Baik untuk memperBaiki

2
BAIK UNTUK MEMPERBAIKI Aku bingung ketika dituntut untuk menjadi anak baik. Bapak baik. Kakak baik atau apapun itu yang dipelengkap kalimatnya menggunakan kata “ baik”. Aku mencari arti hingga kubuka kamus berdebu disudut ruanganku yang kusebut itu adalah kamar, jujur saja benda itu sangat jarang kusentuh . Kubuka kamus itu dan kudapati arti bahwa kata baik itu adalah kata sifat yang menunjukkan keelokan, indah, rapi, baik, beruntung, mujur, terpuji, bijaksana, dan masih layak pakai. Ternyata sesuatu yang menempati nilai lebih dibandingkan dengan sesuatu hal yang biasa, dan biasanya hal tersebut bernada prestisius ( membanggakan). Tetapi aku masih saja bertanya dalam lingkaran keraguan. Apakah aku bisa masuk dalam kategori orang yang dikatakan baik? Atau justru mendekati baik, atau pura-pura ingin dikatakan baik?atau tak menemui definisi dan tak ingin tahu tentang kata baik. Hari ini aku mungkin bersikap buruk. Ceroboh, sembrono, menyakiti perasaan orang, berprestasi menjadi pendosa sejati, atau bertindak anarki terhadap perbedaan kepentingan. Terkadang aku kembali menggaruk kepalaku karena aku pusing, dan bingung. Sebetulnya, mau apa aku hidup?ingin apa aku mati?atau berada diantara keduanya. Tidak hidup tetapi tidak mati pula?Adakah yag mungkin tahu? Deskripsi aku ingin menjadi baik seakan sulit kutemui hingga dewasa ini. Sampai aku bertanya pada orang yang seharusnya tak kutanya. Aku semakin bingung dalam labuhan tak bertepi. Dalam lamunan yang selalu berujung sepi. Kadang aku dirajam cerca, hina, dan murka ketika aku berkata “ aku berusaha menjadi orang yang baik sekarang , aku telah berubah, aku merasa lebih baik”. Seakan usahaku ini hanya sebuah ucap tanpa tingkah, semu bisu dan tak nyata. Aku berbicara tanpa makna tapi aku berbicara penuh arti. Seorang muridku berkata padaku, apakah yang kau ketahui tentang sifat baik ? aku bilang dengan tegas, bahwa aku tak tahu. Aku hanya menjalani hidup, hidup yang seperti air, mengalir dengan tenang dan membunuh juga dengan tenang. Aku tak tahu apa itu baik untuk memperbaiki, atau memperbaiki untuk menjadi baik. Keduanya sama saja. Hanya kata hanya makna. ketahuilah bahwa semua hal ihwal berawal dari niat, dari qalbu, qadam, otak dan jiwa. Semua itu adalah satu kesatuan yang tak dapat terpishkan. Saling mengikat, melengkapi dan memaknai ( aku tak mengerti apa itu makna dan biarlah meramaikan kalimat). Aku salut kepada orang yang berubah bukan karena tekanan. Tetapi berjuang dalam rantai ketulusan. Rantai itu jangan sampai terputus ditengah jalan. Perkuatlah rantai ketulusanmu dengan SEMANGAT, CINTA, RASA

description

Baik untuk memperbaiki

Transcript of Baik untuk memperBaiki

Page 1: Baik untuk memperBaiki

BAIK UNTUK MEMPERBAIKI

Aku bingung ketika dituntut untuk menjadi anak baik. Bapak baik. Kakak baik atau apapun itu yang dipelengkap kalimatnya menggunakan kata “ baik”. Aku mencari arti hingga kubuka kamus berdebu disudut ruanganku yang kusebut itu adalah kamar, jujur saja benda itu sangat jarang kusentuh . Kubuka kamus itu dan kudapati arti bahwa kata baik itu adalah kata sifat yang menunjukkan keelokan, indah, rapi, baik, beruntung, mujur, terpuji, bijaksana, dan masih layak pakai. Ternyata sesuatu yang menempati nilai lebih dibandingkan dengan sesuatu hal yang biasa, dan biasanya hal tersebut bernada prestisius ( membanggakan). Tetapi aku masih saja bertanya dalam lingkaran keraguan. Apakah aku bisa masuk dalam kategori orang yang dikatakan baik? Atau justru mendekati baik, atau pura-pura ingin dikatakan baik?atau tak menemui definisi dan tak ingin tahu tentang kata baik.

Hari ini aku mungkin bersikap buruk. Ceroboh, sembrono, menyakiti perasaan orang, berprestasi menjadi pendosa sejati, atau bertindak anarki terhadap perbedaan kepentingan. Terkadang aku kembali menggaruk kepalaku karena aku pusing, dan bingung. Sebetulnya, mau apa aku hidup?ingin apa aku mati?atau berada diantara keduanya. Tidak hidup tetapi tidak mati pula?Adakah yag mungkin tahu?

Deskripsi aku ingin menjadi baik seakan sulit kutemui hingga dewasa ini. Sampai aku bertanya pada orang yang seharusnya tak kutanya. Aku semakin bingung dalam labuhan tak bertepi. Dalam lamunan yang selalu berujung sepi. Kadang aku dirajam cerca, hina, dan murka ketika aku berkata “ aku berusaha menjadi orang yang baik sekarang , aku telah berubah, aku merasa lebih baik”. Seakan usahaku ini hanya sebuah ucap tanpa tingkah, semu bisu dan tak nyata.

Aku berbicara tanpa makna tapi aku berbicara penuh arti. Seorang muridku berkata padaku, apakah yang kau ketahui tentang sifat baik ? aku bilang dengan tegas, bahwa aku tak tahu. Aku hanya menjalani hidup, hidup yang seperti air, mengalir dengan tenang dan membunuh juga dengan tenang. Aku tak tahu apa itu baik untuk memperbaiki, atau memperbaiki untuk menjadi baik. Keduanya sama saja. Hanya kata hanya makna.

ketahuilah bahwa semua hal ihwal berawal dari niat, dari qalbu, qadam, otak dan jiwa. Semua itu adalah satu kesatuan yang tak dapat terpishkan. Saling mengikat, melengkapi dan memaknai ( aku tak mengerti apa itu makna dan biarlah meramaikan kalimat). Aku salut kepada orang yang berubah bukan karena tekanan. Tetapi berjuang dalam rantai ketulusan. Rantai itu jangan sampai terputus ditengah jalan. Perkuatlah rantai ketulusanmu dengan SEMANGAT, CINTA, RASA ADIL, DAN PENGORBANAN. Karena inilah modalmu mendapatkan kekuatan mimpi untuk menjadi seseorang yang ingin menjadi pejuang kebaikan diantara yang baik. Kerudungmu jangan hanya menjadi topeng menutupi keburukanmu. Tunjukkanlah keburukanmu dengan tegas, dan jangan takut berkata AKU SALAH , Dan AKU BERJANJI MERUBAH KEBURUKANKU INI MENJADI LEBIH TIDAK BURUK, IJINKANLAH AKU BERBUAT . Karena inilah konotasi Baik untuk menjadi baik dan baik untuk memperbaiki. Semoga tulisan kotor ini bermanfaat. Amien.