BATUAN PIROKLASTIK
-
Upload
putra-nugraha -
Category
Documents
-
view
78 -
download
5
description
Transcript of BATUAN PIROKLASTIK
![Page 1: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/1.jpg)
BATUAN PIROKLASTIK
A. Definisi Batuan PiroklastikBatuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat
klastik. Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang
bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan
dengan letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material
penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami
transportasi (“rewarking”) oleh air atau es.
Sumber : fikritambang08.blogspot.comFoto 1
Salah satu contoh Batuan Piroklastik
B. Keterbentukan Batuan PiroklastikBerdasarkan proses keterbentukan yang dialaminya, batuan piroklastik
dibedakan menjadi enam tipe, antara lain :
1. Tipe 1Batuan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik jatuh ke darat
yang kering dengan medium udara saja, kemudian mengalami litifikasi
membentuk batuan fragmental. Jadi batuan piroklastik ini belum mengalami
pengangkutan.
2. Tipe 2Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik ke tempat
pengendapannya di daratan yang kering dengan media gas yang dihasilkan dari
magma sendiri yang merupakan aliran abu yang merupakan onggokan aliran
litifikasi dan membentuk batuan fragmental.
![Page 2: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Tipe 3Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat erupsi yang jatuh ada
suatu tubuh perairan (baik darat maupun laut) yang tenang arusnya sangat kecil.
Onggokan tersebut belum tercampur dengan material lain dan tidak juga
mengalami “re-warking”.
4. Tipe 4Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat eruosi yang jatuh pada
suatu tubuh perairan (baik darat maupun laut) yang arusnya aktiv (begerak).
Sebelum mengalami litifikasi mengalami ‘re-warking’ dan dapat bercampur
dengan batuan lain yang dihasilkan akan mempunyai struktur sedimen biasa.
5. Tipe 5Bahan piroklastik yang telah jatuh sebelum mengalami pelapukan
kemudian diangkut dan diendapkan di tempat lain (bisa laut, bisa cekungan di
daratan) dengan media air. Hasilnya batuan sedimen dengan asal-usulnya
adalah bahan-bahan piroklastik, dengan struktur sedimen biasa.
6. Tipe 6Bahan piroklastik yang telah jatuh sudah mengalami proses-proses
litifikasi, kemudian diendapkan kembali ketempat yang lain. Batuan yang
dihasilkan adalah batuan sedimen dengan propenan piroklastik (Epiklastik).
C. Mineral Penyusun Batuan PiroklastikSusunan mineral dari batuan piroklastik tidak jauh berbeda dengan mineral
pembentuk batuan beku. Hal ini disebabkan oleh zat yang terkandung dalam
mineral penyusunnya sama, yaitu magma. Dan yang membedakannya hanyalah
bentuk dari butirannya.Pada batuan beku butirannya campuran dari beberapa
butir, dan batuan piroklastik gabungan dari butiran.
![Page 3: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/3.jpg)
Sumber : fikritambang08.blogspot.comGambar 1
Mineral Penyusun Batuan Piroklastik (Seri Bowen)
D. Klasifikasi Endapan PiroklastikEndapan piroklastik mulanya terjadi akibat adanya jatuhan pada saat
gunung api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran ketebalan
yang sama pada endapannya. Piroklastik lainnya yaitu piroklastik aliran akan
membentuk penebalan apabila pada proses pengendapannya ada cekungan,
dan piroklastik surge penyatuan antara piroklastik endapan dan piroklastik aliran.
Sumber : fikritambang08.blogspot.comGambar 2
Jenis Pengendapan
1. Piroklastik Jatuhan (Fall)Endapan jatuhan piroklastik yang terjadi dari letusan gunung api yang
meledak yang kemudian terlempar pada suatu permukaan, memiliki ketebalan
endapan yang relative berukuran sama.
![Page 4: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/4.jpg)
2. Piroklastik Aliran (Flow)Endapan piroklastik yang umumnya mengalir kebawah dari pusat letusan
gunung api yang memiliki kecepatan tinggi pada saat adanya longsoran.
Endapan aliran ini berisikan batu yang berukuran bongkah dan abu.
Sumber : ceritgeologi.wordpress.comGambar 3
Siklus Endapan Piroklastik
3. Piroklastik SurgeEndapan piroklastik surge dihasilkan dari letusan gunung api yang
kemudian mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan aliran.
Sumber : ceritgeologi.wordpress.comGambar 4
Siklus Endapan Piroklastik Surge
![Page 5: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/5.jpg)
E. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pendiskripsian Batuan Piroklastik
1. Warna BatuanWarna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.
Mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma
asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya,
kecuali untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
2. Tekstur BatuanPengertian tekstur batuan piroklastik mengacu pada kenampakan butir-
butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi Glassy dan Fragmental.
Pengamatan tekstur meliputi :
a. Glassy
Glassy adalah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan
tersebut ialah glass.
b. Fragmental
Fragmental ialah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan
tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.
3. Struktur BatuanStruktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang
berbeda. Pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada
pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.pada batuan beku
struktur yang sering ditemukan adalah:
a. Masif ; Apabila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas.
b. Vesikuler ; dicirikan dengan adanya lubang-lubang gas, sturktur ini dibagi
lagi menjadi 3 yaitu:
1) Skroian, bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
2) Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
3) Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang
gas.
c. Amigdaloidal ; bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.
d. Berlapis ; bila dalam batuan tersebut terdapat lapisan-lapisan endapan dari
fragmen-fragmen letusan gunung api.
![Page 6: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Derajat KristalisasiDerajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :
a. Holokristalin
Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari keseluruhan
mineral yang membentuk kristal, hal ini menunjukkan bahwa proses kristalisasi
berlangsung begitu lama sehingga memungkinkan terbentuknya mineral -
mineral dengan bentuk kristal yang relatif sempurna.
b. Hipokristalin
Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian mineral
membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal ini menunjukkan
proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun masih memingkinkan
terbentuknya mineral dengan bentuk kristal yang kurang.
c. Holohyalin
Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang
keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses kristalisasi
magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak memungkinkan pembentukan
mineral - mineral dengan bentuk yang sempurna.
5. Ukuran BatuanUkuran batuan yang dihasilkan dari letusan gunung api terbagi menjadi 4,
antara lain :
a. Bomb ( d > 64 mm)
Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih
besar dari 64 mm.
b. Block (d > 64 mm)
Block adalah batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari
fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari
64 mm.
c. Lapili (d = 2 – 64 mm)
Lapili berasal dari bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi
ekplosif gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm.
d. Debu / ash (d < 2 mm)
Debu adalah batuan piroklastik yanh berukuran 2 mm – 1/256 mm yang
dihasilkan oleh pelelmparan dari magma akibat erupsi ekplosif.
![Page 7: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/7.jpg)
KESIMPULAN
Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
(berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat
klastik.
Proses pembentukan batuan piroklastik yaitu dari letusan gunung api,
mengeluarkan magma dari dalam bumi diakibatkan dari energi yang sangat
besar yaitu gaya endogen dari pusat bumi.
Mekanisme pengendapan batuan piroklastik ada 2 macam mekanisme,
yaitu :
1. Fall Deposit yaitu endapan piroklastik yang dibentuk oleh jatuhan mineral
halus yang terbawa oleh angin.
2. Flow Deposit yaitu endapan piroklastik yang diangkut oleh media air
dimana terjadi pencampuran dari segala macam ukuran butiran.
3. Surge Deposite yaitu gabungan antara piroklastik yang dibentuk oleh
jatuhan dan aliran.
![Page 8: BATUAN PIROKLASTIK](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022012309/56d6c0761a28ab30169a7d99/html5/thumbnails/8.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Heru, Haryadi, 2009, “Batuan Piroklastik”. http:
//heruharyadi27.blogspot.co.id/2009 /11/batuan-piroklastik.html. (Diakses
pada tanggal 17 Desember 2015. Pukul 21.09 WIB).
Kharis, Wiratama, 2013, “Klasifikasi Batuan Piroklastik”.
http://khariswiratama.blogspot.co.id/2013/10/klasifikasi-penamaan- batuan-
piroklastik.html. (Diakses pada tanggal 17 Desember 2015. Pukul 23.09
WIB).
Muhammad, Fikrin, 2013, “Batuan Piroklastik”. http:
//fikrintambang08.blogspot.co.id /2013/ 09/batuan -piroklastik.html.
(Diakses pada tanggal 17 Desember 2015. Pukul 22.40 WIB).