“BARANG SANGAT MEWAH” - agungpodomoro-aphris.com · saja PT Bumi Serpong Damai Tbk, ......

4
Penetapan pajak penghasilan Pasal 22 pada hunian sangat mewah yang semula > Rp 10 M menjadi Rp 5 M seolah menjadi jalan tengah antara kepentingan pemerintah dan keinginan swasta, khususnya bagi pengembang. Meski begitu, angka ini dinilai masih terlalu tinggi karena apa yang menjadi definisi barang mewah versi pemerintah tidak sama dengan versi developer. Bagi konsumen, pengenaan pajak sebesar 5% menjadi beban karena biaya tersebut diberikan kepada pembeli. Ada tiga faktor yang membuat sektor properti khususnya apartemen semakin berat dengan adanya beleid ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah dan tidak diketahui kapan membaiknya. Kedua, suplai yang berlimpah (2015, Jakarta memiliki suplai tertinggi ± 29.000 unit apartemen). Ketiga, cakupan pengenaan pajak supermewah yang makin luas. Akibatnya, apartemen dengan harga > Rp 5 M atau luas unitnya > 150 m² akan terkena PPh 5%. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, berpendapat pengenaan pajak berda- sarkan luasan hunian juga perlu diterapkan per zonasi, tidak memukul rata seluruh daerah. Sedangkan menurut Corporate Secretary Ciputra Group, Tulus Santoso, penurunan batas pengenaan PPh tidak sesuai dengan hukum inflasi. Idealnya, semakin lama nilai batasan mengalami kenaikan, bukannya penurunan. (Bisnis Indonesia, 11/05/15, hal. 29) 1. KOMPROMI PADA ANGKA RP 5 M INSIDE THIS ISSUE 1. Kompromi pada Angka Rp 5 M 2. Target Prapenjualan Terancam 3. Asing Bisa Miliki Hunian Mewah 4. Perumahan Rakyat Agar Lebih Utamakan WHAT’S HOT IN PROPERTY? 5. Center Point of Indonesia Jatuh ke Ciputra 6. Plaza Indonesia Luncurkan Apartemen Murah 7. Paramount Land Serah Terimakan 3 Klaster 8. 6 Kota Indonesia Disiapkan Sebagai “Kota Pintar” 9. Peluang Bisnis Berbasis Transit “BARANG SANGAT MEWAH” Diberlakukannya pajak penghasilan atas barang sangat mewah bagi properti dengan harga > Rp 5 M berpotensi membuat emiten properti memangkas target pra- penjualan dan kinerja serta makin menekan performa saham sektor tersebut. Emiten yang paling terkena dampak negatif dari beleid ini adalah yang lebih banyak memfokuskan diri di segmen menengah ke atas. Sebut saja PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, dan PT Ciputra Development Tbk. Diperkirakan kinerja emiten properti hanya akan tumbuh 5%-10% tahun ini setelah aturan pajak tersebut diterapkan. (Bisnis Indonesia, 12/05/15, hal. 13) 2. TARGET PRAPENJUALAN TERANCAM PROPERTY NEWS FLASH MEI 2015 NEWS FLASH INI DISARIKAN DARI BERBAGAI SUMBER YANG DIANGGAP PENULIS TERPERCAYA SAMPAI AKHIR BULAN INI ● TIDAK DIIJINKAN UNTUK MEMPERBANYAK/ MENCETAK TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS ● UNTUK KALANGAN INTERNAL APL/ APG

Transcript of “BARANG SANGAT MEWAH” - agungpodomoro-aphris.com · saja PT Bumi Serpong Damai Tbk, ......

Penetapan pajak penghasilan Pasal 22 pada hunian

sangat mewah yang semula > Rp 10 M menjadi Rp 5 M

seolah menjadi jalan tengah antara kepentingan

pemerintah dan keinginan swasta, khususnya bagi

pengembang. Meski begitu, angka ini dinilai masih terlalu

tinggi karena apa yang menjadi definisi barang mewah

versi pemerintah tidak sama dengan versi developer. Bagi

konsumen, pengenaan pajak sebesar 5% menjadi beban

karena biaya tersebut diberikan kepada pembeli.

Ada tiga faktor yang membuat sektor properti khususnya

apartemen semakin berat dengan adanya beleid ini.

Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah

dan tidak diketahui kapan membaiknya. Kedua, suplai

yang berlimpah (2015, Jakarta memiliki suplai tertinggi ±

29.000 unit apartemen). Ketiga, cakupan pengenaan

pajak supermewah yang makin luas. Akibatnya,

apartemen dengan harga > Rp 5 M atau luas unitnya >

150 m² akan terkena PPh 5%.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali

Tranghanda, berpendapat pengenaan pajak berda-

sarkan luasan hunian juga perlu diterapkan per zonasi,

tidak memukul rata seluruh daerah. Sedangkan menurut

Corporate Secretary Ciputra Group, Tulus Santoso,

penurunan batas pengenaan PPh tidak sesuai dengan

hukum inflasi. Idealnya, semakin lama nilai batasan

mengalami kenaikan, bukannya penurunan.

(Bisnis Indonesia, 11/05/15, hal. 29)

1. KOMPROMI PADA ANGKA RP 5 M

INSIDE THIS ISSUE

1. Kompromi pada Angka Rp 5 M

2. Target Prapenjualan Terancam

3. Asing Bisa Miliki Hunian Mewah

4. Perumahan Rakyat Agar Lebih Utamakan

WHAT’S HOT IN PROPERTY?

5. Center Point of Indonesia Jatuh ke Ciputra

6. Plaza Indonesia Luncurkan Apartemen Murah

7. Paramount Land Serah Terimakan 3 Klaster

8. 6 Kota Indonesia Disiapkan Sebagai “Kota Pintar”

9. Peluang Bisnis Berbasis Transit

“BARANG SANGAT MEWAH”

Diberlakukannya pajak penghasilan atas barang sangat

mewah bagi properti dengan harga > Rp 5 M berpotensi

membuat emiten properti memangkas target pra-

penjualan dan kinerja serta makin menekan performa

saham sektor tersebut. Emiten yang paling terkena

dampak negatif dari beleid ini adalah yang lebih banyak

memfokuskan diri di segmen menengah ke atas. Sebut

saja PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT

Pakuwon Jati Tbk, dan PT Ciputra Development Tbk.

Diperkirakan kinerja emiten properti hanya akan tumbuh

5%-10% tahun ini setelah aturan pajak tersebut diterapkan.

(Bisnis Indonesia, 12/05/15, hal. 13)

2. TARGET PRAPENJUALAN TERANCAM

PROPERTY NEWS FLASH ● MEI 2015

NEWS FLASH INI DISARIKAN DARI BERBAGAI SUMBER YANG DIANGGAP PENULIS TERPERCAYA SAMPAI AKHIR BULAN INI ● TIDAK DIIJINKAN UNTUK

MEMPERBANYAK/ MENCETAK TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS ● UNTUK KALANGAN INTERNAL APL/ APG

Setelah menurunkan threshold pengenaan pajak penghasilan untuk hunian sangat mewah yang diatur

dalam PPh pasal 22, pemerintah akan memberi peluang kepemilikan asing di sektor properti Indonesia.

Properti yang diperbolehkan untuk asing akan berada di range harga hunian sangat mewah sehingga

diperlukan aturan tambahan yang mengatur tentang kondisi tersebut dalam revisi beleid PPnBM.

Kepemilikan hanya akan dibatasi pada apartemen. Patokan PPnBM khususnya untuk hunian mewah akan

didasarkan pada harga jual dan berlaku tingkatan tarif dari 10% - 20%. (Bisnis Indonesia, 15/05/15, hal. 3)

3. ASING BISA MILIKI HUNIAN MEWAH

2/6

Sejumlah pihak menyuarakan agar pemerintah memerhatikan masalah perumahan dalam negeri daripada

memerhatikan pihak asing. Pasalnya kebutuhan orang asing terhadap hunian di Indonesia sudah

terakomodasi melalui dua skema, yakni hak pakai dan sistem sewa. Bila asing diberi peluang membeli

properti, pengembang akan menjual dengan harga tinggi yang tentunya akan mendongkrak kenaikan

harga di wilayah sekitarnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, berpendapat pemerintah dan pelaku

properti perlu berhati-hati terhadap pembukaan keran kepemilikan properti oleh asing. Pasalnya, negara-

negara yang melakukan langkah seperti itu (China, Malaysia, Singapura) mengalami kenaikan harga terlalu

fantastis (bubble). Seharusnya pemerintah bisa mencontoh Singapura yang membuka kesempatan

kepemilikan asing setelah 80% warganya sudah memiliki hunian. Pemerintah lebih baik membuka

kesempatan penanaman modal asing untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak.

Pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap batasan harga, luasan unit, dan juga zonasi. Kemudian,

kepemilikan asing dalam satu menara apartemen maksimal 10% dari total unit yang ada. Sementara

masalah harga, batasan bisa dimulai pada harga > Rp 10 M. (Bisnis Indonesia, 15/05/15, hal. 3)

4. PERUMAHAN RAKYAT AGAR LEBIH DIUTAMAKAN

ECONOMY & PROPERTY NEWS FLASH | EDIT ION V | MEI 2015

NEWS FLASH INI DISARIKAN DARI BERBAGAI SUMBER YANG DIANGGAP PENULIS TERPERCAYA SAMPAI AKHIR BULAN INI ● TIDAK DIIJINKAN UNTUK

MEMPERBANYAK/ MENCETAK TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS ● UNTUK KALANGAN INTERNAL APL/ APG

2/4

PROPERTY NEWS ● MEI 2015

ECONOMY & PROPERTY NEWS FLASH | EDIT ION V | MEI 2015

5. CENTER POINT OF INDONESIA JATUH KE CIPUTRA

Ciputra Group akhirnya dipilih sebagai salah satu

pengembang yang digandeng PT Yasmin Bumi Asri selaku

pemenang tender investasi pembangunan proyek Center

Point Indonesia (CPI) di Makassar, Sulawesi Selatan. Sekitar 50

Ha lahan reklamasi tersebut akan diserahkan Pemerintah

Sulawesi Selatan dari total keseluruhan pengembangan

seluas 157 Ha. Selebihnya ±107 Ha akan dikembangkan kota

baru “City Losari Makassar” sebagai kawasan modern

terintegrasi (pusat belanja, hotel, apartemen, perkantoran,

dll). Saat ini, kegiatan reklamasi darat sedang dikerjakan

untuk dibuat kantor pengelola. Total investasi mega proyek

ini sebesar Rp 3,5 T. Tahun pertama berupa perluasan lahan,

ditargetkan rampung tahun 2017, membutuhkan Rp 1 T. (http://properti.kompas.com/ – 15/05/15)

3/6

Konsep kota pintar menjadi isu utama dalam pertemuan Asia Afrika Smart City Summit (AASCS) 2015.

Pertemuan ini bertujuan berbagi pengetahuan dalam memahami persoalan kota dan diharapkan dapat

memecahkan masalah-masalah regional, serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi di antara bangsa-

bangsa di kawasan selatan untuk kemajuan peradaban. Khusus untuk Indonesia, kota pintar tahap awal

akan diterapkan di Bandung, Bogor, Surabaya, Makassar, Banda Aceh, dan Balikpapan. Dua kota pertama

sudah mulai berjalan dengan Bandung Command Center dan Bogor Green Room, sedangkan yang lainnya

menyusul tahun 2016. (http://mpi-update.com/– 24/04/15)

8. ENAM KOTA INDONESIA DISIAPKAN SEBAGAI “KOTA PINTAR”

6. PLAZA INDONESIA LUNCURKAN APARTEMEN MURAH

PT Plaza Indonesia Realty Tbk. meluncurkan Alterra

Residences seluas 1,8 Ha di Ciputat, Tangerang Selatan.

Apartemen mulai dari Rp 300 jutaan ini terdiri dari 5 tower

yang masing-masing tower-nya memiliki 70% STD, 25% 1 BR

dan 2 BR, sisanya tipe loft yang dilengkapi tanaman tropis

dan sky bridge. Rencananya apartemen ini akan

diserahterimakan kepada konsumen pada 2018. Proyek kelas

menengah ini sengaja dibuat guna meningkatkan

pertumbuhan pendapatan di luar pendapatan berulang. (http://propertidata.com/– 14/05/15)

7. PARAMOUNT LAND SERAH TERIMAKAN 3 KLASTER

Paramount Land mulai melaksanakan serah terima 374 unit

rumah di 3 klaster kepada konsumen. Selain serah terima

tepat waktu, konsumen akan mendapatkan handover pack

berupa 1 set kunci utama dan cadangan, peraturan dari

estate management, peta lingkungan Gading Serpong,

nomor-nomor telepon penting, hingga blue print bangunan.

Saat handover, konsumen dapat langsung melihat unitnya

didampingi oleh Tim Delivery Services. Akan diberikan pula

welcome hamper sebagai hadiah dari Paramount Land

berupa kebutuhan yang sangat diperlukan oleh penghuni

rumah pertama, seperti mop dan 10 – 12 set lampu LED.

