PENDAHULUANskripsi.narotama.ac.id/files/RANCANG BANGUN SISTEM... · Web viewPenelitian ini...
-
Upload
truongnhan -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of PENDAHULUANskripsi.narotama.ac.id/files/RANCANG BANGUN SISTEM... · Web viewPenelitian ini...
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENCAPAIAN SASARAN
MUTU PADA UNIT NON AKADEMIK(STUDI KASUS: UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA)
Machrus Alifuddin
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama (UNNAR) Surabaya
Jl. Arief Rahman Hakim No. 51, Surabaya, 60117E-mail: [email protected]
Abstrak
Universitas Narotama adalah sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya yang didirikan oleh Yayasan Pawiyatan Gita Patria sebagai Badan Hukum Pembina PTS. Unit non akademik universitas merancang suatu sasaran mutu yang akan dijadikan sebagai dasar standart acuan kerja yang harus dipenuhi dalam setiap tahunnya. Kegiatan dan pengelolaan data sasaran mutu pada unit non akademik masih dilakukan secara manual dan tidak teratur. Hal tersebut kurang efisien sehingga memakan waktu, tempat dan biaya yang lebih besar untuk mengaturnya.
Untuk menunjang kinerja yang disesuaikan dengan visi dan misi universitas, maka pihak universitas membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik.
Penelitian ini menghasilkan suatu rancang bangun sistem informasi yang dapat membantu pihak universitas dalam melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik yang berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK). Rancang bangun sistem informasi ini menggunakan metode Object Oriented Programming (OOP) dengan Unified Modeling Language (UML). Diagram dari UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram dengan desain antar muka sesuai yang dibutuhkan.
Kata Kunci: sistem informasi, pengawasan dan pengendalian, TIK, OOP, UML
1. PENDAHULUAN
Pihak universitas memiliki beberapa unit di dalamnya yang dibagi sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing unit. Pada unit non akademik juga dibagi lagi menjadi beberapa sub unit di dalamnya. Unit tersebut adalah Unit Marketing, Unit NIC/IRO, Unit Kemahasiswaan, Unit Perpustakaan, Unit Career Center, Unit Humas dan Unit LPPM.
Kegiatan dan pengelolaan data sasaran mutu pada unit non akademik masih dilakukan secara manual dan tidak teratur. Hal tersebut dirasa kurang efisien sehingga memakan waktu, tempat dan biaya yang lebih besar untuk mengaturnya.
Untuk menunjang kinerja yang disesuaikan dengan visi dan misi universitas, maka pihak universitas membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan. Sistem informasi tersebut digunakan untuk membantu mempermudah kegiatan pengawasan dan pengendalian
pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik yang berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK).
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Object Oriented Analysis And Design(OOAD)
Menurut Wijaya dan Alianto (2012: 85), Object Oriented Analysis And Design (OOAD) adalah suatu metode untuk menganalisis sistem informasi mengenai context system, dapat mendukung dalam menangani data dengan jumlah besar yang dapat didistribusikan ke departemen terkait, dan dengan pendekatan analisa, perancangan, user interface, dan pemrograman yang berorientasi objek.
2.2 Object Oriented Programming (OOP)
Menurut Satzinger (2005: 90), Object Oriented Programming (OOP) adalah menulis laporan dalam bahasa pemrograman untuk
1
mendefinisikan apa yang setiap jenis objek ini termasuk pesan bahwa objek pengirim satu sama lain.
Menurut Hayder (2007: 9), Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu praktek pemograman yang baik untuk membuat suatu objek yang dapat diatur dengan lebih mudah, rapi dan memiliki kinerja yang cukup baik. Tujuan dari OOP ini adalah membuat objek yang dapat digunakan berkali-kali di sistem lain tanpa membuat fungsi atau atribut itu lagi dan hanya menggunakan objek dari kelas yang telah dibuat sebelumnya, OOP merupakan pengembangan dari cara pemrograman prosedural yang tidak menggunakan objek.
