Baseplate Wax

6
BASEPLATE WAX Wax adalah salah satu bahan yang telah lama dipergunakan pada kedokteran gigi, pertama sekali pada awal abad ke 18. Wax paling banyak digunakan untuk pembuatan pattern dan merupakan salah satu dari kelompok bahan-bahan thermoplastic, yang mempunyai bentuk yang solid (tetap) pada suhu kamar, tetapi mudah berubah menjadi cair. Wax merupakan bahan yang bersifat lunak atau lembut dengan sifat mekanis yang sedikit, thermal ekspansi yang tinggi, flow dan ductility yang bergantung pada teperatur, dan tekanan residual dalam bentuk compressive atau tensile stress serta sifat fisis yang baik. Menurut spesifikasi ADA No. 4, secara garis besar wax dibagi atas pattern wax, processing wax, dan impression wax. Pattern wax terdiri dari inlay wax, casting wax dan baseplate wax. Namun akan dibahas pada makalah ini secara terperinci adalah baseplate wax. Baseplate wax tersedia dalam lembaran berwarna merah muda berukuran 7,60 x 15,00 x 0,13 cm. Komposisi baseplate wax

description

bghr

Transcript of Baseplate Wax

BASEPLATE WAXWax adalah salah satu bahan yang telah lama dipergunakan pada kedokteran gigi, pertama sekali pada awal abad ke 18. Wax paling banyak digunakan untuk pembuatan pattern dan merupakan salah satu dari kelompok bahan-bahan thermoplastic, yang mempunyai bentuk yang solid (tetap) pada suhu kamar, tetapi mudah berubah menjadi cair.Wax merupakan bahan yang bersifat lunak atau lembut dengan sifat mekanis yang sedikit, thermal ekspansi yang tinggi, flow dan ductility yang bergantung pada teperatur, dan tekanan residual dalam bentuk compressive atau tensile stress serta sifat fisis yang baik. Menurut spesifikasi ADA No. 4, secara garis besar wax dibagi atas pattern wax, processing wax, dan impression wax. Pattern wax terdiri dari inlay wax, casting wax dan baseplate wax. Namun akan dibahas pada makalah ini secara terperinci adalah baseplate wax.Baseplate wax tersedia dalam lembaran berwarna merah muda berukuran 7,60 x 15,00 x 0,13 cm.Komposisi baseplate wax

Sifat-sifat baseplate wax1. Temperatur transisi solid-solidKetika temperatur wax meningkat, transisi solid-solid terjadi ketika bentuk lattice kristal stabil dimulai untuk merubah bentuk heksagonal yang berada di bawah titik cair wax. Selama perubahan progresif dari satu tipe lattice ke tipe lattice lainnya, wax dapat dimanipulasi tanpa putus, pecah atau tertekan. Keberadaan titik transisi solid-solid dan temperatur yang terjadi tidak hanya membuat wax dapat dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menjelaskan sifat fisis dan kesesuaian untuk beberapa prosedur klinis dan laboratorium. wax yang sesuai dengan temperatur transisi solid-solid dalam mulut diatas 370C.

2. FlowMerupakan sifat yang sangat penting terutama pada pembuatan inlay. Flow tergantung pada : Temperatur yang digunakan pada wax Besarnya kekuatan yang dikenakan pada wax Lamanya kekuatan yang dikenakan pada waxFlow akan meningkat dengan temperatur yang tinggi di atas temperatur transisi solid-solid.Menurut sifat Flownya dan menurut spesifikasi ADA no. 24, baseplatewax terdiri dari tiga tipe. Tipe I adalah soft wax untuk membuat veneer Tipe II adalah medium wax untuk membuat pola yang akan dicobakan ke rongga mulut pada suhu sedang (23-450C) Tipe III adalah hard wax untuk percobaan pengisian (trial filling) di rongga mulut pada iklim tropis negara tropis (lebih besar dari 23-450C)

Nilai Flow baseplate wax (Craig R.G ; Dental Material properties and manipulasi, 7th ed. St. Mosby Year Book, St. Louis. 1992)

3. Thermal EkspansiKoefisien thermal ekspansi linear untuk baseplate wax antara 200x10-6/0C dan 390x10-6/0C pada suhu 25-370C. Spesifikasi ADA No. 24 membatasi ekspansi wax sampai 0,8% pada suhu 250C dan 400C.

