Bantahan Tabligh Kepada Salafy

download Bantahan Tabligh Kepada Salafy

of 34

Transcript of Bantahan Tabligh Kepada Salafy

pantaskah jamaah tabligh di hujat?

Seputar Jamaah tabligh

DI DALAM BUKU / KITAB DI SEBUTKAN SEBAGAI BERIKUTSurat Abdul Aziz :Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan kepada-Nyalah kita memohon pertolongan dalam urusan-urusan dunia dan agama.Yang mulia syaikh Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz, Ketua Umum Lembaga Penyelidikan ilmiah, Fatwa, Dakwah, dan Pertimbangan, semoga Allah meneguhkannya dalam kehidupan dunia dan akhirat dan menjadikannya sebagai penolong kebenaran.Assalamualaikumwr. wbAmma badu. Sungguh, kemi telah membaca surat dari pendahuku tuan, yakni Syaikh Ibrahim bin Ibrahim, keluarga Syaikh mufti Ad-Diyar As-Suudi, semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasnya dan melapangkan surga untuknya, yang di tujukan kepada para ulama di belahan Timur dan di barat serta oleh pimpinan Jamaah Tabligh di Madinah serta sejumlah orang yang di pesan agar mendampingi dan membantunya dengan baik. Dalam surat tersebut Syaikh Mufti Ad-Diyar As-Suudi menyebutkan bahwa tujuan Jamaah Tabligh adalah memberikan nasihat dan keterangn-keterangan di masjid-masjid, mendorong untuk mengamalkan Al-Quran dan Hadits, memberikan peringatan keras agar menjauhi bidah dan khurafat seperti memnyembah kubur, meminta kepada orang-orang yang telah mati, maupun bidah dan kemungkaran lainya. Kemudian beliau berkata,Saya menulis hal yang demikian mengenai mereka, tidak lain supaya mereka mendapatkan bantuan dari saudara-saudara mereka dengan mempersilakan mereka untuk menjalankan kerja-kerja tersebut seraya memohon kepada Allah agar memberikan taufik kepada mereka agar meluruskan niat dan berkata benar, selamat dari kebengkokan, serta memberikan manfaat kepada bayan dan ceramah mereka. Sesungguhnya Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.Di samping itu kami juga banyak membaca surat-surat tuan sendiri, semoga Allah memberikan pahala kepada tuan yang dalam surat tersebut tuan sangat mendukung kegiatan jamaah tersebut, memuji keutamaan, pengorbanan, dan kesabaran mereka dalam usaha dakwah ilallah, semata-mata mengharapkan keridhaan Allah swt.. karena pengorbanan merekalah maka banyak orang yang tersesat kembali mendapatkan petunjuk dan banyak orang kafir yang masuk Islam, yang selanjutnya timbul pula semangat untuk keluar bersama mereka dalam rangka dakwah ilallah dengan hikmah dan nasihat yang baik. Apalagi di kalangan mahasiswa, mereka sangat banyak yang ambil bagian karena mendapatkan kebaikan yang hanya dapat di ketahui oleh Allah swt..Selanjutnya, kami juga membaca beberapasuratdari pihak pemerintah yang isinya mendukung mereka, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah berusaha memberikan bantuan. Pertama adalahsuratdari yang mulia Raja Abdul Aziz, semoga Allah memberikan kenikmatan di tempat peristirahatannya. Kemudian,suratyang di tujukan kepada tuan yang mulia Raja Fahd, semoga Allah senantiasa melindunginya. Dalamsurattersebut beliau berkata tentang Jamaah Tabligh sebagai berikut, Sesunggugnya, Jamaah Tabligh tidak mempunyai tujuan politik maupun kebendaan. Tujuannya hanya semata-mata memperbaiki diri di jalan Allah, mangajak manusia kepada Allah dengan penuh bijaksana dan nasihat yang baik. Banyak di antara mereka yang telah pergike seluruh dunia untuk mengajak manusia kepada Allah. Kemudian, mereka meminta kepada setiap orang agar menyiapkan dirinya sebagai dainya Allah swt..Dalam suratnya tersebut, yang mulia Raja Fahd menghimbau agar mereka memberikan pertolongan kepada mereka sebagaimana yang kami dapati dalam surat-surat dari banyak ulama besar maupun dari kalangan dosen universitas, baik di Madinah, bahkan di dalam maupun di luar kerajaan Saudi. Dalam surat tersebut mereka memuji Jamaah Tabligh, terutama terhadap berbagai pengaruh positif yang muncul di mana-mana karena dengan kerja Tabligh tersebut, bahakan banyak orang yang kemudian mengikutinya, baik ketika mereka menjalankan kerja di tempat tinggalnya maupun ketika mereka bepergian(keluar di jalan Allah). Sebagian kalangan yang saling berbeda paham, bahkan juga mengakui kelebihan Jamaah Tabligh dan pengaruhnya terhadap ahli khurafat sehingga berkat usaha mereka, Allah swt. menunjuki mereka jalan yang lurus. Sehingga Muhammad Aslam, semoga Allah mengampuni kita dan dia, dalam suratnya yang terkenal mengakui kebaikan Jamaah Tabligh. Dia berkata bahwa dia tidak mengetahui Islam melainkan dengan cara yang di gunakan oleh Jamaah Tabligh.Namun, pada akhir-akhir ini, setan dan hawa nafsu telah mempermainkan sebagian orang di Madinah, semoga allah memberikan petunjuk kepada mereka yang sangat membenci Jamaah Tabligh. Bahkan, mereka mengerahkantenaga dan waktunya untuk menyerang, mencaci-maki, menimbulkan kecurigaan, bahkan dengan enaknya mereka mendatangi pemuda-pemuda yang berkat usaha Jamaah Tabligh telah berubah rajin menjaga shalatlimawaktu dan mengamalkan sunnah, lalu berkata kepada mereka, Apabila kamu tetap seperti keadaanmu dahulu, yakni hidup dalam kelalaian dan kemaksiyatan, itu lebih baik daripada kamu terpengaruh oleh Jamaah Tabligh. Tentu saja, sebagian mereka ada yang menjadi nakal kembali.Naudzubillah.Bahkan, mereka juga menyebarkan desas-desus bahwa tuan yang mulia telah menarik kembali pendapat tuan mengenai Jamaah Tabligh manakala mereka telah menyampaikan keburukan Jamaah tersebut kepada tuan. Namun, kami tidak percaya mengenai hal tersebut kepada tuan. Kami telah banyak membaca atau mendengar dari tulisan tuan sebelum ini, yang tentunya berdasarkan pada pengamatan yang mendalam serta keinginan untuk mencapai kebaikan dan menghindarkan bahaya. Oleh karena itu, kami tidak menerima apa yang mereka sandarkan kepada tuan. Maka, dalam kesempatan ini kami mohon penjelasan kepada Tuan yang mulia mengenai sikap mereka agar umat tidak menjadi bingung. Semoga Allah swt. meneguhkan tuan untuk menghentikan fitnah ini. Sesungguhnya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.Wassalamualaikum wr. wb.Atas nama murid-murid tuan di MadinahIbrahim bin Abdur-Rahman Al-HussainSURATBALASANWaalaikumus-salam wr. wb.Amma bad. Saya beritahukan kepadamu bahwa pada saat ini saya tetap berada pada pendapat saya semula mengenai Jamaah Tabligh sebagaimana yang telah saya tiulis dalam buku-buku maupun surat-surat, baik dahulu maupun sekarang. Demikian pula, apa yang telah di tulis oleh pendahulu saya, syaikh Muhammad bin Ibrahim, keluarga Asy-Syaikh, emoga Allah mensucikan ruhnya dan menerangi kuburnya, ataupun yang telah di tulis oleh para ulama lain yang telah di kuatkan oleh yang mulia Paduka Raja Abdul-Aziz, semoga Allah merahmatinya, dan Paduka Raja Fahd, semoga Allah melimpahkan taufik kepadanya. Karena melalui Jamaah Tabligh, Allah telah memberikan manfaat yang amat banyak dan menurunkan hidayah kepada menusia. Yang seharusnya kita perbat adalah berterimakasih kepada mereka atas usaha dan perjuangannya. Hal yang demikian termasuk tolong menolong dalam kebaikan dan takwa serta saling menasihati sesama kaum muslimin. Hanya saja, saya nasihatkan kepada mereka dan seluruh umat Islam(terutama kaum muda) agar tidak bepergian ke negeri kafir, kecuali bagi orang yang mempunyai ilmu dan bashirah. Karena hal itu akan sangat berbahaya bagi orang yangtidak mengetahui syariat Islam dan dasar aqidah yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw. Dan di ikuti oleh para sahabatnya.Adapun mengenai pertanyaan mereka bahwa saya mencabut pendapat saya mengenai Jamaah Tabligh, itu pernyataan dusta. Bahkan, saya menasihati mereka agar menghentikan ulah tersebut dan saya menganjurkan mereka agar menghadiri pertemuan Jamaah Tabligh dan ikut keluar bersama mereka supaya memperoleh banyak menfaat. Kemudian, saya meminta kepada mereka agar berhati-hati dalam memberikan pendapat dan agar berpandangan jauh ke depan. Saya juga mengingatkan kepada mereka bahwa sikap penolakan mereka itu akan berakibat buruk di dunia dan akhirat, karena itu hanyalah tipu daya syaitan. Semoga Allah menyelamatkan kita dari orang-orang yang hendak memalingkan manusia dari seruan agama serta menyibukkan manusia dengan hal-hal yang merusak hati dan banyak bicara.Ini adalah agama Allah. Kita memohon kepada Allah agar memperlihatkan kebenaran kepada kita dan menetapkan kita di atas kebenaran tersebut, kemudian menampakkan kebatilan kepada kita, dan menjauhkan kita darinya. Sesungguhnya Dia Maha Penolong dan Maha Kuasa atas semua itu.Semoga Allah melimpahkan rahnatnya ka atas hamba dan Rasul-Nya, Muhammad saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat. Amiin.Wassalamualaikum wr. Wb.Ketua UmumLembaga Penyelidikan Ilmiah, Fatwa,Dakwah, dan PertimbanganAbdul-Aziz bin Abdullah bin BazTaken of:Maulana Muhammad Ilyas Rah.ADi antara Pengikut dan PenentangnyaDi terjemahkan dari bukuMaulana Muhammad Ilyas Bayna al MuayyidinWal MutaarridlinKarangan Dr.Abdul Khaliq PirzadaPenerjemah: Ustadz Masrokhann AhmadDi terbitkan oleh penerbit Ash-ShaffJl. Timoho No. 124Yogyakarta55221Telp./Fax.(0274)548144Dalam buku tersebut Dr.Abdul Khaliq Pirzada juga berkata :Sesungguhnya, keluar untuk memperbaiki diri seperti halnya dengan keluar untuk menuntut ilmu dan mencari hidayah. Bahkan, sama dengan mengajak manusia agar taat kepada Tuhannya atau mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat. Semuanya itu di namakankeluar di jalan Allah swt.Jika di dasari dengan niat yang ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah swt., bersih dari tujuan harta dan kedudukan, atau bertujuan sekadar bermain-main. Adalah suatu kebodohan mengingkari Jamaah Tabligh yang keluar di jalan Allah untuk mengajak dan mengajar manusia kepada agama di samping juda memperbaiki dan melatih diri mereka. Padahal, Rasulullah saw. Telah bersabda,Sungguh, sepetang atau sepagi di jalan Allah adalah lebih baik dari pada dunia seisinya.(HR. Bukhari Muslim)Dalam hadist lain, beliau saw. Juga bersabda, Barangsiapa datang di masjid ini, tidak ada tujuan lain kecuali untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka dia seperti pejuang di jalan Allah. Masih banyak hadist-hadist lainya yang serupa dengan hadist tersebut. Jadi, mengapa Jamaah Tabligh yang keluar di jalan Allah di katakana bidah? Apakah mereka lupa bahwa Rasulullah saw. Sendiri pernah mengrim tujuh puluh orangqurrajuga mengirimkan Muadz dan Abu Musa Al-Asyari ke Yaman. Beliau saw. Berpesan lepada keduanya, hendaklah kalian memberi kabar gembira, jangan menakut-nakuti. Hendaklah kalian mempermudah jangan mempersulit. Dan hendaklah kalian saling membantu, jangan saling berselisih. Bahkan Rasulullah saw. Juga mengirimkan Ali bin Abi Thalib dan Khalid bin Said bin Al-Ash r.a. bersama jamaah untuk berdakwah dan mengajarkan agama kepada manusia.Adapun jamaah tabligh yang membatasi waktu ketika keluar, itu hanyalah seperti aturan belajar di sekolah atau perguruan tunggi saja supaya dapat di ketahui kapan waktu pergi dan kapan waktu berada di rumah guna mempersiapkan bekal dan sebagainya. Apakah pembatasan waktu untuk kemaslahatan dakwah seperti dapat di katakan bidah? Nampaknya benar juga kata pepatah, Pandangan pecinta menghalangi aib. Tetapi, bagi orang yang benci, yang nampak hanyal;ah keburukan. Wahai saudaraku, apakah yang menyebabkan saudara membenci hamba-hamba yang senantiasa memohon ridho dari Tuhannya dan memohon keridhaan untuk saudara-saudaranya. Apakah yang menyebabkan kebencian terhadap orang yang memperbaiki diri serta selalu berkata dan berbuat baik?*******************Dalam buku yang berjudul meluruskan kesalahpahaman terhadap jaulah(jamaah tabligh) yang di tulis oleh Mulwi Ahmad Harun Al Rosyid, di sebutkan hasil yang Allah berikan atas usaha ini sebagai berikutHasil yang Allah berikanDi AfrikaMenjelang di cetaknya buku ini, satu jamaah dari Saudi datang ke Temboro. Salah satu anggota jamaah dari Saudi datang ke Temboro. Salah satu anggota jamaah, Ahmad Abdur Rahman dari Aziziyyah Makkah, menceritakan pengalamanya keluar 40 hari ke Afrika tengah tujuh tahun yang lalu kepada penulis.Satu jamaah berjumlah enam orang dari Makkah bergerak di Afrika Tengah selama satu bulan. Untuk beberapa hari jamaah mengadakan program di kawasan sekitar hutan rimba Bagandu yang membentangdi Kamerun,Ethiopia, Kongo, dan Afrika Tengah. Di hutan itu berdiam satu komonitas orang-orang suku Hottentot. Paling tinggi tubuh mereka kurang lebih hanya satu meter. Mereka yang tinggal di wilayah Afrika tengah mencapai 100.00 jiwa. Semua masih hidup primitif. Tidak mengenal agama, tidak berpakaian, tidak ada rumah permanen, dan cara berdagangnya masih dengan system barter.Di tempat masjid yang di tempati jamaah, terdapat pasar yang setiap pagi selalu di datangi oleh Hottentot untuk melakukan barter. Malam hari jamaah berdoa habis-habisan memohon hidayah untuk mereka. Paginya, aneh, tidak seorang Hottentot pun datang ke pasar. Setelah bermusyawarah dengan penduduk setempat, seorang yang biasa menjadi pemandu peneliti asing menawarkan diri untuk mengantarkan kami. Setelah di ketahui bahwa dia bukan muslim, salah seorang anggota jamaah berdakwah kepadanya dalam beberapa menit. Akhirnya dia pun masuk islam.Beberapa orang dari jamaah pergi masuk ke dalam hutan liar di temani pemandu dan penerjemah. Dengan sedikit usaha pemandu, dalam waktu singkat terkumpul 25 orang laki-laki dan perempuan. Seorang dari jamaah menyampaikan kepentingan dan kenikmatan Islam kepada mereka dengan di Bantu dua penerjemah sekaligus. Jamaah menyampaikan kepentingan dan kenikmatan Islam dalam bahasa Arab yang di terjemahkan ke dalam bahasa Hottentot.Setelah beberapa menit jamaah berbicara merekapun masuk Islam. Beberapa orang di bawa ke masjid untuk di ajari agama. Kemudian dua orang lagi menyusul jamaah ke masjid untuk masuk Islam. Setelah tiga hari disanajamaah pindah ke masjid lain dengan di ikuti tiga orang dari suku Hottentot. Kami meghubungi seorang Kyai disanasupaya dakwah dan bimbingn agama kepada mereka di tindak lanjuti.Selama sebulan tidak bisa di hitung berapa orang masul Islam. Hanya di dakwahi jamaah beberapa menit saja; polisi, pedagang, orang yang menunggu masjid, bahkan orang yang baru mandi di sungai langsung masuk Islam. Setelah jamaah pulang, bertepatan dengan musim haji pada tahun yang sama Kyai yang di beri tanggung jawab untuk membimbing agama kepada orang-orang Othentout itu dating ke makkah. Beliau menginformasikan sekarang sudah hampir dua ribu orang Othentout masuk Islam. AlhamdulillahDi EropaDi Spanyol, jamaah yang pertama kali di kirim mencari orang keturunan Arab yang sudah banyak murtad. Di jumpai seorang Arab Kristen. Setelah di lacak ia masih keturunan Shahabat Umar bin Katab.ra. jamaah berkata kepadanya, Harimau selalu beranak Harimau. Tidak bisa yang lain. Kamu keturunan Orang Islam, maka harus Islam. Dia bersama keluarganyapun masuk Islam kembali.Di Inggris, dengan usaha sederhana ini, Allah swt. Mewujudkan kurang lebih tigapuluh pondok pesantren salaf dan puluhan pesantren Al Quran. Di Prancis, sejak pertama kali dakwah tabligh di mulai (sekitar tahun 50-an) hingga sekarang telah berdiri tiga ribu masjid di sertai gelombang masuknya orang-orang kafir ke dalam agama Islam. Di Pakistan, penilis menemui seorang pemuda dari Moskow datang kePakistanbersama jamaah dengan niat akan menghafalkan Al Quran.Di AmerikaPada tahun 2000Indonesiamengirim dua jamaah ke Amerika. Mesjid-mesjid yang mereka datangi di antaranya adalah bekas gereja kosong yang sudah di tinggalkan para pengikutnya (orang Kristen). Gereja kosong tersebut di beli oleh orang Islam, kemudian di jadikan masjid. Ketika dua jamaah bergerak disana, hampir setiap hari menyaksikan orang-orang Amerika baik yang berkulit putih maupun kulit hitam masuk Islam.*******************Imam Al ghazali rah.a mengatakan dalamIhya Ulumudin:Dan wajib atas setiap ahli ilmu agam yang telah menylesaikan fardlu ainnya dan ia memiliki waktu untuk fardlu kifayah untuk keluar kepada orang-orang tetangga kampungnya; para penduduk, orang-orang Arab, Kurdi dan lainnya, dan mengajari mereka agama dan fardlu-fardlu syariat. Dan ia bawa sendiri perbekalan yang ia makan serta tidak makan makana mereka, sebab kebanyakan di dapat dari hasil merampas.Setiap orang awam yang mengerti syarat-syarat shalat mesti mengajarkan pada orang lain. Bila tidak, dia mendapatkan bagian dosa. Telah di maklumi bahwa manusia tidak di lahirkan sebagai orang yang alim tentang syara. Dan sesungguhnya yang wajib bertabligh adalah ahli ilmu. Maka siapa pun yang telah mempelajari satu masalah, ia termasuh ahli ilmu tentang masalah tersebut. Dan sungguh aku bersumpah, dosa ulama ahl iilmu lebih berat. Sebab kemampuan mereka dalam masalah (tabligh) ini lebih jelas dan lebih layak bila mereka yang melakukannya. Sebab, seandainya para pekerja meninggalkan pekerjaan mereka semua, tentulah kehidupan akan kacau. Sedangkan mereka telah mengemban satu perkara yang mutlak di perlukan untuk kebaikan semua makhluq. Kapasitas dan pekerjaan seorang faqih adalah menyampaikan apa saja yang telah sampai padanya dari Rasulullah saw., sesungguhnya ulamalah pewaris para nabi as., dan tidak di benarkan seorang tinggal di rumahnya dan tidak keluar ke masjid, sedangkan ia mengetahui bahwa orang-orang tidak bisa shalat (dengan benar). Bahkan, bila ia telah mengetahui hal itu, wajib atasnya keluar untuk mengajar (mereka) dan mencegah (kemungkaran).(Ihya Ulumudin: Kitab Al Amr bil Maruf wan Nahyanil Munkar)Berlandaskan pernyataan Imam Ghazali rah.a di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa usaha dakwah tabligh Maulana Ilyas rah.a bukan sesuatu yang baru. Beliau hanya menjabarkan apa yang telah di konsepkan oleh para ulama terdahulu dalam masyarakat luas. Secara bertahap dakwah tabligh mendorong ummat untuk mengamalkan apa yang telah lama di tulis oleh Imam Ghazali rah.a tersebut.Secara realita masyarakat saat ini masih banyak sekali yang belum mengerti shalat, sedangkan sebagian orang telah lama mengetahuinya. Banyak sekali yang belum mengerti aturan muamalah, sedangkan sebagian orang sudah bertahun-tahun mempelajarinya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengaku Islam tetapi belum lancar mengucapkan kalimat Thoyyibah.Di kawasn Blitar selatan beberapa desa sudah bertahun-tahun tidak menjalankan shalat Id kerena tidak ada yang mampu berkhutbah dan menjadi imam. Di pinggiran wajakMalangsatu kampong tidak pernah shalat jumat selama bertahun-tahun. Di Tengger masih banyak orang yang tidak mengetahui syarat rukun shalat. Bahkan kadang-kadang ke masjid sambil menggendong anjing.Masih banyak sekali kondisi saudara-saudara muslim yang sangat memperihatinkan. Bukan hanya di ujung-ujung Flores; Lombok, ataupun Irian Jaya (yang lebih parah lagi tentunnya), bahkan anggota keluarga,saudara, tetangga, langganan becak, langganan belanja, atau siapa saja di sekitar kita yang masih belum paham dan mengamalkan ajaran Islam.Inilah PR yang harus kita cari jalan keluarnya. Bagaimana? Untuk inilah jamaah-jamaah di kirim. Namun, tanpa bimbingn para ulama usaha ini akan banyak menimbulkan masalah dan tanda Tanya.Harapan penulis adalah para ulama yang mulia dan para santri bisa memberikan bimbingan, baik kepada jamaah yang sedangkeluar(khuruj) dari masjid ke masjid maupun yang melakukan kerja dakwah tabligh di kampong masing-masing.Sayyid Abul Hasan Ali An Nadwi rah.a mengatakan, selama tidak ada titik temu antara ulama dengan orang awam, maka gap (jurang pemisah) antara keduanya tidak akan terhapus. Akibatnya, Ulama sibuk membahas masalah yang sedang tidak di butuhkan ummat, dan ummat tidak paham apa yang sedang di bahas para Ulama.taken of:MELURUSKAN KESALAH PAHAMANTERHADAP JAULAH (JAMAAH TABLIGH)Oleh :Mulwi Ahmad Harun Al Rosyid

Rusaknya umat akhir zaman banyak tuduhan fitnah Jamaah Tabligh Anti Ilmu11 Mei 2013 pukul 6:10Jamaah Tabligh Anti IlmuDan Ulama. Mereka Hanya Meresap CukupDengan Kesibukkan Dakwah saja, DanMengesampingkan Kepentingan IlmuTerutama Fiqih.

Tuduhan seperti ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan jamaah tabligh yang sebenarnya. Sebab ilmu termasuk dalam rangkaian enam sifat yang menjadi kurikulum inti pembinaan jamaah dan tabligh. Di dalam enam sifat tersebut, ilmu adalah materi yang ketiga. Dan seluruh kurikulum enam sifat tersebut, senantiasa diulang ulang dan di usahakan untuk diterapkan ke dalam kehidupan sehari hari.Dan bagaimanakah jamaah tabligh dapat disebut menolak ilmu, padahal justru mereka mengajak manusia kepada ilmu? Dan bukankah jamaah tabligh senantiasa mengajak manusia agar mengenal Allah? Bukankah di dalam program jamaah tabligh terdapat program majelis ilmu, yang dibaca setiap hari ketika mereka sedang khuruj ataupun ketika mereka sedang tinggal di rumah mereka masing masing? Dan bagaimanakah mereka dapat dituduh memusuhi ulama.Justru usaha dakwah dan tabligh ini, sangat kental kaitannya dengan ilmu dan ulama. Di salah satu surat Syaikh Muhammad Ilyas, beliau menulis; ringkasan dari khuruj adalah untuk menghidupkan tiga hal: Dzikir, Talim, dan Tabligh. Dengan khuruj fi sabilillah diharapkan juga dapat menjagadan meningkatkan dzikir serta talim.Jadi, ilmu termasuk dari salah satu tujuan yang mesti dicapai oleh jamaah tabligh.