2.3 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Whitten dan Bentley (2007: 371), “Unified Modeling Language (UML) merupakan sekumpulan aturan pemodelan yang digunakan untuk menjelaskan sistem software yang berhubungan dengan objek.”
Menurut Nugroho (2010: 6) “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek atau biasa dikenal dengan Object Oriented programming.
2.4 Bahasa Pemrograman
2.4.1HTML
Menurut Septian (2011:1), "HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet."
2.4.2PHP
Menurut Winarno dkk (2011:4), "PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (serverside) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser)." PHP adalah bahasa script yang
sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML.
2.5 Framework
2.5.1Codeigniter
Menurut Septian (2011: 9), "Codeigniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis."
2.5.2Twitter Bootstrap
Menurut Ridha (2007: 4-5), Twitter Bootstrap adalah sebuah alat bantu untuk membuat sebuah tampilan halaman website yang dapat mempercepat pekerjaan seorang pengembang website ataupun pendesain halaman website. keuntungan menggunakan Twitter Bootstrap adalah memudahkan dalam mendesain website, responsive (Support segala macam layar dan device), Dokumentasi Lengkap dan hasil tampilan elegan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1. Metodologi Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis untuk menyelesaikan penelitian. Pada tahap
2
pertama, dilakukan studi literatur dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai prosedur sistem, perancangan sistem informasi berorientasi objek, bahasa pemrograman, dan database yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.
Setelah itu dilakukan proses komunikasi melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara dengan responden (sumber data). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, maka akan didapatkan informasi terkait yang dibutuhkan seperti alur proses pengawasan dan pengendalian yang sudah ada (existing process flow). Existing process flow tersebut untuk membantu menentukan kebutuhan fungsionalitas sistem.
Setelah mendapatkan semua data yang diperlukan, maka dilakukan perancangan model untuk menerjemahkan kebutuhan sistem ke dalam bentuk representasi model. Perancangan model tersebut menggunakan UML versi 2.0yang menghasilkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram dan Desain Interface.
Setelah dilakukan pemodelan, dilakukan Construction untuk mengkonstruksi dan menerapkan sistem supaya siap untuk dioprasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Dengan melakukan coding dan testing.
Pada tahap akhir, dilakukan penyusunan atas semua hasil kegiatan penelitian sebagai bukti laporan telah dilakukannya penelitian.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Akan dibahas tentang proses rancang bangun sistem informasi yang didesain dari hasil pengamatan di Universitas Narotama Surabaya. Rancang bangun sistem informasi ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik.
4.1 Studi Literatur
Hasil dari proses pengumpulan studi literatur sudah dituliskan pada tinjauan pustaka.
4.2 Communication
Dalam tahap ini akan dilakukan proses komunikasi melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumupul data) dengan responden (sumber data). Wawancara dilakukan beberapakali dengan nara sumber Andi Pontjo Wiyono, S.H, M.H selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Narotama Surabaya.
Saat wawancara pertama ada dua tujuan yang akan dicapai. Pertama adalah meminta semua berkas pelaporan pencapaian sasaran mutu pada unit kemahasiswaan. Kedua adalah meminta penjelasan tentang proses pelaporan sasaran mutu unit kemahasiswaan, dimana alur ini dapat diketahui jika telah melakukan wawancara dengan sumber.
Wawancara kedua dilakukan karena adanya permintaan fitur tambahan dari kepala bagian kemahasiswaan. Fitur tersebut digunakan untuk menampilkan secara langsung nilai hasil dari pencapaian sasaran mutu yang telah dilaporkan.
Dari penjelasan tentang proses pelaporan sasaran mutu pada unit kemahasiswaan yang diperoleh, maka dapat dibuat sebuah alur proses pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik (existing process flow). Alur proses tersebut digambar dalam activity diagram dan dijelaskan pada Gambar 2. Existing Process Flow.
act Global Proses Pengaw asan Dan Pengendalian Pencapaian Sasaran Mutu Pada Unit Non Akademik
RektoratBadan Penj amin MutuUnit Non Akademik
Start
Melakukan Pengajuan Target Sasaran Mutu Cek Pengaj uan
Cek Pengajuan
Menyetujui
Melakukan Kegiatan Target Sasasran Mutu
Melakukan Pelaporan Kegiatan Target Sasaran
MutuCek Laporan
BerkasLengkap
Cek LaporanMengajukanSasaran MutuTambahan
End
Menyetujui
[No]
[Yes]
[No]
[No] [Yes]
[Yes]
[No]
[Yes]
Gambar 2. Existing Process Flow
Dari Gambar 2. Existing Process Flow dapat dijelaskan bahwa unit non akademik sebelum melakukan kegiatan sasaran mutu diharuskan melakukan pengajuan sasaran mutu. Setelah melakukan pengajuan, BPM dan Rektor akan memeriksa pengajuannya apakah sesuai dengan standart kebijakan mutu yang ada di universitas.
Selanjutnya unit non akademik akan melakukan kegiatan sasaran mutu tersebut dan membuat laporan serta mengumpulkan berkas atau dokumen yang bersangkutan. BPM akan mengecek laporan tersebut sebelum diserahkan pada Rektor. Proses tersebut dilakukan secara berulang sampai waktu dalam satu tahun habis dan semua sasaran mutu per-unit terselesaikan. Jika waktu yang tersedia dan tidak ada lagi sasaran mutu yang harus diselesaikan, unit non akademik boleh mengajukan sasaran mutu tambahan setiap tahunnya.
Berdasarkan alur proses yang ada, maka didapatkan informasi terkait yang dibutuhkan untuk membantu menentukan fungsionalitas
3
sistem. Kebutuhan fungsional tersebut digambarkan dalam Use Case Diagram sebagai Use Case (UC). Use Case tersebut akan didetailkan menjadi Activity Diagram (ACT) dan Sequence Diagram (SD).
Tabel 1. Kebutuhan Fungsional
No Use Case
Activity Diagram
Sequence Diagram
Kebutuhan Fungsional
1 UC 1 ACT 1 SD 1 Melakukan Login
2 UC 2 ACT 2 SD 2 Melakukan Logout
3 UC 3 ACT 3 SD 3 Mengubah Password
4 UC 4 ACT 4 SD 4 Melihat User5 UC 5 ACT 5 SD 5 Mencetak User6 UC 6 ACT 6 SD 6 Menambah User7 UC 7 ACT 7 SD 7 Mengedit User
8 UC 8 ACT 8 SD 8 Menghapus User
9 UC 9 ACT 9 SD 9 Melihat Unit Target
10 UC 10 ACT 10 SD 10 Mencetak Unit Target
11 UC 11 ACT 11 SD 11 Menambah Unit Target
12 UC 12 ACT 12 SD 12 Mengedit Unit Target
13 UC 13 ACT 13 SD 13 Menghapus Unit Target
14 UC 14 ACT 14 SD 14 Melihat Sasaran Mutu
15 UC 15 ACT 15 SD 15 Mencetak Sasaran Mutu
16 UC 16 ACT 16 SD 16 Menambah Sasaran Mutu
17 UC 17 ACT 17 SD 17 Mengedit Sasaran Mutu
18 UC 18 ACT 18 SD 18 Menghapus Sasaran Mutu
19 UC 19 ACT 19 SD 19 MelihatLaporan
20 UC 20 ACT 20 SD 20 Mencetak Laporan
21 UC 21 ACT 21 SD 21 Menambah Laporan
22 UC 22 ACT 22 SD 22 Mengedit Laporan
23 UC 23 ACT 23 SD 23 Menghapus Laporan
24 UC 24 ACT 24 SD 24Melihat Dokumen Laporan
25 UC 25 ACT 25 SD 25 Melihat Disposisi Rektor
26 UC 26 ACT 26 SD 26 Menambah Disposisi Rektor
27 UC 27 ACT 27 SD 27 Menghapus Disposisi Rektor
28 UC 28 ACT 28 SD 28Melihat Bukti Pengeluaran Keuangan
