Bandung Jualan

29
Sebuah gambaran singkat tentang mereka yang berjuang bertahan hidup di kota Bandung Hermawan Wicaksono

Transcript of Bandung Jualan

Page 1: Bandung Jualan

Sebuah gambaran singkat tentangmereka yang berjuang bertahan hidup

di kota Bandung

Hermawan Wicaksono

Page 2: Bandung Jualan

Buat mamah & pengatur kami yang baik, Dikan Pranata

Page 3: Bandung Jualan

Sanksi Pelanggaran Pasal 22:Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002Tentang Hak Cipta

Bandung Jualan2017, Hermawan WicaksonoHak cipta dilindungi undang-undang

Diterbitkan pertama kali oleh Eyesee StudioBandung, 2017

ISBN: 978-602-0872-90-2

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: Bandung Jualan

"Bandung Jualan" adalah himpunan imaji visual yang direkam & dirangkum secara seksama oleh seorang Hermawan Wicaksono sehingga lahirlah sebuah bentuk persembahan buku foto yang sangat layak untuk dimiliki. Cuplikan beku perihal para

pengais nafkah jalanan ini dapat menjadi sumber kontemplasi kolektif bahwasanya mereka sejatinya adalah "Working Class Hero" seperti lagu yang digubah oleh John Lennon pada tahun 1970. Jejak literasi visual ini tentunya dapat menjadi oase segar

khususnya bagi Kota Bandung di tengah kehausan masyarakat yang mendambakan berbagai realita hidup perihal kotanya dalam bentuk buku.Karena buku adalah ruang ide yang menjadi jiwa bagi orang-orang kreatif. Kiranya tetap bercahya, tetap

mewarta, serta tetap ada dalam keabadian sebuah buku.”Galih Sedayu

Pendiri Air Foto Network, Pendiri Ruang Kolaborasa & Pegiat Bandung Creative City Forumwww.galihsedatu.com

"A beautiful snapshot into the everyday lives of the people of Bandung. It is great to get such a personal, emotive and in-depth guided tour from someone who really understands the place and the people he is photographing."

Ester KeateFotografer, UK

www.esterkeate.co.uk

“Ketertarikan Hermawan pada realita sosial di sekelilingnya layak diacungi jempol. Melalui bahasa visual hasil bidikannya, ia mengajak kita untuk berpikir lebih jauh, dan mudah-mudahan, memberi makna lebih, terhadap kehidupan tukang jualan yang

terlihat sederhana, namun bisa jadi jauh dari sederhana."Jerry Aurum

Fotografer, Jakarta-Indonesiawww.jerryaurum.com

“A fascinating and in-depth look at modern day Indonesia"Peter Stewart

Fotografer, USAwww.peterstewartphotography.com

“Hermawan berkarya dengan spontan dengan tujuan berbagi untuk orang lain.Berbagi pengalaman. Berbagi pengetahuan

Ia keluar dari tempat nyaman nya dan mulai bergerak, memotret, dan mempertanyakan segala hal. Semangat ini adalah semangat yang saya setuju, bahwa kita bergerak dan berkarya bukan untuk mencari solusi tetapi untuk mempertanyakan segala

hal, itu yang bisa membuat kita menjadi orag yang lebih menghargai mahluk lain. Ia berkarya bukan untuk membuat orang belajar dari dia, tetapi agar ia dapat belajar lebih banyak lagi. Keluar tumbuh liar”

Anton IsmaelPendiri Third Eye Space & Kelas Pagi, Jakarta-Indonesia-

www.antonismael.com

“Looks nice”Jesse Dittmar

Fotografer, USAwww.jessedittmar.com

The work of Hermawan Wicaksono invites us to make a special tour of the city of Bandung, in search of its characters and their interesting trades. In this visual journey, the artist offers us a kind look, which manages to enhance each one of these tasks

whose objective is none other than to ensure daily survival. In a context which is hard and lacking great opportunities, Hermawan's gaze is placed in a straight and solemn way in front of the space and its characters, managing to capture

textures, details, colors and emotions in images of excellent composition and visual balance, restoring perhaps in some way, that dignity lost by the adverse conditions of our present world. His photographic gaze oscillates between the aesthetic search

through a unique image - complete in itself- and a dynamic narrative sequence of images that make a story complete by recording the processes where he shows both the friendly but also the raw of the reality of his surroundings. His photographs

have different moments: as well as the rhythm of the city, they transit between order and tranquility and the changing, dynamic and even chaotic pulse of it. This is an interesting book to see for both locals and people who do not know this reality, since it

shows in details what passes unnoticed for passers by and is a counterpoint between the dark and harsh side and the dignity of work.Magdalena Ladron de Guavara

Fotografer, Chiliwww.maguimages.com

Melihat Bandung lewat photography memang menjadikan mata ikutan berbelanja rasa. Menikmati karya photo-photo HW yang ditayangkan lewat: Bandung Jualan bukanlah lagi sekedar bagus menarik tapi juga menjadi indah secara rasa photography.

