BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN...

15
BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHU KELOMPOK 2 Anggota : 1. Zakaria Yusuf (0515040081) 2. Andana Denis K. (0515040082) 3. Vivi Saroyini (0515040083) 4. Dita Widya S. (0515040086)

Transcript of BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN...

Page 1: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHU

KELOMPOK 2

Anggota :

1. Zakaria Yusuf (0515040081)

2. Andana Denis K. (0515040082)

3. Vivi Saroyini (0515040083)

4. Dita Widya S. (0515040086)

Page 2: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Langkah-langkahPengukuranKebisingan

1. Survey tempat

2. Lakukan pengukuran secara periodikdi tempat kerja

3. Bandingkan data pengukurandengan NAB

Sound Level Meter (SLM)

Page 3: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Rumus Menghitung Kebisingan

Page 4: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜
Page 5: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA (ISBB)

YANG DIPERKENANKAN

Page 6: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

- Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panasradiasi:

ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,2 Suhu bola + 0,1 Suhukering.

- Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangantanpa panas radiasi:

ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,3 Suhu bola.

Catatan :- Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200 Kilo kalori/jam.- Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan kurang

dari 350 Kilo kalori/jam.-Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan kurang dari 500 Kilo kalori/jam.

Page 7: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Penerangan Dan Getaran

Oleh : Nadya Novarizka M. (0515040065)Mohammad Roisuddin A. (0515040075)Maulida Nur Hidayah Y. (0515040093)

Page 8: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Pengukuran cahaya

• Kuat cahaya = Iθ cos ɤ

𝑑2

Iθcosθcos ɤ

𝑑2

Iθ𝑐𝑜𝑠3θℎ2

I = intensitas perpendaran (candela)

θ = teta (derajat dalam sudut)

hd

P

Iθθ

ɤ

Page 9: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Pengukuran Intensitas, Flux cahaya, dan Efisiensi

Intensitas Penerangan rata rata :

Erata-rata = 𝜙

𝐴• Dimana,E = intensitas peneranganΦ = flux cahayaA = luasan ruangan

• Sebagai contoh, apabila ruanganmempunyai luasan 10 m2

diterangi dengan 1000 lumen, maka didapatkan :

• Erata-rata = 𝜙

𝐴=

1000

10= 100 𝑙𝑢𝑥

Flux Cahaya

𝜙 = 𝐸 𝑥 𝐴

• Di mana :

Φ = flux cahaya.

E = intensitas penerangan.

A = luasan bidang.

η𝜙𝑔

𝜙𝑜

• di mana :

η = efisiensi penerangan.

Φo = flux cahaya yang dipancarkan olehsumber cahaya yang ada dalam ruangan.

Φg = flux cahaya berguna yang mencapaibidang kerja, langsung atau tidaklangsung setelah dipantulkan oleh dindingdan langit-langit.

Efisiensi

Page 10: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Tingkat Penerangan

Page 11: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Pengukuran luminasi

SI unit = candela / 𝑚2

Illuminasi = apostilb ( apostilb ke candela / 𝑚2

di bagi (𝜋 = 3.14 )

Reflectivitas = lux

Luminasi = illuminasi x reflectivitas

Page 12: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Nilai ambang batas getaran mekanis

• Per.13/men/x/2011 tahun 2011 tentang nilai ambang batas fakto fisika dan faktor kimia di tempat kerja , mengenai Nilai Ambang Batas getaran:

Menyebutkan bahwa nilai ambang batas (NAB) getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 m/det2.

Page 13: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

BAHAYA FISIK

NAMA KELOMPOK :

- ABID ABDILLAH NOER

- ELVIRA CARISMA D

- ANUGERAH IRIANTI

- MIFTACH

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Page 14: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

RUMUS MENGHITUNG TEKANAN UDARA

Ph = tekanan pada ketinggian hPu = tekanan pada permukaan air lauth = tinggi suatu tempat

( Buku : Fisika untuk Sains dan Teknik-jilid 1, pengarang : Tipler

Ph = (Pu – h/100) cmHg

Page 15: BAHAYA FISIK YANG DIAKIBATKAN KEBISINGAN DAN SUHUhima-k3.ppns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Rumus-NAB-HI.pdf · E = intensitas penerangan. A = luasan bidang. η𝜙𝑔 𝜙𝑜

Contoh Soal

( Buku : Fisika untuk Sains dan Teknik-jilid 1, pengarang : Tipler )