BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang...

37
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 1 BAWASLU P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T Jl. Pramuka Nomor 11, Padang Telp. 0751-7055301 / 7055304 Fax. 0751-7055302 Website : sumbar.bawaslu.go.id PADANG, JANUARI 2018 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017 BADAN PENGAWAS PEMILU PROVINSI SUMATERA BARAT

Transcript of BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang...

Page 1: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 1

BAWASLU P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T

Jl. Pramuka Nomor 11, Padang Telp. 0751-7055301 / 7055304 Fax. 0751-7055302 Website : sumbar.bawaslu.go.id

PADANG, JANUARI 2018

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017 BADAN

PENGAWAS PEMILU PROVINSI

SUMATERA BARAT

Page 2: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 2

PENGANTAR

Pengawasan Pemilu merupakan kehendakyang didasari perhatian luhur demi Pemilu

berkualitas. Kontribusi utama pengawasan Pemilu, selain untuk mendorong terwujudnya

pelaksanaan Pemilu yang berkualitas secara teknis, juga merupakan bagian yang penting bagi

keberlanjutan demokratisasi di Indonesia.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat memiliki peran strategis

dalam mewujudkan proses dan hasil Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan

adil (luber dan jurdil) di Wilayah Provinsi Sumatera Barat. Sebagai lembaga yang

bertanggung jawab dalam melakukan pencegahan dan penindakan, Bawaslu menjadi kunci

atas berlangsungnya tahapan Pemilu yang berintegritas. Dalam menjalan tugas pokok dan

fungsinya, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terus meningkatkan strategi kelembagaan dalam

merespon tantangan kedepan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, sebagai Lembaga yang menggunakan

anggaran Negara dalam melaksanakan program dan kegiatan Pengawasan yang dilakukan

serta untuk mengedepankan keterbukaan akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan maka

perlu disusun Laporan Kinerje Instansi Pemerintah (LKIP).

LKIP Bawaslu merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Bawaslu Provinsi

Sumatera Barat atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Ketua

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat

SURYA EFITRIMEN

Page 3: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Pengawas Pemilihan Umum Bawaslu Provinsi Sumatera Barat adalah salah

satu lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri dan bebas dari pengaruh berbagai pihak

manapun terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas dan

kewenangan Bawaslu diatur di dalam Undang-Undang No. 15 tahun 2011 tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum.

Bawaslu Provinsi Sumatera Baratmempunyai fungsi mengawasi Penyelenggaraan

Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang

demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2

September 2012 Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Barat sudah menjadi badan

yang permanen yang disertai dengan dilantiknya pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat

pertama pada tanggal 20 September 2012 yaitunya Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera

Barat periode 2012 s.d 2017, pada 20 September 2017 telah berganti kepemimpinan periode

2017 s.d 2022. Tahun 2017 merupakan masa transisi pergantian kepemimpinan di Bawaslu

Provinsi Sumtera Barat, namun demikian tidak mempengaruhi pelaksanaan program-program

kegiatan yang telah disusun dan direncanakan untuk Tahun Anggaran Tahun 2017.

Pada Tahun 2017 di Provinsi Sumatera Barat terdapat 2 (dua) Kabupaten/Kota yang

melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah serentak secara nasional yaitunya Pemilihan

Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Kep. Mentawai, dengan kewenangan yang ada Bawaslu Provinsi Sumatera Barat

melaksanakan rangkaian kegiatan-kegiatan yang menunjang terselenggaranya Pemilihan

Kepala Daerah yang Demokratis.

Pelaksanaan program dan kegiatan Bawaslu dalam rangka pelaksanaan fungsi dan

pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga. Sebagai lembaga yang menggunakan anggaran Negara

dalam melaksanakan program dan kegiatannya serta untuk tetap mengedepankan sistem

keterbukaan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, maka disusunlah Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKIP).

LKIP Bawaslu merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Bawaslu Provinsi

Sumatera Barat atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta perwujudan kewajiban suatu

Page 4: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 4

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. LKIP ini memberikan penjelasan

pencapaian kinerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat selama Tahun Anggaran 2017.

1.2 Kedudukan, Tugas, Wewenang dan Kewajiban

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum, berikut adalah Kedudukan, Tugas, Wewenang, dan Kewajiban dari

Bawaslu:

a. Kedudukan

Pada pasal 69 ayat 2 menyebutkan bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum,

selanjutnya disebut Bawaslu (Bawaslu dan Bawaslu Provinsi) adalah lembaga

Penyelenggara Pemilu yang bersifat tetap.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemilu langsung

di Indonesia, Tugas Panwaslu/Bawaslu Provinsi dalam mengawasi penyelenggaraan

Pemilu diatur dalam Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 15 Tahun 2011 sebagai

berikut.

b. Tugas dan wewenang Bawaslu Provinsi adalah:

1. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah Provinsi yang meliputi :

• Pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dan penetapan daftar

pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

• Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara

pencalonananggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan pencalonan

Gubernur;

• Proses penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi, dan calon gubernur;

• Penetapan calon gubernur;

• Pelaksanaan kampanye;

• Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

• Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil

Pemilu;

Page 5: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 5

• Pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah kerjanya;

• Proses rekapitulasi suara dari seluruh kabupaten / kota yang dilakukan oleh KPU

Provinsi;

• Pelaksanaan penghitugan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan

pemilu susulan; dan

• Proses penetapan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi dan pemilihan Gubernur;

2. Mengelola, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya

berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu Provinsi dan lembaga

kearsipan Provinsi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bawaslu dan ANRI;

3. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan mengenai Pemilu;

4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU Provinsi untuk ditindaklanjuti;

5. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi

yang berwenang;

6. Menyampaikan laporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan

rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan adanya dugaan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu oleh Penyelenggara

Pemilu di tingkat Provinsi;

7. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi

kepada anggota KPU Provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Provinsi,

sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbukti melakukan tindakan

yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang

berlangsung;

8. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan

9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang.

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu

Provinsi dapat:

1. Memberikan rekomendasi kepada KPU untuk menonaktifkan sementara dan/atau

mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf f; dan

2. Memberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan laporan terhadap

tindakan yang mengandung unsur tindak pidana Pemilu.

Page 6: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 6

c. Kewajiban Bawaslu Provinsi adalah:

Sedangkan untuk Kewajiban Panwaslu/Bawaslu Provinsi Pada pasal 74, Bawaslu

memiliki kewajiban sebagai berikut ini:

1. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu

pada semua tingkatan;

3. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya

pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu;

4. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden, Dewan Perwakilan

Rakyat, dan KPU sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan

kebutuhan; dan

5. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

Dalam menjalankan tugas pokok, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dibantu oleh

Sekretariat Bawaslu Provinsi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Sekretariat

Bawaslu Provinsi menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Bawaslu

Provinsi;

b. pemberian dukungan administratif kepada Bawaslu Provinsi; dan

c. pelaksanaan perencanaan dan pengawasan internal, administrasi kepegawaian,

ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan

Sekretariat Bawaslu Provinsi.

Page 7: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 7

1.3 Struktur Organisasi

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat memiliki Struktur Organisasi sesuai dengan

Peraturan Bawaslu No. 2 tahun 2013. Dibawah ini tergambar struktur Organisasi

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2012 s.d 2017 dan periode 2017 s.d 2022

STRUKTUR BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT

PERIODE 2012 s.d 2017

BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT

Anggota/Koordiv.

