Basic Petroleum System

download Basic Petroleum System

of 4

description

Basic Petroleum System

Transcript of Basic Petroleum System

Farida Dwi Aryati21100114120018Basic Petroleum SystemPada dasarnya seorang geologist adalah seorang yang melakukan eksplorasi sumber daya alam yang terdapat di muka bumi ini, contohnya adalah sumberdaya hidrokarbon yang energinya sangat dibutuhkan khalayak umum. Maka dari itu untuk mengetahui adanya sumber daya alam yang berupa minyak dan gas bumi diperlukan adanya suatu sistem yang menerangkan mengenai unsur dan proses yang harus ada untuk mengetahui adanya hidrokarbon bawah permukaan. Sistem tersebut biasanya dikenal sebagai Basic Petroleum System. Sistem ini merupakan salah satu syarat ditemukannya potensi hidrokarbon yang ada di dalam bumi. Sistem ini meliputi :1. Source RockBatuan induk adalah batuan yang manjadi sumber dari pembentukan minyak dan gas bumi itu sendiri. Batuan tersebut biasanya berupa shale maupun clay yang sangat tebal dengan kandungan material-material organic yang terdapat di dalamnya yang merupakan sumber utama karbon dalam minyak dan gas bumi. Endapan-endapan tersebut terkubur jauh dan terpendam ribuan meter dalam permukaan bumi sehingga dengan suhu dan tekanan yang optimal, endapan tersebut akan matang. Jenis-jenis material organic tersebut adalah algae yang mungkin berasal dari lagoon, yang dapat menghasilkan minyak yang baik yang mengandung gas. Lalu ada campuran tumbuhan dan mikroorganisme laut yang merupakan bahan utama pembentukan minyak dan gas bumi. Tanaman darat dalam endapan yang mengandung unsur batubara yang menghasilkan gas namun dengan sedikit minyak. Kemudian bahan-bahana tanaman yang telah teroksidasi, bahan seperti ini tidak dapat menghasilkan minyak maupun gas bumi.Kemudian terjadi maturasi, yang merupakan perubahan bahan-bahan secara biologi, fisika, maupun kimia yang membuat bahan-bahan tersebut dapat menghasilkan minyak dari kerogen yang telah ada. Proses maturasi ini telah terjadi sejak material organic terendapkan di dalam bumi. Padatahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yangmereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon. Kemudian terus berlangsung hingga suhu 50 derajat celcius, dan meningkat sesuai dengan tingkat reaksi dari bahan-bahan kerogen tersebut. Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradient geothermal). Gambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen tipe II,yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 C km.

Terlihat bahwa minyak bumi dapat dihasilkan pada temperature 50 C atau pada kedalaman sekitar 1200m kemudian akan terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman 5200m. Sedangkan gas akan terbentuk secara signifikan sejalan dengan bertambahnya temperature/kedalaman. Gas yang dihasilkan karena factor temperatur disebut dengan termogenic gas, sedangkan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal