Bata (12)

download Bata (12)

of 29

description

nc

Transcript of Bata (12)

  • Bata biasanya berbentuk segiempat dan proporsi panjangnya dua kali lebar ditambah ketebalan dari mortar. Ketebalan nya kurang dari atau hamper setara dengan lebar bata. Sehingga mudah dibawa dengan satu tangan. Digunakan sebagai pengganti batu jika batu tidak tersedia. Bata didapat dengan mencetak massa plastic dengan proporsi tanah yang sesuai kedalam cetakan kayu atau besi.

  • 1. Batu lebih kuat,tahan lama, tahan cuaca buruk. Sedang bata kurang tahan terhadap cuaca dan kurang kuat.2. Batu biasanya tidak diplester karena warnanya sudah memeuaskan.Sedabngkan bata biasanya diplester untuk menyembunyikan cacat bata.3. Batu jika dalam kondisi buruk tidak mudah hancur.bata dalam kondisi buruk mudah hancur.4. Batu kurang baik dalam hal material tahan panas.Bata baik dalam hal material tahan panas.5. Batu kurang banyak menyerap air.Bata banyak menyerap air.

  • ALUMINE (CLAY) Bata tanah yang baik mengandung 20-30% alumina. SILIKAPresentase silica dalam bata tanah yang baik adalah 50-60%. Silica berfungsi mencegah retak, kusut, dan bengkok dari bata mentah. Jika berlebihan membuat bata rapuh serta lemah.KAPURKapur dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Diberikan dalam bentuk bubuk. Terlalu banyak menyebabkan bata meleleh dan kehilangan bentuk.OKSIDA DARI BESI Presentase besi dalam bata tanah hanya 5-6%. Warna bata tergantung proporsi oksida dari besi didalam bata tanah. Warna alakn bertambah gelap dengan bertambahnya oksida besi.MAGNESIUMDibutuhkan dalam proporsi yang sedikit. Berfungsi menurunkan pengarutan dan memberi bintik kuning pada bata.

  • KAPURMenyebabkan gangguan pada bata karena pemuaian dan menyebabkan bata meleleh sehingga rusak. KORAL DARI BATU DAN KERIKILMenyebabkan bata menjadi lemah ALKALIMenyebabka endapan bubuk putih di permukaan kekeringan dan garam yang ada dipermukaan menjadi endapan karena kelembapan tersebut (EFFLORESCENCE). PIRIT BESIMenyebabkan kristalisasi dan disintegrasi selama pembakaran. Selain itu menyebabkan pengotoran dari bata dalam bentuk terk hitamMASALAH ORGANIKMenyebabkan bata keropos. KEHADIRAN REH ATAU KALLARMenyebabkan gemuruh atau bunyi dan akhirnya terjadi kegagalan struktur.

  • LEMPUNG BERPASIRTANAH BERKAPUR ATAU CALCAREOUS CLAYLEMPUNG MURNI

  • bata retak dalam pengeringan tanah kelebihan kapur.Koreksi : dengan cara penambahan pasirJika bata kering dan sangat lunak berarti tanah kelebihan pasirBata yang bagus memiliki kandungan : Liquid limit25 38 % Indek plastic7 13 % Penyusutan15 25 %

  • Bata Kelas PertamaUkuran bata yang terbakar harus tepat 19*9*9 cmTanah harus sesuai proporsiPadatannya kuat, tekstur dan warnanya seragam ( merah / kuning )Bata tidak boleh menyerap air lebih dari 20% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jamKekuatan kehancuran minimum 105 kg/cm2

  • Bata tidak boleh menyerap air lebih dari 22% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jamKekuatan kehancuran minimum 70 kg/cm2 Bentuk, ukuran, warna dan tekstur bata harus teratur dan seragam.

    3. Bata Kelas KetigaBata lunak dan warnanya bersinarUkuran, bentuk dan tekstur tidak teratur dan tidak seragamBata tidak boleh menyerap air lebih dari 25% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam biasanya digunakan pada pekerjaan sementara

  • Seperti kaca yang terbakar terlalu lamaTidak dapat digunakan dalam konstruksiDigunakan untuk membuat agregat beton kapur dalam pondasi atau sebagai jalan baja dalam konstruksi baja5. Bata Under Burnt ( Pilla )Bata yang kurang lama dibakar ( terbakar separuh ) warnanya kuning.Tidak memiliki kekuatan sama sekali.

  • Proses pembuatan bata :Persiapan lempungPengolahan lempungPencetakan bataPengeringan bataPembakaran bata

  • Pembuangan tanah bagian atas (permukaan)PenggalianPembersihanPenghancuranPencampuran

  • Ketika mesin penggilingan mulai dinyalakan, lubang bagian dasar tertutup dan mesin dinyalakan untuk beberapa waktu dengan memasukkan tanah liat dan air kedalamnya. Ketika tanah liat yang telah dihaluskan penuh, maka lubang dasar tabung akan terbuka. Pemberian tanah liat dan air dari atas dan pelaksanaan pengambilan tanah liat yang telah dihaluskan dari bawah dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.

  • Pencetakan batu bata dengan tanganGround-moulded bricks, Cetakan secara langsung ditempatkan pada landasan tanah yang telah disiapkan dan gumpalan diangkat dengan kedua tangan dan dimasukkan pada cetakan. Pencetak kemudian menekan tanah dalam cetakan dengan tanah dan jarinya , supaya mengisi semua sudut dari cetakan. Setelah itu cetakan dengan cepat diangkat dan meninggalkan batu bata yang dicetak dilandasan tanah itu. Proses ini diulangi hingga seluruh permukaan tanah dipenuhi batu bata hasil cetakan atau sejumlah batu bata cetakan yang dibutuhkan.

  • Pencetakan batu bata dengan mesinMetode tanah liat plastikMesin terdiri dari suatu drum baja horizontal besar, salah satu ujungnya tertutup, sedangkan suatu cerek segi empat yang ukurannya sepadan dengan panjang dan lebar batu bata terpasang di ujung yang lainnya. Drum terpasang dengan sekrup yang dapat berputar pada poros horisontalnya. Tanah liat dan air dalam proporsi yang sesuai ditambahkan pada drum. Perputaran sekrup menyebabkan penghancuran dan peremasan tanah liat. Tanah liat yang disiapkan kemudian dipaksa keluar dari cerek, dalam bentuk batangan tanah liat yang tidak putus. Batangan tanah liat kemudian dipotong dalam ukuran batu bata dengan bantuan senar berbingkai.

  • Metode tanah liat keringDalam metode ini, tanah liat yang digunakan untuk pembuatan batu bata pertama kali diubah dalam bentuk bubuk. Sedikit air ditambahkan untuk membentuk bahan yang sangat kaku, hampir seperti campuran kering. Campuran seperti itu diletakkan pada cetakan dan kemudian ditekan oleh mesin untuk membentuk batu bata yang baik dan keras

  • Dalam pencetakan dengan landasan tanah, bata hasil cetakan ditinggalkan ditempatnya selama satu atau dua hari. Setelah ini, batu bata mencapai kekuatan yang cukup dan kemudian mereka diputar dalam posisi tegak. Setelah dua atau tiga hari, batu bata kering kemudian ditumpuk.

  • Dalam pencetakan dengan landasan meja atau tanah dengan bantuan stock board dan papan palet, batu bata secara langsung diposisikan tegak pada tempat atau bangsal pengeringan. Setelah tiga atau empat hari, batu bata telah mencapai kekuatan yang cukup dan dapat ditumpuk. Hal serupa juga dilakukan pada pencetakan batu bata dengan mesin dengan metode tanah liat plastik. Metode tanah liat tekanan kering normalnya tidak memerlukan pengeringan, jadi bisa secara langsung dibakar.

  • Bertujuan menentukan kekerasan dan kekuatan batu bata dan membuat batu bata tahan lama, padat dan sedikit menyerap air Batu bata memiliki kualitas yang baik jika dibakar dengan suhu yang tinggi yakni pada suhu antara 650 C hingga 1100 C.

  • Warna yang baik batu bata harus seragam. Mungkin merah, cherry, atau tembaga mewarnai. Hal ini menunjukkan komposisi kandungan kimia yang sama.Shape/bentuk batu bata harus seragam kelurusan tiap tepi-tepi batu bata harus membentuk sudut 90o ke satu sama lainUkuran harus sesuai standardKepadatan dan tenunan, batu bata harus padat , tidak terjadi pembesaran atau mengembang, tidak retak, patah, memiliki celah atau rongga.Penyerapan air tidak lebih dari 20% dari berat beban keringnya.Kuat tekan harus tidak kurang dari 105 kg/cm3Kekerasan, batu bata harus keras. Ketika batu bata dipaku maka tidak terjadi bekas seperti cekungan.

  • Sebagai bahan bangunan bata mempunyai ukuran tebal, lebar dan panjang, bentuknya mirip seperti balok.

  • Di antara panjang, lebar dan tebal harus mempunyai hubungan yang teratur untuk mendapatkan suatu ikatan yang teratur untuk mendapatkan suatu ikatan yang baik bilamana batu bata itu di pakai dalam membentuk suatu tembok/dinding bangunan, hubungan yang teratur itu dinyatakan dalam suatu rumus :

    L = (2t + 1) cm L = Lebar P = (2l + 1)cm P = Panjang T = Tebal

  • Dalam rumus tersebut diatas, maksud angka 1 adalah untuk perekat/spesi.

  • MISAL: t = 5 cm; maka l = 2 x 5 + 1 = 11 cm dan p = 2 x 11 + 1 = 23 cmT = 6 cm ; maka l = 2 x 6 + 1 = 13 cm dan p = 2 x 13+ 1= 27 cm

  • Bata utuh (1 bt) bata

  • Contoh gambar susunan bata