Bahaya Kebakaran

12
BAB IV BAHAYA KEBAKARAN Tujuan Pembelajaran Umum 1. Mengetahui bahaya apa saja akibat kebakaran 2. Mengetahui teknik menghindari bahaya kebakaran Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Memahami definisi dan potensi-potensi sumber penyebab kebakaran 2. Memahami alat-alat pemedam kebakaran, teknik memadamkan kebakaran dan standar evakuasi 4.1 Definisi dan Potensi Bahaya Kebakaran Definisi kebakaran adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh api yang menyebabkan kerugian. Di Inggris, sebanyak 600-800 orang tewas/tahun akibat kebakaran. Kerugian material £ 2 juta/ korban tewas. Korban meninggal akibat kebakaran bisa disebabkan beberapa hal : 1. Luka bakar 2. Sesak nafas karena menghirup asap kebakaran 3. Tertimpa atap atau dinding yang roboh 4. Terjatuh, terinjak, loncat karena panik

Transcript of Bahaya Kebakaran

Page 1: Bahaya Kebakaran

BAB IV BAHAYA KEBAKARAN

Tujuan Pembelajaran Umum

1. Mengetahui bahaya apa saja akibat kebakaran

2. Mengetahui teknik menghindari bahaya kebakaran

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Memahami definisi dan potensi-potensi sumber penyebab kebakaran

2. Memahami alat-alat pemedam kebakaran, teknik memadamkan kebakaran dan

standar evakuasi

4.1 Definisi dan Potensi Bahaya Kebakaran

Definisi kebakaran adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh api yang menyebabkan kerugian. Di Inggris, sebanyak 600-800 orang tewas/tahun akibat kebakaran. Kerugian material £ 2 juta/ korban tewas. Korban meninggal akibat kebakaran bisa disebabkan beberapa hal :1. Luka bakar2. Sesak nafas karena menghirup asap kebakaran3. Tertimpa atap atau dinding yang roboh4. Terjatuh, terinjak, loncat karena panik

Gambar 4.1 : korban kebakaran

Dari 25.000 kasus kebakaran selama 10 tahun diperoleh data 95% kasus kebakaran terjadi di lingkungan pemukiman dan hanya 5% terjadi di lingkungan industri dengan perincian sbb :

Page 2: Bahaya Kebakaran

Penyebab (%) Keterangan1. Gangguan Listrik 23 Jaringan kabel dan motor listrik2. Merokok 18 Puntung rokok3. Gesekan 10 Mesin-mesin kurang terawatt4. Bahan overheat 8 Cairan kelewat panas5. Permukaan panas 7 Panas ketel, tungku dll6. Nyala pembakar 7 Obor portable7. Letikan api/bunga api 5 Pengelasan, menggerinda, kembang api, dll8. Pengapian spontan 4 Korek api9. Incendiarisme 3 Disengaja, direncanakan10. lain-lain sisa Reaksi kimia, lelehan bahan, petir, dll

Secara umum penyebab terjadinya kebakaran ada tiga hal :1. Kesengajaan (sabotase, mencari keuntungan, perbuatan orang gila, menghilangkan jejak)2. Ketidaksengajaan (kelalaian, kesalahan teknis, ulah binatang, penyalaan sendiri)3. Pengaruh alam (kemarau panjang, kilatan petir, gunung meletus, gempa bumi)

Gambar 4.2 : Bahaya kebakaran

Page 3: Bahaya Kebakaran

4.2 Segitiga Api

Bahaya kebakaran adalah kondisi yang menyebabkan api membesar. Tiga elemen yang dapat menyebabkan kebakaran /api yang dikenal dengaan segitiga api yaitu ; Oksigen O