Bandung yang kental dengan makanan dan jualan ditangkap sedap oleh rekan HW si perekam keindahan untuk dijadikan jejak keindahan Bandung yang abadi. Ide membuat buku foto dengan thema dunia dagang Bandung melahirkan

beragam rasa. Saya sangat menikmati apa yang sudah terekam.Firdaus Fadlil

Fotografer, Jakarta-Indonesia

Page 5: Bandung Jualan
Page 6: Bandung Jualan
Page 7: Bandung Jualan

Bandung, menarik, penuh kreatifitas,

dan berhasil memaksa saya untuk meninggalkan kampung halaman,

pindah ke Bandung melanjutkan studi mencoba bertahan hidup dan belajar

menjadi bagian dari kota ini.

Banyak cara dilakukan untuk bertahan hidup di kota ini,

mulai dari kerja kantoran, usaha sendiri,apapun itu, intinya melakukan sesuatu

untuk ditukar dengan sebuah nilai tertentu (uang). Saya menyebutproses ini dengan nama ‘jualan’

Saya tertarik mendokumentasikanpara tukang jualan ini ke dalam bentuk

photo story, tetapi objeknya bukan mereka yang jualan di kantor, dengan

baju rapih, kendaraan yang bagus, jadwal yang teratur, tapi mereka yang

mungkin setiap hari kita temui, namunkarena begitu seringnya kita bertemu,

sehingga mungkin saja kita menganggap kehadiran mereka seperti angin lalu

saja. Nothing special.

Seorang ibu yang harus berjalan berkilometer untuk menjual segelas

jamu seharga tiga ribu rupiah segelasnya, atau seorang bapak

yang tetap menunggu di becaknyaberjam-jam, atau bahkan berhari-harimenunggu pelanggan yang semakin

hari semakin sulit untuk didapat. Saya mulai memperhatikan dankamera saya mulai mengarah ke seorang waria yang bukan saja

menghadapi hujan, lapar, haus, tapi juga caci maki, tetap berdiri,

menghampiri mobil-mobil yang berhenti di bawah lampu merah,

bernyanyi, memperjuangkan hidupnya,untuk keluar menjadi pemenang.

Hermawan Wicaksono

kota yang sangat

Page 8: Bandung Jualan

Fotografer, desainer grafis, penulisHermawan wicaksono

Asisten fotograferGanra Widianto

Pangkas RambutPengamen ButaSate GendongBekamPasar BurungBecakSol SepatuJamu GendongEs GoyobodBatagor IkanCincin Batu AkikStickerPesawat KertasWariaAyam PotongMie JawaKelinciBalonGulaliTambal BanRongsokGalianReparasi SepedaGali KuburDokarLasPermakNgamenPosterDuplikat KunciPemintaBasoIkanCelenganOdong-odongPasar Rakyat MonumenTahu GejrotPemulungKerangBangunanSiomay

Page 9: Bandung Jualan
Page 10: Bandung Jualan
Page 11: Bandung Jualan

Pangkas Rambut

Page 12: Bandung Jualan

Pusara para belatiHormat kagum dikurung sepiKusam dinding disapu debuTerlukis surya tertancap lenyap

Sebaris pion disapu dahanCitra berkarat tampil cantikManis berputar undang sang tuanDuduk rasakan sejuk cahaya

Diam membeku melintas tuasTunggu menunggu kirab pasukanDi sisi rebah panggil guritaCengkeram tuan hanya terdiam

Page 13: Bandung Jualan

Pengamen Buta

Page 14: Bandung Jualan

Pudar menyimpan pandang menjauhLesat ditinggal tanpa berkabarPucuk dahaga rindu pelitaJajaran baris kilau silang

Teralis halang tuan bertamuPeduli bayang utama tuangKetuk nada tegur tuanAlasan buai dentum berkelip

Arus gerus tungkai geliatAksara lepas mangsa kiamatPokok decak cercah bilahPangku tuan puji berulah

Page 15: Bandung Jualan

Sate Gendong

Page 16: Bandung Jualan
Page 17: Bandung Jualan

Tubuh diam merangkul tiangPanas terbit enggan terbenamRangkak angin dicipta para dewiDitabur cinta ganda semata

Tiup angin meraba ariMenggigit dalam hanguskan tepiDaging darah arang bergantiBulir menetes rasa terubah

Dipinang tuan bisik tergadaiBerpindah hati gandeng ragaBius aroma dimanja tuanTenggelam fajar tutup mata

