bangun kesiangan ECHA

download bangun kesiangan ECHA

of 18

Transcript of bangun kesiangan ECHA

BANGUN KESIANGAN ==LBM 3 Telat ikut ujian karena bangun kesiangan

ECHA

Step 1 1. Smokeholic : seseorang yang pecinta rokok, perokok berat yang susah di hilangin kebiasaan merokoknya. 2. Konseling : bimbingan, konsultasi. 3. Insomnia : gangguan dalam tidur, kesulitan berulang untuk tidar dan mempertahankan tidur, kesulitan kronis tidur sering terbangun dari tidur dan atau tidur singkat. 4. Terjaga setiap 30 menit : suatu kondisi setiap 30 menit terbangun dari tidurnya. 5. Bermimpi : suatu keadaan dimana seseorang di bawah alam sadar.

Step 2 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur? 2. faktor-faktor yang menyebabkan insomnia? 3. Fisiologi tidur? 4. Apa hubungan merokok dengan insomnia? 5. Macam2 insomnia? 6. Pengkajian dan diagnose pada scenario? 7. Macam2 gangguan tidur? 8. Apakah ada hubungannya lingkungan yang rame dengan gangguan susah tidur? 9. Mengapa insomnia bisa mengenai manusia usia muda? 10. Pengaruh gangguan tidur terhadap tubuh? 11. Cara mengatasi gangguan tidur? 12. Macam2 tidur? 13. Fungsi tidur? 14. Dampak negatif dari tidur yang tidak fisiologis ? 15. Pola tidur menurut tahapan usia? 16. Tanda dan gejala insomnia? 17. Ciri2 insomnia kronis? 18. Mengapa setelah insomnia penderita bias tidur nyenyak sampai bermimpi?

BANGUN KESIANGAN ==Step 3

ECHA

1. Fisiologi tidur? - Setelah beraktivitas merasa lelah, menimbulkan rasa kantuk kemudian tidur muncul mimpi. 2. Macam2 tidur? 1. Tidur yang disengaja karena kantuk 2. Tidur tidak disengaja karena pengaruh obat - Gerakan bola mata cepat dan gerakan bola mata lambat. 3. Fungsi tidur? Mengembalikan fisiologis dan psikologis, merefresh otak kembali, mengurangi kerja jantung, menyimpan energy, memelihara fungsi jantung, menyiapkan energy, mempersiapkan kadar glukosa yang di perlukan keesokan harinya, mereleksasikan kerja otak dan mengistirahatkan tubuh agar tubuh dapat segar kembali, memulihkan keseimbangan diantara berbagai keseimbangan susunan saraf, kebutuhan manusia, mengurangi rasa nyeri.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur? . penyakit . lingkungan . kecemasan . pekerjaan . aktivitas fisik yang terlalu berat . obat2an yang di konsumsi . gaya hidup . makanan dan minuman yang dikonsumsi . usia . kondisi tubuh 5. Dampak negatif dari tidur yang tidak fisiologis ? . sakit kepala, pegal2, nyeri leher, spasma otot, salah posisi tidur. 6. Macam2 gangguan tidur? Somnabuisme: tidur berjalan Enuresis: ngomol Nokturia : Apnea: kesulitan dalam bernapas Insomnia Delirium

BANGUN KESIANGAN ==Mimpi buruk Hipersomnia, kelebihan jam tidur lbih dari 9 jam pada malam hari. Narcolepsy, tidak bias menahan ngantuk

ECHA

7. Cara mengatasi gangguan tidur? Olah raga teratur, pola tidur dan bangun tidur yang teratur, jangan makan dan minum yang mengganggu tidur (minuman kafein), mendengarkan musik2 yang slow, mensetting ruangan, menjaga kebersihan kamar tidur, tempat tinggal jauh dari keramaian, jangan minum obat yang mengganggu pola tidur 8. Pengaruh gangguan tidur terhadap tubuh? Kurang tidur pagi harinya badan merasa lemas, konsentrasi turun, tidak bersemangat. Ditandai dengan mata merah. 9. Apakah ada hubungannya lingkungan yang rame dengan gangguan susah tidur? Akan terganggu karena liingkungan yang dekat dengan jalan raya, rel kerata api, bandara. Merasakan tegang. 10. Pola tidur menurut tahapan usia?

