Bayi Berat Lahir Rendah

71
BAYI BERAT LAHIR RENDAH Dr.Johnwan Usman spa

description

semoga bermanfaat

Transcript of Bayi Berat Lahir Rendah

Page 1: Bayi Berat Lahir Rendah

BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Dr.Johnwan Usman spa

Page 2: Bayi Berat Lahir Rendah

BBLR 20 juta / th,

terutama di negara berkembang

Indonesia: 7-14% (SDKI 02/03 )

4 jt kematian neonatal, BBLR > 20%

Indonesia: 29.2% (Depkes 2004)

Page 3: Bayi Berat Lahir Rendah

Perawatan konvensional bblr

Jumlah terbatas Suku cadang

terbatas Perawatan sulit

dan mahal Masalah listrik Pengaturan suhu

sulit Pemantauan bayi

tidak optimal

Page 4: Bayi Berat Lahir Rendah

Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007

AKN: 20 per 1000 kelahiran hidup.

Dalam 1 tahun + 86.000 neonatus meninggal tiap 6 menit ada 1 neonatus meninggal

Penyebab utama kematian neonatal : BBLR (30,3%)Asfiksia (27%).

Page 5: Bayi Berat Lahir Rendah

Kelahiran BBLR

Asia Selatan : 22% DKI Jakarta

Rumah Sakit Pusat Rujukan: 15-20%

Jawa BaratRumah Sakit Pusat Rujukan: 20-25%BBLSR di RS Dati II meninggal saat neonatal !Pedesaan (Kec.Tanjung Sari Kab.Sumedang) : 10,5

% BBLR < 2000 gram meninggal saat

neonatal !

Page 6: Bayi Berat Lahir Rendah

Batasan BBLR

Bayi yang lahir dengan berat < 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan

Berat lahir adalah berat badan yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahirUntuk keperluan bidan di desa berat lahir ditimbang dalam 24 jam pertama setelah lahir

Bayi ditimbang dalam keadaan tidak berpakaian, pada timbangan yang telah ditera sebelumnya.Timbangan dilapisi dengan kain hangat

Page 7: Bayi Berat Lahir Rendah

Klasifikasi BBLR

Bayi dari kehamilan kurang bulan Bayi kecil untuk masa kehamilan Kombinasi keduanya

Page 8: Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi Kurang Bulan

Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir sebelum umur kehamilan 37 minggu.

Sebagian bayi kurang bulan belum siap hidup di luar kandungan, kesulitan untuk mulai bernapas, menghisap, melawan infeksi & menjaga tubuhnya agar tetap hangat.

Page 9: Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi KMK

Adalah bayi yang tidak tumbuh dengan baik di dalam kandungan

Tiga kelompok bayi KMK : KMK lebih bulan KMK cukup bulan KMK kurang bulan

Bayi KMK cukup bulan kebanyakan mampu bernapas dan menghisap dengan baik

Page 10: Bayi Berat Lahir Rendah

Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR

Umur ibu < 20 tahun atau > 35 tahun Jarak kehamilan < 1 tahun Ibu dengan keadaan:

Mempunyai BBLR sebelumnya Melakukan pekerjaan fisik beberapa

jam tanpa istirahat Sangat miskin Kurang gizi Perokok, pengguna obat terlarang,

alkohol

Page 11: Bayi Berat Lahir Rendah

Ibu hamil dengan: Anemia berat Pre eklampsia atau hipertensi Infeksi selama kehamilan Kehamilan ganda

Bayi dengan: Cacat bawaan Infeksi selama dalam kandungan

Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR

Page 12: Bayi Berat Lahir Rendah

Gambaran Klinis BBLR – Kurang Bulan

Kulit tipis dan mengkilap Tulang rawan telinga sangat lunak Lanugo banyak terutama pada punggung Jaringan payudara belum terlihat jelas Perempuan:

labia mayora belum menutupi labia minoraLaki-laki:

