Bayi Kuning
description
Transcript of Bayi Kuning
Kasus 4 Bayi Kuning
Disusun oleh :Ario Agung Waranto
Endah Risky GHari SusantoIcka S. Aisah
Iip Alifatu ZulfaM. Rizky Nugraha
Trio RaharjoTresnanda
Yuliana
Skenario Kasus
Seorang perempuan berusia 28 tahun baru saja melahirkan pada usia kehamilan 38 minggu secara spontan pervaginam. Saat ini adalah persalinannya yang kedua. Bayinya lahir dengan berat lahir 2000 gram, sempat tidak menangis sebentar. Pada saat kunjungan hari ke-15 didapatkan berat badan bayi 2300 gram, kulit bayi terlihat ikterik dari kepala sampai ke dada, tali pusat sudah lepas.
Step 1 : Clarify Unfamiliar Terms
• Pervaginam : melalui vagina• Ikterik : suatu keadaan yang ditandai dengan
hiperbilirubinemia dan penumpukan pigmen empedu di kulit, membran mukosa sclera yang mengakibatkan pasien tampak kuning.
Step II : Define The Problem(S)
• Bagaimana penilaian bayi baru lahir?• Bayi kuning (definisi, klasifikasi, etiologi,
pendekatan klinis, penatalaksanaan dan pencegahan)
• Bayi risiko tinggi (tanda-tanda, penyebab, pemeriksaan, penanganan)
• MTBS (definisi, program)
Step III : Brainstorm Possible Hypothesis Or Explanation
Tanda Nilai O Nilai 1 Nilai 2
A Appearace
(warna kulit)
Seluruh tubuh biru
atau putih
Badan merah kaki
biru
Seluruh tubuh merah
P Pulse
(Denyut Nadi)
Tidak ada < 100x/menit > 100x/menit
G Grimece
(Refleks)
Tidak ada Perubahan mimik Bersin/menangis
A Activity
(Tonus Otot)
Lumpuh Ekstremitas sedikit
fleksi
Gerakan aktif
Ekstremitas fleksi
R Respiration effort
(Usaha bernafas)
Tidak ada Lemah Menangis kuat
Penilaian APGAR SCORE
Pembahasan
Definisi ikterusMenguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan billirubin dalam tubuh. merupakan tanda penting penyakit hati atau kelainan fungsi hati, saluran empedu dan penyakit darah.
Klasifikasi ikterusFisiologis Patologis-Terjadi 48 – 72 jam-Hilang dalam 14 hari-Billirubin serum < 12 mg/dl-Tanpa pengobatan khusus-Tertinggi hari ke 5-6 BKB ke 7 BCB
- 24 jam pertama-Konsentrasi billirubin kenaikan 5%/ 24 jam-Billirubin serum 10 mg-Disertai :a.Tidak hilang selama > 14 harib.Gestasi < 36 mingguc.Berat badan < 2000 grd.Haemolisise.Infeksif.Billirubin direk >1 mgg.Warna feses dempulh.Warna urin seperti teh.
