Bakti-Edisi01-Mei2014

4
• BERDAULAT BERDIKARI BERKEPRIBADIAN • LINGKAR TRISAKTITRISAKTI DAN CITA-CITA RAKYAT INDONESIA Soal Nasional- isasi Aset NO. 1/MEI/2014 BANGUN LINGKAR TRISAKTI, BANGUN RAKYAT BERDAULAT! TENTANG TRISAKTI TRISAKTI adalah konsepsi presiden Sukarno dalam Pi- dato Trisakti tahun 1964 yang menegaskan tentang arah perjuangan bangsa Indonesia untuk mengha- dapi neokolonialisme dan imperialisme (nekolim). Tri- sakti menjadi pondasi bagi rakyat dan bangsa untuk Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi dan Berkepribadian dalam budaya. Trisakti menginginkan rakyat dan bangsa berdaulat dalam menentukan arah dan tujuan negara Indonesia merdeka. Trisakti adalah intisari dari Marhaenisme. TENTANG LINGKAR TRISAKTI LINGKAR TRISAKTI (ELTRI) adalah relawan berbasis individu-individu yang sepakat dengan platform Tri- sakti Sukarno untuk mengkampanyekan perlawanan atas neokolonialisme dan imperialisme (nekolim atau neoliberalisme) dan sepakat dengan sistem alternatif pro-rakyat: berdikari secara ekonomi; berdaulat dalam politik; berkarakter dalam budaya. MISI Lingkar Trisakti adalah melakukan kampanye dan membangun jaringan berbasis pada platform Tri- sakti seluas mungkin kepada publik. Menggali dan mengembangkan program Trisakti agar relevan untuk menjawab persoalan rakyat dan bangsa. TIM KERJA TRISAKTI (TIKER-Trisakti) adalah para rela- wan yang bertugas memproduksi “Koran Bakti” secara berkala dan mendistribusikannya kepada jaringan Lingkar Trisakti di berbagai kota. TIM JARINGAN TRISAKTI (Tim-JARIK) adalah para rela- wan yang bertugas mendistribusikan “Koran Bakti” ke- pada kontak-kontak individu yang sepakat dengan pro- gram Trisakti Sukarno di tingkat kabupaten/kota. KORAN BAKTI (Barisan Trisakti) adalah koran yang diter- bitkan untuk menyebarluaskan konsepsi Trisaksi dan relevansinya untuk menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh rakyat dan bangsa Indonesia dan bagaimana cara kita memperjuangkanya. SIKAP POLITIK Lingkar Trisakti dalam momentum elektoral pemilihan presiden 2014 adalah melakukan intervensi dengan cara memberikan dukungan secara programatik, kon- struktif dan kritis kepada Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena sudah menyatakan bahwa pondasi dari kebijakan yang akan diambil bila terpilih sebagai presiden adalah Trisakti Sukarno. Dukungan programa- tik berbasis Trisakti ini adalah sebagai upaya untuk membentuk pemilih dan konstituen cerdas, yang tidak hanya mencoblos, tapi memahami program pro-rakyat apa yang harus diperjuangkan. PEDOMAN PEMBENTUKAN LINGKAR TRISAKTI 1) Pembentukan Lingkar Trisakti haruslah datang se- cara sukarela dari individu di tingkat lokal dan komuni- tas yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan kerja propaganda, membangun kontak dan jaringan berbasis “Koran Bakti”. 2) Tugas Lingkar Trisakti adalah mendistribusikan Ko- ran Bakti kepada berbagai pihak yang mendukung dan berpotensi mendukung program-program Trisakti; membuat panggung-panggung diskusi untuk meng- kampanyekan kepada publik. 3) Peluncuran Lingkar Trisakti adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkampanyekan platform Trisakti kepada publik dalam berbagai bentuk yang dimung- kinkan sesuai kemampuan dan situasi di tingkat lokal. HLM. 2 HLM. 3 KAUM BURUH, JANGAN MAU DITIPU PRABOWO! HLM. 4

Transcript of Bakti-Edisi01-Mei2014

  • Berdaulat BerdIKarI BerKeprIBadIan

    LINGKAR TRISAKTI

    TRISAKTI DAN CITA-CITA RAKYAT INDONESIASoal Nasional-isasi Aset

    NO. 1/MEI/2014

    Bangun Lingkar TrisakTi, Bangun rakyaT BerdauLaT!TenTang TrisakTi

    TRISAKTI adalah konsepsi presiden Sukarno dalam Pi-dato Trisakti tahun 1964 yang menegaskan tentang arah perjuangan bangsa Indonesia untuk mengha-dapi neokolonialisme dan imperialisme (nekolim). Tri-sakti menjadi pondasi bagi rakyat dan bangsa untuk Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi dan Berkepribadian dalam budaya. Trisakti menginginkan rakyat dan bangsa berdaulat dalam menentukan arah dan tujuan negara Indonesia merdeka. Trisakti adalah intisari dari Marhaenisme.

    TenTang Lingkar TrisakTi

    LINGKAR TRISAKTI (ELTRI) adalah relawan berbasis individu-individu yang sepakat dengan platform Tri-sakti Sukarno untuk mengkampanyekan perlawanan atas neokolonialisme dan imperialisme (nekolim atau neoliberalisme) dan sepakat dengan sistem alternatif pro-rakyat: berdikari secara ekonomi; berdaulat dalam politik; berkarakter dalam budaya.

    MISI Lingkar Trisakti adalah melakukan kampanye dan membangun jaringan berbasis pada platform Tri-sakti seluas mungkin kepada publik. Menggali dan mengembangkan program Trisakti agar relevan untuk menjawab persoalan rakyat dan bangsa.

    TIM KERJA TRISAKTI (TIKER-Trisakti) adalah para rela-wan yang bertugas memproduksi Koran Bakti secara

    berkala dan mendistribusikannya kepada jaringan Lingkar Trisakti di berbagai kota.

    TIM JARINGAN TRISAKTI (Tim-JARIK) adalah para rela-wan yang bertugas mendistribusikan Koran Bakti ke-pada kontak-kontak individu yang sepakat dengan pro-gram Trisakti Sukarno di tingkat kabupaten/kota.

    KORAN BAKTI (Barisan Trisakti) adalah koran yang diter-bitkan untuk menyebarluaskan konsepsi Trisaksi dan relevansinya untuk menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh rakyat dan bangsa Indonesia dan bagaimana cara kita memperjuangkanya.

    sikap poLiTik

    Lingkar Trisakti dalam momentum elektoral pemilihan presiden 2014 adalah melakukan intervensi dengan cara memberikan dukungan secara programatik, kon-struktif dan kritis kepada Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena sudah menyatakan bahwa pondasi dari kebijakan yang akan diambil bila terpilih sebagai presiden adalah Trisakti Sukarno. Dukungan programa-tik berbasis Trisakti ini adalah sebagai upaya untuk

    membentuk pemilih dan konstituen cerdas, yang tidak hanya mencoblos, tapi memahami program pro-rakyat apa yang harus diperjuangkan.

    pedoman pemBenTukan Lingkar TrisakTi

    1) Pembentukan Lingkar Trisakti haruslah datang se-cara sukarela dari individu di tingkat lokal dan komuni-tas yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan kerja propaganda, membangun kontak dan jaringan berbasis Koran Bakti.

    2) Tugas Lingkar Trisakti adalah mendistribusikan Ko-ran Bakti kepada berbagai pihak yang mendukung dan berpotensi mendukung program-program Trisakti; membuat panggung-panggung diskusi untuk meng-kampanyekan kepada publik.

    3) Peluncuran Lingkar Trisakti adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkampanyekan platform Trisakti kepada publik dalam berbagai bentuk yang dimung-kinkan sesuai kemampuan dan situasi di tingkat lokal.

    HLM. 2

    HLM. 3

    KAUM BURUH, JANGAN MAU DITIPU PRABOWO! HLM. 4

  • 2 BAKTI | BarISaN trISaktI

    keragaman budaya bangsa Indonesia akan memiliki ciri khas tersendiri dalam pergaulan antar bangsa di dunia. Saya sep-erti putra bangsa Indonesia lainnya, adalah warga negara yang bangga dengan segala kelebihan dan kelemahan bangsa ini. Mari kita perkuat kelebihan kita dan kita sem-purnakan kelemahan kita. Dari kita, oleh kita dan untuk kita semuanya, bangsa Indonesia.

    Wassalammualaikum Wr.Wb.

    pidato sukarno: 17 agustus 1964 (Tahun-Tahun Vivere pericoloso)

    Kuformulasikan 6 hukum revolusi, yaitu bahwa revolusi harus mengambil sikap tepat terhadap lawan dan kawan, harus dijalankan dari atas dan dari bawah, bahwa destruksi dan konstruksi harus dijalankan sekaligus, bahwa tahap pertama harus dirampungkan dulu kemudian tahap kedua, bahwa harus setia kepada Program Revolusi sendiri yaitu Manipol, dan bahwa harus punya sokoguru, punya pimpin-an yang tepat dan kader-kader yang tepat, juga kuformulasikan Trisakti: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

    BARA

    Trisakti dan Cita-Cita Rakyat Indonesia

    Dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964, Bung Karno bercerita tentang tiga prinsip yang akan membawa kebesaran Bangsa Indonesia. Tiga prinsip itu disingkat sebagai Trisakti: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang kebudayaan. Dengan Trisakti, Bung Karno mencita-citakan tumbuhnya kemerdekaan rakyat Indonesia seutuhnya. Tujuannya agar rakyat Indonesia merdeka dalam menentukan sikap politiknya sendiri, merdeka dari hubung-an-hubungan ekonomi yang timpang, serta merdeka untuk berpikir dan menyatakan pendapat.

