Basis Kas Menuju Akrual
description
Transcript of Basis Kas Menuju Akrual
Basis kas Menuju Akrual
Basis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh
atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi pada
umumnya ada dua yaitu basis kas (cash basis of accounting) dan basis akrual (accrual basis of
accounting).
Dalam akuntansi berbasis kas, transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas diterima
oleh rekening kas pemerintah (Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah) atau dibayarkan dari kas
pemerintah (Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah).
Sedangkan dalam akuntansi berbasis akrual berarti suatu transaksi ekonomi dan
peristiwa-peristiwa lain diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa melihat
saat kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah pada
saat ini menurut PSAP Nomor 01 adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Oleh karena itu kita sering menyebutnya dengan cash toward accrual.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berlaku dewasa ini menggunakan basis kas
menuju akrual (cash towards accrual). Namun menjelang akhir tahun 2010 terbit peraturan
pemerintah yang mengubah basis SAP menjadi akrual penuh. Penggunaan basis akrual penuh
juga sesuai dengan basis akuntansi yang dianut dalam International Public Sector Accounting
Standards (IPSAS).
Basis kas menuju akrual (cash toward accrual)
Basis kas menuju akrual dianut di Indonesia, dan ini ditegaskan dalam KKAP paragraf 39 dan
PSAP 01 paragraf 5, yang menyatakan bahwa basis akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. Meskipun menganut basis kas menuju akrual, entitas
pelaporan dapat menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan
menggunakan sepenuhnya basis akuntansi akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun
demikian, penyajian Laporan Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas (KKAP Paragraf
42 dan PSAP 01 paragraf 6 dan 7).
Sekilas tentang PP 71 Tahun 2010, SAP berbasis akrual
Pelaksanaan akuntansi keuangan daerah menurut PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan sebagai pengganti PP Nomor 24 Tahun 2005, merupakan regulasi pemerintah yang
mengatur penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual murni meskipun didalam peraturan
tersebut juga masih diakomodir pilihan menerapkan basis kas menuju akrual sebagaimana yang
diatur didalam PP nomor 24 tahun 2005 selama masa transisi dimana pelaksanaan akrual murni
paling tidak harus diterapkan paling lambat empat (4) tahun setelah peraturan ini diterbitkan.
Atau dalam hitungan waktu akan mulai penuh diterapkan pada tahun 2015.
Aturan ini sebelumnya juga telah dimuat dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
dimana pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual paling lambat tahun anggaran
2008, atau 5 tahun sejak UU No.17 Tahun 2003 tersebut diundangkan. Penggunaan basis akrual
penuh juga sesuai dengan basis akuntansi yang dianut dalam International Public Sector
Accounting Standards (IPSAS).
Komitmen Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan reformasi di bidang akuntansi terutama
untuk penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi pemerintahan, baik pemerintah
pusat maupun pemerintahan daerah, dimulai tahun anggaran 2008. Hal ini ditegaskan dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 36 ayat (1) yang
berbunyi sebagai berikut: ”Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undang-
undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan
dan pengukuran berbasis kas.”
Apa yang dimaksud dengan akuntansi berbasis akrual, yaitu suatu basis akuntansi di mana
transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan
pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima
atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan
saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling
komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.
Study #14 IFAC Public Sector Committee (2002) menyatakan bahwa pelaporan berbasis akrual
bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan
pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat mengidentifikasi posisi
keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana pemerintah mendanai kegiatannya sesuai
dengan kemampuan pendanaannya sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sebenarnya.
Akuntansi pemerintah berbasis akrual juga memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi
kesempatan dalam menggunakan sumberdaya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang
baik atas sumberdaya tersebut.