skrotum belum banyak lipatan,testis belum turun

Page 13: Bayi Berat Lahir Rendah

..... Gambaran Klinis BBLR – Kurang Bulan

Garis telapak kaki < 1/3 bagian atau belum terbentuk

Kadang disertai dengan pernapasan tidak teratur

Aktifitas dan tangisannya lemah Menghisap & menelan tak efektif / lemah

Page 14: Bayi Berat Lahir Rendah

BBLR Kurang Bulan murni

Page 15: Bayi Berat Lahir Rendah

Gambaran Klinis BBLR – KMK

Janin dapat cukup, kurang atau lebih bulan tetapi BB < 2.500 g

Gerakan cukup aktif, tangis cukup kuat Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis Bila kurang bulan ditemukan tanda-

tanda yang sesuai dengan bayi kurang bulan

Page 16: Bayi Berat Lahir Rendah

Gambaran Klinis BBLR – KMK

Bayi perempuan bila cukup bulan labia mayora menutupi labia minora

Bayi laki-laki testis mungkin telah turun

Rajah telapak kaki mungkin lebih dari 1/3 bagian

Mengisap cukup kuat

Page 17: Bayi Berat Lahir Rendah

BBLR - KMK

Page 18: Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi Berat Lahir NormalBayi Berat Lahir Rendah

Page 19: Bayi Berat Lahir Rendah

Kehamilan 32 minggu:peningkatan kartilago lengkung luar daun telinga

Kehamilan 36 minggu-matur: daun telinga kaku, lengkung terbentuk baik

Telinga

Page 20: Bayi Berat Lahir Rendah

Kehamilan 32 minggu:areola terlihat, jaringan payudara kecil

Kehamilan 36 minggu:areola terlihat baik, nodul payudara

Payudara

Page 21: Bayi Berat Lahir Rendah

Genitalia perempuanKehamilan 36 minggu-matur: labia mayora hampir menutupi labia minora

Kehamilan 32 minggu:Deposit lemak pada labia mayora meningkat

Page 22: Bayi Berat Lahir Rendah

Kehamilan 32 minggu:testis turun, ruga pada sebagian skrotum

Kehamilan 36 minggu-matur: testis sudah turun, pigmentasi skrotum meningkat

Genitalia laki-laki

Page 23: Bayi Berat Lahir Rendah

Kehamilan 32 minggu:rajah pada 1/3 anterior telapak kaki

Kehamilan 36 minggu-matur: rajah pada hampir seluruh telapak kaki

Rajah telapak kaki

Page 24: Bayi Berat Lahir Rendah

KURVA PERTUMBUHAN JANIN (LUBCHENCO)Bayi Cukup Bulan

Bayi Kurang BulanBayi Lebih Bulan

Page 25: Bayi Berat Lahir Rendah

Skor NEW BALLARD

Page 26: Bayi Berat Lahir Rendah

….. Skor NEW BALLARD MATURITAS FISIK

Page 27: Bayi Berat Lahir Rendah

Tingkat Maturitas (Skor New Ballard)

Skor Total Usia Kehamilan (minggu) -10 20 -5 22 0 24 5 26

10 28 15 30 20 32 25 34 30 36 35 38 40 40 45 42 50 44

Page 28: Bayi Berat Lahir Rendah

KURVA PERTUMBUHAN JANIN (LUBCHENCO)

Bayi Cukup Bulan

Bayi Kurang BulanBayi Lebih Bulan

Page 29: Bayi Berat Lahir Rendah

Asfiksia Gangguan napas Hipotermi Hipoglikemi Masalah pemberian ASI Infeksi Ikterus Masalah perdarahan IVH & PVH

Masalah-masalah BBLR

Page 30: Bayi Berat Lahir Rendah

HIPOTERMIHipotermi adalah suhu tubuh

kurang dari 36.5ºC pada pengukuran suhu melalui

ketiak

Page 31: Bayi Berat Lahir Rendah

PRINSIP DASAR Hipotermi sering terjadi pada neonatus

terutama pada BBLR karena pusat pengaturan suhu tubuh bayi yang belum sempurna, permukaan tubuh bayi relatif luas, kemampuan produksi dan menyimpan panas terbatas.

Suhu tubuh rendah dapat disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah, permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian.

Hipotermi merupakan suatu tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung paru dan kematian

Page 32: Bayi Berat Lahir Rendah
Page 33: Bayi Berat Lahir Rendah

Mekanisme kehilangan panas Radiasi: dari bayi ke lingkungan dingin

terdekat. Konduksi: langsung dari bayi ke sesuatu

yang kontak dg bayi Konveksi: kehilangan panas dari bayi ke

udara sekitar Evaporasi: penguapan air dari kulit bayi

Page 34: Bayi Berat Lahir Rendah

LANGKAH PROMOTIF / PREVENTIF Rawat bayi kecil di ruang yang hangat (tidak

kurang 25C dan bebas dari aliran angin). Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda

yang dingin (misal dinding dingin atau jendela) walaupun bayi dalam inkubator atau di bawah pemancar panas.

Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin (mis. alasi tempat tidur atau meja periksa dengan kain atau selimut hangat sebelum bayi diletakkan).

Pada waktu dipindahkan ke tempat lain, jaga bayi tetap hangat dan gunakan pemancar panas atau kontak kulit dengan perawat.

Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat, agar tetap hangat walau dalam keadaan dilakukan tindakan. Misal bila dipasang jalur infus intravena atau selama resusitasi dengan cara:

Page 35: Bayi Berat Lahir Rendah

LANGKAH PROMOTIF / PREVENTIF

Memakai pakaian dan mengenakan topi. Bungkus bayi dengan pakaian yang kering dan

lembut dan selimuti. Buka bagian tubuh yang diperlukan untuk

pemantauan atau tindakan. Berikan tambahan kehangatan pada waktu

dilakukan tindakan (mis. menggunakan pemancar panas).

Ganti popok setiap kali basah. Bila ada sesuatu yang basah ditempelkan di

kulit (mis. kain kasa yang basah), usahakan agar bayi tetap hangat.

Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin.

Ukur suhu tubuh sesuai jadwal pada tabel (lihat lampiran)

Page 36: Bayi Berat Lahir Rendah

Keadaan bayi Frekuensi Pengukuran

Bayi sakit Tiap jamBayi kecil Tiap 12 jamBayi keadaan membaik Sekali sehari

Berat bayi

Suhu inkubator (oC) menurut umura

35 oC 34 oC 33 oC 32 oC

< 1500 g

1-10 hari

11 hari – 3

minggu

3-5 minggu

> 5 mingg

u1500-2000 g

1-10 hari

11 hari–4

minggu

> 4 mingg

u2100-2500 g

1-2 hari 3 hari-3 minggu

> 3 mingg

u> 2500

g1-2 hari > 2

hari

a Bila jenis inkubatornya berdinding tunggal, naikkan suhu inkubator 1 oC setiap perbedaan suhu 7 oC antara suhu ruang dan inkubator.

Page 37: Bayi Berat Lahir Rendah

CARA PETUNJUK PENGGUNAANKontak kulit

Untuk semua bayi Untuk menghangatkan bayi dalam

waktu singkat, atau menghangatkan bayi hipotermi (32 – 36,4oC) apabila cara lain tidak mungkin dilakukan

Kangaroo Mother Care (KMC)

Untuk menstabilkan bayi dengan berat badan < 2500 g, terutama direkomendasikan untuk perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan < 1800 g

Tidak untuk bayi yang sakit berat (sepsis, gangguan napas berat).

Tidak untuk Ibu yang menderita penyakit berat yang tidak dapat merawat bayinya.

Pada ibu yang sedang sakit, dapat dilakukan oleh keluarga (pengganti ibu)

Page 38: Bayi Berat Lahir Rendah

CARA PETUNJUK PENGGUNAANPemancar panas

Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1,500 g atau lebih

Untuk pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan, atau menghangatkan kembali bayi hipotermi

Lampu penghangat

Bila tidak tersedia pemancar panas, dapat digunakan lampu pijar maksimal 60 watt dengan jarak 60 cm

Inkubator Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat < 1,500 g yang tidak dapat dilakukan KMC

Untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan napas berat)

Page 39: Bayi Berat Lahir Rendah

METODA KANGURU

Metoda alternatif untuk memenuhi kebutuhan dasar BBLR/prematur

Page 40: Bayi Berat Lahir Rendah

NUTRISI KANGURU (KANGAROO NUTRITION)

Page 41: Bayi Berat Lahir Rendah
Page 42: Bayi Berat Lahir Rendah
Page 43: Bayi Berat Lahir Rendah

HIPOGLIKEMIA Hipoglikemi adalah keadaan

hasil pengukuran kadar glukose darah kurang dari 45

mg/dL (2.6 mmol/L)

Page 44: Bayi Berat Lahir Rendah

PRINSIP DASAR Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR, karena

cadangan glukosa rendah. Hipoglikemi adalah masalah serius pada bayi

baru lahir, karena dapat menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.

