Batu Ginjal
-
Upload
rastu-adi-mahartha -
Category
Documents
-
view
129 -
download
1
Transcript of Batu Ginjal
pendahuluan
Batu ginjal Amerika Serikat, Eropa, Australia, ,negara berkembang India, Thailand, dan Indonesia lebih banyak dijumpai batu kandung kemih.1
Batu saluran kemih : sepanjang saluran kemih (sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra)
Batu ginjal :batu terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal paling sering terjadi.2
Keluhan tergantung letak, besar batu, dan penyulit yang terjadi. Paling sering nyeri pinggang.
Diagnosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang. Penatalaksanaan dengan medikamentosa, extracorporeal shockwave litotripsy (ESWL), endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.
Menghindari kekambuhan
Tinjauan Pustaka
Anatomi Ginjal Letak rongga retroperitoneal bagian atas.
Bentuknya menyerupai kacang. hilus renalis, yang di dalamnya terdapat apeks pelvis renalis dan pembuluh darah, sistem limfatik, dan sistem saraf. 2
Besar dan berat ginjal tergantung pada jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Ginjal laki-laki >perempuan.
Ukuran rerata 11,5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x 3,5 (tebal). Beratnya 120-170 gram (0,4% dari berat badan).2
Struktur di sekitar ginjal Dibungkus kapsula fibrosa, fasia Gerota Rongga perirenal Kelenjar anak ginjal/glandula adrenal /suprarenal Jaringan lemak retroperitoneal dibungkus peritoneum
posterior. Rongga pararenal. 2
Posterior, otot punggung, tulang rusuk XI, XII, Anterior, organ intraperitoneal. Ginjal kanan :
dikelilingi hepar, kolon, dan duodenum; ginjal kiri dikelilingi lien, lambung, pancreas, jejunum, dan kolon. 2
Struktur Ginjal korteks (nefron) dan medula (duktuli) Nefron : glomerulus, tubulus kontortus
proksimal, loop of Henle, tubulus kontortus distalis, dan duktus kolegentes.
Kurang lebih 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus dan menghasilkan urine sebanyak 1-2 liter.
Urine yang terbentuk di dalam nefron disalurkan melalui piramida ke sistem pelvikalises ginjal ureter kandung kemih uretra. 2
Etiologi batu
Faktor intrinsik:
1) herediter 2) umur 3) jenis
kelaminm:f 3:1
Faktor ekstrinsik:1) Geografi,daerah stone belt2) iklim dan temperatur3)asupan air4) Diet5) pekerjaan
Pembentukan batu
Daerah hambatan /stasis urin): kalises ginjal, buli-buli. Kelainan bawaan pada pelvikalis (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis (BPH), striktura, dan buli-buli neurogenik
Kondisi Metastabel : dipengaruhi suhu, ph larutan, adanya koloid di dalam urin, konsentrasi solute di dalam urin, laju aliran urin, korpus alienum
Suasana asam basa, batu asam urat mudah terbentuk dalam suasana asam, batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urin bersifat basa
Faktor terjadinya batu kalsium 1)Hiperkalsiuria :
absorbtif, renal, resorptif 2) hiperoksaluria
ekskresi di urin >45 gr/hari, pembedahan, diet 3) hiperurikosuria
>850mg/hari,diet 4) hipositraturia
asidosis tubuli ginjal,malabsorbsi,diuretik lama 5) hipomagnesuria
IBD, malabsorbsi
Batu struvit / batu infeksi ISK, Kuman urea splitter Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Stafilokokus menghasilkan ensim urease hidrolisis urea jdi amoniak urin basa
Batu asam urat (5-10%) pasien gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapat terapi kanker, dan pasien yang menggunakan obat urikosurik seperti sulfinpirazone, thiazide, dan salisilat, Kegemukan, peminum alcohol, dan diet tinggi protein
Batu ginjal
Terbentuk di tubuli ginjal, berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, pelvis serta seluruh kaliks ginjal
Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal memberikan gambaran menyerupai tanduk rusa sehingga disebut batu staghorn
Batu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot-otot sistem pelvikalises dan turun ke ureter menjadi batu ureter. Tenaga peristaltik ureter mencoba untuk mengeluarkan batu hingga turun ke buli-buli. 2
Obstruksi di ureter hidroureter dan hidronefrosis
Batu pielum hidronefrosis Batu kaliks mayor kaliektasis pada kaliks
yang bersangkutan Jika disertai infeksi sekunder dapat
menimbulkan pielonefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, ataupun pielonefritis. Lebih lanjut terjadi kerusakan ginjal, dan jika mengenai kedua sisi mengakibatkan gagal ginjal permanen. 2
Gambaran Klinis
Keluhan tergantung posisi/letak batu, besar batu, dan penyulit yang telah terjadi
Keluhan nyeri pinggang 1.Nyeri kolik karena aktivitas peristaltik otot polos
sistem kalises ataupun ureter : Peningkatan peristaltik itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri.
2.Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi ginjal. 2
Batu ureter distal : nyeri pada saat kencing atau sering kencing.
Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat keluar spontan setelah melalui hambatan pada perbatasan uretro-pelvik, saat ureter menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli
Hematuria, akibat trauma mukosa saluran kemih, mikroskopis/makroskopis
50% pasien mengeluhkan mual muntah. Pasien dengan batu kecil, batu staghorn biasanya
asimtomatis.
Demam : urosepsis dan ini merupakan kedaruratan di bidang urologi.
Pemeriksaan fisik : nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didapatkan demam atau menggigil.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah dan Urin Infeksi akan didapatkan leukositosis. Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya
leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu
Pemeriksaan kultur urine : pertumbuhan kuman pemecah urea
Pemeriksaan faal ginjal : penurunan fungsi ginjal dan mempersiapkan pemeriksaan foto PIV
Kadar elektrolit sebagai faktor penyebab batu saluran kemih (kalsium, oksalat, fosfat, urat darah /urine.2
Foto Polos Abdomen Pembuatan foto polos abdomen
bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radioopak di saluran kemih. Batu-batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radioopak sedangkan batu asam urat bersifat radiolusen.2
IVP Pemeriksaan utk menilai keadaan anatomi
dan fungsi ginjal. Dapat mendeteksi batu radiolusen atau
semi radioopak Jika penurunan fungsi ginjal, dilakukan
pemeriksaan pielografi antegrade/retrograde.2
Foto serial 0,5,15,30,60 menit dan pasca miksi
USG USG jika IVP kontraindikasi , yaitu allergi
kontras, faal ginjal menurun, wanita hamil
Menilai batu ginjal atau buli-buli (yang ditunjukkan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau pengkerutan ginjal.2
Medikamentosa Untuk batu yang ukurannya <5 mm, batu dapat diharapkan keluar spontan Terapi untuk mengurangi nyeri,
memperlancar aliran urin dengan pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih.2
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan
Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehinga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
Tidak jarang pecahan ini menimbulkan kolik dan hematuria.2,4
Endourologi Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu,
terdiri memecah batu, dan mengeluarkannya melalui alat yang dimasukkan langsung kedalam saluran kemih.
Alat dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan).
Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser
Beberapa tindakan endourologi adalah 1) PNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy), 2) Litotripsi, 3) Ureteroskopi atau uretero-renoskopi, 4) Ekstraksi Dormia.2
Bedah Laparoskopi Pembedahan laparoskopi untuk
mengambil batu saluran kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.
