Bandung City Guide & Map

download Bandung City Guide & Map

of 36

Transcript of Bandung City Guide & Map

contentGedung Sate

Bandung Kota

02

Dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat.

Bandung UtaraTaman Ir H. Juanda (Gua Pakar)

16

Sebelum ditetapkan sebagai Taman Hidup Raya, kawasan ini bernama Taman Wisata Curug Dago. Kemudian karena sebagian tokoh masyarakat menghendaki adanya sarana pendidikan, penelitian, latihan dan penyuluhan di alam terbuka, juga penyediaan plasma nuftah sumber keturunan, sarana wisata alam, peredam banjir erosi bagi Kota Bandung, serta mengembalikan kebesaran nama seorang pahlawan.

Bandung BaratBukit Kapur Padalarang

20

Jika Anda ingin mendapatkan kesan lain dalam berwisata, datang saja ke Bukit Kapur Padalarang yang hanya berjarak 20 km dari pusat Kota Bandung. Di sana Anda bisa menyaksikan bentukan-bentukan alam yang tak bisa ditemui di sudut-sudut Bandung yang lain.

Bandung Selatan

26

Bandung selatan lebih dikenal sebagai sentra kegiatan agro wisata (pertanian dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Malabar, Pangalengan dan Gununghalu), Wisata Tirta (Situ Patenggang dan Situ Cileunca) dan Wana Wisata (Kawah Kamojang, kawah Putih dan air panas Cimanggu).

Bandung TimurSelain mengunjungi gedung-gedung bersejarah, banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Kota Bandung, seperti wisata budaya di Saung Angklung Udjo. Berawal dari sebuah rumah tinggal sederhana dengan pekarangan sempit yang digunakan sebagai tempat pertunjukan.

29

Kuliner Dictionary

32 33

02 Bandung KotaKota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris dari Jawa. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia. Bandung terletak di koordinat 107 BT dan 6 55 LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota Bandung terletak di ketinggian 768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah 1050 mdpl, sedangkan di bagian selatan adalah 675 mdpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin). Bandung dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berasitektur Belanda, antara lain:

Gedung SateDengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J. Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara. Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate. Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak Gedung Sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah Gedung Putihnya kota Bandung.

Bandung Kota 03

Gedung MerdekaGedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung, dibangun pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak diantara mereka adalah pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879. Tujuannya adalah de bevordering van gezellig verkeer. Sebagai tempat pertemuan, sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De Vries. Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang diberi nama Concordia. Pada tahun tersebut tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah. Bangunan ini berada di sudut jalan Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika) dan Bragaweg (sekarang Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali Tjikapoendoeng (Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang. Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan gaya arsitektur modern (ArtDeco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh perancang C.P. Wolff Schoemaker. Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan super club yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari marmer buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout. Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan dalam gedung cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan kesenian. Sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia (1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Societeit Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini disebabkan gedung tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota. Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf internasional. Menjelang konferensi (7 April 1955), gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka.

04 Bandung KotaGedung Indonesia MenggugatTerletak di tengah kota Bandung, tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Gedung Indonesia Menggugat (GIM) berdiri dengan arsitektur indis. Di tempat ini, beragam acara kebudayaan dan kemasyarakatan diselenggarakan. Partisipasi beragam komunitas masyarakat dan komitmen pengurus GIM mewujudkan aura kepemilikan bersama di tempat Sukarno membacakan pledoi Indonesia Menggugat tahun 1930. Tak seperti gedung bersejarah lain yang setelah dinobatkan menjadi museum, kerap sepi pengunjung, ditimbuni debu, dan tak terurus, gedung ini diubah menjadi ruang publik. Inilah yang dimaksud dari aura kepemilikan bersama, ruang publik yang menciptakan kebersamaan dengan menghilangkan berbagai sekat. Masyarakat bebas mengapresiasi keinginan dan pendapatnya selama itu ditujukan bagi kebaikan masyarakat luas. GIM memang diperuntukkan sebagai tempat pameran, pementasan, diskusi dan debat umum, yang kesemuanya mengakomodir kebutuhan masyarakat untuk menyuarakan kepedulian dan keprihatinan yang berkembang.

Masjid Raya Jawa BaratMasjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat yang dulu dikenal dengan Masjid Agung Bandung, selesai dibangun kembali pada 13 Januari 2006. Pembangunan itu termasuk dengan penataan ulang Alun-alun Bandung, pembangunan dua lantai basement dan taman kota sekaligus halaman masjid yang dapat dipergunakan untuk kegiatan seni budaya serta shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Secara resmi pembangunan fisik masjid membutuhkan waktu 829 hari atau 2 tahun 99 hari, sejak peletakan batu pertama 25 Februari 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003.

Monumen Bandung Lautan ApiSurat Kabar De Waarheid sebagaimana dikutip Soeara Merdeka Bandung (Juli 1946) memberitahukan bahwa di Downingstreer 10 London, pada awal tahun 1946, Inggris menjanjikan penarikan pasukannya dari Jawa Barat dan menyerahkan Jawa Barat kepada Belanda, yang selanjutnya akan digunakan sebagai basis militer untuk menghadapi Republik Indonesia. Kesepakatan dua sekutu Inggris dan NICA (Nederlands Indie Civil Administration) Belanda itu memunculkan perlawanan heroik dari masyarakat dan pemuda pejuang di Bandung, ketika tentara Inggris dan NICA melakukan serangan militer ke Bandung. Tentara sekutu berusaha untuk menguasai Bandung, meskipun harus melanggar hasil perundingan dengan Republik Indonesia. Agresi militer Inggris dan NICA Belanda pun memicu tindakan pembumihangusan kota oleh para pejuang dan masyarakat Bandung. Warga Bandung cinta kotanya yang indah, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Tentara Sekutu dan NICA Belanda, yang menguasai wilayah Bandung Utara

Bandung Kota 05(wilayah di utara jalan kereta api yang membelah kota Bandung dari timur ke barat), memberikan ultimatum (23 Maret 1946) supaya Tentara Republik Indonesia (TRI) mundur sejauh 11 km dari pusat kota (wilayah di selatan jalan kereta api dikuasai TRI) paling lambat pada tengah malam tanggal 24 Maret 1946. Tuntutan itu disetujui Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta, padahal Markas Besar di Yogyakarta telah memerintahkan TRI untuk mempertahankan setiap jengkal tanah Bandung. TRI dan masyarakat Bandung memutuskan untuk mundur ke selatan, tetapi sambil membumihanguskan Kota Bandung agar pihak musuh tidak dapat memanfaatkannya. Pada siang tanggal 24 Maret 1946, TRI dan masyarakat mulai mengosongkan Bandung Selatan dan mengungsi ke selatan kota. Pembakaran diawali pada pukul 21.00 di Indisch Restaurant di utara Alun-alun (BRI Tower sekarang). Para pejuang dan masyarakat membakar bangunan penting di sekitar jalan kerata api dari Ujung Berung hingga Cimahi. Bersamaan dengan itu, TRI melakukan serangan ke wilayah utara sebagai upacara pengunduran diri dari Bandung, yang diiringi kobaran api sepanjang 12 km dari timur ke barat. Bandung membara bak lautan api dan langit memerah mengobarkan semangat juang. Tekad untuk merebut kembali Bandung muncul di dalam hati setiap pejuang. Sejarah heroik itu tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai peristiwa Bandung Lautan Api (BLA). Lagu Halo-halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki menjadi lagu perjuangan pada saat itu.

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa BaratOrang muda, kini giliranmu telah tiba untuk menerima anugerah sejarah Sambil berpegang tangan melangkahlah ke depan Sepenggal syair di atas tertera di atas lempengan kuningan yang berada dalam kompleks Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Sepenggal tulisan yang seolah hendak menitipkan hasil perjuangan merebut kemerdekaan kepada generasi muda yang lahir di masa kini. Pada bagian lain monumen, sebuah relief yang menggambarkan perjuangan rakyat Jawa Barat begitu heroik menyentuh re-

06 Bandung Kotalung siapapun pelihatnya. Namun itu dulu, sekarang mungkin ia tak segagah itu lagi. Kompleks monumen yang terletak di daerah Dipati Ukur ini sebenarnya bernasib cukup mengenaskan. Di beberapa bagian prasasti bahkan sudah mulai rusak dan menghitam. Corat-coret dari tangan-tangan tak bertanggung jawab seakan telah menjadi teman akrabnya sehari-hari. Akankah monumen yang satu ini akan hanya menjadi sejarah menyedihkan? Semoga saja pihak berwenang dan masyarakat menyadarinya dan hal itu dapat terelak.

Monumen Pelajar PejuangGelora kaum muda Bandung pada masa revolusi tentu memberikan sumbangsih yang sangat besar khususnya pada perjuangan revolusi fisik untuk menggapai kemerdekaan. Hal ini pula yang tercermin jika melihat sebuah monumen di jalan Perintis Kemerdekaan yang dinamai dengan Monumen Pelajar Pejuang karya buah tangan perupa Sunaryo, salah satu pematung terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Seorang tentara pelajar dengan memanggul senapan tengah berdiri dengan gagah. Sayang, tangan-tangan jahil sepertinya sulit untuk tak menyentuh patung bersejarah ini.

Museum Geologi BandungMuseum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen berserah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850. Museum Mandala Wangsit Siliwangi Museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan sebuah media informasi yang berisi tentang sejarah perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Jawa Barat bersama dengan pasukan Siliwangi. Semangat rakyat Jawa Barat adalah suatu hal yang perlu ditiru, karena semangat persatuannya

Bandung Kota 07lah rakyat Jawa Barat dapat mendukung bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Koleksi Museum adalah benda-benda yang digunakan oleh pasukan Kodam Siliwangi, dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, dan kendaraan lapis baja.

Kawasan BragaJalan Braga adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan obyek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java. Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940-an) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu. Di antara pertokoan tersebut yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah pertokoan Sarinah, Apotek Kimia Farma dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika yang dulunya adalah gedung Societeit Concordia). Model tata letak jalan dan gedung-gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga seperti Jalan Suniaraja (dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa) dan Jalan Pos Besar (Postweg) yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada tahun 1811, di depan Gedung Merdeka.

Kawasan DagoKawasan Dago yang dikenal dengan kawasan wisata belanja keluarga dan tempat nongkrongnya anak muda sangat lengkap dengan berbagai macam fasilitas. Pemandangan Dago yang menampilkan sejuta pesona alam pegunungan yang tertata apik di keindahan kota Bandung sendiri untuk menikmatinya. Menikmati keindahan Dago memang banyak dijadikan pilihan para wisatawan yang ingin menenangkan diri.

Kawasan CihampelasBandung memang layak disebut sebagai surganya belanja. Hal ini semakin dikukuhkan dengan keberadaan jalan Cihampelas yang ramai oleh pusat pertokoan terbesar di Bandung. Yang menarik dan menjadikan toko-toko sepanjang jalan Cihampelas ini mempunyai gaya khasnya adalah patung-patung yang berada di setiap toko. Disetiap toko terdapat patung-patung tokoh komik dan kartun.

10 Bandung Kota

Bandung Kota 11

12 Bandung Kota

16 Bandung UtaraBandung Utara adalah sebuah kawasan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Bandung Utara memiliki sebuah kawasan hutan lindung yang sekarang dikenal dengan Taman Hutan Raya (THR) Ir. H. Djuanda. Di tempat ini ada peninggalan sejarah pada masa penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang yang tak dapat dilupakan oleh warga Jawa Barat umumnya dan warga Bandung khususnya yaitu Goa Belanda dan Goa Jepang. Kawasan Bandung Utara dapat dijangkau melalui 3 jalur jalan utama: Jalan Dago (Ir. Juanda), Jalan Ciumbeuleuit dan Jalan Setiabudi. Taman Ir H. Juanda (Gua Pakar) Sebelum ditetapkan sebagai Taman Hidup Raya, kawasan ini bernama Taman Wisata Curug Dago. Kemudian karena sebagian tokoh masyarakat menghendaki adanya sarana pendidikan, penelitian, latihan dan penyuluhan di alam terbuka, juga penyediaan plasma nuftah sumber keturunan, sarana wisata alam, peredam banjir erosi bagi Kota Bandung, serta mengembalikan kebesaran nama seorang pahlawan. Akhirnya pada tanggal 14 Januari 1985, Taman Wisata Curug Dago berubah menjadi taman Hutan Raya (THR) Ir. H. Juanda. Taman Hutan Juanda yang lebih dikenal dengan Dago Pakar ini berada pada km 7 sebelah utara Kota Bandung, tepatnya di Jl. Bukit Dago Utara. Tempat ini dapat ditempuh oleh semua jenis kendaraan bermotor. Kawasan Taman Hutan Raya Juanda ini menempati areal seluas 590 hektar. Selain memiliki pemandangan yang indah, dilengkapi pula dengan beragam jenis flora dan fauna. Bisa dikatakan tempat wisata yang dikelola Perum Perhutani Unit III Jawa Barat tersebut adalah surganya pecinta alam. Tak heran pada hari libur diserbu oleh penduduk lokal dan luar Kota Bandung. Yang paling menarik dari Taman Hutan Raya Juanda ini adalah merupakan hutan alam sekunder dan hutan tanaman dengan susunan vegetasi campuran yang terdiri dari pohon-pohonan (2.500 jenis) yang termasuk pada 108 species tanaman dan tumbuhan bawah. Kawasan bersejarah yang bisa kita lihat adalah goa peninggalan Belanda yang terdapat di sebuah lembah. Konon, goa-goa ini dibuat oleh Pemerintah Belanda dengan mengorbankan banyak jiwa rakyat Indonesia. Puas menikmati pemandangan disini, kita teruskan berjalan dengan memutari area hutan. Dari goa peninggalan Belanda, berpindah ke goa tandingan buatan Jepang yang berjarak sekitar 1 km. Tak nampak perbedaan menyolok antara kedua lubang peninggalan penjajah ini. Hanya bagian luar goa Jepang tidak disaranai pintu besi seperti goa Belanda.