4. Tekanan ResidualTekanan residual baseplate wax yang erdapat pada pattern wax gigi tiruan disebabkan pendinginan yang berbeda. waktu dan temperatus mempengarui hilangnya tekanan residual. Gigi tiruan yang telah diartikulasikan dengan tepat dan telah diberi wax sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama, karena dapat menyebabkan distorsi dan pergerakan gigi. Sebaiknya gigi tiruan segera ditanam dalam kuvet untuk mempertahankan keakuratan relasi gigi.Syarat yang harus dipenuhi baseplate wax. Ekspansi thermis limer pada suhu 25-40C lebih kecil dari 0,8%. Tidak mengiritasi jaringan mulut. Tidak flaky / menyerpih dan melekat Mudah diukir dan dibentuk Permukaan halus setelah di flaming (disentuhkan pada api). Tidak berbekas pada porselen dan gigi tiruan. Tidak mewamai gigi. Dapat dicairkan dan dipadatkan berkali-kali Dalam keadaan lunak dapat beradaptasi dengan jaringan lainTerjadi residual stress pada perlekatan gigi tiruan dan di sekitar gigi tiruan, karena perbedaan suhu, pooling wax dengan spatula panas, dan manipulasi di bawah suhu transisi. Model malam harus segera di proses agar akurasinya terjaga.Cara manipulasi :Alat dan Bahan: 1. Pisau wax (pisau malam) 2. Lampu spiritus/burner 3. Glass slab/ Lempeng kaca 4. Base plate wax (malam merah) 5. Model kerja hasil cetakan alginate Cara kerja: 1. Siapkan alat-alat pada meja dengan dialasi lap putih. 2. Buat outline form basis pada model kerja3. Potong malam merah dengan ukuran 30mm x 30mm dengan pisau wax. 4. Lunakkan malam merah diatas burner, perhatikan agar malam tidak langsung mengenai api burner. 5. Aplikasikan pada model kerja yang telah diulasi bahan separator dan bentuklah basis sesuai outline form seperti pada contoh. 6. Haluskan dengan air sabun. Kegunaan :1. untuk menetapkan dimensi vertikal, bidang oklusal dan bentuk lengkung inisial pada pembuatan gigitiruan sebagian dan lengkap2. untuk menghasilkan bentuk dan kontur gigi tiruan yang diinginkan setelah mengatur gigi geligi pada posisinya. Kontur wax tersebut pada akhirnya akan digantikan dengan resin pada gigitiruan3. untuk menghasilkan bentuk dan kontur yang diinginkan dari ortodontik lepasan, obturator dan protesa lainnya. Wax juga akan digantikan dengan resin4. untuk memeriksa relasi artikulasi yang beragam dan menyalurkannya ke artikultor mekanis5. pada preparasi onlay dan crown, lembaran malam ini digunakan untuk memeriksa adanya reduksi oklusal6. pada preparasi inlay, wax digunakan untukmenemukan adanya undercut pada kavitas dengan mengisi kavitas dengan wax dan hambatan undercut akan memberikan permukaan kasar yang berbeda dari inlay wax.referensi1. Chandra. 2000. A Textbook of Dental Materials. New Delhi : Jaypee Brothers Publishers2. Combe EC. Notes On Dental Material, 5th ed. Medical Division of Longman Group UK Limited, New York, 1986.3. Craig RG, Power JM, Wataha JC. Restorative Dental Material. 9 th ed. Mosby Year Book, St. Louis, 1993