1/1974 tentang perkawinan tidak mensahkan pemikahan di

bawah tangan atau nikah sirri karena sebagai warga negara Indonesia harus taat

terhadap perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pasal 6 ayat 1 menjelaskan

bahwa "setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan di bawah

pengawasan pegawai pencatat nikah. Perkawinan yang dilakukan di !uar

pengawasan pegawai pencatat nikah tidak mempunyai kekuatan hukwn" (ayat 2) (

Bakry Hazbullah, 1985).

Fungsi pencatatan dan pengawasan pelaksanaan perkawinan adalah untuk

mewujudkan ketertiban pemikahan warga negara Indonesia.

2.4.5 Dampak-Dampak Nikah di Bawah Tangan

I. Dampak terhadap isteri

Pemikahan bawah tangan berdampak sangat merugikan bagi isteri dan perempuan

umumnya, baik secara hukum maupun sosial. Secara hukum dampaknya diantaranya

: 1) Wanita itu dianggap tidak sah dimata hukum; 2) Wanita itu dianggap tidak

berhak menerima nafkah dan warisan dari suami jika ia meninggal dunia; 3) Wanita

itu tidak berhak atas harta gono-gini jika terjadi perpisahan, karena secara hukum

pernikahan itu dianggap tidak pernah te1:jadi; 4) Dampak secara sosial diantaranya:

wanita itu akan sulit bersosialisasi karena wanita yang melakukan pemikahan di

bawah tangan sering dianggap telah tinggal serumah dengan laki-laki tanpa ikatan

perkawinan (alias kumpul kebo) atau wanita itu dianggap isteri simpanan.

Page 39: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2. Dampak tcrhadap Anak

Sementara terhadap anak, tidak sahnya perkawinan bawah tangan menurut hukum

negara memiliki dampak negatifbagi status anak yang dilahirkan , diantaranya: a)

Status anak yang dilahirkan dianggap sebagai anak tidak sah. Konsekuensinya anak

hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibu. Artinya, si anak

tidak mempunyai hubungan hukum terhadap ayahnya (pasal 42 dan pasal 43 UU

Perkawinan, pasal 100 KHI). Didalam akte kelahirannya statusnya dianggap sebagai

anak luar nikah, sehingga hanya dicantumkan nama ibu yang melahirkannya .

. Keterangan bahwa ada status sebagai anak Juar nikah dan tidak tercantumnya nama si

ayah akan berdampak sangat mendalam secara sosial dan psikologis bagi si anak dan

ibunya; b) Ketidak jelasan status anak dimata hukum, mengakibatkan hubungan

antara ayah dan anak tidak kuat, sehingga bisa saja suatu waktu ayahnya menyangkal

bahwa anak tersebut adalah bukan anak kandungnya; c) Yangjelas merugikan adalah

anak tidak berhak atas biaya kehidupan dan pendidikan, naflrnh dan warisan dari

ayahnya.

3. Dampak terhadap laki-laki atau suami

Hampir tidak ada dampak yang merugikan dan mengkhawatirkan bagi diri laki-laki

atau suami yang menikah bawah tangan dengan perempuan, yang terjadi justru

menguntungkan dia karena: a) Suami bebas untuk menikah lagi, karena pemikahan

sebelumnya yang di bawah tangan dianggap tidak sah dimata hukum; b) Suami bisa

berkelit dan rnenghindar dari kewajibannya memberikan nafkah baik kepada isteri

Page 40: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

maupun kepada anak-anaknya; c) Tidak dipusingkan dengan pembagian harta gono-

gini, warisan dan lain-lain. ( '' ip , ,11p<J.><:J11clc· htm,diambil tanggal 26 April

2004)

2.4.6 Pernilrnhan di Kantor Urusan Agama (KUA)

I. Wewenang Kantor Urusan Agama (KUA)

Kantor urusan agama merupakan lembaga pemerintahan yang berada di bawah

naungan Departemen Agama (Depag). KUA melaksanakan sebagian tugas Depag

Kabupaten/kotamadya di bidang urusan agama islam dalam wilayah kacamatan.

Tugas pokok KUA adalah sebagai berikut : a) Menangani masalah-masalah nikah dan

rujuk yang meliputi pcncatatan dan pengelolaan data-data mengenai pernikahan dan

rujuk sesama pemeluk agama islam; b) Mengurus hal ikhwal kemasjidan;

c) Mengurus masalah zakat, infak, sodaqoh, wakafserta hal-hal lain yang ada

kaitannya dengan ibadah sosial ( Nurhasanah dkk, 2001 ).

Jadi, wewenang KUA tidak hanya mencatat dan mengawasi jalannya perkawinan

melainkanjuga mengurus masalah pembuatan akta ikrar wakat: kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan keinginan mensejahterakan masjid tumbuh di dalamnya

pelestarian dan kegiatan remaja mesjid

Page 41: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2. Tugas Pegawai Pencatat Nikah (PPN)

Kantor urusan agarna di pimpin oleh seorang kepala Pegawai Pencatat Nikah (PPN)

dalarn menjalankan tugasnya PPN dibantu oleh seorang wakil PPN serta pengurus

lainnya yang ada di KUA seperti : tata usaha, urusan kepenghuluan bidang nikah dan

rujuk serta pernbinaan perkawinan, urusan kernasjidan, urusan bimbingan perkawinan

(BP4) dan wakaf, bendahara/keuangan. Kepala PPN tidak hanya melakukan

pengawasan atas pernikahan saja tetapi ia juga bertugas sebagai : ketua Badan

Kegiatan Mesjid (BKM) tingkat kecarnatan, Ketua Badan Penasehat, Pernbinaan, dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) tingkat kecamatan, Pegawai Pencatat Akte lkrar

Wakaf(PPAIW). Setelah rnenerirna pemberitahuan kehendak melangsungkan

perkawinan adalah meneliti apakah syarat-syarat perkawinan telah dipenuhi atau

belum. Kepala PPN pada tiap-tiap tiga bulan sekali wajib memeriksa daftar

pemeriksaan nikah (akta nikah, buku pendaftaran rujuk se1ia segala syarat-syarat

yang bersang!rntan dengan itu. Untuk mengerjakan pekerjaan pengawasaan, PPN

dibantu oleh pegawai pada seksi urusan agama islam kantor Depag Kab/kotamadya

yang cakap untuk itu

3. Tata Cara Pencatatan Perkawinan

Sebelurn melangsungkan perkawinan cal on mempelai hendaknya memberitahu

kepada pihak yang berwenang, adapun prosesnya adalah sebagai berikut :

Pemberitahuan kehendak nikah, perneriksaaan nikah, pengumuman kehendak nikah,

akad nikah, penanadatanganan akta nikah serta pernbuatan akta nikah. a)

Page 42: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Pemberitahuan Kehendak Nikah; b) Sekurang-kurangnya sepuluh hari sebelum akad

nikah dilangsungkan maka calon mempelai atau dapat dilakukan oleh orangtua atau

wakilnya dengan membawa syarat-syarat sebagai berikut: Surat persetujuan calon

mempelai, akte kelahiran atau surat kenal lahir, surat keterangan orani,>tua, surat

keteterangan untuk nikah, surat izin kawin bagi calon mempelai anggotra ABRI, Akte

cerai/talak/cerai gugat atau keterangan buku pendaftaran talak/cerai jika calon

mempelai seorangjanda atau duda, surat izin dan dispensasi bagi calon mempelai

yang belum mencapai umur menurut UU No. I tahun 1964 pasal 6 ayat (2)s/d 6 pasal

7 ayat (2), surat dispensasi Camat bagi perbnikahan yang kan dilangsungkan kurang

dari sepuluh hari kerja sejak pengumuman, surat izin poligami dari pengadilan agama

di Indonesia (bagi cal on suami yang hendak beristeri lebih dari satu; c) Pemeriksaan

Pernikahan. Setelah itu pejabat yang berwenang memriksa surat pemberitahuan

nikah, pemeriksaan dilakukan terhadap calon suami/isteri dan wali nikah secara

bersama-sama atau sendiri-sendiri, pemeriksaan dilakukan sebagai berikut :

Pemeriksaan di tulis dalam daftar pemeriksaan rangkap dua, masing-masing calon

'suami, cal on isteri dan wali nikah membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tel ah

disediakan kemudian pengisian dalam daftar pemeriksaan nikah dilakukan oleh

pencatat, hasil pengisian daftar pemeriksaan nikah dibacakan lalu ditandatangani oleh

yang diperiksa dan yang memeriksa (Badan Kesejahteraan Mesjid Pusat, 1992); d)

Pengumuman Kehendak Nikah, Setelah persyaratan dipenuhi, maka PPN

mengumumkan kehendak nikah dengan cara menempelkan surat pengumuman di

Page 43: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

depan KUA kecamatan tempat tinggal masing-masing calon mempelai; e) Akad

Nikah dan Pencatatan Pernikahan

Akad nikah dilangsungkan di bawah pengawasan dan dihadapan PPN, setelah akad

nikah dilangsungkan maka dieatat dalam akta nikah rangkap dua, ditandatangani oleh

suami, isteri, wali nikah dan saksi-saksi serta PPN yang mengawasinya. Kemudian

segera dicatat dalam akta nikah dan ditandatangani oleh PPN atau wakilnya. (Badan

Kesejahteraan Mesjid Pusat, 1992).

4. Pcncatatan Perkawinan scbagai Upaya Prevcntif dan Rcpresif dalam

Pcrkawinan

Pencatatan perkawinan adalah administratifbagi warga negara yang melangsungkan

pernikahan. Dalam suatu negara yang teratur, segala ha! yang bersangkut paut dengan

penduduk harus dicatat, seperti kelahiran, kematian, begitu juga pernikahan.

Pencatatan ini selanjutnya dinyatakan dalam surat-surat akta resmi yang dimuat

dalan1 daftar pencatatan pemikahan, sama halnya dengan peristiwa-peristiwa penting

dalmn kehidupan sescorang (Undang-undang Perkawinan di Indonesia dan Peraturan

Pelaksanaannya, 1991 ). Lagi pula pemikahan bergandengan erat dengan waris

mewaris sehingga pernikahan perlu dicatat untuk menjaga jangan sampai ada

kekacauan.

Page 44: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Sebagai upaya preventif, adanya pencatatan perkawinan adalah upaya penaggulangan

agar tidak tidak terjadi kekurangan atau penyimpangan rukun dan syarat pemikahan,

baik menurut lmkum agama maupun menurut hukum perundang-undangan (Rofiq A,

1995 ). Dalam bentuk konkritnya penyimpangan tadi dapat dideteksi melalui

prosedur yang diatur dalam pasal 3 PP No. 9 tahun 1975 yaitu:

" I) Setiap orang yang akan melangsungkan pernikahan memberitahu!r'.:in kehendaknya itu kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat Pernikahan yang akan dilangsungkan. 2) Pemberitahuanh tersebut da/am ayat (I) dilakukan sekurang­kurangnya JO hari kerja sebelum perkawinan dilangsungkan. 3) Pengecualian terhadap waktu tersebut dalam ayat (2) disebabkan a/asan yang penting, diberikan oleh camat atas nama Bupati kepala Daerah "

Tatacara pemberitahuan rencanit pemikahan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis

oleh calon mempelai atau orangtuaa atau wakilnya (pasal 4) adapun hal-hal yang

diberitahukan meliputi : nama, umur, agama, pekerjaan, tempat kediaman calon

mempelai, dan apabila salah satu atau keduanya pemah menikah, disebutkanjuga

nama isteri/suami terdahulu (pasal 5) dengan adanya pemberitahuan ini kemungkinan

terjadinya penyimpangan atau pemalsuan identitas ini dapat dihindari.