11. Macam2 insomnia? Insomnia tansien, bersifat sementara Insomnia jangka pendek, beberapa hari Insomnia kronis, lebih dari 3 minggu 12. Tanda dan gejala insomnia? Cemas, gelisah, kelopak mata posisi turun, skelera berwarna merah, kondisi fisik lemah, kurang bisa berkonsentrasi, selalu bangun tiap malam, sakit kepala, bangun sebelum mendapatkan tidur yang cukup, bangun terlalu awal. 13. faktor-faktor yang menyebabkan insomnia? Pola tidur yang terbalik Setelah berpergian Depresi (banyak pikiran) Obat2an Makanan dan minuman Kondisi lingkungan Kondisi psikologis , cemas Penyakit 14. Apa hubungan merokok dengan insomnia?

BANGUN KESIANGAN ==Ada hubungannya karena merokok gaya hidup yang kurang sehat. Terdapat nikotin , menyebabkan susah tidur.

ECHA

15. Mengapa insomnia bisa mengenai usia muda? Tergantung gaya hidup seseorang, gaya hidup yang kurang sehat, dan dipengaruhi oleh lingkungan. Factor psikologis. 16. Ciri2 insomnia kronis? Lebih dari 3 minggu 17. Mengapa setelah insomnia penderita bias tidur nyenyak sampai bermimpi? Pola tidur terbalik yang seharusnya tidur malam tetapi pagi harinya tidur. 18. Pengkajian dan diagnose pada scenario? Pola tidur Frekuensi tidur Konsumsi obat Riwayat penyakit Aktivitas pada siang hari Kebiasaan malam Konsumsi makanan dan minuman Gaya hidup Tempat tinggal Diagnose: gangguan istirahat tidur berhubungan dengan

1. Fisiologi tidur?

Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar

Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki

selsel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR(qimi 2009)2. Macam macam tidur ?Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu: a. Tipe Rapid Eye Movement (REM) b. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM) Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadisecara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari padaumur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa. Tidur stadium Satu. Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran EEG biasanya terdiri dari gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan amplitudo yang rendah. Tidak didapatkan adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K Tidur stadium dua Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran EEG terdiri dari gelombang theta simetris. Terlihat adanya gelombang sleep spindle, gelombang verteks dan komplek K Tidur stadium tiga Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris antara 25%-50% serta tampak gelombang slee[ spindle. Tidur stadium empat Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50% tampak gelombang sleep spindle. Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnyaberlangsung lebih cepat dan menjadi lebih insten dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot yangsangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ akan dapat menceritakanmimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi eraksi penis, tonus ototmenunjukkan relaksasi yang dalam.

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

Pola tidur REM berubah sepanjang kehidupan seseorang seperti periode neonatal bahwa tidur REM mewakili 50% dari waktu total tidur. Periode neonatal inipada EEG-nya masuk ke fase REM tanpa melalui stadium 1 sampai 4. Pada usia 4bulan pola berubah sehingga persentasi total tidur REM berkurang sampai 40% halini sesuai dengan kematangan sel-sel otak, kemudian akan masuk keperiode awall tidur yang didahului oleh fase NREM kemudian fase REM pada dewasa muda dengandistribusi fase tidur sebagai berikut: - NREM (75%) yaitu stadium 1: 5%; stadium 2 : 45%; stadium 3 : 12%;stadium 4 : 13% - REM; 25 %.