Pencegahan dan Hubal

Ketua/Koordiv.

Organisasi dan SDM

Anggota/Koordiv.

Penindakan Pelanggaran

Surya Efitrimen, S.Pt,

MH Elly Yanti, SH Aermadepa, SH, MH

KEPALA SEKRETARIAT

Karnalis Kamaruddin, SH, M.Si

Kepala

Sub.Bagian

ADM

Kepala Sub. Bagian

TP3

Kepala Sub. Bagian

Hukum, Humas, Hubal

Kelompok Jabatan

Fungsional

Mafral, SE. Drs.Andi Bastian,

M.Si Nurelida, A.Md

PANWASLU

KABUPATEN/KOTA

Pleno

Page 8: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 8

STRUKTUR BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT

PERIODE 2017 s.d 2022

BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT

Anggota/Koordiv.

Pencegahan dan Hubal

Ketua/Koordiv. Organisasi

dan SDM

Anggota/Koordiv.

Penindakan Pelanggaran

Vifner, SH, MH Surya Efitrimen, S.Pt, MH Alni, SH, M.Kn

KEPALA SEKRETARIAT

Karnalis Kamaruddin, SH, M.Si

Kepala

Sub.Bagian

ADM

Kepala Sub.

Bagian TP3

Kepala Sub. Bagian

Hukum, Humas,

Hubal

Kelompok Jabatan Fungsional

Mafral, SE Drs.Andi

Bastian, M.Si Nurelida, A.Md

PANWASLU

KABUPATEN/KOTA

Pleno

Page 9: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KERJA

Bawaslu sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya sebagai lembaga pengawas

Pemilu dituntut untuk menghasilkan Pemilu yang demokratis, berkualitas dan bermartabat.

Oleh karena itu dalam proses pelaksanaannya, Pemilu harus berjalan transparan, akuntabel,

kredibel, partisipatif dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak. Untuk itu, disusun visi,

misi, tujuan dan sasaran strategis Bawaslu yang harus dicapai melalui pelaksanaan kegiatan

utama atau teknis yang bersifat substansi dan kegiatan pendukung yang bersifat fasilitasi.

2.1 Visi dan Misi Bawaslu

a. Visi dan Misi

Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Badan

Pengawas Pemilihan Umum Tahun 2015 – 2019, Bawaslu memiliki Visi yang menunjukkan

jati diri dan fungsi Bawaslu dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu “Terwujudnya Bawaslu

sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya dalam Penyelenggaraan Pemilu Demokratis,

Bermartabat, dan Berkualitas”.

Dalam pernyataan visi Bawaslu tersebut terdapat beberapa kata kunci, yaitu pengawal

terpercaya, demokratis, bermartabat dan berkulitas. Makna ringkas dari setiap kata tersebut

adalah sebagai berikut:

Pengawal : Berada di garda terdepan bersama masyarakat dalam mengawasi

penyelenggaraan pemilu;

Terpercaya : Melakukan pengawasan dalam bentuk pencegahan dan

penindakan, serta penyelesaian sengketa secara profesional,

berintegritas, netral, transparan, akuntabel, kredibel, dan

partisipatif sesuai asas dan prinsip umum penyelenggaraan pemilu

demokratis;

Demokratis : Melaksanakan pengawasan pemilu secara efektif dan efisien

berdasarkan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta jujur,

adil, dan kompetitif yang taat hukum, bertanggung jawab

(accountable), terpercaya (credible), dan melibatkan masyarakat

(participation);

Page 10: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 10

Bermartabat : Melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu berupa

pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa sesuai

prinsip-prinsip moral sosial yang tinggi, seperti berani, tegas,

bertanggung jawab, jujur, adil dan bijaksana;

Berkualitas : Pemilu yang memiliki legitimasi baik proses maupun hasil yang

ditentukan oleh kinerja pengawasan yang dapat diukur tingkat

keberhasilannya (aspects ofperformance), strategi pengawasan

yang dapat mencegah potensi, indikasi awal pelanggaran, dan

penanganan dugaan pelanggaran secara cepat dan tepat(aspects

ofdesign),serta pengawasan dilakukan berdasarkan peraturan

hukum yang berlaku (aspects of conformance)

Untuk menjabarkan Visi tersebut, Bawaslu menyusun Misi yang akan dilaksanakan

oleh seluruh satuan kerja selama periode 2015-2019. Adapun Misi Bawaslu adalah :

1. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawasPemilu yang kuat, mandiri dan solid.

Agar pengawasan Pemilu dapat dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang,

maka diperlukan aparatur dan kelembagaan pengawas Pemilu yang kuat, mandiri dan

solid. Misi pertama sangat penting dan strategis karena merupakan pondasi utama dalam

mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Bawaslu dalam pengawasan

penyelenggaraan Pemilu. Misi ini merupakan kunci pertama dan utama untuk memasuki

pelaksanaan pengawasan.

2. Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan efisien.

Pola dan metode pengawasan sangat diperlukan karena merupakan dasar dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengawasan Pemilu untuk memastikan semua

tugas, fungsi dan kewenangan pengawasan Bawaslu dapat berjalan efisien dan efektif.

Tahapan ini tidak akan berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh suatu sistem

control dan manajemen, serta teknologi yang berskala luas, terstruktur, sistematis dan

integratif.

3. Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen pengawasan yang

terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis teknologi.

Misi ini merupakan salah satu misi penting untuk mengetahui kinerja pengawasan

Pemilu mengalami peningkatan yang indikatornya adalah cepat, akurat dan transparan.

4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta Pemilu, serta meningkatkan sinergi

kelembagaan dalam pengawasan pemilu partisipatif.

Page 11: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 11

konsisten menjalankan misi pertama, kedua dan ketiga diharapkan Bawaslu dapat

memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan Pemilu ke depan. Dengan demikian,

secara tidak langsung Bawaslu berperan sebagai lembaga “think tank” pertama, utama

dan strategis dalam perumusan kebijakan Pemilu.

Peran Bawaslu sebagai “think tank” pertama, utama, dan strategis sangat penting untuk

dua hal, yaitu secara internal akan meningkatkan citra Bawaslu, dan secara eksternal

akan meningkatkan citra pemerintahan, dimana keduanya merupakan bagian dari proses

pembangunan citra kelembagaan Negara dalam memperkuat kapabilitas simbolik sistem

politik Indonesia.

5. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan berupa pencegahan

dan penindakan, serta penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan.

Apabila misi keempat terlaksana dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung

kepercayaan publik akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan meningkatnya

kualitas kinerja pengawasan, yang indikatornya adalah cepat, akurat dan transparan.

Citra itu juga menjadi modal dasar untuk melaksanakan misi kelima, yaitu meningkatkan

keterlibatan masyarakat dan peserta Pemilu serta meningkatkan sinergi kelembagaan

dalam pengawasan Pemilu partisipatif.

6. Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan Pemilu baik bagi pihak

dari dalam negeri maupun luar negeri.

Kepercayaan publik terhadap kualitas kinerja pengawasan Bawaslu merupakan prasyarat

untuk meningkatkan pengawasan partisipatif, yaitu pengawasan yang melibatkan

masyarakat, peserta Pemilu dan lembaga lain. Apabila Bawaslu dapat menjadi lembaga

pengawal terpercaya, maka misi keenam Bawaslu sangat mudah dilakukan, yaitu

menjadikan Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan Pemilu baik bagi pihak

dari dalam negeri negeri maupun pihak dari luar negeri.

b. Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam rangka mencapai Visi dan pelaksanaan Misi Bawaslu maka dirumuskan ke

dalam bentuk yang lebih terarah berupa perumusan tujuan organisasi. Tujuan organisasi

merupakan implementasi dari pernyataan Misi yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5

(lima) tahun. Tujuan utama Bawaslu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu

“meningkatkan kualitas dan efektifitas serta integritas kinerja pengawasan”.