Dengan adanya upaya preventif terse but tersebut, suatu perkawinan dapat berjalan

sebagaimana mestinya tanpa harus dibayang-bayangi oleh berbagai kekhawatiran.

Dan pencatatan perkawinan merupakan upaya preventif yang paling utama dalam

menanggulangi terjadinya pelanggaran dalam pemikahan.

Page 45: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Upaya represif yaitu upaya yang bersifat menjaga stabilitas hukum dan masyarakat.

Upaya represif dalam pencatatan pemikahan yaitu akta nikah sebagai bukti bahwa

suatu pemikahan sudah dicatat. Akta nikah adalah satu bukti otentik yang memiliki

kekuatan hukum. Menurut ketentuan pasal 13 PP No. 9 tahun 1975 dibuat dalam

rangkap dua : helai pertama disimpan oleh PPN dan helai kedua disimpan pada

panitera pengadilan dalam wilayah kantor pencatatn perkawinan itu berada (ayat 1),

kepada suami dan isteri masing-masing diberikan kutipan akta perka,vinan (ayat 20)

Dengan adanya akta nikah, penyimpangan yang dilakukan oleh suami/isteri dapat

diadukan oleh suami/isteri ke pengadilan agama. Misalnya seorang suami tidak

memberikan nafkah yang menjadi kewajibannya, atau suami melanggar Ta'Jik talak

yang telah dibacanya (Rofiq A, 1995). K Wantjik Saleh (I 980) mengatakan tentang

pentingnya pencatatan perkawinan dan akta nikah " ... sehingga sewaktu-waktu dapat

dipergunakan dimana perlu dan terutama sebagai a/at bukti tertulis yang otentik "

ini artinya adanya akta nikah sebagai bukti otentik sangat diperlukan untuk menjaga

kepastian hukum. Bahkan bukan hanya dalam perkawinan, adanya suatu akta otentik

dapal memperkuat kesaksian (Penjelasan Surat Al-baqoroh, ayat 282 ).

Bagi suami atau isteri yang karena sesuatu ha! pemikahannya tidak dibuktikan

dengan akta nikah, kompilasi membuka kesempatan kepada mereka untuk

mengajukan permohonan Isbat Nikah (penetapan) kepada pengadilan agama.

Tindakan represif ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat agar di dalam

melangsungkan perkawinan tidak hanya mementingkan aspek-aspek hukum fiqih

Page 46: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

saja, tetapi aspek-aspek keperdataannya juga diperhatikan secara seimbang. Pasal 17

ayat (2) dan (3) mcnyebutkan :

" (2) dalam ha! perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah, dapat diajukan istbat nikahnya ke pengadilan agama. " "(3) !st bat nikah yang dapat diajukan ke pengadilan agama terbatas mengenai hal­

hal yang berkenaan dengan : a) adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian. b) Hilangnya akta nikah. c) adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat-syaral perkawina11. d) Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya UU No. 1 tahun 1974. d) Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempeunyai halangan perkmvinan menurut UU No. l tahun 1974".

Adapun yang berhak mengajukan istbat nikah menurut ayat 4 tersebut adalah

suami/isteri, anak-anak mereka, wali nikah. dan atau pihak-pihak yang

berkepentingan dengan perkawinan itu.

2.4. 7 Menyikapi Terjadinya Pernikahan Bawah Tangan

Se1ing te1jadinya pernikahan bawah tangan mengisyaratkan bahwa Undang-undang

pernikahan No. I tahtm 1974 belum tersosialisasi dengan baik, terjadinya pernikahan

bawah tangan itu dilatar belakangi oleh : I) Pemahaman ketentuan pernikahan yang

lebih menekankan perspektif sentris, menurut pemahaman versi ini, perkawinan telah

sah dan cukup apabila syarat dan rukurmya menurut ketentuan Fiqh terpenuhi, tanpa

diikuti pencatatan, apalagi akta nikah ; 2) Tidak terpenuhinya salah satu atau

beberapa persyaratan perkawinan sebagaimana ditetapkan oleh Undang-undang

Perkawinan No. I tahun 1974 (Rofiq A, 1995).

Page 47: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Karena tidak terdesak oleh berbagai hal untuk melangsungkan pernikahan, banyak

diantara anggota masyarakat yang melangsungkan pernikahan tanpa dihadiri oleh

Pegawai Pencatat Nikah (PPN). Persyaratan pernikahan yang dianggap sering

menghalangi mereka untuk melangsungkan perkawinan adalah persyaratan mengenai

umur kedua calon mempelai, biaya dan pembuatan surat-surat untuk keperluan nikah,

karena tidak memenuhi persyaratan tersebut akhirnya mereka melangsungkan

perkawinan di bawah tangan.