20 Bandung BaratKabupaten Bandung Barat adalah kabupaten baru di provinsi Jawa Barat, pemekaran dari Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Sedangkan ibu kota Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung - Jakarta. Bukit Kapur Padalarang Jika Anda ingin mendapatkan kesan lain dalam berwisata, datang saja ke Bukit Kapur Padalarang yang hanya berjarak 20 km dari pusat Kota Bandung. Di sana Anda bisa menyaksikan bentukan-bentukan alam yang tak bisa ditemui di sudut-sudut Bandung yang lain. Selain memiliki nilai artistik, daerah ini merupakan arena petualangan dan olahraga, serta menjadi kampus lapangan karena catatan sejarah alam dan budayanya yang mengagumkan. Ada banyak objek penting di perbukitan kapur ini, antara lain Goa Pawon, Pasir Pawon, Gunung Manik, Gunung Pabeasan, Karang Panganten dan Gunung Hawu. Goa Pawon berada di dinding utara Pasir Pawon. Jika Goa Pawon terkenal karena ornamen goa dan penemuan fosil kerangka manusia prasejarah (leluhur Bandung) di dalamnya, Pasir Pawon terkenal dengan taman batu (stones garden) di bagian puncaknya. Gunung Manik dan Gunung Pabeasan adalah tebing kapur yang tegak menjulang. Keduanya merupakan arena bermain dan berlatih bagi para pemanjat tebing, baik dari kalangan sipil maupun militer. Karang Panganten yang letaknya tak jauh dari Pasir Pawon merupakan sepasang menara batu kapur. Orang-orang zaman dulu yang melihatnya mungkin berfantasi bahwa kedua menara itu seperti sepasang panganten, hingga demikianlah nama yang kita kenal saat ini. Lalu ada apa di Gunung Hawu? Tentu saja Anda ingin melihat sebuah lengkungan alami (natural arch) yang benar-benar langka, sangat menawan. Sebuah tebing kapur dengan lubang/jendela besar menggantung di tengahnya, sehingga bagian atasnya nampak sebagai sebuah lengkungan/jembatan di atas sebuah terowongan. Kawasan Perbukitan Kapur Padalarang terbelah oleh jalan raya Bandung - Cianjur. Anda akan sangat mudah mengenalinya ketika melintas dalam kendaraan Anda. Dari arah Bandung, bentukan-bentukan khas bukit kapur mulai terbentang setelah melewati Situ Ciburuy, sedangkan jika berkendara dari arah Cianjur, bentangannya mulai nampak setelah Anda melewati Jembatan Rajamandala. Selain menikmati keajaiban alam, Anda bisa menikmati kesegaran es kelapa muda, manisnya peuyeum sampeu, buah-buahan, serta membeli aneka cinderamata dari batu kapur dan onix. Di atas semua itu, Anda bisa mensyukuri kebesaran Tuhan ketika membayangkan masa lalu dari tempat di mana Anda tengah berdiri. Sebab 30-20 juta tahun yang lalu, Perbukitan Kapur Padalarang merupakan dasar laut dangkal yang memiliki pesona terumbu karang. Ya, jejak-jejak masa lalu itu masih ada untuk kita. Dan kita berhak menikmatinya tanpa mengesampingkan kewajiban untuk menjaga kelestariannya

Bandung Barat 21

Tangkuban Perahu Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri. Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik. Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawahnya pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.

Maribaya Maribaya berasal dari nama seorang perempuan sangat cantik yang menjadi sumber kehebohan bagi kaum laki-laki. Saking terpesona oleh kecantikannya, pemuda-pemuda di kampungya sering cekcok sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi pertumpahan darah. Itulah gambaran keindahan Maribaya tempo dulu. Karena keindahan dan kenyamanan wilayah itu, lokasi pemandian air hangat itu diabadikan dengan nama Maribaya. Keelokan pemandangan disertai desiran air terjun digambarkan bagai seorang gadis cantik jelita yang membuat setiap pemuda bertekuk lutut. Namun, apakah objek wisata Maribaya saat ini masih seperti dulu yang membuat setiap orang ingin menyambanginya ?

22 Bandung BaratMaribaya memang merupakan salah satu objek wisata andalan bagi pemda Kabupaten Bandung. Objek wisata ini dulu terkenal dengan pemandaian air panasnya, namun belakangan ini jadi tenggelam setelah objek wisata pemadian air panas Sari Ater - Subang dibuka. Selain sebagai tempat wisata pemandian air panas, dilokasi ini juga terdapat air terjun yang cukup besar. Curug Omas, dengan ketinggian kurang lebih 30 meter nampaknya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung kesana. Adanya fasilitas dua jembatan pengamat dari sisi bagian atas dan bawah juga memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk bisa lebih leluasa menikmati air terjun tanpa perlu takut menjadi basah. Observatorium Bosscha Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107 36 Bujur Timur dan 6 49 Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektar, dan berada pada ketinggian 1.310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari plato Bandung. Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299. Pemandian Air Panas Ciater Pemandian air panas Sariater atau yang lebih di kenal Pemandian air panas Ciater, terletak di lereng gunung Tangkuban Perahu dan masuk ke wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat tepatnya di jalan raya antara Subang - Bandung. Letaknya yang strategis berada tidak terlalu jauh dari jalan utama, dan dikelilingi oleh hamparan perkebunan teh yang hijau, perbukitan dan tidak terlalu jauh dari gunung Tangkuban Perahu. Fasilitasnya cukup memadai, dari pemandian air panas yang mahal sampai yang murah semua ada disana, juga tersedia tempat pengobatan atau terapi. Bagi yang akan bermalam di dalam atau di sekitar obyek wisata, banyak tersedia penginapan dengan berbagai ukuran dan harga. Pemandangan daerah wisata ini sungguh indah apalagi selama dalam perjalanan, kita dapat menikmati keindahan hamparan kebun teh di kanan kiri jalan yang membuat mata menjadi segar dan mampu menghilangkan segala kepenatan. Di Ciater selain terdapat pemandian air panas alami, juga terdapat kolam umum dan ada pula kamar-kamar yang disewakan untuk berendam serta bungalow bagi pengunjung yang ingin menginap beberapa hari disana. Kalau sudah berendam di aliran sungai yang hangat maka aliran darah terasa lancar dan badan terasa fit.

24 Bandung Barat

26 Bandung SelatanBandung selatan lebih dikenal sebagai sentra kegiatan agro wisata (pertanian dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Malabar, Pangalengan dan Gununghalu), Wisata Tirta (Situ Patenggang dan Situ Cileunca) dan Wana Wisata (Kawah Kamojang, Kawah Putih dan air panas Cimanggu). Daerah Wisata Ciwidey merupakan daerah tujuan wisata yang cukup lengkap di Bagian Selatan Kabupaten Bandung, di samping Pangalengan dengan objek wisata Situ Cileunca-nya, Agro wisata Malabar, dan objek objek wisata lainnya.

Situ PatenganHamparan hijau kebun teh Rancabali yang menyegarkan mata, mengantarkan kita ke sebuah danau cantik yang airnya tenang yang kita kenal dengan nama Situ Patengan. Keindahan alam yang diberikan oleh Situ Patengan ini akan membuat kita terkagum-kagum akan kebesaran Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan, kalau danau (situ) ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai kota. Mungkin karena tempat ini memang menawarkan pesona alam yang luar biasa. Dari kejauhan selama Anda menusuri jalanan yang dikelilingi kebun teh ini, Situ Patengan sangat kelihatan cantik, apalagi ketika Anda menikmatinya langsung dari dekat, rasanya stress dan penat akan sirna seketika karena damai dan segarnya atmosfir Situ Patengan ini. Tak hanya menawarkan pesona alam, Situ Patengan ini juga menawarkan sebuah tempat yang historisnya cukup dikenal. Pulau Asmara dan Batu Cinta. Biasanya wisatawan yang datang kesana akan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi ini. Untuk sampai ke batu cinta kita memang harus naik perahu yang bisa kita sewa di tempat. Konon menurut ceritanya, siapapun yang singgah ke Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka akan mendapatkan cinta yang abadi, atau jika pengunjung yang datang bersama pasangannya, maka hubungan mereka akan langgeng. Kawasan Situ Patengan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung. Untuk tiba ke tempat ini Anda dapat melalui kota Ciwidey terlebih dahulu, gerbang utama menuju kawasan wisata Bandung Selatan. Sebelum sampai ketempat ini, Anda akan melewati banyak tempat wisata seperti kawah putih, kolam renang ciwalini, perkemahan rancaupas, dan hamparan luas kebun teh Rancabali. Jika anda masih punya waktu sisa, mungkin Anda bisa menyempatkan diri singgah di lokasi-lokasi wisata ini.

Kawah Putih Tempat ini berada di daerah Ciwidey berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung. Pemandangannya cukup indah, udaranya dingin. Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Di atas gunung, terdapat hamparan pasir berwarna putih, dan ditengahnya terdapat danau berwarna hijau, suatu pemandangan yang cukup kontras. Tempat yang indah ini kabarnya ditemukan oleh seorang Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Beliau tidak percaya dengan cerita penduduk sekitar

Bandung Selatan 27yang mengatakan daerah gunung patuha tersebut angker, karena tempat tinggal jin dan mahluk halus. Sehingga tidak ada binatang yang lewat bahkan burung yang terbang melintasi saja bisa mati. Ternyata ditemukan adanya danau, yang didalamnya terdapat semburan belerang, sehingga binatang tidak suka dengan bau tersebut.

Kebun StrawberryWisata petik strawberry saat ini merupakan wisata yang sangat digemari oleh wisatawan. Strawberry merupakan produk agrowisata unggulan dari kabupaten Bandung, khususnya di daerah Ciwidey. Di daerah ini terdapat banyak sekali kebun strawberry tradisional sampai dengan kebun dengan pengelolaan profesional. Anda bebas memilih kebun mana yang Anda senangi dan memetik sendiri langsung. Cimanggu Daerah Ciwidey sangat kaya dengan sumber air panas alami. Salah satunya dimanfaatkan oleh perum perhutani sebagai kolam renang Cimanggu. Kolam Cimanggu memiliki fasilitas parkir yang luas, tempat bermain anak-anak, dll. Ciwalini Seperti halnya Cimanggu, Ciwalini juga memanfaatkan melimpahnya sumber mata air panas alam. Kolam renang ini berada di lingkungan perkebunan teh Walini yang sejuk. Ranca Upas Sebuah komplek bumi perkemahan yang ada di sekitar areal tanaman Eucalyptus, sejenis tanaman yang berasal dari benua Australia. Kawasan ini berjarak 41 Km dari pusat kota Bandung, dan terletak di ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 18 derajat celcius. Di tempat ini juga terdapat penangkaran rusa yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Bandung Timur 29Selain mengunjungi gedung-gedung bersejarah, banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Kota Bandung, seperti wisata budaya di Saung Angklung Udjo. Berawal dari sebuah rumah tinggal sederhana dengan pekarangan sempit yang digunakan sebagai tempat pertunjukan. Sedikit demi sedikit dari penghasilan sebagai guru di SPGCB dan usaha pembuatan alat musik angklung, calung dan arumba beliau membangun salah satu objek wisata yang penting di Jawa Barat. Saung yang berarti rumah kecil, pondok, dangau/gubuk sementara di sawah, sebagai tempat berteduh untuk menjaga tanaman. Adapun secara umum Saung Angklung Udjo adalah sanggar tempat angklung milik Udjo membawa para pengunjung ke tempat yang berbeda dari kesibukan sehari-hari. Perintisan Saung Angklung dimulai oleh Bapak Udjo Ngalagena (alm) dan Ibu Uum Sumiyati (alm) beserta sepuluh putra-putrinya dimulai pada tahun 1958, untuk ikut melestarikan kesenian khas daerah Jawa Barat dengan mengandalkan semangat gotong royong sesama warga desa yang bertujuan melestarikan alam dan lingkungan. Atas bantuan dan dorongan dari sang guru, Daeng Soetigna, seorang tokoh angklung yang menemukan angklung diatonis dan bantuan dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, Saung Angklung Udjo resmi didirikan pada Januari 1967. Saung Angklung Udjo adalah sanggar seni yang merupakan tempat pelatihan pelatih dan pemain, sentra produksi alat-alat musik yang terbuat dari bambu dan tempat pertunjukan kesenian khas Jawa Barat. Mulai dari pertunjukan musik bambu yang dinamis atraktif, pagelaran kesenian Jawa Barat seperti wayang golek, Rampak Kendang, Pencak Silat, Sendratari, Drama Sunda, Tari Topeng khas Cirebonan, hingga kegiatan pengrajin memproduksi barang kerajinan khas dan alat alat musik bambu. Kesenian Angklung dapat menumbuhkan nilai-nilai positif dalam pembangunan karakter individu, seperti kerjasama, gotong royong, disiplin, kecermatan, ketangkasan, tanggung jawab dan lain-lain. Prinsip 5 M yang diperkenalkan oleh Daeng Soetigna yaitu Mudah, Murah, Mendidik, Menarik dan Masal yang kemudian ditambahkan Meriah oleh Udjo Ngalagena, menjadikan alat musik ini banyak digemari terutama di mancanegara. Kecintaan Udjo terhadap kesenian sunda agaknya ingin ditularkan pada anak-anak dilingkungan sekitarnya. Pemain yang sebagian besar adalah anak-anak dari kampung sekitar Saung biasanya datang pada sore hari untuk bermain bersama temannya dengan bermain angklung. Mereka mendapat pelatihan angklung dan kesenian sunda lainnya tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun, bahkan bila mengikuti pertunjukan mendapat honor bermain. Anak-anak yang menjadi pemain di pertunjukan bambu petang tidak terlihat tegang atau merasa terpaksa, mereka bermain dengan lepas dan tanpa beban. Perasaan gembira yang timbul menunjukkan bahwa itu adalah bukan sekadar pertunjukan tetapi merupakan sarana untuk bermain dengan teman-temannya. Pengunjung seperti disuguhkan kegiatan bermain anak-anak yang spontan tanpa ada aturan harus begini atau begitu. Terkadang gelak tawa terdengar dari pengunjung yang melihat kepolosan seorang anak bermain.

30 Bandung TimurLingkungan sekitar merupakan pendukung akan maju dan berkembangnya Saung Angklung Udjo, tetangga pengrajin alat musik dan anak anak SD hingga SMA sebagai pemain dalam pertunjukan merupakan faktor pendukung yang tidak dapat dihilangkan. Fasilitas yang terdapat di Saung Angklung antara lain Paseban yang digunakan sebagai tempat pertunjukan dan latihan kesenian budaya Sunda mampu menampung 500 pengunjung, Tepas atau halaman belakang yang dapat digunakan sebagai tempat bermain atau sarapan pagi, tempat penjualan souvenir bahkan bagi tamu yang berminat untuk menginap disediakan guest house. Tamu yang datang tidak perlu takut tidak mendapat tempat parkir, pelataran parkir yang luas dapat menampung hingga 15 bus pariwisata. Seni Beladiri Benjang Benjang adalah permainan tradisional, dipercaya sudah berkembang di Pondok Pesantren Ujungberung, Cibolerang dan daerah kabupaten Cinunuk, Bandung. Pemain benjang biasanya bersembahyang terlebih dahulu untuk mendapatkan kemeriahan dan permainan yang adil. Alat yang digunakan untuk mengiringi benjang adalah gendang terbangan (drum yang berbentuk mengerucut yang terletak di tiang bersilang dan dipukul dengan tangan), bedug (drum besar yang digantungkan secara horizontal) dan terompet. Juga banyak dilantunkan lagu-lagu sunda. Seperti umumnya kesenian tradisional Sunda yang selalu mempergunakan lagu untuk mengiringi gerakan-gerakan pemainnya, demikian pula dalam seni benjang, lagu memegang peranan yang cukup penting dalam menampilkan seni benjang. Benjang adalah bentuk gulat seperti sumo, pertarungannya mempunyai aturan utama yaitu mendesak lawan dari gelanggang dengan memakai bahu, dan pemakaian tangan tidak diijinkan. Menurut catatan sejarah, seni benjang sudah populer dipanggungpanggung mulai tahun 1820. Pada jaman itu, pemain benjang yang terkenal antara lain, H. Hayat dan Wiranta dari seda Cinunuk, Bandung. Benjang adalah satu bentuk gulat yang unik dari Jawa Barat, tetapi ada kesamaan dengan daerah-daerah lain seperti: gedou di Aceh; marsurangut di Tapanuli, Sumatra Utara; atol di Rembang; patol di Jawa Timur; bahempas di Banyumas dan sirroto di Bugis/Sulawesi Selatan. Dalam perkembangannya, benjang sudah menjalani perubahan-perubahan kecil. Beberapa pemain benjang mengatakan bahwa permainan benjang adalah sebagai bentuk gulat tradisional, sedangkan bagi yang lain benjang sudah menjadi sejenis pertunjukan yang juga menampilkan penari dengan memakai sarung sambil diringi musik tradisional. Perkembangannya kemudian, beberapa pemain mungkin akan melakukan atraksi seperti memakan gelas pecah atau ayam hidup atau meletakkan batu bara merah-panas di atas kepala mereka. Saat pemain benjang bertarung, mereka masih menggunakan teknik-teknik tradisional seperti nyentok (kepala menanduk) dan ngabeulit (mengunci). Kelompok benjang biasanya terdiri dari sekitar 20 sampai 25 orang termasuk seorang wasit.

32 KulinerBATAGOR BURANGRANGPUSAT : BURANGRANG NO. 7 (seberang Sekolah BPI), (022) 7317894 Bandung COUNTER : PRIMARASA Jl. Kemuning 20, (022) 7206468 Bandung PRIMARASA Jl. Buah Batu 167A, (022) 7311537 Bandung Terbuat dari ikan tenggiri berkualitas dan tahu Bandung yang lembut Rasakan nikmatnya dengan bumbu kacang dicampur dengan kecap manis dan jeruk limau Kini hadir dengan tambahan menu special : Soto Bandung, Gulai Sapi dan Baso Campur Sudah dapat ide untuk makan disaat liburan, santapan harian atau untuk oleh-oleh bagi keluarga tercinta ? Datang saja langsung ke Jalan Burangrang No. 7 (seberang Sekolah BPI) Jangan Salah Pilih ya. !!!..!

WARUNG PeMPeK DeMPOWarung Pempek Dempo : Jl. Burangrang No.7, Bandung Pempek Dempo : Foodcourt Riau Junction, BEC, Kartika Sari Kebon Jukut, Sentra Jajanan Bandung depan Kartika Sari Kebon Kawung, Paskal Hyper Square,Yogya Kepatihan Delivery Order : (022) 70295729 / 70795161 Menyediakan menu pempek, dan masakan khas Palembang, seperti : Kapal Selam, Aneka Pempek Mini, Pempek Kulit, Otak-otak, Model, Lenggang, Tekwan, Pindang Iga, Pindang Ikan Patin, Mie Celor, Nasi Minyak, Es Kacang Merah, dll. Menggunakaan bahanbahan dasar berkualitas didatangkan dari Palembang, khususnya Ikan Tenggiri. Coba!!! Rasakan Bedanya !!!

Directory 33CeMARA KUNINGJl. Jayagiri 2 Mekar Laksana I No.35 Lembang, Bandung, Jawa Barat Telp: (022) 278 7204, Fax: (021) 780 6491 CP: Maria 0817 2304 737 Esia: 021 9296 9502 Flexi: 022 7087 83385 KAMAR TIDUR, 5 KAMAR MANDI, R. KELUARGA, R. MAKAN, DAPUR Weekend/Weekday: Rp. 1.500.000,-

Villa VenetysJl. Maribaya No. 155E Cikidang Lembang Bandung Telp : 022 - 7062 0483 Email : [email protected]

CIPAKU INDAH HOTeLJl. Cipaku Indah XI/ No. 2 Bandung Telp : 022 2010220 Fax : 022 2010223

HYATT ReGeNCY BANDUNGJl. Sumatera No. 51 Bandung Jawa Barat Telp : 022 - 421 1234 Fax : 022 421 0370http:// bandung.regency.hyatt.com

MASON PINe HOTeLJl. Raya Parahyangan KM 1,8 Kota Baru Parahyangan Bandung 40553 Telp : 022 680 3778 Fax : 022 680 3779 Email : [email protected] http://www.masonpinehotel.com