3. Faktor faktor yg mempengaruhi tidur? a. Penyakit Setiap penyakit yang mengakibatkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (seperti kesulitan bernafas), atau masalah suasana hati seperti kecemasan atau depresi, dapat menyebabkan masalah tidur. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi tidak biasa. Sebagai contoh, posisi yang aneh saat lengan diimobilisasi pada traksi dapat mengganggu tidur (Potter & Perry, 2006). Penyakit pernafasan seringkali mempengaruhi tidur. Klien yang berpenyakit paru kronik seperti emfisema dengan nafas pendek dan seringkali tidak dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepala mereka. Asma, bronkhitis, dan rinitis alergi mengubah irama pernafasan mereka dan hal itu mengganggu tidur. Seorang yang pilek mengalami kongesti nasal, drainase sinus, dan sakit tenggorokan, yang mengganggu pernafasan dan kemampuan beristirahat. Penyakit jantung koroner sering dikarakteristikkan dengan episode nyeri dada yang tiba-tibadan denyut jantung yang tidak teratur. Klien yang berpenyakit ini seringkali mengalami frekuensi terbangun yang sering dan perubahan tahapan selama tidur (misalnya sering berpindah dari tahap 3 & 4ke tahap tidur 2 yang dangkal). Hipertensi sering menyebabkan terbangun pada pagi hari dan kelemahan. Hipotoroidisme mengurangi tidur tahap 4 sebaliknya hipertiroidisme menyebabkan seseorang membutuhkan waktu banyak untuk tertidur. Nokturia (berkemih pada malam hari) mengganggu tidur dan siklus tidur. Kondisi ini umum pada lansia dengan penurunan tonus kandung kemih atau orang yang memiliki penyakit jantung, diabetes, uretritis atau penyakit

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

prostat. Setelah seseorang berulangkali terbangun untuk berkemih, menyebabkan kembali untuk tertidur lagi menjadi sulit. Seseorang yang berpenyakit tukak peptik seringkali terbangun pada tengah malam. Kadar asam lambung mencapai puncak sekitar pukul 1 sampai 3 dini hari, menyebabkan nyeri lambung. A. Obat-obatan Obat-obatan seringkali mempengaruhi tidur. Mengantuk dan deprivasi tidur adalah efek samping dari medikasi yang umum. Medikasi antidepresi, inhibitor monoamine oksidase (MAOI), dan litium yang lazim digunakan, semuanya menyebabkan penurunan dalam tidur REM. Terapi lektrokonvulsif dan kokain juga menyebabkan penurunan tidur REM. Obat-obatan neuroleptik dapat meningkatkan rasa kantuk dan tidur REM. Namun,dosis klorpomazin yang tinggi menekan REM. Benzodiazepin menyebabkan penurunan pada stadium I, III dan IV, peningkatan pada stadium II, dan peningkatan pada kelatenan REM serta penurunan pada tidur REM.

Obat-obatan dan pengaruhnya terhadap tidur a. Hipnotik Mengganggu dengan mencapai tahap tidur yang lebih dalam Memberikan peningkatan kualitas tidur sementara (1minggu) Seringkali menyebabkan rasa mengambang sepanjang siang hari, perasaan mengantuk yang berlebihan, bingung dan penurunan energi Memperburuk apnea tidur pada lansia b. Diuretik Menyebabkan nokturia c. Antidepresan dan stimulan Menekan tidur REM Menurunkan total waktu tidur d. Alkohol Mempercepat mulanya tidur Mengganggu tidur REM . Membangunkan seseorang pada malam hari dan menyebabkan kesulitan untuk kembali tertidur e. Kafein Mencegah seseorang tertidur Dapat menyebabkan seseorang terbangun di malam hari f. Penyekat beta Menyebabkan mimpi buruk

BANGUN KESIANGAN == Menyebabkan insomnia Menyebabkan orang terbangun dari tidur g. Benzodiazepin Meningkatkan waktu tidur Meningkatkan kantuk di siang hari h. Narkotika(Morfin/Demerol) Menekan tidur REM Menyebabkan peningkatan perasaan

ECHA

B. Gaya hidup Orang dengan pola tidur (sleep architecture)yang stabil dilaporkan lebih memiliki lebih banyak keuntungan dan performa kerja yang lebih baik dibandingkan orang dengan pola tidur yang tidak stabil setiap harinya (Harkreader, Hogan, & Thobaben 2009). Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu dengan waktu kerja yang tidak sama setiap harinya seringkali mempunyai kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Kesulitan mempertahankan kesadaran selama waktu kerja menyebabkan penurunan kualitas kerja. Perubahan lain yang mengganggu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak biasanya, terlibat dalam aktivitas sosial pada larut malam, dan perubahan waktu makan malam. C. Stres emosional Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkalimengarah pada frustasi apabila tidak tidur. Stres juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stres yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk.