Kenyataan di atas perlu kita sikapi bahwa upaya sosialisai hukum pernikahan(UUP

dan KHI) dengan baik di dalam masyarakat perlu mendapat tindak lanjut. Tindak

Ian jut tersebut bisa melalui jalur: a) Pendidikan hukum formal, diselenggarakan oleh

Fakultas Hukum Negeri/Swasta, STIH dan Fakultas Syari'ah IAIN/Swasta; b) Jalur

pendidikan non formal, diantaranya melalui lembaga pengajian, Khutbah Jum 'at,

lomba cerda tangkas, penyuluhan hukum, kursus-kursus kesejateraan keluarga dan

berbagai macam pertemuan ilmiah; c) Melalui jalur oraganisasi sosial

kemanyarakatan dan keagamaan; d) Jalur media masa; e ) Publikasi bebas; f)

Kalru1gan profesi dapat meliputi profesi Hakim, Pengacara ataun konsultan hukum.

Page 48: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.5 Rumusan Hipotcsa

Untuk menguji hubungan yang akan diteliti dalam penelitian kali ini, maka diajukan

hipotesis atau pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih

yang mengandung implikasi-implikasi yangjelas berkaitan denganjudul penelitian

(Kerlinger, 2000).

2.5.1 Hipotesa Alternatif (Ha)

a. Ada hubtmgan antara kesadaran hulrnm dengan intensi melakukan nikah di bawah

tangan.

b. Ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan deng«Il intensi untuk

melakukan nikah di bawah tangan.

c. Ada hubungan antara persepsi prosedur dan biaya pernikahan di KUA dengan

intcnsi untuk melakukan nikah di bawah tangan.

d. Ada Hubungan antara kesadaran hukum, sikap terhadap nikah di bawah tangan,

pcrsepsi biaya dan prosedur pernikahan di KUA dengan niat intensi melakukan

nikah di bawah tangan

Page 49: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2.5.2 Hipotesa Nol (Ho)

I. Tidak Ada hubungan antara kesadaran hukum dengan intensi melakukan

nikah di bawah tangan.

2. Tidak Ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan dengan

intcnsi untuk melakukan nikah di bawah tangan.

3. Tidak Ada hubungan antara pcrsepsi prosedur dan biaya pernikahan di KUA

dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan.

4. Tidak Ada Hubungan antara kesadaran hukum, sikap terhadap nikah di bawah

tangan, perscpsi biaya dan proscdur pcrnikahan di KUA dengan niat intensi

melalrnkan nikah di bawah tangan

Page 50: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple
Page 51: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

BAB 3

ME'fODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab ini penulis rnernaparkan sernua tetang penelitian, seperti

3. 1 .Jen is Pcnclitian

Penelitian ini rnerupakan jenis kuantitatif, dirnana data yang dihasilkan dari hasil

penelitian adalah berwujud data kuantitatif, yakni data yang berbentuk bilangan

( Hasan, 2002).

3.2 Populasi dan Pcngambilan Sampcl

3.2.1 Populasi

Populasi adalah totalitas dari sernua objek atau individu yang rnerniliki karakteristik

tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002). Dalarn penelitian ini,

yang rnenjadi populasi adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah Yayasan Lernbaga

Pendidikan Islam (YLPJ) Tegallega Sukaburni. Jurnlah keseluruhan populasi adalah

700 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yangjuga

merniliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili

Page 52: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

populasi (Hasan, 2002). Pada penelitian ini sampelnya yaitu siswa-siswi kelas 3

Madrasah Aliyah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Sukabumi. Untuk try

out diambil sampel sebanyak 60 orang sedang untuk penelitian sebenamya diambil

sampel sebanyak 80 orang. Cara pengambilan sampel yaitu dengan teknik probability

sampling, hal ini berarti semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama

untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel adalah random.

Sedangkan karakteristik subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas 3 Madrasah

Aliyah yang usianya sekitar J 7 tahun sampai 19 tahun dan belum menikah.

3.3 lnstrumen Penelitian

Dalam memperoleh data untuk kepentingan penelitian ini, maka digunakan alat-alat

(instrumen) sebagai berikut:

l. Test Kesadaran Hukum Pernikahan

Tes adalah prosedur yang sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang

(Frederick G Brown, 1976). Sedangkan menurut Anne Anastasi (1976) Tes pada

dasamya merupakan suatu pengukuran yang obyektif dan standar terhadap sampel

perilaku.

Page 53: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu Tes Kesadaran Hukum Pemil.ahan yang

diberikan kepada responden untuk mengetahui seberapa jauh responden memahami

hukum pernikahan yang ada. Untuk bobot nilai tes ini bisa dilihat Tabel 3.1

Tabel 3.1 Bobot nilai

.Jawaban Benar Jawaban Salah

0

2. Skala Sikap Terbadap Nikah di Bawah Tangan

Skala ini berbentuk Skala likert dengan pilihanjawaban seperti pada tabel 3.2.

pernyataan dalam item ini dibuat untuk mengetahui kecenderungan seseorang untuk

melakukan nikah di bawah tangan atau sebaliknya yaitu menolak melakukan nikah di

bawah tangan.

Tabel 3.2 Bobot nilai

Favorable Nilai Unfavorable Nilai

SS 5 SS I s 4 s 2 TT " TT " .) .)

TS 2 TS 4 STS I STS 5

Page 54: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

3. Skala Prosedur clan Biaya Pernikahan

Terdiri dari Skala prosedur pernikahan dan Biaya nikah. Skala ini dibuat untuk

mengukur skor prosedur nikah dan biaya nikah. Skala ini dikembangkan dengan

kategori mudah sampai sulit dan murah sampai mahal.

Dari skala tersebut akan didapatkan skor yang merupakan skor pemyataan biaya dan

prosedur nikah. Nilai terendah teoritis adalah 1, nilai tengah teoritis sikap adalah 4

dan nilai tertinggi teoritis adalah 7. Skor Untuk biaya nikah dengan item berjumlah

4 maka nilai terendah teoritisnya adalah 4, nilai tengahnya yaitu 16 dan nilai

tertingginya 28 (lihat Tabel 3.3).

Sedangkan untuk prosedur nikah dengan jumlah item yaitu 5 maka di dapat nilai

terendah yaitu 5, nilai tengah yaitu 20 dan nilai tertingginya yaitu 35. Semakin besar

skor biaya dan skor prosedur nikah atau nilainya berada diatas nilai tengah teoritisnya

maka semakin besar kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu atau

semakin besar kecenderungan seseorang untuk melakukan nikah di bawah tangan.

Tabel 3.3 Bobot Nilai

Murah ! ... l ..... !. .. 2 .... ! ... 3 ... r •.• 4 ... !. .. 5 ... ! ... 6 ... !. .. 7 ... ! Mahal

Page 55: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

4. Skala Intensi

Skala ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar seseorang melakukan nikah di

bawah tangan. Skor di buat seperti tabel 3.3 dengan kategori jawaban dari tidak

mungkin sampai mungkin.

3.4 Proscdur Pcnclitian

Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang

diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan penulis memulai dengan perumusan masalah dan menentukan

variabel yang akan diteliti, kemudian mencari serta menyusun teori-teori. Kemudian

untuk mendapatkan gambaran mengenai subjek yang akan diteliti, peneliti melakukan

studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada pelaku nikah di bawah

tangan, dan untuk mencari informasi yang lebih akurat peneliti juga mewawancarai

Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (PPPN). Setelah studi pendahuluan peneliti

mencoba menyusun butir-butir pernyataan yang akan diujikan dalam penelitian.

2. Tahap Pengambilan Data

Tahap pengambilan data ini dilakukan dua kali, yakni pada 1ryout untuk

mengujicobakan kualitas butir-butir pernyataan yang dibuat, setelah didapatkan skor

maka diseleksi guna mendapatkan item-item yang valid. Kemudian pernyataan yang

Page 56: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

valid disebarkan kembali pada responden pe11eliti1111 sehenamya. Responden untuk

try out sehanyak 60 oranf!., dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2004 di Madrasah

Aliyah YLPI Sukabumi. Sedangkan untukpenelitian sehenarnya diamhil sampel

sebanyak 80 orang, dilaksanakan pada tanggal 21 Juni di tempat yang sama.

3. Tahap Pengolahan Data

Diawali dengan pengeditan data yang masuk, skoring tiap alat, menghitung serta

membuat tabulasi data yang diperoleh, sarnpai menganalisis data dengan statistik

untuk menguji hipotesis. Untuk indeks diskrirninasi item bisa dilihat dalam Tabel 3.4

(untuk indeks diskriminasi tes hukum pemikahan), Tabel 3.5 (untuk indeks

diskriminasi persepsi biaya nikah dan prosedur nikah di KUA), Tabel 3.6 (untuk

Indeks diskriminasi Skala sikap terhadap nikah di bawah tangan).

4. Tahap Pembahasan

Tahap pembahasan rnerupakan tahap akhir penelitian yang rnemuat interpretasi dan

pernbahasan hasil uji statistik berdasarkan teori, serta merumuskan kesimpulan basil

penelitian.

Page 57: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Tahcl J.(>

Indeks Diskriminasi Skala Siirnp Tcrhad:ip ,\ikah di Bawah Tangan

" J

5 7 0.5112 -· 9 0.39·l -·-- 13

·····- -·· . ·-···-·---J 0.303

r-----------··-· ------·· ···-·-···--

!-----'-4_ I I I. ·I() 2 ---j I S 0.523 ----·----------"" ·---

____ 1.() ___ J ll.31>9 ------17 I --·-------------·------1 14 I O \')3 -------1··· -----< 25 . IH37 ____ 1! ____ r~~-~~-~~~1~r~- -~

- 37 [_ 11.555

54 --1 · 55 !

f--------·---1-----

60 I li.5115

3.5 Teknik Analisa Data

Dalam penelil.ian ini, bcntuk analisa data yang d1gu1,;1bn adalah analisis k11a11tilalif;

yakni jenis analisis yang rnernpergunakan a lat anal 1;,;, bcrupa metode statistik, yang

hasilnya disajikan <lalam bentuk angka-angka yang kc·i!ludian dijelaskan dan

diinterpretasikan dalam sua1u uraian (Hasan, 211U2 I

Setelah rnendapatkan data yang diperlukan rnakii p.·: '.11 mclakukan analisa statistik

dengan menggunakan :

Page 58: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

I. Uji diskriminasi item untuk menguji kualitas it1:1n di!akukan dengan mcnghitung

korelasi terhadap cfck spurious overlap Sp1s<11J1:t11 (:\/.war Sacfuddin, 2003):

ri 1,-:) =

Keterangan:

i;lx-i) = Koefisien korclasi a item- trital setdah dikorcksi dari efek spurious

overlap

r;,=Koefisien korclasi ailcm- total sebelum dikoreksi

Si= Dcviasi staridar skor aitcn1 vanu bcrsnn:.~kuLtn - < -

s, = Deviasi standar skor skala

2. Uji reliabilitas menggunakan tcknik Alpha Cro11bach drnga11 rumus (Azwar

Saefuddin, 2003):

a= 2 [I-

Keterangan:

S12 dan S/ = Varians skor belahan I dan 1aria11s skor belahan 2

S, 2 = Varians skor ska la

Page 59: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

3. Uji diskrirnim.si itcm untuk mcnguji kual1Lh iicrn dilakukan dcngan rum us

Point Bisc.;rial (A~ikunto, 1998):

rpbi Xi-Xt v I'

