bantuan dan fasilitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam ...

24
BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 Oleh: GAMAWAN FAUZI MENTERI DALAM NEGERI SUMATERA Disampaikan pada: Rapat Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

Transcript of bantuan dan fasilitas pemerintah dan pemerintah daerah dalam ...

BANTUAN DAN FASILITAS

PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

DALAM PELAKSANAAN

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

TAHUN 2014

Oleh:

GAMAWAN FAUZI

MENTERI DALAM NEGERI

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

Disampaikan pada:

Rapat Koordinasi Nasional dalam rangka

Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

36

HARI

9 JULI 2014

HARI

PEMUNGUTAN

SUARA

PEMILU

PRESIDEN DAN

WAKIL

PRESIDEN

PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

3 JUNI 2014

EVALUASI

PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014

NO PERIHAL 2009 2014

Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

1 Jumlah DPT 171.265.442 187.852.992

2 Partisipasi

Pemilih

121.588.366 70,99% 139.579.506 74,30%

3 Suara Sah 104.099.785 85,62% 124.973.046 89,53%

4 Suara Tidak

Sah

17.488.581 14,38% 14.606.460 10,47%

1. Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Catatan:

Diperkirakan jumlah DPT pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Tahun 2014 kurang lebih 190 juta pemilih.

EVALUASI

PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014

2. Dukungan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Pemilu.

Penugasan Personel dan Penyediaan Sarana Ruangan pada

Sekretariat Panwaslu kab/kota, PPK, Panwaslu kecamatan dan PPS:

Pemerintah dan Pemda sudah membantu dengan maksimal.

Sosialisasi Pemilu: dilakukan dalam berbagai bentuk seperti

seminar, penyuluhan, spanduk, banner, iklan layanan masyarakat

pemilu, dll. Sasaran utama dari sosialisasi adalah pemilih muda

dan pemilih perempuan.

Kelancaran Transportasi Pengiriman Logistik: masih terdapat

beberapa daerah yang pengiriman logistiknya mengalami

keterlambatan (akibat faktor geografis).

Monitoring Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu: pembentukan tim

monitoring di daerah berdasar Permendagri No.61 Tahun 2011.

5

(Peraturan KPU No. 4 Tahun 2014)

JADWAL DAN TAHAPAN

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

NO KEGIATAN TANGGAL

Skenario I Jika Ada Pergantian Calon

1 Rekapitulasi DPT oleh KPU 12 – 13 Juni 2014

2 PENCALONAN

a. Penetapan jumlah dukungan perolehan suara dan kursi untuk pasangan

calon

17 Mei 2014

b. Pendaftaran pasangan calon 18 – 20 Mei 2014

c. Pemeriksaan kesehatan 19 - 23 Mei 2014

d. Verifikasi administrasi 18 – 23 Mei 2014

e. Pengusulan bakal calon pengganti 29 Mei – 5 Juni 2014

f. Penetapan calon 31 Mei 2014 10 Juni 2014

g. Pengambilan nomor urut 1 Juni 2014 11 Juni 2014

3 KAMPANYE

a. Deklarasi Pemilu Berintegritas 3 Juni 2014 13 Juni 2014

b. Kampanye 4 Juni – 5 Juli 2014 14 Juni – 5 Juli 2014

Debat Capres di SCTV 8 Juni 2014

Debat Cawapres di Metro TV 15 Juni 2014

Debat Capres di TV One 22 Juni 2014

Debat Cawapres di RCTI 29 Juni 2014

Debat Capres dan Cawapres di Kompas TV dan TVRI 5 Juli 2014

c. Masa Tenang 6 – 8 Juli 2014

6

(Peraturan KPU No. 4 Tahun 2014)

JADWAL DAN TAHAPAN

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

NO KEGIATAN TANGGAL

Skenario I Jika Ada Pergantian

Calon

4 Pemungutan suara 9 Juli 2014

5 Rekapitulasi di PPS 10 – 12 Juli 2014

6 Rekapitulasi di PPK 13 – 15 Juli 2014

7 Rekapitulasi di KPU Kab/Kota 16 – 17 Juli 2014

8 Rekapitulasi di KPU Provinsi 18 – 19 Juli 2014

9 Rekapitulasi di KPU 20 – 22 Juli 2014

10 Penetapan hasil Pemilu 21 – 22 Juli 2014

11 Pengajuan gugatan perselisihan hasil Pemilu 23 – 25 Juli 2014

12 Penetapan hasil Pemilu pasca Putusan MK 22 – 24 Agust 2014

13 Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Okt 2014

UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik

UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

PP No. 29 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas PP No. 18 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengunduran Diri Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, dan Pegawai Negeri yang akan menjadi Bakal Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

DASAR HUKUM

1. PENUGASAN PERSONEL PADA SEKRETARIAT PANWASLU KABUPATEN/KOTA, PPK, PANWASLU KECAMATAN DAN PPS;

2. PENYEDIAAN SARANA RUANGAN SEKRETARIAT PANWASLU KABUPATEN/KOTA, PPK, PANWASLU KECAMATAN DAN PPS;

3. PELAKSANAAN SOSIALISASI; 4. KELANCARAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN LOGISTIK; 5. MONITORING KELANCARAN PENYELENGGARAAN PEMILU; 6. KEGIATAN LAIN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

PELAKSANAAN PEMILU YANG DILAKSANAKAN SETELAH ADA PERMINTAAN DARI PENYELENGGARA PEMILU;

BANTUAN DAN FASILITAS

PERAN PEMERINTAH DAN PEMDA

PASAL 126 UU No. 15 TAHUN 2011

DALAM PELAKSANAAN TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBANNYA PENYELENGGARA PEMILU, PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MEMBERIKAN BANTUAN DAN FASILITAS SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 116 ayat (2)

Pendanaan penyelenggaraan dan

pengawasan Pemilu Anggota DPR, DPD,

dan DPRD serta Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden wajib dianggarkan dalam

APBN.

ANGGARAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

(UU No. 15 Tahun 2011)

Pasal 66 UU No. 42 Tahun 2008

KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, dan PPLN

berkoordinasi dengan Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten/kota untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk

keperluan Kampanye.

Pasal 67 UU No. 42 Tahun 2008

1) Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa/kelurahan memberikan kesempatan yang sama

kepada tim Kampanye dan/atau pelaksana Kampanye dalam

penggunaan fasilitas umum untuk penyampaian materi Kampanye.

2) Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,

kecamatan, desa/kelurahan, Tentara Nasional Indonesia, dan

Kepolisian Negara Republik Indonesia dilarang melakukan tindakan

yang menguntungkan atau merugikan salah satu tim Kampanye

dan/atau pelaksana Kampanye.

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA PADA

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

1. FASILITAS KAMPANYE

Pasal 105 ayat (9) UU No. 42 Tahun 2008

Dalam pendistribusian dan pengamanan

perlengkapan pemungutan suara, KPU dapat

bekerja sama dengan Pemerintah, pemerintah

daerah, Tentara Nasional Indonesia, dan

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA PADA

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

2. DISTRIBUSI LOGISTIK PEMILU

Pasal 178 ayat (1) UU No. 42 Tahun 2008

Pemantau Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden mempunyai hak mendapat

perlindungan hukum dan keamanan dari

Pemerintah Indonesia.

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDA PADA

PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

3. PERLINDUNGAN KEPADA PEMANTAU PEMILU

Pasal 114 Ayat (4).

PENANGANAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN, DAN

KEAMANAN DI SETIAP TPS DILAKSANAKAN OLEH 2

(DUA) ORANG PETUGAS YANG DITETAPKAN OLEH

PPS.

Penjelasan Pasal 114 ayat (4).

PETUGAS YANG MENANGANI KETENTERAMAN,

KETERTIBAN, DAN KEAMANAN DI SETIAP TPS

BERASAL DARI SATUAN PERTAHANAN

SIPIL/PERLINDUNGAN MASYARAKAT.

PERAN HANSIP / LINMAS

(UU No. 42 Tahun 2008)

Pasal 9 ayat (2) UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara: Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh

dan intervensi semua golongan dan

partai politik.

NETRALITAS PNS DALAM PEMILU

FASILITASI PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI

PENDIDIKAN POLITIK BAGI CALON PEMILIH MUDA

PADA PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014

(kerjasama dengan CEPP UI)

Pelaksanaannya dimulai pada tanggal 25 Mei 2014 di

Kampus UI Depok yang kemudian dilanjutkan pada 13

universitas di 11 provinsi sebagai upaya peningkatan

partisipasi politik masyarakat dlm Pemilu 2014.

Iklan Layanan Masyarakat Pemilu di TV Nasional dan TV

Lokal

Sebagai upaya membantu sosialisasi Pemilu.

PROGRAM KEMENDAGRI

DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH

mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau

Pasangan Calon yang lain;

menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau masyarakat;

mengganggu ketertiban umum;

mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan

kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau

Pasangan Calon yang lain;

merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye Pasangan Calon;

menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;

membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut Pasangan Calon

lain selain dari gambar dan/atau atribut Pasangan Calon yang

bersangkutan; dan

menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta

Kampanye.

LARANGAN KAMPANYE BAGI PELAKSANA,

PESERTA DAN PETUGAS KAMPANYE

(Pasal 41 UU No. 42 Tahun 2008)

Ketua, Wakil Ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah

Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah

Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah

Konstitusi;

Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan;

Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan deputi gubernur Bank

Indonesia;

pejabat badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah;

pegawai negeri sipil;

anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

kepala desa;

perangkat desa;

anggota badan permusyawaratan desa; dan Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih.

LARANGAN KEIKUTSERTAAN

SEBAGAI PELAKSANA KAMPANYE

(Pasal 41 Ayat (2) UU No. 42 Tahun 2008)

Kampanye yang mengikutsertakan Presiden, Wakil Presiden,

menteri, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati,

walikota, dan wakil walikota harus memenuhi ketentuan:

a. tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan

jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat

negara sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

undangan; dan

b. menjalani cuti kampanye.

Cuti kampanye dilaksanakan dengan memperhatikan

keberlangsungan tugas penyelenggaraan negara dan

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

KAMPANYE BAGI PEJABAT NEGARA

(Pasal 42 UU No. 42 Tahun 2008)

HAK KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DALAM KAMPANYE PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

(Sesuai dengan PP No. 18 Tahun 2013

TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH, DAN PEGAWAI NEGERI YANG AKAN MENJADI BAKAL CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA, SERTA PELAKSANAAN CUTI PEJABAT NEGARA DALAM KAMPANYE PEMILU)

KEPALA DAERAH DAN

WAKIL KEPALA DAERAH

KAMPANYE

HARUS MENJALANKAN CUTI

DAN TIDAK MENGGUNAKAN

FASILITAS NEGARA

WAJIB MENJAMIN

TERWUJUDNYA MISI DAN

KELANCARAN

PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN NEGARA,

SERTA ASAS-ASAS

PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN YANG BAIK

IJIN CUTI KELUAR

GUBERNUR DAN

WAKIL GUBERNUR

BUPATI/WALIKOTA DAN

WAKIL BUPATI/WAKIL

WALIKOTA

MENDAGRI (TEMBUSAN PRESIDEN)

GUBERNUR

(TEMBUSAN MENDAGRI)

DISAMPAIKAN 12 HARI KERJA (TERHITUNG SEJAK SURAT DITERIMA PEJABAT YG BERWENANG)

4 HARI KERJA SEJAK

DITERIMA

PERMINTAAN CUTI KAMPANYE

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

(PP No. 18 Tahun 2013)

MENDAGRI

GUBERNUR

GUBERNUR

BUPATI/

WALIKOTA

SANKSI KAMPANYE TANPA CUTI

(PP No. 18 Tahun 2013)

SANKSI: TEGURAN

TERTULIS YG DIUMUMKAN DAN

SANKSI LAIN

Melakukan monitoring untuk semua tahapan

pemilu.

Koordinasi antarlembaga pemerintahan untuk

mengantisipasi berbagai perkembangan dalam

semua tahapan Pemilu.

Konsolidasi ketertiban dan keamanan antar

berbagai instansi.

LANGKAH ANTISIPASI PEMILU

Samakan persepsi antara KPU, KPU prov, KPU

kab/kota, Bawaslu, Bawaslu prov, Panwaslu kab/kota,

Pemerintah dan Pemda dalam koordinasi pelaksanaan

pemilu.

Ciptakan stabilitas politik yang kondusif dalam

pelaksanaan pemilu.

Berikan dukungan kelancaran logistik pemilu.

Ciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam

pelaksanaan pemilu.

PENEKANAN DALAM RANGKA SUKSES PEMILU

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA