Bali-The Blue of the Magical Island

download Bali-The Blue of the Magical Island

of 14

Transcript of Bali-The Blue of the Magical Island

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    1/14

    Oleh : Philardi Ogi

    Catatan perjalanan menelusuri pasir putih pulau BaliThe Blue o the magical island

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    2/14

    Tony Wheeler, co ounder travel guide paling

    terkenal- Lonely Planet, menyebutkan ada 3

    bottleneck(istilah untuk tempat yang sering

    dikunjungi Backpackers) di dunia dan dise-

    butnya dengan 3K, yaitu Kabul di Aganistan,

    Kathmandu di Nepal dan yang terakhir adalah

    Kuta di Selatan Bali. Ya, Kuta dan Selatan Bali

    memang menjadi salah satu tujuan avoritpara turis dari seluruh dunia.

    Pantai di Bali memang tidak pernah membosankan, atmosfrnya selalu saja bisa membawa

    perasaan yang sama walaupun kita sudah berjuta kali mengunjunginya. Ketika mata ini

    memandang pasir putih dan biru laut pantainya yang eksotis, secara otomatis perasaan

    menyenangkan itu otomatis muncul, the mood of vacation.

    Diluar hiruk pikuknya pantai Kuta, Sebe-

    narnya Bali masih menyimpan beberapa

    destinasi pantai yang sedikit terpencil untuk

    di dinikmati, sedikit karena sebentar lagi

    pantaipantai ini akan senasib dengan pantai

    Pecatu (Dreamland) menjadi komersil dan

    berada di datar itinerarykarya wisata sekolah

    menengah atas.

    Berikut adalah destinasi pantai yang menu-

    rut saya menarik untuk dikunjungi dan

    memiliki lokasi yang relati dekat. Dengan

    jatah waktu yang hanya dua hari diband-

    ing dengan ratusan destinasi menarik di

    selatan Bali, terkadang waktu menjadi suatu

    kemewahan yang sesungguhnya.

    Pantai di selatan Bali selalu menjadi avoritsaya, selain dari kentalnya budaya lokal

    yang menambah aura dari pantainya, adalah

    keunikan dari bentuk pantai Bali yang khas.

    Hampir semua pantai di selatan Bali dih-

    adapkan oleh tebing yang di bibir pantainya.

    Inilah yang menarik, pandangan pertama

    akan pantai sudah dihadapkan dengan pan-

    orama indah overviewdari atas bukit, seolah

    menciptakan suguhan welcome viewkepada

    pengunjungnya dengan ramah.

    THE MOOD OF VACATION

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    3/14

    Pantai Geger memang memliki karakter

    pantai idaman, air yang bening kebiru-

    biruan dengan pasir putih besar seperti

    merica adalah trademarkpantai ini. Sebe-

    narnya ada dua lokasi pantai Geger, satu

    berada di sebelah Timur, dimana pan-

    Sedangkan di sebelah barat Pura Geger,adalah pantai Geger yang lebih teriso-

    lasi, dimana pantai ini dikuasai oleh

    sebuah hotel berbintang 5. Walaupun

    keduanya sama memiliki pasir putih

    besar seperti merica, airnyapun sama

    bening kebiru-biruan, namun saja

    pantai barat lebih menjorok kedalam

    sehingga kontur bibir pantainya lebih

    menarik. Walaupun tidak tersedia ako-

    modasi seperti WC, namun pantai baratini sepi bukan main! hanya ada saya

    dan sepasang turis mancanegara yang

    sedang berenang. Selain itu hanyalah

    sepoi angin dan deburan ombak yang

    menemani kami.

    Bulatan pasir yang besar membuat kaki

    ini terasa berat ketika berjalan di pantai

    ini, pasir yang seperti merica membuat

    tempat berpijak menjadi gembur, ketika

    diinjak maka akan amblas sampai den-gan mata kaki. Sandal jepit lima belas

    ribuan yang saya beli di kuta sebelum-

    nya pun tinggal kenangan, putus kar-

    ena tertahan pasir.