kulit feses UrinePre hepatik Kuning, pucat, tak
pruritusnormal Normal
hepatik Orange, pruritus pucat teh
Post hepatk Kuning, hijau, pruritus
dempul teh
Pendekatan klinisAnamesis :- Waktu muncul- Golongan darah- Berat lahir- Masa gestasi - Riwayat persalinan- Penyakit ibu saat kehamilan
Pemeriksaan fisik :- Inspeksi : disertai pucat, petekie, lemah.- Derajat Ikterus Menurut KRAMER ( 1969 ),
Derajat Ikterus Daerah Ikterus Perkiraan kadar Bilirubin1. Kepala dan leher 6,6 mg %2. Pusat – leher 9,9 mg %3. Pusat – paha 13,2 mg %4. Lengan + tungkai 16.3 mg %5. Tangan + kaki > 16,5 mg %
Timbul dalam 24 jam pertama
* Penyakit hemolitik pada BBL: Inkompatibilitas Rh,ABO* Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri* Defisiensi enzim G6PD
Timbul antara 24-72 jam* Fisiologik* Sepsis* Polisitemia* Perdarahan tertutup* Perdarahan intraventrikular* Peningkatan sirkulasi entero-hepatik
Timbul setelah 72 jam* Sepsis* Hematoma sefal* Hepatitis neonatal* Atresia biliaris* Breastmilk jaundice* Kelainan metabolik
Terdapat 4 mekanisme umum di mana hiper bilirubinemia dan ikterus dapat terjadi:
1. Pembentukan bilirubin secara berlebihan2. Gangguan pengambilan bilirubin tak ter
konyugasi oleh hati3. Gangguan konyugasi bilirubin4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonyugasi
dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanik
Penilaian klinis ikterus
Daerah tubuh Kadar bilirubin mg/dl
Muka 4 - 8Dada/punggung 5 -12Perut dan paha 8 -16Tangan dan kaki 11-18Telapak tangan/kaki >15
KRAMER’S RULES
Bayi Ikterus yang Memerlukan Tindakan Lebih Lanjut
• Ikterus timbul dalam 24 jam sesudah lahir• Bayi dan Ibu mengandung Rh antagonis dan
ABO antigen• Ikterus yang menetap > 2 minggu• BBLR dengan bilirubin > 9 gr/dL• Ikterus pada semua bayi yang sakit
Tatalaksana ikterus neonatorum• Tujuan :
Mencegah keracunan oleh bilirubin• Cara
1. Pencegahan hiperbilirubinemia- Pemberian makan dini- Hidrasi adekwat
2. Penurunan kadar bilirubin- Terapi sinar- Transfusi tukar
Tatalaksana Awal Ikterus Neonatorum Menurut WHO
• Mulai terapi sinar jika ikterus di klasifikasikan sebagai ikterus berat
• Tentukan apakah bayi memiliki faktor resiko : BBLR < 2,5 kg, lahir sblm usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis
• Ambil sample darah dan periksa bilirubin serum dan hb, tentukan gol. Darah bayi dan lakukan test Commbs bila kadar bilirubin serum << terapi sinar bila faktor Rhesus dan gol darah ABO bukan jd penyebab hemolisis atau bila ada riwayat def. G6PD dikeluarga lakukan uji saring G6PD
Indikasi terapi sinar
Kadar bil mg/dl Berat lahir Usia
5-9 bila hemolisis semua < 24 jam
10-14 < 2500 g >24 jam > 2500 g (observasi)
15-19 > 2500 g >48 jam
Terapi sinar• Letakkan bayi dalam keadaan telanjang dibawah
lampu dengan jarak 45 cm• Tutup mata • Setiap 2 jam bayi disusui• Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui• Ukur suhu setiap 4 jam• Timbang bayi setiap hari• Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam• Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl
Transfusi Tukar• Tujuan : menurunkan kadar bilirubun dan mengganti
darah yang terhemolisis, membuang antibody yang menyebabkan hemolisis, dan mengoreksi anemia.
• Indikasi :
*Pada keadaan kadar bilirubin indirek 20 mg/dL
*Bila sudah tidak dapat ditangani dengan fototerapi
*Kenaikan biirubin yang cepat yaitu 0,3 -1 mg/jam
*Anemia berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung
Transfusi tukar
• Indikasi : kadar bilirubin Berat lahir Usia 10-14 mg/dl <2500 g <24 jam
15- 19 semua <48 jam>20 semua 0 - >72 jam
Terapi Sinar Matahari• Merupakan terapi tambahan• Lakukan antara jam 07.00 sampai 09.00. Inilah
waktu dimana sinar surya efektif mengurangi kadar bilirubin.
• Di bawah jam tujuh, sinar ultraviolet belum cukup efektif, sedangkan di atas jam sembilan kekuatannya sudah terlalu tinggi sehingga akan merusak kulit.
• Caranya seperempat jam dalam keadaaan terlentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup.
Pencegahan
• Tanpa memandang etiologi, tujuan terapi adalah mencegah kadar yang memungkinkan terjadinya neurotoksikosis
• Segera menurunkan kadar bilirubin
Fungsi Albumin• Protein yang larut dalam air• Bilirubin indirek yang terikat pada albumin sangat
tergan tung pada kadar albumin dalam serum.• Pada bayi kurang bulan biasanya kadar
albuminnya rendah sehingga dapat dimengerti bila kadar bilirubin indirek yang bebas itu dapat meningkat dan sangat berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah yang dapat melekat pada sel otak Kernikterus
Bayi risiko tinggi
• Definisi : Bayi resiko tinggi adalah bayi yang
memerlukan follow-up secara periodik karena mempunyai faktor resiko terjadi masalah neurodevelopmental di kemudian hari.
Yang termasuk bayi risiko tinggi
• BBLR• Asfiksia pada bayi baru lahir• Sesak nafas• Kuning pada bayi• Perdarahan pada bayi• Prematur• Bayi lewat bulan
Berat Badan Bayi Lahir Rendah
• Di rujuk apabila berat bayi kurang dari 2000gr• Bila berat diantara 2000-2500gr di rujuk ke rs
jika terjadi sakit atau ada kelainan
Asfiksia
• Gagal nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir dengan di tandai oleh menurunnya tekanan PAO2 dalam darah (hipoksemia). Hiperkapneu (PACO2 meningkat) dan asidosis
Sesak nafas
• Gejala : frekuensin nafas > 60x / menit, retraksi sela iga, epigastrium, gerakan cuping hidung, sianosis sekitar mulut dan ujung jarin
Perdarahan pada neonatus
• Setiap perdarahan neonatus baru lahir harus di rujuk
• Disebabkan oleh : kekurangan faktor pembekuan darah dan faktor fungsi pembekuan darah abnormal atau menurun, gg. Trombosit, gg. Pembuluh darah
Bayi prematur (<37 minggu) Tidak hanya beresiko karena prematuritasnya tapi juga karena komplikasi lain seperti asfiksia, perdarahan intraventrikuler (PIV), perdarahan intraparenkim, sepsis, meningitis, kejang, pemakaian ventilator lama, dan obat-obatan.
Bayi lewat bulan (> 42 minggu)
• insufisiensi plasenta pada bayi lewat bulan dapat mempunyai berbagai tanda fisik diantaranya deskuamasi, kuku panjang, rambut lebat, kulit pucat, dan kulit longgar terutama sekitar paha dan bokong
NEONATUS
Ketuban tanpa mekonium Bernafas/menangis Tonus otot baik Cukup bulan
Jaga tetap hangat Posisi: bersihkan jalan nafas (bila
perlu) Keringkan ,stimulasi, reposisi Beri O2 5 L/ment (bila perlu)
Lakukan VTP*
lakukan VTP* Kompresi dada
Beri epinefrin*
Tidak Tidak
Apnea Apnea or HR < 100 or HR < 100
DJDJ < 60 < 60 DJ DJ > 60 > 60
DJDJ < 60 < 60
Perawatan rutin:•Jaga hangat
•Bersihkan jalan nafas•Keringkan
Perawatan suportif
Perawatan berkelanjutan
Evaluation
D
30 d
etik
30 d
etik
30 d
etik
Approximate timeApproximate time
Evaluasi nafas, frekuensi jantung dan warna kulit
Nafas
Ventilasi
Asfiksia Neonatorum
Jaga tetap kering dan hangat, mungkin perlu isap /stimulasi
Oksigen
Lakukan VTP efektif, Balon & Sungkup , Intubasi ET
Kompresi dada
Obat2nPiramida terbalik yang menunjukkan frekuaensi relatif berbagai prosedur dalam resusitasi normal
Selalu diperluka
n
Jarang diperluka
n
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:• Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien apabila sudah dilatih);
• Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinyabanyak program kesehtan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS);
• Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pellayanan kesehatan)
• TERIMA KASIH