BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang...
Transcript of BAWASLU · Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang...
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 1
BAWASLU P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Jl. Pramuka Nomor 11, Padang Telp. 0751-7055301 / 7055304 Fax. 0751-7055302 Website : sumbar.bawaslu.go.id
PADANG, JANUARI 2018
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017 BADAN
PENGAWAS PEMILU PROVINSI
SUMATERA BARAT
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 2
PENGANTAR
Pengawasan Pemilu merupakan kehendakyang didasari perhatian luhur demi Pemilu
berkualitas. Kontribusi utama pengawasan Pemilu, selain untuk mendorong terwujudnya
pelaksanaan Pemilu yang berkualitas secara teknis, juga merupakan bagian yang penting bagi
keberlanjutan demokratisasi di Indonesia.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat memiliki peran strategis
dalam mewujudkan proses dan hasil Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil (luber dan jurdil) di Wilayah Provinsi Sumatera Barat. Sebagai lembaga yang
bertanggung jawab dalam melakukan pencegahan dan penindakan, Bawaslu menjadi kunci
atas berlangsungnya tahapan Pemilu yang berintegritas. Dalam menjalan tugas pokok dan
fungsinya, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terus meningkatkan strategi kelembagaan dalam
merespon tantangan kedepan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, sebagai Lembaga yang menggunakan
anggaran Negara dalam melaksanakan program dan kegiatan Pengawasan yang dilakukan
serta untuk mengedepankan keterbukaan akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan maka
perlu disusun Laporan Kinerje Instansi Pemerintah (LKIP).
LKIP Bawaslu merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Ketua
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
SURYA EFITRIMEN
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan Pengawas Pemilihan Umum Bawaslu Provinsi Sumatera Barat adalah salah
satu lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri dan bebas dari pengaruh berbagai pihak
manapun terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas dan
kewenangan Bawaslu diatur di dalam Undang-Undang No. 15 tahun 2011 tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum.
Bawaslu Provinsi Sumatera Baratmempunyai fungsi mengawasi Penyelenggaraan
Pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan untuk terwujudnya Pemilu yang
demokratis.Dengan dasar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tersebut, pada tanggal2
September 2012 Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Barat sudah menjadi badan
yang permanen yang disertai dengan dilantiknya pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
pertama pada tanggal 20 September 2012 yaitunya Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat periode 2012 s.d 2017, pada 20 September 2017 telah berganti kepemimpinan periode
2017 s.d 2022. Tahun 2017 merupakan masa transisi pergantian kepemimpinan di Bawaslu
Provinsi Sumtera Barat, namun demikian tidak mempengaruhi pelaksanaan program-program
kegiatan yang telah disusun dan direncanakan untuk Tahun Anggaran Tahun 2017.
Pada Tahun 2017 di Provinsi Sumatera Barat terdapat 2 (dua) Kabupaten/Kota yang
melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah serentak secara nasional yaitunya Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Kep. Mentawai, dengan kewenangan yang ada Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
melaksanakan rangkaian kegiatan-kegiatan yang menunjang terselenggaranya Pemilihan
Kepala Daerah yang Demokratis.
Pelaksanaan program dan kegiatan Bawaslu dalam rangka pelaksanaan fungsi dan
pencapaian kinerja dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga. Sebagai lembaga yang menggunakan anggaran Negara
dalam melaksanakan program dan kegiatannya serta untuk tetap mengedepankan sistem
keterbukaan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, maka disusunlah Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP).
LKIP Bawaslu merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta perwujudan kewajiban suatu
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 4
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. LKIP ini memberikan penjelasan
pencapaian kinerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat selama Tahun Anggaran 2017.
1.2 Kedudukan, Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum, berikut adalah Kedudukan, Tugas, Wewenang, dan Kewajiban dari
Bawaslu:
a. Kedudukan
Pada pasal 69 ayat 2 menyebutkan bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum,
selanjutnya disebut Bawaslu (Bawaslu dan Bawaslu Provinsi) adalah lembaga
Penyelenggara Pemilu yang bersifat tetap.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemilu langsung
di Indonesia, Tugas Panwaslu/Bawaslu Provinsi dalam mengawasi penyelenggaraan
Pemilu diatur dalam Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 15 Tahun 2011 sebagai
berikut.
b. Tugas dan wewenang Bawaslu Provinsi adalah:
1. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah Provinsi yang meliputi :
• Pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dan penetapan daftar
pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;
• Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara
pencalonananggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan pencalonan
Gubernur;
• Proses penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, dan calon gubernur;
• Penetapan calon gubernur;
• Pelaksanaan kampanye;
• Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
• Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil
Pemilu;
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 5
• Pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah kerjanya;
• Proses rekapitulasi suara dari seluruh kabupaten / kota yang dilakukan oleh KPU
Provinsi;
• Pelaksanaan penghitugan dan pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan
pemilu susulan; dan
• Proses penetapan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi dan pemilihan Gubernur;
2. Mengelola, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya
berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu Provinsi dan lembaga
kearsipan Provinsi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bawaslu dan ANRI;
3. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu;
4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU Provinsi untuk ditindaklanjuti;
5. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi
yang berwenang;
6. Menyampaikan laporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan
rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan adanya dugaan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu oleh Penyelenggara
Pemilu di tingkat Provinsi;
7. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi
kepada anggota KPU Provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Provinsi,
sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbukti melakukan tindakan
yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang
berlangsung;
8. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan
9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang.
Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu
Provinsi dapat:
1. Memberikan rekomendasi kepada KPU untuk menonaktifkan sementara dan/atau
mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f; dan
2. Memberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan laporan terhadap
tindakan yang mengandung unsur tindak pidana Pemilu.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 6
c. Kewajiban Bawaslu Provinsi adalah:
Sedangkan untuk Kewajiban Panwaslu/Bawaslu Provinsi Pada pasal 74, Bawaslu
memiliki kewajiban sebagai berikut ini:
1. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Pengawas Pemilu
pada semua tingkatan;
3. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu;
4. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden, Dewan Perwakilan
Rakyat, dan KPU sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan
kebutuhan; dan
5. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugas pokok, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dibantu oleh
Sekretariat Bawaslu Provinsi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Sekretariat
Bawaslu Provinsi menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Bawaslu
Provinsi;
b. pemberian dukungan administratif kepada Bawaslu Provinsi; dan
c. pelaksanaan perencanaan dan pengawasan internal, administrasi kepegawaian,
ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan
Sekretariat Bawaslu Provinsi.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 7
1.3 Struktur Organisasi
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat memiliki Struktur Organisasi sesuai dengan
Peraturan Bawaslu No. 2 tahun 2013. Dibawah ini tergambar struktur Organisasi
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2012 s.d 2017 dan periode 2017 s.d 2022
STRUKTUR BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT
PERIODE 2012 s.d 2017
BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT
Anggota/Koordiv.
Pencegahan dan Hubal
Ketua/Koordiv.
Organisasi dan SDM
Anggota/Koordiv.
Penindakan Pelanggaran
Surya Efitrimen, S.Pt,
MH Elly Yanti, SH Aermadepa, SH, MH
KEPALA SEKRETARIAT
Karnalis Kamaruddin, SH, M.Si
Kepala
Sub.Bagian
ADM
Kepala Sub. Bagian
TP3
Kepala Sub. Bagian
Hukum, Humas, Hubal
Kelompok Jabatan
Fungsional
Mafral, SE. Drs.Andi Bastian,
M.Si Nurelida, A.Md
PANWASLU
KABUPATEN/KOTA
Pleno
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 8
STRUKTUR BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT
PERIODE 2017 s.d 2022
BAWASLU PROVINSI SUMATERA BARAT
Anggota/Koordiv.
Pencegahan dan Hubal
Ketua/Koordiv. Organisasi
dan SDM
Anggota/Koordiv.
Penindakan Pelanggaran
Vifner, SH, MH Surya Efitrimen, S.Pt, MH Alni, SH, M.Kn
KEPALA SEKRETARIAT
Karnalis Kamaruddin, SH, M.Si
Kepala
Sub.Bagian
ADM
Kepala Sub.
Bagian TP3
Kepala Sub. Bagian
Hukum, Humas,
Hubal
Kelompok Jabatan Fungsional
Mafral, SE Drs.Andi
Bastian, M.Si Nurelida, A.Md
PANWASLU
KABUPATEN/KOTA
Pleno
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KERJA
Bawaslu sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya sebagai lembaga pengawas
Pemilu dituntut untuk menghasilkan Pemilu yang demokratis, berkualitas dan bermartabat.
Oleh karena itu dalam proses pelaksanaannya, Pemilu harus berjalan transparan, akuntabel,
kredibel, partisipatif dan hasilnya dapat diterima oleh semua pihak. Untuk itu, disusun visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis Bawaslu yang harus dicapai melalui pelaksanaan kegiatan
utama atau teknis yang bersifat substansi dan kegiatan pendukung yang bersifat fasilitasi.
2.1 Visi dan Misi Bawaslu
a. Visi dan Misi
Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Badan
Pengawas Pemilihan Umum Tahun 2015 – 2019, Bawaslu memiliki Visi yang menunjukkan
jati diri dan fungsi Bawaslu dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu “Terwujudnya Bawaslu
sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya dalam Penyelenggaraan Pemilu Demokratis,
Bermartabat, dan Berkualitas”.
Dalam pernyataan visi Bawaslu tersebut terdapat beberapa kata kunci, yaitu pengawal
terpercaya, demokratis, bermartabat dan berkulitas. Makna ringkas dari setiap kata tersebut
adalah sebagai berikut:
Pengawal : Berada di garda terdepan bersama masyarakat dalam mengawasi
penyelenggaraan pemilu;
Terpercaya : Melakukan pengawasan dalam bentuk pencegahan dan
penindakan, serta penyelesaian sengketa secara profesional,
berintegritas, netral, transparan, akuntabel, kredibel, dan
partisipatif sesuai asas dan prinsip umum penyelenggaraan pemilu
demokratis;
Demokratis : Melaksanakan pengawasan pemilu secara efektif dan efisien
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, serta jujur,
adil, dan kompetitif yang taat hukum, bertanggung jawab
(accountable), terpercaya (credible), dan melibatkan masyarakat
(participation);
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 10
Bermartabat : Melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu berupa
pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa sesuai
prinsip-prinsip moral sosial yang tinggi, seperti berani, tegas,
bertanggung jawab, jujur, adil dan bijaksana;
Berkualitas : Pemilu yang memiliki legitimasi baik proses maupun hasil yang
ditentukan oleh kinerja pengawasan yang dapat diukur tingkat
keberhasilannya (aspects ofperformance), strategi pengawasan
yang dapat mencegah potensi, indikasi awal pelanggaran, dan
penanganan dugaan pelanggaran secara cepat dan tepat(aspects
ofdesign),serta pengawasan dilakukan berdasarkan peraturan
hukum yang berlaku (aspects of conformance)
Untuk menjabarkan Visi tersebut, Bawaslu menyusun Misi yang akan dilaksanakan
oleh seluruh satuan kerja selama periode 2015-2019. Adapun Misi Bawaslu adalah :
1. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawasPemilu yang kuat, mandiri dan solid.
Agar pengawasan Pemilu dapat dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang-Undang,
maka diperlukan aparatur dan kelembagaan pengawas Pemilu yang kuat, mandiri dan
solid. Misi pertama sangat penting dan strategis karena merupakan pondasi utama dalam
mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Bawaslu dalam pengawasan
penyelenggaraan Pemilu. Misi ini merupakan kunci pertama dan utama untuk memasuki
pelaksanaan pengawasan.
2. Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan efisien.
Pola dan metode pengawasan sangat diperlukan karena merupakan dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengawasan Pemilu untuk memastikan semua
tugas, fungsi dan kewenangan pengawasan Bawaslu dapat berjalan efisien dan efektif.
Tahapan ini tidak akan berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh suatu sistem
control dan manajemen, serta teknologi yang berskala luas, terstruktur, sistematis dan
integratif.
3. Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen pengawasan yang
terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis teknologi.
Misi ini merupakan salah satu misi penting untuk mengetahui kinerja pengawasan
Pemilu mengalami peningkatan yang indikatornya adalah cepat, akurat dan transparan.
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta Pemilu, serta meningkatkan sinergi
kelembagaan dalam pengawasan pemilu partisipatif.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 11
konsisten menjalankan misi pertama, kedua dan ketiga diharapkan Bawaslu dapat
memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan Pemilu ke depan. Dengan demikian,
secara tidak langsung Bawaslu berperan sebagai lembaga “think tank” pertama, utama
dan strategis dalam perumusan kebijakan Pemilu.
Peran Bawaslu sebagai “think tank” pertama, utama, dan strategis sangat penting untuk
dua hal, yaitu secara internal akan meningkatkan citra Bawaslu, dan secara eksternal
akan meningkatkan citra pemerintahan, dimana keduanya merupakan bagian dari proses
pembangunan citra kelembagaan Negara dalam memperkuat kapabilitas simbolik sistem
politik Indonesia.
5. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan berupa pencegahan
dan penindakan, serta penyelesaian sengketa secara cepat, akurat dan transparan.
Apabila misi keempat terlaksana dengan baik maka secara langsung atau tidak langsung
kepercayaan publik akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan meningkatnya
kualitas kinerja pengawasan, yang indikatornya adalah cepat, akurat dan transparan.
Citra itu juga menjadi modal dasar untuk melaksanakan misi kelima, yaitu meningkatkan
keterlibatan masyarakat dan peserta Pemilu serta meningkatkan sinergi kelembagaan
dalam pengawasan Pemilu partisipatif.
6. Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan Pemilu baik bagi pihak
dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kepercayaan publik terhadap kualitas kinerja pengawasan Bawaslu merupakan prasyarat
untuk meningkatkan pengawasan partisipatif, yaitu pengawasan yang melibatkan
masyarakat, peserta Pemilu dan lembaga lain. Apabila Bawaslu dapat menjadi lembaga
pengawal terpercaya, maka misi keenam Bawaslu sangat mudah dilakukan, yaitu
menjadikan Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan Pemilu baik bagi pihak
dari dalam negeri negeri maupun pihak dari luar negeri.
b. Tujuan dan Sasaran Strategis
Dalam rangka mencapai Visi dan pelaksanaan Misi Bawaslu maka dirumuskan ke
dalam bentuk yang lebih terarah berupa perumusan tujuan organisasi. Tujuan organisasi
merupakan implementasi dari pernyataan Misi yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun. Tujuan utama Bawaslu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu
“meningkatkan kualitas dan efektifitas serta integritas kinerja pengawasan”.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 12
Selain itu perlu disusun Sasaran Strategis yang berdasarkan hasil identifikasi potensi
dan permasalahan yang dihadapi oleh Penyelenggara Pemilu. Adapun Sasaran Strategis
Bawaslu yang akan dicapai pada tahun 2017 adalah:
a) Meningkatnya kualitas pencegahan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.
b) Meningkatnya kualitas penindakan pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.
c) Meningkatnya kualitas penyelesaian sengketa Pemilu dan Pemilihan
d) Mendorong partisipatif masyarakat sipil dalam pengawasan Pemilu dan Pemilihan.