Bahan bakar Panas P B

Gambar 4.3 : Segitiga api dan produk kebakaranApi atau pembakaran adalah hasil dari reaksi antara oksigen dan bahan bakar yang mudah terbakar. Dan pembakaran tersendiri merupakan proses merubah bahan bakar dan oksigen menjadi energi, biasanya berupa panas. Cara yang paling baik untuk mencegah bahaya api adalah dengan mencegah terjadinya api itu sendiri. Salah satu cara mencegahnya adalah menghilangkan salah satu dari segitiga elemen pembentuk api ; bahan bakar, oksigen, panas. Yaitu dengan cara :1. Sistem Isolasi : menutup permukaan benda agar tidak kontak dengan udara.2. Sistem Pendinginan : menyiram benda yg terbakar dengan air untuk menurun temperatur3. Sistim Urai : mengurai benda yg terbakar menjadi bagian-bagian kecil agar dpt padam dgn

sendirinya

Jenis-jenis Industri dengan Resiko kebakaran besar

No Industri Sumber bahaya kebakaran1 Tekstil Kapas2 Kimia &

FarmasiAlcohol, ester, dll

3 Pernis & Perlak Alcohol, ester, dll4 Karet Benzen5 Membuat tahan

airMinyak linsid

6 Plastik Formaldehid, pelarut, dll7 Ekstraksi

pelarutn-pentana, n-hexan, n-

heptan8 Kayu Serbuk kayu9 Rayon viskos CS2

10 Kertas sellulosaPenghantaran panas dalam proses terjadi kebakaran karena tiga hal :1. Konduksi : aliran panas dari benda yang satu ke benda lainya melalui kontak langsung2. Konveksi : penghantaran panas melalui media yang bersirkulasi (berupa gas/cairan)

Bhn Bakar : bhn bakar memiliki titik api, jika suhu terendah terlampaui akan terbakarOksigen : dari udara berperan dalam pengaturan kecepatan kebakaranPanas : diperlukan agar api dapat menyala, panas juga merupakan produk kebakaran

Api dapat dicegah dengan menyimpan bahan bakar sebagaimana mestinya. Bahan bakar cair sebaiknya disimpan sebagai berikut ;1. Di bangunan yang tahan api dan

disolasi dari orang bekerja.2. Ditangki dibawah tanah3. Di bangunan yang paling bawah

untuk bangunan bertingkat.

Page 4: Bahaya Kebakaran

3. Radiasi : penghantaran panas melalui gelombang elektromagnetik. Jika ada perbedaan suhu antara dua benda, maka benda yang panas akan meradiasikan panas ke benda yang lebih dingin.

Gambar 4.4 : Cara penghantaran panas terjadinya kebakaran

Beberapa sumber yang dapat menyebabkan api/panas diisolasi dari bahan bakar;1. Dilarang keras merokok dimana terdapat bahan bakar2. Loncatan listrik dihindarkan dari bahan bakar.3. Api terbuka dipisahkan dari bahan bakar, termasuk pengelasan, alat pemanas dan furnace.4. Bersihkan tumpahan bahan bakar secepat mungkin5. Matikan sumber listrik saat pemeliharaan dilakukan.6. Cek pemadam api secara berkala.

Pencegahan Kebakaran di Kantor1. Buat tempat khusus untuk merokok dan sediakan asbak yang tidak mudah terbakar.2. Periksa secara berkala sambungan listrik dan sirkuit listrik.3. Jauhkan alat-alat kantor untuk memasak dari bahan-bahan yang mudah terbakar.4. Buang bahan bahan mudah terbakar dari jalan dan gang di kantor

4.3 Jenis-jenis Pemadam dan Teknik Pemadaman Kebakaran

Jenis-Jenis Alat Pemadam Api :

1. Alat-alat pemadam api tradisional : air, pasir, tanah, Lumpur, karung goni basah, pohon/batang-batang pisang.

2. Alat-alat pemadam api modern : tabung pemadam, instalasi hydrant, motor pompa pemadam, springkler dan mobil unit pemadam kebakaran

Jenis bahan yang digunakan pada alat pemadam api ringan (APAR) :1. Air-Water 2. Serbuk Kimia – Dry chemical3. Karbon Dioksida 4. Busa – Foam5. Halogen : 1211 (Bromo Chloro Difluoro Methene), 1301 (Bromo Tri Fluoro Methane)

Page 5: Bahaya Kebakaran

Gambar 4.5 : Alat-alat pemadam kebakaran

Sumber Bahaya Api

Bahaya api dapat dikelompokkan berdasarkan kelas dan bahan bakarnya. Bahaya kebakaran akibat api dikelompokkan seperti pada tabel berikut :

CheckList Karakteristik bahan Pemadam ApiKelas Api Isi Pemadam Api Mekanisme KelemahanApi kelas ABahan padat seperti kayu, palstik, tekstil

Foam, water, dry chemical

Pendinginan, pengenceran, memecah api, isolasi

Dingin jika tidak dipanaskan

Api kelas BGas dan cairan yang mudah terbakar

Dry chemical, bromotriflorometan, foam, CO2

Pendinginan, memecah api, isolasi

Bahan organik halogen berbahaya

Api kelas CListrik

Bromotriflorometan, CO2

Memecah api, pendinginan

Bahan organik halogen berbahaya

Api kelas DLogam yang mudah teroksidasi seperti aluminium, magnesium dll

Bubuk khusus, graphite, pasir

Pendinginan, isolasi Mahal

Tabel kecocokan bahan pemadam terhadap sumber api (bahan yang terbakar)

    Bahan Pemadam Api

No Bahan yg terbakarair

busa

serbuk

salju CO2

halon

pasir

selimut pemadam

1 Kayu,kertas,kain + + + - + -  ±2 Bahan sintetik + + + + + - -

3Cairan mdh terbakar - + + + + * -

4 Listrik ! ! + + +  ± -5 Gas + + + ± + - -

Keterangan :+ : disarankan untuk pemakaiannya- : tidak dapat dipakai, tidak ada daya pemadamannya± : dapat dipakai, tetapi bila bukan ahlinya diragukan hasilnya! : dilarang pemakaiannya, membahayakan pemakainya, kebakaran akan meluas* : dipakai untuk zat cair yang terbakar, untuk zat cair yang terbakar dlm bejana tdk

dpt dipakai

Page 6: Bahaya Kebakaran

Penanggulangan kebakaran :1. Dalam arti luas : sebelum terjadi kebakaran (preventif), saat terjadi kebakaran (represif)

dan setelah kebakaran (rehabilitasi)2. Dalam arti sempit : penyelamatan jiwa (life safety), lokalisasi daerah kebakaran,

memperkecil kerugian

Tiga Unsur system Proteksi Kebakaran

A. Sistem Proteksi Aktif B. Sistem Proteksi Pasif C. Fire Safety management- Sistem deteksi dan alarm- Sistem hydrant- Sistem sprinkler- Alat Pemadam Api Ringan

(APAR)- Sistem Pengendali Asap- Klengkapan penunjang

lainnya

- penyediaan pintu/tangga darurat- tanda penunjuk arah keluar (exit)- lift kebakaran- lampu darurat- pemakain bhn yag tdk mdh terbakar- pengadaan dinding pembatas- penyediaan akses mobil pemadam

- Pelaksanaan & pemeliharaan sa- rana proteksi kebakaran

- pembinaan ketrampilan personil dlm menghadapi darurat keba-karan

- pelaksanaan audit keselamatan kebakaran

- Penyebaran informasi tentang ke- selamatan kebakaran pd seluruh karyawan, penghuni/ pengguna bangunan

Langkah-langkah yg hrs dilakukan apabila terjadi kebakaran :1. Tidak panik, matikan api walaupun api masih kecil (awal terjadi kebakaran dari api kecil)2. Bila api membesar, sambil menunggu petugas pemadam, matikan api dengan peralatan

yang ada3. Evakuasi penghuni rumah/gedung/pabrik yang terbakar terutama wanita, lanjut usia dan

anak-anak4. Untuk bangunan bertingkat dimana terdapat fasilitas lift, saat kebakaran evakuasi melalui

tangga darurat tdk boleh menggunakan lift5. Matikan aliran listrik, keluarkan tabung-tabung gas termasuk kendaraan bermotor6. Selamatkan barang/surat berharga : uang, sertifikat, ijazah, dll7. Lokalisasi kebakaran dengan membasahi sekelilingnya agar kebakaran tidak meluas8. Jika ada orang yang terbakar padamkan dengan air atau selimut pemadam. Bila

dipadamkan dengan pemadam jenis busa jangan langsung mengenai kulit.

Page 7: Bahaya Kebakaran

Gambar 4.6 : Peta Evakuasi dan Evakuasi Kebakaran

4.4 Hydrant Sistem

Page 8: Bahaya Kebakaran

Gambar 4.7 Sistem hyrant dan APAR di line produksi

Page 9: Bahaya Kebakaran

Gambar 4.8 : Jenis-jenis Hydrant