Bandara Ngurah Rai Bali

54
“ PENGHARGAA - KO PEMBANGU DAN FASILITAS P BANG NAMA/INSTITUSI BIDANG KEGIATAN ALAMAT & TELEPON PIMPINAN AN KINERJA PROYEK KONSTRUKS ONSTRUKSI INDONESIA 2013 - JUDUL KARYA : UNAN GEDUNG PARKIR, FLY O PENUNJANG BANDARA INTER NGURAH RAI – BALI KATEGORI GUNAN GEDUNG < 8 LANTAI DIAJUKAN OLEH : : PT. PP (Persero) Tbk. : Construction and Investment N : Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasa 13760 Tel.(021) 8403909 / 84 8403914 : Ir. Bambang Triwibowo SI 2013” OVER RNASIONAL ar Rebo – Jakarta 403883 Fax.(021)

description

Pulau Bali adalah daya tarik utama datangnya wisatawan asing ke Indonesia. Disampingitu, Bali juga akan menjadi tuan rumah pada konferensi APEC (Asia-Pasific EconomicCooperation) yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 ini. Bandar UdaraInternasional Ngurah Rai adalah pintu gerbang bagi seluruh wisatawan maupunrombongan peserta konferensi APEC selama kegiatan di Bali.

Transcript of Bandara Ngurah Rai Bali

Page 1: Bandara Ngurah Rai Bali

“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -

JUDUL KARYA :

PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL

NGURAH RAI – BALI

KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI

DIAJUKAN OLEH :

NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta

13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)

8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -

JUDUL KARYA :

PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL

NGURAH RAI – BALI

KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI

DIAJUKAN OLEH :

NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta

13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)

8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -

JUDUL KARYA :

PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL

NGURAH RAI – BALI

KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI

DIAJUKAN OLEH :

NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta

13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)

8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

Page 2: Bandara Ngurah Rai Bali

Jakarta, 10 Oktober 2013

Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013

I. DATA PROYEK YANG DIAJUKAN

a. Judul/Nama Proyek : Pembangunan Gedung Parkir, Fly Over dan FasilitasPenunjang Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali

b. Lokasi Proyek : Jl. Airport Ngurah Rai, Tuban Badung Bali

c. Kategori Penghargaan :

A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri

B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung2. Pelaksanaan Bangunan Sipil3. Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan

Air Bersih dan Air Limbah

II. DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk

b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914

c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953

d. Jenis Usaha : Construction & Investment

Page 3: Bandara Ngurah Rai Bali

I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]

3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

No Direktur Nama Lengkap & Gelar

1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

Page 4: Bandara Ngurah Rai Bali

1

2. DATA UTAMA PROYEK

2.1. DATA UMUM PROYEK

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Parkir, Fly Over dan Fasilitas

Penunjang Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali

Lokasi : Jl. Airport Ngurah Rai, Tuban Badung Bali

Pemilik : PT. Angkasa Pura 1 (Persero)

Nomor Kontrak :

a. Surat Perjanjian Pemborongan Nomor 47/SPP/PL.02/2011/DU

tanggal 4 November 2011

b. Berita Acara Perubahan Pekerjaan Nomor BA.499/TK.10/2011/DOT

tanggal 23 Desember 2011

c. Adendum Perubahan Tahapan Pembayaran Nomor 35/ASPP/PL.02/2012-DU

tanggal 12 Juni 2012

d. Adendum Pekerjaan Tambah Nomor 45/ASPP/PL.02/2012-DU

tanggal 12 Juli 2013

e. Berita Acara Perubahan Pekerjaan Nomor BA.198/TK.10/2013/TCD-B

tanggal 17 Mei 2013

f. Berita Acara Perubahan Waktu Pekerjaan Nomor BA.314/TK.10/2013-TCD

Tanggal 12 Juli 2013

LOKASI PROYEK

Page 5: Bandara Ngurah Rai Bali

2

Nilai Kontrak Awal : Rp. 341.301.444.000,00 (termasuk PPN)

Nilai Kontrak setelah Addendum : Rp. 391.206.140.000,00 (termasuk PPN)

Konsultan Perencana : Indulexco – Atelier Enam Arsitek (JO)

Konsultan MK : Jaya CM – Emekon Prakasita (JO)

Waktu Pelaksanaan : 871 hari kalender

(14 Juni 2011 sampai dengan 31 Oktober 2013)

Waktu Pemeliharaan : 365 hari kalender

Sifat Kontrak : Lump Sum Fix Price

Uang Muka : Tidak Ada

Sumber Dana : PT. Angkasa Pura 1 (Persero)

Cara Pembayaran : Progress Payment

2.2. GAMBARAN UMUM PROYEK

Pulau Bali adalah daya tarik utama datangnya wisatawan asing ke Indonesia. Disamping

itu, Bali juga akan menjadi tuan rumah pada konferensi APEC (Asia-Pasific Economic

Cooperation) yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 ini. Bandar Udara

Internasional Ngurah Rai adalah pintu gerbang bagi seluruh wisatawan maupun

rombongan peserta konferensi APEC selama kegiatan di Bali.

Bandar Udara Ngurah Rai merupakan salah satu bandara yang paling sibuk di Indonesia,

melayani 14 juta penumpang per tahun dengan pertumbuhan penumpang yang tinggi tiap

tahunnya. Adapun kapasitas terminal lama hanya menampung 7,7 juta penumpang per

tahun, hanya mampu menampung 55% dari total kebutuhan.

Dengan dasar itulah maka pemerintah yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PT. Angkasa

Pura 1 (Persero) merasa perlu melakukan pengembangan secara signifikan agar bandar

udara mampu melayani kebutuhan operasional konferensi APEC dan juga melayani

kebutuhan penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya tersebut.

Pembangunan dan pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai ini dibagi menjadi

13 paket dan PT. PP (Persero) Tbk. mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan Paket

Pembangunan Gedung Parkir, Fly Over dan Fasilitas Penunjang Bandara Internasional

Ngurah Rai Bali, yang terdiri dari Pembangunan Gedung Parkir, Gedung Promenade, Fly

Page 6: Bandara Ngurah Rai Bali

3

Over, Bangunan Kompleks Sekolah, Gedung Aerofood Catering Service, Gedung Kantor

Terpadu dan Bangunan Penunjang lainnya.

Uraian atas bangunan yang dikerjakan oleh PT. PP (Perseo) Tbk adalah sebagai berikut :

a. Gedung Parkir

Berupa bangunan 5 lantai dengan luas bangunan 35.874 m2. Gedung ini dibangun

untuk menggantikan area parkir kendaraan yang berkurang akibat pembangunan

terminal internasional yang baru. Adapun jumlah kendaraan yang dapat ditampung

adalah 796 kendaraan.

b. Gedung Promenade

Bangunan 2 lantai dengan luas bangunan 48.389 m2. Pada gedung ini terdapat

beberapa fungsi, antara lain Baggage Handling System, Ruang Utilitas Bandara,

3

Over, Bangunan Kompleks Sekolah, Gedung Aerofood Catering Service, Gedung Kantor

Terpadu dan Bangunan Penunjang lainnya.

Uraian atas bangunan yang dikerjakan oleh PT. PP (Perseo) Tbk adalah sebagai berikut :

a. Gedung Parkir

Berupa bangunan 5 lantai dengan luas bangunan 35.874 m2. Gedung ini dibangun

untuk menggantikan area parkir kendaraan yang berkurang akibat pembangunan

terminal internasional yang baru. Adapun jumlah kendaraan yang dapat ditampung

adalah 796 kendaraan.

b. Gedung Promenade

Bangunan 2 lantai dengan luas bangunan 48.389 m2. Pada gedung ini terdapat

beberapa fungsi, antara lain Baggage Handling System, Ruang Utilitas Bandara,

3

Over, Bangunan Kompleks Sekolah, Gedung Aerofood Catering Service, Gedung Kantor

Terpadu dan Bangunan Penunjang lainnya.

Uraian atas bangunan yang dikerjakan oleh PT. PP (Perseo) Tbk adalah sebagai berikut :

a. Gedung Parkir

Berupa bangunan 5 lantai dengan luas bangunan 35.874 m2. Gedung ini dibangun

untuk menggantikan area parkir kendaraan yang berkurang akibat pembangunan

terminal internasional yang baru. Adapun jumlah kendaraan yang dapat ditampung

adalah 796 kendaraan.

b. Gedung Promenade

Bangunan 2 lantai dengan luas bangunan 48.389 m2. Pada gedung ini terdapat

beberapa fungsi, antara lain Baggage Handling System, Ruang Utilitas Bandara,

Page 7: Bandara Ngurah Rai Bali

4

Taxipool, Plaza dan di atas area Baggage Handling System akan dibangun Hotel 2

lantai.

c. Fly Over Drop Off dan Pick Up

Adalah semacam jalan layang dengan luas bangunan 19.080 m2. Pada bangunan ini

terdapat 2 fungsi bangunan, yaitu Area Penjemputan (Pick Up) pada lantai 1 dan Area

Pengantaran (Drop Off) pada lantai 2.

d. Bangunan Kompleks Sekolah

Adalah kompleks sekolah dengan luas bangunan 3.493 m2 yang terdiri atas bangunan

Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Pembangunan

kompleks sekolah ini dilaksanakan untuk menggantikan kompleks sekolah eksisting

yang lahannya digunakan untuk pengembangan Bandar Udara Internasional Ngurah

Rai Bali

e. Gedung Aerofood Catering Service

Gedung seluas 6.608 m2 yang dibangun untuk menggantikan Gedung Aerofood

Catering Service lama yang lahannya digunakan untuk perluasan apron.

f. Gedung Kantor Terpadu

Gedung seluas 3.280 m2 yang dibangun menyediakan area perkantoran untuk instansi-

instansi yang berhubungan dengan kegiatan bandar udara.

g. Renovasi Terminal Domestik Eksisting

Dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan yang lebih

kepada penumpang.

Page 8: Bandara Ngurah Rai Bali

5

3. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

3.2. HAL SPESIFIK/KHUSUS DAN RESPON KONTRAKTOR

a. Aspek Teknis

1. Dilaksanakan di Area Bandar Udara yang Beroperasi.

Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan proyek yang

relatif rumit karena proses pembangunannya dilaksanakan di atas bandar udara

eksisting yang harus tetap beroperasi sehingga metode kerja, lahan dan waktu

kerja dipengaruhi oleh operasional bandar udara.

2. Interfacing dengan Jaringan Eksisting.

Terkait operasional bandar udara yang harus terus berjalan, di seluruh area proyek

juga terdapat jaringan kabel dan pipa yang tertanam dengan kedalaman beragam.

Kondisi tersebut menjadi lebih buruk karena kurang detail dan lengkapnya as-built

drawing pekerjaan terdahulu sehingga harus dilkakukan investigasi ulang untuk

memastikan posisi jaringan eksisting tersebut terhadap bangunan yang akan

didirikan.

3. Interfacing dengan Pekerjaan Paket Lain.

Karena Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dibagi

menjadi 13 paket yang dilaksanakan secara bersamaan dalam area yang sama pula,

maka timbul adanya konflik kepentingan dan ketergantungan antar paket. Adapun

ketergantungan antar paket yang terjadi pada Pekerjaan Paket 2 adalah sebagai

berikut :

5

3. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

3.2. HAL SPESIFIK/KHUSUS DAN RESPON KONTRAKTOR

a. Aspek Teknis

1. Dilaksanakan di Area Bandar Udara yang Beroperasi.

Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan proyek yang

relatif rumit karena proses pembangunannya dilaksanakan di atas bandar udara

eksisting yang harus tetap beroperasi sehingga metode kerja, lahan dan waktu

kerja dipengaruhi oleh operasional bandar udara.

2. Interfacing dengan Jaringan Eksisting.

Terkait operasional bandar udara yang harus terus berjalan, di seluruh area proyek

juga terdapat jaringan kabel dan pipa yang tertanam dengan kedalaman beragam.

Kondisi tersebut menjadi lebih buruk karena kurang detail dan lengkapnya as-built

drawing pekerjaan terdahulu sehingga harus dilkakukan investigasi ulang untuk

memastikan posisi jaringan eksisting tersebut terhadap bangunan yang akan

didirikan.

3. Interfacing dengan Pekerjaan Paket Lain.

Karena Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dibagi

menjadi 13 paket yang dilaksanakan secara bersamaan dalam area yang sama pula,

maka timbul adanya konflik kepentingan dan ketergantungan antar paket. Adapun

ketergantungan antar paket yang terjadi pada Pekerjaan Paket 2 adalah sebagai

berikut :

5

3. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

3.2. HAL SPESIFIK/KHUSUS DAN RESPON KONTRAKTOR

a. Aspek Teknis

1. Dilaksanakan di Area Bandar Udara yang Beroperasi.

Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan proyek yang

relatif rumit karena proses pembangunannya dilaksanakan di atas bandar udara

eksisting yang harus tetap beroperasi sehingga metode kerja, lahan dan waktu

kerja dipengaruhi oleh operasional bandar udara.

2. Interfacing dengan Jaringan Eksisting.

Terkait operasional bandar udara yang harus terus berjalan, di seluruh area proyek

juga terdapat jaringan kabel dan pipa yang tertanam dengan kedalaman beragam.

Kondisi tersebut menjadi lebih buruk karena kurang detail dan lengkapnya as-built

drawing pekerjaan terdahulu sehingga harus dilkakukan investigasi ulang untuk

memastikan posisi jaringan eksisting tersebut terhadap bangunan yang akan

didirikan.

3. Interfacing dengan Pekerjaan Paket Lain.

Karena Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dibagi

menjadi 13 paket yang dilaksanakan secara bersamaan dalam area yang sama pula,

maka timbul adanya konflik kepentingan dan ketergantungan antar paket. Adapun

ketergantungan antar paket yang terjadi pada Pekerjaan Paket 2 adalah sebagai

berikut :

Page 9: Bandara Ngurah Rai Bali

6

- Gedung promenade berkaitan terdapat tunnel untuk Baggage Handling System

yang terhubung dengan pelaksana pekerjaan Terminal Internasional (Paket 3).

- Lahan untuk pembangunan Flyover, Drop Off & Pick-up baru diserahkan Juli

2012, karena pada area tersebut masih terdapat akses sementara untuk kendaraan

penumpang bandar udara. Adapun jalur akses permanen termasuk.

- Gedung Parkir sudah dapat dimulai pelaksanaannya sejak terbitnya Surat Perintah

Pelaksanaan Kerja (SPPK) pada tanggal 14 Juni 2011. Namun area yang sdh dapat

dikerjakan baru sebagian kecilnya saja, sedangkan sebagian besar area masih

terdapat bangunan sekolah dan masih digunakan sebagai akses kendaraan

sementara sampai dengan Juli 2012.

b. Administrasi Kontrak

Sifat kontrak untuk proyek ini adalah Lumpsum Fix Price. Owner tidak memberikan

uang muka kepada kontraktor, sedangkan sistem pembayaran pada kontrak awal

adalah sebagai berikut :

1. Pembayaran 10% pada saat progress mencapai 15% (Retensi 5% dipotong di

awal)

2. Pembayaran 15% pada saat progress mencapai 30%

3. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 55%

4. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 80%

5. Pembayaran 20% pada saat progress mencapai 100% (BAST 1)

6. Pembayaran Retensi 5%, setelah masa pemeliharaan 365 hari kalender

6

- Gedung promenade berkaitan terdapat tunnel untuk Baggage Handling System

yang terhubung dengan pelaksana pekerjaan Terminal Internasional (Paket 3).

- Lahan untuk pembangunan Flyover, Drop Off & Pick-up baru diserahkan Juli

2012, karena pada area tersebut masih terdapat akses sementara untuk kendaraan

penumpang bandar udara. Adapun jalur akses permanen termasuk.

- Gedung Parkir sudah dapat dimulai pelaksanaannya sejak terbitnya Surat Perintah

Pelaksanaan Kerja (SPPK) pada tanggal 14 Juni 2011. Namun area yang sdh dapat

dikerjakan baru sebagian kecilnya saja, sedangkan sebagian besar area masih

terdapat bangunan sekolah dan masih digunakan sebagai akses kendaraan

sementara sampai dengan Juli 2012.

b. Administrasi Kontrak

Sifat kontrak untuk proyek ini adalah Lumpsum Fix Price. Owner tidak memberikan

uang muka kepada kontraktor, sedangkan sistem pembayaran pada kontrak awal

adalah sebagai berikut :

1. Pembayaran 10% pada saat progress mencapai 15% (Retensi 5% dipotong di

awal)

2. Pembayaran 15% pada saat progress mencapai 30%

3. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 55%

4. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 80%

5. Pembayaran 20% pada saat progress mencapai 100% (BAST 1)

6. Pembayaran Retensi 5%, setelah masa pemeliharaan 365 hari kalender

6

- Gedung promenade berkaitan terdapat tunnel untuk Baggage Handling System

yang terhubung dengan pelaksana pekerjaan Terminal Internasional (Paket 3).

- Lahan untuk pembangunan Flyover, Drop Off & Pick-up baru diserahkan Juli

2012, karena pada area tersebut masih terdapat akses sementara untuk kendaraan

penumpang bandar udara. Adapun jalur akses permanen termasuk.

- Gedung Parkir sudah dapat dimulai pelaksanaannya sejak terbitnya Surat Perintah

Pelaksanaan Kerja (SPPK) pada tanggal 14 Juni 2011. Namun area yang sdh dapat

dikerjakan baru sebagian kecilnya saja, sedangkan sebagian besar area masih

terdapat bangunan sekolah dan masih digunakan sebagai akses kendaraan

sementara sampai dengan Juli 2012.

b. Administrasi Kontrak

Sifat kontrak untuk proyek ini adalah Lumpsum Fix Price. Owner tidak memberikan

uang muka kepada kontraktor, sedangkan sistem pembayaran pada kontrak awal

adalah sebagai berikut :

1. Pembayaran 10% pada saat progress mencapai 15% (Retensi 5% dipotong di

awal)

2. Pembayaran 15% pada saat progress mencapai 30%

3. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 55%

4. Pembayaran 25% pada saat progress mencapai 80%

5. Pembayaran 20% pada saat progress mencapai 100% (BAST 1)

6. Pembayaran Retensi 5%, setelah masa pemeliharaan 365 hari kalender

Page 10: Bandara Ngurah Rai Bali

7

Kondisi pembayaran yang tanpa uang muka dan pembayaran sesuai batasan progress

tersebut jelas sangat memberatkan konnttraktor dalam hal cash flow. Ditengah

perjalanan proyek, kontraktor menyampaikan kondisi lapangan yang tidak dapat

dilaksanakan sesuai dengan perencanaan di awal dan mengakibatkan beratnya usaha

kontraktor untuk dapat mencapai progress guna kepentingan penagihan. Setelah

melalui proses diskusi dan evaluasi bersama, dilakukan perubahan tahapan

pembayaran yang tertuang dalam Adendum Perubahan Tahapan Pembayaran Nomor

35/ASPP/PL.02/2012-DU tanggal 12 Juni 2012, dengan perincian sebagai berikut :

1. Pembayaran 10% pada saat progress mencapai 15% (Retensi 5% dipotong di

awal)

2. Pembayaran 5% pada saat progress mencapai 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 50%,

55%, 60%, 65%, 70%, 75%, 80%, 85%, 90%, 95% dan 100%

3. Pembayaran Retensi 5%, setelah masa pemeliharaan 365 hari kalender

Perubahan tahapan pembayaran tersebut sangat membantu dalam meningkatkan

kinerja kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan.

c. Aspek K3 dan Lingkungan

Proyek Pengembangan Pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali

dilakukan pada area eksisting bandara yang tetap beroperasi, sehingga demi menjaga

keberlangsungan operasional bandara dan tetap memberikan kenyamanan penumpang

maka PT. Angkasa Pura 1 (Persero) menerapkan standar Alat Pelindung Diri (APD)

yang lengkap seperti helm, rompi dan sepatu keselamatan. Kebersihan dan kerapian di

lingkungan proyek juga harus tetap terjaga. Disamping itu, agar aktivitas pekerjaan

konstruksi tidak mengganggu kenyamanan penumpang, maka metode kerja maupun

peralatan yang digunakan juga harus direncanakan dengan cermat dan tepat.

PT. PP (Persero) Tbk. sebagai green contractor tentu sangat mendukung penuh

ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh Pemberi Tugas, karena secara keseluruhan

PT. PP (Persero) Tbk. juga menerapkan standar yang sangat baik untuk safety,

housekeeping maupun lingkungan di seluruh proyek-proyeknya.

Page 11: Bandara Ngurah Rai Bali

8

3.3. KEUNIKAN BANGUNAN

a. Desain

Konsep desain Bandara Internasional Ngurah Rai Bali adalah perpaduan antara

bangunan yang maju dan modern, namun juga memasukkan unsur-unsur kebudayaan

Bali. Bangunan dengan unsur kebudayaan Bali ini merupakan hal yang wajib

dilaksanakan, mengingat pemerintah daerah dan masyarakat Bali sangat fokus

terhadap kelestarian budayanya.

Pada paket pekerjaan yang dilaksanakan PT. PP (Persero) Tbk, unsur alam dan

kebudayaan Bali tergambar jelas pada bangunan berikut :

1. Gedung Parkir

Gedung Parkir didesain dengan konsep terasering sawah yang mengadopsi

persawahan dan sistem pengairannya yang ada di daerah Ubud Bali, yang terkenal

dengan keindahan alamnya dan persawahan yang masih terjaga dengan baik.

2. Gedung Promenade

Gedung Promenade merupakan salah satu bangunan penunjang yang ada di proyek

ini. Bangunan Promenade ditujukan untuk fasilitas public dan komersil. Secara

penggunaan, bangunan ini akan didatangi oleh banyak penumpang sehingga ciri

khas Bali di bangunan ini harus tetap terjaga. Unsur Bali di bangunan ini terdiri

atas sebuah Candi Bentar yang merupakan pintu gerbang khas Bali. Selain itu pada

sekeliling atap juga dibuat pagar dengan desain khas Bali. Dinding luarnya pun

menggunakan motif tapak dara yang sangat lazim di Bali.

Page 12: Bandara Ngurah Rai Bali

9

b. Teknologi Konstruksi

b.1. Penggunanaan Alat Georadar untuk Mendeteksi Keberadaan Jaringan Eksisting

Proyek ini dikerjakan diatas lahan bandara eksisting yang terdapat banyakjaringan utilitas berupa pipa dan kabel di dalam tanah. Jaringan utilitas tersebutharus dijaga dengan sangat hati-hati, karena apabila terjadi gangguan ataukerusakan, maka akan terjadi pula gangguan pada fasilitas penumpang danpenerbangan.

Sebenarnya sudah ada gambar terlaksana (asbuilt drawing) untuk pekerjaanjaringan utiitas tersebut, namun kondisinya kurang lengkap dan kurang sesuaidengan kondisi lapangan. Maka untuk menghindari terganggunya jaringaneksisting akibat pengerjaan struktur bawah, kontraktor berinisiatif untukmelakukan investigasi ulang di lapangan.

Investigasi ulang dilakukan dengan 2 metode. Metode pertama adalah investigasimanual, yaitu dengan membuat galian manual pada area-area yang akandipancang. Sedangkan metode investigasi kedua adalah dengan menggunakan alatGeoradar, dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Pulse Ekko 1000 antena 450 MHz :Radar console / control unit, dengan catu daya 12 voltLaptop sebagai pengatur modul transmitterReceiver dan display

2. IDS antenna 900 Mhz

b.2. Pemancangan Menggunakan Alat Pancang Hydrolis

Mempertimbangkan kondisi tanah eksisting yang berupa tanah pasir dan lokasi

proyek yang berada di tengah fasilitas publik, maka harus dipilih alat yang tidak

Page 13: Bandara Ngurah Rai Bali

10

menimbulkan gangguan pada ketenangan dan kenyamanan lingkungan. Untuk

pekerjaan pemancangan, di proyek ini munggunakan alat pancang yang ramah

lingkungan, yaitu alat pancang hidrolis type ZYJ kapasitas 420 ton.

Kelebihan alat pancang ini antara lain sebagai berikut :

- Tidak menimbulkan getaran- Tidak menimbulkan kebisingan- Kekuatan daya dukung tanah dapat diketahui secara langsung melalui dial

gauge

b.3. Penerapan Metode Pracetak (Precast Concrete)

Sebagai salah satu solusi dalam menyikapi pembebasan lahan yang dilakukan

secara parsial, menyesuaikan kebutuhan operasional bandar udara, maka PT.PP

(Persero) melaksanakan Metode Pracetak (Precast Concrete). Elemen bangunan

yang dibuat precast antara lain Half-Slab Precast pada plat lantai Gedung Parkir,

Parapet Fly Over, bahkan pada pagar keliling yang berciri khas Bali.

c. Teknologi Bahan Bangunan

- Tiang pancang spunpile diameter 450 mm yang digunakan adalah tipe A3 ex PT.

Wijaya Karya Beton

- Mutu beton f’c 35 MPa pada seluruh komponen struktur

- Penggunaan Bioseptictank

- GRC motif tapak dara

Page 14: Bandara Ngurah Rai Bali

11

3.4. PENGGUNAAN MATERIAL, ALAT DAN ALAT BANTU PRODUK DALAM

NEGERI

Material yang digunakan pada proyek ini hampir seluruhnya menggunakan produk

dalam negeri. Material-material dominan yang menggunakan produk dalam negeri

diantaranya adalah :

1. Besi beton menggunakan besi beton yang di produksi oleh PT. Krakatau Steel

2. Beton ready mix menggunakan beton lokal yang semua bahan dasarnya

menggunakan bahan alam dan Portland Cement produk dalam negeri

3. Batu alam dan bali style menggunakan produk pengrajin dari Bali

4. PC Abu-abu menggunakan semen tonasa yang merupakan produk dalam negeri

5. Aluminium menggunakan produk PT. Alexindo

6. Kaca menggunakan produk PT. Asahimas

7. Keramik Homogenous Tile menggunakan produk ex Roman dan Granito

8. Sanitair menggunakan produk Ex. Toto

Page 15: Bandara Ngurah Rai Bali

12

4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK

4.1. Struktur Organisasi Proyek

Gambar. Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek meliputi susunan personel yang terlibat dalam suatu proyek

beserta penjelasan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Personel yang termasuk

dalam struktur organisasi proyek inilah yang harus menjalankan manajemen proyek

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan target waktu, biaya dan kualitas

yang diharapkan.

Adapun uraian tugas dari personel inti adalah, sebagai berikut :

1. Project Manager

a. Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan.

b. Bertanggung jawab terhadap masalah di lapangan, tugas dan wewenang yang

diterapkannya.

2. AMINULLOH

PROJECT MANAGER

ISWANTO.A

QUALITY CONTROL

TUDE VIDYA SASMITA

SITA ADMINISTRATIONMANAGER

SITE ENGINEERINGMANAGER

SITE OPERATIONMANAGER

SYAMSUDIN BARKAH WIDI S HENDRO

1. SUHERMAN

RIBUT ARIYANTO COST CONTROL

AKUNTANSI SITE ENGINEER

KUSWIBOWO HERI K 1. LINGGAR PRASETYO H.

2. DOLLY ABU ZAIN

GENERAL AFFAIR

REFFI DWI INSANI

QUANTITY SURVEYOR

MUCHLIS A. PUTRA

DRAFTER

PERALATAN

1. ABDUL MALIK

2. IMAM

2. ZULHAM

2. HARTOYO

PENGENDALIAN DOKUMEN

DIAH RAHMAWATI

LOGISTIK

1. RUSDI

2. MOH. EFENDI

GENERALSUPERINTENDENT

SUGIARTO

SUPERINTENDENT -G.PARKIR & FLY OVER

ERRI HERMAWAN

YUDI RIANTO

GENERALSUPERINTENDENT

SUMARYADI

SUPERINTENDENT -PROMENADE

SUHERI

EFENDI

PUTU

SOEMARGIONO

SITE OPERATIONMANAGER

SAFETY, HEALTH &ENVIRONMENT

1. YUDI NURJATMIKO

SURVEYOR

KRISNAWAN SURVEYOR

SYAIPUL

SUPERINTENDENT -ME

SUBARKAH

PASKA HUTAGALUNG

IQBAL

Page 16: Bandara Ngurah Rai Bali

13

c. Memimpin pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di proyek.

d. Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Rencana Mutu Proyek (RMP) dan

Rencana Masa Pemeliharaan Proyek (RMPP).

e. Mengajukan penggunaan supplier subkontraktor, konsultan atau badan penguji

terutama yang berpengaruh terhadap mutu kepada wilayah yang diambil dari

daftar supplier, subkontraktor, konsultan atau badan penguji terseleksi dari kantor

wilayah.

f. Memantau penanganan terhadap material yang dipasok pelanggan.

g. Bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan pelaksanaan (terhadap

kontrak).

h. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatannya terhadap pelaksanaan

penyelesaian keluhan pelanggan.

i. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan RMP.

j. Mengkoordinir penyelesaian produk yang tidak sesuai (PTS).

k. Mengkoordinir tanda-tanda identifikasi di lapangan

l. Memonitor pembuatan laporan rutin ke Wilayah tentang progress Proyek, Risalah

RTM dan laporan keluhan pelanggan.

m. Mengevaluasi laporan yang dibuat oleh bagian-bagian yang terlibat sesuai

ketentuan perusahaan.

n. Mewakili perusahaan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pihak luar

(Direksi Proyek, Konsultan dan Pemilik)

o. Menyelesaikan masalah dengan pihak berwenang/pemerintah.

p. Melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Kepala Wilayah yang berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan dan kebijaksanaan perusahaan.

q. Melakukan pengawasan mutu dan keselamatan kerja.

r. Mengadakan pembinaan pada karyawan demi peningkatan kemampuan secara

optimal pada bidang tugasnya masing-masing.

s. Mengatur hubungan antara staf dengan pihak luar.

t. Menempatkan personil yang cakap selama masa pemeliharaan proyek sampai

penyerahan pekerjaan yang kedua.

Page 17: Bandara Ngurah Rai Bali

14

2. Site Engineering Manager

a. Membuat Perencanaan Operasional meliputi ; Rencana Anggaran Pelaksanaan

Kendali (RAPK) , CASH FLOW, dan melaksanakan pengawasan biaya (

membuat EBPP) dan pengawasan cash in & cash out

b. Membuat laporan-laporan Proyek (mingguan, bulanan dsb) dan progress fisik

mingguan & bulanan

c. Melakukan seleksi dan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier

d. Melaksanakan Pengawasan Mutu Produk melalui jadwal inspeksi

e. Melaksanakan Pengawasan pendatangan material

f. Melaksanakan Pengawasan Jadwal pendatangan dan maintenance peralatan

g. Mengadakan Value Engineering terhadap perencanaan Proyek.

h. Menyiapkan Job List sesuai dengan tahap pekerjaan untuk keperluan Project

Manager.

i. Membuat laporan penutupan Proyek.

j. Membuat Perencanaan Quality Plan, Site Instalation & Metode Pelaksanaan

k. Membuat Perencanaan Shop Drawing & perhitungan konstruksi yg diperlukan

l. Membuat Perencanaan Schedulling

m. Mengadakan komunikasi dengan klien/ perencana/ pengawas dalam bidang-

bidang teknis operasional.

3. Site Operation Manager

a. Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan Proyek

b. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.

c. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standart mutu yang

ditetapkan.

d. Mengkoordinir General Superintendent dan Superintendent melakukan

pengecekan terhadap pengukuran prestasi mandor,tenaga kerja harian dll.

e. Mengkoordinir General Superintendent dan Superintendent utk membuat SPK ke

mandor , SPP, BPB, bon penerimaan dari mandor

f. Meneliti dan mensahkan tagihan mandor dan sub kontraktor yang berhubungan

dengan volume phisik dan harga satuan.

g. Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor dan menilai

kemampuannya sesuai standar atau tidak.

Page 18: Bandara Ngurah Rai Bali

15

h. Melaksanakan pengujian-pengujian laboratoris yang diperlukan guna meyakinkan

bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan mutu yang dikehendaki.

i. Membina General Superintendent dan Superintendent guna peningkatan

kinerjanya dalam mendukung visi perusahaan.

4. Site Administration Manager

a. Pembuatan laporan keuangan / laporan kas Bank Proyek.

b. Ketepatan / kelengkapan pengiriman laporan-laporan ke Wilayah (kas bank

transistoris, daftar hutang dan lain-lain).

c. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar.

d. Melayani tamu-tamu dari intern maupun ekstern dan tugas umum.

e. Mengisi data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.

f. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.

g. Mengadakan opname kas setiap akhir bulan.

h. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.

i. Pembuatan laporan akuntansi proyek setiap akhir bulan.

j. Menyiapkan dan menyelesaikan perpajakan / retribusi.

k. Mengurus tagihan, koordinasi dengan urusan teknik dan selalu melaporkan

perkembangan proses tagihan / termijn ke Wilayah (Kepala Bagian Administrasi

atau Kepala Seksi Keuangan).

l. Membantu Project Manager dalam bidangnya, terutama menyangkut sumber daya

manusia dan keuangan.

m. Menyusun konsep permintaan dana ke BOM (Board of Management) sesuai

dengan Kebutuhan Pelaksanaan Pekerjaan.

n. Memelihara bukti-bukti kerjanya.

Page 19: Bandara Ngurah Rai Bali

16

4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi

Gambar. Flowchart Pekerjaan

16

4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi

Gambar. Flowchart Pekerjaan

16

4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi

Gambar. Flowchart Pekerjaan

Page 20: Bandara Ngurah Rai Bali

17

4.2.1. Pekerjaan Persiapan

4.2.1.1. Site Instalation & Traffic Management

Gambar. Site Installation Gedung Parkir

EDIT

1. Pos Pengamanan

2. Muster Point/Titik kumpul

3. Ruang K3L & P3K

4. Kontainer Keet

5. Adm Gudang

6. Gudang semen

7. Workshop Mekanik

8. Tanki solar & genset

9. Pabrikasi bekisting

10. Pabrikasi Besi

11. Area Stock Besi

12. Washing Bay

13. Musholla

14. Area Bahan & Limbah B3

15. Zona Merokok

16. APAR

17. Toilet Portable

12 3

4

56

7

89

10

14

11

12

13

15

16

16

16

1616

17

Jalur Evakuasi

4

4

1. Pos Pengamanan & P3K

2. Muster Point/Titik kumpul

3. Area Stock Besi

4. Pabrikasi Besi

5. Pabrikasi Bekisting

6. Gudang Material

7. Workshop Mekanik

8. Toilet Portable

9. APAR

1

32

45

67

Jalur Evakuasi

8 99

9

9

10. Washing Bay

10

Page 21: Bandara Ngurah Rai Bali

18

Gambar. Site Installation Gedung Promenade

Gambar. Traffic Management

Site installation dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah pelaksanaan

proyek di lapangan dan dengan trafic management yang baik sehingga menunjang

kelancaran dan ketertiban proyek.

4.2.1.2. Pos Jaga dan Pagar Proyek

Page 22: Bandara Ngurah Rai Bali

19

Gambar. Pos Jaga dan Pagar Proyek

4.2.1.3. Gudang Material & Alat Kerja

4.2.1.4. Kantor Kontraktor

Gambar. Peta Kantor Kontraktor

4.2.1.5. Stock Yard

Stock yard digunakan untuk besi, pasir, maupun material lain yang tidak

terpengaruh oleh air. Stock yard dibuat tanpa atap.

Gambar. Stock Yard

lokasi

Page 23: Bandara Ngurah Rai Bali

20

4.2.2. Pekerjaan Persiapan Lahan

Persiapan lahan di lokasi Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional

Ngurah Rai dilaksanakan dengan sangat cermat dan hati-hati. Selain untuk

menjaga seluruh jaringan eksisting di atas maupun di dalam tanah, namun juga

harus memperhatikan kelestarian lingkungan hijau di kawasan bandara.

