Banjir Rob

download Banjir Rob

of 14

Transcript of Banjir Rob

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    1/14

    KOMPAS - Minggu, 4 Mei 01997

    Semarang "Kaline" Banjir, Semarang "Laute" Banjir...

    Semarang kaline banjir

    jo sumelang, yen ra dipikir...

    TEMBANG langgam Jawa yang pernah dinyanyikan pesinden ternamadari Solo, Waljinah, itu mendekati kenyataan. Kota Semarang,Ibu Kota Jawa Tengah, terkenal sering dilanda banjir. Dahulukarena sungai (kali) yang meluap. Kini, meskipun telah"dibuatkan" dua sungai besar penampungan dan pembuangan airbah yang dinamakan Kali Banjir Kanal, banjir itu tetapmelanda.

    Tak cuma sungai di Semarang yang banjir. Bahkan laut turutbanjir. "Jadi kini Semarang laute banjir. Tak sekadar kaline

    banjir," ujar Wakil Ketua DPRD I Jateng, HA Karmani. OmonganKarmani bukan kelakar. Tengoklah Kota Lama di dekat PasarDjohar yang ternama atau di sekitar Stasiun Tawang danPelabuhan Tanjung Emas. Pasti ada air yang menggenang. Itubukan sisa hujan semalam serta banjir yang belum surut. Itugenangan air yang disebut rob, banjir yang disebabkan pasang-surut air laut yang tertinggal di daratan. Karena itu, airbanjir rob terasa payau dan lebih berdaya merusak dibandingair banjir kiriman atau lokal.

    Lokakarya pengendalian banjir dan rob yang diagendakanFakultas Teknik Universitas Diponegoro dan Pemda KodyaSemarang menyimpulkan, banjir rob terjadi karena permukaantanah yang lebih rendah daripada muka air laut dan penurunanpermukaan tanah.

    ***

    AIR rob lebih merusak dibanding banjir biasa. Ini diakuiwarga perumahan Tanah Mas, satu kompleks elite di wilayahutara Semarang. Perumahan yang dihuni awal tahun 1979 itusekitar sepuluh tahun terakhir ini menjadi wilayah langgananbanjir rob. Rob telah menjadikan keadaan berubah. Berkelilingdi kawasan perumahan yang terdiri sekitar 5.000 unit rumahitu tak sulit mencari rumah yang rusak, porak-poranda.Dindingnya yang kumuh tidak terawat, pecah-pecah, bahkannyaris runtuh. Rumah yang dulunya mewah terbengkalai,ditinggalkan penghuni begitu saja.

    Rumah-rumah yang masih dihuni memang lebih banyak. Bahkantutur Ny Hj Munira Suharto, Lurah Panggung Lor, yangmembawahi semua daerah perumahan Tanah Mas, sekitar 95 persenrumah di kompleks itu sekarang masih dihuni, namun wajahrumah lama sudah tak tampak lagi. Pemiliknya mesti merenovasiagar rumah itu layak dihuni.

    Sebagian besar rumah di perumahan Tanah Mas berubah menjadilebih rendah dibanding jalan yang ada di sekitarnya. Bahkanada yang sampai setengah meter lebih rendah dari jalan. Initidak cuma terjadi pada sebuah bagian kompleks, tetapi merata

    di setiap wilayah Tanah Mas. Ini terjadi, kata Ny Munira,karena air rob sering menggenangi jalanan. Karena itu, warga

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    2/14

    meninggikan jalan yang ada. Namun banjir rob tetap datangjuga, sehingga jalanannya juga semakin meninggi. Hal iniberlangsung selama beberapa tahun sejak tahun 1988-an.Akibatnya rumah-rumah di kawasan Tanah Mas mirip rumah dibawah tanah.

    ***

    BANJIR rob yang melanda Tanah Mas hampir tiap hari memangtelah merusak jalanan. Namun itu belum seberapa dibandingpenderitaan yang dialami penghuninya. Surya (60), seorangwarga yang menghuni Jl Tambak Mas menyatakan telah dua kalimenaikkan dinding rumahnya. Ini dilakukan, karena dindingrumah itu amblas, masuk ke dalam tanah. "Jika rumah di sinikelihatan lebih rendah dibanding jalan bukan hanya karenajalannya ditinggikan. Tetapi juga karena rumahnya ambles.Dulu waktu saya mulai tinggal di perumahan ini, sekitar limatahun lalu, pipa PAM masih kelihatan di permukaan tanah. Kinipipa itu sudah terbenam sedalam 1,5 meter."

