Balasan Surat Himbauan Untuk Koperasi Raapang

3
Sidrap, 25 Mei 2015 Nomor : Hal : Penjelasan atas Surat Himbauan tentang Pembebanan Gaji Pegawai dan Pos Biaya Bunga Simpanan Anggota pada tahun pajak 2014 Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Parepare Di Parepare Dengan ini, kami : Nama : Sardani, S.Pd., M.Pd. Jabatan : Ketua Nama Wajib Pajak : KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap N P W P : 01.791.008.4-802.000 Alamat : Rappang Kec. Panja Rijang Kab. Sidrap Sehubungan dengan surat himbauan yang kami terima dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Parepare dengan nomor surat : S- /WPJ.15/KP.0309/2015 tanggal 2015, dapat kami jelaskan bahwa : 1. Berdasarkan laporan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2014 jumlah peredaran usaha yang kami laporkan adalah sebesar Rp 1.023.284.800,- Jumlah peredaran usaha tersebut bersumber dari : i. Penghasilan dari Usaha Jasa Simpan Pinjam sebesar Rp 795.190.600 ii. Penghasilan dari Usaha Pertokoan sebesar Rp 228.094.200 + Rp 1.023.284.800 Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 46 tahun 2013 disebutkan bahwa : Subjek Pajak Penghasilan menurut PP Nomor 46 tahun 2013, adalah: a. Orang Pribadi; b. Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 (satu) Tahun Pajak. Oleh karena peredaran usaha KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap dalam 1 ( satu ) tahun tidak melebihi Rp4,8 miliar maka

description

Surat Balasan Himbauan Pajak

Transcript of Balasan Surat Himbauan Untuk Koperasi Raapang

Sidrap, 25 Mei 2015

Nomor: Hal: Penjelasan atas Surat Himbauan tentang Pembebanan Gaji Pegawai dan Pos Biaya Bunga Simpanan Anggota pada tahun pajak 2014 Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Parepare Di Parepare

Dengan ini, kami :

Nama: Sardani, S.Pd., M.Pd.

Jabatan: Ketua

Nama Wajib Pajak: KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap

N P W P: 01.791.008.4-802.000

Alamat: Rappang Kec. Panja Rijang Kab. Sidrap

Sehubungan dengan surat himbauan yang kami terima dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Parepare dengan nomor surat : S- /WPJ.15/KP.0309/2015 tanggal 2015, dapat kami jelaskan bahwa :1. Berdasarkan laporan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2014 jumlah peredaran usaha yang kami laporkan adalah sebesar Rp 1.023.284.800,- Jumlah peredaran usaha tersebut bersumber dari :i. Penghasilan dari Usaha Jasa Simpan Pinjam sebesar Rp 795.190.600ii. Penghasilan dari Usaha Pertokoan sebesar Rp 228.094.200 + Rp 1.023.284.800Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 46 tahun 2013 disebutkan bahwa : Subjek Pajak Penghasilan menurut PP Nomor 46 tahun 2013, adalah:a. Orang Pribadi;b. Badan, tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 (satu) Tahun Pajak. Oleh karena peredaran usaha KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap dalam 1 ( satu ) tahun tidak melebihi Rp4,8 miliar maka termasuk dalam subjek pajak PPh Final sesuai PP Nomor 46 tahun 2013 berlaku PPh bersifat final sebesar 1% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan.

2. Dalam laporan SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2014 terdapat pembebanan biaya Gaji pegawai sebesar Rp 117.600.000 Beban gaji pegawai tersebut sudah kami laporkan dalam laporan SPT Masa PPh pasal 21 tahun pajak 2014, dari hasil perhitungan kami, masing- masing penerima penghasilan yang diterima tersebut jumlah penghasilan netonya masih di bawah PTKP oleh karena itu pada laporan SPT masa PPh pasal 21 masih Nihil (daftar rincian penerima penghasilan tersebut ada di lampiran).

Dalam hal ini Pihak petugas pajak / AR melakukan himbauan kepada Wajib Pajak KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap masih ada potensi pemotongan pph pasal 21 atas biaya gaji pegawai tersebut, menurut kami potensi tersebut merupakan potensi PPh Wajib Pajak Orang Pribadi dari masing-masing pegawai.

Untuk itu alasan Pihak Pajak / AR keliru, karena selisih atas PPh gaji pegawai merupakan obyek PPh Wajib Pajak Orang Pribadi, bukan obyek PPh pasal 21. Oleh karena itu semestinya pihak Pajak yang berwenang melakukan koreksi PPh Wajib Pajak Orang Pribadi masing-masing pegawai/karyawan atas penghasilan yang diberikan oleh Koperasi kepada pegawai tersebut.

3. Dalam laporan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2014 ada pembebanan bunga simpanan anggota sebesar Rp 314.775.000 dalam satu tahun. Dari sejumlah Rp 314.775.000 tersebut terbagi kepada setiap anggota koperasi. (daftar penerima bunga simpanan anggota lebih detail ada di lampiran).

Berdasarkan peraturan Peraturan Menteri Keuangan No. 112/PMK.03/2010 tanggal 14 Juni 2010 tentang penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi yang didirikan di Indonesia kepada anggota koperasi orang pribadi dikenai PPh yang bersifat final. Besarnya PPh dimaksud adalah 0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp 240.000; atau 10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp 240.000 per bulan .

Dari daftar penerima bunga simpanan anggota koperasi pada tahun buku 2014 besarnya bunga yang diterima masing masing anggota masih di bawah dari ketentuan yang mengatur obyek PPh pasal 4 ayat 2 tersebut. Oleh karena itu, menurut kami dalam pembebanan bunga simpanan yang kami perhitungkan di dalam laporan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2014 belum ada obyek pph pasal 4 ayat 2, sehingga dalam laporan SPT Masa PPh pasal 4 ayat 2 masih Nihil.Demikian disampaikan, atas perhatian Bapak Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Parepare kami ucapkan terima kasih.

KPRI Bersama Guru SD Panja Rijang Kab. Sidrap

Sardani, S.Pd., M.Pd. Ketua Koperasi