bandara-b1-5hal

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bandar udara merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi udara, khususnya Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana transportasi udara sangat beperan penting bagi kelancaran aktivitas penduduknya. Bandar udara juga berperan dalam menunjang, menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah karena berfungsi sebagai pintu gerbang suatu daerah. Bandara Juanda merupakan bandar udara internasional yang memegang peranan penting dalam pergerakan dan pertumbuhan ekonomi serta merupakan salah satu pintu gerbang menuju propinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu propinsi terbesar di Indonesia. Bandara Juanda yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I ini berada Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Tiap tahunnya, jumlah penumpang di Bandara Juanda, baik internasional maupun domestik mengalami peningkatan. Data peningkatan jumlah penumpang sejak tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 : Jumlah Penumpang Bandara Juanda dari tahun 2005 – Oktober 2010 2005 2006 2007 2008 2009 Okt-2010 DOMESTIK DATANG 3,423,835 3,766,395 3,907,031 3,765,862 4,631,457 4,204,331 BERANGKAT 3,256,158 3,507,830 3,572,705 3,539,582 4,265,708 4,053,117 SUB JUMLAH 6,679,993 7,274,225 7,479,736 7,305,444 8,897,165 8,257,448 INTERNASIONAL DATANG 426,138 379,905 480,570 544,725 595,318 484,087 BERANGKAT 365,329 415,326 456,984 459,721 542,976 466,621 SUB JUMLAH 791,467 795,231 937,554 1,004,446 1,138,294 950,708 JUMLAH 7,471,460 8,069,456 8,417,290 8,309,890 10,035,459 9,208,156 (Sumber : PT Angkasa Pura I Persero)

Transcript of bandara-b1-5hal

Page 1: bandara-b1-5hal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Bandar udara merupakan prasarana penting dalam

kegiatan transportasi udara, khususnya Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana transportasi udara sangat beperan penting bagi kelancaran aktivitas penduduknya. Bandar udara juga berperan dalam menunjang, menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah karena berfungsi sebagai pintu gerbang suatu daerah.

Bandara Juanda merupakan bandar udara internasional yang memegang peranan penting dalam pergerakan dan pertumbuhan ekonomi serta merupakan salah satu pintu gerbang menuju propinsi Jawa Timur yang merupakan salah satu propinsi terbesar di Indonesia. Bandara Juanda yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I ini berada Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya.

Tiap tahunnya, jumlah penumpang di Bandara Juanda, baik internasional maupun domestik mengalami peningkatan. Data peningkatan jumlah penumpang sejak tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 : Jumlah Penumpang Bandara Juanda dari tahun 2005 – Oktober 2010

2005 2006 2007 2008 2009 Okt-2010

DOMESTIK

DATANG 3,423,835 3,766,395 3,907,031 3,765,862 4,631,457 4,204,331

BERANGKAT 3,256,158 3,507,830 3,572,705 3,539,582 4,265,708 4,053,117

SUB JUMLAH 6,679,993 7,274,225 7,479,736 7,305,444 8,897,165 8,257,448

INTERNASIONAL

DATANG 426,138 379,905 480,570 544,725 595,318 484,087

BERANGKAT 365,329 415,326 456,984 459,721 542,976 466,621

SUB JUMLAH 791,467 795,231 937,554 1,004,446 1,138,294 950,708

JUMLAH 7,471,460 8,069,456 8,417,290 8,309,890 10,035,459 9,208,156

(Sumber : PT Angkasa Pura I Persero)

Page 2: bandara-b1-5hal

2

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa jumlah penumpang di Bandara Juanda tiap tahunnya mencapai 10 juta penumpang. Padahal, kapasitas ruang tunggu Bandara Juanda saat ini hanya 6,5 juta penumpang per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa bandara udara kurang bisa menampung peningkatan jumlah penumpang di Bandara Juanda.

Terminal penumpang merupakan salah satu bagian dari Bandara Juanda yang memiliki peran fungsi yang sangat penting karena merupakan tempat berlangsungnya seluruh kegiatan penumpang sebelum akhirnya penumpang memasuki pesawat udara. Jika kapasitas terminal penumpang Bandara Juanda saat ini sudah overload, tentu kenyaman penumpang akan terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu evaluasi mengenai kinerja terminal penumpang yang ada di Bandara Juanda saat ini, khususnya di check-in area, ruang tunggu keberangkatan, dan baggage claim area yang menjadi lokasi-lokasi penting dalam kegiatan pemrosesan penumpang. Selain itu, berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:SKEP/91/V/2007 tentang Penilaian Kinerja Bandar Udara, pasal 2 ayat 3, disebutkan bahwa terminal penumpang adalah salah satu obyek dari bandara yang kinerja aspek pelayanannya perlu dievaluasi. Oleh karena itu, penulis merasa perlu adanya suatu evaluasi mengenai kinerja di terminal penumpang.

Pada Tugas Akhir ini, penulis hanya mengkhususkan evaluasi kinerja pada terminal penumpang internasional. Untuk evaluasi kinerja di check-in area, penulis akan mengolah data service time

kondisi eksisting di loket check-in dan security check-in yang didapat dengan cara survey langsung dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil survey di loket check-in akan dibandingkan dengan service time standar berdasarkan

Page 3: bandara-b1-5hal

3

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara. Apabila tidak memenuhi service time standar, maka akan dilakukan perhitungan jumlah loket check-in berdasarkan standar dari SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first out). Sedangkan hasil survey service time di security check-in akan langsung diolah untuk diperhitungkan kebutuhan security check-in berdasarkan perhitungan FIFO.

Untuk evaluasi kinerja di ruang tunggu keberangkatan, penulis akan menghitung kapasitas eksisting masing-masing ruang tunggu di terminal internasional. Apabila jumlah penumpang berangkat lebih besar daripada kapasitas yang tersedia, akan dilakukan perhitungan level of service kondisi eksisting dan kebutuhan luasan masing-masing ruang tunggu keberangkatan berdasarkan standar dari berdasarkan SNI 03-7046-2004.

Setelah itu. akan dilakukan pula perhitungan forecasting untuk perkiraan jumlah penumpang selama 5 tahun ke depan. Forecasting dilakukan dengan memperhatikan tren pertumbuhan penumpang selama 5 tahun sebelumnya yang diaplikasikan pada perkiraan penumpang selama 5 tahun ke depan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapa kebutuhan jumlah loket check-in

menggunakan standar dari SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first out) dengan service

time standar minimum dan maksimum berdasarkan SKEP/77/VI/2005?

2. Bagaimana jumlah loket check-in kondisi eksisting jika dibandingkan dengan jumlah loket check-in eksisting menggunakan perhitungan standar dari SNI

Page 4: bandara-b1-5hal

4

03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first

out) ? 3. Bagaimana jumlah security check-in kondisi eksisting

jika dibandingkan dengan jumlah security check-in

eksisting menggunakan perhitungan FIFO (First in first out) ?

4. Dengan jumlah penumpang berangkat kondisi eksisting saat peak hour, berapa kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh masing-masing ruang tunggu keberangkatan?

5. Dengan jumlah penumpang berangkat kondisi eksisting saat peak hour, bagaimana level of service (LOS) masing-masing ruang tunggu keberangkatan dan berapa kebutuhan luasan masing-masing ruang tunggu?

6. Dengan jumlah penumpang datang kondisi eksisting saat peak hour, berapa kebutuhan luas baggage claim

area dan kebutuhan jumlah baggage claim devices? 7. Dengan karakteristik pertumbuhan penumpang di

terminal internasional selama 5 tahun terakhir, berapa perkiraan jumlah penumpang bila dilakukan forecasting untuk 5 tahun ke depan dan bagaimana jika dibandingkan dengan kapasitas terminal internasional Bandar Juanda saat ini?

8. Dengan menggunakan standar THPH (Typical Peak

Hour Passanger) dari FAA, berapa jumlah penumpang rencana pada saat peak hour dan bagaimana jika dibandingkan dengan kapasitas check-in area saat ini?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui kebutuhan jumlah loket check-in berdasarkan service time minimum dan maksimum berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/77/VI/2005.

Page 5: bandara-b1-5hal

5

2. Mengetahui perbandingan antara jumlah loket check-

in kondisi eksisting dengan jumlah loket check-in berdasarkan perhitungan standar dari SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first out).

3. Mengetahui perbandingan antara security check-in kondisi eksisting dengan jumlah loket security check-

in berdasarkan perhitungan FIFO (First in first out). 4. Mengetahui kapasitas maksimum yang dapat dilayani

oleh masing-masing ruang tunggu keberangkatan. 5. Mengetahui level of service (LOS) dan kebutuhan

luas masing-masing ruang tunggu keberangkatan. 6. Mengetahui kebutuhan luas baggage claim area dan

perbandingannya dengan luas baggage claim area kondisi eksisting serta mengetahui kebutuhan jumlah baggage claim devices dan perbandingannya dengan luas baggage claim devices kondisi eksisting.

7. Mengetahui perkiraan jumlah penumpang internasional selama 5 tahun ke depan dan perbandingannya dengan kapasitas terminal internasional Juanda saat ini.

8. Mengetahui jumlah penumpang saat peak hour rencana

1.4 Manfaat

1. Mengetahui tingkat pelayanan dari check-in area,

ruang tunggu keberangkatan, dan baggage claim area terminal internasional kondisi eksisting.

2. Mengetahui tingkat pelayanan standar dari terminal penumpang internasional Bandara Juanda berdasarkan hasil survey lapangan untuk nantinya dijadikan bahan evaluasi mengenai rencana pengembangan terminal Juanda.

3. Mendapatkan perkiraan jumlah penumpang dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, sehingga dapat

Page 6: bandara-b1-5hal

6

dilakukan evaluasi mendatang untuk kelayakan terminal internasional Juanda.

1.5 Batasan masalah

1. Evaluasi kinerja terminal penumpang internasional pada Tugas Akhir ini hanya dibatasi pada area check-

in counter, ruang tunggu keberangkatan, dan baggage

claim area yang ada di terminal internasional Bandar Udara Juanda.

2. Pada evaluasi ini tidak akan dibahas tentang perhitungan konstruksi dan metode konstruksinya.

3. Evaluasi ini tidak memperhitungkan faktor biaya / ekonomi.