Page 12: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 12

Selain itu perlu disusun Sasaran Strategis yang berdasarkan hasil identifikasi potensi

dan permasalahan yang dihadapi oleh Penyelenggara Pemilu. Adapun Sasaran Strategis

Bawaslu yang akan dicapai pada tahun 2017 adalah:

a) Meningkatnya kualitas pencegahan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.

b) Meningkatnya kualitas penindakan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.

c) Meningkatnya kualitas penyelesaian sengketa Pemilu dan Pemilihan

d) Mendorong partisipatif masyarakat sipil dalam pengawasan Pemilu dan Pemilihan.

Tujuan dan Sasaran Kinerja

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan

akuntabilitas kinerja, maka Bawaslu perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Gambaran target kinerja Bawaslu 2015-2019 menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik

yang akan dicapai sesuai dengan program dan kegiatan pada periode 2015-2019. Indikator

kinerja ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan

informasi kinerja: output, outcome dan impact.

Berdasarkan penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan Renstra Bawaslu 2015-2019, Bawaslu

memiliki 2 program yang digunakan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Bawaslu 2015-

2019.

Program Strategis Bawaslu

Tujuan Sasaran Strategis Program

Meningkatkan kualitas

pengawasan pemilu dan

integritas penyelenggara

pemilu

Meningkatnya partisipasi

masyarakat, stakeholder, pemilih

pemula dalam pengawasan pemilu

1. Pengawas

Penyelenggaraan

Pemilu

Meningkatnya integritas

penyelenggaraan pemilu

2.2 Rencana Kinerja Bawaslu Tahun 2017

Rencana Strategis Bawaslu 2015 – 2019 yang memuat program pembangunan jangka

menengah kemudian diturunkan dalam rencana kegiatan (action plan) tahunan Untuk

mewujudkan capaian masing-masing indikator kinerja utama dari setiap sasaran strategis

Page 13: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 13

Bawaslu, maka perlu disusun kegiatan tahunan untuk tahun 2017 yang terdiri dari kegiatan

kesekretariatan Bawaslu maupun kegiatan penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan

internal serta kegiatan penyelenggaraan dukungan pengawasan Pemilu, pembentukan

peraturan perundang-undangan dan penanganan pelanggaran Pemilu, dan penyelenggaraan

dukungan penegakan kode etik penyelenggaraan Pemilu. Rincian kegiatan pada masing-

masing indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut:

Rencana Kinerja Tahunan Bawaslu Tahun 2017

Indikator Kinerja Kegiatan

Persentase Peningkatan Jumlah

Keterlibatan Stakeholder dalam

Pengawasan Pilkada

1. Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Kabupaten/Kota

yang melaksanakan Pilkada dengan melibatkan

Stakeholder, tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh

Adat, Perguruan tinggi, Pemilih Pemula, Organisasi

Pemuda dan Media Massa

Menurunnya Jumlah Pelanggaran Pilkada 2. Mengedapankan fungsi Pencegahan dengan melakukan

Rapat Koordinasi dengan sesama penyelenggara

Pemilu/Pemilihan, melakukan Sosialisasi Pengawasan

Partisipatif

Persentase Peningkatan Jumlah

Rekomendasi Pelanggaran Pilkada yang

ditindaklanjuti

3. Supervisi ke Jajaran Panwas Kabupaten/Kota yang

melaksanakan Pilkada dalam rangka Pembinaan SDM

Panwaslu

Persentase Jumlah Layanan Laporan dan

Temuan Pelanggaran yang ditangani

sesuai Ketentuan

4. Jelajah Pengawasan

Persentase tindak lanjut penyelesaian

Sengketa

5. Rapat Koordinasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu

Persentase Penyelesaian yang dilayani

dengan baik

6. Rapat Kerja Teknis Pengawasan setiap Tahapan

7. Rapat Kerja Teknis Penanganan Pelanggaran

8. Rapat Kerja Teknis Penyelesaian Sengketa

Page 14: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 14

2.3 Perjanjian Kinerja Bawaslu Tahun 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil dan mencapai target kinerja.

Secara rinci, Indikator Kinerja Umum Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi

Sumatera Barat adalah sebagai berikut:

PERJANJIAN KINERJA 2017

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT

No Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

2017

Program Anggaran

1 Meningkatnya

Kualitas

Pencegahan

Indikasi Potensi

Pelanggaran

Pilkada di

Wilayah Sumatera

Barat

Persentase

peningkatan jumlah

keterlibatan

stakeholder dalam

pengawasan Pilkada

5 %

1. Program

Pengawasan

Penyelenggar

an Pemilu

Rp. 44.174.312.000

Menurunnya Jumlah

Pelanggaran Pilkada

10 %

2 Meningkatkan

kualitas

penindakan

pelanggaran

Pilkada di

Wilayah Sumatera

Barat

Persentase

Peningkatan Jumlah

Rekomendasi

Pelanggaran Pilkada

yang Ditindaklanjuti

5 %

Persentase Jumlah

Layanan Laporan

dan Temuan

Pelanggaran yang

100 %

Page 15: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 15

ditangani sesuai

Ketentuan

3 Meningkatnya

Kualitas

Penyelesaian

Sengketa di

Wilayah Sumatera

Barat

Persentase Tindak

lanjut Penyelesaian

Sengketa 100 %

Persentasi

Penyelesaian yang

dilayani dengan

baik

92 %

Mengacu kepada perjanjian kinerja diatas dalam rangka pelaksanaan pengawasan

Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 yang tahapannya sudah dimulai pada tahun 2017,

Bawaslu Provinisi Sumatera Barat telah menyusun kegiatan guna meningkatkan kualitas

pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah secara Umum dan kualitas Pengawasan secara khusus.

Pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 dan 2018 tersebut memang

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat tidak terlibat langsung dalam hal

pengawasan, namun demikian fungsi supervisi dan monitoring tidak bisa dilepaskan dari

kontroling yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terhadap Pelaksanaan

Pengawasan yang dilakukan oleh jajaran Penitia Pengawas Pemilihan di Kabupaten/Kota

pada tahun 2017 yang melaksanakan Pemilihan dan peningkatan keikutsertaan masyarakat

dalam Pemilihan dan Pengawasan Pemilihan pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018.

Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 untuk Sumatera Barat dilaksanakan di 2 (dua)

daerah yaitunya Kabupaten Kep. Mentawai dan Kota Payakumbuh, pelaksanaan Pemilihan

ini sendiri telah dimulai tahapannya pada pertengahan tahun 2016. Guna menciptakan

Pemilihan Kepala Daerah yang berjalan secara demokrati, Badan Pengawas Pemilihan

Umum Provinisi Sumatera Barat membentuk Badan Ad hoc di 2 (dua) daerah yang

melaksanakan Pemilihan tersebut untuk nantinya akan melaksanakan tugas, pokok, dan

fungsi sebagai Pengawas Pemilihan.