Kejadian hipoglikemi lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes melitus.

Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan dan hari-hari pertama pasca lahir.

Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada

Page 45: Bayi Berat Lahir Rendah
Page 46: Bayi Berat Lahir Rendah

DiagnosisPemeriksaan klinisHipoglikemi sering asimtomatis, pada keadaan ini

terapi sudah harus dilakukan agar prognosis menjadi lebih baik.

Gejala yang sering terlihat adalah: tremor ("jitteriness") bayi lemah, apatis, letargik, keringat dingin sianosis kejang apne atau nafas lambat, tidak teratur tangis melengking atau lemah merintih. hipotoni masalah minum nistagmus gerakan involunter pada mata

Page 47: Bayi Berat Lahir Rendah

MANAJEMEN Berikan glukose 10% 2 mL/kg secara IV

bolus pelan dalam lima menit Infus Glukose 10% sesuai kebutuhan

rumatan, kemudian lakukan rujukan Anjurkan ibu menyusui. Bila bayi tidak

dapat menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum

Page 48: Bayi Berat Lahir Rendah

IKTERUS / HIPERBILIRUBINEMIA

Pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena

meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Disebut hiperbilirubinemia apabila didapatkan kadar bilirubin

dalam darah > 5 mg% ( 85 µmol/L)

Page 49: Bayi Berat Lahir Rendah

PRINSIP DASAR Bayi sering mengalami ikterus pada minggu

pertama kehidupan, terutama bayi kurang bulan.

Dapat terjadi secara normal atau fisiologis dan patologis.

Kemungkinan ikterus sebagai gejala awal penyakit utama yang berat pada neonatus.

Peningkatan bilirubin dalam darah disebabkan oleh pembentukan yang berlebihan dan atau pengeluaran yang kurang sempurna.

Page 50: Bayi Berat Lahir Rendah

PRINSIP DASAR Ikterus perlu ditangani secara seksama, karena

bilirubin akan masuk ke dalam sel syaraf dan merusak sehingga otak terganggu dan mengakibatkan kecacatan sepanjang hidup atau kematian (ensepalopati biliaris)

Page 51: Bayi Berat Lahir Rendah

Langkah Promotif / Preventif Menghindari penggunaan obat pada ibu hamil

yang dapat mengakibatkan ikterus (sulfa, anti malaria, nitro furantoin, aspirin)

Penanganan keadaan yang dapat mengakibatkan BBLR.

Penanganan infeksi maternal, ketuban pecah dini (Lihat Bab Infeksi Maternal)

Penanganan asfiksia, trauma persalinan. Pemenuhan kebutuhan nutrisi rumatan dengan

minum ASI dini dan ekslusif

Page 52: Bayi Berat Lahir Rendah

DiagnosisAnamnesis Riwayat ikterus pada anak sebelumnya Riwayat penyakit anemi dengan pembesaran

hati, limpa atau pengangkatan limpa dalam keluarga.

Riwayat penggunaan obat selama ibu hamil Riwayat infeksi maternal, ketuban pecah dini Riwayat trauma persalinan, asfiksia. Riwayat infeksi maternal, ketuban pecah dini

Page 53: Bayi Berat Lahir Rendah

DiagnosisPemeriksaan Pemeriksaan klinis dilakukan dengan pencahayaan

yang memadai. Ikterus akan terlihat lebih berat bila dilihat dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang. Tekan kulit dengan ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan subkutan: Hari 1 tekan pada ujung hidung atau dahi; Hari 2 tekan pada lengan atau tungkai; Hari 3 dan seterusnya, tekan pada tangan dan

kaki. Ikterus muncul pertama di daerah wajah, menjalar ke

arah kaudal tubuh, dan ekstremitas. Pemeriksaan penunjang kadar bilirubin serum total saat tanda klinis ikterus pertama ditemukan sangat berguna untuk data dasar mengamati penjalaran ikterus ke arah kaudal tubuh.

Page 54: Bayi Berat Lahir Rendah

Pemeriksaan Tentukan tingkat keparahan ikterus secara kasar

dengan melihat pewarnaan kuning pada tubuh metode Kremer. Pemeriksaan kadar bilirubin

Pemeriksaan tanda klinis lain seperti gangguan minum, keadaan umum, apnea, suhu yang labil, sangat membantu menegakkan diagnosis penyakit utama disamping keadaan hiperbilirubinemianya.

Tindak lanjut pada neonatus yang menderita hiperbilirubinemia harus dilakukan setelah bayi dipulangkan terutama pada 7 hari pertama pasca kelahiran.

Bila ikterus menetap sampai minggu ke 2 pasca kelahiran, dianjurkan untuk pemeriksaan kadar billirubin serum total dan direk, serta kadar bilirubin dalam urin.

Page 55: Bayi Berat Lahir Rendah

Pembagian ikterus menurut metode Kremer

Derajat

Ikterus

Daerah Ikterus Perkiraan kadar

bilirubin

I Daerah kepala dan leher

5.0 mg%

II Sampai badan atas 9.0 mg%

III Sampai badan bawah hingga tungkai

11.4 mg%

IV Sampai daerah lengan, kaki bawah, lutut.

12.4 mg%

V Sampai daerah telapak tangan dan kaki

16.0 mg%

Page 56: Bayi Berat Lahir Rendah

Usia Ikterus terlihat pada KlasifikasiHari 1 Setiap ikterus yang

terlihat a

Ikterus beratHari 2 Lengan dan tungkai b

Hari 3 dan seterusnya

Tangan dan kaki

a Bila ikterus terlihat di bagian mana saja dari tubuh bayi pada hari 1, menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera mungkin, jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin serum.b Bila ikterus terlihat pada lengan dan tungkai sampai ke tangan dan kaki pada hari 2, menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera mungkin, jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin serum

Perkiraan Klinis derajat ikterus

Page 57: Bayi Berat Lahir Rendah

Diagnosis bandingAnamnesis Pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang /

diagnosis lainKemungkinan

diagnosis

Timbul saat lahir sampai dengan hari ke 2

Riwayat ikterus pada bayi sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga : ikterus, anemi, pembesaran hati, pengangkatan limpa, defisiensi G6 PD

Sangat IkterusSangat pucat

Hb < 13 g/dl, Ht < 39%Bilirubin >8 mg/dl pada hari ke 1 atauKadar Bilirubin > 13mg/dl pada hari ke 2 ikterus/ kadar bilirubin cepat Bila ada fasilitas:Inkompatibilitas gol. Darah ABO atau Rh

Ikterus hemolitilk akibat inkompatibilitas darah

Timbul saat lahir sampai dengan hari ke 2 atau lebih

Riwayat infeksi maternal

Sangat IkterusTanda tersangka infeksi/sepsis (malas minum, kurang aktif, tangis lemah, suhu tubuh abnormal

Lekositosis, leukopeni, trombositopenia

Ikterus diduga karena infeksi berat/ sepsis(tangani dugaan infeksi berat dan foto terapi bila diperlukan)

Page 58: Bayi Berat Lahir Rendah

Diagnosis bandingAnamnesis Pemeriksaan

Pemeriksaan penunjang /

diagnosis lainKemungkinan

diagnosis

Timbul pada hari 1 Riwayat ibu hamil

pengguna obat

Ikterus Ikterus akibat obat

Ikterus hebat timbul pada hari ke 2

Ensefalopati timbul pada hari ke 3 - 7

Ikterus hebat yang tidak atau terlambat diobati

Sangat ikterusKejang Postur abnormal,letargi

Bila ada fasilitas:Hasil tes Coombs positif

Ensefalopati bilirubin (Kern- ikterus) (obati kejang dan tangani Ensefalopati bilirubin)

Ikterus menetap setelah usia 2 minggu

Ikterus berlangsung > 2 minggu pada bayi cukup bulan dan > 3 minggu pada bayi kurang bulan

Faktor pendukung:Urin gelap, feses pucatPeningkatan bilirubin direk

Ikterus berkepanjangan (Prolonged ikterus)

Timbul hari ke 2 atau lebih.

Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi tampak sehat

Ikterus pada bayi prematur

Page 59: Bayi Berat Lahir Rendah

MANAJEMEN Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan

khusus dan dapat rawat jalan dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2 minggu.

Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI eksklusif lebih sering minimal setiap 2 jam.

Jika bayi tidak dapat menyusui, ASI dapat diberikan melalui pipa nasogastrik atau dengan gelas dan sendok.

Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar mata hari pagi selama 30 menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi tetap hangat.

Kelola faktor risiko (asfiksia dan infeksi) karena dapat menimbulkan ensefalopati biliaris.

Setiap Ikterus yang timbul sebelum 24 jam pasca kelahiran adalah patologis dan membutuhkan pemeriksaan laboratorium lanjut; minimal kadar bilirubin serum total, pemeriksaan kearah adanya penyakit hemolisis.

Pada bayi dengan Ikterus Kremer III atau lebih perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap setelah keadaan bayi stabil

Page 60: Bayi Berat Lahir Rendah

60

Pedoman Hiperbilirubinemia pada Bayi Usia Gestasi ± 34 minggu

Pediatrics 2005;115;824-5

Page 61: Bayi Berat Lahir Rendah

61

Panduan untuk Terapi Sinar pada Bayi dengan Usia Gestasi 35 Minggu atau Lebih

American Academy of Pediatrics, Juli 2004

Page 62: Bayi Berat Lahir Rendah

62

… panduan untuk terapi sinar pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau lebih

Gunakan bilirubin total. Faktor risiko: penyakit hemolitik isoimun, defisiensi G6PD,

asfiksia, letargi, instabilitas suhu, sepsis, asidosis, atau albumin <3,0 g/dL (jika diperiksa).

Pada bayi sehat UG 35-37 6/7 minggu dapat menggunakan kadar bilirubin serum total (BST) untuk intervensi pada garis risiko menengah. Dapat dipilih untuk intervensi pada kadar BST lebih rendah untuk bayi UG sekitar 35 minggu dan kadar BST yang lebih tinggi pada UG sekitar 37 6/7 minggu.dgn faktor resiko.

Dapat dipertimbangkan untuk menggunakan fototerapi konvensional di rumah sakit atau di rumah bila kadar BST 2-3 mg/dL (35-50 mmol/L) di bawah grafik tersebut tetapi fototerapi di rumah tidak dapat dilakukan pada bayi dengan faktor risiko.

Page 63: Bayi Berat Lahir Rendah

Panduan terapi sinar berdasarkan kadar bilirubin serum (jika fasilitas tersedia)

Saat timbul ikterus

Bayi cukup bulan sehat

kadar bilirubin, mg/dl; (umol/l)

Bayi dengan faktor risiko

(kadar bilirubin,

mg/dl;umol/l)Hari ke 1 Setiap terlihat

ikterusSetiap terlihat

ikterusHari ke 2 15 (260) 13 (220)Hari ke 3 18 (310) 16 (270)Hari ke 4 dst

20 (340) 17 (290)

Faktor risiko : BBLR, penyakit hemolisis karena inkompatibilitas gologan darah, asfiksia atau asidosis, hipoksia, trauma serebral, atau infeksi sistemik

Page 64: Bayi Berat Lahir Rendah

64

Fototerapi dan Transfusi Tukar pada BBLSR (Cashore WJ, Clin Pediatr 2000)

Memulai fototerapi (mg/ dl)

Berat (g) Pertimbangkan transfusi tukar (mg/ dl)

5- 8 500 - 750 12- 15

6 - 10 750 - 1000 > 15

8 - 10 1000 - 1250 15 - 18

10 - 12 1250 – 1500 17 - 20

???

Page 65: Bayi Berat Lahir Rendah

MASALAH PEMBERIAN MINUM

Page 66: Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi yang semula minum baik menjadi malas minum

Bayi malas minum sejak lahir Berat bayi tidak naik Ibu cemas tentang cara pemberian

minum, terutama pada bayi kecil, atau bayi kembar

Page 67: Bayi Berat Lahir Rendah

Diagnosis BandingAnamnesis Pemeriksaan Kemungkinan

diagnosisMalas / tidak mau minumSebelumnya minum dengan baikTimbul 6 jam atau lebih setelah lahirRiwayat infeksi maternal

Bayi tampak sakitTanda infeksi :Kesulitan bernapas, suhu tubuh tidak stabil, iritabel, kejang, tidak sadar, muntah,

Curiga Infeksi (sepsis)

Malas atau tidak mau minum, sebelumnya minum baikTimbul sejak lahir

Bayi berat lahir < 2500 gram atau kehamilan kurang dari 37 minggu

Bayi kecil

Ibu tidak dapat menyusui atau tidak berhasil menyusuiIbu cemas dan khawatir tidak dapat menyusuiWaktu timbul 1 hari atau lebih

Bayi kelihatan sehat Cara pemberian minum salahKecemasan pada ibu

Page 68: Bayi Berat Lahir Rendah

Diagnosis BandingAnamnesis Pemeriksaan Kemungkinan

diagnosisBayi regurgitasi, beberapa kali tersedak dan batuk setelah minumTimbul pada hari ke 1 atau lebih

Celah antara palatum dan mulut atau keluar minum lewat hidung

Celah langit-langit

Bayi regurgitasi sejak pertama minumWaktu timbul 1 hariAir ketuban bercampur mekonium

Pipa lambung dapat masukBayi kelihatan sehat

Iritasi lambung

Bayi batuk, tersedak dan regurgitasi sejak pertama kali minumMinum dimuntahkanWaktu timbul sejak lahir

Pipa lambung tidak dapat masuk.Keluar air liur atau cairan dari mulut, walaupun tidak diberi minum

Kelainan Bedah

Page 69: Bayi Berat Lahir Rendah

Memberi Minum Bayi Kecil Terangkan bahwa ASI nya adalah

minuman yang paling baik. Beri penjelasan bahwa bayi kecil

mungkin tidak dapat minum dengan baik pada hari-hari pertama dan hal ini normal karena:

Mudah capai dan menghisap masih lemah Menghisap dengan singkat kemudian berhenti Tertidur saat sedang minum; Ada waktu jeda yang cukup panjang antara

hisapan Ingin minum lebih sering dibanding bayi yang

lebih besar. Yakinkan ibu bahwa menyusui dengan

ASI akan lebih mudah bila bayi sudah lebih besar

Page 70: Bayi Berat Lahir Rendah

Memberi Minum Bayi Kecil Hendaknya ibu mengikuti prinsip umum menyusui ASI:

Yakin bahwa bayinya disusui minimal 8 kali 24 jam (siang dan malam) sampai berat 2500 gram. Bila bayi tidak dapat bangun sendiri sewaktu mau minum, hendaknya ibu membangunkannya untuk menyusu.

Bila bayi melepaskan hisapannya dari satu payudara berikan payudara lainnya Selalu memberi minum ASI sebelum memeras ASI. Bila perlu ibu dapat

meningkatkan aliran ASI dengan sedikit memeras sedikit ASI nya sebelum menempelkan bayi ke payudaranya.

Biarkan bayi menyusu untuk waktu yang lebih lama. Ibu harus membiarkan waktu jeda yang cukup panjang antara hisapan atau hisapan yang pelan dan lama. Jangan menghentikan bayi menyusu selama bayi masih berusaha atau ingin tetap menyusu. Jangan memaksakan bila bayi belum mau menyusu.

Anjurkan agar ibu hanya memberi ASI untuk 4-6 bulan pertama. Bila bayi tidak menghisap dengan baik untuk menerima sejumlah ASI yang cukup,

anjurkan ibu untuk memberikan ASI peras dengan menggunakan alternatip cara pemberian minum dengan cangkir, sendok atau pipa lambung.

Bila suplai ASI cukup (dilihat bayi minum 6 kali atau lebih dalam 24 jam) tetapi berat bayi tidak naik dengan adekuat (kurang dari 60 gram selama 3 hari), ibu hendaknya memeras ASI dalam dua cangkir yang berbeda. Hendaknya ibu memberikan pertama kali kepada bayinya pertama kali ASI peras dalam cangkir ke dua yang mengandung lebih kaya lemak kemudian baru ASI yang ada di dalam cangkir bila bayi masih memerlukan

Page 71: Bayi Berat Lahir Rendah

Terima Kasih