D. Lingkungan Kebanyakan orang terbiasa dengan lingkungan tidur rumah mereka. Suasana yang familiar akan memberikan perasaan yang nyaman dan aman. Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur.Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Jika seseorang biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur sendiri menyebabkan ia terjaga. Suara juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang diperlukan untuk membangunkan orang tergantung pada tahap tidur. Suara yang rendah lebih sering membangunkan seseorang dari tidur tahap

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

I, sementara suara yang keras membangunkan orang pada tahap III atau IV. Beberapa orang menyukai suara sebagai latar belakang seperti musik lembut atau televisi, sementara yang lain membutuhkan ketenangan untuk tidur. Tingkat cahaya dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur. Beberapa klien menyukai ruangan yang gelap, sementara yang lain menyukai cahaya remang yang tetap menyala selama tidur. E. Aktivitas fisik dan kelelahan Orang yang rutin berolahraga akan mendapatkan manfaat dengan semakin menigkatnya kualitas tidurnya. Menigkatnya aktivitas di siang hari memicu kenaikan REM dan NREM. Seseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau aktivitas yang Menyenangkan. Aktivitas 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh beradapada keadaan kelelahan yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi, kelelahan berlebihan yang dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stress membuat sulit tidur. F. Asupan makanan dan kalori Makan dalam porsi besar, berat dan atau berbumbu pada makan malam menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur. Selain itu, Harkreader, Hogan, & Thobaben (2009) menyebutkan bahwa kelaparan atau makan berlebihan sebelum tidur dapat menunda onset tidur dan meningkatkan arousal (terjaga dari tidur) yang mengganggu kualitas tidur. Konsumsi kafein (teh, kopi, coklat, kakao, dan cola) yang memiliki waktu paruh panjang menimbulkan insomnia dan menigkatnya arousal. G. Usia Pada pembahasan sebelumnya diketahui bahwa durasi dan kualitas tidur beragam diantara orang-orang dari semua kelompok usia. Masa bayi sampai remaja merupakan masa ketika bagian tidur dalam dan nyenyak paling mendominasi. Seiring dengan perkembangan hormon dan usia mekanisme tidur masing masing orang pun berubah. 4. Macam macam kelainan pada tidur?

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

DISSOMNIA Keadaan dimana seseorang mengalami kesukaran menjadi jatuh tidur ( falling as sleep), mengalami gangguan selama tidur (difficulty in staying as sleep), bangun terlalu dini atau kombinasi diantaranya

Perubahan dalam jumlah, kualitas, ataupun waktu tidur. 1. INSOMNIA Insomnia adalah ketidakmampuan secara relatif pada seseorang untuk dapat tidur atau mempertahankan tidur. Prevalensi tertinggi pada usia di atas 65 tahun. Insomnia dikelompokkan menjadi : a. Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian. b. Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yangdisebabkan

oleh nyeri, kecemasan obat, depresi, atau stres yang hebat. Penyebab Insomnia : Insomnia memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik, dan pemakaian obat-obatan. Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa orang , yaitu : Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka) Kekhawatiran tidak dapat tidur Menkonsumsi kafein secara berlebihan Minum alkohol sebelum tidur Merokok sebelum tidur Tidur siang/sore yang berlebihan Jadwal tidur/bangun yang tidak teratur

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

Gejala Insomnia Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Insomnia bisa dialami dengan berbagai cara : Sulit untuk tidur Tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun) Bangun terlalu awal Gejala yang dialami waktu siang hari adalah mengantuk, resah, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat, gampang tersinggung. Pengobatan Insomnia Pengobatan hipnotik-sedatif (misalnya pil tidur) tidak dapat mencegah insomnia, tetapi dapat memberikan perbaikan secara bertahap. Benzodiazepin merupakan obat pilihan pertama untuk alasan kenyamanan dan manfaatnya Non benzodiazepin dapat digunakan untuk pengobatan alternatif . Obat-obat lain yang sering digunakan meliputi chloralhydrate Sedatif antidepresan seperti trazodone (50-20 mg) sering digunakan dalam dosis rendah sebagai hipnotik untuk pasien yang menderita insomnia primer. 2.NARKOLEPSI

BANGUN KESIANGAN ==

ECHANarkolepsi adalah serangan mendadak tidur yang tidak dapat dihindari pada siang hari, belangsung 10-20 menit, berulang kembali 2- 3 jam berikutnya. Merupakan salah satu gejala: cataplexy hilangnya kontrol postural dan kelemahan ekstremitas dengan kesadaran yang masih baik. sleep paralyisis

kehilangan tonus otot sementara, sehingga tidak mampu untuk bergerak hypnagogic hallucinations

halusinasi saat tidur sehingga pasien dalam keadaan terjaga. Penatalaksanaan narkolepsi: Stimulan mula kerjanya yang singkat dan ES minimal. Sebagai contoh, methylphenidate Modafinil, obat baru, disetujui oleh U.S. Food and Drug

Administration , alternatif lain pengobatan narkolepsi.toleransinya baik dan efek kardiovaskular-nya sedikit;. Antidepresan trisiklik sering digunakan untuk menangani

cataplexy atau sleep paralysis tetapi mempunyai sedikitefek pada serangan tidur. 3.HIPERSOMNIA Tidur yang berlebihan atau terjadi serangan tidur ataupun perlambatan waktu bangun. Dapat disebabkan kualitas tidur yang buruk atau kuantitas tidur yang kurang, juga dapat disebabkan

BANGUN KESIANGAN ==

ECHApenyakit tertentu seperti hipotiroid berat, hipoksia, hiperkapnea. Kualitas tidur yang buruk dapat disebabkan karena sleep apnea dan efek samping obat antihistamin. Pengobatan dari hipersomnia meliputi kombinasi antara pengukuran sleep hygiene, obat-obatan stimulan, dan tidur siang untuk beberapa pasien

4.GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN PERNAPASAN (SLEEP APNEA) 1. usaha 2. Sleep Apnea gangguan pernapasan saat tidur, berlangsung 10 detik. Terdapat 3 jenis Sleep Apnea : Sentral Sleep Apnea kerusakan pusat pernapasan sehingga tidak dapt memulai respirasi periferal. Upper Airway Obstructive peningkatan pernafasan selama apnea, peningkatan usaha otot dada dan dinding perut dengan tujuan memaksa udara masuk melalui 3. obstruksi Bentuk campuran dari keduanya. Predileksi : -usia pertengahan, -predomninan pada laki-laki, -sering penderita obesitas. Penatalaksanaan Sleep Apnea: Pasien obesitas dianjurkan mengurangi BB. Pengobatan antidepresan trisiklik, buspirone, fluoksetin. Benzodiazepin sebaiknya tidak digunakan karena akan menekan pernafasan. Continuous Possitive Airway Pressure (CPAP) Uvulopalatopharyngoplasty

BANGUN KESIANGAN ==Tracheostomy

ECHA

5. GANGGUAN GERAK ANGGOTA GERAK SECARA PERIODIK Ditandai adanya gerakan anggota badan secara stereotipik selama tidur. Paling sering pada anggota gerak bawah. Bentuk tonik lebih sering. Sering timbul pada fase NREM atau saat onset tidur sehingga menyebabkan gangguan tidur kronik . Lesi terdapat pada pusat kontrol pacemaker batang otak. Paling sering pada usia >50 th. Berat ringan gangguan tergantung jumlah gerakan selama tidur, yaitu : ringan: 5-25 gerakan/jam sedang: 25-50 gerakan/jam berat: >50 gerakan/jam