Bedah Terbuka Pielolitotomi atau nefrolitotomi ureterolitotomi untuk batu di ureter Tidak jarang pasien menjalani tindakan
nefrektomi karena ginjal sudah tidak berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis, atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi dan infeksi yang menahun.2
Pencegahan Angka kekambuhan batu saluran kemih 7% /tahun atau
<50% dalam 10 tahun. Pencegahan berdasarkan kandungan unsur penyusun batu
saluran kemih 1) minum cukup, diusahakan produksi urin sebanyak 2-3
liter per hari, 2) diet untuk merngurangi kadar zat-zat komponen
pembentuk batu, 3) aktivitas harian yang cukup, 4) pemberian medikamentosa. 2
Diet yang dianjurkan 1) rendah protein, memacu ekskresi kalsium urin, suasana
asam 2) rendah oksalat 3) rendah garam, karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuria, 4) rendah purin. Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien
yang menderita hiperkalsiuri absortif tipe II.2
IDENTITAS PASIEN
Nama : SAD
JK : Laki-laki
Umur : 56 tahun
Alamat : Sebatu,Tegalalang
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Status : Menikah
Tanggal MRS : 13 Juni 2013
Tanggal pemeriksaan: 14 Juni 2013
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Nyeri pinggang kiri RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien mengeluh nyeri pinggang kiri sejak 3 bulan yang lalu Keluhan ini sering dialami dan dirasakan terasa panas dan
nyeri menusuk menjalar sampai ke punggung. Keluhan tidak berkurang saat pasien beristirahat. Keluhan sudah dialami sejak 10 tahun yang lalu, namun
memberat sejak 3 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri di pinggang kanan dan di
simfisis. Namun paling berat nyeri di pinggang kanan. Tidak ada keluhan kencing, kencing dikatakan berwarna
jernih, tidak nyeri, lancar, kencing terasa berpasir atau batu dan ada darah disangkal. Sebelumnya pasien tidak pernah demam, riwayat trauma daerah pinggang tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu 10 tahun yang lalu pasien pernah
mengalami keluhan seperti ini pasien merasa nyeri di pinggang kiri dan kanan dan kencing terasa berpasir.
Saat itu pasien telah didiagnosis batu ginjal dan batu buli-buli dan dilakukan operasi pengangkatan batu di ginjal kanan dan batu buli-buli.
Infeksi pada saluran kencing (-), demam (-).
…ANAMNESIS (cont.)
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami gejala seperti
ini. Riwayat Pengobatan Pasien selama ini mengkonsumsi obat analgetik
dan juga obat-obatan tradisional (loloh) Riwayat sosial ekonomi Pasien bekerja sebagai petani. Pasien minum kopi setiap pagi. Pasien mengaku
mengkonsumsi cukup banyak air tiap harinya. Pasien kadang minum minuman beralkohol.
Tetangga pasien dikatakan banyak yang mengalami penyakit batu saluran kencing.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Keadaan Umum: Baik Kesadaran : Composmentis Vital sign: TD : 110/70
mmHg HR : 84 x/menit
RR : 16 x/menit t : 36,8˚C
…PEMERIKSAAN FISIK (cont.)
Status GeneralKepala : normocephali
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, RP +/+ isokor
THT : tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Thorax : simetris statis dan dinamis
Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, whezzing -/-
Abdomen : distensi (-), bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar, ballotement ginjal (-), nyeri ketok CVA +/+
Ekstremitas : hangat +/+ , edema -/-
+/+ -/-
…PEMERIKSAAN FISIK (cont.)
STATUS UROLOGI : Regio Flank: Ginjal tidak teraba, nyeri ketok CVA +/+ Regio suprapubik: Dengan palpasi terdapat nyeri tekan. Regio Genetalia Eksterna: Dalam batas normal Rectal Toucher :
sekitar anus normal, TSA normal
ampula recti tidak kolaps,
prostat tidak membesar,
mukosa licin, nodul (-),
konsistensi kenyal,
darah (-)X
HASIL PEMERIKSAAN
Hasil Laboratorium (12/6/2013): Hematologi Hb : 14,2 gr/dl Lekosit : 5,76 x 109 /L Hematokrit : 42,4% Trombosit : 228 x 109 /L BT : 2 menit CT : 8 menit 30 detik
…HASIL PEMERIKSAAN
(cont.) Kimia (9/6/2013) Bil Direk : 0,46 Bil Indirect : 0,19 Serum Kreatinin : 1,4 ↑ BUN : 44 ↑ SGPT : 22 SGOT : 25 Na : 135 Kalium : 4,2 Chlorida : 104 Dari hasil pemeriksaan darah didapatkan
peningkatan BUN dan serum kreatinin.