    Ny Sugi (45), penghuni Jl Tambak Mas pun mengaku terpaksaharus meninggikan dinding rumahnya agar tetap bisaditinggali. Dua kali ia harus meninggikan dinding rumah itu,sekitar satu meter, sebab rumah yang ditinggalinya sejaksepuluh tahun lalu tiba-tiba terasa teramat rendah. Selaindilanda rob, kompleks itu juga mengalami masalah penurunanpermukaan tanah. Setiap tahunnya, tanah di wilayah Tanah Masamblas sekitar 7,5 cm. Sebab itu, bukan mustahil wargameninggikan dinding rumahnya sampai satu meter agar tetapbisa dihuni. "Tanah di perumahan Tanah Mas semula beruparawa-rawa yang diuruk (ditimbun tanah). Barangkali karenakurang padat menimbunnya, tanah di sini turun lagi. Didugapada kedalaman tertentu penurunan itu akan berakhir," jelasBu Lurah.

    ***

    NY Munira menuturkan, untuk mengatasi banjir rob semula takada upaya terkoordinasi yang dilakukan warga. Mereka secarasendiri-sendiri "membuang" air rob dari halaman rumahnya,meninggikan tanah pekarangan, membuat "bendungan" pelindungrumahnya serta meninggikan dinding rumah. Warga yang mampu,sekitar 70 persen penguni perumahan Tanah Mas adalah WNI(Warga Negara Indonesia) keturunan, dapat mudah "menghalau"air rob dari rumahnya dengan berbagai upaya. Warga yangkurang mampu menjadi korban. Akibatnya, sering terjadi cekcokantar warga. Untuk mereka yang tidak betah, ya meninggalkanrumahnya begitu saja. Apalagi rumah itu masih kredit daribank.

    Baru pada awal tahun 1996 muncul kesadaran baru penghuniTanah Mas. Setelah hampir sepuluh tahun dilanda banjir robdan penurunan permukaan tanah, warga berswadaya membangunpompa pengendali banjir. Sepuluh pompa pengendali dipasang diseluruh penjuru Kompleks Tanah Mas. Pompa-pompa itu secaraotomatis membuang air bila ada rumah warga yang tergenang.

    "Untuk mendirikan pompa pengendali banjir ini dibutuhkanbiaya sekitar Rp 355 juta. Hampir seluruh biaya itu

    ditanggung warga Tanah Mas secara swadaya. Developer PT TanahMas membantu pem-buatan rumah untuk pompa. Sedangkan bantuan

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    3/14

    pemda seperti yang dijanjikan, sampai saat ini belum turunjuga," ungkap Lurah Panggung Lor. Pembangunan pompapengendali banjir di perumahan Tanah Mas menerapkan betulprinsip pemerataan. Warga yang mampu menyumbang Rp 87.500 perKK (Kepala Keluarga), sedang yang menghuni rumah tipe kecil,paling rendah memberi kontribusi Rp 20.000 per KK. Setiap

    bulan mereka masih ditarik lagi untuk biaya perawatan pompaserta mengupah pegawai yang menjaganya, antara Rp 1.000 - Rp1.500 per KK.

    Sekarang tak tampak lagi genangan air rob di kompleks itu.Warga yang dulu meninggalkan rumahnya, kini kembalimeninggalinya.

    ***

    PROBLEMA rob dan penurunan permukaan tanah di Semarangbukanlah masalah warga setempat saja. SubdirektoratHidrogeologi Geologi Tata Lingkungan (Bandung) tahun 1994

    telah melakukan penelitian soal itu. Terungkap, penurunanpermukaan tanah di Semarang Utara dalam beberapa tahun inimencapai sekitar 20 cm. Penurunan permukaan tanah, antaralain terlihat di Muara Kali Garang serta pesisir utaraSemarang, telah menyebabkan lantai bangunan retak-retak. Halini diperburuk adanya intrusi air laut.

    Penelitian yang dilaksanakan Pusat Penelitian LingkunganHidup (PPLH) Undip bekerjasama dengan Bapedalda KodyaSemarang tahun 1995 menunjukkan, intrusi air laut telahsampai di wilayah Simpang Lima, Jrakah atau Pasar Djohar yangterletak tak kurang dari 10 kilometer dari pantai. Dari hasilini dapat dibayangkan apa yang terjadi pada kompleks TanahMas yang berada kurang satu kilometer dari pantai.

    Terjadinya penurunan permukaan tanah di Semarang, genanganair rob dan instrusi air laut sebenarnya tak terlepas darisejarah kota ini sendiri. Sejarawan Semarang, Amen Budimandalam bukunya Semarang Riwayatmu Dulu yang mengutip pendapatpakar Geologi Belanda, Prof Dr Ir RW van Bemmelenmengungkapkan, jalur pantai yang berupa tanah muda diSemarang berkembang cepat: dua kilometer selama 2,5 abad.Lima abad lalu diperkirakan "kota bawah" Semarang -termasukkawasan Simpanglima- masih berupa lautan. (xjb/tra)

    ___________________________________________________________________________IAI-NET hosted by UniINTERNETsend "unsubscribe iai" in body-text to [email protected] for unsub-_________________________________________________________________________Tabloid-Arsitek ub.net.idsend "unsubscribe Tabloid-Arsitek" to [email protected] to unsub

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    4/14

    Banjir rob memerlukan pencegahan dan penanganan

    yang serius

    9 November 2009

    Banjir rob kembali menggenangi pantai Jakarta utara Kamis (5/11). Kali ini permukimannelayan di kawasan Marunda terendam banjir rob setinggi 60-80 sentimeter dan merendam500 rumah. Banjir ini telah berlangsung sejak 2007 dan hingga saat ini penanganan yangdilakukan oleh pemerintah masih kurang.

    Menanggapi fenomena ini, Abdul Halim selaku koordinator program KIARA menuturkanbahwa pemerintah perlu lebih berpihak kepada nelayan. Menurut Abdul, selama inipengelolaan wilayah pesisir Jakarta utara diprioritaskan bagi pembangunan KawasanEkonomi Khusus (KEK) yang dinilai kurang berpihak pada perlindungan dan penyelamatannelayan dan masyarakat pesisir.

    Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah danmenanggulangi dampak banjir rob. Penanganan dan pencegahan yang lebih mendasar antaralain adalah mengevaluasi tata ruang wilayah DKI Jakarta dengan pembuatan rencana tataruang wilayah yang lebih mengedepankan prinsip perbaikan lingkungan hidup dan tanggapatas pelbagai potensi bencana yang bakal terjadi, tutur Abdul.

    Untuk saat ini, langkah darurat yang perlu dilakukan adalah dengan bertindak langsungkepada korban banjir rob. Langkah tersebut yakni memberikan bantuan terhadap korbanbanjir seperti penyediaan tempat pengungsian yang layak, makanan, air bersih, dan obat-obatan.

    Pemerintah DKI Jakarta juga harus meninjau-kembali Rencana Induk PenanggulanganBanjir Jakarta agar lebih akomodatif terhadap kepentingan nelayan tradisional danmasyarakat pesisir. Jika tak segera dilakukan, kenaikan paras muka laut akan membanjiridaerah Jakarta seluas lebih kurang 160,4 kilometer persegi atau 24,3 persen dari luas Jakartapada 2050. Pada tahun itu akan terjadi akumulasi banjir akibat curah hujan dan kenaikanparas muka laut. Lima kecamatan di Jakarta Utara bakal terendam banjir, yakni Cilincing,Koja, Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan. Dua obyek penting yang ikut terendamadalah Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, tutur Halim

    Menurut Abdul ketika terjadi banjir rob tahun 2008, Pemerintah DKI Jakarta berencanamemperbaiki tanggul yang jebol, namun hingga saat ini belum selesai. Selain tanggul,Pemerintah juga pernah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 54 /2008 tentang PenataanRuang Kawasan Jabodetabek-Puncur pasca banjir yang menenggelamkan Tol Sedyatmo padaFebruari 2008.

    Senada dengan Abdul Halim, Selamet Daroyni dari Institut Hijau Indonesia menuturkanbahwa PP Nomor 54 / 2008 bisa menjadi acuan menata wilayah pembangunan agar lebihramah lingkungan bagi Pemerintah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sayangnya, sepertidiutarakan sebelumnya, pembangunan yang dilakukan adalah pendirian Kawasan EkonomiKhusus bukannya penyelamatan lingkungan dan masyarakat pesisir.

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    5/14

    Untuk mengatasi hal ini, adaptasi yang paling efisien untuk menanggulangi banjir ini adalahdengan menyelesaikan pembangunan tanggul di wilayah tersebut yang hingga sekarangbelum selesai. Sehingga apa yang dialami oleh nelayan tidak akan lagi dialami di kemudianhari.

    Banjir rob sudah terjadi sejak 2007 dan mengakibatkan banyak kerugian bagi nelayan danmasyarakat pesisir utara Jakarta. Badai rob terjadi karena pengaruh pengaruh bulan baru danbulan purnama, gelombang laut, serta kecepatan dan arah angin. Berdasarkan pengamatannelayan, rob selalu terjadi pada November, Desember, dan Januari. Sayangnya, hingga saatini pemerintah masih belum terlihat serius membantu masyarakat sekitar untuk beradaptasidengan fenomena ini. (RR)

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    6/14

    Strategi Pemkot Pekalongan Atasi Rob

    Rabu, 28 April 2010 09:31 WIB 0 Komentar 0 0Penulis : Akhmad Safuan

    CETAK

    KIRIM

    FACEBOOK

    Buzz up!

    PEKALONGAN--MI: Banjir air laut pasangan (rob) masih menjadi ancaman bagi daerahpantura. Bahkan, setiap tahun ketinggian terus meningkat. Pemerintah Kota (Pemkot)Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mengatasi banjir dari laut tersebut dengan membangun

    perangkat pengamanan seperti membangun tanggul, kolam penampungan, dan pintu air.