29 UC 29 ACT 29 SD 29
Menambah Bukti Pengeluaran Keuangan
30 UC 30 ACT 30 SD 30
Menghapus Bukti Pengeluaran Keuangan
31 UC 31 ACT 31 SD 31 Melihat Foto Dokumentasi
32 UC 32 ACT 32 SD 32 Menambah Foto Dokumentasi
33 UC 33 ACT 33 SD 33 Menghapus Foto Dokumentasi
34 UC 34 ACT 34 SD 34 Melihat Dokumen Proses
35 UC 35 ACT 35 SD 35 Menambah Dokumen Proses
36 UC 36 ACT 36 SD 36 Menghapus Dokumen Proses
37 UC 37 ACT 37 SD 37 Memverifikasi Laporan
*Sumber: Hasil Penelitian (2015)
Berdasarkan kebutuhan fungsional tersebut, maka dibutuhkan sebuah desain antarmuka atau bisa disebut User Interface (INT). User Interface tersebut menyediakan strategi interaktif yang tepat untuk tata letak dan elemen visual supaya semua pengguna sistem mencapai tujuan secara logis, lancar serta inovatif.
Tabel 2. User Interface
No Kode User Interface Nama User Interface
1 INT 1 Halaman Login2 INT 2 Halaman Utama3 INT 3 Form Ubah Password4 INT 4 Halaman User5 INT 5 Cetak User6 INT 6 Form User7 INT 7 Halaman Unit Target8 INT 8 Cetak Unit Target9 INT 9 Form Unit Target10 INT 10 Halaman Sasaran Mutu11 INT 11 Cetak Sasaran Mutu12 INT 12 Form Sasaran Mutu13 INT 13 Halaman Laporan14 INT 14 Cetak Laporan15 INT 15 Form Laporan16 INT 16 Halaman Dokumen17 INT 17 Form Dokumen
*Sumber: Hasil Penelitian (2015)
4
4.3 Modeling
4.3.1 Use Case Diagram
Hasil dari tahap analisa digambarkan dalam bentuk use case diagram pada Gambar 3. Use Case Diagram yang menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem dan dapat merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
uc P3SM Unit Non Akademik
P3SM Unit Non Akademik
User
Uc 1. Melakukan Login
Uc 2. Melakukan Logout
Uc 3. Mengubah Passw ord
Uc 4. Melihat User
Uc 6. Menambah User
Uc 14. Melihat Sasaran Mutu
Uc 9. Melihat Unit Target
Uc 19. Melihat Laporan
Uc 16. Menambah Sasaran Mutu
Admin
Uc 11. Menambah Unit Target
Uc 21. Menambah Laporan
Uc 7. Mengedit User
Uc 8. Menghapus User
Uc 12. Mengedit Unit Target
Uc 18. Menghapus Sasaran Mutu
Uc 22. Mengedit Laporan
Uc 13. Menghapus Unit Target
Uc 17. Mengedit Sasaran Mutu
Uc 23. Menghapus Laporan
Rektor
BPM
Non Akademik
Uc 5. Mencetak User
Uc 10. Mencetak Unit Target
Uc 15. Mencetak Sasaran Mutu
Uc 20. Mencetak Laporan Uc 25. Melihat
Disposisi Rektor
Uc 26. Menambah Disposisi Rektor
Uc 27. Menghapus Disposisi RektorUc 28. Melihat Bukti
Pengeluaran Keuangan
Uc 31. Melihat Foto Dokumentasi
Uc 34. Melihat Dokumen Proses
Uc 29. Menambah Bukti Pengeluaran
Keuangan
Uc 30. Menghapus Bukti Pengeluaran
Keuangan
Uc 32. Menambah Foto Dokumentasi
Uc 33. Menghapus Foto Dokumentasi
Uc 35. Menambah Dokumen Proses
Uc 36. Menghapus Dokumen Proses
Uc 37. Memv erifikasi Laporan
BPM Dan Non Akademik
Uc 24. Melihat Dokumen Laporan
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
Gambar 3. Use Case Diagram Sistem Informasi Pengawasan Dan Pengendalian Pencapaian Sasaran Mutu
Pada Unit Non Akademik
Dari Gambar 3. Use Case Diagram Sistem Informasi Pengawasan Dan Pengendalian Pencapaian Sasaran Mutu Pada Unit Non Akademik dapat dijelaskan bahwa sistem memiliki 6 aktor yang dapat berinteraksi langsung dengan 37 use case didalamnya.