Kepentingan IlmuCukup banyak dari kalangan alim ulama jamaah tabligh yang telah menegaskan mengenai kepentingan ilmu dan ulama dalam nasehat nasehat mereka ataupun berbagai kitab mereka. Misalnya, Syaikh Inamul hasan telah menulisnya di dalam kitab Abwabu Muntakhobah, Syaikh Muhammad Yusuf juga telah menulis bab ilmu di dalam Hayatus Sahabah dan Muntakhobah Ahadits, juga kitab kitab lainya.Di dalam kiatab kitab tersebut, para ulama tabligh telah menuliskan bab khusus mengenai ilmu dan ualama. Mereka mngumpulkan dalil dalil yang berkenaan dengan kepentingan ilmu dan ulama, kemudian menjelaskannya sebagai bekal untuk diamalkan dan disebarkan oleh dai dai jamaah Tabligh.Dari tulisan tulisan di dalam kitab mereka tersebut, dengan jelas menunjukkan bagaimana sifat jamaah tabligh yang sebenarnya terhadap ilmu dan ulama. Apabila ada suara suara yang beda dengan kanyataan ini, maka itu diyakini sebagai fitnah dan sangat jelas kedustaannya.Sebagai missal, mari kita simak bagaimanakah Syaikh yusuf Al Kandhalawi menulis tentang kepentingan ilmu di dalam kitabnya; Munthakob Ahadits.Ayat Ayat Al-quran tentang IlmuAllah berfirman,Dan Allah telah menurunkan Kitab dan Hikmah, dan engkau telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.dan katakanlah (Hai Muhammad), Ya Rabbku, Tambahkanlah kepadaku ilmu.Dan sesungguhnya kami telah memberi ilmu kepada Dawud dan Sulaiman, dan keduanya mengucapkan, segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba hamba-Nya yang beriman.Hadits hadits Nabawi Tentang IlmuDari Jabir ra., Rasulullah saw bersabda, ilmu itu ada dua : (1) ilmu yang meresap ke dalam hati, itulah ilmu yang bermanfaat. (2) ilmu yang hanya di mulut, maka ilmu itu adalah hujjah Allah ke atas manusia.Ibnu Abbas ra berkata, pada suatu ketika, Rasulullah saw. Memelukku dan berdoa, Ya Allah, ajarilah ia ilmu Alquran.Dari Anas ra., Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya diantara tanda tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu, sehingga dating kejahilan, arak diminum (terang terangan), dan tersebar perzinahan.Ibnu Umar ra. Berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Ketika aku sedang tidur, maka aku ditawari segelas susu (dalam mimpi). Aku meminumnya, sehingga aku merasa kesegaran susu tersebut sampai ke kuku jariku. Lalu kuberikan sisanya kepada Umar. Para sahabatnya bertanya, Apakah takwilnya, ya Rasulullah? Beliau menjawab, Ilmu.Dari Zaid bin Arqom ra., bahwa Rasulullah saw.berdoa, Ya Allah! Sesungguhnya kau berlindung kapadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari nafsu yang tidak pernah puas dan dari doa yang tidak dukabulkan.Dari Abu Barzah ra., Rasulullah saw bersabda, pada hari kiamat, kaki seorang hamba tidak bias bergerak, sehingga ia di tanyai mengenai; Umurnya, untuk apa dia habiskan? Mengenai ilmunya, apakah sudah diamalkan? Mengenai hartanya, dari mana ia hasilkan dan kemana ia belanjakan? Dan mengenai badannya, untuk apa ia pergunakan?Dari Abdullah bin Amir ra., Rasulullah saw bersabda, ada sebagian orang yang membawa ilmu itu sendiri. Barangsiapa ilmunya tidak bermanfaat, maka kejahilannya akan membahayakannya.Dan berikut ini adalah dalil dalil yang berhubungan dengan ulama. Syaikh menulis;Ayat ayat Alquran tentang ulamaAllah berfirman,Dan perempuan ini kami buatkan ilmu untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang yang berilmu.Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba hamba-Nya adalah ulama.katakanlah ada sama orang orang yang mengetahui dan tidak mengetahui?Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Hadits hadits Nabawi Tentang UlamaDari Tsalabah bin Hakam ra., Rasulullah saw bersabda ketika Allah duduk di atas kursi-Nya untuk memberi keputusan pada hamba hamba-Nya pada hari kiamat, maka Allah berfirman kepada golongan alim ulama, sesungguhnya aku tidak meletakkan ilmu-Ku dan kelembutan-Ku pada diri kalian kecuali aku hanya ingin mengampuni dosa dosamu yang telah lalu dan aku tidak peduli betapapun besar dosa dosamu. Bukan sesuatu yang sulit bagi-Ku untuk mangampunimu.Muawiyyah ra.berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, barangsiapa dikehendaki menjadi sebab kebaikan oleh Allah, maka ia di beri kepahaman agama.Dari Abu Said Al Khurdry ra., Rasulullah saw bersabda, Orang yang paling baik diantaramu adalah yang terbaik akhlaknya yang disertai dengan pemahaman agama.Abu Darda ra.berkata, Rasulullah saw bersabda, Kematian Ulama adalah musibah yang tidak dapat diganti dan kerugian yang tidak dapat ditutup. Ulama bagaikan bintang (yang karena kematiaanya) tidak bersinar lagi. Kematian kseluruh kabilah adalah lebih ringan daripada kematian seorang ulama.Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. Bersabda, Permisalan Ulama adalah seperti bintang bintang di langit, yang dapat dijadikan petunjuk dalam kegelapan lautan atau daratan. Jika bintang sudah tidak bersinar lagi, maka orang orang yang berjalan hamper tersesat.Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw bersabda, seorang ulama lebih berat bagi syetan (untuk digoda) daripada seribu ahli ibadah.

Abu Umamah ra., berkata, disebutkan tentang dua puluh ahli ibadah dan tentang seorang ulama di depan Rasulullah saw., maka beliau bersabda, Keutamaan seorang ulama di atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang terendah diantara kalian. Kemudian bersabda lagi, Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, hingga semut yang berada di lubangnya bahkan ikan ikan (di lautan) mendoakan orang orang yang mengajarkan kebaikan(ilmu).Abu Hurairah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, jadilah kamu seorang ulama atau pencari ilmu atau pendengar ilmu atau yang mencintai ilmu dan ahli ilmu (selain empat ini) jangan menjadi yang nomor lima, yaitu orang yang membenci ilmu dan ahli ilmu.Ibnu Masud ra. Berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Tidak boleh hasad kecuali terhadap dua orang, yakni seandainya hasad dibolehkan, maka hanya kepada dua orang ini, yaitu:Orang yang dianugerahi harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya untuk kebaikanOrang yang diberi ilmu kepada Allah, kemudian ia memutuskan perkara berdasarkan ilmu tersebut dan mengajarkannya kepada orang lain.Hasan Al Bashri ra berkata, Rasulullah saw ditanya mengenai dua orang pada zaman Bani Israil. Yang satu adalah seorang ulama yang mendirikan shalat fardhu, kemudian ia duduk dan mengajarkan kebaikan kepada manusia. Sedangkan orang kedua adalah orang yang selalu berpuasa pada siang hari dan shalat pada malam harinya, maka manakah yang lebih baik daripada keduanya?Rasulullah saw bersabda, Keutamaan ulama yang shalat fardhu, kemudian ia duduk mengajarkan kebaikan kepada manusia , dibandingkan dengan ahli ibadah yang berpuasa pada siang hari dan shalat pada malam hari, adalah seperti keutamaanku sperti di atas orang yang paling rendah diantara kalian.Abdullah bin Amir ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu (pada akhir zaman) dengan mencabutnya dari (hati) manusia, tetapi dia mencabut ilmu dengan mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika ulama tidak tersisa lagi, manusia akan memilih pemimpin yang bodoh. Ketika mereka ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sendiri tersesat dan menyesatkan orang lain.Dari Jabir bin Abdillah ra., Rasulullah saw bersabda, jangan menuntut ilmu untuk menandingi ulama, atau untuk mendebat orang bodoh atau untuk mencari kehormatan dalam mejelis majelis. Siapa yang melakukannya, maka baginya api dan api.

Hadits hadits Nabawi Tentang Mempelajari IlmuDari Abu Dzar ra., Rasulullah saw bersabda kepadaku, ahai abu dzar, jike engkau pergi pada waktu pagi, kemudian mempelajari satu ayat Alquran lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seratus rakaat. Dan jika pergi untuk belajar satu bab ilmu, baik di diamalkan atau belum diamalkan adalah lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seribu rakaat.Abu Hurairah ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, barangsiapa datang ke masjidku ini (masjid Nabawi) dengan niat hanya untuk belajar kebaikan (ilmu) atau mengajarkannya, maka (pahalanya) seperti orang yang berjuang dijalan Allah. Dan barang siapa datang dengan niat selain itu, maka ia seperti orang yang melihat harta orang lain.Dari Abu Said Al Khurdy ra., Rasulullah saw bersabda, akan datang kepadamu orang orang dari arah timur untuk belajar agama. Jika mereka mendatangimu, maka berwasiatlah kebaikan kepada mereka. Abu Harun rah.a. berkata, Abu said ketika melihat kami berkata, selamat datang wahai orang orang yang telah diwasiati oleh Rasulullah saw.!Dari Wasilah bin Aqsa, Rasulullah saw bersabda, barangsiapa mencari ilmu dan mendapatkannya, maka Allah menulis baginya dua pahala. Dan barangsiapa mencari ilmu, tetapi tidak mendapatkannya, maka Allah menulis baginya satu pahala.Dari Sofwan bin Assal, Rasulullah saw bersabda, selamat datang wahai pencari ilmu! Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya untuk para pencari ilmu, lalu mereka saling berbaris ke atas hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka terhadap apa yang dicari oleh orang itu (ilmu).Abu Darda ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda, barangsiapa berjalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridha terhadap pencari ilmu. Dan semua makhluk yang di langit dan di bumu akan memintakan ampun untuk para ulama, hingga ikan ikan di lautan. Dan sesungguhnya keutamaan ulama atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama di atas sekalian bintang. Dan sesunguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewarisi dinar dan dirham, tetapi mereka mewarisi ilmu. Barangsiapa mendapatkan ilmu, maka ia telah mendapatkan bagian yang sempurna.Dari Abdullah ra., Rasulullah saw bersabda, pelajarilah alqura dan ajarkanlah kepada manusia. Belajarlah ilmu dan ajarakan kepada manusia, dan pelajarilah hokum fardhu dan ajarkanlah kepada manusia. Karena sesungguhnya aku adalah seseorang yang akan dan ilmupun akan dicabut, sehingga akan terjadi perselisihan antara dua orang dalam perkara fardhu, (namun karena kurangnya ilmu) sehingga mereka tidak menemukan orang yang memberitahukan dengan betul mengenai masalah fardhu tersebut.Dari Abu Umamah ra., Rasulullah saw bersabda, wahai manusia belajarlah ilmu sebelum ia dicabut dan diangkat.

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya diantara amal dan kebaikan yang pahalanya terus mengalir kepada seorang mukmin walaupun setelah wafatnya adalah; ilmu yang ia ajarkan dan Ia sebarkan. Anak shaleh yang ia tinggalkan, Alquran yang ia wariskan, masjid yang ia bangun, rumah untuk para musafir, sungai yang ia alirkan, sedekah yang ia keluarkan dari hartanya ketika ia sehat dan ketika ia masih hidup pahalanya akan terus mengalir walaupun setelah kematiannya.Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw bersabda Parum-pamaan seseorang yang belajar ilmu, kemudian tidak mengajarkannya kepada orang lain, seperti orang yang mengumpulkan harta lalu ia tidak menginfakkannya.Dari Junub bin Abdullah ra., Rasulullah saw bersabda, perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya sendiri (untuk mengamalkannya), seperti lampu yag menerangi manusia, tetapi ia sendiri terbakar.

Jamaah Tabligh Anti Ilmu?Selamanya jamaah tabligh tidak mungkin bersikap anti terhadap ilmu agama. Yang ada hanyalah keterbatasan waktu dan kemampuan untuk mempelajari ilmu ilmu agama secara khusus. Memang diakui, bahwa sebagian dari jamaah dakwah dan tabligh ini kurang berbekal ilmu, disebabkan latar belakang mereka sebelumnya yang awam dan tidak mempedulikan agama, bahkan ada sebagian mereka yang benar benar memusuhi agama.

Dan masalah kedua adalah sangat terbatasnya jumlah ahli ahli ilmu yang mau berkorban mendatangi orang orang awam ataupun mengiringi jamaah jamaah dakwah yang sedang bergerak untuk mengajarkan agama kepada mereka.Kerisauan mengenai hal ini, seringkali diungkapkan oleh Syiakh Muhammad Ilyas dan para musyaikh tabligh lainya. Diantaranya, syaikh Ilyas, berkata, di dalam kerja Tabligh ini,ilmu dan dzikir mempunyai peranan dan perhatian yang sangat besar. Tanpa ilmu, tidak akan mudah untuk beramal, dan tidak akan mengenal amalan. Dan tanpa dzikir, ilmu akan menjadi kegelapan. Tidak akan dijumpai di dalamnya nur. Namun sayangnya hal ini terasa kurang dalam ahli ahli dakwah.Beliau juga berkata, bagiku ilmu dan dzikir seandainya kurang dalam usaha ini adalah satu hambatan. Dan kekurangan ilmu dan dzikir ini adalah disebabkan kurangnya ahli ahli ilmu dan ahli ahli dzikir yang turut dalam usaha dakwah ini. Seandainya beliau beliau para ahli ilmu dan dzikir menyingsingkan lengan mereka untuk kerja ini, maka akan menyempurnakan kerja ini.Untuk saat ini, ilmu masih terpenjara dala dua tempat; kitab kitab agama dan para hati para ulama. Ilmu masih belum tersebar ke tengah masyarakat umum. Hal ini perlu diperbaiki secara bersama sama. Syaikh Ilyas pernah menuls di dalam salah satu suratnya;kekosongan atau peningkatan ilmu bergantung pada kekosongan atau peningkatan agama. Dalam gerakan saya ini, apabila terjadi ada ketidakpedulian ke atas ilmu, maka itu adalah kerugian yang besar bagi saya. Dengan usaha tabligh ini, jangan sampai menghentikan ataupun merugikan peningkatan seseorang dalam segi keilmuan. Sangat diperlukan peningkatan mereka dalam ilmu agama. Bahkan jangan penah merasa cukup dengan peningkatan yang sudah ada.

