bayi prematur askeb

32
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY.N USIA 0 HARI DENGAN PREMATURITAS DI BPS SUHARTININGTYAS, SST PONCOKUSUMO 20 MEI 2008 Disusun oleh : Arumi Sukmaningrum 06.2.062 POLITEKNIK KESEHATAN dr.SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEBIDANAN

description

vhv hjnvjbjk,mbjl

Transcript of bayi prematur askeb

Page 1: bayi prematur askeb

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI NY.N USIA 0 HARI DENGAN PREMATURITAS

DI BPS SUHARTININGTYAS, SST

PONCOKUSUMO

20 MEI 2008

Disusun oleh :

Arumi Sukmaningrum

06.2.062

POLITEKNIK KESEHATAN dr.SOEPRAOEN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

MALANG

2008

KATA PENGANTAR

Page 2: bayi prematur askeb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny.N usia o hari engan

prematuritas di BPS Suhartiningtyas, SST dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas praktek klinik kebidanan

semester Iv. Asuhan Kebidanan ini dapat disusun berkat bantuan dan

bimbingan serta kerja sama dari berbagai pihak yang terkait, untuk itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Directur RS dr.Soepraoen Malang yang telah memberikan ijin

untuk melakukan asuhan kebidanan

2. Directur poltekkes dr.Soepraoen Malang yang telah memberikan

kebijaksanaan

3. pembimbing praktek Poltekkes dr.Soepraoen Prodi Kebidanan

yang terjun langsung dalan memberikan bimbingan asuhan

kebidanan B Nur Khomariyah Amd.Keb

4. Pembimbing klinik B Tyas, SST yang senantiasa membimbing

penulis

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih

jauh dari sempurna, hal ini karena keterbatasan informasi dan kemampuan

dalam penyusunan Asuhan kebidanan, oleh sebab itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk

kesempurnaan penyusunan asuhan kebidanan selanjutnya.

Semoga dengan tersusunnya asukan kebidanan ini dapat menambah

pengetahuan, kepustakaan dan bermanfaat bagi pembaca dan bagi

kemajuan di bidang kebidanan.

Malang, 2008

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: bayi prematur askeb

A. Latar Balakang

Premature adalah bayi yang dilahirkan pada masa gestasi kurang

dari 37 minggu dan dengan BBL kurang dari 2500 gram. Sampai sekarang

pengetahuan tentang etiologi prematuritas belum cukup memuaskan,

namun menurut besarnya kelahiran bayi premature dapat disebabkan

oleh fakor ibu dan fakti janin. Factor ibu meliputi usia ibu, keadaan social

ekonomi, dan juga factor kebiasaan pekerjaan ibu.

Gambaran klinis dari bayi premature adalah BBL <2500 gr, PB <45

cm, lida <30 cm, lika <33 cm, kulitnya tipis, transparan dan penuh

dengan lanugo, kepala relati lebih besar dari ukuran badannya, dan

biasanya pada bayi premature tangisanya lemah dan bayi lebih banyak

tidur dari pada bangun. Semua penyakit neonatus dapat mengenai bayi

premature, tetapi juga ada beberaa penyakit tertentu yang terutama

terdapat pada bayi premature. Untuk itu, untuk mengurangi angka

kematian dan kesakitan bayi maka penanganan bayi premature sacara

baik akan sangat membantu. Dari fenomena diatas, penulis tertarik untuk

melakukan asuhan pada bayi Ny.N usia 0 hari dengan prematuritas di BPS

Suhartiningtyas, Ponsokusumo.

B. Tujuan

1. tujuan Umum

mahasiswa dapat melakukan asuhan pada bayi prematur

2. Tujuan Khusus

- mahasiswa dapat melakukan pengkajian data paa bayi

premature

- mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi

- mahasiswa dapat menentukan masalah potensial

- mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera yang harus

dilakukan

Page 4: bayi prematur askeb

- mahasiswa dapat menentukan intervensi

- mahasiswa dapat melaksanakan rencana tindakan

- mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

terhadap bayi prematur

C. Teknik Pengumpulan data

1. study kasus dengan melaksanakan pemeriksaan fisik dan wawancara

2. pengkajian catatan medik dan kepustakaan

D. Sistematika Penyusunan Laporan

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Tujuan

C. Teknik pengumpulan data

D. Sistematika pengumpulan data

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Konsep teoti prematuritas

B. Konsep asfiksia

C. Menagement kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS

BAB IV : PEMBAHASAN

BAB V : PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORI

Page 5: bayi prematur askeb

A.KONSEP TEORI PREMATURITAS

1. Definisi

prematuritas murni adalah masa gestasi bayi premature kurang dari 37

minggu atau 259 hari

2. Etiologi dan factor Predisposisi

Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan angka kematian

perinatal adalah menangani kasus prematuritas dengan baik. Sampai

sekarang pengetahuan tentang etiologi prematuritas belum cukup

memuaskan. Menurut besarnya kelahiran bayi premature, penyebabnya

dapat dibagi menjadi :

Faktor ibu

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya

toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan

psikologis. Penyakit lainnya adalah nefritis akut, DM, infeksi akut atau

tindakan operatif dapat merupakan etiologi prematuritas.

Usia ibu

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah ppada ibu usia dibawah 20

tahun dan pada multigravida yang jarak antar kehamilannya terlalu

dekat. Angka kejadian terendah adalah pada usia 26 sampai 35 tahun.

Keadaan social ekonomi

Kejadian tertinggi adalah pada golongan social ekonomi yang rendah.

Hal ini disebabkan karena gizi yang kurang baik dan pengawasan

antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi

yang lahir pada perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi dari

pada bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.

Factor janin

Hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan bayi lahir

BBLR

Kebiasaan yang melelahkan dan merokok

3. Gambaran Klinis

Page 6: bayi prematur askeb

Berat badan lahir kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45

cm, lingkar dada kurang dari 30cm, lingkar kepala kurang dari 33cm.

tampak luar sangat tergantung pada maturitas dan lamanya masa

gestasi, kepala relative lebih besar dari pada badannya, kulitnya tipis,

transparan, banyak lanugo, lemak subkutis kurang, osifikasi kepala

sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genetalia imatur. Pembuluh darah

kulit banyak terlihat dan peristaltic usus pu dapat terlihat. Rambut

biasanya tipis, halus dan teranyam, tulang rawan dan daun telinga bulum

cukup, sehingga elastisitasnya masihkurang. Jaringan mamae belum

sempurna dan putting susu belum terbentuk dengan baik. Bayi masih

lemah dan pergerakannya kurang, bayi lebih banyak tidur dari pada

bangun, tangisan lemah dan nafas kadang kurang teratur kadang terjadi

serangan apneu. Reflek morrow dapat positif, reflek menghisap dan

menelan belum sempurna. Kalau bayi lapar biasanya menangis, gelisah,

aktifitas bertambah. Bila dalam 3 hari tanda kelaparan ini tidak ada maka

kemungkinan menderita infeksi atau perdarahan intracranial.

Sering kali terdapat oedem pada anggota gerak yang menjadi lebih nyata

sesudah 24-48 jam. Kulitnya tampak mengkilat dan licin, oedem ini dapat

berubah sesuai dengan perubahan posisi, dan oeden ini seringkali

berhubungan dengan perdarahan antepartum, DM dan toxemia

gravidarum.

4. Penyakit pada premature

Semua penyakit neonatus dapat mengenai bayi premature, tetapi ada

beberapa penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi premature.

Hal ini disebabkan oleh factor pertumbuhan, misalnya belum cukup

surfaktan terbentuk pada penyakit membrane hialin. Demikian pula

kejadian hiperbiliruninemia pada bayi premature lebih tinggi dibandingkan

dengan neonatus aterm, karena factor kematangan hati. Beberapa

penyakit yang ada hubungannya dengan prematuritas adalah:

a. sindrom gangguan pernafasan

disebut juga penyakit membrane hialin karena paa stadium terakhir

akan membentuk membrane hialin yang melapisi alveolus paru.

b. pneumonia aspirasi

Page 7: bayi prematur askeb

karena reflek menelan dan batuk belum sempurna

c. perdarahan intraventrikular

perdarahan spontan di ventrikel otak lateral, biasanya disebabkan

anoksia otak. Biasanya terjadi bersamaan dengan pembentukan

membrane hialin pada paru.

d. fibroplasias retrolental

disebabkan karena gangguan oksigen yang berlebihan. Dengan

pemberian oksigen konsentrasi tinggi akan terjadi vasokontriksi

pembuluhdarah retina. Setelah bayi bernafas dengan udara biada lagi,

pembuluh darah ini akan mengalami vasodilatasi yang selanjutnya

disusul dengan proliferasi pembuluh darah baru secara tidak teratur.