    PemantauanMedia Indonesia di Pekalongan, Rabu (28/4), banjir akibat air laut pasang (rob)hingga saat ini terus menggenangi. Kondisinya semakin memprihatinkan. Jika sebelumnyaketinggian air berkisar 10 - 20 sentimeter pada saat rob datang, kini telah mencapai di atas 40sentimeter. Bahkan, radius rob juga meluas dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar satukilometer dari bibir pantai kini telah mencapai hingga 2 - 3 kilometer.

    "Banyak rumah di sini sudah ditinggal pemiliknya pindah ke wilayah lain, karena rob telahmencapai ketinggian 50 sentimeter menggenangi jalan dan masuk ke dalam rumah setiapharinya," kata Riyanto, warga perumahan panjang, Kota Pekalongan. Kondisi ini juga terjadidi kelurahan lain, seperti Tirto, Panjang Baru, Bandengan, dan Krapyak Lor yang sebelumnyatak pernah tersentuh rob.

    Karena itu, pada saat banjir air laut pasang tersebut datang pada siang hingga petang hari,selain mengganggu aktivitas warga, juga menimbulkan aroma tak sedap dan mengganggukesehatan. "Biasanya penyakit gatal akan muncul jika banjir mulai datang," kata KepalaDinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Heri Wibowo.

    Wali Kota Pekalongan Basyir Achmad mengatakan untuk mengatasi banjir rob PemkotPekalongan telah melakukan kerja sama dan mendatangkan tim ahli dari Swedia dan

    Belanda. Hasil kajian tersebut dalam wqaktu dekat akan diterapkan setelah melakukaninventarisasi luasan wilayah terjangan rob.

    Selain menggenangi perkampungan penduduk, rob bahkan telah mengganggu kerjapemerintah. Soalnya, beberapa kantor juga tergenang seperti kantor Dinas Kelautan danPerikanan yang berada di radius dua kilometer dari bibir pantai. Selain itu, kantor pelayananwarga seperti puskesmas, kantor kecamatan, dan kantor kelurahan.

    "Berdasarkan analisa, setiap tahun genangan air meningfkat sebanyak 0,85 sentimeter. Dapatdibayangkan jika 10 tahun ke depan ketinggian air di daerah pantai ini," kata Basyir.

    Disinggung mengenai upaya dilakukan, Basyir mengatakan Pemkot Pekalongan telahmenganggarkan puluhan miliar rupiah untuk mengatasi rob tersebut. Dalam waktu dekat akan

    http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob#komentarhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob#docuhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://buzz.yahoo.com/buzz?targetUrl=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Fread%2F2010%2F04%2F04%2F139020%2F124%2F101%2FStrategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://buzz.yahoo.com/buzz?targetUrl=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Fread%2F2010%2F04%2F04%2F139020%2F124%2F101%2FStrategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://buzz.yahoo.com/buzz?targetUrl=http%3A%2F%2Fwww.mediaindonesia.com%2Fread%2F2010%2F04%2F04%2F139020%2F124%2F101%2FStrategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.facebook.com/share.php?u=http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Robhttp://www.mediaindonesia.com/kirim/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/cetak/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob#docuhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob#docuhttp://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/04/139020/124/101/Strategi-Pemkot-Pekalongan-Atasi-Rob#komentar
  • 8/3/2019 Banjir Rob

    7/14

    dibangun tiga kolam penampungan air (folder) di tiga tempat yaitu Panjang Baru, Bandengan,dan Krapyak Lor.

    Selain itu, penanaman hutan mangrove juga terus dilakukan sebagai sabuk pengaman pantai,dibangun tanggul di sepanjang pesisir, serta dibuatkan pintu air dengan kanal khusus yang

    dapatdibuka dan ditutup. "Kalau banjir datang, maka pintu air langsung ditutup dan dibuka setelahair pasang

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    8/14

    Modul Pelatihan Pembangunan Pintu Air

    PANDUAN PEMBANGUNANINSTALASI TATA AIRUPTLAMUNTI download lengkap dengan fotodisini

    Disusun oleh :SLUICES Team

    Kata Pengantar

    Dalam pemanfaatan lahan usaha di lokasi UPT Lamunti, masyarakat mengalami kendaladalam pengelolaan air. Puluhan bangunan yang telah dibangun pada saat pembukaan awallokasi PLG didesain dengan perencanaan yang tidak site specific, sehingga tidak dapatdimanfaatkan. Bekerja sama dengan LPPM IPB, SLUICES Project dan masyarakat telah

    melakukan studi di lokasi UPT Lamunti dan telah menghasilkan rekomendasi desain yangakan dibangun bersama-sama dengan masyarakat.Besar harapan kita akan adanya sebuah pengelolaan lahan usaha yang memaksimalkan fungsikanal yang telah ada yang tentunya akan membuat hasil usaha akan menjadi lebih optimal.