Tujuan dan Sasaran Kinerja
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja, maka Bawaslu perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Gambaran target kinerja Bawaslu 2015-2019 menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik
yang akan dicapai sesuai dengan program dan kegiatan pada periode 2015-2019. Indikator
kinerja ditetapkan secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan
informasi kinerja: output, outcome dan impact.
Berdasarkan penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan Renstra Bawaslu 2015-2019, Bawaslu
memiliki 2 program yang digunakan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Bawaslu 2015-
2019.
Program Strategis Bawaslu
Tujuan Sasaran Strategis Program
Meningkatkan kualitas
pengawasan pemilu dan
integritas penyelenggara
pemilu
Meningkatnya partisipasi
masyarakat, stakeholder, pemilih
pemula dalam pengawasan pemilu
1. Pengawas
Penyelenggaraan
Pemilu
Meningkatnya integritas
penyelenggaraan pemilu
2.2 Rencana Kinerja Bawaslu Tahun 2017
Rencana Strategis Bawaslu 2015 – 2019 yang memuat program pembangunan jangka
menengah kemudian diturunkan dalam rencana kegiatan (action plan) tahunan Untuk
mewujudkan capaian masing-masing indikator kinerja utama dari setiap sasaran strategis
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 13
Bawaslu, maka perlu disusun kegiatan tahunan untuk tahun 2017 yang terdiri dari kegiatan
kesekretariatan Bawaslu maupun kegiatan penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan
internal serta kegiatan penyelenggaraan dukungan pengawasan Pemilu, pembentukan
peraturan perundang-undangan dan penanganan pelanggaran Pemilu, dan penyelenggaraan
dukungan penegakan kode etik penyelenggaraan Pemilu. Rincian kegiatan pada masing-
masing indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut:
Rencana Kinerja Tahunan Bawaslu Tahun 2017
Indikator Kinerja Kegiatan
Persentase Peningkatan Jumlah
Keterlibatan Stakeholder dalam
Pengawasan Pilkada
1. Sosialisasi Pengawasan Partisipatif di Kabupaten/Kota
yang melaksanakan Pilkada dengan melibatkan
Stakeholder, tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh
Adat, Perguruan tinggi, Pemilih Pemula, Organisasi
Pemuda dan Media Massa
Menurunnya Jumlah Pelanggaran Pilkada 2. Mengedapankan fungsi Pencegahan dengan melakukan
Rapat Koordinasi dengan sesama penyelenggara
Pemilu/Pemilihan, melakukan Sosialisasi Pengawasan
Partisipatif
Persentase Peningkatan Jumlah
Rekomendasi Pelanggaran Pilkada yang
ditindaklanjuti
3. Supervisi ke Jajaran Panwas Kabupaten/Kota yang
melaksanakan Pilkada dalam rangka Pembinaan SDM
Panwaslu
Persentase Jumlah Layanan Laporan dan
Temuan Pelanggaran yang ditangani
sesuai Ketentuan
4. Jelajah Pengawasan
Persentase tindak lanjut penyelesaian
Sengketa
5. Rapat Koordinasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu
Persentase Penyelesaian yang dilayani
dengan baik
6. Rapat Kerja Teknis Pengawasan setiap Tahapan
7. Rapat Kerja Teknis Penanganan Pelanggaran
8. Rapat Kerja Teknis Penyelesaian Sengketa
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 14
2.3 Perjanjian Kinerja Bawaslu Tahun 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil dan mencapai target kinerja.
Secara rinci, Indikator Kinerja Umum Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sumatera Barat adalah sebagai berikut:
PERJANJIAN KINERJA 2017
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
2017
Program Anggaran
1 Meningkatnya
Kualitas
Pencegahan
Indikasi Potensi
Pelanggaran
Pilkada di
Wilayah Sumatera
Barat
Persentase
peningkatan jumlah
keterlibatan
stakeholder dalam
pengawasan Pilkada
5 %
1. Program
Pengawasan
Penyelenggar
an Pemilu
Rp. 44.174.312.000
Menurunnya Jumlah
Pelanggaran Pilkada
10 %
2 Meningkatkan
kualitas
penindakan
pelanggaran
Pilkada di
Wilayah Sumatera
Barat
Persentase
Peningkatan Jumlah
Rekomendasi
Pelanggaran Pilkada
yang Ditindaklanjuti
5 %
Persentase Jumlah
Layanan Laporan
dan Temuan
Pelanggaran yang
100 %
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 15
ditangani sesuai
Ketentuan
3 Meningkatnya
Kualitas
Penyelesaian
Sengketa di
Wilayah Sumatera
Barat
Persentase Tindak
lanjut Penyelesaian
Sengketa 100 %
Persentasi
Penyelesaian yang
dilayani dengan
baik
92 %
Mengacu kepada perjanjian kinerja diatas dalam rangka pelaksanaan pengawasan
Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan
Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 yang tahapannya sudah dimulai pada tahun 2017,
Bawaslu Provinisi Sumatera Barat telah menyusun kegiatan guna meningkatkan kualitas
pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah secara Umum dan kualitas Pengawasan secara khusus.
Pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 dan 2018 tersebut memang
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat tidak terlibat langsung dalam hal
pengawasan, namun demikian fungsi supervisi dan monitoring tidak bisa dilepaskan dari
kontroling yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terhadap Pelaksanaan
Pengawasan yang dilakukan oleh jajaran Penitia Pengawas Pemilihan di Kabupaten/Kota
pada tahun 2017 yang melaksanakan Pemilihan dan peningkatan keikutsertaan masyarakat
dalam Pemilihan dan Pengawasan Pemilihan pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018.
Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 untuk Sumatera Barat dilaksanakan di 2 (dua)
daerah yaitunya Kabupaten Kep. Mentawai dan Kota Payakumbuh, pelaksanaan Pemilihan
ini sendiri telah dimulai tahapannya pada pertengahan tahun 2016. Guna menciptakan
Pemilihan Kepala Daerah yang berjalan secara demokrati, Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinisi Sumatera Barat membentuk Badan Ad hoc di 2 (dua) daerah yang
melaksanakan Pemilihan tersebut untuk nantinya akan melaksanakan tugas, pokok, dan
fungsi sebagai Pengawas Pemilihan.
Selain membentuk Panwas Pemilihan, Bawaslu Provinsi juga menyusun rencana dan
program-program kegiatan yang nantinya dapat menunjang terwujudnya Pemilihan yang
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 16
demokratis dan melibatkan peran serta masyarakat, dari mulai awal tahapan sampai dengan
hari pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat gencar
melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif di 2 (dua) daerah tersebut. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan dan memberikan pendidikan politik kepada seluruh lapisan masyarakat
termasuk juga pemilih pemula dan Stakeholder terkait. Selain itu juga Bawaslu Provinis
Sumatera Barat juga mempersiapkan Panwas Pemilihan dengan melakukan Bimbingan
Teknis, Rapat Koordinasi, Rapat Kerja Teknis guna memberikan pemahaman dan
mempersiapkan Panwas untuk menjalankan tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan
Perundang Undangan yang berlaku.