    Kedaulatan politik adalah kemampuan suatu bangsa untuk menentukan sikapnya sendiri sebagai sebuah masyarakat politik. Inilah yang telah diperjuangkan para pendiri Bangsa dengan melawan para penjajah. Namun penjajahan tidak serta merta lenyap de-ngan merdekanya Indonesia sejak Revolusi Agustus. Masih tersisa penjajahan bentuk lain, yakni penjajahan terhadap kepentingan rakyat Indonesia atas nama kepentingan politik lain yang berlawanan dengan rakyat. Indonesia masih mudah terseret arus ke-pentingan politik bangsa lain dengan agenda ekonominya sendiri. Karenanya, berdaulat di bidang politik adalah cita-cita yang masih relevan hingga kini.

    Kemandirian ekonomi adalah kemampuan suatu bangsa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berdasarkan daya upaya sendiri. Tumbangnya penjajahan Belanda segera di-gantikan dengan bentuk penjajahan ekonomi yang lain. Kehidupan ekonomi rakyat In-donesia dijajah oleh kepentingan penumpukan kekayaan di tangan segelintir orang. Per-wujudan kesetaraan dan kesejahteraan rakyat hanya mungkin tercapai bila kehidupan ekonomi diatur dan diarahkan untuk kepentingan rakyat banyak dan bukan untuk pe-numpukan kekayaan individu. Karenanya, berdikari di bidang ekonomi adalah cita-cita yang juga relevan sampai sekarang.

    Sikap berkepribadian dalam kebudayaan adalah kemampuan suatu bangsa untuk mengembangkan cipta, rasa dan karsanya sendiri secara merdeka. Penjajahan Belanda telah mengungkung ungkapan kebudayaan rakyat untuk menyatakan pendapatnya ten-tang Indonesia merdeka. Dewasa ini, penjajahan kepentingan politik dan ekonomi anti-rakyat telah membungkam ungkapan kebudayaan rakyat untuk berseru menuntut kea-dilan dan kesejahteraan bagi semua. Karena itu, berkepribadian di bidang kebudayaan adalah juga cita-cita yang relevan sampai hari ini.

    Tiga pokok Trisakti Bung Karno inilah yang menjadi alasan majunya Jokowi sebagai calon presiden pada pemilu 2014. Jokowi hadir untuk mewujudkan kedaulatan di bi-dang politik, kemandirian di bidang ekonomi dan sikap berkepribadian di bidang ke-budayaan. Jokowi adalah pemimpin yang tumbuh dari rakyat jelata, duduk setara dan bekerja bersama rakyat jelata. Cara berpikirnya adalah cara berpikir rakyat. Kepenting-

    annya adalah kepentingan rakyat. Trisakti yang ia jadikan prinsip kebijakannya ke depan adalah perwujudan dari semangat rakyat Indonesia untuk kemerdekaan sejati. Kebijak-an-kebijakannya selama ia jadi walikota Solo dan gubernur Jakarta membuktikan hal ini.

    Kartu Jakarta Sehat adalah contoh kebijakan yang menjunjung prinsip berdikari di bi-dang ekonomi. Dengan menyediakan fasilitas kesehatan gratis bagi seluruh rakyat mis-kin, Jokowi meringankan beban ekonomi yang mesti ditanggung masyarakat kecil. Ka-renanya, penghidupan yang layak bagi rakyat terjamin dan kemandirian ekonomi pun terwujud. Kartu Jakarta Pintar adalah contoh kebijakan yang meninggikan asas berke-pribadian di bidang kebudayaan. Dengan tersedianya sekolah gratis bagi semua warga yang berkekurangan, Jokowi membangun pondasi bagi terbentuknya watak rakyat yang cerdas dan mampu berpikir merdeka. Penghentian impor sapi Australia dan penggan-tiannya dengan sapi dari NTT juga mencerminkan terangkatnya prinsip berdaulat di bidang politik. Kemerdekaan politik rakyat Indonesia akan lebih terjaga bila sumber pasokan ekonominya diusahakan dari dalam negeri sendiri. Demikian pula dengan kebijakan mobil Esemka yang diberlakukan Jokowi semasa menjabat sebagai walikota Solo. Dengan itu, Jokowi sekaligus menegakkan kedaulatan politik Indonesia dari ke-pentingan politik asing dengan perusahaan otomotifnya, mengibarkan semangat ke-mandirian ekonomi dengan bertumpu pada usaha masyarakat, serta menjunjung tinggi kemandirian budaya sendiri dengan mendorong kreasi anak bangsa.

    Berbeda sekali semangat kebijakan Jokowi dengan Trisaktinya ini kalau dibandingkan dengan semangat kebijakan Prabowo. Dalam enam program aksi Partai Gerindra, tak ada satupun yang berbicara tentang penguatan pasar dalam negeri. Padahal penguatan pasar dalam negeri justru merupakan prasyarat kemandirian ekonomi Bangsa Indone-sia. Penguatan pasar domestik ini diperjuangkan Jokowi, antara lain, lewat program mo-bil Esemka yang dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif berbasis nasional dan mengurangi konsumsi mobil impor maupun barang industri impor yang terkait dengannya. Dalam enam program aksi Gerindra juga tidak ada butir yang berbicara ten-tang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Hanya disebut di butir terakhir bahwa perempuan akan dipatok jatah 30% kursi menteri. Padahal jumlah rakyat perempuan negeri ini lebih besar dari jumlah lelaki. Berbeda sekali dengan kebijakan Jokowi yang melalui sistem lelang jabatan memungkinkan setiap orang, terlepas dari jenis kelamin-nya, untuk mengambil bagian dalam pemerintahan. Lurah Susan di Pasar Minggu ada-lah bukti konsistensi sistem lelang jabatan yang diterapkan Jokowi. Selain itu, salah satu program Jokowi sebagai gubernur adalah memangkas angka kematian ibu melahirkan. Program inilah yang direalisasikan dalam wujud Kartu Jakarta Sehat yang dapat menja-min kesehatan ibu melahirkan.

    Realisasi Trisakti adalah realisasi cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia. Inilah yang digenapi oleh program-program politik Jokowi. Berjuang mendukung Jokowi adalah berjuang menuju kemerdekaan sejati, menuju kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan kepribadian budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Dalam situasi seperti ini, hanya ada sepasang pilihan buat rakyat Indonesia: Jokowi atau penjajahan.

    pidato Jokowi: Tiga pilar untuk negeri

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Salam sejahtera bagi bangsaku yang saya banggakan. Dengan kepercayaan rakyat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah memperoleh kepercayaan terbesar dari bangsa Indonesia, sebagai partai yang terbesar dipilih oleh bangsa Indonesia. Sebagai pemimpin saya akan menjalankan tiga aspek yang menjadi pedoman saya, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Adalah tugas saya untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia mem-punyai kedaulatan politik, yang tidak mudah didikte oleh bangsa lain. Kekayaan alam yang berlimpah akan menjadi modal bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dalam ekonomi. Budaya bangsa Indonesia yang sangat beragam menjadi ciri khas yang dikagumi bangsa lain. Dalam kepemimpinan saya, bila saya terpilih,

    Gelombang Dukungan agar Jokowi jadi PresidenDukungan untuk capres Jokowi datang dari mana-mana. Bagaikan gelombang pasang, buruh, pemuda dan perempuan segera menyatakan dukungannya agar Jokowi menjadi Presiden. Berikut adalah laporannya.

    SERUAN JOKOWI, SERUAN SUKARNO, SERUAN RAKYAT INDONESIA

    MEMIMpINKonfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Peker-ja seluruh Indonesia (KSPSI) menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ketua KSBSI, Mudhofir, menjelaskan bahwa komitmen itu ada-lah sikap resmi organisasi untuk menyambut momentum perubahan kepemimpinan nasional, termasuk perbaikan nasib buruh. Ia juga menjelaskan bahwa dukungannya terhadap Jokowi dilatarbelakangi oleh beberapa kebijakan Gubernur DKI Jakarta yang dianggap pro terhadap buruh. Di tahun 2012, misalnya, Jokowi berani mengetuk palu kenaikan upah minimum provinsi sebesar 43% menjadi Rp 2,2 juta. Itu prestasi yang cukup signifikan, katanya. Selain itu, program-program sosial Jokowi sangat berman-

  • 3NO. 1/MEI/2014

    pERJUANGAN

    faat bagi rakyat.

    Sedangkan menurut ketua KSPSI, Andi Gani Nena Wea, dukungannya terhadap Jokowi diberikan dengan harapan jika Jokowi terpilih sebagai Presiden periode 2014-2019, akan ada Kartu Indonesia Sehat dan program-program pro-rakyat lainnya. KSPSI ingin Jokowi dapat menepati janji politiknya pada para buruh dan masyarakat Indone-sia.

    Soal Nasionalisasi Asetoleh: Dr. Hilmar Farid

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mera-dang!!! Ia membantah tudingan bahwa calon presiden dari partainya, Prabowo Subianto, mengkampanyekan nasio-nalisasi aset. Menurut laporan situs tempo.co (8/5/14) ia malah menuding media sengaja mengaitkan isu itu untuk menjatuhkan citra Prabowo. Padahal rencana nasional-isasi itu jelas tertera dalam Manifesto Perjuangan Partai Gerindra tentang bidang ekonomi di halaman 15-16.

    Aneh kalau Fadli Zon tiba-tiba meradang dan mengang-gap nasionaliasi sebagai isu negatif. Ada dua kemung-kinan: Fadli Zon tidak paham manifesto perjuangan partainya sendiri atau para penulis manifesto perjuangan itu yang tidak paham ideologi pimpinannya. Tapi sejauh tidak ada penjelasan resmi yang mengklarifikasi soal ini cukuplah disimpulkan bahwa partai dan pimpinannya mencla-mencle dan tidak tegas.

    Masalah yang lebih mendasar sebenarnya soal nasio-nalisasi aset itu sendiri. Dalam laporan situs tempo.co itu disebutkan bahwa Fadli Zon meradang karena SBY sebelumnya mengatakan ada calon presiden yang mem-

    buat kampanye yang membahayakan negara. Alih-alih menantang SBY yang mengklaim bahwa nasionalisme itu membahayakan negara, Fadli Zon malah mengkeret dan menganggap tuduhan itu isu negatif.

    Apa benar nasionalisasi aset itu negatif? Dalam pasal 33 UUD 1945 dengan jelas dikatakan bahwa cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (ayat 2) dan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikua-sai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (ayat 3).

    Sewaktu pasal ini dibahas dalam sidang BPUPKI, konteks pembicaraannya jelas. Indonesia di masa lalu dikuasai oleh modal kolonial. Jutaan hektar perkebunan di Jawa dan Sumatera, penebangan hutan, pertambangan dan eksploitasi sumber daya alam lain berada di tangan pe-rusahaan Eropa dan Amerika. Sungguh wajar jika agenda ekonomi dari republik yang baru berdiri adalah mengam-bil-alih seluruh aset itu ke tangan bangsa Indonesia.

    Itulah konteks kelahiran pasalnya. Nah, sekarang ini jika diperhatikan situasinya mirip dengan begitu banyaknya pertambangan raksasa, perkebunan besar, dengan mo-dal internasional yang menguasai jutaan hektar lahan di Indonesia. Ini belum termasuk lautan yang juga sudah dirajang menjadi lahan mengeruk keuntungan oleh pe-rusahaan multinasional. Kita memang sedang kembali ke masa kolonial.

    Masalahnya nasionalisasi selama ini diberi label negatif. Modal internasional dan perusahaan multinasional yang menguasai tanah jutaan hektar dan bermacam kekayaan alam yang terkandung di dalamnya tentu gemetar dengan ide nasionalisasi karena itu berarti berakhirnya dominasi mereka. Karena itulah mereka gencar menanamkan ide bahwa nasionalisasi itu buruk dan ketinggalan zaman.

    Tapi benarkah demikian? Dalam pengalaman sejarah Indonesia nasionalisasi pernah dilakukan oleh pemerin-tahan Sukarno pada akhir 1950-an. Ratusan aset milik Belanda, Inggris dan Amerika Serikat menjadi sasaran nasionalisasi. Tapi masalahnya di masa itu pelaksananya adalah pihak militer yang setelah duduk lupa berdiri. Al-hasil banyak perusahaan yang dinasionalisasi akhirnya hanya dikuasai oleh para perwira militer saja.

    Dengan kata lain, pengalaman pertama melakukan na-sionalisasi berakhir dengan gagal. Tentu kita tidak ingin mengulangi kegagalan yang sama. Tapi untuk itu kita tidak perlu mundur dari agenda nasionalisasi. Setelah memandikan bayi, kita buang air bekas mandinya. Tapi jangan buang bayinya sekaligus! Masalah kita sekarang adalah menentukan syarat dan cakupan dari nasionalisasi aset jika itu memang diperlukan, tidak gebyah-uyah asal bikin pernyataan lantas kelimpungan sendiri ketika ada yang menagih.

    Untuk itu kita perlu pertama-tama membedakan kepe-milikan pribadi dan kepemilikan publik. Nasionalisasi sekarang identik dengan pengambilalihan aset oleh ne-

    tugas sebagai presiden mendatang.

    Di Solo, Seknas Muda Jokowi dideklarasi pada 3 Mei 2014 di rumah Joglo Citropuran. Alasan anak-anak muda asal kota Jokowi tersebut adalah karena Jokowi bisa menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia dengan sifat-sifat pekerja keras, jujur dan juga tidak terkait kasus korupsi. Hal itu menjadi semangat bagi kami untuk membentuk Seknas Muda Jokowi di Kota Solo. Seknas Muda Jokowi Kota Solo yang sudah terbentuk ini merupakan langkah nyata pemuda untuk mendukung Jokowi menuju pemi-lihan presiden yang akan datang, kata Presidium Seknas Muda Jokowi Kota Solo, Tiead Andika Gilham.

    Sementara itu dalam deklarasi Seknas Muda Jokowi Kota Solo, hadir pula perwakilan anggota Seknas Muda Jokowi Pusat, Ririn Sefsani. Ririn menyampaikan selain men-dukung Jokowi menjadi presiden, ia juga mengingatkan untuk ikut mengawal Jokowi jika kemudian hari benar-benar menjadi presiden terpilih.

    Deklarasi Seknas Muda Jokowi di Tangerang dilak-sanakan pada tanggal 4 Mei 2014 di Kutajaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Menurut Ketua Sek-nas Muda Jokowi Banten, Sony Marsono, aksi potong rambut ini sebagai simbol siap mendukung Jokowi jadi presiden dan siap menggunduli sarang-sarang di pemerintahan tempat bergulatnya para kutu. Ini adalah sebagai simbol agar pemerintahan Indonesia harus bersih, jangan sampai ada kutu-kutu yang ber-sarang, ujar Sony Marsono, usai mendeklarasikan Seknas Muda Jokowi.

    Sony juga mengaku, siap menjadi tim untuk me-menangkan Jokowi dalam pencapresan 9 Juli 2019 mendatang. Sepenuhnya, kami siap memenangkan Jokowi jadi presiden. Tidak hanya mendukung pada saat pencalonannya sebagai presiden, kami juga siap mengawal, serta mengkritisi setelah nanti jadi presi-den, katanya.

    Setelah Seknas (Sekretariat Nasional) Jokowi diban-gun guna membantu perumusan program bagi pencapresan Jokowi, para aktivis perempuan mem-bentuk Seknas Perempuan Pendukung Jokowi. Dide-klarasikan pada tanggal 30 April 2014 di kantor Sek-nas Jokowi, Seknas Perempuan Pendukung Jokowi bertujuan untuk menyatakan dukungannya terhadap pemenangan Jokowi menjadi Presiden RI dalam Pil-

    pres 2014 serta memberikan masukan bagi kebijakan-kebijakan yang terkait dengan hak-hak perempuan, pem-berdayaan perempuan dan kesetaraan gender, termasuk hak-hak fundamental seksual dan reproduksi serta kebi-jakan-kebijakan yang mendorong diakhirinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    Visi Seknas Perempuan adalah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk perempuan sebagai wujud kemandirian bangsa. Ada tiga Misi yang diemban Seknas Perempuan Pendukung Jokowi. Pertama, mendukung pemenangan Jokowi menjadi Presiden RI dalam pilpres 2014. Kedua, mengusung hak-hak perempuan, pem-berdayaan perempuan dan kesetaraan gender menjadi agenda program politik dalam pilpres 2014 dan menjadi program nasional jangka panjang dan menengah ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden. Ketiga, mengawal pro-ses menuju masyarakat sipil Indonesia yang berkeadilan gender/berpihak kepada perempuan, dalam konteks pe-milihan presiden 2014.

    Gerakan pemuda pendukung Jokowi jadi presiden juga mulai merebak. Setelah Seknas Muda Jaringan Komuni-kasi Warga Indonesia (Jokowi) dideklarasikan, di berba-gai daerah seperti Solo, Wonogiri, dan Tangerang didekla-rasikan juga gerakan pemuda sejenis.

    Di Wonogiri, deklarasi dukungan terhadap Jokowi di-lakukan oleh ratusan sukarelawan yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Muda Jokowi Kabupaten Wonogiri. Para sukarelawan tersebut berasal dari para pelajar, mahasiswa, akademisi hingga buruh dan tani. Pembacaan deklarasi dilakukan langsung oleh Ketua Pre-sidium Seknas Muda Jokowi Kabupaten Wonogiri, Tri Asmara.

    Selama ini, figur Jokowi yang merakyat, bersih dan te-gas dinilai mampu menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Sosok Jokowi juga representasi dari kaum muda yang menginginkan perubahan di segala aspek kehidupan. Pak Jokowi merupakan pribadi yang jujur dan represen-tasi kaum muda. Beliau pantas menjadi pemimpin bangsa Indonesia, kata Tri Asmara. Selain itu, selama men-jalankan roda pemerintahan baik di Kota Solo maupun Provinsi DKI Jakarta, Jokowi tak pernah terlibat kasus korupsi. Pihaknya optimistis Jokowi mampu mengemban

    SENYUM:)

  • 4 BAKTI | BarISaN trISaktI

    Menurut peneliti Juni Thamrin, pada 1991, Ketentuan Upah Minimum (KUM) regional di seluruh Indonesia rata-rata baru memenuhi 68% KFM buruh lajang. Di be-berapa propinsi, seperti Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara, KUM bahkan lebih kecil lagi, yakni sekitar 40-45% dari KFM.

    Rezim Soeharto juga berupaya memandulkan serikat dan gerakan buruh dengan berbagai kebijakan dan tindakan represifnya. Hal ini terlihat nyata dalam kasus Marsinah, buruh perempuan pabrik PT Catur Surya, yang disiksa dan dibunuh karena berjuang bersama kawan-kawannya untuk perbaikan nasib mereka. Jenazahnya ditemukan pada 9 Mei 1993 di sebuah gubuk di Hutan Wilangan, Nganjuk, dengan kondisi mengenaskan. Kemaluannya hancur, tulang panggul dan lehernya hancur, perutnya luka ditusuk, sekujur tubuhnya penuh memar.

    Watak anti-buruh Prabowo juga dapat dilihat dari per-ilakunya di masa kinibukan hanya di masa lalu. Mari kita lihat kasus buruh di salah satu perusahaan milik Prabowo, yakni PT Kertas Nusantara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Belum lama ini, para buruh PT Ker-tas Nusantara melancarkan protes. Sejak November 2013 sampai Maret 2014, pembayaran gaji mereka belum dis-elesaikan. Kemudian, sejak Desember 2012, pembayaran iuran Jamsostek belum dilakukan oleh perusahaan. Pada-hal pemotongan iuran Jamsostek terus dilakukan sesuai dengan slip gaji pekerja.

    Kemudian, Prabowo juga memiliki PT Gardatama Nu-santara yang menyediakan pelayanan jasa keamanan di Indonesia. Artinya, PT Gardatama menyalurkan pekerja keamanan outsourcing ke perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan jasa keamanan. Mari kita berpikir secara jernih, bagaimana mungkin mengharapkan peng-hapusan outsourcing dari Prabowo, sementara dia sendiri menjalankan bisnis outsourcing?

    Setelah melihat rekam jejak Prabowo di atas, apakah kita masih akan mempercayai tipuan Prabowo yang berusaha mencitrakan dirinya sebagai capres pro-buruh? Prabowo hanya mendekati kita karena dia memiliki kepentingan untuk memenangkan dirinya menjadi presiden. Prabowo sejatinya adalah ancaman bagi kaum buruh. Dan jika pimpinan kita, seperti Iqbal, hendak menjerumuskan kita semua dengan mendukung Prabowo, maka kita perlu mengkritik dan menentangnya. Kawan-kawan buruh, jangan mau ditipu Prabowo!

    gara. Banyak orang menolak ide nasionalisasi karena negaranya dikuasai oleh pejabat yang korup dan curang. Makanya ide nasionalisasi harus kembali kepada konsep kepemilikan publik agar pengelolaan aset itu dapat dikon-trol secara demokratis.

    Nasionalisasi aset pada dasarnya adalah perwujudan dari ide demokrasi di bidang ekonomi. Daripada menyerah-kan keputusan penting menyangkut hajat hidup orang banyak kepada segelintir direksi perusahaan swasta yang tujuannya semata cari untung, lebih baik aset-aset penting itu dikelola secara demokratis. Ada banyak cara. Tidak se-muanya harus plek dikuasai oleh negara.

    Bayangkan misalnya transportasi laut. Pelni sendiri adalah hasil nasionalisasi. Agar sungguh ada kepemilikan publik maka direksinya bisa diubah dengan menempatkan un-sur pekerja, perwakilan pemerintah dan para penumpang yang berkepentingan perusahaan itu tetap mendapatkan keuntungan tapi juga memberikan pelayanan yang ter-baik dan bertanggungjawab terhadap konstituen mereka.

    Masih ada segudang kemungkinan lain yang sudah dipraktekkan dan berhasil di berbagai negara. Tentu se-muanya memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, bukan asal bikin pernyataan biar kelihatan ga-gah dan tegas.

    JANGAN LUpA

    KPU sedang melakukan pemutakhiran data pemilih melalui Sinkronisasi DPT Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD (DPS Pemilu Presiden dan Wakil Presiden) de-ngan DPTb, DPK, DPKTb dan Pemilih baru pasca Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD mulai 11 April - 10 Mei 2014. Selanjutnya kita perlu memperhatikan jadwal berikut ini:

    1. Pengumuman DPR Hasil Pemutakhiran 13-19 Mei 2014 dilaksanakan oleh PPS

    2. Masukan dan tanggapan masyarakat terhadap DPS 20-26 Mei 2014

    3. Perbaikan DPS 27 Mei 2 Juni 20144. Penetapan DPT 3-4 Juni5. Penetapan DPK 5 Juni 1 Juli 2014

    Selama masa-masa yang disebutkan di muka diharap-kan agar seluruh rakyat Indonesia, bersama dengan para relawan untuk dapat turut dalam Pemilu Presiden 2014 melakukan hal-hal berikut:

    1. Memastikan nama-nama pemilih tercantum dalam daftar pemilih sementara

    SAMpAI MENANG

    REDAKSI

    Kaum Buruh, Jangan Mau Ditipu Prabowo!Pada Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2014, mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto, hadir dan berpidato di aca-ra May Day KSPI di Stadium Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Para buruh KSPI menawarkan kontrak politik kepada bekas menantu Soeharto itu, yang mau menjadi capres dalam Pilpres 2014 mendatang. Kontrak politik itu berisikan 10 poin. Di antaranya kenaikan upah minimum 2015 sebesar 30% dan penghapusan outsourcing.

    Namun, penandatanganan kontrak ternyata tidak terjadi dalam acara tersebut. Beberapa media memberitakan bahwa Prabowo lupa menandatangani kontrak terse-but. Ada juga yang mengatakan bahwa penandatanga-nan kontrak baru akan dilakukan setelah Prabowo resmi menjadi caprespendaftaran capres baru akan dibuka di KPU pada 18 Mei. Tetapi, kalaupun Prabowo jadi menan-datangani kontrak tersebut, Prabowo hampir pasti akan mengingkari kontrak itu. Pasalnya, Prabowo memiliki watak anti-buruh.