Ada ungkapan syaikh Ilyas yang mahsyur, bahwa; ilmu dan dzikir bagi gerakanku ini laksana dua pergelangan tangan. Seperti dua buah sayap. Seandainya satu sayap terlepas, maka burung tentu akan sulit terbang. beliau juga berkata, ilmu tanpa dzikir adalah kegelapan dan dzikir tanpa ilmu adalah pintu bagi banyak fitnah.Beliau juga berkata, segala tindak tanduk dan amal perbuatan serta kesungguhan dan pengorbanan kalian akan menjadi rusak apabila kalian tidak ambil perhatian terhadap ilmu agama dan dzikrullah. Bahkan kalian dalam keadaan bahaya yang sangat besar serta besar kemungkinan jika kalian lalaikan kedua hal tadi, maka usaha dan perjuangan kalian akan menjadi pintu pintu baru bagi fitnah dan kesesatan. Usaha dan perjuangan kalian tidak akan menjadi pintu bagi terbukanya agama. Seandainya ilu tidak dipelajari, maka islam dan iman sekedar adapt istiadat saja. Dan seandainya ilmu ada namun tidak disertai dengan dzikrullah maka semua akan mejadi kegelapan.Dan yang lenih daripada itu, sendainya tanpa ada ilmu agama, walaupun orang itu banyak berdzikir dan beribadah kepada Allah, tetap akan menjadi suatu bahaya yang sangat besar baginya. Tujuan ilmu akan tercapai dengan nur dzikrullah. Dan tanpa ilmu agama, hakekat keberkahan dzikir dan buah hasil dari dzikir, tidak akan tercapai. Bahkan disebagian kondisi, ahli ahli shufi yang jahil tersebut akan dijadikan sebagai alat kerja syetan.Oleh karena itu, dalam hal ini jangan sekali kali melalaikan kepentingan ilmu agama dan dzkir kepada Allah. Sebaliknya selalulah memberikan perhatian khusus terhadap keduanya. Jika tidak, maka usaha tabligh yang anda lakukan ini, sekedar gerakan saja dan Allah akn menunjukkan kerugian yang sangat besar kepada kalian.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para masyaikh Tabligh. Mereka menghendaki agar jamaah jamaah yang dikirim dan jamaah itu hanya berisikan orang orang awam, hendaknya mereka khuruj disertai setidak tidaknya oleh orang alim dan seorang Hafizul Quran. Dan dikehendaki juga para ulama agar bersedia meluangkan waktunya untuk mendatangi masyarakat awam. Sebaliknya, dari masyarakat awam dikehendaki agar mereka mendatangi alim ulama untuk mengambil manfaat dari ilmu mereka.Untuk mengatasinya, para masyaikh Tabligh sangat menekankan kepentingan ilmu dan mendorong setiap mereka agar belajar ilmu dan mendekati alim ulama. Syaikh Muhammad Ilyas berkata, kami datang ke suatu tempat, lalu usaha sungguh sungguh di sana, menjadikan mereka ahli agama, mentawajuhkan orang yang lalai, menghidupkan agama di ahli tempatan dan bagaimana agar orang orang awam mereka meu ishlah diri mereka dengan mendatangi para ulama dan sholihin. Asal kerja di setiap tempat adalah menjadikan mereka karkun lalu faedah yang terbesar bagi orang awam adalah bila dapat menghubungkan mereka dengan para ahli agama di tempat mereka sendiri. Yang jelas cara kami ini diajarkan kepada setiap orang dimana mereka mau ikut dalm cara talim, menjadikan dirinya berfaedah, dan mengambil faedah dari yang lain. Dan atas hal ini banyak keterbatasan yang ada pada kami.

Syaikh Abul Hasan Ali An Nadwi menulis di dalam sawanih Yusufi; salah satu usaha dalam dakwah ini adalah menjadikan dakwah sebagai cara untuk mendatangkan orang awam kepada ulama, dan mewujudkan kerisauan ulama pada diriorang awam. Dan orang awam dapat memahami derajat ketinggian ulama, sehingga orang awam senantiasa mengambil manfaat dari para ulama. Sesuai dengan aturan dan penegasan atas hal ini, dianjurkan agar senantiasa berkhidmat kepada alim ulama.Syaikh Ilyas berkata di hadapan orang orang Mewat, berkhidmatlah kalian kepada alim ulama yang sampai sekarang belum memberikan perhatian penuhuntuk mengajarkan agama kepada kalian. Sedangkan saya ini apa? Saya hanya datang ke tempat kalian tanpa dipanggil. Sayapun akan pergi kepada ulama yang belum begitu mempedulikan kalian. Saya akan berkhidmat kepada mereka, sehingga mereka pun mau berkhidmat agama kepada kalian.Beliau juga berkata, hasil dari kerja tabligh kita ini adalah keum muslimin yang awam dapat mengambil manfaat agama dari alim ulama mereka. Kemudian menyampaikannya kembali kepada orang orang yang lebih rendah daripada mereka. Karena sejauh mana kita menyampaikan dan menyebarkan keimanan, maka sejauh itu pula keimanan akan semakin bercahaya pada diri kita. Dan sejauh mana kita mempersiapkan orang untuk shalat, maka sejauh itu pula, shalat kita akan menjadi sempurna pada diri kita. (inilah diantara keistimewaan kerja tabligh. Dimana tujuan utama adalah penyempurnaan diri mauballigh itu sendiri).Dalam kesempatan lain, Syaikh Muhammad Ilyas pernah menulis sebuah surat yang demikian panjang lebar menjelaskan mengenai keutamaan keutamaan ilmu dan anjuran untuk berkhidmat kepada alim ulama. Tulisan itu mencapai 23 halaman.

Anti UlamaJika Jamaah Dakwah dan Tabligh dituduh sebagai golongan anti agama, maka perbandingkanlah dengan keadaan umat ini; sampai dimanakah umat ini telah mengabaikan ulama? Berapa banyakkah hak hak ulama yang telah dizalimi oleh kaum muslimin secara umum? Golongan manakah yang pada hari ini tidak menghinakan alim ulama? Perhatikanlah sikap orang orang kayanya, orang orang miskinnya, para pejabatnya, para wakil rakyatnya, sejauhmanakah mereka telah menghormati dan memuliakan alim ulamanya?Bukankah hari ini, kaum muslimin secara umum lebih menghormati orang orang kaya yang korup, para pejabat yang zhalim dan preman preman yang jahat daripada ulama mereka? Bukankah orang orang itu yang lebih didengar dan dipatuhi daripada mendengar dan mematuhi alim ulama mereka?Syaikh Abul Hasan Ali An Nadwi berkata, sekarang ini telah tumbuh suatu keburukan yang disebabkan oleh pergulatan orang orang politik, yaitu tumbuhnya perpecahan di daerah daerah, sehingga masyarakat umum telah menjauh dari alim ulama. Kemudian muncul pada diri orang awam semangat untuk menentang ahli ahli agama dan alim ulama. Syaikh Ilyas menghendaki dengan usaha dakwahnya ini setidak tidaknya dapat mewujudkan suatu kondisi agar dengan permasalahan politik justru menyebabkan orang orang awam bertambah perhatiannya terhadap agama, serta tidak membuat mereka melanggar hak memuliakan ulama.

Keburukan ini sudah melanda seluruh umat. Secara umum, umat sudah terperosok ke dalam tindakan suul adab kepada ulama. Kagungan dan kehormatan ulama sudah tidak lagi diperdulikan. Padahal mereka adalah para pewaris kenabian! Hanya karena kethawadhu alim ulama saja, sehingga masalah ini tidak begitu luas dibahas di majelis majelis para ulama. Dan seandainya, pada kenyataannya menunjukkan bahwa tindakan tidak beradab dan menentang alim ulama ini sudah mewabah luas secara umum, dan dilakukan oleh hamper semerata lapisan masyarakat, maka mengarahkan tuduhan ini hanya kepada jamaah tabligh saja adalah suatu kezhaliman yang besar.Di dalam kitab Tablighi Jamaat Per Itiradhat Our Unki Jawabat, Syaikh Muhammad Zakariyya menulis;Mengenai sikap Jamaah Dakwah dan Tabligh terhadap hal ini, maka sepengetahuan saya justru para ulama tabligh di markas seringkali menekankan agar ahli tabligh memuliakan alim ulama. Seandainya ada perbuatan, atau perkataan yang bertentangan dengan nasehat tersebut, maka ia tentu bukanlah sifat, perbuatan, perkataan yang berasal dari Jamaah Tabligh.

Sebagai perbandingan, silakan simak apa yang terjadi di suatu kota yang sangat memusuhi dan membenci alim ulama. Kemudian perhatikanlah bagaimana perubahan rasa tersebut ketika Jamaah Tabligh mulai melancarkan dakwahnya yang berkembang pesat di sana. Syaikh Zakariyya bercerita; siapakah yang menentang kenyataan, bahwa Mumbay sebelum kedatangan Jamaah Tabligh sangatlah tertutup terhadap ulama? Nasehat nasehat pun sulit disampaikan kepada penduduk setempat. Bahjan karena demikian bencinya mereka kepada alim ulama, suatu ketika pernah syaikh Halimul Ummah beserta istrinya disakiti oleh pembenci ulama tersebut, yaitu ketika beliau pulang dari ibadah Haji. Ketika itu beliau mampir di Mumbay. Seseorang telah menyakitinya dan mengikatnya dengan kawat listrik. Syaikh diperlakukan demikian. Namun dengan siasat kecerdikan yang baik, syaikh berhasil lolos dari tempat tersebut dan melarikan diri.Saya sendiri pada tahun 1338H, ketika saya bersama 300 orang pelayan pribadi Syaikh Saharanpuri pergi untuk haji, maka saya yang hina ini merasa ada perasaan takut kepada penduduk Mumbay yang jahat dan terkenal membenci alim ulama. Akhirnya Syaikh beserta kafilahnya tiba di suatu tempat, kurang lebih 10 km dari Mumbay. Karena rasa takut tersebut, kami semua terpaksa harus menginap di perkuburan dan berkemah di sana.Dapat terbayangkan dengan jelas, bagaimana hubungan alim ulama dan masyarakat ketika itu, sehingga para ulama merasa sulit untuk berjalan dengan aman di kota Mumbay, maka mereka akan segera mencuci masjid tadi.

Namun sungguh ajaib. Di Mumbay jugalah sekarang ini banyak permintaan dan permohonan agar ulama dan para Dai dating ke sana. Demikian banyaknya permintaan tersebut, sehingga kami pun kewalahan menunaikannya.Para ulama tabligh pun demikian heran; bagaimana bisa, lingkungan yang tadinya sangat memusuhi ulama, namun sekarang mereka demikian dekat dan memuliakan alim ulama?Seandainya mereka sebelumnya adalah para pengikut alim ulama, lalu setelah dating Jamaah Tabligh terwujud keadaan seperti itu, maka tetaplah bahwa jamaah tabligh melazimkan hal tersebut. Dan seandainya mereka menentang dari sebelumnya, maka dapat dibayangkan bagaimana tabligh telah bermanfaat bagi mereka.

Di sinilah salah satu kenyataan bahwa jamaah dakwah dan tabligh sangat memperdulikan peranan alim ulama bagi umat. Betapa banyak anjuran para masyaikh tabligh agar selalu menghormati ulama dan mengambil manfaat darinya.Mengenai hal ini, Syaikh Muhammad Ilyas pernah menulis surat kepada salah seorang sahabatnya, berikut ini;perhatikanlah benar benar, bahwa kita senantiasa berhajat kepada para ulama. Tanpa mereka kita tidak dapat ditolong. Bantuan mereka adalah kebahagiaan kita. Mereka adalah para pembawa kebaikan kebaikan dan nur nur ilmu Nubuwah. Mengetahui derajat mereka adalah berarti meninggikan derajatr ilmu Nubuwah, dimana ketinggian mereka sangat layak kita berkhidmat pada mereka. Dan pahamilah bahwa pengkhidmatan kita kepada mereka adalah suatu ibadah yang besar. Dan tindakan kita mengambil faedah dari petunjuk dan nasehat nasehat mereka serta selalu bermusyawarah dengan mereka adalah suatu sebab mendapatkan Cahaya ilmu Nubuwah.Beliau berkata, jamaah jamaah yang saya kirim ke Deoband dan Saharnpur, bukanlah untuk bertabligh dan mendakwahi alim ulama mereka. Saya menjauhkan diri dari maksud tersebut. Sekarang ini masyarakat awam sudah bertambah jauh dari ulama. Sangat perlu mendekatkan mereka kepada para ulama. Untuk tujuan itulah kami kirim jamaah ke sana.