Begitupun juga persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 yang
akan dilaksanakan di 4 (empat) daerah yaitunya Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang
Panjang dan Kota Sawahlunto. Dengan metode yang sama yaitunya Sosialisasi Pengawasan
Partisipatif, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat mengharapkan nantinya Pemilihan yang akan
dilakanakan berjalan dengan baik dan tinggi akan keikutsertaan serta partisipasi dari seluruh
lapisan masyarakat, sehingga jauh sebelum dimulainya tahapan Pemilihan Kepala Daerah
tahun 2018 pelaksanaan Sosialisasi ini telah dilaksanakan dengan sasaran yaitunya :
1. Seluruh lapisan masyarakat yang ada di akar rumput;
2. Pemilih Pemula yang nantinya akan menjadi basis suara potensial yang akan menjadi
sasaran dari Pasangan Calon atau Tim Kampanye;
3. Media massa;
4. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, Lembaga Suadaya Masyarakat serta
Stakeholder terkait.
Untuk Pembentukan Pengawas Pemilihan dilakukan medio bulan juli s.d Agustus
2018, selain membentuk Panwas Pemilihan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga
membentuk Panwaslu untuk pelaksanaan pengawasan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden
dan Wakil Presideng tahun 2019. Setelah mengikuti beberapan rangkaian tahapan seleksi,
maka pada tanggal 24 Agustus 2018 dilantik dan disumpahnya Panwaslu Kabupaten/Kota di
19 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
Bergantinya Pimpinan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang mana Anggota
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2012-2017 telah habis masa tugasnya dan diganti
dengan Anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Barat periode 2017-2022 tidak mengganggu
ritme kerja yang telah direncanakan, dengan adanya perencanaan yang telah disusun
sebelumnya Pimpinan periode 2017-2022 tinggal menjalankan, namun memang ada beberapa
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 17
perubahan susunan dan pola pelaksanaan kegiatan yang diganti dan diperbaharui, seperti
sosialisasi dirubah lebih inovatif, beberapa kegiatan baru sebagai berikut :
1. Adanya Pojok Pengawasan, merupakan suatu wadah informasi yang disediakan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang terdapat di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat yang bisa diakses oleh seluru lapisan yang ada di masyarakat;
2. Adanya Duta Pengawas Pemilu, pemilihan Uda Uni Duta Pengawasan ini bertujuan
sebagai media sosialisasi yang mana sasarannya adanya remaja atau pemiliha pemula.
Diharapkan Uda Uni ini nantinya dapat berperan aktif baik dalam kegiatan formal
maupun informal yang mereka ikuti, dengan terlebih dahulu diberi pembekalan terkait
dengan Pengawasan Pemilu dan Pemilihan.
Dari beberapa inovasi yang dilahirkan tersebut, diharapkan dapat lebih menunjang
sarana sosialisasi partisipatif kepada masyarakat, adanya beberapa pola dan metode yang
dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat sekaligus juga memberikan
pendidikan politik kepada masyarakat.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Kinerja Bawaslu tahun 2017 pada dasarnya merupakan bagian dari suatu proses atau
kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra 2015-2019. Dengan demikian, pencapaian kinerja
per satuan kegiatan di tahun 2017 merupakan bagian dari pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra 2015-2019.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana
kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasi yang telah dicapai. Perbedaan antara yang
diperoleh merupakan indikasi keberhasilan atau ketidakberhasilan terhadap sebuah sasaran.
Keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran merupakan upaya untuk melakukan
peningkatan atau perbaikan yang diperlukan di masa yang akan datang untuk mewujudkan
Bawaslu sebagai lembaga pengawal terpercaya, bermartabat dan berkualitas.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi dan analisis capaian kinerja dilakukan untuk setiap capaian sasaran strategis
yang telah ditetapkan. Masing-masing sasaran tersebut akan diuraikan beserta permasalahan
yang terkait dengan capaiannya. Berikut ini adalah evaluasi dan analisis capaian kinerja tahun
2017:
NO SASARAN STRATEGIS RATA-RATA CAPAIAN
1 Meningkatnya kualitas pencegahan dan
pelanggaran Pilkada 100 %
2 Meningkatnya Kualitas Penanganan
Pelanggaran Pilkada 100 %
3 Meningkatknya penyelesaian sengketa 100 %
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 19
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas pencegahan dan pelanggaran Pilkada
Peningkatan kualitas pencegahan pelanggaran menjadi sasara pertama dari kineja dan
program-program kerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, sesuai dengan yang diamanatkan
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peningkatan kualitas pencegahan pelanggaran Pilkada merupakan salah satu sasaran
strategis yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
Dalam sasaran strategis ini terdapat 2 (dua) indikator yaitu Persentase peningkatan
jumlah keterlibatan stakeholder dalam pengawasan Pilkada dan Menurunnya jumlah
Pelanggaran Pilkada dengan rincian sebagai berikut :
No Indikator Target Realisasi Capaian
1
Persentase peningkatan jumlah
keterlibatan stakeholder dalam
pengawasan Pilkada
5 % 11 % 220 %
2 Menurunnya jumlah Pelanggaran
Pilkada 10 % - -
Indikator 1 : Persentase Peningkatan Jumlah Keterlibatan Stakeholder dalam Pengawasan
Pilkada
Pelibatan Stakeholder dalam pengawasan Pilkada menjadi salah satu indikator
meningkat tidaknya kualitas pencegahan, jika dibandingkan Pelibatan Stakeholder di Pilkada
2015 dengan Pilkada 2017 adanya peningkatan jumlah Stakeholder yang terlibat
Pelibatan Stakeholder
2016 2017
UNSUR PEMERINTAH
Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan
Wakil Walikota
Kesbangpol Kesbangpol
Kepolisian Kepolisian
Kejaksaan Kejaksaan
Satpol PP Satpol PP
KPU Kabupaten/Kota KPU Kabupaten/Kota
ASN di tingkat Kecamatan dan Kelurahan
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 20
PARTAI POLITIK
DPW/DPD Golkar DPW/DPD Golkar
DPW/DPD Gerindra DPW/DPD Gerindra
DPW/DPD Hanura DPW/DPD Hanura
DPW/DPD Demokrat DPW/DPD Demokrat
DPW/DPD PAN DPW/DPD PAN
DPW/DPD PPP DPW/DPD PPP
DPW/DPD PKB DPW/DPD PKB
DPW/DPD PKS DPW/DPD PKS
DPW/DPD PDIP DPW/DPD PDIP
DPW/DPD Nasdem DPW/DPD Nasdem
DPW/DPD PBB DPW/DPD PBB
DPW/DPD PKPI DPW/DPD PKPI
OKP, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH ADAT
Pemuda Pancasila Pemuda Pancasila
KNPI KNPI
HMI HMI
Pemuda Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah
Nahdatul Ulama Nahdatul Ulama
Muhammadiyah Muhammadiyah
LKAAM LKAAM
LIMPAPEH LIMPAPEH
Bundo Kanduang Bundo Kanduang
Karang Taruna
PKK
MEDIA MASSA
Harian Umum Padang Ekspres Harian Umum Padang Ekspres
Harian Umum Haluan Harian Umum Haluan
Harian Umum Singgalang Harian Umum Singgalang
Padang TV Padang TV
TVRI TVRI
RRI RRI
Antara Antara
Metro TV Metro TV
Klassi FM Klassi FM
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 21
Indosiar Indosiar
Padang.today Padang.today
Harian Rakyat Sumbar Harian Rakyat Sumbar
CNN Idonesia CNN Idonesia
MNS grup
Surat Kabar Poligobat
MAHASISWA DAN PEMILIH PEMULA
Universitas Andalas Universitas Andalas
Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Perwakilan SMA/SMK Perwakilan SMA/SMK
Universitas Taman Siswa STIE Payakumbuh
Universitas Putra Muhammad Yamin STAI Payakumbuh
Dari data diatas stakeholder yang ikut berpartisipasi pada Pilkada 2015 sebanyak 45
pada Pilkada Tahun 2017 terdapat penambahan 5 Stakeholder.
Persentase Peningkatan
Jumlah Keterlibatan Stakeholder
Dalam Pengawasan Pilkada
∑Stakeholder 2017-∑Stakeholder 2016 x 100%
∑Stakeholder 2015
₌ 50-45 x 100%
45
₌ 11 %
Berdasarkan data diatas terdapat peningkatan keterlibatan stakeholder dalam
pengawasan pilkada sebesar 5%, dan akan ditingkatkan lagi untuk pelaksanaan Pemilu dan
Pemilihan ditahun tahun mendatang karena peran strategis dari Stakholder begitu terasa
dalam pengembangan Pengawasan Partisipatif.
Indikator Target Realisasi Capaian
Persentase peningkatan jumlah
keterlibatan stakeholder dalam
pengawasan Pilkada
5 % 11 % 220 %
Sesuai dengan target pencapaian yang terdapat diperjanjian kinerja, terkait dengan
persentase peningkatan jumlah keterlibatan Stakeholder pada Tahun 2017 telah mencapai 5
% dengan capaian realisasi 100 %, dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung
tercapainya sasaran yang ditargetkan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 22
NO KEGIATAN
1 Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
2 Rapat Koordinasi dengan Stakeholder di Kabupaten/Kota
3 Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
4 Media Gathering dengan Media Massa Cetak dan Elektronik
5 Cofee morning dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, OKP
6 FGD Pengawasan Partisipatif
Indikator 2 : Menurunnya jumlah Pelanggaran
Pelanggaran Pilkada dapat berasal dari temuan dan laporan dugaan pelanggaran,
temuan alaha hasil pengawasan Pengawas Pemilu sedangkan laporan dugaan pelanggaran
adalah laporan yang disampaikan oleh pelapor yang berasal dari masyarakat, pasangan calon,
tim kampanye kepada Pengawas tentang dugaan pelanggaran Pilkada.
Indikator yang digunakan untuk mengukur putcome dari pengawasan khusunya upaya
pencegahan yang dilakukan Pengawas Pilkada, dimana untuk pelanggaran tahun 2016 adalah
pelanggaran yang terjadi pada tahapan Pilkada pada Tahun 2016 sedangkan Pelanggaran
Tahun 2017 merupakan Pelanggaran pada Tahapan Pilkada 2017. Namun jika dilihat
memang jumlah pelanggaran yang terjadi pada tahun 2017 lebih banyak dari pada Tahun
2016 hal ini dikarenakan laporan dan temuan lebih banyak ketika pasca Pemungutan dan
penghitungan suara, artinya setelah hasil dari penghitungan suara diketahui, berikut
perbandingan jumlah pelanggaran :
No Kabupaten/Kota Total Pelanggaran
2016 2017
1 Kabupaten Kep. Mentawai 1 7
2 Kota Payakumbuh 3 14
Total 4/2Kab Ko 21/2 Kab Ko
Berdasarkan tabel diatas memang tidak terjadi penurunan jumlah pelanggaran, dengan
rataan jumlah pelanggaran lebih tinggi pada Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016.
Pelaksanaan Pilkada Tahun 2017 merupakan Pilkada serentak Tahun 2017, di
Sumatera Barat terdapat 2 (dua) daerah yang melaksanakan Pilkada yaitunya Kabupaten Kep.
Mentawai dan Kota Payakumbuh, pada Tahun 2015 Pilkada diikuti oleh 13 Kabupaten/Kota
seluruh Sumatera Barat. Untuk data pelanggaran lebih banyak terjadi pada saat pasca proses
pemungutan dan penghitungan suara, setelah diketahuinya hasil pemilihan.
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 23
Kendala yang dialami, khusunya di kabupaten Kep. Mentawai yang merupakan
daerah kepulauan dimana terbatasnya transportasi yang ada untuk menjangkau Kecamatan,
kecamatan di Kabupaten Kep. Mentawai berjumlah 10 Kecamatan yang tersebar di 3 Pulau,
selain masalah gegrafis beberapa permasalah lain terkait penindakan pelanggaran yaitunya :
1. Waktu penangana pelanggaran yang sempit;
2. Pengaturan sanksi administrasi berupa pembatalan masih tergantung pada putusan
pengadilan;
3. Adanya pelanggaran pidana yang tidak dapat dikenakan sanksi karena didalam
ketentuan undang-undang tidak diatur mengenai sanksi Pidananya.
Sasaran 2 : Menigkatnya kualitas penindakan pelanggaran
No Indikator Target Realisasi Capaian
1
Persentase Peningatan Jumlah
Rekomendasi Pelanggaran
Pilkada yang ditindaklanjuti
5% - -
2
Persentase Jumlah Layanan
laporan dan Temuan Pelanggaran
yang ditangani sesuai ketentuan
100% 100% 100%
Indikator 1 : Persentase Penngkatan jumlah rekomendasi pelanggaran yang ditindaklanjuti
Penindakan Pelanggaran merupakan salah satu tugas pokok dari Pengawas Pemilu
selain pencegahan dan pengawasan, jika tidak bisa dicegah makan akan dilakukan proses
penindakan pelanggaran, maka dari itu tugas penindakan merupakan juga merupakan bagian
penting, meningkatnnya jumlah rekomendasi pelanggaran yang ditindaklanjuti dan pelayanan
yang baik sesuai dengan ketentuan atas laporan dan temuan pelanggaran.
Dalam meningkatkan kualitas penindakan pelanggaran dan penyelesaian sengketa
pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan
upaya-upaya peningkatan kapasitas dan kualitas dari jajaran Pengawas khusunya jajaran
Pengawas tingkat Kabupaten/Kota, beberapa hal yang dilakukan sebagai berikut :
1. Bimbingan Teknis bagi Pengawas Pemilihan tingkat Kabupaten/Kota;
2. Rapat Koordinasi dengan sesama penyelenggara pemilu dalam hal ini Panwas
Pimilihan dan KPU Kabupaten/Kota;
3. Rapat Koordinasi dengan Kepolisian dan Kejaksaan yang tergabung didalam Sentra
Penegakan Hukum Terpadu (sentra gakkumdu);
4. Rapat Kerja Teknis bagi Panwas Pemilihan pada setiap Tahapan penyelenggaraan
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 24
Pemilihan yang diselenggarakan;
5. Supervisi dan Monitoring yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
dalam hal pelaksanaan tugas-tugas jajaran Pengawas ditingkat Kabupaten/Kota.
Indikator ini mengukur outcome pengawasan khususnya terhadap rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Pengawas Pemilu dan ditindaklanjuti oleh pihak eksternal (KPU,
Kepolisian, Kejaksaan) dan juga DKPP dari sisi pelanggaran kode etik, cara mengukurny a
persentase pelanggaran yang ditindaklanjuti pada tahun tahapan penyelenggaraan dikurangi
persentase pelanggaran yang ditindaklanjuti pada tahun penyelenggaraan sebelumnya.
Temuan/laporan 2017 Tindaklanjut
Keterangan jumlah Keterangan Jumlah
Temuan 3 Administrasi 2
Laporan 22
Pidana 2
Kode etik 1
Pelanggaran lainnya 0
Jumlah Total 25 Total 5
Realisasi 20 %
Persentase jumlah rekomendasi Pengawas Pemilu yang ditindaklanjuti oleh Lembaga
lain pada Pilkada 2017 sebesar 2%,. Rekomendasi yang telah dikeluarkan merupakan
putusannya merupakan kewenangan dari lembaga lain hal ini menjadi salah satu hambatan
Pengawas yang tidak memiliki kewenangan untuk memutus langsung pelanggaran tersebut
baik berupa laporan maupun temuan, jika kita bandingkan dengan rekomendasi Pengawas
Pemilu pada Pelaksanaan Pilkada 2015 memang tidak bisa dijadikan tolak ukur persentase
meningkatnya jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti, hal ini dikarenakan pada tahun 2017
di Sumatera Barat yang melaksanakan Pilkada hanya 2 (dua) daerah sedangkan pada Tahun
2015 yang melaksanakan Pilkada adalah 13 (tiga belas) daerah tambah 1 (satu) Provinsi,
berikut disajikan data tindaklanjut rekomendasi Pilkada 2015 dengan Pilkada 2017 :
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 25
Keterangan Tahun 2015 Tahun 2017
Jumlah rekomendasi pelanganggaran
yang ditindaklanjuti oleh pihak yang
berwenang
121 5
Jumlah seluruh rekomendasi terkait
pelanggaran pada tahapan Pilkada 228 25
Realisasi 53, 07 % 20%
Berikut data-data rekapitulasi penindakan pelanggaran pada Pemilihan Kepala Daerah
tahun 2015 dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017 :
Rekapitulasi Penindakan Pelanggaran Pada Pemilihan Tahun 2015 :
NO BAWASLU
PANWAS KAB/KOTA
PENINDAKAN
PELANGGARAN KAJIAN
LAPORAN TEMUAN ADM KODE
ETIK PIDANA
BUKAN
PELANGGARAN ASN
1 Provinsi Sumatera Barat 12 7 2 3 4 (Dihentikan) 11 -
2 Kota Padang 8 10 6 5 - 9 -
3 Kota Bukittinggi 4 8 6 - 2 (Dihentikan)
1 (SP-3)
3 -
4 Kota Padang Panjang - 11 10 - - 1 -
5 Kota Pariaman - 4 3 - - 1 -
6 Kota Payakumbuh - 1 - - - 1 -
7 Kota Sawahlunto 1 3 3 - - 1 -
8 Kota Solok 4 6 7 - - 2 1
9 Kabupaten Agam 7 13 10 1 8 (Dihentikan) 1 -
10 Kabupaten Dharmasraya 11 7 2 1 5 (Dihentikan) 10 -
11 Kabupaten Lima Puluh Kota 5 3 1 - 2 (Dihentikan) 5 -
12 Kabupaten Kep. Mentawai - 2 2 - - - -
13 Kabupaten Padang Pariaman 4 2 - 1 2 (Dihentikan) 2 1
14 Kabupaten Pasaman 19 19 20 2 14
(Dihentikan)
- 2
15 Kabupaten Pasaman Barat 7 15 16 - 3 (Dihentikan) 3 -
16 Kabupaten Pesisir Selatan 2 1 1 - - 2 -
17 Kabupaten Sijunjung - 4 3 1 - - -
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 26
18 Kabupaten Solok 3 3 2 1 2 (Dihentikan) 1 -
19 Kabupaten Solok Selatan 4 4 5 1 - 2 -
20 Kabupaten Tanah Datar 10 4 4 2 2 (Dihentikan) 6 -
TOTAL 101 127 103 18 45 61 4
Rekap Penindakan Pelanggaran Pemilihan tahun 2017 :
Kab/Kota Laporan Temuan Pidana Adm Kode Etik Pelanggaran
Lainnya
Bukan
Pelanggaran
Kab. Kep. Mentawai 6 2 0 0 1 0 7
Kota Payakumbuh 16 1 2 2 1 0 13
Total 22 3 2 2 2 0 20
Ket : 1 Temuan di Kota Payakumbuh dengan 2 Penerusan (Adm dan Kode Etik)
Indikator 2 : Persentase Jumlah Layanan Laporan dan Temuan yang ditangani sesuai
ketentuan
Indikator ini mengukur bagaimana layanan temuan dan laporan yang ditangani yang
sesuai dengan ketentuan oleh Pengawas Pemilu, dalam menangani laporan dan temuan
pelangaran mengacu kepada Peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2015 tentang perubahan atas
peraturan Bawaslu Nomor 11 tahun 2014 tengtang Pengawasan pemilu.
Cara menghitung capaian indikator ini yaitu jumlah layanan laporan dan temuan
pelanggaran yang ditangani sesuai dengan ketentuan dbandingkan jumlah laporan dan temuan
pelanggaran yang diterima oleh Bawaslu dikalikan 100%.
Realisasi persentase jumlah layanan laporan dan temuan pelanggaran yang ditangani
sesuai dengan ketentua adalah :
Jumlah Pelanggaran yang
ditangani
Jumlah Pelanggaran yang
diterima Realisasi
25 Pelanggaran 25 Pelanggaran 100 %
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 27
Kegiatan yang menunjang tercapainya target 100 % dalam hal Layanan dan Temuan
Pelanggaran yang ditangani sesuai Ketentuan :
1. Rapat Koordinasi, Rapat Kerja Teknis dan Bimbingan Teknis baik melibatkan
internal maupun melibatkan lembaga terkait;
2. Supervisi dan Monitoring Penindakan Pelanggarn.
Sasaran 3 : Menigkatnya kualitas Penyelesaian Sengketa
Salah satu kewenangan Bawaslu adalah penyelesaian sengketa, penyelesaian sengketa
adalah sengketa antar Peserta Pemilu dan sengketa antar Peserta Pemilu dengan Penyelengara
Pemilu akibat dari dikuarkannya Putusan KPU.
Tata cara penyelesaian sengketa untuk Pemiliha Kepala daerah Tahun 2017 diatur
didalam Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015, jangka waktu penyelesaian sengketa
adalah 12 (dua belas) hari sejak diterimanya laporan.
Ada dua indikator yang digunakan untuk mengukur tercapainya atau tidaknya sasaran
ketiga yaitu meningkatnya kualitas Penyelesaian Sengketa ini :
No Indikator Target Realisasi Capaian
1 Persentase tindaklanjut
penyelesaian sengketa 100% - -
2
Persentase Penyelesaian
Sengketa yang dilayani dengan
baik
92% 92 % 100%
Indikator 1 : Persentase tindaklanjut penyelesaian sengketa
Pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2015, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, Pengawas Pemilihan mempunyai kewenangan
menyelesaikan sengketa Pemilihan. Dengan adanya kewenangan baru tersebut, penyelesaian
sengketa tidak terpusat di Bawaslu Provinsi, namun demikian dengan kewenangan baru
tersebut, Panwas Pemilihan dituntut untuk menguasai tata cara penyelesaian sengketa
tersebut.
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat menyadari bahwa dengan adanya kewenangan
baru bagi Pengawas tingkat Kabupaten/Kota memungkinkan terjadinya kesalahan prosedur
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 28
dalam menyelesaikan sengketa, dengan begitu upaya yang dilakukan Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat adalah dengan meningkatkan kualitas jajaran Pengawas dengan instensnya
melakukan Rapat Koordinasi dan juga melakukan Supervisi dan Monitoring serta melakukan
pendampingan terhadap Panwas yang menyelesaikan sengketa.
Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015 dan 2017 jumlah penyelesaian
sengketa tidaklah sebanyak pada saat Pemilihan Legislatif tahun 2014, hanya beberapa
daerah yang ada melakukan penyelesaian sengketa, bahkan untuk pemilihan tahun 2017 tidak
ada penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Panwas Pemilihan di Kota Payakumbun dan
Kabupaten Kep. Mentawai.
Rekapitulasi Penyelesaian Sengketa Tahun 2015:
NO Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah Penyelesaian
sengketa
1 Bawaslu Provinsi Sumbar 1
2 Panwaslih Kabupaten Tanah Datar 1
3 Panwaslih Kabupaten Pasaman Barat 1
4 Panwaslih Kabupaten Pesisir Selatan 1
Rekapitulasi Penyelesaian Sengketa Tahun 2017:
NO Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah Penyelesaian
sengketa
1 Panwaslih Kabupaten Kep. Mentawai -
2 Panwaslih Kota Payakumbuh -
Persentase Tindaklanjut
Penyelesaian Sengketa
∑Permohonan Sengketa yang ditindaklanjuti x 100%
∑Permohonan Sengketa yang diterima
₌ 0 Permohonan yang ditindaklanjuti x 100%
0 Permohonan yang diterima
₌ 100 %
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 29
Indikator 2 : Persentase Penyelesaian Sengketa yang dilayani dengan Baik
Indikator ini mengukur secara langsung bagaimana layanan penyelesaian sengketa dengan
baik, dengan menghitung capaian indikator namun memang pada pelaksanaan Pilkada Tahun
2017 tidak adany permohonan Penyelesaian Sengketa baik itu sengketa antar peserta maupun
sengeketa perserta dengan penyelenggara akibat dari Putusan KPU. Maka indikator capaian
ini bisa dikategorikan mencapai target 100%
3.3 Realisasi Keuangan
Realisasi keuangan tidak lepas dari pelaksanaan kegiatan yang telah direcanakan,
adapun pelaksanaan kegiatan Tahun 2017 Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang telah
dilaksanakan sebagai berikut :
PELAKSANAAN KEGIATAN DI TAHUN ANGGARAN 2017
NO KEGIATAN TANGGAL LOKASI KET
1
Rapat Koordinasi Gugus Tugas Pencegahan Pelanggaran pada Tahapan Kampanye di Media Masa pada Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Pemilihan Walikota Kota Payakumbuh (RDK)
25-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
2
Rapat Koordinasi Pencegahan Pelanggaran pada Tahapan Kampanye di Media Masa dalam Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Walikota Kota Payakumbuh (RDK)
26-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
3
Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan DPT dalam Rangka Persiapan Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara (Fullday)
27-Jan-17 Hotel Inna Muara Padang
4 Penyusunan Kontrak Kerja pada Badan Pengawas Pemilu Sumatera Barat (RDK)
27-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 30
5
Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan Pengadaan Distribusi Logistik dalam rangka Persiapan Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara (Fullday)
28-Jan-17 Hotel Inna Muara Padang
6
Rapat Penyusunan SOP Tata Cara Pengaduan Pembayaran untuk Pelaksanaan Kegiatan dan Perjalanan Dinas Bawaslu Prov. Sumatera Barat (RDK)
31-Jan-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
7
Rakernis Sentra Gakkumdu Tahap II pada Pemilihan Bupati Kab. Kep. Mentawai dan Walikota Kota Payakumbuh Tahun 2017 (Fullday)
06-Feb-17 Hotel Inna Muara Padang
8
Sosialisasi tatap muka hasil pemetaan TPS Rawan pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 Bawaslu Prov. Sumatera Barat (Fullday)
07-Feb-17 Hotel Inna Muara Padang
9 RDK Pengelolaan Administrasi Keuangan
07-Feb-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
10 Rapat Pengelolaan Penatausahaan Kearsipan (RDK)
28-Feb-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
11
Reviu Panwaslih Kab. Kep.Mentawai dan Panwaslih Kota Payakumbuh atas Penggunaan Dana Hibah Pilkada Tahun 2017 (Fullboard)
13 s.d 14 April 2017
Lawang Park, Kab. Agam
12
Peningkatan Kapasitas Organisasi dan SDM Bawaslu Prov. Sumatera Barat (Fullboard)
14 s.d 16 April 2017
Lawang Park, Kab. Agam
13
Rapat Koordinasi Evaluasi Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Kab. Kep. Mentawai dan Kota Payakumbuh pada Pemilihan Serentak Tahun 2017 (Fullboard)
23 s.d 25 April 2017
Ibis Hotel Padang
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 31
14
Rapat Koordinasi Finalisasi Laporan Akhir Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 (Fullday)
26-Apr-17 Ibis Hotel Padang
15
Coffe Morning Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh Tahun 2017 (Halfday)
29-Apr-17 Hotel Kolivera Payakumbuh
16
Coffe Morning Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Kep. Mentawai Tahun 2017 (Halfday)
03-Mei-17 Hotel Viona Mentawai
17
FGD Sosialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017 dengan Media Masa (Fullday)
08-Mei-17 Hotel Grand Inna Muara
18
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
22-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang
19
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
23-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang
20
Rapat Implementasi SPIP pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Prov. Sumatera Barat (Fullday)
23-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang
21
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
29-Mei-17 Hotel Grandzuri Padang
22
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Panjang Tahun 2018 (Fullday)
30-Mei-17 Wisma Pangeran Padang
Panjang
23
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)
31-Mei-17 Hotel Nantongga Pariaman
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 32
24
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)
05-Jun-17 Hotel Nantongga Pariaman
25
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Sawahlunto Tahun 2018 (Fullday)
06-Jun-17 Gedung Pusat Kebudayaan
Sawahlunto
26
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
09-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang
27
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
10-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang
28
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Panjang Tahun 2018 (Fullday)
13-Jun-17 Wisma Pangeran Padang
Panjang
29
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Sawahlunto Tahun 2018 (Fullday)
14-Jun-17 Gedung Pusat Kebudayaan
Sawahlunto
30
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pariaman Tahun 2018 (Fullday)
20-Jun-17 Hotel Nantongga Pariaman
31
Sosialiasi Pengawasan Partisiparif Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padang Tahun 2018 (Halfday)
21-Jun-17 Grand Zuri Hotel Padang
32
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
05-Sep-17 Fave Hotel Padang
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 33
33
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018
06-Sep-17 Hotel Amaris,
34
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2019
07-Sep-17 Hotel Flaminggo,
35
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020
08-Sep-17 Hotel Flaminggo,
36
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2021
12-Sep-17 Hotel Nan Tongga,
37
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2022
13-Sep-17 Hotel Nan Tongga,
38
Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2023
13-Sep-17 Gedung Pusat Kebudayaan,
39 Pelantikan Panitia Pengawas Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat (Fullboard)
24 s.d 26 Agustus 2017
Rocky Hotel Padang
40 RDK Monev dan Evaluasi Pelaksaan Program/Kegiatan dan Anggaran
30-Agt-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
41 RDK Pengelolaan dan Penatausahaan Kearsipan
19-Sep-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
42 RDK Pengembangan Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PPID)
20-Sep-17 Kantor Bawaslu Prov.
Sumbar
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 34
43
Kegiatan Pelantikan dan Bimtek Pengelolaan Keuangan bagi Kepala Panwas Kab/Kota se-Prov. Sumatera Barat (89)
25 s.d 27 Sept 2017
Grand Inna Muara
44
Bimtek Pengawasan dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Panwas Kab/Kota se-Sumatera Barat (90)
27 s.d 29 Sept 2017
Grand Ina Muara
45
Rakor Administrasi Keuangan dalam rangka Reviu Pengelolaan dan Pertanggungjawaban APBN/Dana Hibah Panwas se-Sumbar (95)
9 s.d 11 November
2017 Nuansa Maninjau,
47
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif serta pemilihan Uda Uni Duta Pengawasan Bawaslu Prov. Sumatera Barat (97)
15-Nov-17 Basko Hotel, Padang
48
RDK Sosialisasi Hasil Pengawasan Penelitian Administrasi Calon Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019 dengan Media Masa (98)
16-Nov-17 Kantor Bawaslu Sumbar
49
Sosialisasi Hasil Pengawasan Verifikasi Admiistrasi dan Faktual Calon Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019 (101)
16-Nov-17 Kantor Bawaslu Sumbar
50 Pelatihan Aplikasi SAS bagi Sekertariat Panwas Kab/Kota se-Prov. Sumatera Barat (105)
23 s.d 24 Nov 2017
Rocky Hotel Padang
51
Rakernis Tata Kelola Arsip bagi Panwaskab Kab/Kota se Prov. Sumatera Barat dan Sosialisasi Perbawaslu No. 17 Tahun 2017 (105)
29-Nov-17 Rocky Hotel Padang
52
RDK dengan Mitra Kerja UNAND perihal Mekanisme Pengawasan Partisipatif Masyarakat berdasarkan nilai-nilai lokal (106)
24-Nov-17 Kantor Bawaslu
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 35
53
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan dan Anggaran Bawaslu Sumbar (109)
01-Des-17 Rocky Hotel
54 Rapat Koordinasi Fasilitasi Tahapan Pengawasan Pemilu Tahun 2019 (109)
19-Des-17 Rocky Hotel
55
RDK dalam rangka pertanggungjawaban keuangan APBN dan Dana Hibah Panwas Kab/Kota se-Sumatera Barat serta Langkah-Langkah Persiapan Akhit Tahun 2017 (111)
14-Des-17 Kantor Bawaslu
56
RDK Peningkatan Pemahaman Penyusunan RKBMN di Lingkungan Sekretariat Bawaslu Sumbar (111)
20-Des-17 Kantor Bawaslu
57
RDK Peningkatan Pemahaman Pegisian SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) (116)
28-Des-17 Kantor Bawaslu
Realisasi keuangan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat ditargetkan mencapai 100%,
berdasarkan realisasi sampai dengan akhir tahun 2017yang juga termasuk didalamnya
anggaran Panwaslu Kabupaten/Kota realisasi keuangan mencapai 65, 57 %
Keterangan Target Realisasi % Capaian
Persentase Penyerapan DIPA
TA 2017 100% 65, 57 % 65, 57 %
Realisasi anggaran yang tidak termasuk anggaran Kabupaten/Kota mencapai 92,12 %
Keterangan Target Realisasi % Capaian
Persentase Penyerapan DIPA
TA 2017 100% 92,12 % 92,12 %
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 36
Capaian realisasi keuangan Bawaslu tahun 2017 per sasaran (sudah masuk anggaran
Kabupaten/Kota) adalah sebagai berikut:
No Sasaran Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
1 Meningkatnya kualitas
pengawasan pemilu dan
integritas penyelenggaraan
pemilu untuk mewujudkan
pemilu yang demokratis
sebagai bagian dari konsolidasi
demokrasi
Rp. 44.174.312.000 Rp. 28.963.117.834 65, 57 %
TOTAL Rp. 44.174.312.000 Rp. 28.963.117.834 65, 57 %
Capaian realisasi keuangan Bawaslu tahun 2017 per sasaran (tidak termasuk anggaran
Kabupaten/Kota) adalah sebagai berikut:
No Sasaran Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Capaian
(%)
1 Meningkatnya kualitas
pengawasan pemilu dan
integritas penyelenggaraan
pemilu untuk mewujudkan
pemilu yang demokratis
sebagai bagian dari konsolidasi
demokrasi
Rp. 11.086.562.000 Rp. 10.212.680.332 92,12 %
TOTAL Rp. 11.086.562.000 Rp. 10.212.680.332 92,12 %
Capaian realisasi keuangan Bawaslu Tahun 2017 per Sasaran adalah sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS Anggaran Realisasi Capaian
1
Meningkatnya kualitas
pencegahan dan pelanggaran
Pilkada
Rp 3.992.593.000 Rp3.751820313
94 %
2
Meningkatnya Kualitas
Penanganan Pelanggaran
Pilkada
Rp2.340.842.000
Rp2.187.808.161
93%
3 Meningkatknya penyelesaian
sengketa
Rp120.290.000
0 0 %
TOTAL
Rp6.453.725.000
Rp5.939.628.474
92%
LKIP 2017 BAWASLU SUMBAR 37
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait
dengan Akuntabilitas Kinerja Bawaslu Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2017, sebagai
berikut:
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Sumatera Barat tentang Pengawas Pemilu yang diamanatkan oleh Undang-
Undang telah dapat diselenggarakan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan capaian
rata-rata indikator sasaran sebesar 100% dan Realisasi Anggaran yang telah mencapai
rata-rata indikator sebesar 65, 57 %
2. Pelaksanaan program dan kegiatan Bawaslu tahun 2017 telah efektif dan efisien.
3. Bawaslu telah berupaya secara optimal melaksanakan kewajibannya dalam
meningkatkan pengawasan Pilkada sebagaimana yang telah dipersyaratkan pada UU RI
No. 8 Tahun 2015 dan 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti UU
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang-Undang.
4. masih adanya beberapa permasalahan, seperti Panwaslu Kabupaten/Kota, bersifat tidak
tetap (ad hoc).
Rencana Kedepan sesuai dengan perjanjian kinerja Tahun 2018
Beberapa item yang direncanakan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM Pengawas Pemilu yang beritegritas;
2. Meningkatkan kualitas pencegahan Pengawasan Pemilu;
3. Meningkatkan Partisipasi keterlibatan masyarakat dalam hal pelaporan pelanggaran
Pemilu;
4. Menurunkan jumlah Pelanggaran Pemilu dan Pemilihan.