BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI -...

8
BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI Jl.Cikini IV No. 15 Jakarta Pusat 10330 Telp. 021-31925807, 021-31925808 Faks. 021-31925806 Email: bsi.kemenperin@gmail. com Website: http://bsi.kemenperin.go.id PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI DENGAN ....................................................................... TENTANG SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU, SERTIFIKAT, DAN LISENSI PENGGUNAAN LOGO NOMOR : ...............................................

Transcript of BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI -...

Page 1: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI Jl.Cikini IV No. 15 Jakarta Pusat 10330 Telp. 021-31925807, 021-31925808 Faks. 021-31925806

Email: [email protected] Website: http://bsi.kemenperin.go.id

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI

DENGAN

.......................................................................

TENTANG

SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU,

SERTIFIKAT, DAN LISENSI PENGGUNAAN LOGO

NOMOR : ...............................................

Page 2: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 1 dari 7

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : ....................................

Jabatan : Kepala Balai Sertifikasi Industri

Alamat : Jalan Cikini IV No.15 Jakarta Pusat Kode Pos 10330

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Balai Sertifikasi Industri yang selanjutnya

disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : ....................................

Jabatan : ....................................

Alamat : ....................................

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....(Nama Perusahaan)...... yang selanjutnya

disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA

PIHAK, dalam kedudukan dan kewenangan masing-masing tersebut di atas PARA PIHAK

menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Balai Sertifikasi Industri yang berada di bawah naungan

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian yang

bergerak di bidang jasa sertifikasi, dalam hal ini bertindak sebagai pemberi sertifikat sistem

manajemen mutu dan lisensi penggunaan logo.

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah .....(Nama Perusahaan)...... yang bertanggungjawab untuk

memenuhi persyaratan sertifikasi dan penggunaan lisensi tanda kesesuaian di semua lokasi

yang diwakilinya.

3. Bahwa PARA PIHAK memerlukan kerjasama dalam rangka Sertifikasi Sistem Manajemen

Mutu, Sertifikat dan Lisensi Penggunaan Logo.

Page 3: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 2 dari 7

Berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dengan

membuat perjanjian tentang Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Sertifikat dan Lisensi

Penggunaan Logo yang saling menguntungkan dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai

berikut:

TUJUAN PERJANJIAN

Pasal 1

Perjanjian ini bertujuan agar pemberian sertifikat sistem manajemen mutu dan penggunaan

lisensi penggunaan logo dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan skema

yang ditetapkan serta menjaga integritas penggunaan logo secara konsisten pada produsen

yang telah disertifikasi.

LINGKUP PERJANJIAN

Pasal 2

Lingkup perjanjian ini meliputi:

1. Kesediaan PIHAK KEDUA untuk memenuhi ketentuan persyaratan sertifikasi, pemberian

sertifikat dan penggunaan sertifikat sesuai dengan ruang lingkup dan cakupan lokasi yang

disertifikasi;

2. Pemberian lisensi logo dan mekanisme penggunaannya dari PIHAK PERTAMA kepada

PIHAK KEDUA;

3. Pengawasan penggunaan logo sesuai dengan ketentuan dan tata cara penggunaan logo;

4. Pelaksanaan tindakan koreksi yang diperlukan terhadap penyalahgunaan sertifikat dan

lisensi penggunaan logo.

PENGATURAN SERTIFIKASI

Pasal 3

Ketentuan umum sistem Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu mengacu pada SNI ISO/IEC 17021-

1;2015 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi

Sistem Manajemen – Bagian 1: Persyaratan dan SNI ISO 9001:2015, Sistem manajemen mutu –

Persyaratan serta regulasi yang diberlakukan untuk masing-masing sektor produsen.

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4

(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban:

a. memberikan lisensi penggunaan logo kepada PIHAK KEDUA yang telah memenuhi

persyaratan sertifikasi PIHAK PERTAMA;

b. menjamin agar setiap personel PIHAK PERTAMA menjaga kerahasiaan seluruh data

dan informasi milik PIHAK KEDUA yang bersifat rahasia;

Page 4: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 3 dari 7

c. memberikan informasi kepada PIHAK KEDUA apabila terjadi perubahan persyaratan

sertifikasi dan persyaratan penggunaan logo serta memberikan waktu kepada PIHAK

KEDUA untuk melakukan penyesuaian;

d. mengirimkan surat pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA tiga bulan sebelum jatuh

tempo untuk Surveilan dan enam bulan untuk Sertifikasi ulang;

(2) PIHAK PERTAMA berhak:

a. melaksanakan evaluasi dan surveilan jika diperlukan sesuai persyaratan sertifikasi di

pabrik dan atau fasilitas produksi sebagaiman yang dinyatakan PIHAK KEDUA;

b. memeriksa dokumentasi dan rekaman, alat, personil serta sub kontrak PIHAK KEDUA;

c. menangguhkan atau mencabut lisensi penggunaan logo, jika PIHAK KEDUA terbukti

lalai atau gagal memenuhi syarat dan aturan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu serta

ketentuan perjanjian ini;

d. mendapatkan laporan tentang keluhan terhadap PIHAK KEDUA yang berkaitan

dengan proses Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu;

e. melaksanakan surveilan (jika diperlukan) setiap tahun untuk mengetahui apakah

PIHAK KEDUA melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan umum

Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu sebagaimana dinyatakan dalam dokumen acuan

Sistem Manajemen Mutu PIHAK KEDUA;

f. melakukan penyelidikan apabila terjadi pengaduan/keluhan berkaitan dengan

penggunaan sertifikat oleh PIHAK KEDUA;

g. mempublikasikan pemberian, pembatalan penangguhan dan pencabutan Sertifikat

melalui media umum agar publik dapat mengetahuinya;

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban:

a. memenuhi dan menjamin setiap saat terhadap persyaratan Sertifikasi Sistem

Manajemen Mutu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA beserta regulasi yang

berlaku di Indonesia;

b. menanggung seluruh biaya yang timbul akibat proses sertifikasi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

c. mengendalikan kesesuaian secara konsisten dan berkesinambungan terhadap

pemenuhan persyaratan Sistem Manajemen Mutu untuk bagian ruang lingkup dan

cakupan lokasi yang disertifikasi oleh PIHAK PERTAMA;

d. memberikan akses pelaksanaan evaluasi / audit serta surveilan termasuk akses

terhadap dokumen rekaman, peralatan dan sub kontraktor yang relevan;

e. menerima surveilan sewaktu-waktu dalam rangka penyelidikan yang disebabkan

adanya pengaduan atau indikasi lain atau informasi penyalahgunaan sertifikat atau

logo;

f. menerima penyaksian audit (witness) apabila diperlukan dalam rangka pemantauan

proses sertifikasi dengan pembiayaan PIHAK PERTAMA;

Page 5: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 4 dari 7

g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan publikasi pada brosur atau

iklan apabila terjadi pembatalan, penangguhan atau pencabutan Sertifikat,

mengembalikan sertifikat dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia;

h. menginformasikan kepada PIHAK PERTAMA apabila terjadi perubahan data

administrasi, legalitas, sistem mutu, rencana modifikasi proses produksi yang

berkaitan dengan ruang lingkup dan cakupan lokasi yang disertifikasi;

i. memelihara rekaman semua keluhan/pengaduan pelanggan yang berkaitan dengan

ruang lingkup sertifikasi dan melakukan tindakan perbaikan yang sesuai untuk

penyelesaian keluhan/pengaduan tersebut. Rekaman tersebut tersedia jika diperlukan

oleh PIHAK PERTAMA.

j. menjaga reputasi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu dan lisensi penggunaan logo

sedemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan reputasi PIHAK PERTAMA menjadi

buruk atau tidak menggunakan sertifikat yang dianggap menyesatkan dan tidak sah

oleh PIHAK PERTAMA;

k. menjamin keselamatan bagi tim yang dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA ke semua

lokasi dan lingkup yang disertifikasi PIHAK KEDUA dalam rangka audit kesesuaian

penerapan persyaratan Sistem Manajemen Mutu.

(4) PIHAK KEDUA berhak:

a. mendapatkan sertifikat dan lisensi penggunaan logo sesuai ruang lingkup yang

disertifikasi PIHAK PERTAMA;

b. membubuhkan logo pada media informasi sesuai ketentuan yang ditetapkan;

c. mendapatkan informasi tentang perubahan persyaratan sertifikasi melalui media

komunikasi serta brosur atau iklan apabila ada perubahan persyaratan penggunaan

logo;

PERUBAHAN PERSYARATAN SERTIFIKASI

Pasal 5

(1) Apabila terjadi perubahan persyaratan sertifikasi, maka PIHAK PERTAMA harus segera

memberitahukan perubahan dimaksud kepada PIHAK KEDUA;

(2) PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang kesiapan

untuk memenuhi perubahan dimaksud pada ayat (1);

(3) PIHAK PERTAMA dapat membekukan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu yang terkait

pada ayat (1) apabila:

a. PIHAK KEDUA memberitahukan PIHAK PERTAMA bahwa dia tidak sanggup

memenuhi perubahan yang dimaksud pada ayat (1) dalam periode waktu yang

ditetapkan regulasi atau PIHAK PERTAMA;

b. Konfirmasi dari PIHAK KEDUA tentang pemenuhan perubahan dimaksud pada ayat

(1) itu melampaui batas waktu yang ditetapkan regulasi atau PIHAK PERTAMA;

Page 6: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 5 dari 7

c. Hasil dari evaluasi tidak dapat menunjukkan pemenuhan terhadap perubahan

dimaksud pada ayat (1).

PENYALAHGUNAAN SERTIFIKAT

Pasal 6

Apabila PIHAK KEDUA melakukan penyalahgunaan sertifikat dan logo, maka akan dikenakan

sanksi sesuai dengan perundang-undangan dan ketentuan lain yang terkait pemberlakuan

standar di Indonesia.

PENANGGUHAN SERTIFIKAT

Pasal 7

PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan Sertifikat untuk jangka waktu tertentu, apabila terjadi

hal berikut ini :

a. PIHAK KEDUA melakukan perubahan yang menimbulkan ketidaksesuaian terhadap

persyaratan sertifikasi;

b. Hasil surveilan PIHAK KEDUA menunjukkan bahwa, kesesuaian terhadap persyaratan

yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi

dalam jangka waktu yang ditentukan, walaupun hanya di salah satu cakupan lokasi yang

disertifikasi;

c. Surveilan tidak dapat dilakukan setelah diberikan surat peringatan;

d. penyalahgunaan Sertifikat dan atau logo yang tidak segera diatasi oleh PIHAK KEDUA

dengan melakukan tindakan koreksi/perbaikan yang tepat;

e. pengaduan yang disampaikan kepada PIHAK PERTAMA tentang penyimpangan yang

dilakukan oleh PIHAK KEDUA, yang dapat dibuktikan penyimpangannya terhadap

persyaratan sertifikasi.

PENCABUTAN SERTIFIKAT

Pasal 8

(1) Sertifikat Sistem Manajemen Mutu dapat dicabut apabila terjadi hal berikut ini:

a. Tindakan koreksi/perbaikan yang diambil oleh PIHAK KEDUA tidak efektif dalam

kasus penangguhan sertifikat;

b. Surveilan tidak dapat dilaksanakan setelah diberikan surat penangguhan Sertifikat.

(2) Pencabutan Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Balai Sertifikasi Industri.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan banding terhadap keputusan PIHAK PERTAMA

tentang pencabutan sertifikatnya.

(4) Setelah pencabutan Sertifikat, PIHAK KEDUA tidak berhak menggunakan sertifikat dan

logo.

Page 7: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 6 dari 7

PEMBATALAN SERTIFIKAT

Pasal 9

(1) Sertifikat dibatalkan atas permintaan PIHAK KEDUA.

(2) Pembatalan Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Balai Sertifikasi Industri.

(3) Setelah pembatalan Sertifikat, PIHAK KEDUA tidak berhak menggunakan sertifikat dan

logo.

TANGGUNG GUGAT (LIABILITAS)

Pasal 10

Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tanggung gugat dilakukan berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran atas Transaksi

Pengembalian Penerimaan Negara.

PERSELISIHAN DAN BANDING

Pasal 11

Dalam hal terjadi perselisihan antara PIHAK KEDUA dengan pihak lain apabila terkait dengan

merek, paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang, dan

perlindungan varietas tanaman, perselisihan dimaksud merupakan tanggungjawab penuh

PIHAK KEDUA.

Pasal 12

Semua perselisihan yang mungkin timbul dalam kaitannya dengan perjanjian ini diselesaikan

sesuai dengan prosedur penanganan perselisihan dan banding yang ditetapkan oleh PIHAK

PERTAMA.

FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA)

Pasal 13

(1) Pihak yang mengalami Force Majeure tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban atas

segala akibat yang timbul karena suatu keadaan yang dianggap Force Majeure.

Pihak yang mengalami Force Majeure harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara

tertulis disertai bukti yang layak dalam waktu selambat-lambatnya 7x24 jam setelah

terjadinya Force Majeure dan PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan hak dan

kewajiban yang seharusnya dilaksanakan secara musyawarah.

(2) Apabila dalam 7x24 jam sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak ada tanggapan dari Pihak penerima pemberitahuan dimaksud, Force

Majeure tersebut dianggap telah disetujui.

Page 8: BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI - bsi.kemenperin.go.idbsi.kemenperin.go.id/assets/uploads/form_permohonan/LKS 4b BSI-STD... · g. menghentikan penggunaan logo pada media informasi dan

BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.

Nomor : ...................................................... Halaman 7 dari 7

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA mengalami Force Majeure, PIHAK PERTAMA dapat

menangguhkan sertifikat produk PIHAK KEDUA sementara waktu sampai PIHAK

KEDUA menyatakan siap kembali untuk dilakukan proses sertifikasi.

(4) Selama kondisi Force Majeure PIHAK KEDUA tetap wajib memenuhi kewajibannya untuk

membayar biaya pemeliharaan sertifikat, yang dibayarkan dikemudian hari bersama

dengan tagihan biaya sertifikasi.

PENUTUP

Pasal 14

Perjanjian Penggunaan Sertifikat ini dibuat rangkap dua, bermeterai cukup, masing-masing

mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan satu

rangkap untuk PIHAK KEDUA.

Ditetapkan, Di : ................................... Tanggal : ...................................

Atas nama PIHAK PERTAMA,

( ) Kepala Balai Sertifikasi Industri

Atas nama PIHAK KEDUA,

( )

Periode Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal ..................... selama perusahaan masih memenuhi ketentuan dan peraturan yang ditetapkan Balai Sertifikasi Industri, kecuali jika Sertifikat dicabut oleh PIHAK PERTAMA dengan alasan yang dapat dipertanggung-jawabkan atau dibatalkan atas permintaan PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan terlebih dahulu.