Sd q

rpbi •• Koclisicn point biserial

= Mean skor dari subjck-subjck yang mcn_1awab bctul item yang

dicari korelasinya dcngan tes

Xt =Mean skor total (skor rata-rata dari ,cluruh pcngikut tes)

Sd = Standar Dcviasi skor total

p = Proporsi subjck yang rnenjawab bctul item tcrscbut

q =i-p

4. Uji reliabilitas rncnggunakan rurnus r<-R ~(J (.'\rikunto, 1998):

rl 1 = ( l( Vt- 2..: pq )

K-1 Vt

rl I= reliabilitas instrurnen

K = banya:~nya butir pertanyaan yang valid

Vt = varians total

Page 60: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

p = proporsi SL1bjck yang rnenjawab bcllil pada scsuatu butir(proporsi

subjek yang mendapt skor I)

q =I -p

5. Untuk mencari besarnya sumbangan Kesadaran I lukum, sikap terhadap nikah di

bawah tan~san dan pcrscpsi biaya Jan proscdur pcrnikahan di KUA tcrhadap

intensi untuk me:akukan nikah di bawah langan digunakan rumus mull;;-'~

regres1 (F1"rguson A. George, 1981) :

..., ') ') )

·~ ry 1- +ry2-+ry3-+......... . .. +r·y ( k-1)

6. Untuk menguji signifikar.si perbedaan korclas1 maka rnenggunakan rumus H.

Hoteliing (Guilford, I 98 I) dengan rum us:

Tdr=· (rl2-rl3) ~ !N-3)( I • r23)

2 (l-r23 2- rl22-rl3 2

·· rl·-1 2 c 2 r23 12rl3)

7. Mencari koefisien beta (B) atau standard particil r~:gression coefficient. Dengan

rum us (Ferguson A. George, 198 I):

r12.34 = rl2.3-rl4.32 r24.3

8. Untuk pengolahan datd sccara keseluruhan dliakilkan Jcngan menggunakan SPSS

10.00

Page 61: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple
Page 62: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

BAB4

I-IASIL PENELI'flAN

Bab bcrikut ini berisikan sejumlah hasil penclitian dari penulisan skripsi adalah

sebagai berikut: gambaran u111u111 respondcn dan hasil uta1na penelitian.

4.1 Gambaran Umum Rcspondcn

Subjek penelitian adalah siswa-siswi Madrasah 1\l1y<1h YU'! Tcgallcga-Sukabumi

be~jumlah 80 orang yang diantaranya 48 bc1JC11ls !.,·!.:,,1in pcrcmpuan dan 32 bcrjenis

kclamin laki-laki (lihat T:1bci 4.1 ).

Tabcl 4.1 .Jcnis Kelamin

r N __ o - _I-01J_c_gg1_·i - ~===-~LI 1~~~;11 I Laki-laki 32

1--~-~-ercmpuan 48

L. Total ________ Ji!!_

--- ·------··"'·-- ---·

Proscntase ·- ------- ------ - ·····~- -- ·-- - --

40% 60%

100%

Berdasarkan usia SL1bjck pcnditian terdarat 25 orang bcrusia 17 tahun, 45 orang

berusia 18 tahun dan 10 bcrusia 19 tahun (iihat tuhci .. 1,2).

46

Page 63: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Tahcl 4.2 llmur -----------

No Katcgori lJmur .Jun:lah I' roscn lase

17 Tahun 2 :' 31.25 2 18 Tahun 15 56.25

19 Tahun 10 12.5

Total 80 100%

4.2 Pcngu,iian Hipotcsis

Dari perhitungan SPSS vcrsi I 0.00 111aka didapatkan has ii korelasi antar variabcl

seperti pada label 4.:i

Tabcl 4.3 llasil Korclasi antar Variabcl

No. Variabel lntcnsi l'crscpsi B&P Kcsadaran Hukum

I Kesdrsn hukm -0.194 -0.353 I.DOU 2 Sikap lrhdp NdT 0.230 0.286 -0.112 3 Persepsi Biaya&Prosedur 0.263 1.000 -0.353

• correlation is significa;1t at the 0.05 level (2-tailed)

Dan di bawah ini adaiah tabcl multiple rcgrcsi yang rm~libatkan intcnsi scbagai linear

dari ke:mdaran hukL:rn, sikap dan pcrsepsi.

Page 64: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Tabcl 4..t llasil Analisis Multiple Rcgrcsi

No Variabcl Beta SigT t

Kesadaran Hukurn -0.114 0.329 -0.982 2 Persepsi 0.176 0.148 1.461 1 Skala Sikap thp NdT 0.167 0.145 1.473 ·' --

R 0.327 F = 3.025

R square 0.107 Sig F = 0.035

4.2.1 Hubungan antarn Kesadaran llulrnm dcngan lntcnsi untuk Mclakukan

Nikah di Bawah Tangan

1-Iasil penelitian menanjukan r hi tung= -0 194 ( I' 0.05 ), dengan demikian hipotesis

nol yang rnenyatakan tidak ada hubungan antara kesadaran hukum dcngan intcnsi

unt~1k mdakukan 111kah di bawah tangan <litcrima. Dengan Jernikian dapat

ditegak!rnn hipotcsa alternatif yang menyntakan bahwa ada tidak ada hubungan ~

antarn kcsadaran hukum dcngan intcnsi un(uk rnclakukan nikah di bawah tangan.

4.2.2 Hubungan antara Silrnp terhadap Nikah di Bawah Tangan dcngan

!ntensi Untuk Mclalrnkan Nikah di Bnwah Tangan

Dari basil korelasi maka didapat r hitung >ebesar 0.230 (I'< 0.05), dengan dcmikian

r hi tung> dengan dernikian hipolcsa nol yang 111e11yataka11 ada hubungan antara

sikap terhadap nikah di bawah tangan dcngan intcnsi untuk rnelakukan nikaP. Ji

Page 65: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

bawah tangan ditolak. 03pat disimpulkan nahwa ada liubungan antara sikap

terhad«p nikah di bawah tangan dcngan intcnsi untuk 111clakukan nikah di bawah

tangan.

4.2.3 Hubungan antara Pcrscpsi Biaya dan Proscdur Pcrnikahan di KlJA

dcngan lntcnsi untuk Mclalrnlrnn Nilrnh di Bawah Tangan

Begitu pula hipotesis nol kcdua (Ho) yang 111enyatakan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara persc:psi dengan intensi untuk rnclakukan nikah di bawah

tangan ditolak, r = 0.263 (P<0.05) bcrarli hipotcsa altcrnatif dapat dit.cgakkan yang

berbunyi ada hubungan antara persepsi biaya dan proscdur nikah dcngan intcnsi

untuk melakukan nikah di bawah tangan. Semaki!1 seseorang mempersepsikan biaya

dan prosedur nikah mahal clan rurnit, maka mercka semakin mcmilih nikah di bawah

tangan

4.2.4 Hubungan irntara Kcsadaran Hukum, Sikap Tcrhadap Nikah di Bawah

Tangan, Pcrsepsi liiaya dan Prosedur l'crnikahan di KlJA dcngan lntcnsi

Melakukan Nikah di Bawah Tangan

Dari tabel diatas juga dapat dilihat koefisien multiplc regresi dari analisa hubungan

kesadaran hukum, sikap terhadap nikah di bawah tangan, persepsi biaya clan

prosedur nikah dengan intensi untuk melakukan nikah di bawah tangan sebesar R =

0.327 (P<0.05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesa nol (Ho) kctiga

49

Page 66: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

111enyatakan bahwa ticlak acla hubungan a11tara kesadaran huku111, sikap terhadap

nikah di bawah tangan clan persepsi biaya dan proscdur pernikahan di KUA dengan

intensi untuk 111elakukan nikah di b~.wah tangan ditolak.

Dapat ditarik kesi111pulan bahwa sikap tcrhr.dap nikah di bawah tangan, perseps1

biaya clan proscd<1r pernikahan di KUA 111enentukan intensi seseorang untuk

melakukan nika:1 di bawah tangan. Sedangkan kesadaran hukum tidak 111enentukan

intcnsi scscorang untuk mclakukan nikah di bawah tangan.

4.4.5 Gamba ran Causall Effect Kcsadaran llulrnm dan Pcrscpsi dcng:rn

hltensi untuk Mclakulrnn Nilrnh di Bawah Tangan.

Tabcl ·1.5

Harga Beta (B) Path Coefficient

Nilai Partial Correlation coefficientNilai Korelasi

P14 rl 4

r24

-0.194

0.230 P24 =

P34

-0.1124

0.1669

0, 1653 r34 = 0.263

Keterangan

I. Kesadaran Huku111 Pernikahan

2. Sikap TerhaJap Nikah di Bawah Tangan

3. Persepsi Biaya dan Prosedur Pern1kahan di KUA

4. lntcnsi L'ntuk ~.;!clakukan Nikah di Bawah Tangan

50

Page 67: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Gamhar 4.1

Model Teoritis Hubungan antara Kesadaran llukum, Sikap tcrhadap Nilrnh di

-0. 112

Bawah Tangan, Pcr~epsi biaya ilan Proscdur l'crnikahan di KlJA

dcnganlmtcnsi untuk Mclakulrnn Nikah di Bawah Tangan

(j 286

Pcrscps1 l!iaya& ;1J\lSCdtlJ

pcrntkalnn 1!1

Kl!/\

0.230

0.263

lntcnsi untuk nie!ah:u!.:an Nikah di ha\\ ah T,:mgan

Dari gambar d1 atas mhka dapat disimpulkan, baik persepsi seseorang tcrhadap nikah

di bawah tangan ataupun sikap terhadap nikah di bawah tangan sama-sama

dipengaruhi .,\eh kesadaran hukum. Idcalnya orang yang kesadaran hukumnya tinggi

maka akan mempcrsepsikan bahwa biaya atau proscdur nikah di KUA itu murah dan

mudah dan intensi untuk mclakukan nikah di bawah tariganpun rendah. Begitujuga

dengan sikap, bila kesadaran hukumnya tinggi maka sikap terhadap nikah di bawah

tangan akan posid' dan intensinyapun rnndah.

Page 68: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Dari keseluruhan maka di dapa! R scbesar I 0,7 % dengan demikian yang

rnemperngaruhi intensi untuk menikah di bawah tangan hanya 10,7 % dipengarnhi

oleh faktor kesadaran hukum, persepsi bia:·•a dai' prosedur pernikahan di KUA dan

sikap terhadap nibh di bawah tangan. Sisanya 80,3 % seseorang menikah di bawah

tangan dipengaruhi faktor lain.

Terlihat pada gancbar di atas tiap-tiap variabel hanya 111enyu111bangkan kurang dari

0,5 untuk intensi melakukan nikah di bawah tangan.

Page 69: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple
Page 70: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

BABS

KESII\!!PULAN, DISl(USI DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kcsimpulan hasil penelitian mengenai hubungan antara

kesadaran hukum sikap terhadap nikah di bawah tangan clan persepsi biaya dan

prosedur pernikahan di KUA dengan i11tensi untuk melakukan nikah di bawah tangan.

Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi yang 111embahas hasil penelitian.

Akhirnya bab ini akan ditutup dengan saran-saran yang b.;rkaitan dcngan pcnclitian

1111.

5.1 Kcsim p11la11

Kesimpulan yang bisa di ambil dari hasil pcnelitian adalah sebagai berikut :

I. Ada hubungan antara sikap terhadap nikah di bawah tangan dengan intensi

ur.tuk melakukan nikah di bawah tangan.

2. Kesadaran hukum seseorang tidak ln:rhubungan dengan intensi scseorang

untuk melaku~an nikah di bawah tangan.

3. Pernepsi seseorang terhadap biaya clan prosedur pernikahan di Kantor Urusan

Ag.ama berhubungan dengan intensi seseorang untuk melakukan nikah di

bawah tangan.

4. lntensi seseorang melakukan ni:,ah di bawah tangan dipengaruhi oleh sikap

seseorang terhadap nikah di bawah tangan dan prosedur pernikahan serta

Page 71: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

biaya nikah di Kantor Urusan J\gama. Sedangkan kesadaran hukum seseorar.g

ternyata tidak menentukan intcnsi scscorang untuk melakukan nikah di bawah

tangan.

5.2 Diskusi

l)erdasarkan kcsimpulan di alas maka tcrd•:pal bd1crapa hal yang mcnurul pcndi11

perlu untuk didiskusikan beserta dcngan penjelasan-penjelasan.

Hal yang menarik dari penelitian ini ditemukan bahwa intensi seseorang melakukan

nikah di bawah tangan lcbih ditentukan olch sikap seseorang tcrhadap nikah di bawah

tangan dan j uga per,epsi scseorang tcrhadap proscdur dan biaya nikah yang

ditentukan oleh Kantor Urusan J\gama.

Sumbangan terl:.esar untuk intensi melakukan nikah di bawah tangan berasal dari

persepsi seseorang terhadap biaya nikah yang ditentukan oleh Kantor Urusan Agama

yang menurut scbagian orang tergolong mahal, sclain itu juga prosedur yang menurut

sebagian orang dianggap rum it. Sikap juga dalam hal ini sangat mcnentukan in;cnsi

seseorang melakukan nikah di bawah tangan. Selain itu kondisi lingkungan yang

memang mendukung untuk melakukan nikah di bawah tangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penemuan Hafi= tahun 1997 yang menyatakan

bahwa faktor seseomng melakukan nikah di bawah tangan yaitu pendidikan yang

54

Page 72: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

rendah dan ekonomi yang rendah pula. Kedua ha! ini mcrupakan faklor yang

memacu te1jadinya praktt;k pcrkawinan bawah tangan.

Temuan penelitian ;ni mengokohkan pula teman Nahrawi Nahar ( 1983) yang

menyatakan bahwa faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan nikah di

bawah tangan dian1.aranya : pola pik1r yang sangat rendah, tingkat kehidupan

ekonomi yang rendah, dan juga karena kcsulitan pcrccraian melalui pcradilan maka

sebagian kecil orang menjadikan alasan untuk mclakukan nikah di baw~h tangan.

5.3 Saran

Melalui analisis keseluruhan proses dan isi tcilisan, peneliti merasa masih banyak

kekurangan yang harus dilengkapi agar skripsi ini dapat dikatakan sebagai P"'"~litian

ilmiah. Namun kiranya juga dapat di perold1 manfaat-manfaat baik praktis maupun

teoritis dari skripsi ini.

Berikut beberap<t saran untuk penelitian selanjutnya, serta beberapa usulan untuk

pihak-pihak yang berhubungan dengan penclitian ini.

I. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan intensi 11l'"lakukan nikah

dibawah tang2r1, sebaiknya dicari smnpel scbanyak-banyaknya sehingga

hasilnya bisa digeneralisasikan.

55

Page 73: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

2. Untuk masalah kesadaran hukum harus disosialisasikan baik itu lcwat

pengajian, sekolah ataupun penyuluhan-pcnyuluhan di masyarakat.

3. Agar pelaku nikah di bawah tangan itu dapat di111ini111alisir maka pihak Kantor

Urusan Agama sebaiknya mcmpermudah prosedur dan biaya pernikahan.

56

Page 74: bbl-fSlfrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/11932/1/SITI AISYAH-PSI.pdf · statistik korelasi pearson product moment, Alpha Croanbach, Point biserial, K-R 20, multiple

Daftar Pustaka

I. BUKU

Atkinson, Pengantar Psikologi, Jakarta : penerbit Erlangga, 1999

Azwar Saifuddin, (2003),sikap ma11usia teori da11 pe11gukura1111ya, Yogyakarta :

pustaka pelajar

Azwar saefuddin, (2003) Pe11yusu11a11 Skala Psikologi, Yogyakarta: pustaka pelajar

Bakri Hazbullah (20•J3), UU da11 Peratura11 Perkawi11a11 di I11do11esia, Jakarta:

Djambatan,

Chaplin J.P (1999), kamus le11gkap psikologi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Daily peunoh (1998), Hukum Perkawina11 Islam ;.matu study perba11di11gan dalam

kala11ga11 ah/us s1mah da11 negara-11egara Islam, Malaysia : Thingker

liblary

Davidoff L Linda (199 I), Psikologi Suat11 Pe11ga11tar, Jakarta: Erlangga

Dahlrn1 Sujari (1996), Fe11omena Nikalt Sirri, Surabaya: Pustaka Progresif

Fred H. Kerlinger (2000), Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta Gajah

mada Univercity Press.

Fishbein, Martin & Ajzen (1975), Relief, Attitude, btte11tio11 amt Behavior, a11

Intoduction and Research, Massachuset Melopark, California : Addision

Wesley Publishing Company.

Guilford & Fruchter (1981), Fundamental Statistics In Psychology and education,

McGraw-Hill International Editions