6. SINDROM KAKI GELISAH Terjadi pergerakan kaki secara periodik disertai rasa nyeri akibat kejang otot M. tibialis sehingga penderita selalu mendorong-dorong kakinya. Ditandai sensasi kaki yang terasa kaku, terjadi sebelum onset tidur Berhubungan dengan mioklonus nokturnal. Lesi terdapat pada hipotalamus. 7.GANGGUAN TIDUR IRAMA SIRKADIAN (GANGGUAN JADWAL TIDUR) Penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki walaupun jumlah tidurnya tetap Terdapat pola menetap dan berulang akibat tidak sinkronnya jam biologik sirkadian internal seseorang dengan siklus tidur-bangun. Disebabkan tidak cocoknya jam sirkadian dengan tuntutan eksogen mengenai saat dan lama tidur.

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA

Terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur yang reguler dengan waktu tidur yang irreguler.

Gangguan irama sirkadian dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Sementara 2.Menetap Macam-macam gangguan tidur irama sirkadian:

a) Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) b) Tipe Jet lag c) Tipe pergeseran kerja (shift work type). d) Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome). e) Tipe bangun-tidur beraturan f) Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam. 8.PARASOMNIA Kelompok heterogen yang terdiri dari episode kejadian yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun dan tidur. Sering pada usia 3-5 tahun, mengalami perbaikan pada usia dewasa. Gejala khasnya penurunan kesadaran (confusious) diikuti arousal dan amnesia pada episode tersebut. Ada 3 faktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu:

a. Peminum alkohol b. Kurang tidur (sleep deprivation) c. Stress psikososial

BANGUN KESIANGAN ==

ECHAParasomnia terdiri dari mimpi buruk, ancaman tidur (teror tidur), tidur berjalan (atau somnambulism), dan gangguan tidur berhubungan dengan fase REM. A.GANGGUAN MIMPI BURUK Merupakan kegelisahan atau ketakutan yang amat sangat pada waktu malam hari, dan mimpi ini akan selalu diingat oleh pasien sebagai sesuatu yang sangat mencekam. Penderita sadar dan bisa berorientasi dengan sekitarnya, mampu mengingat dan menggambarkan kembali mimpinya secara detail. Cenderung terjadi pada fase REM, pada separuh akhir tidur. b. GANGGUAN TEROR TIDUR Gangguan sering dimulai dengan teriakan yang keras diikuti kecemasan yang hebat dengan tanda-tanda autonomic

hyperarousal, seperti takikardi dan nafas yang cepat.Penderita tidak sepenuhnya kembali sadar setelah suatu episode teror tidur dan tidak mempunyai ingatan yang mendetail tentang kejadian tersebut. Episode teror tidur terjadi berulang-ulang. Pada 1/3 awal tidur c. TIDUR BERJALAN (SOMNABULISME) Episode berulang bangkit dari tempat tidur saat tidur dan berjalan berkeliling terjadi selama sepertiga bagian pertama episode tidur utama. Selama tidur berjalan: - berjalan tanpa tujuan, - tidak menghiraukan keadaan sekitarnya -hanya dapat dibangunkan dgn usaha keras -saat sadar, tidak dapat mengingat kejadian tsb. Terjadi pada stadium 3 dan 4 dari fase NREM. REM d. GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN FASE

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA-Pada gangguan ini, sinyal yang dikirimkan oleh pons diubah menjadi suatu mimpi dan orang tersebut akan melakukan tindakan secara fisik keluar dari mimpinya. -Lesinya terletak pada daerah pons. -Paling banyak pada laki-laki usia lanjut. 5. fungsi tidur Pada tidur NREM Pada tidur REM untuk pemulihan kognitif mengurangi kelelahan fisik memelihara fungsi jantung memelihara fungsi dan perkembangan otak

terutama pada anak2

BANGUN KESIANGAN ==

ECHA