    Berjanji itu gampang, tetapi watak sejati seseorang ter-lihat dari perilakunya. Dalam hal ini, watak anti-buruh Prabowo bisa dilihat dari sepak terjang dia. Mari kita lihat kasus penculikan dan penghilangan paksa oleh Prabowo di masa lalu. Selama ini, para aktivis yang diculik dan di-hilangkan secara paksa dikesankan hanya merupakan ak-tivis mahasiswa dan pro-demokrasi. Tetapi, sebagian dari mereka sebenarnya adalah aktivis buruh.

    Sebut saja Herman Hendrawan, salah satu korban pencu-likan Prabowo. Herman memang berlatar belakang ma-hasiswa (Unair), tetapi ia adalah juga seorang aktivis bu-ruh. Herman terlibat dalam pemogokan PT Sritex di Solo pada 1995. Pemogokan ini direpresi militer dan Herman termasuk salah satu yang ditangkap. Tidak gentar dengan pengalaman ini, Herman terus mengorganisir buruh. Ia terlibat dalam pengorganisiran di Tandes, Sidoarjo. Sejak Januari 1996, Herman menjadi ketua Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) Cabang Surabaya. Pada 1998, Herman diculik dan hilang sampai saat ini.

    Dulu, Prabowo memang merupakan bagian dari rezim Soeharto yang anti-buruh. Upah minimum di masa Soe-harto, misalnya,sering tidak sesuai dengan Kebutuhan Fisik Minimum (KFM)yang sekarang menjadi KHL.

    Pemred: Anom Astika. Redpel dan Editor: Martin Suryajaya. Sekretaris Redaksi: Pandu Yuhsina. Anggota Redaksi: Hilmar Farid, Irine Gayatri, Mohamad Zaki, Wilson, Mugiyanto, Galih Andreanto, Wasisto Raharjo Jati, Razif, Abu Mufakir. Perwajahan: Alit Ambara. Karikatur: Yovantra Arief. Redaktur Ahli: Airlangga Pribadi, Bonnie Triayana, Agung Putri Astrid, Eko Prasetyo, Arie Djito, Ruth Indiah Rahayu. Bendahara: Rini Prasnawati dan Nor Hiqmah.

    Alamat Redaksi: Salemba Tengah No 39 BB Lantai 3 Jakarta - 10440. Telp. (021) 3191927 ; email: [email protected]

    2. Memastikan kelengkapan identitas nama pemilih, terutama NIK, KTP, KK

    Mengapa demikian? Karena sangat mungkin nama-na-ma pemilih bisa hilang karena:

    1. Memang tidak terdaftar Di DP4 (daftar pemilih po-tensial)

    2. Tidak di mutakirkan oleh PPDP (Panitia Pemilihan Daerah)

    3. Telah terdaftar namun terhapus oleh PPS (Panitia Pemungutan Suara)

    4. Telah terdaftar terhapus oleh PPK (Panitia Pemu-ngutan Kecamatan)

    5. Telah terdaftar Terhapus oleh KPUD6. Terdaftar terhapus Oleh KPU provinsi7. Telah terdaftar terhapus oleh KPU pusat

    Maka kita harus mendatangi kelurahan atau RW un-tuk mengecek nama pemilih ada di DPS dan DPT ,dan memastikannya ada. Penting mendesak RW atau Kelu-rahan untuk menempelkan hasil hasil DPS dan DPT di papan-papan pengumuman desa, RW, Kelurahan.

    Pemilu: Lihat, Amati, Awasi!

    PENCALONAN

    Penetapan jumlah dukungan perolehan suara dan kursi untuk pencalonan Presiden dan Wakil Presiden

    17 Mei 2014

    Dilaksanakan oleh KPU

    Pengumuman masa pendaftaran

    11 s/d 17 Mei 2014

    Dilaksanakan melalui laman KPU dan/atau sarana yang lain

    Pendaftaran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

    18 s/d 20 Mei 2014

    Dilaksanakan oleh partai politik atau ga-bungan partai politik

    Penetapan nama-nama pasangan calon Presi-den dan Wakil Presiden

    31 Mei 2014

    10 Juni 2014

    Dilaksanakan oleh KPU

    Pengambilan nomor urut serta penetapan nomor urut dan pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

    1 Juni 2014

    11 Juni 2014

    Dilaksanakan oleh KPU dan dihadiri oleh pasangan calon

    KAMPANYE

    Pertemuan antar peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/tim kampanye tentang1. pelaksanaan kam-panye

    2 Juni 2014

    12 Juni 2014

    Dikoordinasi-kan oleh KPU

    2. Deklarasi Pemilu Presi-den dan Wakil Presiden Berintegritas

    3 Juni 2014

    13 Juni 2014

    Dilaksanakan oleh KPU, pasangan calon, dan tim kampanye

    3. Kampanye4 Juni

    s/d 5 Juli 2014

    Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

    4. Masa tenang 6 s/d 8 Juli 2014

    Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye