Batuan

7
BATUAN Pengertian Batuan Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Secara umum, batuan terbagi menjadi tiga, yaitu : 1.Batuan beku (igneous rock) Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat hasil pembentukan magma yang mendingin. 2.Batuan Sediment (sediment rock) Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia. 3.Batuan Metamorf (metamorphic rock) Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur, tekanan dan temperatur).

description

pengertian

Transcript of Batuan

Page 1: Batuan

BATUAN

Pengertian Batuan

Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang

terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material

organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Secara

umum, batuan terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Batuan beku (igneous rock)

Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat

hasil pembentukan magma yang mendingin.

2. Batuan Sediment (sediment rock)

Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil

denudasi atau hasil reaksi kimia.

3. Batuan Metamorf (metamorphic rock)

Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang

mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase

padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur,

tekanan dan temperatur).

Dan ketiga jenis batuan diatas adalah penyusun dari lapisan-lapisan bumi

mulai dari kerak bumi sampai inti bumi.

Page 2: Batuan

Dalam sejarah pembentukannya, ketiga jenis batuan tersebut dapat

mengalami siklus sebagai berikut :

Gambar 3.1 Siklus Batuan

Siklus batuan dimulai dari magma yang mengalami pendinginan dan

menjadi Batuan Beku, setelah itu Batuan Beku mengalami pelapukan dan

berubah menjadi material-material sedimen, material sedimen tersebut

mengalami lithifikasi menjadi Batuan Sedimen, sementara itu jika Batuan

Beku dan Batuan Sedimen jika mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi

akan berubah menjadi Batuan Metamorf. Batuan Metamorf dan Batuan

sedimen akan berubah menjadi material sedimen jika mengalami pelapukan,

dan khusus untuk batuan metamorf akan kembali menjadi magma, jika

mengalami peleburan. Dan alur ini terus menerus berulang-ulang sehingga

menjadi siklus.

Page 3: Batuan

Penyebaran Batuan di Bumi

Bumi adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar, dan beberapa tempat

yang relative kecil di dalam mantel atas dan kerak, yang cair. Kebanyakan

dari material yang padat merupakan batuan metamorf. Ini dikarenakan

batuan di inti dalam, mantel dan kerak telah terubah dikarenakan tekanan

dan temperatur yang tinggi. Magma yang terbentuk pada mantel atas naik ke

level yang lebih tinggi di dalam kerak dan mengalami kristalisasi. Batuan

sediment terbentuk di permukaan atau dekat permukaan.

Di daratan, Batuan Sediment menutupi sekitar 66% dari total batuan

yang tersingkap (Blatt dan Jones, 1975). Sisanya sekitar 34% adalah batuan

kristalin yang berupa batuan Beku dan Metamorf. Di bawah samudra

kebanyak ditutupi oleh material sediment atau batuan sediment yang tipis.

Dibawah tutupan sediment, didominasi oleh batuan beku dan metamorf.

Batuan dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi bahan atau

material alam dalam pembentukan kerak bumi, yang mempunyai komposisi

mineral tertentu untuk selanjutnya menurut proses terjadinya batuan dibagi

menjadi Batuan Beku, Batuan Sedimen, dan Batuan Metamorf. Seperti telah

kita ketahui bahwa, gas dan sumber energi pada umunya berasal dari alam

dan sebagian besar berada di dalam permukaan bumi. Lapisan bumi

tersusun atas berbagai macam lapisan tanah dan batuan. Sedangkan tanah itu

sendiri berasal dari proses peluruhan batuan.

Oleh karenanya, sebelum kita menelusuri tentang sumber energi dan

lapisan-lapisan batuan tempat beradanya sumber energi tersebut, alangkah

baiknya kita mengetahui terlebih dahulu macam-macam batuan dan proses

terbentuknya batuan serta ciri-ciri dari masing-masing batuan secara

megaskopis. Oleh karena itu pembelajaran batuan melalui praktikum sangat

diperlukan guna mempermudah pemahaman mengenai batuan maka dalam

pembahasan umum ini akan dijelaskan tentang jalannya praktikum

megaskopik mineral dan batuan.

Page 4: Batuan

Disamping dari maksud yang dijelaskan sebelumnya adapun beberapa

tujuan yang dibuat terperinci dari alas an kenapa diadakannya praktikum

kali ini, beberapa tujuannya yaitu:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis batuan secara garis besar dan contoh-

contohnya.

2. Untuk mengetahui perbedaan pada jenis-jenis batuan secara

megaskopis.

3. Untuk dapat mengidentifikasi jenis batuan berdasarkan ciri yang

ada secara megaskopis.

4. Untuk mengklasifikasikan batuan berdasarkan ciri yang paling

umum sampai pada ciri yang paling khusus.

Dalam praktikum analisa megaskopik mineral dan batuan ini

diperlukan alat dan bahan yang berhubungan dalam landasan teori yang

telah dibahas di bab-bab sebelumnya. Maka perlu dipersiapkan barang-

barang tersebut, alat dan bahan-bahan yang diperlukan yaitu:

1. 3 macam jenis batuan yang akan diidentifikasi.

5 buah Batuan Beku

5 buah Batuan Sedimen

5 buah Batuan Metamorf

2. 5 buah mineral yang berbeda yang akan di indentifikasi

3. Larutan HCl

4. Tabel klasifikasi batuan

5. Loop (kaca pembesar)

6. Lembar format identifikasi batuan berdasarkan jenisnya.

Setelah menyiapkan peralatan dan bahan yang telah disebutkan sebelumnya,

maka praktikum dapat dimulai. Dan tentu saja praktikum ini punya prosedur

kerja, berikut adalah prosedur kerja untuk praktikum kali ini, yaitu:

Page 5: Batuan

1. Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa mineral

atau batuan tersebut secara megaskopik dengan loop atau tidak.

2. Lakukan klasifikasi berdasarkan tabel klasifikasi batuan yang telah

disediakan lalu catat pada lembar format identifikasi batuan yang

telah disediakan dan tentu saja tergantung jenisnya, jenis, dan

komposisi serta kandungan yang terdapat pada batuan tersebut.

3. Untuk batuan sedimen teteskan senyawa HCl agar tahu apakah

batuan tersebut memiliki kandungan karbonat atau tidak.

Setelah melakukaan prosedur diatas maka pembuatan laporan pun dapat

dilakukan, laporan di buat sebagai bentuk laporan resmi daripada praktikum

ini. Laporan dibuat dengan menggunakan susunan yang dianjurkan, dan

dengan melalui proses pembenahan yang semestinya. Tidak lupa juga

laporan menggunakan studi ilmu terapan yang telah berlaku secara global.