4.3.2 Activity Diagram
Activity diagram dibuat untuk menggambarkan alur aktivitas setiap use case atau fungsional dari sistem informasi pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik. Daftar activity diagram yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 1. Kebutuhan Fungsional.
4.3.3 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah menggambarkan interaksi antar objek pada jalannya sistem informasi pengawasan dan pengendalian
pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik. Daftar sequence diagram yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 1. Kebutuhan Fungsional.
4.3.4 Class Diagram
Class diagram ini dibuat untuk menjelaskan tentang Class dan method yang digunakan untuk membangun sistem informasi pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik.
class P3SM Unit Non Akademik
user
- id_unit: char- id_user: char- nik: char- nama: char- password: char
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ GetById() : void+ UpdateById() : void+ DeleteById() : void
sasaran_mutu
- id_target_uni t: char- id_sasaran_mutu: char- sasaran_mutu: char- parameter: char- jumlah: int- waktu: char- pencapaian: int
+ Showdata() : void+ Insert() : void+ GetById() : void+ UpdateById() : void+ DeleteById() : void+ UpdatePencapaianById() : void
laporan
- id_sasaran_mutu: char- id_laporan: char- tgl_pelaksanaan: char- jenis_kegiatan: char- judul_kegiatan: char- keterangan: char- kesimpulan: char- saran: char- pencapaian: int
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ GetById() : void+ UpdateById() : void+ DeleteById() : void+ UpdatePencapaianById() : void
target_unit
- id_unit: char- id_target_uni t: char- target_unit: i nt- pencapaian: int
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ GetById() : void+ UpdateById() : void+ DeleteById() : void+ UpdatePencapaianById() : void
data_master_unit
- id_unit: char- unit: char
+ ShowData() : void+ GetById() : void
disposisi
- id_laporan: char- id_disposisi: char- li nk_disposisi: char
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ DeleteById() : void
keuangan
- id_laporan: char- id_keuangan: char- l ink_keuangan: char
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ DeleteById() : void
foto
- id_laporan: char- id_foto: char- l i nk_foto: char
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ DeleteById() : void
dok_proses
- id_laporan: char- id_dok_proses: char- l ink_dok_proses: char
+ ShowData() : void+ Insert() : void+ DeleteById() : void
1
memi li ki
0..*
1
memiliki
0..1
1
memi li ki
0..*
1
memiliki
0..*
1
memi liki
0..*
1
memiliki
0..*
1
memi li ki
0..*
1
memiliki
0..*
Gambar 4. Class Diagram Sistem Informasi Pengawasan Dan Pengendalian Pencapaian Sasaran Mutu Pada Unit
Non Akademik
Dari Gambar 4. Class Diagram Sistem Informasi Pengawasan Dan Pengendalian Pencapaian Sasaran Mutu Pada Unit Non Akademik dapat dijelaskan bahwa sistem memiliki 9 Class yang berelasi antara Class satu dengan lainnya. 9 Class tersebut masing-masing juga miliki beberapa atribut beserta Method atau fungtion di dalamnya.
4.3.5 Desain Antarmuka
Daftar desain antarmuka dari sistem informasi pengawasan dan pengendalian pencapaian sasaran mutu pada unit non akademik yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 2. User Interface.
4.4 Construction
Dalam tahap ini akan dibuat sebuah konstruksi dan menerapkan sistem yang telah dirancang supaya siap untuk dioprasikan.
4.4.1 Code
Dalam tahap ini akan diterjemahkan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer sehingga dapat digunakan
5
sebagaimana tujuan yang akan dicapai. Berikut adalah tampilan dari aplikasi yang telah dibuat.
Gambar 5. INT 1 Halaman Login
Gambar 6. INT 2 Halaman Utama
Gambar 7. INT 3 Form Ubah Password
Gambar 8. INT 4 Halaman User
Gambar 9. INT 5 Cetak User
Gambar 10. INT 6 Form User
Gambar 11. INT 7 Halaman Unit Target
Gambar 12. INT 8 Cetak Unit Target
Gambar 13. INT 9 Form Unit Target
Gambar 14. INT 10 Halaman Sasaran Mutu
6
Gambar 15. INT 11 Cetak Sasaran Mutu
Gambar 16. INT 12 Form Sasaran Mutu
Gambar 17. INT 13 Halaman Laporan
Gambar 18. INT 14 Cetak Laporan
Gambar 19. INT 15 Form Laporan
Gambar 20. INT 16 Halaman Dokumen
Gambar 21. INT 17 Form Dokumen
4.4.2 Test
Testing dilakukan untuk menguji dan mengungkap kesalahan sehubungan dengan sistem yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan menggunakan metode black box test untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Proses testing dilakukan oleh pihak pengembang dan pihak pengguna. Responden diminta untuk mengakses sistem dan memeriksa fungsionalitas sistem sesuai form testing melalui proses input dan output. Sehingga dapat ditemukannya kesalahan fungsi pada aplikasi.
Untuk desain dan inputan form testing program yang dilakukan ditampilkan pada Gambar 22. Form Testing Aplikasi.
Gambar 22. Form Kuisioner
7
Berikut ini adalah hasil pengujian black box yang dilakukan oleh pihak pengembang dan pengguna. Pihak pengembang dan pengguna tersebut meliputi:1. Bapak M. Noor Al Azam, S.Kom, M.MT
selaku Dosen Tetap Universitas Narotama sekaligus menjadi dosen pembimbing I dalam penelitian ini.
2. Ibu Immah Inayati, S.Kom, M.BA selaku Kaprodi Sistem Informasi Universitas Narotama Surabaya sekaligus menjadi dosen pembimbing II dalam penelitian ini.
3. Bapak Andi Pontjo Wiyono, S.H, M.H selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Narotama Surabaya sekaligus menjadi pengguna dalam penelitian ini.
4. Ibu Danar Ayu Restiantie Effendy, S.SI selaku Kepala Bagian Marketing Universitas Narotama Surabaya sekaligus menjadi pengguna dalam penelitian ini.
5. Ibu Silmi Atika Hasna, S.IIP selaku Staff Bagian Perpustakaan Universitas Narotama Surabaya sekaligus menjadi pengguna dalam penelitian ini.
Tabel 3. Hasil Testing
No Kebutuhan Fungsional
Hasil Dari Responden
1 2 3 4 5
1 Melakukan Login
2 Melakukan Logout
3 Mengubah Password
4 Melihat User - - -
5 Mencetak User
- - -
6 Menambah User
- - -
7 Mengedit User
- - -
8 Menghapus User
- - -
9 Melihat Unit Target
10 Mencetak Unit Target
11 Menambah Unit Target
- - -
12 Mengedit Unit Target
- - -
13 Menghapus Unit Target
- - -
14 Melihat Sasaran Mutu
15 Mencetak Sasaran Mutu
16 Menambah Sasaran Mutu
17 Mengedit Sasaran Mutu
18 Menghapus Sasaran Mutu
19 Melihat Laporan
20 Mencetak Laporan
21 Menambah Laporan
22 Mengedit Laporan
23 Menghapus Laporan
24Melihat Dokumen Laporan
25Melihat Disposisi Rektor
26Menambah Disposisi Rektor
27Menghapus Disposisi Rektor
28Melihat Bukti Pengeluaran Keuangan
29
Menambah Bukti Pengeluaran Keuangan
30
Menghapus Bukti Pengeluaran Keuangan
31 Melihat Foto Dokumentasi
32Menambah Foto Dokumentasi
33Menghapus Foto Dokumentasi
34Melihat Dokumen Proses
35Menambah Dokumen Proses
36Menghapus Dokumen Proses
37 Memverifikasi Laporan
- - -
8
*Sumber: Hasil Penelitian (2015)Keterangan Tabel 3. Hasil Testing:1. : Sesuai2. : Tidak Sesuai3. - : Tidak Mempunyai Hak Akses
Hasil pengujian testing menunjukkan kebutuhan fungsional berjalan sesuai semestinya. Ada beberapa catatan dari Bapak Andi Pontjo Wiyono, S.H, M.H untuk menganalisa tingkat keamanan pemakaian NIK sebagai id user karena mempertimbangkan regenerasi jabatan yang ada.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Rancang bangun sistem informasi ini dapat
digunakan karena sudah menjawab perumusan masalah yang telah dikemukankan dan sesuai dengan apa yang telah diinginkan oleh pihak universitas.
2. Hasil dari rancang bangun sistem informasi ini memiliki 37 kebutuhan fungsionalitas yang dijabarkan dalam Use Case Diagram. Use Case tersebut juga memiliki 37 Diagram Activity dan Sequence di dalamnya. Kemudian memunculkan juga 17 User Interface System. Dan untuk relasi tabel pada database digambarkan pada Class Diagram.
5.2 Saran
Setelah menyelesaikan laporan penelitian ini, penulis dapat memberikan beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai berikut:1. Rancang bangun sistem informasi ini
diharapkan tidak berhenti setelah penulisan laporan ini selesai, tetapi dapat dilanjutkan dan direvisi terus seiring dengan perubahan di dalam dan di luar lingkungan universitas. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan strategi bisnis universitas ataupun munculnya perkembangan teknologi baru yang dapat dipertimbangkan oleh pihak universitas untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang (hak akses) yang diberikan untuk aktor dalam sistem, maka perlu adanya penambahan fungsi lock input atau history update pada data parameter pengukuran pencapaian sasaran mutu.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Wijaya, Santo F., Hendra Alianto. 2012. Esensi dan Penerapan ERP dalam Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.
[2] Satzinger, John W., Robert B. Jackson, dan Stephen D. Burd. (2005). Object Oriented Analysis & Design with the Unified Process. Course Technology. Boston.
[3] Hayder, H. 2007. Object Oriented Programming with PHP5. Edisi Pertama. Packt Publishing. Birmingham. United Kingdom.
[4] Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley. 2007. System Analysis & Design for the Global Enterprise. Edisi 7. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
[5] Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Andi Offset. Yogyakarta.
[6] Septian, Gugun. 2011. Trik Pintar Menguasai Codeigniter. PT. Elek Media Komputindo. Jakarta.
[7] Winarno,Edy, Ali Zaki, SmitDev Community. 2011. Mudah Membuat Website dan ECommerce Dengan PHP Framework. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
[8] Ridha, H. 2007. Implementasi Twitter Bootstrap pada CodeIgniter. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com. http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/05/hafiz-implementasibootstrappadaci.pdf. 5 Mei 2015(01:39).
9