Selain membentuk Panwas Pemilihan, Bawaslu Provinsi juga menyusun rencana dan

program-program kegiatan yang nantinya dapat menunjang terwujudnya Pemilihan yang

Page 16: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 16

demokratis dan melibatkan peran serta masyarakat, dari mulai awal tahapan sampai dengan

hari pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat gencar

melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif di 2 (dua) daerah tersebut. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan dan memberikan pendidikan politik kepada seluruh lapisan masyarakat

termasuk juga pemilih pemula dan Stakeholder terkait. Selain itu juga Bawaslu Provinis

Sumatera Barat juga mempersiapkan Panwas Pemilihan dengan melakukan Bimbingan

Teknis, Rapat Koordinasi, Rapat Kerja Teknis guna memberikan pemahaman dan

mempersiapkan Panwas untuk menjalankan tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan

Perundang Undangan yang berlaku.

Begitupun juga persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 yang

akan dilaksanakan di 4 (empat) daerah yaitunya Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang

Panjang dan Kota Sawahlunto. Dengan metode yang sama yaitunya Sosialisasi Pengawasan

Partisipatif, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat mengharapkan nantinya Pemilihan yang akan

dilakanakan berjalan dengan baik dan tinggi akan keikutsertaan serta partisipasi dari seluruh

lapisan masyarakat, sehingga jauh sebelum dimulainya tahapan Pemilihan Kepala Daerah

tahun 2018 pelaksanaan Sosialisasi ini telah dilaksanakan dengan sasaran yaitunya :

1. Seluruh lapisan masyarakat yang ada di akar rumput;

2. Pemilih Pemula yang nantinya akan menjadi basis suara potensial yang akan menjadi

sasaran dari Pasangan Calon atau Tim Kampanye;

3. Media massa;

4. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, Lembaga Suadaya Masyarakat serta

Stakeholder terkait.

Untuk Pembentukan Pengawas Pemilihan dilakukan medio bulan juli s.d Agustus

2018, selain membentuk Panwas Pemilihan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga

membentuk Panwaslu untuk pelaksanaan pengawasan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden

dan Wakil Presideng tahun 2019. Setelah mengikuti beberapan rangkaian tahapan seleksi,

maka pada tanggal 24 Agustus 2018 dilantik dan disumpahnya Panwaslu Kabupaten/Kota di

19 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat.

Bergantinya Pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang mana Anggota

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2012-2017 telah habis masa tugasnya dan diganti

dengan Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2017-2022 tidak mengganggu

ritme kerja yang telah direncanakan, dengan adanya perencanaan yang telah disusun

sebelumnya Pimpinan periode 2017-2022 tinggal menjalankan, namun memang ada beberapa

Page 17: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 17

perubahan susunan dan pola pelaksanaan kegiatan yang diganti dan diperbaharui, seperti

sosialisasi dirubah lebih inovatif, beberapa kegiatan baru sebagai berikut :

1. Adanya Pojok Pengawasan, merupakan suatu wadah informasi yang disediakan oleh

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang terdapat di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera

Barat yang bisa diakses oleh seluru lapisan yang ada di masyarakat;

2. Adanya Duta Pengawas Pemilu, pemilihan Uda Uni Duta Pengawasan ini bertujuan

sebagai media sosialisasi yang mana sasarannya adanya remaja atau pemiliha pemula.

Diharapkan Uda Uni ini nantinya dapat berperan aktif baik dalam kegiatan formal

maupun informal yang mereka ikuti, dengan terlebih dahulu diberi pembekalan terkait

dengan Pengawasan Pemilu dan Pemilihan.

Dari beberapa inovasi yang dilahirkan tersebut, diharapkan dapat lebih menunjang

sarana sosialisasi partisipatif kepada masyarakat, adanya beberapa pola dan metode yang

dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat sekaligus juga memberikan

pendidikan politik kepada masyarakat.

Page 18: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Bawaslu tahun 2017 pada dasarnya merupakan bagian dari suatu proses atau

kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra 2015-2019. Dengan demikian, pencapaian kinerja

per satuan kegiatan di tahun 2017 merupakan bagian dari pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan dalam Renstra 2015-2019.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)

Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana

kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasi yang telah dicapai. Perbedaan antara yang

diperoleh merupakan indikasi keberhasilan atau ketidakberhasilan terhadap sebuah sasaran.

Keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran merupakan upaya untuk melakukan

peningkatan atau perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang untuk mewujudkan

Bawaslu sebagai lembaga pengawal terpercaya, bermartabat dan berkualitas.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Evaluasi dan analisis capaian kinerja dilakukan untuk setiap capaian sasaran strategis

yang telah ditetapkan. Masing-masing sasaran tersebut akan diuraikan beserta permasalahan

yang terkait dengan capaiannya. Berikut ini adalah evaluasi dan analisis capaian kinerja tahun

2017:

NO SASARAN STRATEGIS RATA-RATA CAPAIAN

1 Meningkatnya kualitas pencegahan dan

pelanggaran Pilkada 100 %

2 Meningkatnya Kualitas Penanganan

Pelanggaran Pilkada 100 %

3 Meningkatknya penyelesaian sengketa 100 %

Page 19: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 19

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas pencegahan dan pelanggaran Pilkada

Peningkatan kualitas pencegahan pelanggaran menjadi sasara pertama dari kineja dan

program-program kerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, sesuai dengan yang diamanatkan

oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peningkatan kualitas pencegahan pelanggaran Pilkada merupakan salah satu sasaran

strategis yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Dalam sasaran strategis ini terdapat 2 (dua) indikator yaitu Persentase peningkatan

jumlah keterlibatan stakeholder dalam pengawasan Pilkada dan Menurunnya jumlah

Pelanggaran Pilkada dengan rincian sebagai berikut :

No Indikator Target Realisasi Capaian

1

Persentase peningkatan jumlah

keterlibatan stakeholder dalam

pengawasan Pilkada

5 % 11 % 220 %

2 Menurunnya jumlah Pelanggaran

Pilkada 10 % - -

Indikator 1 : Persentase Peningkatan Jumlah Keterlibatan Stakeholder dalam Pengawasan

Pilkada

Pelibatan Stakeholder dalam pengawasan Pilkada menjadi salah satu indikator

meningkat tidaknya kualitas pencegahan, jika dibandingkan Pelibatan Stakeholder di Pilkada

