Basic engine

49

Transcript of Basic engine

Page 1: Basic engine
Page 2: Basic engine

BASIC ENGINE

Page 3: Basic engine

PENGERTIAN

Engine adalah sebuah alat pengubah energi panas(heat energy) menjadi energi gerak

(mechanical energy).Yaitu dengan melalui proses pembakaran

(combustion process).

Heat Energy Mechanical Energy

Page 4: Basic engine

KONSEP PERUBAHAN ENERGI

Page 5: Basic engine

KLASIFIKASI ENGINE

JE T E N G IN E

2 S TR O K E S 4 S TO K E S

D IE S E L

2 S TR O K E S 4 S TR O K E S

G A S O L IN E /G A S

R E C IP R O C A TIN G(P IS TO N )

R O TA R Y(W A N K E L )

IN TE R N A LC O M B U S TIO N

E N G IN E

TU R B IN E U A P TU R B IN E G A S M E S IN U A P

E X TE R N A LC O M B U S TIO N

E N G IN E

E N G IN E

Page 6: Basic engine

PERBEDAAN GASOLINE & DIESEL

I T E M GASOLINE DIESEL

Siklus Pembakaran Siklus OTTO Siklus SABATHE

Perbandingan Kompresi Rendah (6:1 – 10:1) Tinggi (12:1 – 23:1)

Metode Pemasukan Fuel + Udara Udara

Bahan Bakar Bensin Solar

Metode Penyalaan Busi (spark plug) Kompresi

Sistem Bahan Bakar Karburator Pompa Injeksi + Injektor

Konstruksi Ringan Berat

Efisiensi Panas Rendah (25 – 30%) Tinggi (30 – 37%)

Getaran & Suara Kecil Besar

Tabel Perbedaan antara Gasoline & Diesel Engine

Page 7: Basic engine

PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH

• 2 Langkah: Dua kali langkah piston - satu kali putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah kerja.

• 4 Langkah: Empat kali langkah piston - dua kali putaran crankshaft - menghasilkan satu kali langkah kerja.

Prinsip kerja engine 2 & 4 langkah adalah sama, yakni:pengisapan, kompresi, power (kerja), dan pembuangan.Sedangkan perbedaannya pada jumlah putaran crank-shaft per siklus yang menghasilkan kerja.

Page 8: Basic engine

UNSUR-UNSUR PEMBAKARANSyarat terjadinya pembakaran yaitu adanya 3 unsur,yakni: udara, bahan bakar dan panas.

Air + Fuel + Heat = Combustion

Page 9: Basic engine

PROSES PEMBAKARAN ENGINE

ELEMENTSAIRFUELHEAT

+STROKEINTAKECOMPRESSIONPOWEREXHAUST

=COMBUSTION

HEAT

WORK

Page 10: Basic engine

UDARA

7821

7821

7821

7821

Lapisan Atmosfermengandung:* 21% Oksigen* 78% Nitrogen* 1% Lain-lain

Page 11: Basic engine

Syarat Udara

• Sejuk/kelembaban• Temperatur

Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada engine adalah yang mempunyai kerapatan (density) yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2..

Faktor yang mempengaruhi density udara:

Page 12: Basic engine
Page 13: Basic engine

BAHAN BAKAR (FUEL)

Page 14: Basic engine
Page 15: Basic engine

PERBANDINGAN UDARA & BB

Page 16: Basic engine

PANAS (HEAT)

• Gasoline, Panas pada engine gasoline diperoleh dari letikan bunga api spark plug.

• Diesel Panas pada engine diesel diperoleh dari udara yang dikompresikan dalam ruang bakar.

Page 17: Basic engine
Page 18: Basic engine

Proses Terjadinya Panas

Udara yang dihisap oleh ruang bakarkemudian dikompresikan,

karena adanya penyempitan ruangmaka molekul-molekul udara saling bergesekan

yang akan menimbulkan panas.

Page 19: Basic engine
Page 20: Basic engine

SIKLUS KERJA

• Intake stroke• Compression stroke• Power stroke• Exhaust stroke

Siklus kerja engine empat langkahadalah:

Page 21: Basic engine

Intake

• Piston bergerak dari TDC ke BDC• Intake valve membuka & exhaust

valve menutup• Udara luar terhisap

(karena di dalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi)

Page 22: Basic engine
Page 23: Basic engine
Page 24: Basic engine

EFISIENSI VOLUMETRIK

Page 25: Basic engine

Efisiensi Volumetrik adalah persentase pemasukan udara yang dihisap terhadap volume

ruang bakar yang tersedia.

Page 26: Basic engine

PENGISAPAN

• Gasoline Engine Pada gasoline engine yang dihisap adalah Udara + Bahan bakar.

• Diesel Engine Pada diesel engine yang dihisap adalah Udara murni.

Page 27: Basic engine

Compression

• Piston bergerak dari BDC ke TDC• Kedua valve menutup• Udara dikompresikan Panas

(karena ruangnya

dipersempit)

Page 28: Basic engine
Page 29: Basic engine
Page 30: Basic engine

Power

• Gas sisa pembakaran mengembang (ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong)

• Kedua valve menutup• Piston terdorong turun ke BDC

Page 31: Basic engine
Page 32: Basic engine
Page 33: Basic engine

Exhaust

• Piston bergerak dari BDC ke TDC• Exhaust valve membuka• Gas sisa pembakaran terbuang

(melalui exhaust valve & exhaust manifold)

Page 34: Basic engine
Page 35: Basic engine

Over-lapping

Over-lapping adalah kondisi kedua valve (intake & exhaust) membuka secara

bersama-sama (simultan).

Fungsi Over-lapping:a. Proses pembilasan ruang bakar

b. Membuka intake port lebih awal, sehingga pemasukan udara lebih

banyak.

Page 36: Basic engine
Page 37: Basic engine

PERFORMANCE ENGINE

Page 38: Basic engine

Kemampuan (performance) engine dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:1. Displacement (volume langkah total)2. Compression ratio3. Efisiensi panas

Page 39: Basic engine

• Volume Langkah Total

Volume langkah total besarnya sudah ditentukan (fix)dari manufacturer.

Volume langkah adalah volume yang terjadi bila piston bergerak dari TDC sampai BDC.

Sedangkan volume total sebuah engineadalah volume langkah dikalikan dengan

jumlah keseluruhan silindernya.

Page 40: Basic engine

• Compression Ratio

Perbandingan Kompresi (Compression ratio)adalah perbandingan volume antara

pada saat posisi BDC dan TDC.

Page 41: Basic engine
Page 42: Basic engine

Yang mempengaruhi besarnya perbandingankompresi adalah:

a. Panjang langkah pistonb. Bentuk cylinder head

c. Design bentuk piston crown

Page 43: Basic engine

Heat generated

A

C

B

LossesHeat

Effective Heat

A : Exhaust loss 30%B : Cooling loss 30%C : Mechanicals loss 7%

Page 44: Basic engine

Penjelasan• Effective Work

Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft

• Exhaust Loss Jumlah panas yang hilang bersama gas buang

• Cooling Loss Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk mencegah over-heating engine harus didinginkan dengan coolant & oil. Panas yang hilang akibat pendinginan disebut cooling loss.

• Mechanical Loss Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti: pompa-2, valve dan kerugian gesekan.

Page 45: Basic engine

Firing Order

Untuk engine yang jumlah cylinder lebih dari 2mempunyai urutan penyalaan tertentu

yang disebut firing order.

Page 46: Basic engine

Contoh:

• Engine 4 Cylinder Dengan FO : 1 - 3 - 4 - 2

• Engine 6 Cylinder Dengan FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4

Page 47: Basic engine

Bentuk Crankshaft

2 3

41

1/4

2/3

Page 48: Basic engine

1/6

5/2 3/4

6 CylinderFO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4

Page 49: Basic engine

Penyebaran Power

1

3

4

2

P

E I

P

C

C

I

C

E

EP

E C

P

I

I

Cyl 0o 360o 540o 720o180o