Bangunan Bagi Dan Sadap
-
Upload
predrikson -
Category
Documents
-
view
74 -
download
12
Transcript of Bangunan Bagi Dan Sadap
IRIGASI - 1IRIGASI - 1IRIGASI - 1IRIGASI - 1
Bangunan Bagi dan Bangunan Bangunan Bagi dan Bangunan SadapSadap
Sanidhya Nika Purnomo
Bangunan Bagi
• Bangunan Bagi: bangunan yang membagi dari saluran primer sekunder.
• Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran.
• Salah satu dari pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu pengatur muka air, sedangkan pintu-pintu sadap lainnya mengukur debit.
nidya
• Pada cabang saluran dipasang pintu pengatur untuk saluran terbesar dan dipasang alat-alat pengukur dan pengatur di bangunan-bangunan sadap yang lebih kecil.
• Untuk membatasi sudut aliran dalam percabangan bangunan bagi dibuat sudut aliran antara 0o sampai 90o
nidya
nidya
Bangunan Pengatur
• Bangunan pengatur akan mengatur muka air saluran di tempat-tempat di mana terletak bangunan sadap dan bagi, khususnya di saluran-saluran yang kehilangan tinggi energinya harus kecil.
• Bangunan pengatur harus direncana sedemikian rupa sehingga tidak banyak rintangan sewaktu terjadi debit rencana.
• Kehilangan energi harus kecil pada pintu skot balok jika semua balok dipindahkan.
nidya
nidya
• Alat ukur aliran atas lebih peka terhadap fluktuasi muka air dibanding dengan pintu aliran bawah.
• Di saluran yang angkutan sedimennya tinggi, penggunaan bangunan dengan mercu tidak disarankan karena bangunan – bangunan ini akan menangkap sedimen.
• Mercu memerlukan lebih banyak kehilangan tinggi energi.
nidya
• Lebar bangunan pengatur berkaitan dengan kehilangan tinggi energi yang diijinkan serta biaya pelaksanaan.
• Bangunan yang lebar menyebabkan sedikit kehilangan tinggi energi dibanding bangunan yang sempit, tetapi bangunan yang lebar lebih mahal (diperlukan lebih banyak pintu).
• Untuk saluran primer garis tinggi, kehilangan tinggi energi harus tetap kecil : 5 sampai 10 cm. Akibatnya bangunan pengatur di saluran primer lebar.
nidya
• Saluran sekunder biasanya tegak lurus terhadap garis – garis kontur, sehingga kehilangan tinggi energi lebih besar dan bangunan pengaturnya lebih sempit.
• Guna mengurangi kehilangan tinggi energi dan sekaligus mencegah penggerusan, disarankan untuk membatasi kecepatan di bangunan pengatur sampai ± 1,5 m/dt.
nidya
Bangunan Sadap Sekunder
• Bangunan sadap sekunder memberi air ke saluran sekunder dan melayani lebih dari satu petak tersier.
• Kapasitas bangunan (Q) > 0,250 m3/dt. • Bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan
sadap sekunder: - Alat ukur Romijn - Alat ukur Crump-de Gruyter - Pintu aliran bawah dengan alat ukur ambang
lebar - Pintu aliran bawah dengan alat ukur Flume
nidya
Romijn
Pintu Romijn di Bendung Lomaya dan Pilohayanga terletak di Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo
nidya
Crump-de Gruyter
Way Sekampung, Lampung, Sumatra, Indonesia
nidya
Alat Ukur Ambang Lebar
RIO GRANDE VALLEY
ARIZONA CANAL
Broad crested Weir
nidya
Alat Ukur Ambang Lebar
Triangular Broad-Crested Weir
Faiyum Weir
nidya
Alat Ukur Flume
Long-throated Flumes
H Flumesnidya
Alat Ukur FlumeParshall Flumes
nidya
• Tipe bangunan tergantung pada ukuran saluran sekunder yang akan diberi air serta besarnya kehilangan tinggi energi yang diijinkan.
• Alat Ukur Romijn: kehilangan tinggi energi kecil, dan dipakai hingga debit ± 2 m3/dt, biasanya dua atau tiga pintu Romijn dipasang bersebelahan.
nidya
• Untuk debit-debit yang lebih besar, harus dipilih pintu sorong yang dilengkapi dengan alat ukur yang terpisah, yakni alat ukur ambang lebar.
• Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang memadai, maka digunakan alat ukur Crump-de Gruyter. Bangunan ini dapat direncana dengan pintu tunggal atau banyak pintu dengan debit ± 0,9 m3/dt setiap pintu.
nidya
Bangunan Sadap Tersier
• Bangunan sadap tersier memberi air kepada petak-petak tersier.
• Kapasitas bangunan sadap tersier berkisar antara 50 l/dt sampai 250 l/dt.
• Jika muka air hulu diatur dengan bangunan pengatur dan bermasalah dengan kehilangan tinggi energi, maka bangunan sadap yang paling cocok adalah alat ukur Romijn.
nidya
• Bila kehilangan tinggi energi tidak begitu menjadi masalah dan muka air banyak mengalami fluktuasi, maka dapat dipilih alat ukur Crump-de Gruyter.
• Harga antara debit Qmaks/Qmin untuk alat ukur Crump-de Gruyter lebih kecil daripada harga antara debit untuk pintu Romijn.
nidya
Bangunan Bagi dan Sadap kombinasi Sistem
Proporsional • Sistem ini tidak memerlukan pintu pengatur,
pembagi, dan pengukur, sehinga cocok untuk daerah yang terpencil.
• Syarat khusus: - Elevasi ambang ke semua arah harus sama - Bentuk ambang harus sama agar koefisien debit
sama - Lebar bukaan proporsional dengan luas sawah
yang diairi
nidya
• Syarat aplikasi: - melayani tanaman yang sama jenisnya
(monokultur) - jadwal tanam serentak - ketersediaan air cukup memadai
• Sistem proporsional tidak dapat diaplikasikan pada sistem irigasi di Indonesia pada umumnya, mengingat syarat-syarat sulit terpenuhi.
nidya
Bangunan Bagi dan Sadap kombinasi Sistem Kombinasi
• Bangunan ini dapat berfungsi ganda yaitu melayani sistem konvensional maupun sistem proporsional.
• Dalam implementasi pembagian air diutamakan menerapkan sistem konvensional.
• Dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengoperasikan pintu-pintu tersebut, maka diterapkan sistem proporsional.
nidya
• Urutan Perencanaan: - Berdasarkan elevasi sawah tertinggi dari
lokasi bangunan-bangunan sadap tersebut ditentukan elevasi muka air di hulu pintu sadap.
- Elevasi ambang setiap bangunan sadap adalah sama dengan elevasi ambang dari petak tersier yang mempunyai elevasi sawah tertinggi.
• Kebutuhan air (l/det/ha) setiap bangunan sadap harus sama
nidya
Tata Letak Bangunan Bagi dan Sadap
Bentuk Menyamping• Kelemahan: kecepatan datang kearah lurus
menjadi lebih besar dari pada yang kearah menyamping, sehingga jika diterapkan sistem proporsional kurang akurat
• Kelebihan: peletakan bangunan ini tidak memerlukan tempat yang luas, karena dapat langsung diletakkan pada saluran tersier/saluran sekunder yang bersangkutan
nidya
nidya
Bentuk Numbak• Meletakkan bangunan bagi sekunder,
sadap tersier dan bangunan pengatur pada posisi sejajar, sehingga arah alirannya searah
• Kelebihan: kecepatan datang aliran untuk setiap bangunan adalah sama
• Kelemahan: memerlukan areal yang luas
nidya
nidya
nidya