2015 dengan Pilkada 2017 adanya peningkatan jumlah Stakeholder yang terlibat

Pelibatan Stakeholder

2016 2017

UNSUR PEMERINTAH

Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan

Wakil Walikota

Kesbangpol Kesbangpol

Kepolisian Kepolisian

Kejaksaan Kejaksaan

Satpol PP Satpol PP

KPU Kabupaten/Kota KPU Kabupaten/Kota

ASN di tingkat Kecamatan dan Kelurahan

Page 20: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 20

PARTAI POLITIK

DPW/DPD Golkar DPW/DPD Golkar

DPW/DPD Gerindra DPW/DPD Gerindra

DPW/DPD Hanura DPW/DPD Hanura

DPW/DPD Demokrat DPW/DPD Demokrat

DPW/DPD PAN DPW/DPD PAN

DPW/DPD PPP DPW/DPD PPP

DPW/DPD PKB DPW/DPD PKB

DPW/DPD PKS DPW/DPD PKS

DPW/DPD PDIP DPW/DPD PDIP

DPW/DPD Nasdem DPW/DPD Nasdem

DPW/DPD PBB DPW/DPD PBB

DPW/DPD PKPI DPW/DPD PKPI

OKP, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH ADAT

Pemuda Pancasila Pemuda Pancasila

KNPI KNPI

HMI HMI

Pemuda Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah

Nahdatul Ulama Nahdatul Ulama

Muhammadiyah Muhammadiyah

LKAAM LKAAM

LIMPAPEH LIMPAPEH

Bundo Kanduang Bundo Kanduang

Karang Taruna

PKK

MEDIA MASSA

Harian Umum Padang Ekspres Harian Umum Padang Ekspres

Harian Umum Haluan Harian Umum Haluan

Harian Umum Singgalang Harian Umum Singgalang

Padang TV Padang TV

TVRI TVRI

RRI RRI

Antara Antara

Metro TV Metro TV

Klassi FM Klassi FM

Page 21: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 21

Indosiar Indosiar

Padang.today Padang.today

Harian Rakyat Sumbar Harian Rakyat Sumbar

CNN Idonesia CNN Idonesia

MNS grup

Surat Kabar Poligobat

MAHASISWA DAN PEMILIH PEMULA

Universitas Andalas Universitas Andalas

Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang

Perwakilan SMA/SMK Perwakilan SMA/SMK

Universitas Taman Siswa STIE Payakumbuh

Universitas Putra Muhammad Yamin STAI Payakumbuh

Dari data diatas stakeholder yang ikut berpartisipasi pada Pilkada 2015 sebanyak 45

pada Pilkada Tahun 2017 terdapat penambahan 5 Stakeholder.

Persentase Peningkatan

Jumlah Keterlibatan Stakeholder

Dalam Pengawasan Pilkada

∑Stakeholder 2017-∑Stakeholder 2016 x 100%

∑Stakeholder 2015

₌ 50-45 x 100%

45

₌ 11 %

Berdasarkan data diatas terdapat peningkatan keterlibatan stakeholder dalam

pengawasan pilkada sebesar 5%, dan akan ditingkatkan lagi untuk pelaksanaan Pemilu dan

Pemilihan ditahun tahun mendatang karena peran strategis dari Stakholder begitu terasa

dalam pengembangan Pengawasan Partisipatif.

Indikator Target Realisasi Capaian

Persentase peningkatan jumlah

keterlibatan stakeholder dalam

pengawasan Pilkada

5 % 11 % 220 %

Sesuai dengan target pencapaian yang terdapat diperjanjian kinerja, terkait dengan

persentase peningkatan jumlah keterlibatan Stakeholder pada Tahun 2017 telah mencapai 5

% dengan capaian realisasi 100 %, dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung

tercapainya sasaran yang ditargetkan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah :

Page 22: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 22

NO KEGIATAN

1 Rapat Koordinasi dengan Stakeholder

2 Rapat Koordinasi dengan Stakeholder di Kabupaten/Kota

3 Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

4 Media Gathering dengan Media Massa Cetak dan Elektronik

5 Cofee morning dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, OKP

6 FGD Pengawasan Partisipatif

Indikator 2 : Menurunnya jumlah Pelanggaran

Pelanggaran Pilkada dapat berasal dari temuan dan laporan dugaan pelanggaran,

temuan alaha hasil pengawasan Pengawas Pemilu sedangkan laporan dugaan pelanggaran

adalah laporan yang disampaikan oleh pelapor yang berasal dari masyarakat, pasangan calon,

tim kampanye kepada Pengawas tentang dugaan pelanggaran Pilkada.

Indikator yang digunakan untuk mengukur putcome dari pengawasan khusunya upaya

pencegahan yang dilakukan Pengawas Pilkada, dimana untuk pelanggaran tahun 2016 adalah

pelanggaran yang terjadi pada tahapan Pilkada pada Tahun 2016 sedangkan Pelanggaran

Tahun 2017 merupakan Pelanggaran pada Tahapan Pilkada 2017. Namun jika dilihat

memang jumlah pelanggaran yang terjadi pada tahun 2017 lebih banyak dari pada Tahun

2016 hal ini dikarenakan laporan dan temuan lebih banyak ketika pasca Pemungutan dan

penghitungan suara, artinya setelah hasil dari penghitungan suara diketahui, berikut

perbandingan jumlah pelanggaran :

No Kabupaten/Kota Total Pelanggaran

2016 2017

1 Kabupaten Kep. Mentawai 1 7

2 Kota Payakumbuh 3 14

Total 4/2Kab Ko 21/2 Kab Ko

Berdasarkan tabel diatas memang tidak terjadi penurunan jumlah pelanggaran, dengan

rataan jumlah pelanggaran lebih tinggi pada Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016.

Pelaksanaan Pilkada Tahun 2017 merupakan Pilkada serentak Tahun 2017, di

Sumatera Barat terdapat 2 (dua) daerah yang melaksanakan Pilkada yaitunya Kabupaten Kep.

Mentawai dan Kota Payakumbuh, pada Tahun 2015 Pilkada diikuti oleh 13 Kabupaten/Kota

seluruh Sumatera Barat. Untuk data pelanggaran lebih banyak terjadi pada saat pasca proses

pemungutan dan penghitungan suara, setelah diketahuinya hasil pemilihan.

Page 23: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 23

Kendala yang dialami, khusunya di kabupaten Kep. Mentawai yang merupakan

daerah kepulauan dimana terbatasnya transportasi yang ada untuk menjangkau Kecamatan,

kecamatan di Kabupaten Kep. Mentawai berjumlah 10 Kecamatan yang tersebar di 3 Pulau,

selain masalah gegrafis beberapa permasalah lain terkait penindakan pelanggaran yaitunya :

1. Waktu penangana pelanggaran yang sempit;

2. Pengaturan sanksi administrasi berupa pembatalan masih tergantung pada putusan

pengadilan;

3. Adanya pelanggaran pidana yang tidak dapat dikenakan sanksi karena didalam

ketentuan undang-undang tidak diatur mengenai sanksi Pidananya.

Sasaran 2 : Menigkatnya kualitas penindakan pelanggaran

No Indikator Target Realisasi Capaian

1

Persentase Peningatan Jumlah

Rekomendasi Pelanggaran

Pilkada yang ditindaklanjuti

5% - -

2

Persentase Jumlah Layanan

laporan dan Temuan Pelanggaran

yang ditangani sesuai ketentuan

100% 100% 100%

Indikator 1 : Persentase Penngkatan jumlah rekomendasi pelanggaran yang ditindaklanjuti

Penindakan Pelanggaran merupakan salah satu tugas pokok dari Pengawas Pemilu

selain pencegahan dan pengawasan, jika tidak bisa dicegah makan akan dilakukan proses

penindakan pelanggaran, maka dari itu tugas penindakan merupakan juga merupakan bagian

penting, meningkatnnya jumlah rekomendasi pelanggaran yang ditindaklanjuti dan pelayanan

yang baik sesuai dengan ketentuan atas laporan dan temuan pelanggaran.

Dalam meningkatkan kualitas penindakan pelanggaran dan penyelesaian sengketa

pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan

upaya-upaya peningkatan kapasitas dan kualitas dari jajaran Pengawas khusunya jajaran

Pengawas tingkat Kabupaten/Kota, beberapa hal yang dilakukan sebagai berikut :

1. Bimbingan Teknis bagi Pengawas Pemilihan tingkat Kabupaten/Kota;

2. Rapat Koordinasi dengan sesama penyelenggara pemilu dalam hal ini Panwas

Pimilihan dan KPU Kabupaten/Kota;

3. Rapat Koordinasi dengan Kepolisian dan Kejaksaan yang tergabung didalam Sentra

Penegakan Hukum Terpadu (sentra gakkumdu);

4. Rapat Kerja Teknis bagi Panwas Pemilihan pada setiap Tahapan penyelenggaraan

Page 24: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 24

Pemilihan yang diselenggarakan;

5. Supervisi dan Monitoring yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat

dalam hal pelaksanaan tugas-tugas jajaran Pengawas ditingkat Kabupaten/Kota.