HASIL
Telah dilakukan extended pielolitotomi sinistra pada tanggal 15 Juni 2013 didapatkan batu staghorn dan hasil analisis batu 97% kalsium oksalat, 3% magnesium amonium fosfat.
ETIOLOGI
Teori Pasien
1 Secara umum ada dua faktor yang
mempengaruhi terbentuknya batu saluran
kemih yaitu faktor instrinsik yang terdiri dari
herediter, umur, serta jenis kelamin, jumlah
pasien laki-laki tiga kali lebih banyak
dibandingkan dengan pasien perempuan.
Sedangkan faktor ekstrinsik terdiri dari
keadaan geografi, iklim, temperatur, asupan
air, diet, dan pekerjaan.
Pasien merupakan laki-
laki berusia 56 tahun,
pekerjaan petani
ANAMNESISTeori Pasien
1 Keluhan tergantung posisi atau
letak batu, besar batu, dan
penyulit yang telah terjadi.
Keluhan yang paling dirasakan
oleh pasien adalah nyeri
pinggang. Nyeri ini mungkin bisa
berupa nyeri kolik ataupun non
kolik. Nyeri dapat menjalar ke
umbilikus atau punggung.
50% pasien mengeluhkan mual
muntah. Gejala lain berupa
gejala infeksi atau hematuria.
Pasien dengan batu kecil, batu
staghorn biasanya asimtomatis.
Pasien mengeluh nyeri pinggang kiri sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan ini sering dialami dan dirasakan terasa panas dan nyeri menusuk menjalar sampai ke punggung. Keluhan tidak berkurang saat pasien beristirahat. Keluhan sudah dialami sejak 10 tahun yang lalu, namun memberat sejak 3 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan nyeri di pinggang kanan dan di simfisis. Tidak ada keluhan kencing, mual muntah (-)
PEMERIKSAAN FISIKTeori Pasien
1 Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika disertai infeksi didapatkan demam atau menggigil.
pemeriksaan nyeri ketok CVA +/+ pemeriksaan balottment ginjal tidak teraba. Suprapubik dirasakan nyeri tekan
PEMERIKSAAN PENUNJANGTeori Pasien
1Pemeriksaan darah lengkap, infeksi didapatkan leukositosis. Pemeriksaan sedimen urine, leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine, pertumbuhan kuman pemecah urea. Pemeriksaan faal ginjal Perlu juga diperiksa kadar elektrolit
Peningkatan serum kreatinin dan BUN
PEMERIKSAAN PENUNJANGTeori Pasien
1Pemeriksaan radiologis dapat memvisualisasikan saluran kemih yaitu ginjal, ureter dan vesika urinaria (KUB). Pemeriksaan BOF untuk batu radioopaque
Kesan:Nefrolitiasis batu staghorn bilateral
PEMERIKSAAN PENUNJANGTeori Pasien
2 USG. Batu ginjal akan terlihat sebagai gambaran hiperechoic, efektif untuk melihat batu yang radiopaque atau radiolucent
Kesan:nefrolitiasis bilateral dan pelvocalyectasis sinistra
DIAGNOSIS
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, maka pasien ini didiagnosa dengan nefrolitiasis batu staghorn bilateral
PenatalaksanaanTeori Pasien
1
2
-Terapi konservatifditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm
-Terapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat litotriptor, ESWL, atau bila cara non bedah tidak berhasil.
-Batu kalsium oksalat persentase tertinggi
-Pencegahan:-Diet
- Keluhan pasien sudah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien-Batu multipel-Adanya nefrolitiasis bilateral
-Pada pasien didapatkan batu kalsium oksalat
KESIMPULAN Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian
berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya batu ini adalah umur, jenis kelamin, asupan air, diet, dan pekerjaan
Sebagian besar batu saluran kemih terdiri dari kalsium Gejala yang dialami pasien paling sering adalah nyeri pinggang. Pemeriksaan penunjang awal yang dilakukan adalah pemeriksaan
darah, urine lengkap, dan foto BOF. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan USG.
Penatalaksanaan dapat berupa medikamentosa, ESWL, endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.
Tindakan selanjutnya yang penting adalah pencegahan