bahaya radiasi
-
Upload
joshuachristy007 -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
Transcript of bahaya radiasi
nama pemicu: bahaya radiasitn.A berusia 52thn, seorang operator radiologi dental yg sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun di suatu rumah sakit swasta terkenal mengalami keluhan mual,lemas, dan pusing sejak 6 bulan yg lalu. hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan dokter ternyata operator tersebut menderita leukemia. karena kondisi tsb, maka operator berpikir untuk meminta santunan/ pertanggung jwban dari instansi tempat dia bekerja.1. untuk mendukung diagnosa tsb pemeriksaan apa yg perlu di lakukan?2. jelaskan bagaimana teknik pengambilan darah(vena punksi dan aspirasi sumsum tulang) yg dilakukan terhadap pasien tsb?3. jelaskan patogenese efek radiasi rontgen thd terjadinya neoplasma pada darah?4. jelaskan berapa besar dosis yg dapat menyebabkan leukimia?5. bagaimana peraturan perundang-undangan keselamatan kerja radiasi untuk dokter, pasien, operator dan lingkungan?6. bagaimana aturan yg berlaku thd tuntutan pekerjaan tsb??7. jelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menghindari terjadinya bahaya radiasi thd pekerja tsb?
Produk jadi http://blisha.wordpress.com/2011/10/09/bahaya-radiasi/ini punya senior USU FKG 2010 wkwkwkkw
1. http://www.parkwaycancercentre.com/bahasa- indonesia/education/leukemiaDiagnosis
Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke penyakit leukemia, dokter harus mengetahui
apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau dari kondisi kesehatan yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani
tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa, limpa
dan hati.
Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah
sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel
darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada
tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.
Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya.
Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker.
Cara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada sel-sel
leukemia di dalam sumsum tulang.
Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang,
atau kelenjar getah bening.
Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter perlahan-lahan
akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang
belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien
harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan
memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.
Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.
1 lainnya . http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia
Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti:
Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
Pewarnaan sitokimia
Immunofenotipe
Sitogenetika
Diagnostis molekuler
1lain lainnya http://keladitikus.info/kanker/kanker-darah-leukemia.html
Diagnosa Penyakit Leukemia
Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy,
Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI),
X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.
Sumber: naturindonesia.com
2. http://www.parkwaycancercentre.com/bahasa-indonesia/education/leukemia Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel
darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah
menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda
kelainan pada hati dan/atau ginjal.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia
Patogenesis
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari
perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal
mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya
bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses
pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lambat dan bertahan hidup lebih lama
dibandingkan sel sejenis yang normal.
Jwbn lainnya :http://fendy-nurse.blogspot.com/2012_06_01_archive.html
A. PengertianLeukemia adalah suatu penyakit neoplastik yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel
hematopietik.
B. PatofisiologiKlasifikasi leukemia dibagi menjadi menjadi 2 kelompok besar, yang ditandai dengan ditemukannya sel
darah putih matang yang menyolok – agranulosit (leukemia granuosit/mielositi) atau limfosit
( limpfositik ). Klasifikasi ini didasarkan pada morfologis diferensiasi sel dan pematangan sel-sel
leukemia predominan di dalam sum-sum tulang dan sitokimiawi (Gralnick, 1977; Dabich, 1980,
Price,1995). Kalsifikasi ini juga dapat dijadikan suatu gambaran varian dalam manifestasi klinik,
prognosis dan pengobatannya.
Jika dilihat dari proses diferensiasi sel darah penggolongan leukemia limfoblastik dan mieloblastik dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
Leukemia dapat terjadi sebagai akibat diferensiasi abnormal pada salah satu proses diatas.
Walaupun leukemia menyerang kedua jenis kelamin, tetapi pria terserang sedikit lebih banyak dibanding
wanita. Leukemia lemfositik, terutama kronik menyolok pada anak-anak umur kurang dari 15 tahun,
dengan puncaknya pada umur 2-4 tahun.
Penyebab leukemia secara jelas hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi pengaruh
lingkungan dan genetik diperkirakan memegang peranan penting. Faktor genetik dapat dilihat pada
tingginya kasus leukemia pada anak kembar monozigot. Faktor lingkungan berupa kontak dengan
radiasi ionisasi disertai manifestasi leukemia timbul bertahun-tahun kemudian. Zat kimia misalnya :
benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone, dan agen antineoplastik, dikaitkan dengan frekwensi yang
meningkat , khususnya agen alkil. Agent virus HTLV-1 dari leukemia sel T sejak lama dapat
menyebabkan timbulnya leukemia.
Leukemia akut baik granulositik atau mielositik merupakan jenis leukemia yang banyak terjadi pada
orang dewasa. Manifestasi klinis berkaitan dengan berkurangnya atau tidak adanya sel hematopoietik
(Clarkson, 1983). Tanda dan gejala leukemia akut berkaitan dengan netropenia dan trombositopenia. Ini
adalah infeksi berat yang rekuren disertai timbulnya tukak pada membrana mukosa, abses perirektal,
pnemonia, septikemia disertai menggigil, demam, tachikardi dan tachypnea. Trombositopenis
menyebabkan perdarahan yang tak terkontrol. Tulang mingkin sakit dan lunak. Anemia bukan merupakan
manifestasi awal disebabkan karena umur eritrosit yang panjang. Gejala anemia berupa pusing, malaise,
dan dispnea waktu kerja fisik yang melelahkan. Pensitopenia dapat terjadi setelah dilakukan kemoterapi.
Leukemia limfositik akut (LLA), paling sering menyerang anak-anak dibawah 15 tahun dan mencapai
puncaknya pada umur 2-4 tahun. Manifestasi LLA berupa proliferasi limfoblas abnormal dalam sum-sum
tulang dan tempat ekstra medular seperti kelenjar limfe dan limpa. Tanda dan gejala dikaitkan dengan
penekanan pada unsur – unsur sum-sum tulang normal. Karena itu, infeksi, perdarahan dan anemia
merupakan manifestasi utama. Tanda lain berupa limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang, sakit
kepala, muntah, kejang, gangguan penglihatan. Data laboratorium berupa leukositosis, limfositosis,
trombosit dan sel darah merah rendah, hiperseluler sum-sum tulang belakang
Secara jelas, hubungan antara patologi leukemi dengan respon klien terhadap kondisi tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut:
[Sel neoplastik adalah kumpulan sel abnormal yang terbenthk oleh selsel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh]
Yg lainnya http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=patologi+leukimia+akibat+rontgen+neoplasma&source=web&cd=10&cad=rja&ved=0CGEQFjAJ&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F33653%2F3%2FBab_2.pdf&ei=iiVGULW9AsnPrQfFj4GIBg&usg=AFQjCNGspsQbjwRpOK6JiCU3cOItMwAzUw[lihat pdf Bab_2]