Indikator ini mengukur outcome pengawasan khususnya terhadap rekomendasi yang

dikeluarkan oleh Pengawas Pemilu dan ditindaklanjuti oleh pihak eksternal (KPU,

Kepolisian, Kejaksaan) dan juga DKPP dari sisi pelanggaran kode etik, cara mengukurny a

persentase pelanggaran yang ditindaklanjuti pada tahun tahapan penyelenggaraan dikurangi

persentase pelanggaran yang ditindaklanjuti pada tahun penyelenggaraan sebelumnya.

Temuan/laporan 2017 Tindaklanjut

Keterangan jumlah Keterangan Jumlah

Temuan 3 Administrasi 2

Laporan 22

Pidana 2

Kode etik 1

Pelanggaran lainnya 0

Jumlah Total 25 Total 5

Realisasi 20 %

Persentase jumlah rekomendasi Pengawas Pemilu yang ditindaklanjuti oleh Lembaga

lain pada Pilkada 2017 sebesar 2%,. Rekomendasi yang telah dikeluarkan merupakan

putusannya merupakan kewenangan dari lembaga lain hal ini menjadi salah satu hambatan

Pengawas yang tidak memiliki kewenangan untuk memutus langsung pelanggaran tersebut

baik berupa laporan maupun temuan, jika kita bandingkan dengan rekomendasi Pengawas

Pemilu pada Pelaksanaan Pilkada 2015 memang tidak bisa dijadikan tolak ukur persentase

meningkatnya jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti, hal ini dikarenakan pada tahun 2017

di Sumatera Barat yang melaksanakan Pilkada hanya 2 (dua) daerah sedangkan pada Tahun

2015 yang melaksanakan Pilkada adalah 13 (tiga belas) daerah tambah 1 (satu) Provinsi,

berikut disajikan data tindaklanjut rekomendasi Pilkada 2015 dengan Pilkada 2017 :

Page 25: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 25

Keterangan Tahun 2015 Tahun 2017

Jumlah rekomendasi pelanganggaran

yang ditindaklanjuti oleh pihak yang

berwenang

121 5

Jumlah seluruh rekomendasi terkait

pelanggaran pada tahapan Pilkada 228 25

Realisasi 53, 07 % 20%

Berikut data-data rekapitulasi penindakan pelanggaran pada Pemilihan Kepala Daerah

tahun 2015 dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 :

Rekapitulasi Penindakan Pelanggaran Pada Pemilihan Tahun 2015 :

NO BAWASLU

PANWAS KAB/KOTA

PENINDAKAN

PELANGGARAN KAJIAN

LAPORAN TEMUAN ADM KODE

ETIK PIDANA

BUKAN

PELANGGARAN ASN

1 Provinsi Sumatera Barat 12 7 2 3 4 (Dihentikan) 11 -

2 Kota Padang 8 10 6 5 - 9 -

3 Kota Bukittinggi 4 8 6 - 2 (Dihentikan)

1 (SP-3)

3 -

4 Kota Padang Panjang - 11 10 - - 1 -

5 Kota Pariaman - 4 3 - - 1 -

6 Kota Payakumbuh - 1 - - - 1 -

7 Kota Sawahlunto 1 3 3 - - 1 -

8 Kota Solok 4 6 7 - - 2 1

9 Kabupaten Agam 7 13 10 1 8 (Dihentikan) 1 -

10 Kabupaten Dharmasraya 11 7 2 1 5 (Dihentikan) 10 -

11 Kabupaten Lima Puluh Kota 5 3 1 - 2 (Dihentikan) 5 -

12 Kabupaten Kep. Mentawai - 2 2 - - - -

13 Kabupaten Padang Pariaman 4 2 - 1 2 (Dihentikan) 2 1

14 Kabupaten Pasaman 19 19 20 2 14

(Dihentikan)

- 2

15 Kabupaten Pasaman Barat 7 15 16 - 3 (Dihentikan) 3 -

16 Kabupaten Pesisir Selatan 2 1 1 - - 2 -

17 Kabupaten Sijunjung - 4 3 1 - - -

Page 26: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 26

18 Kabupaten Solok 3 3 2 1 2 (Dihentikan) 1 -

19 Kabupaten Solok Selatan 4 4 5 1 - 2 -

20 Kabupaten Tanah Datar 10 4 4 2 2 (Dihentikan) 6 -

TOTAL 101 127 103 18 45 61 4

Rekap Penindakan Pelanggaran Pemilihan tahun 2017 :

Kab/Kota Laporan Temuan Pidana Adm Kode Etik Pelanggaran

Lainnya

Bukan

Pelanggaran

Kab. Kep. Mentawai 6 2 0 0 1 0 7

Kota Payakumbuh 16 1 2 2 1 0 13

Total 22 3 2 2 2 0 20

Ket : 1 Temuan di Kota Payakumbuh dengan 2 Penerusan (Adm dan Kode Etik)

Indikator 2 : Persentase Jumlah Layanan Laporan dan Temuan yang ditangani sesuai

ketentuan

Indikator ini mengukur bagaimana layanan temuan dan laporan yang ditangani yang

sesuai dengan ketentuan oleh Pengawas Pemilu, dalam menangani laporan dan temuan

pelangaran mengacu kepada Peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2015 tentang perubahan atas

peraturan Bawaslu Nomor 11 tahun 2014 tengtang Pengawasan pemilu.

Cara menghitung capaian indikator ini yaitu jumlah layanan laporan dan temuan

pelanggaran yang ditangani sesuai dengan ketentuan dbandingkan jumlah laporan dan temuan

pelanggaran yang diterima oleh Bawaslu dikalikan 100%.

Realisasi persentase jumlah layanan laporan dan temuan pelanggaran yang ditangani

sesuai dengan ketentua adalah :

Jumlah Pelanggaran yang

ditangani

Jumlah Pelanggaran yang

diterima Realisasi

25 Pelanggaran 25 Pelanggaran 100 %

Page 27: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 27

Kegiatan yang menunjang tercapainya target 100 % dalam hal Layanan dan Temuan

Pelanggaran yang ditangani sesuai Ketentuan :

1. Rapat Koordinasi, Rapat Kerja Teknis dan Bimbingan Teknis baik melibatkan

internal maupun melibatkan lembaga terkait;

2. Supervisi dan Monitoring Penindakan Pelanggarn.

Sasaran 3 : Menigkatnya kualitas Penyelesaian Sengketa

Salah satu kewenangan Bawaslu adalah penyelesaian sengketa, penyelesaian sengketa

adalah sengketa antar Peserta Pemilu dan sengketa antar Peserta Pemilu dengan Penyelengara

Pemilu akibat dari dikuarkannya Putusan KPU.

Tata cara penyelesaian sengketa untuk Pemiliha Kepala daerah Tahun 2017 diatur

didalam Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015, jangka waktu penyelesaian sengketa

adalah 12 (dua belas) hari sejak diterimanya laporan.

Ada dua indikator yang digunakan untuk mengukur tercapainya atau tidaknya sasaran

ketiga yaitu meningkatnya kualitas Penyelesaian Sengketa ini :

No Indikator Target Realisasi Capaian

1 Persentase tindaklanjut

penyelesaian sengketa 100% - -

2

Persentase Penyelesaian

Sengketa yang dilayani dengan

baik

92% 92 % 100%

Indikator 1 : Persentase tindaklanjut penyelesaian sengketa

Pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2015, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, Pengawas Pemilihan mempunyai kewenangan

menyelesaikan sengketa Pemilihan. Dengan adanya kewenangan baru tersebut, penyelesaian

sengketa tidak terpusat di Bawaslu Provinsi, namun demikian dengan kewenangan baru

tersebut, Panwas Pemilihan dituntut untuk menguasai tata cara penyelesaian sengketa

tersebut.

Bawaslu Provinsi Sumatera Barat menyadari bahwa dengan adanya kewenangan

baru bagi Pengawas tingkat Kabupaten/Kota memungkinkan terjadinya kesalahan prosedur

Page 28: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 28

dalam menyelesaikan sengketa, dengan begitu upaya yang dilakukan Bawaslu Provinsi

Sumatera Barat adalah dengan meningkatkan kualitas jajaran Pengawas dengan instensnya

melakukan Rapat Koordinasi dan juga melakukan Supervisi dan Monitoring serta melakukan

pendampingan terhadap Panwas yang menyelesaikan sengketa.

Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015 dan 2017 jumlah penyelesaian

sengketa tidaklah sebanyak pada saat Pemilihan Legislatif tahun 2014, hanya beberapa

daerah yang ada melakukan penyelesaian sengketa, bahkan untuk pemilihan tahun 2017 tidak

ada penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan di Kota Payakumbun dan

Kabupaten Kep. Mentawai.

Rekapitulasi Penyelesaian Sengketa Tahun 2015:

NO Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah Penyelesaian

sengketa

1 Bawaslu Provinsi Sumbar 1

2 Panwaslih Kabupaten Tanah Datar 1

3 Panwaslih Kabupaten Pasaman Barat 1

4 Panwaslih Kabupaten Pesisir Selatan 1

Rekapitulasi Penyelesaian Sengketa Tahun 2017:

NO Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah Penyelesaian

sengketa

1 Panwaslih Kabupaten Kep. Mentawai -

2 Panwaslih Kota Payakumbuh -

Persentase Tindaklanjut

Penyelesaian Sengketa

∑Permohonan Sengketa yang ditindaklanjuti x 100%

∑Permohonan Sengketa yang diterima

₌ 0 Permohonan yang ditindaklanjuti x 100%

0 Permohonan yang diterima

₌ 100 %

Page 29: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 29

Indikator 2 : Persentase Penyelesaian Sengketa yang dilayani dengan Baik

Indikator ini mengukur secara langsung bagaimana layanan penyelesaian sengketa dengan

baik, dengan menghitung capaian indikator namun memang pada pelaksanaan Pilkada Tahun

2017 tidak adany permohonan Penyelesaian Sengketa baik itu sengketa antar peserta maupun

sengeketa perserta dengan penyelenggara akibat dari Putusan KPU. Maka indikator capaian

ini bisa dikategorikan mencapai target 100%

3.3 Realisasi Keuangan

Realisasi keuangan tidak lepas dari pelaksanaan kegiatan yang telah direcanakan,

adapun pelaksanaan kegiatan Tahun 2017 Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang telah

dilaksanakan sebagai berikut :

PELAKSANAAN KEGIATAN DI TAHUN ANGGARAN 2017

NO KEGIATAN TANGGAL LOKASI KET

1

Rapat Koordinasi Gugus Tugas Pencegahan Pelanggaran pada Tahapan Kampanye di Media Masa pada Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Pemilihan Walikota Kota Payakumbuh (RDK)

25-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

2

Rapat Koordinasi Pencegahan Pelanggaran pada Tahapan Kampanye di Media Masa dalam Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Walikota Kota Payakumbuh (RDK)

26-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

3

Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan DPT dalam Rangka Persiapan Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara (Fullday)

27-Jan-17 Hotel Inna Muara Padang

4 Penyusunan Kontrak Kerja pada Badan Pengawas Pemilu Sumatera Barat (RDK)

27-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

Page 30: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 30

5

Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan Pengadaan Distribusi Logistik dalam rangka Persiapan Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara (Fullday)

28-Jan-17 Hotel Inna Muara Padang

6

Rapat Penyusunan SOP Tata Cara Pengaduan Pembayaran untuk Pelaksanaan Kegiatan dan Perjalanan Dinas Bawaslu Prov. Sumatera Barat (RDK)

31-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

7

Rakernis Sentra Gakkumdu Tahap II pada Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Walikota Kota Payakumbuh Tahun 2017 (Fullday)

06-Feb-17 Hotel Inna Muara Padang

8

Sosialisasi tatap muka hasil pemetaan TPS Rawan pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 Bawaslu Prov. Sumatera Barat (Fullday)

07-Feb-17 Hotel Inna Muara Padang

9 RDK Pengelolaan Administrasi Keuangan

07-Feb-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

10 Rapat Pengelolaan Penatausahaan Kearsipan (RDK)

28-Feb-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

11

Reviu Panwaslih Kab. Kep.Mentawai dan Panwaslih Kota Payakumbuh atas Penggunaan Dana Hibah Pilkada Tahun 2017 (Fullboard)

13 s.d 14 April 2017

Lawang Park, Kab. Agam

12

Peningkatan Kapasitas Organisasi dan SDM Bawaslu Prov. Sumatera Barat (Fullboard)

14 s.d 16 April 2017

Lawang Park, Kab. Agam

13

Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Kab. Kep. Mentawai dan Kota Payakumbuh pada Pemilihan Serentak Tahun 2017 (Fullboard)

23 s.d 25 April 2017

Ibis Hotel Padang

Page 31: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 31

14

Rapat Koordinasi Finalisasi Laporan Akhir Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 (Fullday)

26-Apr-17 Ibis Hotel Padang

15

Coffe Morning Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh Tahun 2017 (Halfday)

29-Apr-17 Hotel Kolivera Payakumbuh

16

Coffe Morning Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Kep. Mentawai Tahun 2017 (Halfday)

03-Mei-17 Hotel Viona Mentawai

17

FGD Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 dengan Media Masa (Fullday)

08-Mei-17 Hotel Grand Inna Muara

18

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

22-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang

19

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

23-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang

20

Rapat Implementasi SPIP pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Prov. Sumatera Barat (Fullday)

23-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang

21

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

29-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang

22

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Panjang Tahun 2018 (Fullday)

30-Mei-17 Wisma Pangeran Padang

Panjang

23

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)

31-Mei-17 Hotel Nantongga Pariaman

Page 32: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 32

24

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)

05-Jun-17 Hotel Nantongga Pariaman

25

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Sawahlunto Tahun 2018 (Fullday)

06-Jun-17 Gedung Pusat Kebudayaan

Sawahlunto

26

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

09-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang

27

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

10-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang

28

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Panjang Tahun 2018 (Fullday)

13-Jun-17 Wisma Pangeran Padang

Panjang

29

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Sawahlunto Tahun 2018 (Fullday)

14-Jun-17 Gedung Pusat Kebudayaan

Sawahlunto

30

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)

20-Jun-17 Hotel Nantongga Pariaman

31

Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)

21-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang

32

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018

05-Sep-17 Fave Hotel Padang

Page 33: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 33

33

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018

06-Sep-17 Hotel Amaris,

34

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2019

07-Sep-17 Hotel Flaminggo,

35

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020

08-Sep-17 Hotel Flaminggo,

36

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2021

12-Sep-17 Hotel Nan Tongga,

37

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2022

13-Sep-17 Hotel Nan Tongga,

38

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2023

13-Sep-17 Gedung Pusat Kebudayaan,

39 Pelantikan Panitia Pengawas Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat (Fullboard)

24 s.d 26 Agustus 2017

Rocky Hotel Padang

40 RDK Monev dan Evaluasi Pelaksaan Program/Kegiatan dan Anggaran

30-Agt-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

41 RDK Pengelolaan dan Penatausahaan Kearsipan

19-Sep-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

42 RDK Pengembangan Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PPID)

20-Sep-17 Kantor Bawaslu Prov.

Sumbar

Page 34: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 34

43

Kegiatan Pelantikan dan Bimtek Pengelolaan Keuangan bagi Kepala Panwas Kab/Kota se-Prov. Sumatera Barat (89)

25 s.d 27 Sept 2017

Grand Inna Muara

44

Bimtek Pengawasan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Panwas Kab/Kota se-Sumatera Barat (90)

27 s.d 29 Sept 2017

Grand Ina Muara

45

Rakor Administrasi Keuangan dalam rangka Reviu Pengelolaan dan Pertanggungjawaban APBN/Dana Hibah Panwas se-Sumbar (95)

9 s.d 11 November

2017 Nuansa Maninjau,

47

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif serta pemilihan Uda Uni Duta Pengawasan Bawaslu Prov. Sumatera Barat (97)

15-Nov-17 Basko Hotel, Padang

48

RDK Sosialisasi Hasil Pengawasan Penelitian Administrasi Calon Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019 dengan Media Masa (98)

16-Nov-17 Kantor Bawaslu Sumbar

49

Sosialisasi Hasil Pengawasan Verifikasi Admiistrasi dan Faktual Calon Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019 (101)

16-Nov-17 Kantor Bawaslu Sumbar

50 Pelatihan Aplikasi SAS bagi Sekertariat Panwas Kab/Kota se-Prov. Sumatera Barat (105)

23 s.d 24 Nov 2017

Rocky Hotel Padang

51

Rakernis Tata Kelola Arsip bagi Panwaskab Kab/Kota se Prov. Sumatera Barat dan Sosialisasi Perbawaslu No. 17 Tahun 2017 (105)

29-Nov-17 Rocky Hotel Padang

52

RDK dengan Mitra Kerja UNAND perihal Mekanisme Pengawasan Partisipatif Masyarakat berdasarkan nilai-nilai lokal (106)

24-Nov-17 Kantor Bawaslu

Page 35: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 35

53

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan dan Anggaran Bawaslu Sumbar (109)

01-Des-17 Rocky Hotel

54 Rapat Koordinasi Fasilitasi Tahapan Pengawasan Pemilu Tahun 2019 (109)

19-Des-17 Rocky Hotel

55

RDK dalam rangka pertanggungjawaban keuangan APBN dan Dana Hibah Panwas Kab/Kota se-Sumatera Barat serta Langkah-Langkah Persiapan Akhit Tahun 2017 (111)

14-Des-17 Kantor Bawaslu

56

RDK Peningkatan Pemahaman Penyusunan RKBMN di Lingkungan Sekretariat Bawaslu Sumbar (111)

20-Des-17 Kantor Bawaslu

57

RDK Peningkatan Pemahaman Pegisian SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) (116)

28-Des-17 Kantor Bawaslu

Realisasi keuangan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat ditargetkan mencapai 100%,

berdasarkan realisasi sampai dengan akhir tahun 2017yang juga termasuk didalamnya

anggaran Panwaslu Kabupaten/Kota realisasi keuangan mencapai 65, 57 %

Keterangan Target Realisasi % Capaian

Persentase Penyerapan DIPA

TA 2017 100% 65, 57 % 65, 57 %

Realisasi anggaran yang tidak termasuk anggaran Kabupaten/Kota mencapai 92,12 %

Keterangan Target Realisasi % Capaian

Persentase Penyerapan DIPA

TA 2017 100% 92,12 % 92,12 %

Page 36: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 36

Capaian realisasi keuangan Bawaslu tahun 2017 per sasaran (sudah masuk anggaran

Kabupaten/Kota) adalah sebagai berikut:

No Sasaran Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Capaian

(%)

1 Meningkatnya kualitas

pengawasan pemilu dan

integritas penyelenggaraan

pemilu untuk mewujudkan

pemilu yang demokratis

sebagai bagian dari konsolidasi

demokrasi

Rp. 44.174.312.000 Rp. 28.963.117.834 65, 57 %

TOTAL Rp. 44.174.312.000 Rp. 28.963.117.834 65, 57 %

Capaian realisasi keuangan Bawaslu tahun 2017 per sasaran (tidak termasuk anggaran

Kabupaten/Kota) adalah sebagai berikut:

No Sasaran Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Capaian

(%)

1 Meningkatnya kualitas

pengawasan pemilu dan

integritas penyelenggaraan

pemilu untuk mewujudkan

pemilu yang demokratis

sebagai bagian dari konsolidasi

demokrasi

Rp. 11.086.562.000 Rp. 10.212.680.332 92,12 %

TOTAL Rp. 11.086.562.000 Rp. 10.212.680.332 92,12 %

Capaian realisasi keuangan Bawaslu Tahun 2017 per Sasaran adalah sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS Anggaran Realisasi Capaian

1

Meningkatnya kualitas

pencegahan dan pelanggaran

Pilkada

Rp 3.992.593.000 Rp3.751820313

94 %

2

Meningkatnya Kualitas

Penanganan Pelanggaran

Pilkada

Rp2.340.842.000

Rp2.187.808.161

93%

3 Meningkatknya penyelesaian

sengketa

Rp120.290.000

0 0 %

TOTAL

Rp6.453.725.000

Rp5.939.628.474

92%

Page 37: BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2 September

LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 37

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait

dengan Akuntabilitas Kinerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2017, sebagai

berikut:

1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum

Provinsi Sumatera Barat tentang Pengawas Pemilu yang diamanatkan oleh Undang-

Undang telah dapat diselenggarakan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan capaian

rata-rata indikator sasaran sebesar 100% dan Realisasi Anggaran yang telah mencapai

rata-rata indikator sebesar 65, 57 %

2. Pelaksanaan program dan kegiatan Bawaslu tahun 2017 telah efektif dan efisien.

3. Bawaslu telah berupaya secara optimal melaksanakan kewajibannya dalam

meningkatkan pengawasan Pilkada sebagaimana yang telah dipersyaratkan pada UU RI

No. 8 Tahun 2015 dan 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti UU

Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi

Undang-Undang.

4. masih adanya beberapa permasalahan, seperti Panwaslu Kabupaten/Kota, bersifat tidak

tetap (ad hoc).

Rencana Kedepan sesuai dengan perjanjian kinerja Tahun 2018

Beberapa item yang direncanakan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas SDM Pengawas Pemilu yang beritegritas;

2. Meningkatkan kualitas pencegahan Pengawasan Pemilu;

3. Meningkatkan Partisipasi keterlibatan masyarakat dalam hal pelaporan pelanggaran

Pemilu;

4. Menurunkan jumlah Pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.