    Lima Jenis Rekomendasi Desain

    1. Desain pintu tipe IBangunan kontrol Tipe 1 merupakan bangunan kontrol yang telah ada (eksisting) di lapanganakan tetapi menggunakan jenis pintu sorong sehingga menghasilkan tipe aliran underflow.Rancangan perbaikan untuk pintu Tipe 1 dengan penggantian pintu airnya kemudian

    memasangkan pelat precast segmental satu persatu pada alur stop log sampai pada elevasimuka air rencana.

    2. Desain pintu tipe IIBangunan kontrol Tipe 2 merupakan bangunan kontrol yang telah ada (eksisting) di lapanganmenggunakan jenis pintu sorong akan tetapi badan bangunan terbentuk dari pelat pracetakeksisting dan tidak tersedia alur stop log. Perbaikan untuk rancangan pada Tipe 2 meliputipenggantian pintu air tipe sorong tersebut, memasang klos kayu 5/7 sebagai alur yang dibautpada pelat, setelah itu memasang pelat precast segmental satu persatu sampai pada elevasimuka air rencana.

    3. Desain pintu tipe IIIBangunan kontrol Tipe 3 merupakan bangunan kontrol baru di lokasi bangunan lama yangsudah rusak parah atau di lokasi dengan yang memang belum pernah dibangun pintu air.Bangunan ini juga menggunakan pintu stop log overflow dengan menggunakan pelat pre-castsegmental.

    4. Desain pintu tipe IVBangunan kontrol tipe 4 yaitu bangunan kontrol dengan stop log precast dan ditambah pintuayun (flap gate). di desa A3 dan C1. Pintu ayun merupakan pintu dengan sistem klep dimanadaun pintu bersifat fleksible. Pada saat muka air di hulu (upstream) lebih tinggi daripadamuka air di hilir (downstream) maka secara otomatis pintu membuka. Pintu ini baik untuk

    http://www.box.net/shared/9umserfhjzhttp://www.box.net/shared/9umserfhjzhttp://www.box.net/shared/9umserfhjzhttp://www.box.net/shared/9umserfhjz
  • 8/3/2019 Banjir Rob

    9/14

    digunakan daerah pasang surut cukup besar yang berpotensi mengganggu pencucian airmasam pada musim hujan.

    5. Desain pintu tipe VBangunan kontrol tipe 5 merupakan bangunan pintu air lama lengkap dengan stop log nya

    sehingga rekonstruksi pintu air mengacu kepada bangunan kontrol tipe 1 akan tetapi padabangunan kontrol tipe 5 dilengkapi dengan pintu ayun sedangkan pada bangunan kontrol tipe1 tidak. Tipe pintu ayun untuk bangunan kontrol tipe 5 sama dengan desain pintu ayunbangunan kontrol tipe 4. Melihat kondisi dilapangan, maka perlu dibangun tambahan badanbangunan dari material kayu galam untuk penempatan pintu ayun beserta rangkanya.

    PELAT PRE CAST SEGMENTAL

    Pelat precast segmental merupakan pelat beton pracetak yang berfungsi sebagai pintu airuntuk menghasilkan tipe aliran over flow yang disusun secara bertumpuk sesuai denganrencana elevasi muka air

    Ukuran 80 cm x 30 cm x 5 cm = 28.8 kg/segmen (ukuran besar)Ukuran 80 cm x 20 cm x 5 cm = 19.2 kg/segmen (ukuran sedang)Ukuran 80 cm x 15 cm x 5 c m = 14.4 kg/segmen (ukuran kecil)(Sebagai asumsi berat volume beton = 2 400 kg/m3 dan lebar saluran 80 cm)

    Keterangan:

    1 = Precast uk. 80 cm x 30 cm x 5 cm (ukuran Besar)

    2 = Precast uk. 80 cm x 20 cm x 5 cm (ukuran Sedang)

    3 = Precast uk. 80 cm x 15 cm x 5 cm (ukuran Kecil)

    Penjelasan tahapan kerja umum Cetakan beton (fomrwork)Cetakan beton (formwork) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk mencetakbeton sesuai ukuran, bentuk, rupa, ataupun posisi serta alinyemen yang dikehendaki. Cetakanbeton harus sesuai dengan ukuran teknis dari gambar rencana guna menghasilkan pelatprecast yang seragam.Pada pekerjaan pembangunan instalasi tata air Lamunti, material pembentuk cetakan berupamultiplex dan kayu kaso 5/7. Di bawah ini menggambarkan model desain cetakan betontersebut (Gambar 6.21).Pada bangunan pintu air eksisting memilki lebar saluran yang bervariasi. Oleh karena itucetakan didesain fleksibel, sehingga dapat digunakan dalam berbagai ukuran lebar saluran.

    Untuk sisi 1, 2 dan 3 (Gambar 6.21) dibuat statis dengan memaku batang kaso ke multiplex.Sedangkan pada sisi 4 dibuat fleksibel sehingga dapat digeser sesuai kebutuhan lebar salurandi lapangan. Arah pergeseran keluar untuk lebar saluran lebih besar dan sebaliknyapergeseran ke dalam untuk lebar saluran lebih kecil.

    PembesianAdalah penyiapan rangka bangunan sebelum dilakukan pengecoran, rangka yang dimaksudadalah tulangan baja. Pembuatan rangka ini disesuaikan dengan kebutuhan kekuatanbangunan. Pada umumnya tulangan mencapai luas 10 % dari luas penampang struktur.Sementara pada pekerjaan di Lamunti, pekerjaan pembesian menggunakan besi polos 10mm, yang dirangkai dengan jarak ratarata (10 cm x 10 cm) yang luasannya disesuaikan

    dengan ukuran lebar pintu. Setelah rangkaian besi selesai, kemudian besi diletakkan di atascetakan beton yang telah dilapisi plastik PE kemudian untuk mempertahankan posisi tulangan

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    10/14

    di tengah-tengah badan cetakan maka dipasang beton decking dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2cm.

    PengecoranPengecoran berarti memasukkan campuran semen ke dalam cetakan yang telah disediakan.

    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :Pengecoran dilakukan setelah besi terpasang dan cetakan dikunci. Mutu beton yangdigunakan (fc) 22.5 Mpa (K.225) Pada saat pengecoran perlu dilakukan penusukan padabeton agar tidak terdapat rongga-rongga beton. Setelah pekerjaan pengecoran, kemudiandilakukan perawatan beton dengan selalu membasahi permukaan beton yang terbuka.Apabila beton mencapai umur kering (7 hari) maka cetakan dibuka dengan mengendurkankunci baut pada sisi 4 (sisi fleksibel) kemudian pelat precast dikeluarkan secara perlahan.Tahapan produksi tersebut diulang terus menerus sampai jumlah precast yang dibutuhkanterpenuhi.

    Penjelasan mengenai bahan

    Mutu betonBeton merupakan campuran semen portland, air, agregat kasar, dan agregat halus. Mutubeton yang digunakan adalah 22.5 Mpa (K.225) untuk pelat precast segmental yang didapatdengan takaran campuran adalah 1 PC : 2 Pasir : 3 Krikil : 0.5 air. Selain itu, beton yangdigunakan harus merupakan beton yang sejenis untuk menjaga kualitas beton yang merata.AirAir yang dipergunakan untuk mencampur semen dengan agregat adalah air yang bersih darikotoran, seperti: lemak, minyak, garam, lumpur, dan bahan organik lainnya yang dapatberpengaruh terhadap mutu dan stabilitas beton. Air yang akan digunakan harus mendapatpersetujuan dari pengawas.Agregat halusAgregat halus yang akan digunakan harus bersih, bergradasi baik, dan berasal dari pasir alam.Agregat halus harus disetujui oleh konsultan pengawas sebelum digunakan.Agregat kasarAgregat kasar merupakan material alam yang diproduksi melalui proses pemecahanmenggunakan mesin pecah sehingga menghasilkan kerikil bergradasi merata. Butiran harusbersih dan tajam sehingga menghasilkan pengikatan yang lebih kuat dengan semen. Agregatkasar harus bersih dari bahan organik dan non organik seperti potongan kayu, sampah plastik,dan kotoran lain yang dapat mengganggu. Kontraktor harus mendapat persetujuan konsultanpengawas mengenai agregat kasar yang akan digunakan.Penyimpanan material

    Penyimpanan material semen harus di tempat yang terlindung dari pengaruh faktor cuaca.Hal ini bertujuan menjaga semen agar tetap pada kondisi normal sebelum digunakan.Penyimpanan semen di gudang dengan kondisi suhu tidak lembab. Penyimpanan semen tidakboleh terlalu lama, maksimal penyimpanan adalah 30 hari dan harus disetujui oleh konsultanpengawas. Semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 tumpuk. Penyimpanan agregat kasardan halus harus terpisah dan tidak boleh tercampur dengan material lainnyaMixerBeton harus diaduk dengan alat pengaduk (mixer) atau dengan metoda manual (cangkul dansekop). Pekerjaan mencampur beton dilakukan di lokasi produksi pelat precast segmental halini dikarenakan metoda konstruksi yang diaplikasikan adalah metode beton pracetak. Mixeryang digunakan dapat berupa mixer manual dengan pengoperasian menggunakan tenaga

    kerja (diputar secara manual).Cetakan (formwork)