(http://mpi-update.com/ – 08/05/15)

2/6

ECONOMY & PROPERTY NEWS FLASH | EDIT ION V | MEI 2015

NEWS FLASH INI DISARIKAN DARI BERBAGAI SUMBER YANG DIANGGAP PENULIS TERPERCAYA SAMPAI AKHIR BULAN INI ● TIDAK DIIJINKAN UNTUK

MEMPERBANYAK/ MENCETAK TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS ● UNTUK KALANGAN INTERNAL APL/ APG

3/4

PROPERTY NEWS ● MEI 2015

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan pengembang proyek reklamasi 17 pulau di Pantai Utara

agar tidak melakukan proses pemasaran dan peresmian properti kepada konsumen. Saat ini, Pemprov DKI

baru mengeluarkan izin prinsip dan pelaksanaan reklamasi, bukan izin penjualan kepada pengembang.

Pemasaran properti di Pantai Utara hanya bisa dilakukan jika telah mengantongi IMB. Ketentuan ketat

mengenai pemasaran unit properti terkait dengan perlindungan konsumen. (Bisnis Indonesia – 19/05/15, hal. 8)

BEKASI JADI PILIHAN PASANGAN MUDA

Kebutuhan hunian di Kota Bekasi dinilai masih tinggi sampai

beberapa tahun ke depan. Berdasarkan Data Pusat Statistik,

jumlah penduduknya mencapai 3.000.000 jiwa di tahun

2019. Selain karena penduduknya yang banyak, Kota Bekasi

menjadi salah satu tujuan tempat tinggal favorit pasangan

muda. Pasangan muda ini jumlahnya bisa mencapai 30% -

40%. Sayangnya, Pemerintah Kota Bekasi ingin

menghentikan pembangunan rumah klaster di bawah 2 & 5

Ha. Pembangunan klaster ini dianggap cenderung merusak

lingkungan karena pengembang yang bermain di area

tersebut tidak memerhatikan infrastruktur drainase ataupun

fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya. Peraturan yang

akan diterapkan Juni 2015 ini bersamaan dengan imbauan

agar pengembangan hunian diarahkan secara vertikal.

Berdasarkan data Indonesia Property Watch, suplai

apartemen di Bekasi akan berlebih (bertambah ±39.000 unit

sampai 2019). (Bisnis Indonesia – 18/05/15, hal. 29)

PENGEMBANG DILARANG PASARKAN PROPERTI

Dua emiten properti yakni PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menderita rugi

kurs pada QI-2015 sehingga menekan realisasi keuntungan. Oleh karena itu, Alam Sutera Realty membuat

kontrak hedging (lindung nilai) senilai US$ 60 juta pada awal April 2015 guna mengurangi kerugian akibat

nilai tukar. Pada Q1-2015, ASRI harus menanggung kerugian selisih kurs hingga Rp 250,88 M. Sedangkan

PWON mengalami kerugian kurs hingga Rp 146,63 M. (Bisnis Indonesia – 4/05/15, hal. 15)

2 EMITEN PROPERTI DERITA RUGI KURS

9. PELUANG BISNIS BERBASIS TRANSIT

Di tengah kondisi properti yang sedang melesu, pengembang

dipaksa mengatur strategi baru dalam pemasaran. Bagaimana

tidak, pertumbuhan industri properti melambat sampai 20% sejak

tahun lalu hingga QI-2015. Salah satu upaya yang dilakukan

pengembang adalah membangun proyek multifungsi dengan

konsep transit oriented development (TOD). Konsep TOD

biasanya disambungkan dengan stasiun kereta, pemberhentian

busway, light rail transit (LRT), maupun mass rapid transit (MRT).

Pemprov DKI Jakarta menghimbau para pengembang ikut

berkontribusi membangun LRT karena diyakini mampu

mendukung aksesibilitas properti dan menaikkan nilai dari

properti itu sendiri. Himbauan ini mendapat sambutan dari

sejumlah pengembang, misalnya PT Adhi Persada Properti, PT

Metropolitan Land Tbk, dan PT Intiland Development Tbk.

Pengembang meyakini bahwa metode TOD mampu

meningkatkan penjualan. (Bisnis Indonesia – 27/05/15, hal. 29)

2/6

ECONOMY & PROPERTY NEWS FLASH | EDIT ION V | MEI 2015

NEWS FLASH INI DISARIKAN DARI BERBAGAI SUMBER YANG DIANGGAP PENULIS TERPERCAYA SAMPAI AKHIR BULAN INI ● TIDAK DIIJINKAN UNTUK

MEMPERBANYAK/ MENCETAK TANPA IJIN TERTULIS DARI PENULIS ● UNTUK KALANGAN INTERNAL APL/ APG

4/4 PROPERTY NEWS ● MEI 2015