Tidak kurang mereka juga menerangkan bagaimana pahala dari menjumpai dan menziarahi ulama, bagaimana adab dan tata tertib dalam berkhidmat kepada ulama, bagaimana cara mendakwahi mereka dan menyibukkan mereka dalam dakwah, dan bagaimana menyikapi hal hal yang tidak dipahami, yaitu dengan senantiasa berhusnu Zhan, bagaimana agar senantiasa bertanya kepada para ulama apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana hendaknya dilakukan? Juga bagaimana hendaknya kita mendekatkan orang orang awam, para pedagang, para pegawai kepada ulama. Semua itu terungkap dari nasehat nasehat yang sering diberikan oleh beliau beliau tersebut kepada jamaah.Dakwah dan UlamaSecara khusus, Jamaah Dakwah dan Tabligh juga dikirim ke daerah daerah yang terkenal dengan keilmuan dan keulamaannya, seperti Saharanpur yang terkenal dengan Mazhahir Ulum dan Deoband yang terkenal dengan Darul Ulumnya.Terhadap jamaah jamaah yang dikirim ke sana, Syaikh Muhammad Ilyas memberikan petunjuk khusus, dimana beliau berkata, jamaah jamaah para pengusaha Delhi yang dikirim untuk bertabligh ke saharanpuur, Deoband dan tempat tempat lainnya. Hendaklah bersama mereka disertakan surat yang di tulis untuk para ulama di sana dengan penuh hormat, berisikan bahwa;Jamaah ini dikirim ke sini untuk bertabligh kepada mesyarakat awam. Dan waktu tuan tuan sekalian adalah sangat berharga. Namun jika kemungkinan dan ada waktu luang, mohon kiranya memberikan pengawasan kepada jamaah jamaah ini, agar kesibukan tuan dan para pelajar tidak patut ikut serta dalam usaha ini, dengan usaha sendiri tanpa pengawasan dari para pengajarnya.Dan ahli jamaah, yaitu yang akan keluar untuk bertabligh, hendaknya dinasehati, jika mereka merasakan kurangnya perhatian dari para ulama tersebut, maka janganlah mereka ada kebencian terhadap para ulama itu di dalam hati mereka. Bahkan hendaklah mereka memahami, bahwa para ulama pun sibuk dalam kerja yang sangat penting. Pada malam hari pun, para ulama itu sibuk dengan berkhidmat untuk agama, ketika orang lain tidur nyenyak.

Kurangnya perhatian mereka, hendaklah ditafsirkan dengan kelemahan kita sendiri. Dimana kita kurang bersilaturrahmi kepada mereka, sehingga mereka lebih memberikan perhatian kepada orang orang yang mendatangi mereka selama bertahun tahun.Selanjutnya mereka berkata, buruk sangka tanpa suatu sebab kepada siapapun walaupun kepada orang biasa, dapat menjadi sebab kehancuran. Kebencian terhadap ulama adalah lebih besar lagi bahayanya. Muliakan orang Islam, dan hormatilah para ulama. Itulah asas dalam tabligh kita ini. Setiap muslim hendaknya dimuliakan karena ke Islamannya, dan setiap ulama mesti lebih dihormati, karena ilmu agama yang ada pada diri mereka.Ingatlah kalian tidak boleh memahamkan kepada mereka masalah dakwah ini atau meyakinkan mereka atas kerja ini dengan mengatakan, bahwa kerja ini sangat berfaidah bagi agama dan bermanfaat bagi umat daripada kesibukan agama yang lainnya.Jika dikatakan demikian, niscaya mereka tidak akan mndengar omongan kita. Oleh karena itu, perkhidmatan kita kepada mereka hanyalah semata mata untuk memperoleh manfaat dari mereka. Bersungguh sungguhlah dalam menghidupkan usaha dakwah ini di lingkungan mereka. Dan berusahalah untuk menjalankan kerja ini dengan tertib yang sebaik baiknya. Dengan kerja demikian, kami berharap kerja kalian dan hasilnya akan sampai juga beritanya kepada mereka. Sehingga perhatian dan rasa tholab para ulama tersebut terhadap usaha ini. Lalu seandainya mereka dengan sendirinya memberi perhatian kepada dakwah kalian ini, maka ceritakanlah kepada mereka kebaikannya danmemohonlah kepada mereka agar dapat turut membimbing usaha ini. Jagalah adab dan penghormatan kepada mereka dan dengarkanlah nasehat nasehat mereka.

Selanjutnya beliau berkata, seandainya ada ulama atau orang soleh yang tidak memperdulikan kerja ini, maka jangan beri kesempatan pada hati kita untuk berburuk sangka kepada mereka. Bahkan pahamilah, bahwa hakekat kerja ini belum terbuka sepenuhnya kepada mereka. Dan pahamilah, bahwa seandainya orang orang sibuk dengan keduniaannya yang demikian rendah dan hina saja, tidak dapat memberikan masa untuk kerja dakwah ini, maka bagaimana kita dengan mudah memindahkan ahli agama dengan kesibukan agamanya yang agung untuk diganti dengan kerja ini?Syaikh Yusuf menulis di dalam salah satu surat beliau, janganlah sekali kali berburuk sangka kepada alim ulama dan orang orang shalih. Bahkan selalulah berkhidmat kepada mereka untuk mengambil manfaat dari mereka. Janganlah sekali kali terbetik di dalam pikiran, bahwa saya akan memberitahu mereka sesuatu. Tetapi selalulah kita berniat untuk mengambil manfaat dari mereka. Dan janganlah sekali kali kita mendakwahi para ulama.Syaikh Yusuf juga berkata di dalam bayan pelepasan jamaah jamaah, seandainya di dalam silaturrahmi kita mendatangi alim ulama, maka kita hanya memohon doa dari mereka. Seandainya terlihat mereka ada perhatian terhadap usaha ini, maka terangkanlah sedikit tentang usaha ini.Di lain kesempatan Syaikh Muhammad Ilyas berkata, seorang muslim hendaknya berkhidmat kepada ulama itu dengan empat niat, yaitu;Semata mata karena sudara se islam. Sebab seorang Muslim yang menziarahi saudaranya semuslim samata mata karena Allah, maka 70.000 malaikat akan menhamparkan sayapnya pada kaki kaki orang yang bersilaturrahmi tersebut. Jika pahala silaturrahmi kepada sesama muslim saja sudah demikian besar, tentulah silaturrahmi kepada ulama akan lebih besar lagi pahalanya.Karena di hati dan tubuh mereka terdapat ilmu Nubuwah, maka mereka berhak untuk dimuliakan dan sangat layak untuk dilayani.Kerena mereka mengurusi dan mengawasi agama kita.Untuk mencukupi keperluan duniawi mereka. Karena jika ada diantara kaum muslimin yang mengurus dan memenuhi keperluan duniawi alim ulamanya dan hal ini memang tanggung jawab para hartawan dan orang orang kaya disekitarnya, maka alim ulama akan terselamat dari kesibukan duniawi mereka, dan waktu mereka yang berharga tersebut, dapat digunakan untuk pengkhidmatan ilmu dan agama. Dengan demikian, orang orang kaya pun akan mendapatkan pahala atas amalan para ulama.Bahkan beliau menekankan agar setiap jamaah dakwah dan Tabligh senantiasa berada dalam arahan alim ulama. Beliau berkata, sangatlah penting bagi masyarakat awam untuk menentukan ulama pilihannya dan meletakkan dirinya di bawah tarbiyah dan pengawasannya serta untuk berkhidmat kapadanya.Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa agama sangat menganjurkan kepada kita untuk senantiasa bertanya kepada para ulama dalam setiap permasalahan kita. Dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw bersabda, sesungghnya Isa bin Maryam as. Berkata, sesungguhya perkara itu dibagi menjadi tiga; (1) sesuatu yang sudah kebenarannya, maka ikutilah. (2) sesuatu yang sudah jelas salahnya, maka jauhilah (3) sesuatu yang masih diperselisihkan, maka bertanyalah kepada ulama.Dari nasehat nasehat di atas, maka dapat diketahui dengan jelas, bahwa jamaah dakwah dan tabligh tidak mungkin menjauhi ilmu dan alim ulama, apalagi memusihinya. Dan seandainya ada perbuatan, atau perkataan yang bertentangan dengan nasehat tersebut, maka hal itu sebagaimana yang telah disebutkan oleh Syaikh Zakariyya, bukanlah sifat, perbuatan, perkataan yang berasal dari jamaah tabligh.

Jamaah Tabligh dan IlmuSelain melalui kitab kitab karangan mereka yang menulis mengenai kepentingan umum, tidak sedikit juga para ulama jamaah tabligh tersebut memberikan penekanan dalam nasehat nasehat mereka mengenai keutamaannya.Di dalam Sawanih yusufi tertulis, bahwa syaikh Muhammad yusuf sering menegaskan akan kepentingan ilmu, agar para ahli dakwah memberikan perhatian yang penuh terhadap masalah ini. Beliau berkata, semua ahli tabligh, harus memahami, bahwa pada masa mereka keluar bertabligh, hendaknya benar benar bertawajuh, terutama dalam masalah ilmu dan dzikir. Tanpa peningkatan ilmu dan dzikir, maka tidak akan ada penigkatan dalam agama. Untuk menghasilkan dan menyempurnakan ilmu dan dzikir, hendaklah kita meminta bimbingan dan pengawasan para alim ulama.Jadi, seandainya para pengkritik itu menyimak nasehat nasehat dan ucapan ucapan para tokoh ulama tabligh, seperti Syaikh Muhammad Ilyas, Syaikh Muhammad Yusuf, syaikh Muhammad zakariya ataupun para masyaikh lainnya, tentu tidak akan pernah terlontar tuduhan seperti di atas.Dan masih banyak lagi nasehat nasehat serta arahan arahan para alim ulama jamaah dakwah dan tabligh yang berkenaan dengan ilmu dan ulama. Namun apabila disimpulkan dari semua nasehat nasehat di atas tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa berkenaan dengan ilmu dan ulama, maka sikap dai dai jamaah Tabligh adalah sebagai berikut;Menanamkan kepentingan ilmu ke dalam hati masing masing, sehingga tumbuh kesadaran akan kepentingan mempelajari ilmu agama.Meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu ilmu agama kepada alim ulamaBerusaha untuk senantiasa berkhidmat melayani keperluan keperluan alim ulamaTidak bersangka buruk terhadap perselisihan ataupun ketidaklayakan yang terlihat pada alim ulamaMendekatkan orang orang awam kepada alim ulama, agar merekapun mengambil manfaat dari alim ulamaSelalu bertanya dan meminta petunjuk kepada alim ulama dalam setiap permasalahanMemohon doa dari alim ulama untuk kemaslahatan hidup.Demikianlah keseimpulan yang dapat dipetik dari apa apa yang sudah dinasehatkan oleh alim ulama Jamaah Tabligh. Dan ternyata, tidak ada satupun dari anjuran anjuran itu yang mengarahkan agar menjauh atau menolak ilmu dan ulama.

Iman, Ilmu dan AmalAda sebagian orang yang menyatakan, bahwa yang tidak diperhatikan oleh Jamaah Dakwah dan Tabligh kurang mengadakan majelis majelis ilmu yang berhubungan dengan fiqih, sehingga kebanyakan jamaah tabligh kurang memperhatikan keabsahan ibadah mereka dan hukum hukumny dalam perkara ibadah, muamalah dan muasyarah.Pernyataan tersebut sebenarnya akibat kesalahpahaman sebagian orang terhadap Jamaah Tabligh, sebab sangat tidak mungkin Jamaah Tabligh anti fiqih atau menolak fiqih.Fiqih adalah masalah pemahaman seseorang dalam menjalani hukum hokum dan batasan batasan agama. Mengabaikannya, berarti telah merusak nilai nilai ibadah kita sendiri. Sangat besar kepentingan fiqih bagi setiap muslim dalam menjalankan agama, namun tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam memahaminya.Dari Jabir bin Abdillah ra., Rasulullah saw bersabda, Manusia seperti barang tambang yang terbuat dari emas dan perak, orang orang pilihan pada zaman jahiliyah juga orang orang pilihan setelah masuk Islam, jika mereka memahami agama.

