Bayi Kuning

45
Kasus 4 Bayi Kuning Disusun oleh : Ario Agung Waranto Endah Risky G Hari Susanto Icka S. Aisah Iip Alifatu Zulfa M. Rizky Nugraha Trio Raharjo Tresnanda Yuliana

description

bayi kuning

Transcript of Bayi Kuning

Page 1: Bayi Kuning

Kasus 4 Bayi Kuning

Disusun oleh :Ario Agung Waranto

Endah Risky GHari SusantoIcka S. Aisah

Iip Alifatu ZulfaM. Rizky Nugraha

Trio RaharjoTresnanda

Yuliana

Page 2: Bayi Kuning

Skenario Kasus

Seorang perempuan berusia 28 tahun baru saja melahirkan pada usia kehamilan 38 minggu secara spontan pervaginam. Saat ini adalah persalinannya yang kedua. Bayinya lahir dengan berat lahir 2000 gram, sempat tidak menangis sebentar. Pada saat kunjungan hari ke-15 didapatkan berat badan bayi 2300 gram, kulit bayi terlihat ikterik dari kepala sampai ke dada, tali pusat sudah lepas.

Page 3: Bayi Kuning

Step 1 : Clarify Unfamiliar Terms

• Pervaginam : melalui vagina• Ikterik : suatu keadaan yang ditandai dengan

hiperbilirubinemia dan penumpukan pigmen empedu di kulit, membran mukosa sclera yang mengakibatkan pasien tampak kuning.

Page 4: Bayi Kuning

Step II : Define The Problem(S)

• Bagaimana penilaian bayi baru lahir?• Bayi kuning (definisi, klasifikasi, etiologi,

pendekatan klinis, penatalaksanaan dan pencegahan)

• Bayi risiko tinggi (tanda-tanda, penyebab, pemeriksaan, penanganan)

• MTBS (definisi, program)

Page 5: Bayi Kuning

Step III : Brainstorm Possible Hypothesis Or Explanation

Tanda Nilai O Nilai 1 Nilai 2

A Appearace

(warna kulit)

Seluruh tubuh biru

atau putih

Badan merah kaki

biru

Seluruh tubuh merah

P Pulse

(Denyut Nadi)

Tidak ada < 100x/menit > 100x/menit

G Grimece

(Refleks)

Tidak ada Perubahan mimik Bersin/menangis

A Activity

(Tonus Otot)

Lumpuh Ekstremitas sedikit

fleksi

Gerakan aktif

Ekstremitas fleksi

R Respiration effort

(Usaha bernafas)

Tidak ada Lemah Menangis kuat

Penilaian APGAR SCORE

Page 6: Bayi Kuning

Pembahasan

Page 7: Bayi Kuning

Definisi ikterusMenguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan billirubin dalam tubuh. merupakan tanda penting penyakit hati atau kelainan fungsi hati, saluran empedu dan penyakit darah.

Page 8: Bayi Kuning

Klasifikasi ikterusFisiologis Patologis-Terjadi 48 – 72 jam-Hilang dalam 14 hari-Billirubin serum < 12 mg/dl-Tanpa pengobatan khusus-Tertinggi hari ke 5-6 BKB ke 7 BCB

- 24 jam pertama-Konsentrasi billirubin kenaikan 5%/ 24 jam-Billirubin serum 10 mg-Disertai :a.Tidak hilang selama > 14 harib.Gestasi < 36 mingguc.Berat badan < 2000 grd.Haemolisise.Infeksif.Billirubin direk >1 mgg.Warna feses dempulh.Warna urin seperti teh.

Page 9: Bayi Kuning

kulit feses UrinePre hepatik Kuning, pucat, tak

pruritusnormal Normal

hepatik Orange, pruritus pucat teh

Post hepatk Kuning, hijau, pruritus

dempul teh

Page 10: Bayi Kuning

Pendekatan klinisAnamesis :- Waktu muncul- Golongan darah- Berat lahir- Masa gestasi - Riwayat persalinan- Penyakit ibu saat kehamilan

Page 11: Bayi Kuning

Pemeriksaan fisik :- Inspeksi : disertai pucat, petekie, lemah.- Derajat Ikterus Menurut KRAMER ( 1969 ),

Derajat Ikterus Daerah Ikterus Perkiraan kadar Bilirubin1. Kepala dan leher 6,6 mg %2. Pusat – leher 9,9 mg %3. Pusat – paha 13,2 mg %4. Lengan + tungkai 16.3 mg %5. Tangan + kaki > 16,5 mg %

Page 12: Bayi Kuning

Timbul dalam 24 jam pertama

* Penyakit hemolitik pada BBL: Inkompatibilitas Rh,ABO* Infeksi ; TORCH, malaria, bakteri* Defisiensi enzim G6PD

Page 13: Bayi Kuning

Timbul antara 24-72 jam* Fisiologik* Sepsis* Polisitemia* Perdarahan tertutup* Perdarahan intraventrikular* Peningkatan sirkulasi entero-hepatik

Page 14: Bayi Kuning

Timbul setelah 72 jam* Sepsis* Hematoma sefal* Hepatitis neonatal* Atresia biliaris* Breastmilk jaundice* Kelainan metabolik

Page 15: Bayi Kuning
Page 16: Bayi Kuning
Page 17: Bayi Kuning
Page 18: Bayi Kuning

Terdapat 4 mekanisme umum di mana hiper bilirubinemia dan ikterus dapat terjadi:

1. Pembentukan bilirubin secara berlebihan2. Gangguan pengambilan bilirubin tak ter

konyugasi oleh hati3. Gangguan konyugasi bilirubin4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonyugasi

dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanik

Page 19: Bayi Kuning
Page 20: Bayi Kuning

Penilaian klinis ikterus

Daerah tubuh Kadar bilirubin mg/dl

Muka 4 - 8Dada/punggung 5 -12Perut dan paha 8 -16Tangan dan kaki 11-18Telapak tangan/kaki >15

Page 21: Bayi Kuning

KRAMER’S RULES

Page 22: Bayi Kuning

Bayi Ikterus yang Memerlukan Tindakan Lebih Lanjut

• Ikterus timbul dalam 24 jam sesudah lahir• Bayi dan Ibu mengandung Rh antagonis dan

ABO antigen• Ikterus yang menetap > 2 minggu• BBLR dengan bilirubin > 9 gr/dL• Ikterus pada semua bayi yang sakit

Page 23: Bayi Kuning

Tatalaksana ikterus neonatorum• Tujuan :

Mencegah keracunan oleh bilirubin• Cara

1. Pencegahan hiperbilirubinemia- Pemberian makan dini- Hidrasi adekwat

2. Penurunan kadar bilirubin- Terapi sinar- Transfusi tukar

Page 24: Bayi Kuning

Tatalaksana Awal Ikterus Neonatorum Menurut WHO

• Mulai terapi sinar jika ikterus di klasifikasikan sebagai ikterus berat

• Tentukan apakah bayi memiliki faktor resiko : BBLR < 2,5 kg, lahir sblm usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis

• Ambil sample darah dan periksa bilirubin serum dan hb, tentukan gol. Darah bayi dan lakukan test Commbs bila kadar bilirubin serum << terapi sinar bila faktor Rhesus dan gol darah ABO bukan jd penyebab hemolisis atau bila ada riwayat def. G6PD dikeluarga lakukan uji saring G6PD

Page 25: Bayi Kuning

Indikasi terapi sinar

Kadar bil mg/dl Berat lahir Usia

5-9 bila hemolisis semua < 24 jam

10-14 < 2500 g >24 jam > 2500 g (observasi)

15-19 > 2500 g >48 jam

Page 26: Bayi Kuning

Terapi sinar• Letakkan bayi dalam keadaan telanjang dibawah

lampu dengan jarak 45 cm• Tutup mata • Setiap 2 jam bayi disusui• Ubah posisi bayi setiap selesai menyusui• Ukur suhu setiap 4 jam• Timbang bayi setiap hari• Periksa kadar bilirubin setiap 12 jam• Hentikan terapi sinar bila kadar < 10 mg/dl

Page 27: Bayi Kuning

Transfusi Tukar• Tujuan : menurunkan kadar bilirubun dan mengganti

darah yang terhemolisis, membuang antibody yang menyebabkan hemolisis, dan mengoreksi anemia.

• Indikasi :

*Pada keadaan kadar bilirubin indirek 20 mg/dL

*Bila sudah tidak dapat ditangani dengan fototerapi

*Kenaikan biirubin yang cepat yaitu 0,3 -1 mg/jam

*Anemia berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung

Page 28: Bayi Kuning

Transfusi tukar

• Indikasi : kadar bilirubin Berat lahir Usia 10-14 mg/dl <2500 g <24 jam

15- 19 semua <48 jam>20 semua 0 - >72 jam

Page 29: Bayi Kuning

Terapi Sinar Matahari• Merupakan terapi tambahan• Lakukan antara jam 07.00 sampai 09.00. Inilah

waktu dimana sinar surya efektif mengurangi kadar bilirubin.

• Di bawah jam tujuh, sinar ultraviolet belum cukup efektif, sedangkan di atas jam sembilan kekuatannya sudah terlalu tinggi sehingga akan merusak kulit.

• Caranya seperempat jam dalam keadaaan terlentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup.

Page 30: Bayi Kuning

Pencegahan

• Tanpa memandang etiologi, tujuan terapi adalah mencegah kadar yang memungkinkan terjadinya neurotoksikosis

• Segera menurunkan kadar bilirubin

Page 31: Bayi Kuning

Fungsi Albumin• Protein yang larut dalam air• Bilirubin indirek yang terikat pada albumin sangat

tergan tung pada kadar albumin dalam serum.• Pada bayi kurang bulan biasanya kadar

albuminnya rendah sehingga dapat dimengerti bila kadar bilirubin indirek yang bebas itu dapat meningkat dan sangat berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah yang dapat melekat pada sel otak Kernikterus

Page 32: Bayi Kuning

Bayi risiko tinggi

Page 33: Bayi Kuning

• Definisi : Bayi resiko tinggi adalah bayi yang

memerlukan follow-up secara periodik karena mempunyai faktor resiko terjadi masalah neurodevelopmental di kemudian hari.

Page 34: Bayi Kuning

Yang termasuk bayi risiko tinggi

• BBLR• Asfiksia pada bayi baru lahir• Sesak nafas• Kuning pada bayi• Perdarahan pada bayi• Prematur• Bayi lewat bulan

Page 35: Bayi Kuning

Berat Badan Bayi Lahir Rendah

• Di rujuk apabila berat bayi kurang dari 2000gr• Bila berat diantara 2000-2500gr di rujuk ke rs

jika terjadi sakit atau ada kelainan

Page 36: Bayi Kuning

Asfiksia

• Gagal nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir dengan di tandai oleh menurunnya tekanan PAO2 dalam darah (hipoksemia). Hiperkapneu (PACO2 meningkat) dan asidosis

Page 37: Bayi Kuning

Sesak nafas

• Gejala : frekuensin nafas > 60x / menit, retraksi sela iga, epigastrium, gerakan cuping hidung, sianosis sekitar mulut dan ujung jarin

Page 38: Bayi Kuning

Perdarahan pada neonatus

• Setiap perdarahan neonatus baru lahir harus di rujuk

• Disebabkan oleh : kekurangan faktor pembekuan darah dan faktor fungsi pembekuan darah abnormal atau menurun, gg. Trombosit, gg. Pembuluh darah

Page 39: Bayi Kuning

Bayi prematur (<37 minggu) Tidak hanya beresiko karena prematuritasnya tapi juga karena komplikasi lain seperti asfiksia, perdarahan intraventrikuler (PIV), perdarahan intraparenkim, sepsis, meningitis, kejang, pemakaian ventilator lama, dan obat-obatan.

Page 40: Bayi Kuning

Bayi lewat bulan (> 42 minggu)

• insufisiensi plasenta pada bayi lewat bulan dapat mempunyai berbagai tanda fisik diantaranya deskuamasi, kuku panjang, rambut lebat, kulit pucat, dan kulit longgar terutama sekitar paha dan bokong

Page 41: Bayi Kuning

NEONATUS

Ketuban tanpa mekonium Bernafas/menangis Tonus otot baik Cukup bulan

Jaga tetap hangat Posisi: bersihkan jalan nafas (bila

perlu) Keringkan ,stimulasi, reposisi Beri O2 5 L/ment (bila perlu)

Lakukan VTP*

lakukan VTP* Kompresi dada

Beri epinefrin*

Tidak Tidak

Apnea Apnea or HR < 100 or HR < 100

DJDJ < 60 < 60 DJ DJ > 60 > 60

DJDJ < 60 < 60

Perawatan rutin:•Jaga hangat

•Bersihkan jalan nafas•Keringkan

Perawatan suportif

Perawatan berkelanjutan

Evaluation

D

30 d

etik

30 d

etik

30 d

etik

Approximate timeApproximate time

Evaluasi nafas, frekuensi jantung dan warna kulit

Nafas

Ventilasi

Page 42: Bayi Kuning

Asfiksia Neonatorum

Jaga tetap kering dan hangat, mungkin perlu isap /stimulasi

Oksigen

Lakukan VTP efektif, Balon & Sungkup , Intubasi ET

Kompresi dada

Obat2nPiramida terbalik yang menunjukkan frekuaensi relatif berbagai prosedur dalam resusitasi normal

Selalu diperluka

n

Jarang diperluka

n

Page 43: Bayi Kuning

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Page 44: Bayi Kuning

memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:• Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam

tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien apabila sudah dilatih);

• Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinyabanyak program kesehtan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS);

• Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pellayanan kesehatan)

Page 45: Bayi Kuning

• TERIMA KASIH