Bargains Er

13
BARGAINSER Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA. Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu: - MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah. - Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik. - Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit. Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

description

bargainser

Transcript of Bargains Er

BARGAINSER

BARGAINSER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.

- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

- Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

PENGAMAN LISTRIK

Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.

- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .

SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:- sakelar bertegangan rendah.- Sakelar tegangan menengah.- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.

Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu: - Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.

- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.

- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.

STOP KONTAK

Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.

- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.

STEKER

Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.

- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang PLUG dan SOCKET ini, silahkan membaca artikelnya di sini.KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

- NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.

- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.

- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum.Kali ini mari kita bahas device yang hobi turun kalau di rumah kita pasang AC di kamar ortu, kamar kakak, menyalakan TV (plus lampu ruang tengah), lalu kita hangatkan makanan di microwave.

Circuit BreakerCircuit breaker (selanjutnya kita sebut CB biar ga cape ketiknya), sesuai namanya, adalah device yang memutuskan rangkaian listrik. Mirip dengan sekring/fuse, CB akan putus/trip atau biasa kita sebut turun ketika ada arus berlebih yang mengalir.

Kalau ke toko elektronik, mau ganti CB di rumah pasti kita bilangnya MCB, bukan CB. Itu karena memang CB di rumah kita itu bernama MCB. Sebenarnya CB itu ada bermacam-macam: MCB, MCCB, ACB, dll.

Yang biasa kita pakai di rumah kita itu adalah MCB, singkatan dari Miniature Circuit Breaker. Ratingnya kurang lebih hanya mencapai 40 A. Selain rating, varian dari MCB adalah jumlah polenya. Pole ini berarti berapa terminal/jalur circuit yang bisa diproteksi oleh MCB ini. Gambar di bawah ini adalah gambar MCB (dari kiri ke kanan 1 pole, 2 pole, dan 3 pole). Kalau 1 pole biasa untuk rangkaian 1 phase, kalau 2 pole juga tapi netralnya juga ikut diproteksi, kalau 3 pole bisa untuk motor 3 phase. Ada juga yang 4 pole, jadi 3 phase plus netralnya diproteksi.

Lalu yang kedua, MCCB, singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, itu adalah CB yang lebih besar (hingga 100 A ratingnya). Biasanya MCCB digunakan di industri, untuk proteksi motor/pompa, distribusi listrik, dll. Selain ukuran, yang membedakan MCCB dari MCB adalah MCCB ratingnya bisa kita setting (tidak fixed seperti MCB). Misalkan kita beli MCCB ratingnya In = 16A (selanjutnya kita sebut rating CB itu adalah In ya), kita bisa setting ratingnya ini jadi 0.9 x In, atau 0.8 x In, atau 0.7 x In (jadi ratingnya bisa diubah hingga 11.2 A.

Tipe-tipe lainnya ada ACB (Air Circuit Breaker), GCB (Gas Circuit Breaker), dan tipe-tipe lainnya yang saya belum pernah dengar (silahkan dishare di comment kalau berkenan ^^ ).

Tripping CurveSebelum kita bahas apa itu tripping curve, saya mau kasih tahu dulu satu rahasia. Begini, CB itu ga akan langsung trip ketika ada arus yang sedikit lebih besar daripada In. (pada kaget ga ya?)

CB itu hanya akan langsung trip ketika arus yang lewat 5 20 kalinya In. Kalau hanya lebih besar sedikit dari In, CB akan trip mungkin berjam-jam kemudian. Pernah ga pas di rumah, lagi asik-asik nonton TV lalu tiba-tiba mati lampu padahal kita ga sedang menyalakan sesuatu (AC dari tadi udah nyala, dispenser juga biasa nyala, ga ada yang lagi strika). Ketika dilihat ke MCB, ternyata MCB nya turun. Ini berarti arus yang mengalir di MCB itu hanya lebih besar sedikit daripada In nya. Seberapa cepat CB ini akan trip tergantung dari tripping curve-nya.

Tripping curve itu adalah kurva yang menunjukkan seberapa cepat CB akan trip berdasarkan arus yang dilaluinya. Sumbu x biasa menunjukkan I (arus) atau I/In (arus relatif rating CB). Sumbu y menunjukkan waktu/delay trip si CB. Di bawah ini contoh tripping curve.

Tripping curve biasa dibuat dalam skala logarithmic (bisa dilihat jarak antar garis skalanya tidak selalu sama) bukan biar terlihat susah atau apa sih, biar enak dilihat saja, hehehe.

Di gambar terlihat ada 2 kurva yang paralel, untuk sementara abaikan dulu kurva yang sebelah kiri, kita fokus ke kurva yang kanan ya. Bisa dilihat kalau kurva ini terdiri dari 2 segment: segment logarithmic (yang melengkung) dan segment yang lurus. Kedua segment ini ada karena sistem mekanis yang membentuk sebuah CB. Pada umumnya, CB itu memiliki 2 mekanis trip di dalamnya: thermal trip dan magnetic trip.

Thermal trip menggunakan prinsip seperti thermocouple, yaitu memuainya logam karena panas. Ketika ada arus > In, bimetal di dalam CB akan memuai (atau mungkin melengkung) sehingga pada saat tertentu hubungan listrik di CB akan terputus/trip. Magnetic trip menggunakan solenoid yang gaya tariknya bertambah sesuai arus yang dialiri. Ketika mencapai batas arus tertentu, gaya tarik magnet ini akan menarik switch/memutuskan aliran listrik.

Dari tripping curve di atas, rating CB tersebut adalah In = 20 A (20 A adalah asymptote dari segment yang melengkung itu). Kita bisa lihat ketika dialiri arus sebesar 20 A, CB akan trip 10000 detik kemudian (kira-kira 3 jam kemudian). Ketika dialiri arus 100 A, akan trip kira-kira 10 detik kemudian. CB ini hanya akan trip seketika jika dialiri arus > 200 A karena di situlah magnetic trip mulai bekerja.

Lalu, kalau kita membeli MCB kan hanya ada rating thermal trip nya (In), bagaimana kita bisa tahu berapa besar magnetic tripnya?Tenang saja, begini lho. Coba lihat di gambar MCB 1 pole yang di atas. Di body-nya terlihat ada tulisan angka C6. Ini berarti In = 6 A dan tripping curve tipe C. Tripping curve tipe C menunjukkan bahwa magnetic trip akan berkisar 5-10 x In (jadi sekitar 30 60 A). Ada beberapa tripping curve untuk MCB:

B: trip 3 5 x In

C: trip 5 10 x In

D: trip 10 20 x In

Batas trip magnetic memang akan selalu dalam range seperti ini karena kinerja magnetic trip unit tidak eksak, melainkan dalam range tertentu (tetapi bisa dipastikan akan dalam range yang tertulis di atas). Untuk MCCB, nilai arus magnetic trip ini biasa tertulis berapa Ampere di spesifikasinya, bahkan ada yang bisa diubah-ubah juga nilainya seperti nilai In nya.

Ngomong-ngomong tentang ketidakpastian, sekarang mari kita lihat 2 kurva yang ada di tripping curve di atas. Dua kurva ini juga menunjukkan range tripping CB. Kurva yang kiri adalah garis ketika kemungkinan CB akan trip adalah 0%. Jadi, region di sebelah kiri kurva ini dipastikan tidak akan membuat CB trip. Kurva yang kanan adalah garis ketika kemungkinan CB akan trip adalah 100%. Jadi, di sebelah kanan kurva ini dipastikan CB akan trip. Di antaranya tentu saja kemungkinan CB akan trip adalah di antara 0% 100%.

Circuit breaker (CB) atau Pemutus Daya (PMT) adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan hubungan antara sisi sumber tenaga listrik dan sisi beban yang dapat bekerja secara otomatis ketika terjadi gangguan atau secara manual ketika dilakukan perawatan atau perbaikan

Pemahaman Dasar:

( Circuit breaker ini pada prinsipnya sama seperti fungsi MCB di meteran listrik rumah kita. Jika terjadi korsleting listrik atau pemakain listrik yang berlebihan, maka otomatis seluruh aliran listrik dirumah akan terputus (mati) ).

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas, adalah sebagai berikut:

1.

Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.

2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.

3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.

Tentunya berbagai jenis dan type dari Circuit Breaker harus disesuaikan dengan kondisi dan jumlah beban (arus dan tegangan) yang melaluinya

Low Voltage

Untuk jenis PMT tegangan rendah, kita tentunya sering menemukan jenis ini pada panel pembagi beban (Besaran yg efektif berkisar 15 A s/d 1500 A). Yang harus diperhatikan dalam jenis PMT ini adalah Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem. Dan juga arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya, dan nilai arus ini tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus daya tersebut terpasang.

High Voltage

Klasifikasi PMT untuk tegangan tinggi berdasarkan media insulator dan material dielektriknya, adalah terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Sakelar PMT Minyak: Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV.

2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV.

3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38 kV.

4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker): Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV.