BATUAN METAMORF

12
Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta NGLANGGRAN Batuan metamorf Batuan metamorf adalah batuan hasil metamorfosa batuan asal, ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat akibat adanya perubahan temperatur, tekanan, kan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers & Blatt, 1982). Macam-macam Metamorfosa: Metamorfosa Isokimia, tidak melibatkan atau sedikit melibatkan perubahan komposisi kimia. Metamorfosa Allokimia, melibatkan perubahan komposisi kimia batuan secara nyata, tipe ini biasa disebut metasomatisme. Faktor penyebab terjadinya metamorfosa yaitu Perubahan temperatur, tekanan dan adanya aktifitas kimia fluida atau gas (Huang, 1962). Perubahan temperatur dapat terjadi karena pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien geothermal. Tekanan yang menyebabkan terjadinya suatu metamorfosa bervariasi besarnya. Fluida aktif yang banyak berperan adalah air, karbondioksida, asam hidroklorik, dan hidrofluorik; umumnya bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis (Huang, 1962). Tahap-tahap proses metamorfisme: 1. Rekristalisasi

Transcript of BATUAN METAMORF

Page 1: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Batuan metamorf

Batuan metamorf adalah batuan hasil metamorfosa batuan asal, ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat akibat adanya perubahan temperatur, tekanan, kan kondisi kimia di kerak bumi (Ehlers & Blatt, 1982).

Macam-macam Metamorfosa:

Metamorfosa Isokimia, tidak melibatkan atau sedikit melibatkan perubahan komposisi kimia.

Metamorfosa Allokimia, melibatkan perubahan komposisi kimia batuan secara nyata, tipe ini biasa disebut metasomatisme.

Faktor penyebab terjadinya metamorfosa yaitu Perubahan temperatur, tekanan dan adanya aktifitas kimia fluida atau gas (Huang, 1962).

Perubahan temperatur dapat terjadi karena pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien geothermal.

Tekanan yang menyebabkan terjadinya suatu metamorfosa bervariasi besarnya.

Fluida aktif yang banyak berperan adalah air, karbondioksida, asam hidroklorik, dan hidrofluorik; umumnya bertindak sebagai katalis atau solven serta bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis (Huang, 1962).

Tahap-tahap proses metamorfisme:

1. Rekristalisasi

Proses ini dibentukoleh tenaga kristaloblastik, di sini terjadi penyusunan kembali

kristal-kristal dimana elemen-elemen kimia yang sudah ada sebelumnya.

2. Reorientasi

Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, di sini pengorientasian kembali dari

susunan kristak-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur dan struktur yang ada.

3. Pembentukan mineral-mineral baru

Proses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimiawi yang

sebelumnya sudah ada.

a. Dalam metamorfosa yang berubah adalah : tekstur dan asosiasi mineral, yang

tetap adalah komposisi kimia dan fase padat (tanpa melalui fase cair).

Page 2: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

b. Teksturnya selalu mereflesikan sejarah pembentukannya.

c. Ditinjau dari perubahan P & T, dikenal :

1) Progresive metamorfosa : perubahan dari P & T rendah ke P & T tinggi.

2) Retrogresive metamorfosa : perubahan dari P & T tinggi ke P & T rendah.

Kondisi yang mengontrol metamorfosa/mempengaruhi rekristalisasi dan

tekstur.

Tekanan :

Tekanan Hidrostatik

Tekanan searah (stress)

Di sini dikenal 2 kelompok mineral yaitu :

a. Stress mineral : yaitu mineral-mineral yang tahan terhadap tekanan.

Contoh : staurolit, kyanit

b. Anti stress mineral : yaitu mineral-mineral yang jarang dijumpai pada

batuan yang mengalami stress.

Contoh : olivin, andalusit

Temperatur : pada umumnya perubahan temperatur jauh lebih efektif daripada

perubahan tekanan dalam hal pengaruhnya bagi perubahan mineralogi.

Katalisator : berfungsi mempercepat reaksi, terutama pada metamorfose

bertemperatur rendah.

Ada 2 hal yang dapat mempercepat reaksi yaitu :

(a) Adanya larutan-larutan kimia yang berjalan antar ruang butiran.

(b) Deformasi batuan, dimana batuan pecah-pecah menjadi fragmen-fragmen

kecil sehingga memudahkan kontak antar larutan nimia dengan fragüen-fragmen.