Maulana saad Al Kandhalawi mengutip penjelasan hadits ini dengan menyatakan;hadits ini merupakan penyerupaan manusia dengan barang barang tambang, sebagaimana barang tambang yang berbeda beda kadarnya. Ada sebagian yang memiliki kadar yang berharga, seperti emas dan perak. Dan sebagian lagi kurang berharga, seperti kapur dan arang.Demikianlah keadaan manusia yang berbeda beda dalam sifat dan wataknya, sehingga sebagian manusia memiliki derajat yang tinggi, dan sebagian lainnya berderajat rendah. Misalnya emas yang masih terpendam dalam bumi sebagai barang tambang, harganya akan jauh berbeda dengan emas yang sudah dikeluarkan dari bumi. Demikian pula manusia, selama masih terpendam dalam kegelapan kufur. Walaupun ia bersifat dermawan serta berani, derajatnya akan jauh berbeda jika ia sudah memeluk Islam dan memahami agama.Di satu sisi kemampuan masing masing orang berbeda dalam memahami fiqih, dan di sisi lain; minat setiap merekapun berbeda terhadap fiqih. Ada sebagian orang yang suka berkecimpung dalam masalah fiqih dan ada yang cukup sekadar mengetahuinya saja.Hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah saw di dalam haditsnya. Abu Waqid Al laisy meriwayatkan, pada suatu hari, Rasulullah saw duduk beserta para sahabatnya di masjid. Tiba tiba datanglah tiga orang. Dua orang duduk mengahadap Rasulullah saw.,dan yang ketiga langsung pergi. Adapun salah satu dari keduanya melihat tempat kosong di majelis tersebut, maka ia langsung mendudukinya. Sedangkan yang kedua duduk di belakang para sahabat. Dan yang ketiga, ia berpaling dan langsung pergi. Ketika majelis selesai, maka Rasulullah saw bersabda, tidakkah kuberitahukan kepada kalian tiga orang tersebut? Adapun dia telah pergi menuju Allah, yakni duduk dalam majelis, maka Allah juga pergi (dengan rahmat-Nya) kepadanya. Dan yang kedua, dia merasa malu (duduk dalam majelis), maka Allahpun malu kepadanya. Dan ketiga, ia telah berpaling (dari majelis), maka Allah pun berpaling darinya.Rasulullah saw bersabda, perumpamaan sesuatu yang Allah telah mengutusku dengan hidayah dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah;Tanah bersih yang mampu meresap air, sehingga menumbuhkan tumbuhan tumbuhan dan rumput dengan lebatTanah keras (yang tidak bias meresap air, tetapi) menahan air di atasnya, maka Allah memberi manusia faedah darinya, sehingga mereka bisa minum, memberi minuman binatang dan bercocok tanam.Air hujan yang mengenai jenis tanah lain, yaitu yang tidak bisa menahan air dan tidak bisa menumbuhkan tumbuh tumbuhan.Jenis jenis manusia yang disampaikan oleh Rasulullah saw di atas adalah perbedaan keadaan manusia dalam menerima ilmu. Tidak semuanya dapat disamakan dalam pemahaman ilmu agama. Dalam hal ini, diperlukan tahapan tahapan untuk mencapai kesempurnaan beragama.Dan sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Jamaah tabligh, baru tahap awal untuk membina manusia ke arah kesempurnaan Islam. Dan untuk menuju ke arah tersebut sangat diperlukan kemantapan iman dan keyakinan yang kuat kepada Allah.Demikianlah yang diusahakan pada awal kerja nubuwah Rasulullah saw.. pertama kali beliau bergerak kepada manusia adalah untuk menanamkan iman di dalam hati hati manusia. Itulah tahap awal sebagai pondasi untuk menuju kesempurnaan. Selama 13 tahun Rasulullah saw hanya menggaungkan keimanan di tengah masyarakat jahiliyah ketika itu.Setelah iman tumbuh, dan semangat beragama sudah mulai meresap pada hati hatikaum muslimin, barulah ditanamkan hal hal yang berkenaan dengan hukum.

Hal ini, sebagaimana diceritakan sendiri oleh para sahabat ra.. Ibnu Umar ra berkata, aku hidup beberapa tahun, dan sesungguhnya seseorang dari kami dikaruniai iman sebelum Alquran dan turun surat Alquran kepada Muhammad saw., maka ia belajar halalnya dan haramnya, dan ia tidak diperkenankan untuk berhenti disisinya darinya sebagaimana kalian mempelajari Alquran. Kemudian kusaksikan orang orang yang dikaruniai Alquran sebelum keimanan. Maka ia membaca dari surat pembuka hingga penutupnya, tetapi ia tidak mengetahui apa perintah-Nya dan apa larangan-Nya, dan ia tidak diperkenankan untuk berhenti di sisinya darinya dan menyebarkannya dengan nasyral daqqal.Dari junub bin Abdullah, ia berkata, kami bersama Nabi saw. Dan pada saat itu kami adalah pemuda pemuda yang hampir baligh. Maka kami mempelajari iman sebelum kami mempelajari Alquran. Kemudian barulah kami memperlajari Alquran, sehingga meningkatlah iman kami dengannya.Ali ra berkata, apabila ada suatu surat yang turun pada masa Rasulullah saw ataupun satu ayat atau lebih, maka keimanan dan kekhusyuan kaum muslimin bertambah.Abi Abdurrahman meriwayatkan, disampaikan kepada kami orang yang membacakan kepada kami diantara sahabat ra.,bahwa mereka dibacakan dari Rasulullah saw sepuluh ayat berikutnya, sehingga mereka mengetahui apa yang dimaksud dengan ayat itu ilmunya dan amalannya. Maka kami mempelajari ilmu dan amal sekaligus.

Dalam riwayat lain ada tambahan, maka kami mempelajari Alquran dan amalan bersamaan. Sesungguhnya aku diwariskan Alquran ini setelah kami, suatu kaum yang mempelajarinya seperti minum air yang tidak melewati tulang leher, bahkan tidak melewati di sini. dan ia menunjukkan jarinya ke tenggorokannya.Maksud tersebut sejalan dengan kehendak dan anjuran Syaikh Ilyas terhadap Jamaah Tabligh, beliau berkata, dikehendaki agar dari ilmu dapatmenghasilkan amalan. Dan dari amalan dapat menghasilkan dzikir kepada Allah. Hal ini bisa terjadi bila ilmu adalah ilmu dan amal adalah amal. Seandainya dari ilmu tidak dapat melahirkan amalan maka ini adalah kegelapan. Dan amalan tanpa mengingat Allah adalah kekosongan seperti angin lewat. Dan dzikir tanpa ilmu pun adalah fitnah.Dikalangan para sahabat ra., hanya sedikit diantara mereka yang bisa dijadikan rujukan fatwa. Masruq ra berkata, aku mengenali baik para sahabat Rasulullah saw.. maka kudapati bahwa ilmu mereka berkumpul pada enam orang, yaitu; Umar, Ali, Abdullah, Muadz, Abu Darda, dan Zaid bin Tsabit radhaiyallahu anhum. Lalu kukenali dengan baik mereka semua, hingga kudapati bahwa ilmu mereka pun terkumpul pada Ali ra. Dan Abdullah ra..

Masruq pun berkata, aku datang ke madinah, maka aku bertanya mengenai para sahabat Nabi saw., ternyata yang paling dalam ilmunya adalah Zaid bin Tsabit ra..Walaupun demikian, setiap sahabat adalah faqih dalam hal amalan secara umum. Di tengah kesibukan mereka berdakwah dan mentablighkan agama, mereka tetap menyempatkan waktu untuk duduk di dalam majelis majelis ilmu dan dzikir.Hal seperti itu jugalah yang diusahakan dalam usaha dakwah dan tabligh, sehingga setiap orang di arahkan untuk bersemangat dalam mempelajari ilmu ilmu agama dan mengamalkannya. Mereka pun dianjurkan untuk duduk di dalam majelis majelis ilmu pada ulama ulama setempat, agar menyempurnakan perbekalan ilmu mereka. Namun, tidak semua mesti menjadi faqih dalam seluruh masalah agama, karena setiap diri memiliki kemampuan dan kesempatan yang berbeda beda.

Alim Ulama Jamaah TablighSesungguhnya di kalangan Jamaah Tabligh, tidak sedikit alim ulama yang ikut bergerak di dalamnya. Jika dihitung jumlahnya, memang masih jauh dari jumlah orang orang awamnya. Namun dari keberadaan mereka sudah cukup untuk menjadi pengendali usaha dakwah ini disetiap daerah.Para Masyaikh Tabligh sendiri adalah para ulama yang sangat diakui keulamaannya. Tidak hanya dalam bidang keilmuan saja, bahkan hampir setiap mereka adalah tokoh dalam empat hal;Dalam bidang dakwah, mereka adalah para ulama sekaligus dai dai yang tidak diragukan lagi perjuangan dan pengorbanan mereka dalam mendakwahi umat.Dalam bidang keilmuan, mereka adalah para ustadz, yang disela sela kesibukkan dakwahnya, mereka tetap meluangkan waktu untuk mengajar di pesantren mereka. Seperti para Masyaikh India, sebagian besar mereka adalah para pengajar di Pesantren Kasyiful Ulum Nizhamuddin Delhi, ataupun di Darul Ulum Saharanpur.Dalam bidang tarekat, mereka adalah ahli ahli tashawwuf, yang disela sela kesibukkan mereka berdakwah dan mengajar, mereka masih menyempatkan diri untuk tenggelam dalam dzikir dan taqarrub demi pemeliharaan dan penigkatan kekuatan ruhaniyah mereka.Dalam bidang tulisan, mereka adalah para pengarang dan penyusun kitab kitab besar. Walaupun sudah tersita waktu mereka untuk dakwah, mengajar, dan berdzikir, mereka masih dapat meluangkan waktu untuk menulis berabagai disiplin ilmu agama. Diantara karya karya besar mereka adalah; Amaniyal Ahbar yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Yusuf Kandhalawi. Kitab ini adalah kitab fiqih bermadzhab Hanafi, empat jilid besar, berjumlah 1456 halaman. Beliau juga menulis kitab kitab hadits yaitu; Hayatus Sahabah dan Muntakhob Ahadits. Sedangkan Syaikh Inamul Hasan telah menulis kitab Abwabu Muntakhabah min Misykatil Mashabih, yaitu kitab hadits sebanyak dua jilid. Dan Syaikhul Hadits Muhammad Zakariyya juga telah menulis berbagai kitab yang sudah kita kenal kamasyuhurannya.Dan masih banyak lagi tokoh tokoh ulama jamaah Tabligh yang lainnya. Hampir rata rata mereka adalah dai, Ustadz, ahli dzikir, dan penulis buku. Setidaknya, kebanyakan mereka adalah lulusan pondok pesantren ataupun jamiah jamiah Islamiyah di negara mereka masing masing, sebagian mereka bahkan melanjutkannya ke jenjang mufti, Darul hadits dan sebagainya.Alhamdulillah, dewasa ini perkembangan Jamaah Dakwah dan Tabligh nampak meningkat dengan pesat. Peranan dai dai ulama mulai terasa di setiap markas. Sebagian mereka bahkanmenggerakkan santri santrinya untuk terjun dalam usaha dakwah ini secara rutin, tanpa mengganggu kegiatan mengaji mereka.Dan selanjutnya, yang sungguh menggembirakan adalah dikirimnya jamaah jamaah ulama fi sabilillah di berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Pengorbanan mereka melebihi orang orang awam pada umumnya. Diantaranya adalah para lulusan Al Azhar mesir yang sudah banyak terlibat dengan usaha dakwah dan Tabligh ini. Juga dari Darul Ulum Deuwsbery Inggris, yang ratusan jamaah ulama dikirim khuruj fi sabilillah ke berbagai tempat setiap tahun untuk khuruj fi sabilillah ke berbagai belahan dunia. Dan masih banyak lagi kebangkitan kebangkitan alim ulama dalam jamaah tabligh.

Setelah kepulangan para ulama tersebut dari khuruj fi sabilillah, maka masyarakat umum di kampung kampung pun dapat merasakan manfaat dan faedah mereka. Semangat orang orang awam kepada agama mulai bangkit, sehingga selain banyaknya orang orang tua yang bertaubat, anak anak mereka pun mulai berminat untuk mendalami ilmu ilmu agama dengan belajar di pondok pondok pesantren, sehingga generasi beragama mulai banyak bermunculan.Selain itu, juga telah muncul kesediaan Madrasah madrasah dan pondok pondok pesantren untuk dijadikan tempat tempat pertemuan dan ijtima secara rutin. Baik untuk wilayah desa, kecamatan, provinsi, dan tingkat nasional.Dan semua itu, tentu tidak mungkin dilakukan oleh orang orang yang membenci ilmu dan ulama. Bagaimana mungkin?Sekian. Wallahu alam

