Bait keindahan

Aksara nan indah itu sejatinya datang dari dalamnya hati yang tulus, sehingga ia teramat sulit sekali untuk diurai karena keindahannya. Tetapi ia cukup dimengerti oleh ketulusan hati juga.

Semakin keras kau coba mengurai aksara-aksara itu,hatimu semakin tertegun yang membuat bibirmu sulit untuk berkata-kata dan jemarimu kaku untuk menggoreskan pena.

Keindahan setiap bait tersimpan rapi dalam beningnya hati dan memancar penuh keanggunan dari bibir pribadi yang dimuliakan karena kebaikan akhlaknya. Pribadi itu tidak pernah meminta untuk dimuliakan tetapi kebaikannyalah yang memantaskan dirinya untuk dimuliakan.

Bait keindahan laksana penawar racun. Jiwa yang terluka menjadi terobati. Kesepian panjang pun hilang bagai ruang kegelapan yang tersinari mentari pagi nan cerah keemasan.

Jadilah seseorang yang bening hatinya sehingga tutur bicaramu menjadi penenang dan memberi kebahagiaan pada jiwa yang gersang. Kehadiranmu menjadi penghibur duka lara orang-orang yang sedang dilanda pilu.