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    11/14

    Cetakan/formwork yang digunakan adalah berbahan kayu kaso 5/7 dan multiplex tebal 12mm. Cetakan harus sesuai dengan gambar teknis rencana cetakan mengenai garis, dimensi,dan bentuk. Sebelum digunakan, cetakan harus dilapisi plastik PE pada bagian yang akankontak langsung dengan beton. Jumlah cetakan disesuaikan dengan kebutuhan untuk dapatmemproduksi pelat precast segmental secara massal. Selain itu cetakan dapat digunakan

    kembali dalam jangka waktu tertentu, oleh karena itu setelah digunakan agar dibersihkan dandisimpan pada tempat yang aman dari pengaruh cuaca. Konsultan pengawas harus mengecekulang dan menyetujui, mengenai bentuk, dimensi, dan hal lain yang dianggap penting dalammenjamin ketepatan hasil pelat precast segmental.

    Pelaksanaan pekerjaan pelat precast segmentalPelaksanaan pekerjaan produksi pelat precast segmental dilakukan sebelum pekerjaankonstruksi bangunan kontrol/pintu air dilaksanakan.Tahapan pekerjaan sebagai berikut:- Produksi cetakan (formwork)- Pemotongan besi dan perangkaian besi tulangan

    - Produksi decking ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm- Mencampur material menjadi beton- Melapisi cetakan dengan plastik PE- Memasang besi ke dalam cetakan, kemudian pasang decking di bawah tulangan besi.- Kunci cetakan sesuai dengan kebutuhan lebar saluran- Pengecoran, tusuk-tusuk adukan agar beton merata- Perawatan beton basah menjadi kering.Produksi pelat precast dilakukan dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan di lapangan.

    Pekerjaan Besi TulanganLingkup kerjaPekerjaan besi tulangan merupakan seluruh pekerjaan pembesian untuk betun bertulang.Pekerjaan pembesian dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar teknis desain. Besitulangan merupakan elemen penahan tarik yang bekerja sama dengan beton membentukstruktur beton bertulang. Besi tulangan yang digunakan adalah 10 mm polos mutu U-24dengan kekuatan tarik ijin = 1400 kg/cm2 (fy = 140 Mpa).. Hubungan antar besi diikatdengan kawat tali diameter 0.9 mm.Penyimpanan materialMaterial besi tulangan yang belum digunakan harus disimpan ditempat yang terlindung olehpengaruh cuaca. Bantalan penyimpanan besi dari balok kayu dengan tinggi 30 cm diatasmuka tanah. Besi harus terhindar dari lumpur atau kotoran lainnya yang dapat menyebabkan

    korosi.Pelaksanaan pekerjaanPelaksanaan pekerjaan besi tulangan adalah meliputi pemotongan besi sesuai dengan gambarteknis desain. Kemudian perangkaian besi tulangan dengan pengikatan kawat tali diameter0.9 mm. Apabila besi telah siap maka besi tulangan tersebut diletakan pada cetakan beton(formwork) dan diberi ganjalan dari beton decking ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm dengan mutubeton sama.Pekerjaan PemancanganLingkup kerjaPekerjaan pemancangan meliputi pekerjaan pemancangan kayu gelam 10 cm ke dalamtanah sesuai gambar rencana. Pekerjaan pemancangan hanya termasuk dalam pekerjaan

    bangunan kontrol tipe 3 atau bangunan baru. Sehingga perlu dibangun badan bangunankontrol yang belum ada dengan material kayu gelam. Material yang digunakan untuk

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    12/14

    pembangunan badan bangunan kontrol tipe 3 adalah kayu gelam 10 cm.Pelaksanaan pekerjaanPelaksanaan pekerjaan badan bangunan kontrol adalah dengan memancangkan kayu gelam 10 cm sesuai dengan gambar rencana. Kemudian bagian dalam bangunan dilapisi denganplastik PE untuk mencegah tanah urug keluar badan bangunan. Setelah itu pekerjaan

    dilanjutkan dengan mengurug tanah sampai bagian kosong badan bangunan tertutupi dan rataterhadap muka tanah.

    Metode Pelaksanaan Konstruksi

    Bangunan Kontrol Tipe 1- Pengangkutan pelat precast segmental ke lokasi pintu air- Pembersihan area bangunan kontrol- Pemotongan tiang besi pintu sorong- Pengangkatan pintu sorong- Pembuatan cover dam (dari material plastik PE dan bambu) untuk pengeringan sementara

    saluran selama proses pekerjaan plesteran lantai saluran dan pekerjaan cut off saluran(Gambar 6.22).- Pekerjaan beton lantai saluran dari material beton tidak bertulang campuran 1 PortlandCement : 2 Pasir : 3 Kerikil : 0.5 Air ( tebal lantai saluran = 20 cm )- Pemancangan kayu gelam berbaris melintang di dasar saluran sedalam 1 meter ratapemukaan lantai saluran sebagai cut off- Pemasangan pelat precast segmental- Selesai

    Bangunan Kontrol Tipe 2- Pengangkutan pelat precast segmental ke lokasi pintu air- Pembersihan area bangunan kontrol- Pemotongan tiang besi pintu sorong- Pengangkatan pintu sorong- Bor pelat precast eksisting untuk pemasangan klos kaso 5/7- Pemasangan klos kaso 5/7 dengan baut- Pembuatan cover dam (dari material plastik PE dan bambu) untuk pengeringan sementarasaluran selama proses pekerjaan plesteran lantai saluran dan pekerjaan cut off saluran- Pekerjaan beton lantai saluran dari material beton tidak bertulang campuran 1 PortlandCement : 2 Pasir : 3 Kerikil : 0.5 Air, tebal 20 cm- Pemancangan kayu gelam berbaris melintang di dasar saluran sedalam 1 meter rata

    pemukaan lantai saluran sebagai cut off- Pemasangan pelat precast segmental- Selesai

    Bangunan Kontrol Tipe 3- Pengangkutan pelat precast segmental ke lokasi yang direncanakan- Pembersihan lokasi- Pemasangan bambu-bambu melintang di saluran untuk jembatan sementara- Pemasangan bowplank- Pemancangan kayu gelam 10 cm- Bracing antar kayu

    - Pemasangan plastik PE atau terpal- Urugan tanah di bagian badan bangunan

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    13/14

    - Pemadatan dan perataan- Pembuatan cover dam (dari material plastik PE dan bambu) untuk pengeringan sementarasaluran selama proses pekerjaan plesteran lantai saluran dan pekerjaan cut off saluran- Pekerjaan beton lantai saluran dari material beton tidak bertulang campuran 1 PortlandCement : 2 Pasir : 3 Kerikil : 0.5 Air, tebal lantai saluran 20 cm

    - Pemancangan kayu gelam berbaris melintang di dasar saluran sedalam 1 meter ratapemukaan lantai saluran sebagai cut off- Pemasangan pelat precast segmental- Pembuatan jembatan pelayanan dari bambu- SelesaiBangunan Kontrol Tipe 4- Pengangkutan panel pintu ayun, rangka pintu ayun, dan pelat precast segmental ke lokasiyang direncanakan- Pembersihan lokasi- Pemasangan bambu-bambu melintang di saluran untuk jembatan sementara- Pemasangan bowplank

    - Pemancangan kayu gelam 10 cm untuk badan bangunan- Bracing antar kayu gelam- Pemasangan plastik PE atau terpal- Urugan badan bangunan- Pemadatan dan perataan. Pekerjaan badan bangunan kontrol selesai, kemudian dilanjutkanke pekerjaan saluran- Pembuatan cover dam (dari material plastik PE dan bambu) untuk pengeringan sementarasaluran selama proses pekerjaan plesteran lantai saluran dan pekerjaan cut off saluran- Pekerjaan plesteran lantai saluran dari material beton tidak bertulang campuran 1 PortlandCement : 2 Pasir : 3 Kerikil : 0.5 Air, tebal lantai saluran 20 cm- Pemancangan kayu gelam berbaris melintang di dasar saluran sedalam 1 meter ratapemukaan lantai saluran sebagai cut off- Pemasangan rangka pintu ayun- Bracing rangka pintu ayun dengan badan bangunan- Pemasangan panel pintu ayun- Pemasangan pelat precast segmental- Pembuatan jembatan pelayanan dari bambu- SelesaiBangunan Kontrol Tipe 5- Pengangkutan panel pintu ayun, rangka pintu ayun, dan pelat precast segmental ke lokasi- Pembersihan lokasi

    - Pemotongan tiang besi pintu sorong- Pengangkatan pintu sorong- Pemancangan kayu galam 10 cm untuk badan bangunan tambahan- Bracing antar kayu galam- Pemasangan plastik PE atau terpal- Urugan badan bangunan- Pemadatan dan perataan. Pekerjaan badan bangunan kontrol selesai, kemudian dilanjutkanke pekerjaan saluran- Pembuatan cover dam (dari material plastik PE dan bambu) untuk pengeringan sementarasaluran selama proses pekerjaan beton lantai saluran dan pekerjaan cut off saluran- Pekerjaan beton lantai saluran dari material beton tidak bertulang campuran 1 Portland

    Cement : 2 Pasir : 3 Kerikil : 0.5 Air ( tebal lantai saluran = 20 cm )- Pemancangan kayu gelam berbaris melintang di dasar saluran sedalam 1 meter rata

  • 8/3/2019 Banjir Rob

    14/14

    pemukaan lantai saluran sebagai cut off- Pemasangan rangka pintu ayun- Bracing rangka pintu ayun dengan badan bangunan sistem angkur Dynabolt- Pemasangan panel pintu ayun- Pemasangan pelat precast segmental

    - Selesai