Jemaah Tabligh vs salafyPekanbaru, 2 Desember 2007Sebenarnye saye malas nak melayani segala caci maki, hinaan dan tuduhan orang-orang yang mengaku pengikut generasi salafussholihin ini. Tapi sejak tahun 1998, awal saye kenal dengan agama dan mau bersungguh-sungguh mempelajari agama, sampai detik ini tak henti-hentinya orang-orang salaf menyebarkan hinaan, bahkan sampai hampir-hampir ingin mengatakan orang-orang tablighkeluar dari islam. Kalau orang melayu cakap, saye ni dah cukup kemak (kejemuan yang sudah dipuncaknya) membaca artikel yang itu-itu juge dari orang-orang salafy., artikel-artikel yang mereka sebarkan itu tak pernah di update, artikel-artikel yang dulu-dulu juge. Walaupun dah sudah sangat jelas bahwa tuduhan di artikel itu sangat banyak fitnahnye. Tapi karena taklid bute pade syeikhnye, mereka tak ambik pusing apakah perkare yang dituduhkan itu betul atau tidaknya.Saye kenal tabligh sejak dikotamedanwaktu saye kuliah dimedan. Sebenarnye saye tak begitu militan di jemaah ini. Mesjid-mesjid di sekitar kampuspadangbulan univ.Sumatera Utara itu hidup dengan dakwah tabligh oleh mahasiswa-mahasiswa USU. Belum genap satu semester saye nak cube menjalankan agama, teman saye yang baru beberapa bulan ikut ngaji di salafi memberikan saye artikel-artikel, buku, bulletin-buletin yang isi nye menyesatkan jemaah tabligh. Kontan saye syok saat itu. Soalnye di buku & artikel yang mengatasnamakan ulama-ulama Saudi ketika itu menyatakan bahwa orang tabligh datang keIndiabertawaf dikuburan (maulana ilyas,red). trus harus berbaiat kepada 4 aliran tarikhat, yakin dengan Allah hanya perkara-perkara yang bersifat rububiyah saje, dan mengingkari uluhiyah dan asma wa shifat,dan lain-lain hal. Saye walaupun tak begitu tau agama, tau juge klo dah bertawaf kat kubur itu dah terlalu melampau sesatnye. Sejak saat itu saye terdorong agak kritis nak cari tau benar tidaknye semue itu. Walhasil sampai detik ni tak de seorang pon yang balek dariindiacakap klo mereka sembah kubur. Tak de satu pun kawan saye cakap die disuruh berbaiat dengan 4 tarikhat. Yang saye nampak dari orang yang balek dari India Pakistan dan banglades itu adalah jazbah/semangat yg tinggi dalam beragama.Nasehat buat salafy:Klo kalian nak melawan usaha dakwah tabligh, tak usah pakai fitnah-fitnah lah..,Klo kalian nak bertanding dengan usaha tabligh, kalian harus tiru orang tabligh berdakwah. Orang-orang tabligh hari-hari jumpe orang buat ajak kepada agama,hari-hari jumpa jiran tetangga ingatkan perkara akhirat, hari-hari-hari jumpe orang islam gune menyampaikan bahwa orang islam itu Allah persaudarakan dunia akhirat, hari-hari jumpe orang ajak cerite kebesaran Allah. Klo orang-orang salafy hanya duduk-duduk kat pengajian seminggu sekali tu, trus caci maki orang-orang yang tak ikut pengajian salafy,alamat semakin benci orang same kalian.Klo kalian nak buat pengajian di daerah lain, cube tiru orang tabligh, orang tabligh klo berdakwah ke suatu tempat, mereka jadikan mesjid sebagai sentral, siang mereka buat dakwah, malam nangis-nangis same Allah agar kekalkan hidayah dan sebarkan hidayah. bukan macam ustad disalafy, kalau buat majlis ilmu di kampong orang, malamnye balek ke hotel. Sunnah ape benda macam tu.., mane yg lebih sunnah.., orang tabligh ato orang salafy..??? asstaghfirullah.. jadi macam orang salafy pulak saye jadinye.., sibuk nak tengok salah orang je..Wahai orang-orang salafi.., ape pasal kalian sebut orang tabligh tak berilmu..?? klo boleh tau bile seseorang itu disebut berilmu..?? apekah harus ikut pengajian ustad salafy dulu baru disebut berilmu..?? trus klo dah ikut pengajian ustd salafy bolehlah nak caci maki orang-orang muslim lainnye??.. bolehlah nak tuduh sanesini tanpa usul periksa. Bolehlah nak jadi hakimnya Allah dengan memvonis si fulan sesat, si fulan neraka, sifulan khawarij, sifulan matinye blom bertaubat, ye..?? saye tengok cacian dan makian kepade orang selain salafy merupakan santapan lezat penuh nikmat buat orang-orang salafy.Ketahuilah wahai salafy.., islam dahulu tersebar dengan kasih sayang. Orang-orang berbondong-bondong masuk islam bukan karena nabi sibuk kafirkan orang-orang mekkah. Tapi karena dakwah bil hikmah dah hujjah yang jelas.Ketahuilah orang salafy.., salah besar klo kalian sibuk kafir sane kafir sini, bidah sane bidah sini, lantas kalian sangke orang-orang akan datang ke kalian nak bertobat dan minta petunjuk. Yang kalian dapatkan hanyalah orang-orang akan semakin jauh dari kalian.Ketahuilah wahai salafy.., sekeras apapun anjing menggonggong.., kabilah tetap berlaluSibukkanlah diri untuk beramal sholeh. Sibukkanlah diri untuk ajak orang kepada kebaikan. Ajak manusia kepada Allah. Jangan sibukkan diri nak cari aib saudaramu. Jangan habiskan waktumu untuk mencaci maki saudaramu. Kenapa kamu hinakan saudaramu, sementara mereka beriman dan beramal sholeh! Bukankah Allah sendiri memuliakan orang yang beriman?? Bahkan sekecil-kecil iman Allah ganjarkan surga yang luasnya 10 kali dunia ini.Ketahuilah orang salafy.., klo nak hancurkan bidah.., maka hidupkan sunnah dan ajak orang kepada sunnah.. Jangan dahulukan hinaan, jangan mendahulukan makian. Tapi dahulukanlah mengajak kepada Sunnah. insyaAllah bidah akan hilang.Ketahuilah orang salafy. Kalian begitu sombong dengan ilmu kalian. Baru beberapa bulan ikut ngaji salafy, dah anggap orang lain tak berilmu.Sedarkah kalian wahai orang salafy, bahwa tak satu pun kelompok islam yang lepas dari cacian dan hinaan kalian. Ketika Aagym buat manajemen qalbu, kalian buat tandingan manajemen qalbu ala rosullullah, kalian buat raport merah buat aagym. Ketika buku la tahzan / jangan bersedih laris. Kalian buat buku bersedihlah. Ketika imam samudra buat buku aku melawan teroris kalian buat buku Mereka adalah teroris yang isinya menghantam kelompok- kelompok dakwah selain salafy. Ikhwanul Muslimin kalian nobatkan sebagai Neo Khawarij, sebuah tuduhan yang sangat berkonsekwensi, bukankah khawarij itu dinobatkan sebagai anjing-anjingnya neraka..?!!!. bahkan kalian sesama salafy pun saling mencaci. sehingga muncullah pecahan-pecahan salafy. Jadi.., klo ada orang yang bilang orang salafy sudah mengkavling surga, itu bukan ucapan yang tidak mendasar. Karena memang orang-orang salafy telah memvonis sesat tiap kelompok selain mereka.Ketahuilah wahai salafy. Kalian menjadi hewan tunggangan yang empuk oleh para zionis dan misionaris Kristen untuk menghancurkan umat islam. Cukuplah menjadi pil yang sangat pahit buat kalian ketika mengetahui pengakuan dari orang-orang palestina yang menjadi agen mossad, jaringan intelejenIsrael, bahwa gerakan dakwah salafy didanai oleh mereka. Mereka mendanai buku-buku yang membuat perang sesame muslim. Mereka sangat mendukung buku-buku yang dapat memicu fitnah, perselisihan perpecahan dan kebencian sesame muslim.Sungguh, apa yang kalian lakukan sangat menguntungkan kegiatan orang-orangyahudi dan nasrani dalam menghancurkan islam.Ketahuilah wahai salafy.., setiap harinya puluhan ribu jemaah bergerak diseluruh dunia untuk sebarkan agama. Jika setiap hari hanya 1% aja yang berhasil, bayangkan berapa banyak umat islam yang kembali kepangkuan islam setiap harinya..???, tiap bulannya../?? bahkan tiap tahunnya.??. Sungguh cacian dan makian yang kalian lakukan hanya sia-sia saja..Ketahuilah wahai salafy.., kalian katakan orang-orang tabligh tidak berilmu.., tapi coba lihat kedepan.., tiap anak-anak orang tabligh mereka ajarkan agama, mereka masukkan anak-anak mereka ke pondokan-pondokan hafiz quran. Mereka masukkan anak-anak mereka ke pesantren-pesantren agama. Dari teman-taman saye yang pernah melawat ke negeri India, pakisatan, banglades, dan yang paling dekat di Thailand, mulai dari imam sampai ke shaf ke dua atau ketiga ketika sholat, rata-rata diisi oleh orang-orang alim dan hafiz. Cobalah jalan-jalan ke markaz-markaz orang tabligh di Negara yang saye sebutkan itu, buktikan kebenaran cerita ini.Ketahuilah orang-orang salafy.., saye tidak mengelak kalo orang-orang tabligh itu punye perbedaan cara pandang, cara beramal, dan cara memahami agama. Bukankah orang-orang salafy juga mengalami hal yang sama. Saye ikut juge pengajian salafy. Setelah selesai pengajian, ternyata asumsi kami pun ada yang tidak sama dari ape yang disampaikan ustad. Bukankah orang salafy juge ade yang bersalahan dalam mengamalkan agama disebabkan perbedaan asumsi dari apa yang ustad kalian sampaikan..???. Alangkah bodohnye kita mengeneralisir kesalahan-kesalahan individu menjadi kesalahan suatu kelompok.Orang salafy cakap kalau orang tabligh taklid bute same mazhab hanafi, padahal kami yang diIndonesiaini bermazhab syafii. Orang salafi cakap kalau orang tabligh menkhususkan malam jumat buat pertemuan di markaz-markaz mereka. Kami yang dimedanbuat pertemuan malam minggu. Orang-orang salafy cakap orang-orang tabligh mewajibkan keluar dengan bilangan 3 hari, 40 hari dan 4 bulan. Saye sendiri pernah keluar 1 hari, 1 minggu, 10 hari, 2 minggu. Teman saye ade yang keluar 39 hari. Orang-orang salafy cakap orang-orang tabligh membolehkan membangun kuburan di dalam mesjid, cubelah tanye kepade pembesar-pembesar tabligh.., ape iye orang tabligh membolehkan membangun kubur didalam mesjid. Kalau soal kuburan maulana ilyas letaknye dekat tempat wudhu mesjid sekarang ni, patutnye kalian usul periksa dulu. Awal dahulu mushollah itu hanye sekitar 4 atau 5 shaf aje, dan sangat kecil. sekarang sudah sangat-sangat besar dan kalo tak silap saye bertingkat 5 atau 6 lantai. Kuburan itu awalnye sekitar 50 meter di belakang musholla. Sekarang karena musholla telah di besarkan dan bertingkat, maka kuburan itu pas didekat tempat wudhu. Dan nurut cerite kawan saye yang sampai kesane. Tak seorang pun yang sholat menghadap kuburan itu. Kuburan itu tetap di belakang tempat orang-orang sholat. Kuburan itu pun dibuat bilek/tembok pemisah agar tak seorang pon bisa tengok langsungkubur itu. Dan kalau orang tak tanye, make orang-orang pun tak tau klo dekat tempat wudhu tu ade kubur. Sampai detik ini saye tengok paham orang tabligh same dengan orang salafy. Orang tabligh juge ikut hadist nabi yang melarang membangun kuburan di mesjid, melarang sholat menghadap ke kuburan. Melarang menjadikan kuburan-kuburan nabi dan orang-orang sholah sebagai sesembahan. Tapi sayangnye orang salafy sembarang tuduh je dengan sebut orang tabligh membangu kubur dalam mesjid. Sebenarnye lebih parah lagi soalan kubur nabi+abubakar+umar+'aisyah yang berade didalam mesjid nabawi tu.

Ketahuilah orang-orang salafy, kalian cakap orang-orang diluar salafy sangat taklid kepada paham, mazhab,dan syeikh-syeikh mereka. Padahal kalian lebih taklid lagi kepada paham dan syiekh kalian. Kalian tidak bisa terima perbedaan pendapat dari ulama diluar salafy. Klo perbedaan pendapat masih sesame ulama salafy, kalian tenang-tenang saje, tapi kalau perbedaan pendapat itu dari ulama diluar salafy, maka kepada ulama diluar salafy kalian habis-habisan menyerang, menghina, mengatakan ulama itu jahil, ahlul hawa, pengekor hawa nafsu, pendapat bathil..., dan sebagainya.wahai manusia, barang siapa yang mengetahui sesuatu, maka katakanlah. Barangsiapa yang tidak mengetahui, maka hendaknya dia mengatakan wallahuaalam. Karena sesungguhnya, mengatakan wallahuaalam tentang sesuatu yang tidak diketahui adalah sebagian dari ilmu (HR.Bukhori dari ibnu masud hadist mauquf).janganlah kalian saling hasad, janganlah saling menawar untuk menjerumuskan orang lain, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah menjual diatas penjualan orang lain, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.seorang muslim itu saudara muslim yang lain, dia tidak boleh dizholimi, dibiarkan (dizholimi orng lain), dan dicaci-maki. Taqwa itu ada disini (nabi menunjuk kearah dadanya tiga kali). Cukuplah seseorang disebut telah berbuat jahat ketika dia mencaci saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim lainnya diharamkan darahnya, hartanya, dan kehormatannya. (HR. Muslim)Icun bin Abdullah bin dun bin bujang al-riau.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=Sebenarnya tulisan ini ingin ku tulis tepat 2 minggu yang lalu, yaitu ketika ku mendengar sebuah pengajian live via radio yang bernama hidayah di pekanbaru, tema pengajian tersebut kalau tidak salah berjudul inilah aqidah dan dakwah kita, dauroh ini menghadirkan 2 pembicara, ustadz abu zubair hawaary dan ustadz abu sulaiman maududi,tapi karena tidak adanya kesempatan, maka pada malam ini ku coba menulisnya.

Pengajian tersebut berlangsung tanggal 9 Maret lalu, tepatnya kalender merah karena memperingati hari maulid nabi besar Muhammad shallallahualaihi wasallam, disebuah mesjid di daerah marpoyan pekanbaru, yang di udarakan secara langsung oleh sebuah Radio Hidayah yang berafiliasi dengan sebuah gerakan dawah yang lebih dikenal dengan salafy atau salafi aja, atau salafi haraki, atau salafi ilmi atau apalah nama yang diberikan.

Mengenai radio Hidayah, ku Cuma bisa katakan bahwa ini radio sangat bagus, jauh dari perkara-perkara yang laghoh, 100% tanpa musik/nyanyian, isinya hanya pengajian live, pengajian offline/rekaman, serta bacaan alquran secara murottal. Sangat banyak manfaat yang bisa diambil dari ini radio. Andaikan ada pemilihan radio terbaik di pekanbaru, maka jelas ku akan contreng radio hidayah ( ingat contreng, ingat pemilihan legislatifyang tak lame lagi,he..he..).

Dilihat dari tema inilah dakwah kita tidak ada yang dinilai negatif, dan diawal-awal pengajian yang berlangsung satu hari penuh dari pagi sampai sore itu semuanya baik-baik saja. Setelah bada zuhur, masuk lah ini pengajian kedalam topik bahasan tentang kelompok yang memecah belah islam, sebuah pembahasan yang sangat arogan, tuduhan yang sangat keji, penilaian yang jauh dari akal sehat, pengadopsian ucapan ulama yang ditelan bulat-bulat dengan menutup mata, menutup telinga bahkan menutup matahati, telah mereka lontar ke atas 2 gerakan dawah besar di dunia, yaitu ikhwanul muslimin dan jamaah tabligh. Pada kesempatan ini saya akan menuliskan hal-hal yang berkenaan dengan tuduhan-tudahan ynag dilontarkan ke gerakan dawah yang mereka sebut jamaah tabligh walaupun ini jemaah tidak memberikan nama gerakannya dengan itu.

Lho.. lho kok icun mau-maunya menyanggah tuduhan tersebut..??Yups.. jelas.. karena ku berhutang budi kepada ini jemaah, dari kawan-kawan karkun ( sebutan yang sering disebut untuk orang2 yang aktif di JT) ini lah ku punya semangat dalam beragama, baik dalam hal ibadah, akhlak, muamalah, muasyarah, menuntut ilmu,singkatnye, orang cakap semue tentang iman dan amal.Untuk tuduhan yang mereka lontarkan ke gerakan dawah ikhwanul muslimin tidak dibahas disini, selain karena ku terlambat mendengar sewaktu membahas perkara tersebut, dan ditakutkan akan menjadi panjang ini tulisan, dan lagi ku agak minim informasi tentang ini gerakan, sehingga terasa canggung klo menulisnya.

Oke kita langsung aja ke inti perkara. Ada 10 point kesesatan jemaah tabligh yang ustad salafy sajikan kepada seluruh ahli majelis di mesjid tersebut dan kepada ratusan mungkin ribuan orang yang mendengarkan lewat radio hidayah yang di pancarkan dari frekuensi 103,4 FM Pekanbaru.

10 point kesalahan yang dilontarkan kepada jemaah tabligh tersebut adalah, kata ustad itu:

1.jemaah tabligh beramal dengan hadist-hadist dhoif dan mauddhu dan laashlalahu, fadhail amal lebih mereka ( jemaah tabligh, red) agungkan melebihi kitab Allah ( alquran, red), di mesjid-mesjid kita temukan mereka meletakkan kitab fadhail amal diatas alquran, bukan alquran diatas kitab fadhail amal.

Komentar:hei hei... whats up guy., fadhail amal itu bukan kitab yang membahas perkara masail atau hukum, tapi itu kitab adalah kitab fadhilah amal, dari judulnya aja udah jelas.., itu kitab adalah kitab motifasi yang nurutku luar biasa, dibaca jutaan umat islam diseluruh dunia. Tau bagimana ikhtilafnya ulama dengan menggunakan hadist2 dhoif dalam beramalkan..?? tapi yang jelas, sepanjang pengetahuanku, gak ada ibadah baru yang di anjurkan didalam itu kitab. Trus lagi.., itu kitab sangat jelas rujukannya, seluruh kitab rujukan telah dikabari dibagian pustaka, sehingga kalau di fadhilah amal itu misalnya mengutip sebuah hadist yang dhiof bahkan sangat dhoif, bahkan laaslalahu, kenapa cacian hanya putus kepada kitab fadhail aja?? Kenapa kitab rujukannya tidak dicela juga..?? aneh... mencaci luar biasa kepada kitab fadhail tapi tidak berani mencaci kitab induk dimana hadist tersebut di kutip. Gak fair bung.. gak fair.. ( fair apa fear ya..?? ah.. udah lah.. yang penting paham.). pernah baca tafsir ibnu katsir kan..?? ketemu gak dengan hadist2 dhoif disana..?? bahkan hadist sangat dhoif, munqoti, gharib, bahkan berprediket munkar pun kita jumpai tertulis disana, alias al imam ibnu katsir ad-dimasyqi menggunakan hadist berprediket tersebut dengan berlaku adil terhadap prediket dhoif dan sahih hadist2 yang gunakannya. Trus kenapa kalian gak caci maki tu kitab?? Bukankah lebih fatal kitab tafsir menggunakan hadist2 tersebut dibanding sebuah kitab motifasi amal??. Hmm.. ku tau jawabannya... sebagaimanaku tau bahwa kalian (salafy,red) menyesalkan al hafiz ibnu katsir dalam tafsir ibnu katsir yang mahsyur itu menggunakan hadist2 dhoif didalamnya...! karena fanatik buta terhadap perkataan syeikh kalian.., dan mengangap bahwa pendapat syeikhnyalah yang paling bisa diambil hujjahnya....sehingga kalian menerjemah manuskrip tafsir ibnu katsir ini dengan mukhtasar (diringkas menurut paham mereka) dan menghilangkan hadist2 yang dinilai dhoif menurut kalian., padahal hadist tersebut menjadi syahid dalam tafsir ibnu katsir tersebut.Berikut ku copazkan pendapat imam Baihaqi :Hafidz Al Baihaqi mengatakan dalam Al Madhal ila Dalail An Nubuwah (1/32-37), di sana Imam Baihaqi membagi hadist dhoif menjadi dua, setelah menyebut jenis pertama, beliau mengatakan:Dan jenis, dimana periwayatnya tidak dituduh sebagai pemalsu, akan tetapi ia dikenal memiliki hafalan yang jelek, atau banyak kliru dalam periwayatan, atau tidak diketahui adallahnya, atau (tidak diketahui adanya) syarat diterimanya khabar.Lalu beliau mengatakan:Hadits-hadits jenis ini tidak dipakai dalam hukum, sebagaimana tidak diterimanya kesaksian seperti mereka yang kesaksiannya diterima oleh hakim, akan tetapi terkadang dipakai dalam doa, targhib (motifasi) dan tarhib (ancaman), tafsir, maghazi, yang tidak berhubungan dengan hukum.Dari sini kita ketahui, bahwa Hafidz Ibnu Katsir memiliki pandangan serupa dengan Hafidz Al Baihaqi, yaitu boleh menggunakan hadits dhoif dalam tafsir.

Oh iya.., tentang kitab fadhilah amal diletakkan diatas al-quran. Ku pernah lihat buku tulis diletakkan diatas alquran, pena diletakkan diatas alquran, buku pelajaran diletakkan di atas alquran. Apakah ini bisa diklaim bahwa orang yang melakukan itu sedang mengagungkan pena dibanding alquran?? Atau mengagungkan buku tulis dibanding alquran?? Atau buku-buku pelajaran dibandingkan alquran?? Kena deh...Yups...selayaknya alquran itu diletakkan diatas tempat yang lebih tinggi, diletakkan diatas dari segala jenis tumpukan. Yups.. benar memang, menghormati alquran itu tidak hanya pada lafaznya saja, tapi fisik (mushab) alquran juga harus di agungkan. Yups.. kita dilarang menjulurkan kaki ke arah alquran, menjadikannya sebagai bantal, meletakkanya di lantai tanpa di tinggikan, dsb.. dsb.. sebulan yang lalu ku lihat dengan mata kepalaku sendiri seorang jemaah tabligh secara cepat mengambil sebuah alquran yang berada tepat dijuluran kaki salah seorang bapak-bapak yang baru selesai membaca quran, lalu dia mencium itu quran dan meletakkan kekepala sejenak dan kemudian meletakkan di posisi yang aman. Subhanallah... begitu pekanya dia terhadap quran. Ku sarankan kawan-kawan salafi sudi membaca fadhilah quran, baca dengan seksama, lihat adab-adab terhadap alquran disana, pokoknya jangan khuatirlah, itu kitab tidak najis kok, itu kitab tidak punya jin yang langsung bisa mempengaruhi orang membacanya, so.. coba baca deh baca,.setelah itu klo masih mau caci maki, caci maki lah, bahkan mau caci hamun, caci hamunlah, trus klo masih mau nyebarkan ucapan ustad itu sebarkanlah dalam rangka menegakkan sunnah dan tauhid, gaya salafy MODE : ON. (mo ketawa ni.. )

2. kata ustad salafy itu: terdapat banyak bidah didalam jemaah tabligh, tidak ada dalilnya didalam alquran untuk khuruj, apa lagi dengan batasan waktu 3, 40 hari, 4 bulan, dsb.. dsb..Komentar :He..he..he..yang ini pernah ku singgung sedikit di tulisan ku pertama, ku Cuma mo ngasi tau aja bahwa sampai mampus pun kita tak jumpa dalam alquran tentang dalil khuruj 3 hari, 40 hari, jaulah, talim, ijtima, musyawaroh halqoh, maqomi, dsb.... Sebagaimana sampai mampus pun kita takkan jumpai dalam alquran yang membagi tauhid itu menjadi 3, atau sampai mampus pun takkan dijumpai metode iqro sampai buku 6, atau sampai mampus pun takkan dijumpai dalil dauroh 1 hari penuh bertepatan kalender merah. Bung gunakan akal sehat dunk, jangan taqlid. (udah mulai geli ni hati)

3. kata ustad salafy itu: menurut orang tabligh, dakwah kepada tauhid adalah memecah belah ummat.

Komentar :Benar-benar buta mata dan buta hati...., emang orang tabligh mengajak kepada siapa?? Kepada setan? Toghut? Berhala? Atau mengajak manusia menyembah kubur?. (mulai sedikit muak)

4. kata ustad salafy itu lagi :menurut orang tabligh, dakwah kepada sunnah rosul, memberantas bidah, adalah memecah belah ummat.

5.kata ustd salafy itu lagi : menurut orang tabligh, mengajak manusia diatas bidah tapi manusia bersatu, lebih baik daripada mengajak kepada sunnah tapi berpecah belah.Komentar :Yang ini lagi, benar-benar buta warna dan hilang akal sehat.., orang mengajak kepada amalan islam, sholat, baca quran, pentingnya tabligh, zikir dsb.. dsb.., kok dinyatakan mengajak keatas bidah. Cek mata dunk kang mas.. (udah muak dan mulai mual ni)

6. kata ustad itu lagi: orang tabligh selalu memendam permusuhan ahlussunnah, yang mengajak kepada sunnah adalah produk yahudiKomentar :Benar-benar udah mual ni lihat tuduhan salafi. Hei genk salafy, klo antum merasa di musuhi sama orang tabligh, jangan bawa-bawa ahlussunnah. Sombong amat mengaku genk kalianlah yang ahlussunnah dan yang lain keluar dari ahlussunnah. Sebenarnya bukan menjadi rahasia lagi klo seluruh kelompok diluar genk salafy pernah merasakan tajamnya lidah ini genk. Tapi anehnya ketika orang2 diluar salafy melakukan perlawanan terhadap apa yang dituduhkan mereka, maka salafy berkata tu lihat.., semakin nyata kebencian mereka terhadap ahlussunnah.Pak cik, orang2 tu benci same ahlussunnah atau muak same genk pak cik ni??(mual berat dan mulai menguek ni)

7. ustad cakap lagi :orang tabligh selalu membuat manusia zuhud dari ilmu yang bermanfaat.8.selanjutnya : mereka tidak siap menuntut ilmu, waktu yang dihabiskan untuk menuntut ilmu adalah sia-sia.Komentar :Ih..ih..iiihhh..., ku hadiahkan satu hadist kepada para salafyer yang diambil dari buku muntakhab ahadist karangan syeikh yusuf alkhandhalawi pada bab Ilmu dan Dzikir :Dari Abu Dzar r.a berkata, Rasulullah shollallhualaihiwasallam pernah bersabda padaku W