Fluid

Komposisi

Tipe-tipe metamorfosa :

Page 3: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

A. Metamorfosa Lokal Metamorfosa Kontak, pada metamorfosa ini yang paling berpengaruh adalah

suhu disamping tekanan sehingga struktur metamorfosa yang khas adalah non foliasi-hornfelsic.

Metamorfisme Kataklastik/Dislokasi/Dinamik, pada metamorfosa ini yang paling berpengaruh adalah tekanan, biasa terdapat pada zona-zona sesar.

B. Metamorfosa Regional Metamorfosa Regional Dinamotermal, pada metamorfosa ini suhu dan tekanan

berjalan bersama-sama. Biasa disebut juga metamorfosa orogenesa. Metamorfosa Burial/Beban, metamorfosa ini terjadi jika batuan terbebani oleh

sedimen yang sangat tebal, tekanan mempunyai perah lebih penting dari pada suhu. Biasanya meninggalkan/menampakan tekstur sisa tektur sisa.

Metamorfosa Lantai Samudera, material penyusun batuannya baru terbentuk di punggungan tengah samudera.

Fasies Metamorfik

Zeolit- zeolit + kuarsa- kerak benua bagian atas

Sekis glaukofan- kuarsa + piroksen + glaukofan- subduksi- P tinggi / T rendah

Sekis hijau- plagioklas + klorit- kerak benua bagian atas

Amfibolit- hornblenda + plagioklas- kerak benua bagian bawah; kerak samodra

Eklogit- piroksen (ompasit) + garnet- kerak benua bagian bawah; kerak samodra

Granulit- piroksen + plagioklas + garnet- kerak benua bagian bawah; kerak samodra

Page 4: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

PENDESKRIPSIAN BATUAN METAMORF

Jenis Batuan : a. Batuan Metamorf Foliasi, yaitu batuan metamorf yang menunjukkan adanya penjajaran mineral.

b. Batuan Metamorf Non-Foliasi, yaitu batuan metamorf yang tidak menunjukkan adanya penjajaran mineral.

Warna : Sesuai kenampakan pada batuan

Struktur : a. Foliasi, yaitu struktur pada batuan metamorf yang menampakkan adanya penjajaran mineral-mineral hasil metamorfosa regional. Terbagi menjadi 4 yaitu :- Slatycleavage, umumnya berasal dari batuan sedimen (lempung) yang berubah menjadi batuan metamorf, akibat adanya pemisahan dari macam-macam mineral (segragation bending), mulai terdapat daun- daun mika. Batuannya disebut slate- Philitic, hampir sama dengan slatycleavage hanya bedanya mineral mika sudah tampak jelas. Batuannya disebut filit.- Schistose, perulangan mineral pipih degan mineral granular (kayak stratifikasi). Dimana mineral pipihnya lebih dominan. Batuannya disebut skiss- Gneistose, mineral pipih dan mineral granular, hanya orientasi nya terputus oleh mineral granular. Batuannya disebut Gneis

Page 5: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

b. Non-Foliasi, yaitu struktur pada batuan metamorf yang tidak menunjukkan adanya penjajaran mineral-mineral hasil metamorfosa kontak.- Granulose/Hornfelsic, merupakan sebuah susunan yang terdiri dari mineral equidimensional serta pada jenis ini tidak menunjukkan cleavage (belahan). Contoh batuannya marmer, hornfels, kuarsit- Liniasi, inti terdiri dari mineral-mineral yang menjarum dan berserabut. Contoh batuannya serpentinit dan asbestos.- Kataklastik, pada dasarnya akibat patahan/ sesar, sama seperti breksi sesar, Berupa pecahan fragmen batuan. - Milonitik, lebih halus dari kataklastik, sebagai salah satu penciri sesar.- Filonitik, milonitik yang lebih halus.- Flaser, bentukan lensa tertanam pada milonit- Augen, lensa seperti flaser hanya saja berupa K. Feldspar.

Tekstur : a. Kristaloblastik, tekstur pada batuan metamorf yang tidak menunjukkan adanya tekstur sisa, biasanya terjadi pada saat proses metamorfisme. Tambahan blastik dibelakang tekstur.

- Porfiroblastik, sama kayak batuan beku hanya saja porfiroblastik terdapat pada batuan metamorf. (Porfiritik, fenokris pada masa dasar kristal).

- Granoblastik, mineral-mineral penyusun berbentuk butiran. Contoh mineralnya yaitu olivin, garnet dll.

- Nematoblastik, mineral-mineral penyusun batuan berbentuk prismatik, menyerat, menjarum. Contoh mineralnya yaitu hornblende, piroksen, serpentin, asbes dll

- Lepidoblastik, mineral-mineral penyusun batuan berbentuk pipih, melembar, tabular saling sejajara dan terarah. Contoh mineralnya adalah biotit, muscovit (kelompok mika).

- Dllb. Palimsest , tekstur batuan metamorf yang menunjukkan adanya

tekstur sisa batuan asal. Tambahan blato- sebelum tekstur sisa yang tampak. Contoh :

- Blastoporfiritik- Blastopsepit- Blastopsamit- Blastopellit- Blastoofitik, dll

Page 6: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Komposisi Mineral : a. Mineral Stress, yaitu mineral yang terbentuk stabil dalam kondisi tekanan, dimana mineral ini berbentuk pipih atau tabular, prismatik. Mineral tegak lurus terhadap gaya. Contoh mika, glaukofan, serpentin, silimanit, kyanit, antofilitb. Mineral Anti-stress, yaitu mineral yang terbentuk tidak stabil dalam kondisi tekanan, dimana mineral berbentuk equidimensional (bentuk ketiga dimensi sama panjang). Contoh kuarsa, garnet, kalsit, Feldspar.

Mineral-mineral khas batuan metamorf

Silimanit (1) Garnet (2) (1) M. RegionalKyanit (1) Wolastonit (2)dan(3) (2) M. ThermalAndalusit (1) Epidot (3) (3) Larutan KimiaStaurolit (1) Klorit (3)Talk (1) Korondum (2)

Derajat MetamorfosaRendah : klorit, biotitIntermediet : alamandit, staurolit, kyanitTinggi : Silimanit

Penamaan Batuan : - Menurut tekstur, contoh slate, filit, gneis, skis dll

- Menurut mineralogi, serpentinit, amphibolit, kuarsit, marmer, dll

- Menurut Protolit, contoh metabasit, metapsamit, orthogneiss, paragneiss, dll

- Menurut Penamaan secara khusus, eklogit, granulit, dll

- Menurut Tekstur dan mineralogi, skis mika, skis garnet-mika, dll

Page 7: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

CONTOH BATUAN METAMORF

Jenis Batuan : Batuan Metamorf FoliasiWarna : HitamStruktur : Foliasi-saltycleavageTekstur : Kristaloblastik- LepidoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Mika

Mineral Anti-stress : KuarsaNama Batuan : Slate

Jenis Batuan : Batuan Metamorf FoliasiWarna : HitamStruktur : Foliasi-PhiliticTekstur : Kristaloblastik-LepidoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Mika

Mineral Anti-Stress : KuarsaNama Batuan : Phyilite

Jenis Batuan : Batuan Metamorf FoliasiWarna : CoklatStruktur : Foliasi-SchistoseTekstur : Kristaloblastik-LepidoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Mika, HornblendeMineral Anti-Stress : Kuarsa

Nama Batuan : Schist

Jenis Batuan : Batuan Metamorf FoliasiWarna : Abu-abuStruktur : Foliasi-GneistoseTekstur : Kristaloblastik- Lepidoblastik sampai GranoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Mika, Hornblende

Mineral Anti-stress : Kuarsa, FeldsparNama Batuan : Gneiss

Page 8: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN

Jenis Batuan : Batuan Metamorf Non-FoliasiWarna : HijauStruktur : NonFoliasi – LiniasiTesktur : Kristaloblastik-NematoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Asbes

Mineral Anti stress : -Nama Batuan : Asbestos

Jenis Batuan : Batuan Metamorf Non-FoliasiWarna : HijauStruktur : Foliasi – LiniasiTekstur : Kristaloblastik – NematoblastikK. Mineral : Mineral Stress : Serpentin

Mineral Anti Stress : -Nama Batuan : Serpentin

Jenis Batuan : Batuan Metamorf Non-FoliasiWarna : PutihStruktur : NonFoliasi – GranuloseTekstur : Kristaloblastik – GranoblastikK. Mineral : Mineral Stress : -

Mineral Anti-Stress : KalsitNama Batuan : Marmer

Jenis Batuan : Batuan Metamorf Non-FoliasiWarna : PutihStruktur : NonFoliasi – GranuloseTekstur : Kristaloblastik – GranoblastikK. Mineral : Mineral Stress : -

Mineral Anti-Stress : KuarsaNama Batuan : Kuarsit

Page 9: BATUAN METAMORF

Unit Kegiatan Alam Bebas Pangea Cruiser Jurusan Teknik Geologi UPN “V” Yogyakarta

NGLANGGRAN