Page 18: Bandung Jualan
Page 19: Bandung Jualan
Page 20: Bandung Jualan

Bekam

Page 21: Bandung Jualan

Pasar Burung

Page 22: Bandung Jualan

Kepak letih pelatuk tuaSiul tandai terbakar api

Beku tak bisa ratap kembaliJelang juang serapuh kenang

Tampik menumpuk sorai bersorakGeliat tuan di kala raya

Setapak gema tepuk tampikTergores usang karam belati

Sunyi mematung tunggu cahayaDibuka nanti sampai nanti

Datang kunjungan kelebat usangSayap dikubur lepas berantai

Page 23: Bandung Jualan

Becak

Page 24: Bandung Jualan

Ombang dipacu ambingGerak diraba gerik

Kerut mulus rawat berseriAyun langkah penari

Menyapu bersih serapah palsuMelantun gundah sungging terpaku

Diretas besi dawai teracikTolak takdir ganti abadi

Jua tak datang menunggu tuanTerpukul lembut dering untaian

Tipu tuan sejenak pelanBintang gerhana bawa mimpi

Page 25: Bandung Jualan

Sol Sepatu

Page 26: Bandung Jualan

Tancap, tekuk, lipat penjara Ulang langkah kembaran jebak Lelah teman semakin dinginLipat tangan hangat dicoba

Ikat sepi, ikat sunyiDihembus kabut, tuan tersamarDatangi bentuk asing terjamahMelihat kilas menjadi balik

Pegang kaki, lepaskan tanganDekap ke hati, cium cerdasRangkai salut tuas gerilyaTerbujur sulut harapan ada

Page 27: Bandung Jualan

Hermawan Wicaksono, lahir di Bandar Lampung pada 7 April 1979. Sejak kecil

senang menggambar dan membuat komposisi grafis dari potongan-potongan gambar. Pertama kali

memegang kamera dan belajar belajar digital editing sekaligus desain grafis

adalah pada saat berkuliah, bekerja sebagai pekerja paruh waktu di bagian

HUMAS kampus.

Setelah tamat sebagai Sarjana Ekonomi pada 2002, langsung membuka biro

visual desain bersama beberapa temannya. berkantor di kamar kos dan

mulai mengerjakan projek visual desain dengan klien perorangan maupun

perusahaan di dalam negeri.

Pada 2004, mulai merintis usaha visual desain sendiri, bernama Eyesee Studio, studio yang memberikan jasa fotografi,

videografi, desain grafis, dan percetakan. klien yang ditangani perorangan maupun perusahaan dalam skala

nasional dan internasional.

Projek foto internasional semakin banyak setelah bergabung dengan salah satu

agensi foto di New York, USA pada 2009. beberapa foto digunakan untuk

keperluan iklan, editorial majalah, ilustrasi oleh klien-klien dari USA, Denmark,

Singapura, UK, Jepang, Australia, New Zealand, dan Malaysia.

Pada 2011, menulis dua buku tutorial fotografi, berjudul Simply Photography Indoor Portrait dan Simply Photography Still Life yang diterbitkan secara nasional oleh Elexmedia Komputindo, Kompas Gramedia, dan mulai aktif berbagi ilmu fotografi lewat seminar, workshop, dan tulisan di majalah Concept dan Kompas.com.

Dengan banyaknya permintaan berbagi ilmu, maka pada 2014 didirikan Eyesee Photo Class, sebuah kelas fotografi dengan pertemuan selama 18 minggu untuk satu angkatan. materi yang diberikan berfokus pada fotografi sederhana yang murah, mudah, dan tidak memakan banyak waktu.

Saat ini, hermawan wicaksono sedang menulis beberapa buku foto, membuat dan aktif berbagi konten (video dan info grafis) tentang fotografi di media sosial, dan mengerjakan proyek komersil dengan tujuan mengedukasi peminat foto dan fotografer.

Page 28: Bandung Jualan

you can buy the pictures in this bookin prints framed or digital data by contacting us at

EYESEE STUDIOJl. Waspada NO. 18 Bandung 40161

www.eyesee-studio.comWA/SMS +62 815 713 6534

Page 29: Bandung Jualan

Tentang mereka yang berjuang bertahan hidup di kota bandungdengan berjualan

Hardcover, 20x30x1.2 cmPortrait, 100 pages full colorArt paper 150 grPrice: Rp 520,000Price excluding shipment charges

Untuk pembelian hubungiEYESEE STUDIOJl. Waspada No. 18 Bandung 40161WA/SMS 08157136534www.eyesee-studio.com

Hermawan WicaksonoBandung Jualan

ISBN:978-602-0872-90-2