Sebagai penerapan atas usaha pelestarian lingkungan tersebut, di proyek ini pohon-

pohon eksisting yang diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu pohon yang dapat

dipotong dan dibuang dan pohon yang harus dipindahkan dalam kondisi hidup ke

tempat baru. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada jenis dan dimensi

diameter pohon. Untuk pohon berdiameter lebih dari 30 centimeter, harus

dipindahkan dalam kondisi hidup.

Gambar. Pembersihan Lahan Dengan Alat Berat

Urutan pembersihan lokasi dengan metode pemindahan pohon:

1. Siram tanaman dengan air yang cukup banyak agar tanah mudah untuk digali

2. Gali dengan minimal diameter keliling 1 meter dari batang pohon

3. Pasang tiang untuk menopang tanaman dengan diameter lebih dari 1 meter

4. Gali lubang hingga membentuk setengah bola disekeliling akar.

5. Bungkus akar dengan karung agar perakarannya tidak rusak

6. Miringkan tanaman dengan satu persatu melepaskan tiang penyangga

Page 24: Bandara Ngurah Rai Bali

21

7. Potong daun paling bawah dari tanaman untuk mencegah evaporasi. Dan

bungkus daun yang tersisa agar tidak rusak ketika dipindahkan

Gambar. Pohon disiram Dengan Air Sebelum Digali

8. Bungkus batang tanaman dengan karung agar durinya tidak melukai

9. Sebelumnya gali lubang dengan diameter minimal 3 meter dan kedalaman

lubang sama dengan kedalaman lubang sebelum tanaman dipindahkan.

10. Sebaiknya perlahan-lahan dalam memindahkan tanaman apalagi pada bagian

akar karena dapat merusak sistem perakaran.

11. Ketika menanam pada lubang yang baru sebaiknya daerah pangkal pohon

yang biasanya ditumbuhi akar tertutup oleh tanah.

Gambar. Pemindahan Tanaman

12. Siram tanaman secara rutin dan berikan hormon untuk pertumbuhan akar.

Page 25: Bandara Ngurah Rai Bali

22

Gambar. Penyiraman Tanaman Secara Rutin

4.2.3. Pekerjaan Scanning Jaringan

Proyek ini dikerjakan diatas lahan bandara eksisting yang terdapat banyakjaringan utilitas dalam tanah. Dan dengan adanya proyek tidak boleh menggangguoperasional bandara. Maka untuk meminimalisir terganggunya jaringan eksistingakibat pengerjaan struktur bawah, kontraktor berinisiatif untuk melakukanscanning jaringan dengan georadar.Dengan hasil pemetaan jaringan ini diharapkan jaringan yang ada tidak tergangguketika proses pembangunan. Dalam pelaksanaannya, meskipun sudah ada petajaringan hasil scanning dan as built drawing, kontraktor tetap berhati-hati denganmelakukan pekerjaan galian setempat untuk memastikan bahwa tidak ada jaringanyang terganggu.

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:1. Pulse Ekko 1000 antena 450 MHz :

Radar console / control unitCatu daya 12 voltlaptop sebagai pengatur modul transmitterReceiver dan displayKabel transmitter dan receiver

2. IDS antenna 900 Mhz

Adapun urutan kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:1. Perataan tanah. Untuk memudahkan dalam pengambilan data, IDS diberi

lintasan dari multiplek. Tidak bersentuhan langsung dengan tanah.2. Menentukan lintasan dengan arah utara-selatan dan barat-timur3. Pembuatan lintasan pengukuran ground penetrating radar yang relatif tegak

lurus dengan informasi keberadaan utilitas. Hal ini dilakukan untukmempermudah indikasi reflektor hiperbola dari data radar yang dihasilkan.

4. Pengukuran titik ujung lintasan dengan total station. Untuk memudahkandalam penggambaran secara detail lokasi dari lintasan tersebut, yang nantinyamemudahkan dalam mem-plot lokasi objek utilitas hasil survey georadar

Page 26: Bandara Ngurah Rai Bali

23

5. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan (Pulse Ekko 1000 antena 450 MHzdan IDS antena 900 MHz). Elemen transmitter dan receiver tergabung didalam satu antena dan sistem tersebut memberikan subsuperficial single point.

6. Menggerakkan pasangan antenna sepanjang permukaan tanah di lintasan yangtelah ditentukan.

7. Antena Tx Rx menjadi satu, sesuai dengan frekuensi antena radar yangdigunakan yaitu 450 MHz atau 900 MHz.

8. Tampilan gambar yang dihasilkan berupa penampang Ground PenetratingRadar (GPR) yang menerus.

9. Pengolahan data. Bertujuan untuk menghasilkan peta-peta penampang GPRdengan perbandingan sinyal terhadap noise (S/N) yang tinggi, sehinggaberdasarkan penampang GPR tersebut dapat ditafsirkan keadaan dan bentukdari objek bawah permukaan sesuai target yang diinginkan.

Gambar. Pelaksanaan Pekerjaan Scanning Jaringan

Page 27: Bandara Ngurah Rai Bali

24

Gambar. Lintasan Scanning Jaringan di Gedung Parkir

Gambar. Scanning Jaringan di Gedung Promenade

Pada lokasi gedung promenade jaringan mekanikal dan elektrikalnya terlalubanyak, maka scanning area dilakukan secara strimin dengan jarak petak 8m x 8mmenyeluruh seluruh bangunan.

Page 28: Bandara Ngurah Rai Bali

25

Gambar. Hasil Scanning Jaringan

4.2.4. Pekerjaan Pemancangan

Hampir sebagian besar dari Proyek Pengembangan Bandar Udara Ngurah Rai inimengunakan pondasi tiang pancang dengan diameter 450mm, dengan kedalamanyang bervariasi adapun spesifikasi alat pancang yang digunakan adalah alatpancang dengan type ZYJ 420 ton.

Alat pancang jenis ini merupakan alat pancang hidrulis dengan beberapakelebihan:

1. Bebas getar2. Bebas bising3. Kekuatan daya dukung tiang pancang dapat diketahui secara langsung

PEMUKIMAN PADATPEMUKIMAN PADATPEMUKIMAN PADAT

PARKIR

KUTA

BATAS KONSTRUKSI TAHAP-1

JALAN VIP(JV)

JALAN VIP(JV)

PT. GAPURA ANGKASA

PEM

UK

IMAN

PAD

AT

BA

TAS

KO

NS

TRU

KS

I TAH

AP

-1S

TA 0+600

PT. JASA ANGKASA PURA

JUMLAH PARKIR 1.812 MOBIL

B737-400

B737-400

BUS

EXISTING LOKASIKANTOR AD. BANDARA

BAK AIR

KANTOR POLISI

GEDUNG WISTHI SABHA

GARDULISTRIK

RUA NG GENSET

KUTA

BATAS KONSTRUKSI TAHAP-1

BAGGAGE CLAIM AREA BAGGAGE CLAIM AREA

WSS NO. 21

THERMAL STORAGE TANK

TERMINATION BOX5000x5000x3000mm

TRENCH M&E 3000x2000mm

TREN

CH M

&E 30

00x2

000m

mTR

ENCH

M&E

3000

x200

0mm

TRENCH M&E 3000x2000mm

TRENCH M&E 2400x3000mm

TRENCH DALAM 3500mmUNTUK CROSING KE TERMINATION BOX

TREN

CH M

&E 30

00x2

000m

m

TREN

CH M

&E 30

00x2

000m

m

TRENCH M&E 3000x2000mm

TRENCH M&E 3000x2000mm TRENCH M&E 3000x2000mm TRENCH M&E 3000x2000mm

A

Legend a :

Pipa HydrantAir KotorAir BersihPipa BBMPipa ChillerKabel Feeder

Central RefrigerationBuilding (CRB),

Bangunan Promenade

A

Page 29: Bandara Ngurah Rai Bali

26

Gambar. Alat Pancang

Proses pemancangan:

a. Alat pancang terlebih dahulu di levelkan sama tinggi dengan alat Nevo Bundardidalam kabin

b. Tiang pancang diletakan pada posisi alat klem

Gambar. Pancang Pada Posisi Alat Klem

c. Tiang pancang diatur ketegakkanya dengan bantuan waterpas dan theodolitd. Tiang pancang yang sudah tegak, dijepit dengan kleme. Selanjutnya, klem akan ditekan ke bawah dengan tabung hydrulis, sepanjang

1,6mf. Setelah itu klem pancang dilepas dan ditarik ke atas dengan tabung hydarulis

sampai ke posisi semuala, begitu seterusnya sampai dicapai kedalaman yangdiinginkan.

g. Apabila dirasa perlu karena daya dukung belum mampu maka dilakukanpenyambungan tiang pancang dengan penegelasan.

h. Penggunaan Dolly / Ruyung dibagian akhir tiang pancang untuk menambahkedalaman tiang pancang.

Page 30: Bandara Ngurah Rai Bali

27

i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.

j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.

Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan

Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan

27

i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.

j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.

Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan

Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan

27

i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.

j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.

Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan

Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan

Page 31: Bandara Ngurah Rai Bali

28

Gambar. Zoning Pekerjaan Struktur

4.2.5. Pekerjaan Pile Cap & Tie Beam

Pekerjaan pile cap dilaksanakan setelah pekerjaan pemancangan selesai

dilaksanakan, pile cap ini berfungsi untuk mengikat tiang pancang yang satu

dengan tiang pancang yang lain. Ukuran dan besaran dimensi pile cap bervariasi

tergantung dari posisi as bangunan dan daya dukung dari masing-masing luasan

bangunan tersebut.

Adapun data-data dari pile cap adalah sebagai berikut:

1. Bekisting pile cap : multiplek & batako

2. Dimensi pile cap : bervariasi

3. Tulangan pilcap : besi beton BJTD 40 dan BJTC 24

4. Mutu beton : f’c 35 MPa

Page 32: Bandara Ngurah Rai Bali

29

Gambar. WBS Pekerjaan Pile Cap & Tie Beam

Gambar. Pekerjaan Pile Cap & Tie Beam

MULAI

LANTAI KERJA

OK ? REVISI

INSPEKSI OLEHINSPECTOR MK

PERSETUJUAN GAMBAR YANG TELAHDIAJUKAN KE KONSULTAN MK

OK

TIDAK OK

PEMBESIAN

BEKISTING

A

REVISI

PENGECORAN

A

BONGKAR BEKISTING

CURING

SELESAI

Galian, potong tiang pancang, cor lantai kerja Pembesian Pile Cap & Tie Beam

Pengecoran Pile Cap & Tie Beam Hasil Pengecoran Pile Cap & Tie Beam

Page 33: Bandara Ngurah Rai Bali

30

4.2.6. PEKERJAAN KOLOM

Pekerjaan kolom dilaksanakan setelah plat lantai dikerjakan, untuk pembesian

kolom ditanam pada saat pekerjaan pile cap dikerjakan

Gambar. WBS Pekerjaan Kolom

Adapun spesifikasi untuk pekerjaan kolom adalah sebagai berikut:

1. Bekisting kolom : Multiplek 12mm (system)

Khusus kolom bulat menggunakan bekisting ex

Hidawood

2. Pembesian : BJTD U40 & BJTP U24

3. Mutu beton : Ready mix f’c 35 MPa

4. Dimensi kolom : 60 x 60, diameter 90 cm, 110 cm, 125 cm,

150 cm dan 195 cm

5. Finishing kolom : Expose dan Cat expoxy

MULAI

PEMBESIAN

CHECK PERBAIKI

INSPEKSI KE-1

PERSIAPAN PANEL BEKISTING& SCAFFOLDING

A

- SURVEY

- SHOP DRAWINGPERSIAPAN PEMBESIAN

FABRIKASI

BEKISTING

OK

TIDAKOK

PERBAIKI

OK

TIDAKOK

A

PEMBERSIHAN

INSPEKSI KE-2

PENGECORAN

OK

TIDAKOK

PERBAIKI

BONGKAR BEKISTING

CURING

SELESAI

Page 34: Bandara Ngurah Rai Bali

31

Gambar. Pekerjaan Kolom

Untuk menghasilkan kualitas pertemuan antara balok & kolom yang baik, pada proyek ini

kepala kolom dicor bersamaan dengan cor kolom.

Cek pembesian kolom Cek kekuatan dan vertikalitas bekisting

Pengecoran kolom Hasil pengecoran kolom

31

Gambar. Pekerjaan Kolom

Untuk menghasilkan kualitas pertemuan antara balok & kolom yang baik, pada proyek ini

kepala kolom dicor bersamaan dengan cor kolom.

Cek pembesian kolom Cek kekuatan dan vertikalitas bekisting

Pengecoran kolom Hasil pengecoran kolom

31

Gambar. Pekerjaan Kolom

Untuk menghasilkan kualitas pertemuan antara balok & kolom yang baik, pada proyek ini

kepala kolom dicor bersamaan dengan cor kolom.

Cek pembesian kolom Cek kekuatan dan vertikalitas bekisting

Pengecoran kolom Hasil pengecoran kolom

Page 35: Bandara Ngurah Rai Bali

32

4.2.7. PEKERJAAN BALOK DAN PLAT

Terkait dengan metode precast half slab yang diterapkan di proyek ini, maka untuk

pengecoran balok hanya sampai 75% dari tinggi balok. Sisanya dicor bersamaan

dengan pengecoran topping slab.

Adapun spesifikasi dari pekerjaan Balok & plat adalah sebagai berikut:

1. Bekisting balok : Multiplek 12mm

2. Besi tulangan balok : BJTD U40 dan BJTP U24

3. Dimensi balok : Bervariasi

4. Mutu beton : Ready mix fc 35 Mpa

5. Finishing beton : Expose

6. Bekisting plat : Prcast half slab

7. Besi tulangan plat : BJTP U24

8. Dimensi plat : Bervariasi

9. Mutu beton plat : Readymix Fc 35 Mpa

10. Finishing : Expose floorharderner trowel finish

Gambar. WBS Pekerjaan Balok dan Plat

MULAI

BEKISTING

CHECK PERBAIKI

INSPEKSI KE-1

PERSIAPAN PANEL BEKISTING& SCAFFOLDING

A

- SURVEY

- SHOP DRAWINGPERSIAPAN PEMBESIAN

FABRIKASI

PEMBESIAN

OK

TIDAKOK

PERBAIKI

OK

TIDAKOK

A

PEMBERSIHAN

INSPEKSI KE-2

PENGECORAN

OK

TIDAKOK

PERBAIKI

CURING

BONGKAR BEKISTING

SELESAI

Page 36: Bandara Ngurah Rai Bali

33

Gambar. Pekerjaan Balok dan Plat

4.2.8. PEKERJAAN ARSITEKTUR BALI

Pekerjaan arsitektur yang khusus di proyek ini adalah adanya style bali seperti candi

bentar, patung, ornamen-ornemen bali, pura (padmasari dan penunggu karang), dll.

Dalam hal ini kontraktor bekerjasama dengan subkon lokal Bali yang kredibel untuk

mengerjakan pekerjaan tersebut.

Cek pembesian Balok Hasil Pengecoran Balok

Cek pembesian Plat Hasil Pengecoran Plat

Page 37: Bandara Ngurah Rai Bali

34

Gambar. Pekerjaan Arsitektur Bali di Proyek Bandara Ngurah Rai

4.2.9. Rencana Jadwal Pelaksanaan Proyek (Master Schedule)

Master schedule terlampir

4.2.10. Project Quality Plan

a. Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP

untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

dengan tetap mengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan

kepuasan kepada pelanggan.

Page 38: Bandara Ngurah Rai Bali

35

Gambar. Company Policy

b. Organisasi pengendalian quality proyek

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target

mutu suatu perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan

kepuasan bagi pelanggan yang nantinya akan berdampak positif bagi citra

perusahaan. Data organisasi pengendalian quality proyek terlampir.

Page 39: Bandara Ngurah Rai Bali

36

c. Project Quality Plan

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target

sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu

produk yang dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.

d. Quality Procedure utama

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur

yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk

mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai

project quality prosedur terlampir.

36

c. Project Quality Plan

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target

sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu

produk yang dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.

d. Quality Procedure utama

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur

yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk

mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai

project quality prosedur terlampir.

36

c. Project Quality Plan

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target

sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu

produk yang dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.

d. Quality Procedure utama

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur

yang merupakan alur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk

mencapai target kualiatas/mutu yang dicita-citakan perusahaan. Data mengenai

project quality prosedur terlampir.

Page 40: Bandara Ngurah Rai Bali

37

4.2.11. Project Safety Plan

a. Organisasi Safety

Untuk pelaksanaan keselamatan dalam proyek yang menjadi koordinator dan

penanggung jawab dilapangan dipegang oleh project manager dan dibawahnya

ada SHE-O (Safety Health Environment Officer).

b. Daftar Isi Safety Plan

Kebijakan K3 Perusahaan. Perusahan juga menerapkan standar keselamatan

disetiap proyeknya.

SAFETY PLAN di JUKLAKGambar. Company Policy

c. Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek

ISWANTO AMPERAWANPROJECT MANAGER

(KETUA)

SYAMSUDIN

SITE ADMINISTRATION MANAGER

(KOORDINATOR AREA KANTOR)

SOEMARGONO

SITE OPERATIONAL MANAGER

(KOORDINATOR AREA LAPANGAN)

YUDI AGUS NSHEO

(SEKRETARIS)

JANJI KARYAWAN/PEKERJAKAMI KARYAWAN/PEKERJA PROYEK DENGANINI BERJANJI :

1. MENGUTAMAKAN KESELAMATAN KERJADALAM SETIAP PEKERJAAN

2. TIDAK ADA TOLERANSI TERHADAPSETIAP PELANGGARAN K3

3. AKAN MENTAATI PERATURAN-PERATURAN KESELAMATAN KERJA

4. BERSEDIA DIKENAKAN SANKSI ATASPELANGGARAN K3

37

4.2.11. Project Safety Plan

a. Organisasi Safety

Untuk pelaksanaan keselamatan dalam proyek yang menjadi koordinator dan

penanggung jawab dilapangan dipegang oleh project manager dan dibawahnya

ada SHE-O (Safety Health Environment Officer).

b. Daftar Isi Safety Plan

Kebijakan K3 Perusahaan. Perusahan juga menerapkan standar keselamatan

disetiap proyeknya.

SAFETY PLAN di JUKLAKGambar. Company Policy

c. Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek

ISWANTO AMPERAWANPROJECT MANAGER

(KETUA)

SYAMSUDIN

SITE ADMINISTRATION MANAGER

(KOORDINATOR AREA KANTOR)

SOEMARGONO

SITE OPERATIONAL MANAGER

(KOORDINATOR AREA LAPANGAN)

YUDI AGUS NSHEO

(SEKRETARIS)

JANJI KARYAWAN/PEKERJAKAMI KARYAWAN/PEKERJA PROYEK DENGANINI BERJANJI :

1. MENGUTAMAKAN KESELAMATAN KERJADALAM SETIAP PEKERJAAN

2. TIDAK ADA TOLERANSI TERHADAPSETIAP PELANGGARAN K3

3. AKAN MENTAATI PERATURAN-PERATURAN KESELAMATAN KERJA

4. BERSEDIA DIKENAKAN SANKSI ATASPELANGGARAN K3

37

4.2.11. Project Safety Plan

a. Organisasi Safety

Untuk pelaksanaan keselamatan dalam proyek yang menjadi koordinator dan

penanggung jawab dilapangan dipegang oleh project manager dan dibawahnya

ada SHE-O (Safety Health Environment Officer).

b. Daftar Isi Safety Plan

Kebijakan K3 Perusahaan. Perusahan juga menerapkan standar keselamatan

disetiap proyeknya.

SAFETY PLAN di JUKLAKGambar. Company Policy

c. Deklarasi Kesadaran K3 di Proyek

ISWANTO AMPERAWANPROJECT MANAGER

(KETUA)

SYAMSUDIN

SITE ADMINISTRATION MANAGER

(KOORDINATOR AREA KANTOR)

SOEMARGONO

SITE OPERATIONAL MANAGER

(KOORDINATOR AREA LAPANGAN)

YUDI AGUS NSHEO

(SEKRETARIS)

Page 41: Bandara Ngurah Rai Bali

38

TARGET :

• ZERO ACCIDENT

• WAJIB HELM & ALAT SAFETY LAINNYA

• MATERIAL TERTATA RAPI

• PROYEK BERSIH, RAPI DAN SEHAT

d. Agenda kegiatan K3

Agar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dilapangan,SHE-O menjadwalkan

program kerja K3, program kerja ini merupakan standart yang ditetapkan oleh

perusahaan kepada setiap proyeknya.

e. Program Kerja K3

Safety Talk Mingguan, dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Pada

pertemuan rutin mingguan ini dibahas dan didiskusikan seluruh masalah yang

berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama

masa pelaksanaan kostruksi.

38

TARGET :

• ZERO ACCIDENT

• WAJIB HELM & ALAT SAFETY LAINNYA

• MATERIAL TERTATA RAPI

• PROYEK BERSIH, RAPI DAN SEHAT

d. Agenda kegiatan K3

Agar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dilapangan,SHE-O menjadwalkan

program kerja K3, program kerja ini merupakan standart yang ditetapkan oleh

perusahaan kepada setiap proyeknya.

e. Program Kerja K3

Safety Talk Mingguan, dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Pada

pertemuan rutin mingguan ini dibahas dan didiskusikan seluruh masalah yang

berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama

masa pelaksanaan kostruksi.

38

TARGET :

• ZERO ACCIDENT

• WAJIB HELM & ALAT SAFETY LAINNYA

• MATERIAL TERTATA RAPI

• PROYEK BERSIH, RAPI DAN SEHAT

d. Agenda kegiatan K3

Agar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dilapangan,SHE-O menjadwalkan

program kerja K3, program kerja ini merupakan standart yang ditetapkan oleh

perusahaan kepada setiap proyeknya.

e. Program Kerja K3

Safety Talk Mingguan, dihadiri oleh seluruh karyawan dan pekerja. Pada

pertemuan rutin mingguan ini dibahas dan didiskusikan seluruh masalah yang

berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ditemukan selama

masa pelaksanaan kostruksi.

Page 42: Bandara Ngurah Rai Bali

39

Gambar. Pelaksanaan Safety Mingguan Proyek

Safety Meeting, dihadiri oleh mandor untuk membahas aplikasi K3 di

lapangan dan mengantisipasi adanya kesulitan & tantangan di waktu

mendatang.

Gambar. Pelaksanaan Safety Meeting

Safety Induction, diberikan kepada seluruh tenaga kerja yang baru agar

mereka mengerti tentang peraturan-peraturan yang berlaku dan tahu akan

kewajiban yang harus mereka penuhi selama bekerja di Proyek ini.

Senam Mingguan, dihadiri oleh seluruh staff dan pekerja untuk menjaga

kebugaran tubuh sekaligus menjadi ajang untuk meningkatkan keakraban antar

personil proyek.

Page 43: Bandara Ngurah Rai Bali

40

Gambar. Pelaksanaan Senam Mingguan

Training First Aid, training diadakan bekerjasama dengan PMI. Bertujuan

untuk meningkatkan keahlian personil proyek dalam memberikan pertolongan

pertama.

Gambar. Pelaksanaan Training First Aid

Simulasi Tanggap Darurat Tsunami, Terkait lokasi proyek yang berada tidak

jauh dari pantai terdapat potensi tsunami dirasa perlu untuk diadakan simulasi

tanggap darurat bencana tsunami. Semua karyawan yang berada di kantor dan

pekerja yang ada di lapangan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Page 44: Bandara Ngurah Rai Bali

41

f. Program Kerja K3

Tabel. Agenda Rutin SHE

Tabel. Schedule Training Keselamatan Kerja

g. Penggunaan APD Saat Bekerja

Penggunaan APD (Alat Pengaman Diri) pada pekerja proyek diharapkan dapat

mengurangi terjadinya kecelakaan.

AKTIVITAS SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

SAFETYINDUCTION

XXX XXX XXX XXX XXX XXX

SAFETY PATROL XXX XXX XXX XXX XXX XXX

SAFETY TALK XXX

SAFETY MEETING XXX

SAFETYINSPECTION

XXX

JUMAT BERSIH XXX

MATERI Q1 Q2 Q3 Q4

JUNI-AUG SEPT-NOV DES-FEB MAR-MEI

PPGD/FIRST AID XXX XXX

TRAINING PEMADAMANKEBAKARAN/FIRE

XXX XXX XXX XXX

TRAINING PEKERJAAN DIKETINGGIAN

XXX XXX

SIMULASI TANGGAPDARURAT

XXX XXX

Topik keamanan &ketertiban

Kepolisian,adat

Page 45: Bandara Ngurah Rai Bali

42

Gambar. Training Penggunaan APD Oleh SHE Officer dan Pelaksanaannya di Lapangan

h. Standar Alat Pengaman Diri

Gambar. Standar Alat Pengaman Diri

Full BodyHarness

Kaca matapelindungHelm

Proyek

Tutuptelinga

Talihelm

Sarung tangan

Sepatusafety

Page 46: Bandara Ngurah Rai Bali

43

i. Standar Helm Proyek

Selain untuk menjaga keselamatan, helm juga berfungsi untuk identifikasi

antara staff, tamu dan pekerja. Berikut ini merupakan helm standar yang

digunakan pada proyek Bandara Ngurah Rai.

Gambar. Standar Helm Proyek

j. Pagar Pengaman

Pagar pengaman dipasang di area-area yang rawan untuk mencegah terjadinya

kecelakaan berupa tertimpa benda dari atas maupun terjatuh dari ketinggian.

HELM & ROMPIMANDOR/SUBKON

HELMKARYAWAN PP( PUTIH BERGARIS )

HELM TAMU( PUTIH POLOS )

= UNTUK SEM,SAM,SOM

= UNTUK SP

= UNTUK GSP

= UNTUK PM

ROMPIWARNA HIJAU

HELMWARNA KUNING

1 2 3

CONTOHHELM PROYEK

1.HELM PP

1.HELM PEKERJA

Page 47: Bandara Ngurah Rai Bali

44

Gambar. Safety Railing

5. INOVASI

Beberapa inovasi yang dilakukan pada proyek Bandara Ngurah Rai ini, antara lain :

5.1. Precast Half Slab

Pada awalnya desain struktur Gedung Parkir menggunakan metode cor insitu. Namun

terkait kondisi lapangan pada waktu itu, selain banyak jaringan eksisting bawah tanah

juga terdapat lensa tanah pada kedalaman 4 m sehingga perencana memutuskan untuk

redesain dan pekerjaan dilapangan di hold sampai ada desain baru.

Untuk mengoptimalkan waktu dan sumber daya yang ada, pihak kontraktor

mengajukan usulan metode precast half slab.

Keuntungan dari penggunaan metode ini antara lain:

a. Kualitas beton lebih baik karena

b. Memerlukan lebih sedikit perancah

c. Kebersihan di lapangan lebih terjaga

d. SDM yang diperlukan lebih sedikit

e. Biaya lebih kecil

f. Waktu yang lebih cepat karena half slab dapat diproduksi terlebih dahulu

Urutan Pekerjaan Precast Half Slab:

a. Bersihkan bed precast

b. Pasang pembesian

Page 48: Bandara Ngurah Rai Bali

45

c. Pasang lifting hook

d. Pengecoran

e. Pengangkatan ke stock yard

f. Install sesuai dengan type produksi

Pembesian Precast Half Slab Pengecoran

Pengangkatan ke Stock Yard Install Sesuai Type

Gambar. Urutan Pekerjaan Precast Half Slab

Gambar. Hasil Pekerjaan Precast Half Slab

Page 49: Bandara Ngurah Rai Bali

46

5.2. Penggunaan Plat Baja Untuk Bekisting Pile Cap

Penggunaan material batako untuk bekisting memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a. Hanya dapat digunakan sekali pakai

b. Material tidak kedap air sehingga ketika pengecoran sebagian air dalam beton akan

tersedot.

c. Proses pemasangan yang lama karena masih memerlukan adukan spesi.

d. Menggunakan banyak material pasir dari alam.

Oleh karena itu, kontraktor menggunakan plat baja sebagai pengganti material batako

untuk bekisting pile cap. Penggunaan baja sebagai bekisting memiliki beberapa

keunggulan antara lain:

a. Material dapat dipakai berulang kali sehingga lebih ramah lingkungan

b. Material kedap air

c. Proses pemasangan lebih cepat karena sudah dipabrikasi sebelumnya menurut type

pile cap yang ada

d. Tingkat presisi lebih tinggi

e.

Gambar. Penggunaan Material Baja Untuk Bekisting Pile Cap

Page 50: Bandara Ngurah Rai Bali

47

6. REALISASI PEKERJAAN

6.1.Metode Pelaksanaan

Pada proyek ini terjadi beberapa kali perubahan desain yang disebabkan karena

banyak hal, antara lain:

a. Banyak terdapat instalasi jaringan bawah tanah eksisting yang kompleks.

Karena itu diperlukan kehati-hatian ekstra ketika mengerjakan pekerjaan

khususnya struktur bawah. Dalam hal ini kontraktor sudah berupaya untuk

melakukan scanning jaringan dengan georadar bekerjasama dengan BPPT.

b. Berjalannya proyek tidak boleh mengganggu operasional bandara. Hal ini

mengakibatkan serah terima lahan dilakukan secara parsial.

c. Terdapat pekerjaan paket lain yang bersinggungan yang berada di lokasi paket

#2.

d. Perbedaan antara asumsi desain awal dan kondisi lapangan. Hal ini membuat

perencana memutuskan untuk redesain, yaitu: adanya lensa tanah pada

kedalaman 4 m di gedung parkir, terdapat gedung CRB eksisting yang harus

tetap beroperasi untuk suplai AC bandara yang terletak di lokasi pembangunan

gedung promenade.

e. Terdapat pekerjaan tambah Gedung ACS (Aerowisata Catering Service) dan

Gedung Kantor Terpadu.

6.2.Jadwal Pelaksanaan Proyek

Pada proyek ini terdapat addedum waktu yang awalnya sampai 14 Juli 2013

diperpanjang sampai dengan 15 September 2013 karena adanya beberapa pekerjaan

tambah.

6.3.Project Quality Plan

6.4.Project Safety Plan

Pada proyek ini aspek safety plan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pihak

subkon maupun mandor berkomitmen dengan perjanjian yang sudah dibuat diawal.

Agenda kegiatan untuk meningkatkan kesadaran safety seperti : Safety Talk, SHE

Meeting, SHE Patrol, dll berjalan dengan baik.

Page 51: Bandara Ngurah Rai Bali

48

6.5.Penghargaan

Penghargaan adalah suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh owner atas

kepuasan kinerja kontraktor dalam Proyek Bandara Ngurah Rai. Pada progress

pekerjaan 10%, 50% dilaksanakan customer satisfaction survey atas hasil kinerja

kontraktor. Hasil dari costumer satisfaction survey menunjukkan bahwa owner

merasa sangat puas atas kinerja PP, baik dari segi kualitas maupun waktu.

Gambar. Customer Satisfaction Questionnaire Progress 10%

Proyek ini juga mewakili PT.PP (Persero) Tbk untuk audit ISO 9001 & OHSAS

18001 dengan hasil yang memuaskan. Sehingga PT.PP (Persero) Tbk dapat

mempertahankan sertifikasi tersebut. Para auditor pun menilai baik atas kinerja

proyek Bandara Ngurah Rai dan berharap agar prestasi tersebut dapat

dipertahankan.

48

6.5.Penghargaan

Penghargaan adalah suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh owner atas

kepuasan kinerja kontraktor dalam Proyek Bandara Ngurah Rai. Pada progress

pekerjaan 10%, 50% dilaksanakan customer satisfaction survey atas hasil kinerja

kontraktor. Hasil dari costumer satisfaction survey menunjukkan bahwa owner

merasa sangat puas atas kinerja PP, baik dari segi kualitas maupun waktu.

Gambar. Customer Satisfaction Questionnaire Progress 10%

Proyek ini juga mewakili PT.PP (Persero) Tbk untuk audit ISO 9001 & OHSAS

18001 dengan hasil yang memuaskan. Sehingga PT.PP (Persero) Tbk dapat

mempertahankan sertifikasi tersebut. Para auditor pun menilai baik atas kinerja

proyek Bandara Ngurah Rai dan berharap agar prestasi tersebut dapat

dipertahankan.

48

6.5.Penghargaan

Penghargaan adalah suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh owner atas

kepuasan kinerja kontraktor dalam Proyek Bandara Ngurah Rai. Pada progress

pekerjaan 10%, 50% dilaksanakan customer satisfaction survey atas hasil kinerja

kontraktor. Hasil dari costumer satisfaction survey menunjukkan bahwa owner

merasa sangat puas atas kinerja PP, baik dari segi kualitas maupun waktu.

Gambar. Customer Satisfaction Questionnaire Progress 10%

Proyek ini juga mewakili PT.PP (Persero) Tbk untuk audit ISO 9001 & OHSAS

18001 dengan hasil yang memuaskan. Sehingga PT.PP (Persero) Tbk dapat

mempertahankan sertifikasi tersebut. Para auditor pun menilai baik atas kinerja

proyek Bandara Ngurah Rai dan berharap agar prestasi tersebut dapat

dipertahankan.

Page 52: Bandara Ngurah Rai Bali

49

Gambar. Testimoni Tim Auditor LRQA

6.6 Penanganan atas Permasalahan di Lapangan

6.6.1. Kondisi Daya Dukung Tanah yang Tidak Merata

Untuk pondasi tiang pancang yang digunakan di Gedung Parkir, Flyover

dan Gedung Promenade mensyaratkan daya dukung 120 ton/titik pancang.

Pada kenyataanya, sesuai data pengujian tanah dan juga kondisi di lapangan,

tanah keras yang memenuhi daya dukung yang diharapkan terletak pada

kedalaman yang sangat bervariasi.

Untuk mengatasinya, Konsultan Perencana mengintruksikan

dilaksanakannya pengujian tanah ulang pada area Gedung Parkir dan

Gedung Promenade. Hasil dari pengujian tersebut memperlihatkan adanya

lensa tanah keras yang relatif tipis pada kedalaman 3-5 meter. Meski

memiliki daya dukung tinggi, namun karena relatif tipis maka pemancangan

harus dapat menembus lensa tanah keras tersebut dan mencapai lapisan

tanah keras yang sebenarnya di kedalaman 10-18 meter.

Untuk dapat menembus lapisan lensa tanah keras tersebut, PT.PP (Persero)

Tbk diinstruksikan untuk melakukan preboring sebelum pemancangan.

Dengan metode tersebut, pada titik pemancangan harus dilakukan pemboran

tanah dengan diameter 500 milimeter sampai kedalaman 6 meter. Setelah

tercipta lubang, baru pemancangan dilaksanakan pada titik tersebut. Dengan

didahului pemboran dan kemudian dilakukan pemancangan seperti biasa,

Page 53: Bandara Ngurah Rai Bali

50

maka pemancangan dapat menembus tanah keras dan mencapai kedalaman

yang direkomendasikan.

Dalam kasus ini, PT. PP (Persero) Tbk mendapatkan 2 item pekerjaan

tambah yaitu pengujian tanah dan juga pekerjaan preboring.

6.6.2. Lahan Gedung Parkir Diserahkan secara Parsial

Dikarenakan lahan masih digunakan untuk operasional Bandar udara dan

juga masih terdapat bangunan kompleks sekolah yang harus direlokasi,

maka pelaksanaan pekerjaan Gedung Parkir tidak dapat dilaksanakan secara

frontal dan bersamaan. Untuk mengefektifkan waktu pelaksanaan, maka PT.

PP (Persero) Tbk mengajukan redesain struktur Gedung Parkir, yaitu

dengan menerapkan metode pracetak pada plat lantai (half slab precast).

Penerapan metode ini juga mengharuskan dilakukannya review desain

struktur atas secara keseluruhan.

Mempertimbangkan kondisi aktual saat itu dan nilai tambah dari

pelaksanaan metode pracetak ini, maka pemberi tugas menyetujui

dilakukannya review desain dan pengitungan ulang terhadap volume dan

biaya pekerjaan Gedung Parkir.

Page 54: Bandara Ngurah Rai Bali

DOKUMENTASI PROYEKa. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech