Basic alignment introduction

48

description

 

Transcript of Basic alignment introduction

Page 1: Basic alignment introduction
Page 2: Basic alignment introduction

Alignment Introduction

• Pabrik-pabrik Automobile telah menyadari bahwa setelah sekian tahun akan terjadi kelemahan dan kerusakan pada produk mereka. Pegas, suspensi, komponen kemudi dan chasis yang terpakai akan menjadi aus dan longgar. Hal ini menyebabkan mobil menjadi tidak sempurna untuk dikendarai. Hal ini juga menyebabkan bertambahnya konsumsi bahan bakar, dan pemakaian ban.

Page 3: Basic alignment introduction

Alignment Introduction

• Untuk mengurangi semua problem-problem ini, pabrikan mobil telah mendesain methode untuk mengembalikan sistem suspensi dan setir dengan benar.

Page 4: Basic alignment introduction

Alignment Introduction

Sudut-sudut alignment ini, apabila di setel dengan benar akan mengembalikan kenyamanan pada saat berkendara, dan juga memperpanjang umur pakai ban.

Page 5: Basic alignment introduction

Kapan Mobil PerluKapan Mobil Perlu Spooring? Spooring?• Setelah pemakaian max 10,000 km (6 bulan)• Setelah mengganti ban / roda• Setelah pemodifikasian Ukuran pada roda• Kerusakan pada komponen kaki-kaki• Kerusakan pada roda bagian depan atau belakang• Kendaraan lari ke salah satu arah (Kanan atau

Kiri

All Wheels must steer correctly in

all directions

Page 6: Basic alignment introduction

Benefits Apabila Rutin Melakukan Benefits Apabila Rutin Melakukan SpooringSpooring

• Meningkatkan keamanan pada saat mengendarai

• Meningkatkan handling pada saat mengemudi

• Mengurangi pemakaian bahan bakar (Akibat ban mencicit)

• Memperpanjang pemakian ban• Memperpanjang pemakaian komponen

suspensi• Mengurangi terjadinya kerusakan

komponen pada kendaraan

Page 7: Basic alignment introduction

Pemeriksaan Keausan BanPemeriksaan Keausan Ban

Even Tread Wear

Center Tread Wear

Both Shoulder Tread Wear

Feathered or Sawtooth

Tread Wear

Single Shoulder

Tread Wear

Normal Kelebihan Tekanan Angin Kurang Tekanan Angin

Toe in / out Camber / Toe

Page 8: Basic alignment introduction

Tire Inspection

Section Width

Section Height

Aspect Ratio

P = Passenger (T=Truck)

175 = Section Width

60 = Ratio (Height/Width)

VR = Speed Rating / Radial

14 = Rim Diameter in Inches

Size

Page 9: Basic alignment introduction

ToeToePada saat mengendarai mobil terjadi gaya dinamik (Akibat efek Camber) yang akan mencoba mengarahkan roda untuk tidak jalan lurus ke depan.

Arah kendaraan akan tergantung kepada scrub radius dan Sudut Camber.

Toe in atau Toe out digunakan untuk mengkompensasi gaya dinamik tersebut agar kendaraan dapat berjalan lurus.

Scrub radius harus mendekati nol

Page 10: Basic alignment introduction

ToeToeSelisih jarak antara roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang apabila dilihat dari atas kendaraan.

•Total Toe ( Jumlah Toe sebelah kiri & kanan)

• Individual Toe

• Front Toe

• Rear Toe

Total Toe

Total Toe

Page 11: Basic alignment introduction

ToeToe

Toe In = Positive Toe

Toe Out = Negative Toe

Page 12: Basic alignment introduction

Adjusting Toe

Page 13: Basic alignment introduction

CamberCamber

Sudut kemiringan roda depan apabila dilihat dari depan kendaraan.Pada kendaraan biasanya mempunyai 3 posisi Camber :

* Roda condong ke arah dalam mobil* Roda condong keluar mobil* Roda lurus terhadap garis vertical.

Lean IN = Negative(condong ke arah dalam)

Lean OUT = Positive(condong ke luar)

Page 14: Basic alignment introduction

CamberCamber

Outside Tire WearInside Tire Wear

Negative PositiveZero

Penyetelan camber yang benar dapat memberikan efek :1. MemaksimaIkan kontak ban dengan jalan secara konstan. 2. Membantu memaksimalkan titik beban kendaraan3. Camber yang salah dapat menyebabkan ban makan pada salah satu sisi atau narik ke salah

satu arah.4. Dapat mendiaknosa kerusakan pada komponen suspensi

Page 15: Basic alignment introduction

Camber

PositiveOutside Tire Wear

NegativeInside Tire Wear

ZERO Camber

Page 16: Basic alignment introduction

Camber Pull

• Mobil cenderung narik ke arah posisi CAMBER yg lebih besar

28” 27”

Perbedaan Camber

Page 17: Basic alignment introduction

Typical Single Point Adjustments

Page 18: Basic alignment introduction

Typical Dual Point Camber Adjustments

Page 19: Basic alignment introduction

Asymmetric Control ArmsCaster AdjustmentCaster Adjustment

Camber AdjustmentCamber Adjustment

Page 20: Basic alignment introduction

CasterCaster

• Sudut kemiringan sumbu axle apabila dilihat dari samping kendaraan yang dapat memberikan Kestabilan pada pengendaraan

• POSITIVE CASTER : Kemiringan axis ke arah belakang kendaraan• NEGATIVE CASTER : Kemiringan axis ke arah depan kendaraan

Page 21: Basic alignment introduction

Caster Definition

• Kearah Belakang = Positive• Kearah Depan = Negative

Vertical

Steering Pivot Centerline

Page 22: Basic alignment introduction

CasterCaster

Positive Caster Negative Caster

• Meningkatkan kestabilan kendaraan

• Memungkinkan steer dapat berbalik setelah berbelok

• Getaran terasa lebih besar pada saat melewati jalan jelek

• Mengurangi kestabilan kendaraan

• Steer tidak dapat berbalik arah setelah berbelok

• Getaran steer lebih halus pada saat melewati jalan yg tidak rata

Page 23: Basic alignment introduction

Caster Adjustment Methods

Page 24: Basic alignment introduction

Simultaneous Caster/Camber Adjustment

+ Camber+ Caster

+ Camber- Caster

- Camber- Caster

- Camber+ Caster

Page 25: Basic alignment introduction

Simultaneous Caster/Camber Adjustment

+ Camber+ Caster

+ Camber- Caster

- Camber- Caster

- Camber+ Caster

Page 26: Basic alignment introduction

Simultaneous Caster/Camber Adjustment

+ Camber+ Caster

+ Camber- Caster

- Camber- Caster

- Camber+ Caster

Page 27: Basic alignment introduction

Shim CalculationsShim Camber CasterSize Change Change1/8" 1/2 deg 1 deg1/16" 1/4 deg 1/2 deg1/32" 1/8 deg 1/4 deg1/64" 1/16 deg

Reading

Specifications

Amount of Change

Shims Required

CAMBER CASTER

Combined Shim Amounts

Page 28: Basic alignment introduction

Shim CalculationsShim Camber CasterSize Change Change1/8" 1/2 deg 1 deg1/16" 1/4 deg 1/2 deg1/32" 1/8 deg 1/4 deg1/64" 1/16 deg

Reading

Specifications

Amount of Change

Shims Required

CAMBER CASTER

Combined Shim Amounts

.5

0

-.5

1/8”

Out 1/8”

Out 1/8”

3.5

3.5

0

0

0

0

Page 29: Basic alignment introduction

Shim Camber CasterSize Change Change1/8" 1/2 deg 1 deg1/16" 1/4 deg 1/2 deg1/32" 1/8 deg 1/4 deg1/64" 1/16 deg

Reading

Specifications

Amount of Change

Shims Required

CAMBER CASTER

Combined Shim Amounts

Shim Calculations.5

.5

0

0

0

0

3.5

2.5

-1

1/8”

in 1/16”

out1/16”

in 1/16”

out 1/16”

Page 30: Basic alignment introduction

Shim CalculationsShim Camber CasterSize Change Change1/8" 1/2 deg 1 deg1/16" 1/4 deg 1/2 deg1/32" 1/8 deg 1/4 deg1/64" 1/16 deg

Reading

Specifications

Amount of Change

Shims Required

CAMBER CASTER

Combined Shim Amounts

.5

0

-.5

1/8”

in 1/8”

in1/8”

3.5

2.5

-1

1/8”

in 1/16”

out1/16”

in 3/16”

in 1/16”

Page 31: Basic alignment introduction

Thrust AngleThrust Angle

Besarnya sudut yang di bentuk oleh THURST LINE terhadap CENTER LINE

Garis yang dibentuk oleh kemiringan roda belakang / individual toe disebut THRUST LINE

Page 32: Basic alignment introduction

Thrust AngleThrust Angle

Nilai rata-rata dari individual TOE Belakang dan menarik garis tegak lurus ke tengah roda belakang untuk mendapatkan THRUST LINESudut Yang dibentuk antara TRUST LINE dengan center line di sebut THRUST ANGLE

Positive Thrust Line Negative Thrust Line

Page 33: Basic alignment introduction

Thrust LineThrust Line

Thrust Line adalah arah sebenarnya waktu kendaraan jalan lurus di jalananKalau Thrust line tidak sama dengan Geometric Centerline, maka pengemudi harus membalikan arah stir ke arah lurus (Counter Steer)Ini menghasilkan steering wheel yang tidak lurus searah dengan Thrust line

Dog Tracking

Page 34: Basic alignment introduction

Steering Axis InclinationSteering Axis Inclination

Strut

Garis yang diambil antara titik roda pivot dilihat dari depan kendaraan dibandingkan dengan garis vertikal.

SLA

Page 35: Basic alignment introduction

Steering Axis Inclination

SpindleArc

SAI

Included Angle

Page 36: Basic alignment introduction

Spindle Diagnostics

Camber is OK SAI is OK Incl’d Angle is OK Spindle is OK

Included Angle

SAI

Camber

Vertical

Page 37: Basic alignment introduction

Spindle Diagnostics

Camber is Less SAI is High Incl’d Angle is OK Adjust Camber Spindle is OK

Included Angle

SAI

Camber

Vertical

Page 38: Basic alignment introduction

Spindle Diagnostics

Camber is OK SAI is High Incl’d Angle is High Spindle is Damaged

Included Angle

SAI

Camber

Vertical

Page 39: Basic alignment introduction

Spindle Diagnostics

Camber is OK SAI is Less Incl’d Angle is LessSpindle is Damaged

Included Angle

SAI

Camber

Vertical

Page 40: Basic alignment introduction

Included AngleIncluded Angle

SAI yang diukur dan ditambahkan ke sudut CAMBER akan Menjadi sudut baru yang sangat penting sebagai alat diagnosa yang disebut INCLUDED ANGLE

SAI

Included Angle

SAI +/- Camber = Included Angle

Page 41: Basic alignment introduction

Scrub Radius

Page 42: Basic alignment introduction

Wide Rim Effect

Scrub Radius changes with rim width & offset

Page 43: Basic alignment introduction

FWD Engine Cradle

Lower Inner Pivots

Upper Inner Pivots

Page 44: Basic alignment introduction

FWD Engine Cradle Camber is High SAI is Low Incl’d Angle is OK

Camber is Low SAI is High Incl’d Angle is OK

Cradle Shifted

Page 45: Basic alignment introduction

Toe Out On TurnsToe Out On Turns

20o turn18o turn

Sewaktu kendaraan berbelok, roda di satu sisi kendaraan harus mempunyai ukuran lingkaran yang berbeda dari roda di sisi lainRoda depan harus berputar pada sudut yang berbeda satu sama lain.Roda yang berada di dalam waktu berputar mempunyai sudut yang lebih besar dibanding roda luarIni berakibat pada roda sudut toe menjadi lebih keluarJumlah toe out effect dipengaruhi oleh sudut steering arms.

Page 46: Basic alignment introduction

Turning Radius

Check Specifications for Inside and Outside Turn Angle

18o turn 20o turn

Page 47: Basic alignment introduction

SetbackSetback

Setback terjadi pada saat posisi satu roda di axle sedikit dibelakang roda lain pada sumbu AXLEBeberapa kendaraan punya setback depan karena toleransi pabrik dan settingan karena casterJika roda kiri lebih jauh dari kanan disebut : Setback negative.Jika roda kanan lebih jauh dari kiri disebut : Setback positive

Page 48: Basic alignment introduction

Setback