Balada Jurusan Kuliah

2
BALADA JURUSAN KULIAH Kalo bicara tentang jurusan yang ada di SMA selalu membuat saya miris. Karena melihat dari kejadian yang saya alami saat saya SMA. Kebetulan sih, saya juga baru lulus SMA dan mau ngelanjutin kuliah. Jadi ini yang bikin saya meringis menahan miris. Umumnya pemilihan jurusan SMA itu ketika kita kelas dua SMA (belum K13). Pilihan jurusannya (berkaca dari sekolah saya ya) ketika itu ada dua, yaitu ipa dan ips. Karena saya lemah di ipa, dan nggak suka matematika jadi saya dengan polosnya memilih ips. Itu adalah momen-momen menyenangkan bagi tiap murid saya rasa, mereka bisa memilih apa yang menurut mereka cocok untuk bakat dan minatnya. Masuk kelas tiga. Pas nya adalah ketika pemilihan jurusan untuk kuliah. Banyak sekali kejadian jurusan ipa yang memilih jurusan ips. Nggak salah sih, memang di Indonesia dilegalkan yang seperti itu. Nggak ada larangan kan ya. Apalagi menurut mayoritas orang, ipa bisa menguasai berbagai ilmu termasuk ips. Lebih unggul deh dari ips. Perfect pokoknya. Saya sih nggak menyalahkan, tapi jadi kasihan teman-teman saya yang ips. Banyak dari mereka yang tergusur gara-gara pilihan jurusannya dipenuhi absensi dan nama-nama anak ipa. Bentuk solidaritas aja sih ini, sesama ips maklum lah ya. Ini nih yang buat saya miris. Ketika itu kebetulan saya tidak lolos jalur undangan, dan beralih ke jalur tulis. Saya ambil les di suatu bimbel. Disana saya ketemu teman dari jurusan ipa. Pada saat itu saya tanyakan, kenapa dia pilih soshum bukannya saintek. Saya tanya itu karena heran, soalnya yang saya tahu dulu dia adalah anak yang getol banget mau masuk ipa. Ambisi banget. Jadi ceritanya dia pengen masuk PGSD di suatu univ. Saya tanya alasannya, dan tau jawabannya apa? “Aku pengen kuliah yang santai, yang kerjaannya juga santai.” Miris. Miris banget. Saya langsung ingat teman-teman saya yang niat banget masuk jurusan yang sama. Jadi kepikiran apa anak ipa berfikir kalau jurusan ips itu mudah dan bisa buat cadangan ecek- ecek gitu ya? Inilah yang bikin saya bener-bener miris dan nggak respect seketika. Kalau gitu kenapa ambil ipa kalau akhir-akhirnya ladang ips yang diraup? Apa mereka nggak tau ya disaat mereka berfikir seperti itu, banyak anak lain yang sangat berminat dan

description

Balada Jurusan Kuliah

Transcript of Balada Jurusan Kuliah

Page 1: Balada Jurusan Kuliah

BALADA JURUSAN KULIAH

Kalo bicara tentang jurusan yang ada di SMA selalu membuat saya miris. Karena melihat dari kejadian yang saya alami saat saya SMA. Kebetulan sih, saya juga baru lulus SMA dan mau ngelanjutin kuliah. Jadi ini yang bikin saya meringis menahan miris.

Umumnya pemilihan jurusan SMA itu ketika kita kelas dua SMA (belum K13). Pilihan jurusannya (berkaca dari sekolah saya ya) ketika itu ada dua, yaitu ipa dan ips. Karena saya lemah di ipa, dan nggak suka matematika jadi saya dengan polosnya memilih ips. Itu adalah momen-momen menyenangkan bagi tiap murid saya rasa, mereka bisa memilih apa yang menurut mereka cocok untuk bakat dan minatnya.

Masuk kelas tiga. Pas nya adalah ketika pemilihan jurusan untuk kuliah. Banyak sekali kejadian jurusan ipa yang memilih jurusan ips. Nggak salah sih, memang di Indonesia dilegalkan yang seperti itu. Nggak ada larangan kan ya. Apalagi menurut mayoritas orang, ipa bisa menguasai berbagai ilmu termasuk ips. Lebih unggul deh dari ips. Perfect pokoknya. Saya sih nggak menyalahkan, tapi jadi kasihan teman-teman saya yang ips. Banyak dari mereka yang tergusur gara-gara pilihan jurusannya dipenuhi absensi dan nama-nama anak ipa. Bentuk solidaritas aja sih ini, sesama ips maklum lah ya.

Ini nih yang buat saya miris. Ketika itu kebetulan saya tidak lolos jalur undangan, dan beralih ke jalur tulis. Saya ambil les di suatu bimbel. Disana saya ketemu teman dari jurusan ipa. Pada saat itu saya tanyakan, kenapa dia pilih soshum bukannya saintek. Saya tanya itu karena heran, soalnya yang saya tahu dulu dia adalah anak yang getol banget mau masuk ipa. Ambisi banget. Jadi ceritanya dia pengen masuk PGSD di suatu univ. Saya tanya alasannya, dan tau jawabannya apa?

“Aku pengen kuliah yang santai, yang kerjaannya juga santai.”

Miris. Miris banget. Saya langsung ingat teman-teman saya yang niat banget masuk jurusan yang sama. Jadi kepikiran apa anak ipa berfikir kalau jurusan ips itu mudah dan bisa buat cadangan ecek-ecek gitu ya? Inilah yang bikin saya bener-bener miris dan nggak respect seketika. Kalau gitu kenapa ambil ipa kalau akhir-akhirnya ladang ips yang diraup? Apa mereka nggak tau ya disaat mereka berfikir seperti itu, banyak anak lain yang sangat berminat dan punya passion tinggi untuk jurusan yang mereka pilih sebagai konsekuensi.

Berkaca dari cerita diatas pemilihan jurusan harus dipikirkan matang-matang. Harus bener-bener direnungkan. Khususnya bagi adek-adek yang mau masuk SMA dan yang lagi di SMA. Jangan pernah berfikir kalau jurusan ips mudah, jurusan ipa sulit. Semua itu butuh proses yang namanya belajar. Sesuaikan minat dan bakat kalian sebisa mungkin. Jangan pernah menganggap remeh suatu pelajaran, bisa jadi itu bumerang buat kalian sendiri entah waktunya kapan. Dan juga buat mereka yang sudah berfikiran seperti teman saya diatas, kuliah bukan sekedar santai atau nggak santai. Kalau masa mudanya aja santai-santai, gimana masa tuanya? Ingat, nggak ada cerita orang sukses (yang bener-bener sukses) yang masa mudanya dipenuhi kesantaian tanpa perjuangan.

~FIN~