Biasanya terjadi pada bayi yang BB kurang dari 2000 gram yang telah

mendapat okssigen dengan konsentrasi tinggi (40%). Dapat dilakukan

pencegahan dengan cara:

- menggunakan Oksigen tidak lebih dari 40% dengan kecepatan

2L/mnt

- tidak menggunakan oksigen untuk mencegah apneu dan cyanosisi

- pemberian oksigen pada bayi yang BBnya kurang dari 2000gr harus

hati hati dan sebaiknya PaO2 selalu dimonitor

e. hiperbilirubinemia

hal ini disebabkan factor kematangan hati sehingga konjugasi bilirubin

indirect menjadi direct belum sempurna.

5. Penatalaksanaan

mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang diperlukan

untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penyesuaian diri dengan

lingkungan hidup diluar uterus maka perlu diperhatikan suhu

lingkungan, pemberian makanan dan bila perlu pemberian oksigen,

mencegah infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.

a. pengaturan suhu

bayi premature mudah sekali mengalami hipotermi bila berada di

lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan permukaan

tubuh bayi lebih luas dari pada berat badannya, kurangnya jaringan

lemak dibawah kulit, dan kekurangan lemak coklat( brown fat). Oleh

Page 8: bayi prematur askeb

karena itu maka bayi perlu ditempatkan pada tempat yang hangat.

Bila ditempatkan di incubator, maka suhu untuk bayi BB<2000gr

adalah 35°C, bayi dengan BB 2000gr sampai 2500gr adalah 24°c,

agar mereka dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37°C,

kelembaban incubator sekitar 50-60%. Suhu incubator dapat

diturunkan 1°C perminguu untuk bayi dengan BB2000gr dan

berangsur-angsur ia dapat diletakkan di dalam tempat tidur bayi

dengan suhu lingkungan 27°C-29°C.

b. Makanan bayi

pada bayi premature, reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna.

Kalasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama

enzim lipase masih kurang. Disamping itu kebutuhan protein 3-5 gr

sehari dengan tinggi kalori 110 kal/kg/hr agar BB bertambah sebaik-

baiknya. Pemberian minum diberikan pada waktu bayi umur 3 jam

agar bayi tidak menderita hipoglikemi dan hiperbilirubinemia.

Sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan penghisapan

cairan lambung. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya atresia

esophagus dan mencegah muntah. Apabila bayi masih belum mampu

menghisap susu sari ibu maupu dari botol, maka diberikan susu dari

sonde lambung. Sesudah 5 hari bayi dicoba menyusu pada ibunya.

Bila daya isap cukup baik, maka pemberian ASI diteruskan.

Adakalanya daya isap bayi lebih baik pada dot dari pada pada putting

susu ibu. Pada keadaan ini ASI dipompa dan diberikan melalui botol.

Cara pemberian susu melalui botol adalah dengan frekuensi

pemberian lebih sering dengan jumlah susu yang lebih sedikit.

Frekuensi berkurang dengan bertambahnya BB bayi. Jumlah cairan

yang diberikan pertama kali adalah 1-5 mL/jam dan jumlahnya dapat

ditambah sedikit demi sedikit setiap 1 jam. Penambahan jumlah susu

tersebut bergantung pada jumlah susu yang tertinggal pada

pemberian sebelumnya (gastric residual) untuk mencegah terjadinya

regurgitasi dan pneumonia aspirasi adalah:

1. bayi diletakkan disisi kanan untuk membantu

mengosongkan lambung atau pada posisi setengah

Page 9: bayi prematur askeb

duduk di pangkuan perawat atau dengan meninggikan

kepala dan bahu 30° di tempat tidur bayi

2. sebelum susu diberikan diteteskan di punggung tangan

untuk merasakan apakah cukup hangat dan apakah

keluarnya 1 tetes dalam 1 detik.

3. pada waktu minum harus diperhatikan apakah ia menjadi

biru, ada gangguan pernafasan atau kembung.

Pengamatan harus terus dilakukan sampai kira kira

setengah jam setelah minum. Gumpalan susu di mulut

harus dibersihkan dengan memberikan 3-4 sendok the air

yang sudah masak.

4. untuk mencegah perut kembung bayi diberi minum

sedikit-sedikit dengan perlahan lahan tapi hati hati.

Penambahan susu pada setiap kali minum tidak boleh

lebih dari 30 ml sehari.

5. sesudah minum bayi didudukkan atau diletakkan diatas

pundak selama 10-15 mnt untuk mengeluarkan udara di

lambung dan kemudian ditidurkan pada sisi kanan atau

tidur tengkurap agar tidak terjadi regurgitasi atau

muntah.

6. bila bayi biru atau susuah bernafas pada waktu minum,

kepala bayi harus direndahkan 30°, cairan di mulut atau

di faring diisap. Bila ia tetap biru dan tidak bernafas,

harus diberi oksigen dan diberi nafas buatan kalau perlu

lakukan resusitasi endotrakeal intubasi.

c. Bayi premature mudah sekali terserang infeksi. Ini disebabkan daya

tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum sanggup

membentuk antibody dan fagositosis serta reaksi terhadap

peradangan belum baik. Oleh karena itu, tindakan aseptic harus

selalu digalakkan, baik dirawat gabung maupun bangsal neonatus.

Infeksi yang sering terjadi adalah infeksi silang melalui para dokter,

perawat, bidan dan petugas lain yang berhubungan dengan bayi.

Untuk pencegahan, selanjutnya perlu:

Page 10: bayi prematur askeb

1. diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi dengan bayi

yang tidak kena infeksi

2. mencuci tangan tiap kali sebelum dan sesudah memegang

seorang bayi.

3. membersihkan tempat tidur bayi segera setelah tidak digunakan

lagi

4. membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu

5. setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri

6. setiap petugas di bangsal harus memakai pakaian yang sudah

disediakan

7. petugas yang menderita penyakit menular dilarang merawat bayi

8. kulit dan tali pusat harus dibersihkan sebaik baiknya

9. para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari

belakang kaca.

B.MANAGEMENT KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN

A. Data subyektif

1. Biodata

Meliputi identitas bayi, nama, umur, jenis kelamin, anak keberapa,

serta data orang tua meliputi nama ayah, nama ibu, umur ayah dan

ibu, pekerjaan orang tua, penghasilan dan alamat yang mudah

dihubungi.

2. keluhan utama

apa yang jadi keluhan dan masalah bayi saat ini. Pada bayi premature

biasanya terjadi asfiksia, sindrom gangguan pernafasan, masalah

pengaturan suhu tubuh atau hipotermi.

3. Riwayat kesehatan sekarang

Berisi tentang riwayat kelahiran bayi sehingga dapat terjadi masalah

yang diderita bayi sekarang.

Page 11: bayi prematur askeb

4. Riwayat kesehatan keluarga

Apakah ada penyakit menurun ataupun menular dalam keluarga

misalnya DM, jantung, asma, darah tinggi maupun riwayat kelahiran

premature pada anggota keluarga.

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang

Kehamilan : riwayat kelahiran bayi, ANC berapa kali,

terapy apa yang didapat

Persalinan : melahirkan pada kehamilan berapa bulan,

dimana, ditolong siapa, normal atau dengan

tindakan, kondisi bayinya bagaimana

Nifas : ada kelainan atau tidak, berapa hari,

bagaimana dengan laktasinya

6. Riwayat imunisasi

Imunisasi apa saja yang telah didapatkan bayi sejak lahir

7. Genogram

Mengkaji garis keturunan keluarga untuk menelusuri riwayat penyakit

menurun maupun menular.

B. Data Obyektif

1 Pemeriksaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum bayi, normal atau tidak

TTV : S : 36.5ºC-37.5ºC

RR : 30-60 x/menit

N : 110-140 x/menit

2 Pemeriksaan fisik

kepala :bulat/lonjong, rambut bersih/tidak, ada capit

succedanum/tidak, ad acepal

hematom/tidak, ada kelainan/tidak

mata :simetris/tidak, ada perdarahan/tidak,

bagaimana konjungtifa dan sclera

hidung :simetris/tidak, ada nafasan cuping/tidak,

normal/tidak, ada kelainan/tidak

Page 12: bayi prematur askeb

telinga :simetris/tidak, ada serumen/tidak, ada

kelainan/tidak

mulut :simetris/tidak, bentuknya normal/tidak, ada

monoliasis/tidak, bagaimana warna bibirnya,

ada labiopalatoskizis/tidak

leher :normal/tidak, simetris/tidak, ada kelainan/

tidak

dada :simetris/tidak, ada benjolan abnormal/tdk,

ada retraksi dinding dada/tidak

perut :simetris/tidak, bagaimana turgor kulit, ada

pernafasan perut/tidak, bagaimana tali

pusatnya, ada kelainan/tidak

kulit :bagaimana warnanya, ada kelainan/tdk, ada

lanugo/tidak

genetalia :bersih/tidak, ada kelainan/tidak, labia mayor

menutupi labia minor/tidak

anus :ada atresia ani/tidak

ekstremitas :normal/tdk, bagaimana jumlah jari-jari

tangan dan kakinya, simetris/tidak, ada

oedem/tidak, ada kelainan/tidak, ada

kelainan/tidak

3 Data antropometri

- BBL : bayi premature BBL < 2500 gr

- PB : ≤ 45 cm

- lika : < 33 cm

- lida : < 30 cm

- lila : < 11 cm

4 Reflek primitive

- Morro reflek : lemah

- Sucking reflek : belum sempurna

- Rotting reflek : belum sempurna

Page 13: bayi prematur askeb

- Swallowing reflek: belum sempurna

5 Terapy

Terapy dan obat-obatan yang di dapatkan bayi baru lahir

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Dx : Bayi Ny….usia…dengan…

DS :berdasarkan wawancara, keluhan dan yang dikatakan pasien

atau keluarga

DO :berdasarkan hasil pemeriksaan

Masalah

Masalah apa saja yang dihadapi dan dialami pasien

Asfiksia sedang

DS :berdasarkan keluhan dan apa yang dikatakan pasien atau

keluarga

DO :berdasarkan hasil pemeriksaan

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi hipotermi

IV. PEMENUHAN KEBUTUHAN SEGERA

1. Pemenuhan kebutuhan Oksigen

2. jaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat

V. INTERVENSI

Sesuai dengan diagnosa, masalah dan landasan teori

VI. IMPLEMENTASI

Sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien

VII. EVALUASI

Sesuai dengan kriteria hasil

Page 14: bayi prematur askeb

BAB II

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI Ny.N USIA 0 HARI DENGAN PREMATURITAS

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

Identitas bayi

Nama :bayi Ny.N

Umur/tgl lahir :0 hari/20 Mei 2008

Jenis kelamin :peerempuan

Agama :Islam

Anak ke- :Satu

Alamat : jl. Pangsud Wajak

Identitas orang tua

Nama ayah :Tn. E

Umur :25 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMU

Page 15: bayi prematur askeb

Pekerjaan :Swasta

Penghasilan :Rp 1.000.000,-

Nama ibu:Ny. N

Umur :24 tahun

Agama :Islam

Pendidikan :SMU

Pekerjaan :IRT

Alamat :jl. Pangsud Wajak

2. Keluhan utama

Bayi lahir premature dengan warna kulit pucat, tidak menangis kuat

3. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bayinya lahir premature pada usia kehamilan 8 bulan

pada tanggal 20 Mei 2008 jam 08.35 dan setelah lahir bayi tidak

menangis kuat dan warna kulitnya pucat

4. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita

penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun penyakit keturunan

seperti darah tinggi, kencing manis dll dan dalam keluarganya ada

yang punya riwayat lahir prematur

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang

Riwayat kehamilan

Pada awal kehamilan sampai usia kehamilan 3 bulan ibu mengalami

mual muntah. Ibu periksa hamil ke bidan sebanyak 7 kali dan tiap

periksa oleh bidan diberi vitamin dan tablet tambah darah dan ibu

juga mendapat penyulihan tentang gizi ibu hamil dan pentingnya

periksa hamil secararutin.

Riwayat persalinan

Ibu mengatakan pada tanggal 20 Mei 2008 pada jam 04.30

merasakan perutnya kencang kencang dan dari jalan lahir keluar

cairan berupa lendir dan darah, padahal usia kehamilan ibu baru 8

bulan. Lalu ibu pergi ke bidan dan melahirkan secara spontan

Page 16: bayi prematur askeb

ditolong bidan dengan BBL 2400 gram dan jenis kelamin

perempuan pada jam 08.35 WIB.

Riwayat nifas

Sekarang ibu masih dalam kala IV persalinan

6. Riwayat imunisasi

Bayi Ny. N belum mendapat imunisasi apapun.

7. Genogram

Keterangan :

Ny. N

Bayi Ny. N

Tn. E

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : cukup, lemah

Page 17: bayi prematur askeb

Kesadaran : composmentis

TTV : RR : 40x/mnt

N : 100x/mnt

S : 36,5ºC

A/S : 5/7

2. Pemeriksaan fisik

kepala :bulat,ada caput succedanum. Tidak ada cepal

hematom, tidak ada kelainan

mata :simetris, tidak ada perdarahan, konjungtiva

merah muda, sclera putih, tidak ada

strabismus, tidak ada kelainan

hidung :simetris, normal, tidak ada polip, tidak ada

pernafasan cuping hidung.

Telinga :simetris, tidak ada serumen, tidak ada

kelainan

Mulut :simetris, mulut bersih,tidak ada monoliasis,

bentuk normal, tidak ada labiopalatoskizis,

warna bibir pucat/putih

Leher :simetris, tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid,tidak ada kelainan

Dada :simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak

ada retraksi dinding dada, tidak ada kelainan

Abdoment :simetris, ada pernafasan perut, tidak ada

pembesaran organ abdoment, taki pusat

basah, bersih tertutup kassa, tidak ada

kelainan

Genetalia :tidak ada kelainan, labia mayor menutupi

labia minor

Anus :tidak ada atresia ani

Ekstremitas :simetris, normal, tidak ada syndactil, tidak

ada pilydactil, tidak ada oedem

Kulit :warna pucat, tidak oedem penuh dengan

lanugo

Page 18: bayi prematur askeb

3. Data antropometri

BBL : 2400 gram

PB : 45 cm

LIKA : 31cm

LIDA : 30 cm

LILA : 9 cm

4. Reflek primitive

Morro refelek : ada, lemah

Rooting reflek : tidak terkaji

Sucking reflek : tidak terkaji

Swallowing: tidak terkaji

5. Terapy

Vitamin K 0,2 cc secara IM

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Dx : bayi Ny. N usia 0 hari dengan prematuritas

DS :ibu mengatakan bahwa bayinya telah dilahirkan premature

pada usia kehamilan 8 bulan

DO : - tonus otot lemah

- kulit bayi penuh dengan lanugo

- bayi menangis lemah

Masalah

Asfiksia sedang

DS :

Page 19: bayi prematur askeb

DO : - bayi menangis lemah

- kulit bayi pucat

- A/S = 5/7

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

1. Potensial terjadi hipotermi

DS :-

DO :bayi menangis lemah, kulit bayi pucat, BBL 2400 gr, bayi lahir

prematur

2. potensial terjadi infeksi

DS : -

DO : tali pusat basah

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

1. lum boleh dimandikan pemenuhan kebutuhan oksigen 1 L/menit

2. menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat dengan menempatkan bayi

pada couvus/ dibawah cahaya lampu 60 W

3. menjaga personal higient bayi

V. INTERVENSI

Dx : Bayi Ny. N usia 0 hari dengan prematuritas

Tujuan : keadaan bayi baik dan tidak ada komplikasi apapun

KH : - keadaan umum bayi baik

- suhu tubuh bayi dalam batas normal 36,5ºC – 37,5ºC

Intervensi :

1 Informasikan keadaan bayi kepada ibu dan keluarga

R : ibu tahu keadaan bayinya dan lebih kooperatif terhadap asuhan

bidan kepada bayi

2 Segera keringkan bayi, beri pakaian dan gedong bayi

R : mencegah hipotermi pada bayi

Page 20: bayi prematur askeb

3 Tempatkan bayi pada couvus/dibawah cahaya lampu 60 W dan jarak

lampu 60 cm sehingga tubuh bayi tetap hangat

R : mencegah hipotermi pada bayi

4 Jangan memandikan bayi dan informasikan kepada ibu bahwa

bayinya belum boleh dimandikan dan hanya boleh diseka

R : mencegah hipotermi pada bayi karena tubuh bayi masih sangat

rentan dan lemah

5 Lakukan perawatan tali pusat dengan kassa alcohol

R : mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat

6 Jelaskan kepada ibu tentang pentingnya ASI pada ibu dan bayi

R : untuk pertumbuhan bayi secara optimal

7 Ajarkan perawatan tali pusat kepada ibu atau keluarga

R : ibu tahu cara perawatan tali pusat sehingga ibu aau keluarga

dapat melakukannya sendiri di rumah sehingga tali pusat terawatt

dan tetap bersih sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat.

Masalah

Asfiksia sedang

Tujuan : bayi tidak asfiksia lagi, keadaan umum bayi baik dan tidak ada

komplikasi apapun

KH : - keadaan umum bayi baik

- kulit bayi menjadi merah

- bayi dapat menagnis kuat

- A/S menunjukkan normal 7/9

Intervensi :

1 Lakuman hisap lendir dari mulut dan hidung bayi

R : membebaskan jalan nafas

2 Gosok punggung atau dada bayi dengan halus dan perlahan

R : merangsang pernafasan bayi

3 Pasang sungkup, beri oksigen 1 L/menit

R : pemenuhan kebutuhan oksigen

4 Observasi keadaan umum bayi, pernafasan dan warna kulit bayi

R : mengetahui perkembangan keadaan umum bayi

Page 21: bayi prematur askeb

VI. IMPLEMENTASI

Dx : Bayi Ny. N usia 0 hari dengan prematuritas

Implementasi :

1 Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa saat ini

keadaan bayinya masih lemah dan rentan karena bayinya

dilahirkan secara premature dan saat ini tangisan bayi masih

lemah dan warna kulitnya juga pucat.

2 Segera mengeringkan tubuh bayi setelah lahir, segera memberi

pakaian dan menggedong tubuh bayi agar bayi tidak kedinginan

karena hipotermi

3 Menempatkan bayi kepada couvus atau dibawah cahaya lampu

setinggi 60 cm dengan lampu 60 W agar tubuh bayi tetap

hangat.

4 Tidak memandikan bayi dan menginformasikan kepada ibu dan

keluarga untuk tidak memandikan bayinya terlebih dahulu tapi

hanya diseka saja karena bayi lahir premature tubuhnya masih

sangat rentan dan lemah

5 Melakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa

alcohol setiap pagi dan sore setelah bayi diseka agar tidak

terjadi infeksi tali pusat.

6 Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara melakukan

perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa alcohol

7 Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayi dan

ibunya, karena bagi bayi ASI adalah makanan terbaik dan

sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara

optimal, selain itu ASI juga mengandung antibody yang tidak

dimiliki susu formula, sedangkan bagi ibu pemberian ASI dapat

merangsang kontraksi uterus, murah, walaupun pemberian ASI

sangat melelahkan bagi ibu tetapi dapat mempererat ikatan

kasih antara ibu dan bayinya.

Page 22: bayi prematur askeb

Masalah

Asfiksia sedang

Implementasi :

1 Melakukan hisap lendir dengan penghisap lendir Deleey dari

mulut bayi dan hidung bayi

2 Menggosok punggung bayi dengan halus dan perlahan untuk

merangsang pernafasan bayi

3 Memasang sungkup kanul 1 L/menit untik mencukupi kebutuhan

oksigen bayi agar terpenuhi dan warna kulit bayi berubah

menjadi merah

4 Mengobservasi keadaan umum bayi, pernafasan dan warna kulir

bayi selama diberikan oksigen dan menghentikan pemberian

oksigen bila keadaan bayi sudah dalam keadaan baik dan

normal, serta pernafasan bayi juga dalam keadaan normal.

VII. EVALUASI

Dilakukan pada jam 09.00 WIB

S : ibu mengatakan bayinya dilahirkan jam 08.35 WIB secara

premature dengan persalinan normal

O: - keadaan umum bayi baik

- warna kulit bayi merah dan pernafasan bayi normal

- keadaan bayi masih lemah

A : Bayi Ny. N usia 0 hari dengan prematuritas

P : - Ingatkan ibu akan perawatan tali pusat

- Ingatkan ibu untik tidak memandikan bayinya

- Ingatkan ibu dirumah untuk memempatkan bayi di bawah

cahaya lampu 60 W sejauh 60 cm dari bayi agar tubuh bayi

tetap hangat.

Page 23: bayi prematur askeb

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melaksanan asuhan pada bayi Ny. N usia 0 hari dengan

prematuritas dan membandingkannya dengan tinjauan teori, penulis tidak

menemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Implementasi pada

asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada bayi yaitu dengan menghisap

lendir melalui mulut dan hidung bayi, mengeringkan dan memberikan bayi

pakaian yang hangat dan nenggedong bayi, menjaga tubuh bayi tetap

hangat dengan meletakkan bayi dibawah cahaya lampu 60 W dan juga

melaksanakan perawatan tali pusat. Sedangkan untuk mengatasi masalah

asfiksia pada bayi diberikan dan dipasang kanul oksigen 1 L/menit. Ibu juga

disarankan untuk tidak memandikan dulu bayinya saat dirumah tertapi cukup

diseka untuk sementara.

Masalah asfiksia pada bayi setelah diberikan Oksigen 1 L/mnt ± 30

mnt masalah asfiksia pada bayi teratasi dan tidak ada masalah lain yang

dialami bayi, sehingga bayi bias diserahkan kepada ibunya.

Page 24: bayi prematur askeb

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada bayi Ny. N usia 0 hari

dengan prematuritas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1 Pada data subyektif didapatkan data bahwa ibu mengatakan bahwa

bayinya dilahirkan pada usia kehamilan 8 bulan

2 Pada data obyektif didapatkan data bayi lemah, tubuh bayi penuh

lanugo, kulit bayi pucat, A/S = 5/7, bayi menangis lemah.

3 Untuk iti perawatan BBL dilakukan dengan melakukan perawatan tali

pusat, menjaga tubuh bayi tetap hangat, menghisap lendir dari mulut

dan hidung bayi dan memberilan kanul oksigen 1 L/menit untuk

memenuhi kebutuhan oksigen bayi

4 Untuk perawatan bayi di rumah ibu disarankan untuk tidak

memandikan bayinya tetapi diseka saja dan tubuh bayi dijaga tetap

hangat dengan menempatkan bayi dibawah cahaya lampu 60 W

5 Setelah dilakukan asuhan, masalah asfiksia pada bayi teratasi. Ibu juga

mengerti dengan penjelasan bidan dan mengatakan akan

melaksanakan semua anjuran bidan.

B. SARAN

Dalam melakukan suhan kebidanan pada bayi baru lahir normal

maupun premature sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita harus

benar-benar jeli dalam melakukan pengkajian sehingga kita dapat

menentukan diagnosa, intervensi dan melakukan asuhan kebidanan

secara komprehensif dan tepat dalam upaya menurunkan angka kematian

dan kesakitan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: bayi prematur askeb

Soegoeng,soegijanto, Ilmu penyakit Anak, Edisi pertama- jakarta:

Salemba Medika, 2002

Masjoer Arif, Suprohaita, Wardhanawi Wahyu Ika, Setiowulan

Wiwik,editor. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta: Media

Aesculapius.2000

Mary. E. Muscari. Panduan belajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC.

2005

LEMBAR PENGESAHAN

Page 26: bayi prematur askeb

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI NY.N USIA 0 HARI DENGAN PREMATURITAS

DI BPS SURYANINGTYAS, SST

PONCOKUSUMO

TANGGAL 20 MEI 2008

Disusun oleh :

ARUMI SUKMANINGRUM

06.2.062

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing akademik Pembimbing klinik