Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

22
Bakteri Staphylococcus aureus digunakan sebagai bakteri indikator dalam produk makanan yang diuji. Pemilihan bakteri ini didasarkan pada data yang menyebutkan bahwa diperkirakan bahwa 30-50% populasi manusia membawa bakteri patogen ini dalam tangannya, dan konsekuensinya bakteri ini dapat secara mudah berpindah ke dalam produk masakan matang (Schumitt et al.,1990). Peneilitian ini dilakukan untuk mempelajari praktik sanitasi yang ada di tingkat rumah tangga serta mengetahui pengaruh beberapa jenis sampel yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Stphylococcus aureus dalam beberapa pangan siap saji dalam menjamin kemanan dari pangan tersebut. Pada umumnya untuk mengidentifikasi bakteri pathogen, misalnya Stapylococcus aureus, metode identifikasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis produk olahan pangan akan kehadiran bakteri Stapylococcus aureus dilakukan berdasarkan Instruksi Kerja,Instalasi Mikrobiologi Balai Besar Laboraturium Kesehatan(BBLK) Jakarta. Prinsip dari uji kualitatif ini yaitu menggunakan metode biakan, dimana pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus pada pembenihan khusus setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam yang dilanjutkan pada uji koagulase. Identifikasi awal meliputi seleksi pada medium BPA dan EY, uji biokimiawi dan pewarnaan gram. Selanjutnya dilakukan uji koagulase menggunakan plasma kelinci. Pada uji koagulase, kuman S. aureus akan menunjukkan reaksi positif dengan menunjukkan terjadinya aglutinasi dengan serum kelinci pada tabung reaksi Keberadaan S. aureus dalam pangan, khususnya produk olahan hewan juga membahayakan bagi masyarakat karena diketahui bahwa kuman ini mengandung berbagai macam enterotoksin. Dari hasil pengamatan penumbuhan dicawan petri dengan media BPA diketahui bahwa semua isolate dari pengenceran hasilnya tidak ada dugaan koloni S. aureus yang tumbuh. Koloni S. aureus adalah bulat, halus,

Transcript of Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

Page 1: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

Bakteri Staphylococcus aureus digunakan sebagai bakteri indikator dalam produk makanan yang diuji. Pemilihan bakteri ini didasarkan pada data yang menyebutkan bahwa diperkirakan bahwa 30-50% populasi manusia membawa bakteri patogen ini dalam tangannya, dan konsekuensinya bakteri ini dapat secara mudah berpindah ke dalam produk masakan matang (Schumitt et al.,1990).

Peneilitian ini dilakukan untuk mempelajari praktik sanitasi yang ada di tingkat rumah tangga serta mengetahui pengaruh beberapa jenis sampel yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Stphylococcus aureus dalam beberapa pangan siap saji dalam menjamin kemanan dari pangan tersebut.

Pada umumnya untuk mengidentifikasi bakteri pathogen, misalnya Stapylococcus aureus, metode identifikasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis produk olahan pangan akan kehadiran bakteri Stapylococcus aureus dilakukan berdasarkan Instruksi Kerja,Instalasi Mikrobiologi Balai Besar Laboraturium Kesehatan(BBLK) Jakarta. Prinsip dari uji kualitatif ini yaitu menggunakan metode biakan, dimana pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus pada pembenihan khusus setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam yang dilanjutkan pada uji koagulase.Identifikasi awal meliputi seleksi pada medium BPA dan EY, uji biokimiawi dan pewarnaan gram. Selanjutnya dilakukan uji koagulase menggunakan plasma kelinci. Pada uji koagulase, kuman S. aureus akan menunjukkan reaksi positif dengan menunjukkan terjadinya aglutinasi dengan serum kelinci pada tabung reaksi Keberadaan S. aureus dalam pangan, khususnya produk olahan hewan juga membahayakan bagi masyarakat karena diketahui bahwa kuman ini mengandung berbagai macam enterotoksin.Dari hasil pengamatan penumbuhan dicawan petri dengan media BPA diketahui bahwa semua isolate dari pengenceran hasilnya tidak ada dugaan koloni S. aureus yang tumbuh. Koloni S. aureus adalah bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm, berwarna abu-abu kehitaman.Apabila pada uji identifikasi dugaan S. aureus hasilnya positif maka dilanjutkan pada tahap konfirmasi. Dimana tahap ini untuk mengindikasikan bahwa yang diduga tersebut murni S. aureus. Isolate positif diinokulasi pada agar miring TSA dan kemudian diinokulasikan dalam larutan BHIB. Setelah diinkubasi, ditambahkan plasma kelinci, proses terjadi tidaknya koagulasi pada tahap ini. Koagulase merupakan protein ekstraseluler yang dihasilkan oleh S. aureus yang dapat menggumpalkan plasma dengan bantuan faktor yang terdapat dalam serum. Faktor koagulase (coagulase reacting factor, CRF) serum bereaksi dengan koagulase untuk menghasilkan esterase dan aktivitas pembekuan dengan cara sama seperti pengaktifan protrombin menjadi trombin. Menurut Isrina, 2005 bahwa reaksi ini terjadi berdasarkan reaksi antara S. aureus dengan fibrinogen yang terdapat dalam serum yang ditunjukkan dengan media tetap ditempatnya apabila membalikkan tabung. Oleh karena itu peran koagulase yang dihasilkan oleh S. aureus ini dapat digunakan sebagai sarana mendiagnosa positif S. aureus dan kriteria penentuan S.aureus.

Page 2: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

Dari perngujian S. aureus pada sampel abon ikan tuna diperoleh hasil angka Staphylococcus aureus abon adalah < 10 koloni. Hasil ini telah memenuhi syarat dalam SNI 01-3707-1995 yang mensyaratkan angka Staphylococcus aureus untuk abon adalah 0 koloni. Dengan pemeriksaan terhadap Staphylococcus aureus yang dilakukan, sampel Abon ikan tuna berada pada batas toleransi sehingga aman untuk dikonsumsi.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Penelitian

4.1.1 Sampel 5866 (256) Nasi Goreng Rempah

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

256 5866(makanan)Nasi Goreng Rempah

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3

Page 3: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.2 Sampel 5867 (257) Beave Sisafooter

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

257 5867 (Makanan)Beave Sisa Footer

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampelSampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan

Page 4: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

suhu 37°CRabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

Page 5: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

4.1.3 Sampel 5868 (258) Beef Yakiniku

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

258 5868 (Makanan)Beef Yakiniku

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-),

Page 6: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.4 Sampel 5869 (259) Ayam Pag Oven

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

259 5869 (Makanan)Ayam Pag Oven

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan dari PT.Alfabet CateringJl, Minangkabau, 24 Manggarai, JakartaSelatanSampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi

Page 7: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.5 Sampel 5874 (260) Plain Vegetable Salat

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli

260 5874 (Makanan)Plain

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan

Page 8: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

2013 Vegetable Salat

dari Novotel Mangga Dua AquareJl. Gunung Sahari No1 JakartaSampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil peneneman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol

Page 9: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.6 Sampel 5873 (261) Saute Paprika With Mush Room

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

261 5873 (Makanan)Saute Paprika With Mush Room

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan dari Novotel Mangga Dua AquareJl. Gunung Sahari No1 JakartaSampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Page 10: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.7 Sampel 5876 (262) Ayam Cag Kebab

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Selasa23 Juli 2013

262 5876 (Makanan)Ayam Cag Kebab

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan dari Novotel Mangga Dua

Page 11: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

AquareJl. Gunung Sahari No1 JakartaSampel dikemas dalam mika

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Rabu24 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil peneneman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan

Page 12: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.8 Sampel 5924 (291) Bihun Goreng

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Rabu24 Juli 2013

291 5924 (Makanan Cepat Saji)Bihun Goreng

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan dari PT. Inti Prima Ganda PerdanaJl.Pegangsaan Dua Blok A-1KM Kelapa Gading Jakarta UtaraSampel dikemas dalam plastik Klip(3 sampel)

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan

Page 13: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

suhu 37° CJum’at26 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil peneneman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.

4.1.9 Sampel 5925 (292) Ikan Kembung Goreng

Hari/tanggal

NoKerja

NoLab

JenisSampel

Teknik/Metode

Hasil Keterangan

Rabu24 Juli 2013

291 5924 (Makanan Cepat Saji)Ikan Kembung

Pra Pemupuk(Penimbangan)

25 gr sampel Sampel Didapatkan dari PT. Inti Prima Ganda Perdana

Page 14: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

Goreng Jl.Pegangsaan Dua Blok A-1KM Kelapa Gading Jakarta UtaraSampel dikemas dalam plastik Klip.

Pra Pemupuk Homogenisasi 25 gr Sampel225 ml BPW

Pemupuk(Pipeting)

100 ml BHIB + sampel

Diinkubasi selama 1X 24 jam dengan suhu 37°C

Kamis25 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (inokulasi)

Penggoresan dimulai dari tebal ke tipis pada media BPADiinkubasi selama 1X24 jam dengan suhu 37° C

Jum’at26 Juli 2013

Penanaman Pada Media Selektif (pembacaan hasil penanaman mikroba pada PDA

Negatif(-)

Koloni berwarna hitam keabu-abuan.bulat, halus, konveks, lembab, diameter 2-3 nm,Dan pada Kontrol, koloni bergerombol warna hitam pekat dan mengkilap, berdiameter >1 mm.Karena hasilnya negatif(-), berbeda dengan kotrol maka tidak dilanjutkan

Page 15: Bakteri Staphylococcus Aureus Digunakan Sebagai Bakteri Indikator Dalam Produk Makanan Yang Diuji

pada uji Pemurnian (NA), serta koagulase.

Pewarnaan Gram

Tidak teridentifikasi

Pada sampel, koloni berbentuk cocus.