    PANTAI GEGER

    Jalan tanah di sebelah hotel berbintang

    lima itu menggugah rasa penasaran

    saya, jalan itu kecil, hanya cukup untuk

    satu mobil, kanan kirinya sangat kontras,

    sebelah kanannya adalah bangunan besar

    hotel berbintang dengan kemewahannya

    sedangkan sebelah kirinya adalah rawayang belum tersentuh. terlihat seekor kera

    yang memandang dengan pandangan

    nanar. Saya pelankan laju sepeda motor,

    selain jalannya yang sulit, juga agar suara

    mesin sepeda motor ini tidak menakuti

    kera dan penghuni lain yang hidup di

    rawa itu. Setelah seratus meter menyusuri

    jalan ini, telihat garis laut yang langsung

    membuat saya tersenyum , sepertinya

    saya menemukan jalan yang benar. Jalan

    masuk ke pantai Geger.

    Banyak orang yang salah dalam men-

    gucapkan pantai ini, kata Geger yang

    benar adalah diucapkan dimana laal e

    sama seperti mengucapkan kata kemba-

    li. Pantai Geger terletak di berada daerah

    Sawangan, tidak jauh dari kompleks eksk-

    lusi Nusa Dua. Tidak perlu banyak ber-

    tanya untuk mencapai pantai ini, karena

    rambu petunjuk ke arah pantai ini punsangat mudah ditemukan.

    tai ini sudah mulai di komersialkan

    dan dibuka untuk umum. Di pantai ini

    sudah tersedia warung dengan menu

    makanan yang beragam lengkap den-

    gan penyewaan payung pantai. Tentu

    saja, karena sudah komersialisasi pantai

    ini memiliki dipenuhi pengunjung.

    Mending jalan telanjang kaki saja mas

    seorang pemancing menyarankan den-

    gan ramah. Komang namanya, yang

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    4/14

    Berenang atau berendam di pantai Geger

    menjadi relaksasi tersendiri, selain air

    pantainya yang bersih dan ombaknya

    tenang, kesunyian pantai ini membuat

    moodtersendiri yang membuat anda

    merasa tenang dan tentram. Terlebih Rasa

    menggelitik di telapak kaki ketika membe-namkan kaki di pasir putihnya dan sepoi

    angin yang perlahan menerpa kulit wajah

    sangat menyenangkan. Sepertinya setiap

    terpaan anginnya mampu menghapus

    penat pikiran satu per satu dari kepala ini.

    berjalan di belakang saya semenjak dari

    atas bukit. Pantai Geger barat ini ternyata

    juga tempat ideal untuk memancing.

    Kalo lautnya sedang surut, banyak ikan

    yang berenang ke tepian pantai, walupun

    kecil-kecil sautnya. Komang memang asli

    Sawangan, apabila sedang senggang ia

    memancing di pantai ini dengan pancingtradisional. pancing dari bambu dengan

    batang yang panjang , agar bisa sedikit

    ke tengah laut ujarnya.

    Pantai Suluban/Uluwatu

    Hamparan laut biru yang jernih seakan

    berdaya magis, mengajak pendatangya

    untuk merasakan hangatnya air di laut ini,terlebih dengan jernihnya air yang men-

    embuskan pandangan seolah memamer-

    kan karang didasarnya. Berpuluh tangga

    yang saya turuni seakan seirama dengan

    degup jantung saya, tak sabar rasanya

    ingin segera membasahi badan saya ini

    dengan air laut.

    Ketika saya pertama kali mengunjungi

    pura Uluwatu, saya membayangkan

    bagaimana rasanya berenang diantara

    karang-karang di pantai yang indah itu,

    warna laut yang biru selalu mencipta-

    kan keinginan saya untuk berenang di

    pantai.

    Keinginan itu akhirnya tercapai, buah

    dari mengobrol dengan petugas parkir

    Pura Uluwatu yang menceritakan pantai

    yang dipenuhi oleh peselancar asing

    yang memburu ombak. Pantai Saluban

    atau pantai Uluwatu namanya, namun

    sekarang lebih terkenal dengan pantai

    Blue Point. Tidak perlu seorang jenius

    kenapa dinamai demikian bila anda

    melihat papan nama villa komersil besar

    bernama Blue Point ketika akan me-masuki pantai ini.

    Pantai ini merupakan gugusan tebing

    yang langsung bertemu dengan air laut,

    bukanlah pantai dengan pesisir pasir

    yang panjang. Lalu apa yang menarik

    dari pantai ini selain dari pemandangan-

    nya yang sangat Indah? ada 2 hal yang

    bisa dinikmati di pantai ini, yang perta-

    ma adalah airnya yang bersih didukungdasar karang yang mencekung seperti

    sebuah laguna. bayangkan, air laut yang

    jernih hingga jelas dasarnya dan permu-

    kaan dasar karang yang halus membuat

    pantai ini menjadi kolam renang air asin

    alami yang sangat ideal untuk berenang

    atau berendam.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    5/14

    Hangatnya air laut di sore hari, seakan se-

    jalan dengan hangatnya penduduk lokal di

    pantai Suluban, ketika sedang berenang saya

    langsung disapa ramah oleh segerombolan

    anak-anak yang sedang bermain, nampaknya

    mereka tertarik dengan kamera yang dibung-

    kus underwater bag yang saya bawa. Bli,

    mau coba tangkap belut? ucap seorang anakbernama Budi yang masih memakai seragam

    olahraga sekolahnya. Ajakan yang tidak

    mungkin saya tolak. Budi dan teman-teman-

    nya menghabiskan waktu di pantai Suluban

    hampir setiap sore hari selepas waktu sekolah,

    selain untuk bermain, mereka juga mencari

    belut laut yang sering bersebunyi di bawah

    karang-karang di pantai ini.

    Mereka menangkap belut dengan cara menom-

    baknya dengan besi panjang yang ujungnya

    sudah diruncingkan, lalu pada pangkalnya diberi

    karet sebagai pelontar, cukup tradisional. Saya

    meminjam kacamata renang Budi untuk ikut

    mencari, sedangkan urusan menombak diser-

    ahkan kepada Darma, teman Budi yang paling

    pandai menyelam. Setelah hampir setengah jammencari-cari belut laut yang bentuknya saya

    belum pernah lihat sebelumnya, Darma dengan

    cepat menepuk bahu saya Bli saya tangkap satu.

    Wow, belut sepanjang 30cm berwarna coklat dan

    mulut menganga dengan tombak menempel

    sudah berada ditangan Ketut, nanti malam akan

    kami bakar untuk dimakan ramai-ramai ucap

    Budi dengan senyum yang lebar.

    Kedua, Pantai ini adalah tempat yang sempurna untuk

    menikmati matahari tenggelam. Letaknya yang tepat

    berada di ujung barat dan terdapatnya tebing yang

    tinggi membuat momen matahari tenggelam menjadi

    lebih dramatis untuk dinikmati. Jangan khawatir, pen-

    duduk lokal telah membangun tangga untuk mendaki,

    dikarenakan banyaknya jasa pemotretan surer di

    pantai ini, banyak berdiri gazebo diatas bulit sebagai

    tempat otograer membidik para peselancar. yang

    menjadi spot sempurna untuk menikmati matahari

    terbenam.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    6/14

    Tak terasa saya sudah bermain dengan Budi

    dan kawan-kawannya selama satu jam lebih,

    dari ajakan menangkap belut sampai memoto

    mereka sedang menyelam di bawah air. Kulit

    tangan saya sudah mulai keriput, air pun sudah

    mulai dingin dan langit sudah berwarna kem-

    erahan. Setelah saya pun berpamitan dengan

    mereka, saya bergegas menaiki bukit untuk

    menikmati matahari terbenam sempurna di

    pantai ini, beruntung awan sedang bersahabat

    dan membiarkan matahari terekspos dengan

    sempurna. Seakan mengizinkan kamera saya

    yang tak hentinya mengabadikan momen indah

    ini, nothing like a perfect sunset to seal the day.

    Pantai Perasi

    Selepas melewati kota Candidasa menuju Am-

    lapura, saya mulai melambatkan sepeda motor

    yang saya tunggangi dan memokuskan pan-

    dangan ke arah kanan untuk mencari sebuah

    rambu. Rambu buatan swadaya masyarakat

    desa Perasi yang inormasinya saya dapatkan

    dari dunia maya. Setelah hampir satu jam

    berkendara dari Denpasar, sekitar 8 km dari

    Candidasa, akhirnya saya menemukan rambu

    itu, yang otomatis membuat binar mata saya

    tercerca, rambu sederhana dengan tanda panah

    dan tulisan The Virgin Beach.

    Pantai Perasi terletak diantara desa Perasi dan

    desa Bugbug di kecamatan Karangasem. Seki-

    tar 30 menit dari Candidasa dengan kendaraan

    pribadi, bisa dicapai juga dengan bemo yang

    disewa dari Candidasa. Sayangnya sekarang

    namanya lebih terkenal dengan nama Virgin

    Beach atau White Sand Beach, buah dari pro-

    mosi pariwisata untuk komersialisasi terhadap

    turis mancanegara.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    7/14

    Menginjakan kaki di pantai ini mengingatkan

    saya ketika pertama kali menemukan pantai

    Pecatu (Dreamland) di awal tahun 2004. Ya, saya

    katakan menemukan karena untuk menuju pan-

    tai Pasir Putih ini kita diharuskan sedikit mencari

    dikarenakan lokasinya yang belum komersil dan

    sedikit terpencil. Perjalanan menuju Pantai Perasi

    memiliki kenikmatan tersendiri, seakan mencariharta karun tersembunyi, dimana sebenarnya

    harta karun itu adalah sebuah perasaan meny-

    enangkan yang muncul ketika menemukan pan-

    tai ini. perasaan itu seakan membayar perjalanan

    mencarinya, sebuah traveling euphoria.

    Pantai Perasi diapit oleh dua bukit, yaitu bukit

    Apem dan Bukit Penggiang, membuat pantai ini

    seakan tersembunyi dan eksklusi, pasir dibantai

    ini adalah pasir putih kehitaman, dengan laut

    berwarna magenta dan tebing di sisinya mem-

    Aura daya tarik pantai ini memang kuat, hanya me-nyaksikan pesonanya seakan memberikan sukacita

    tersendiri, aura eksklusi yang muncul dari sepinya

    pantai ini seakan menambah perasaan nikmat ke-

    tika mendengarkan deburan ombak atau sepoinya

    angin. Saya bersama kedua teman saya yang kele-

    lahan mengendarai motor akhirnya bersantai di

    kursi malas berpayung sembari disuguhkan sepir-

    perlihatkan pantai khas Bali. Di sederet pantai

    ini terdapat beberapa warung yang menawarkan

    tempat duduk berpayung lengkap dengan ma-

    kanan dan minuman dingin, bahkan beberapa

    warung tersedia wc dengan air bersih. Selain itu

    beberapa warung di pantai ini juga menyediakan

    jasa peminjaman alat snorkeling lengkap, bahkan

    beberapa menyediakan jasa guide untuk menemai

    bersnorkiling ke spot avorit.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    8/14

    Pantai perasi yang mulai ramai dengan turis mancanegara

    tentu saja menjadi magnet bagi warga desa Perasi dan seki-

    tarnya untuk mengais rezeki di pantai ini. Maklum, Bali timur

    memang tidak segegap gempita daerah Kuta atau Bali sela-tan, dimana turis lokal maupun mancanegara membelanja-

    kan uangnya. Namun seperti pepatah ada gula ada semut

    , keindahan pantai perasi tidak luput dari radar investor

    besar yang melihat potensi bisnis dari pantai ini, rumor yang

    berkembang Pemda sudah memberikan izin sebuah pengem-

    bang untuk mendirikan resor di pantai Perasi. Semoga saja

    pengembang itu memiliki rasa tanggung jawab untuk tidak

    merusak ekosistem lingkungan dan mempertahankan budaya

    Bali timur

    ing omelet, jus semangka dan juga kelapa batok. Dengan

    sesekali menceburkan badan ini ke laut untuk merasakan

    hangatnya laut Bali timur, pantai Perasi merupakan pantai

    yang penuh relaksasi.

    Pantai BalanganSuatu hari, Paman saya yang seorang pengelana jadul men-

    ceritakan tentang sebuah pantai di daerah pecatu. Pantai

    ini mengingatkannya akan Bali di tahun 70-an , dimana Bali

    masih terasa perawan dari komersialisasi. Pantai Balangan na-

    manya. Menurutnya aura ketika mendatangi pantai Balangan

    menciptakan mood yang berbeda, seperti travel experience

    yang baru. Ketika saya mendengar cerita ini imajinasi saya

    mengawang jauh, menciptakan sebuah rame panorama khas

    pantai Bali.

    Pantai Balangan terletak di Bukit Ungasan, Pecatu. Pantai ini

    segaris dengan Pantai Dreamland yang sudah yang terkenal

    itu, bahkan ketika sedang surut, ada beberapa turis yang

    datang dengan berjalan kaki dari pantai Dreamland, atau

    sebaliknya. Aroma keindahan pantai balangan sudah tercium

    ketika saya jalan menuruni Bukit untuk menuju pesisirnya,

    bagaimana tidak pandangan saya di manjakan dengan ham-

    paran pasir putih yang seakan terjepit oleh dua tebing di

    barat dan timur pantai ini.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    9/14

    Sedangkan di sebelah barat avorit saya,

    adalah pantai pasir putih indah dikelilingi

    gugusan tebing yang tergerus ombak

    membentuk batuan karang melesak

    kedalam dan menjadikan relie pantai ini

    sangat unik. Ujung barat pantai ini seolahdiblokade oleh tebing setinggi 20 meter

    yang ditumbuhi rumput-rumput hijau,

    di dasarnya karang-karang menciptakan

    laguna kecil alami yang indah. Pantai ini

    memiliki air laut yang jernih kebiruan,

    pada saat surut dasar karang terlihat

    mempercantik panorama pantai ini.

    Sebelah timur pantai ini, adalah dimana

    terdapat beberapa warung yang juga me-

    nyediakan tempat menginap, disini ada-

    lah lokasi yang lebih ramai dikarenakanombaknya meng menggulung setinggi

    5 meter seolah menjadikan tempat ini

    kawah candradimuka untuk turis peselan-

    car dari luar negeri.

    Yang menjadi nilai plus dari pantai Balan-

    gan sebelah barat ini adalah kesunyiannya,

    sepanjang pantai saya hanya ditemani

    satu pasangan yang datang Pakistan, Raji

    namanya, dia mengetahui pantai ini set-

    elah browsing mengenai Bali. Terkadang

    mencari pantai sepi seperti ini memiliki

    kesenangan tersendiri, terlebih apabila

    pantai itu sebenarnya tidak jauh dari pusat

    pariwisata saya segera mengamini per-

    kataannya, memang dengan jarak 30 menit

    dari pantai Kuta, pantai sunyi seperti Balan-

    gan adalah harta karun emas bagi traveler

    seperti kami, menciptakan mood ephoria

    kepuasan dan eksklusivitas ketika men-

    emukan pantai ini. Mungkin mood inilah

    yang diceritakan oleh paman saya ketika

    datang ke pantai Balangan.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    10/14

    Pantai Amed/Jemeluk

    Panas matahari yang menengat pagi

    itu tidak berhasil mengusir saya dari

    atas bukit. Melihat puluhan Jukung

    atau perahu layar yang pergi melaut

    menjadikan pemandangan pantai dari

    atas bukit seakan membius pikiran

    saya, dengan layar warna warni, terlihat

    lautan yang biru seakan dilukis oleh

    layar tersebut. Rekan seperjalanan saya

    pun dengan serius membidik kamer-

    anya untuk mengabadikan panorama

    ini, damn, ga nyesel gw nyetir jauh-jauh

    kesini ucapnya.

    Nama Jemeluk asalnya dari kata Seluk

    atau menyeluk yang artinya menjorok,

    dikarenakan lautnya yang menjorok

    ke darat. Hal ini dikarenakan kaki bukit

    yang langsung menyentuh laut, dengan

    dataran berbentuk miring. Tidak seperti

    pantai yang terkenal di daerah Bali lain-

    Daya tarik pantai ini adalah kehidupan

    bawah lautnya yang menawan. Batu

    karang yang terhampar di laut timur Bali

    ini sangat menarik dan menjadi rumah

    ekosistem laut yang beragam. Ditambah

    air laut yang tenang dan jernih pada

    musim tertentu, tak heran kebanyakan

    turis mancanegara dan domestik yang

    datang adalah diver yang ingin me-

    nikmati indahnya alam bawah laut. Mer-

    eka biasanya datang ke daerah ini pada

    bulan Juli Agustus untuk mendapatkan

    kondisi laut dan cuaca yang mendukung.

    Selain keindahan lautnya, sepanjang

    jalan menuju Amed, kita dapat menyak-

    sikan pembuatan garam yang secara

    tradisional oleh penduduk setempat,

    walaupun sebenarnya mata pencahar-

    ian dari penduduk daerah ini mayoritas

    adalah nelayan dan peternak.

    Biasanya wisatawan menyewa Jukung

    dari para nelayan untuk mengatarkan ke

    spot pilihan untuk dviing dan snorkling,

    namun untuk turis yang bukan penye-

    lam seperti saya, sekitar 10m dari bibir

    pantai Amed, terdapat kerangka kapal

    patroli Jepang pada tahun 1940-an yang

    Karam, tentu saja ini menjadi spot snor-

    kling yang sangat menarik.

    nya, walaupun pantai di daerah Amed

    hingga Jemeluk memiliki pasir yang hi-

    tam dan dipenuhi kerikil, namun daerah

    ini merupakan surga bagi wisatawan

    yang menyukai diving dan snorkling.

    pantai Amed dan Jemeluk adalah dua

    pantai yang berbeda yang terletak pada

    satu gugusan. berada di kecamatan

    Karangasem di Timur Bali, sekitar 2 jamberkendara dari Denpasar. Walaupun

    merupakan salah satu tujuan parawisata

    Bali, namun daerah ini tidak gegap

    gempita dibanding Kuta atau Ubud.

    Nuansa tradisional masih sangat terasa

    walaupun hotel dan penginapan berja-

    jar sepanjang bukit yang menghadap

    pantai. Bersama Tulamben, Pantai

    Jemeluk dan Amed menjadi spot avorit

    penyuka wisata tirta.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    11/14

    Pantai Padang Padang

    Pantai ini terletak di jalan Labuhan Sait di desa

    Pecatu. Untuk mencapai lokasi ini, bertolaklah ke

    arah Uluwatu, setelah melewati kompleks Griya

    Alam pecatu (jalan masuk ke pantai Dreamland)

    sekitar 2 Km akan terdapat jalan kecil ke Kanan,

    yaitu Jalan Labuhan Sait. Susurilah jalur berliku

    dan naik turun ini untuk menemukan rambubertuliskan Pantai Padang Padang. Ya, semudah

    itu menemukan pantai ini.

    Ada yang unik ketika memasuki pantai Padang-

    padang, untuk masuk ke pantai ini kita diharus-

    kan melewati celah tebing. Unik, karena ketika

    anda keluar dari celah tebing batu karang anda

    akan disajikan pemandangan pasir putih dan

    birunya laut yang sangat menawan.

    Yang menarik dari pantai ini adalah banyaknya

    batu karang besar yang ditumbuhi rumput lautyang cocok menjadi objek oto. Pasir putih dan

    laut yang berwarna biru membuat komposisi

    seluruhnya menjadi sebuah pemandangan yang

    berbeda. Anda dapat menjelajahi tepian karang

    di balik bukit untuk mendapatkan pemandangan

    dengan view yang berbeda.

    Apabila air sedang surut, kita bisa menjelajahi

    karang-karang disebelah kanan pantai, bebatuan

    karang tersebut sangat menarik dijadikan back-

    ground oto profl facebookatau sekedar mem-buat teman-teman anda iri lewat twitter. Namun

    perlu dicermati, permukaan karang yang kasar

    mengharuskan anda memakai alas kaki dan ek-

    stra hati-hati karena rumput laut yang menempel

    di karang membuat permukaannya menjadi licin.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    12/14

    Pantai Dreamland

    Dreamland is the New Kuta beach begitu papar teman

    teman saya sekarang ini. Ya, pantai Dreamland sudah

    sama terkenal keindahannya dengan pantai Kuta, men-

    jadikan pantai ini tujuan wisata yang saat digemari para

    wisatawan.

    Saya mencoba memenggali ingatan di pertengahan

    2004, ketika pantai ini merupakan salah satu tujuan yangtersembunyi di Bali,. dimana tidak semua orang tahu

    akan keberadaaan pantai ini, belum ada penjual baju

    dan kain bali, hanya ada warung yang menyewakan kursi

    pantai yang menyapa ramah dan bersedia untuk ngobrol

    berjam-jam dengan pendatang.

    Kini, Pantai Dreamland sungguh berbeda setelah sang

    pemilik tanah yang merupakan anak dari presiden Kedua

    RI itu keluar dari penjara. Rasa puas ketika menemukan

    pantai ini sudah tidak ada lagi, diganti dengan rasa kesalkesulitan mencari tempat parkir sepeda motor.

    Walaupun pantai ini terkadang sesak ketika musim

    liburan, namun tetap menjadi avorit saya karena kein-

    dahan pantai dan tebingnya. Memang harus menyiasati

    waktu yang tepat untuk menikmati pantai ini, biasanya

    saya datang tidak di musim liburan atau waktu yang ter-

    lalu sore. Namun sangat ideal pagi hari untuk menikmati

    sarapan di tepi pantai, saya tidak khawatir panas memba-

    kar kulit saya, masih banyak yang menyewakan tempat

    duduk pantai dengan payungnya. nilai plus dari pemban-gunan pantai ini adalah dengan adanya WC umum untuk

    membersihkan pasir.

    Lokasi pantai Dreamland yang menghadap ke barat

    menjadikan pantai ini memiliki sunset yang indah, per-

    paduan pantai yang indah ditambah sunset yang me-

    nawan menjadikan pantai ini pilihan semua wisatawan.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    13/14

    WARNA REMPAH

    PULAU DEWATA

    Keindahan dan ekstisme pulau Bali

    ternyata berbanding lurus dengan keka-

    yaan kulinernya. Sebagai tujuan utama

    wisata negeri ini, kuliner Bali berkembang

    cepat dengan pilihan beragam, tak ayal

    banyak pilihan makanan unik terlahir un-

    tuk memperkaya lidah pengunjungnya.

    IKAN HIU BAKAR

    PAK ITEM, PECATU

    Untuk memasak Ikan hiu ternyata mem-

    butuhkan keahlian khusus, karena ikan

    hiu memiliki daging yang bau lebih amis

    dan anyir sebelum dimasak, maka dari itu

    daging ikan ini harus direndam di bumbujeruk nipis dan bawang putih sebelum ikan

    Hiu ini dibakar menggunakan sabut kelapa

    agar asapnya lebih tebal, agar lebih mere-

    sap ke dagingnya. Ini juga yang membuat

    pembeli haru smenunggu sedikit lama,

    sekitar 20 menit untuk ikan Bakar dihidan-

    gkan.

    Rasa ikannya sangat empuk dan lunak,

    bumbunya pas dan sambalnya menambah

    rasa gurih, pasangan yang klop. Plecing

    dan sup tulang belakang juga menambah

    segar santap malam saya hari itu. Dan yang

    pasti, senyum simpul pun timbul ketikamelihat harga yang harus saya bayar, Rp

    15.000 saja untuk seporsi Ikan Hiu bakar,

    worthedbukan?.

    Ikan hiu bakar pak Item, perpaduan kata

    membuat kalimat itu menjadi menyer-

    amkan. Ikan Hiu?ya ikan hiu bisa dima-

    kan. Harganya?bukan, ini bukan sekelas

    sirip ikan Hiu di restoran mahal, hanya Rp

    15.000. Halal?nah silahkan anda cari in-ormasi ini sendiri. Ikan Hiu yang disajikan

    adalah Hiu karang, yang polulasinya masih

    banyak bahkan ditangkarkan, jadi bukan

    Hiu yang langka seperti great white atau

    tiger shark.

    Ikan Hiu Bakar yang saya pesan disajikan

    dipotong fllet dan ditemani plecing seba-

    gai pendampingnya, cocok. Beragam sam-

    bel yang disajiakan sesuai dengan selera

    pembelinya, Sambel bongkot (honje kalo

    kata orang sunda), sambel Matah (sambel

    bali yang terdiri dari bawang merah) dan

    sambel Tomat. Tak lupa juga sup tulangbelakang ikan hiu pendampingnya sebagai

    kuah pelengkap. Supnya juga mengand-

    ung minyak Hiu yang konon berkhasiat

    menurunkan koresterol.

  • 8/7/2019 Bali-The Blue of the Magical Island

    14/14

    Nasi pedas ini secara tampilan mirip nasi cam-

    pur atau nasi rames. Penyajiannya dialasi kertas

    dan diatas piring anyaman, kita dapat memilih

    lauknya di etalase kaca dengan menu yang amat

    beragam, mulai dari abon ayam, ayam suwir, ati

    ampela dan avorit saya kulit ayam kering yang

    crispy.

    Yang membedakan nasi ini dari nasi campurbiasa adalah campuran bumbu pedas di setiap

    lauknya, bumbu ini yang selain menambah cit-

    arasa pedas juga menambah gurih lauknya, pas

    sekali dipadukan dengan nasi putih hangat. saya

    bukanlah ahli masakan, tapi nampaknya saya

    merasakan ada campuran kunyit dan bawang

    putih di setiap bumbunya.

    Kuta sebagai daerah pusat pariwisata Bali tentu

    saja memiliki banyak tempat makan enak, namun

    tempat makan avorit saya adalah Nasi Pedas IbuAndika. Sebenarnya Nasi Pedas ini bukanlah maka-

    nan tradisional Bali seperti Sate Lilit ataupun Ayam

    Pelalah, namun pamornya kini cukup terkenal

    sampai Ibukota dan dapat disandingkan dengan

    kuliner tradisional Bali lainnya.

    Nasi ibu andika buka sampai dini hari, hingga

    menjadi tempat avorit para clubbers dari daerah

    seminyak untuk mengisi pertunya setelah ber-jedag-jedug ria. Jadi jangan heran apabila pen-

    gunjung tempat ini lepas tengah malam sedikit

    bedandan glamor seperti pelantun lagu cinta

    satu malam dalam video klipnya.dzig!

    NASI PEDAS

    IBU ANDIKA, KUTA

    WARUNG MAK BENG,

    SANURJangan lupa makan sop ikan Mak Beng ya ko-

    mentar ini selalu dilontarkan oleh teman -temanketika mereka megetahui saya akan berplesir ke

    Bali. Jujur saya sendiri bukan penggemar Ikan,

    terutama ikan laut. maka dari itulah saya tidak

    pernah mengikuti saran teman -teman saya,

    sampai akhirnya saya kebetulan diajak rekan saya

    yang memang doyan ikan, akhirnya saya jabanin

    juga warung ini.

    Menu andalannya tentu saja satu paket ikan

    goreng dan sop ikannya, ikan yang disajikan

    adalah ikan Jangki, ya namanya memang kurang

    amiliar. Ikan gorengnya disajikan kering dileng-

    kapi sambal terasi plus jeruk nipis yang seperti-

    nya sudah menjadi pasangan hidup. Sedangkan

    untuk sop, ikannya dipotong kecil dan ditambah

    mentimun untuk menambah rasa segar .

    Rasanya?Juara! perpaduan antara sopnya yang

    gurih dan ikan goreng yang kering membuat

    menu seakan saling melengkapi satu dan lain-

    nya. Jauh dari bau amis, sop ikannya terasa segar

    sekali. Sambel terasinya yang dikucuri jeruk nipis

    dan ditambahkan kecap manis benar benar

    nendang! saya memakan bergantian antara ikangoreng dan sopnya, keduanya seakan meleng-

    kapi serangan-serangan ke lidah saya,memang

    mereka duet maut sejati.

    Namun anda sebaiknya mengunjungi warung ini

    sebelum makan siang, selain ketersediaan ikan-

    nya ternyata terbatas, meja makan yang sedikit

    juga menjadikan pengunjung harus mengantri.