Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

135
MODUL SMP TERBUKA Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : VII Semester : 1 (Satu) KEGIATAN SISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 IND.VII.1.1.01 s.d IND.VII.1.4.09

Transcript of Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

Page 1: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

IND.VII.1.1.01

s.d IND.VII.1.4.09

Page 2: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai standar kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Modul ini dapat juga digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMP atau yang sederajat selain siswa SMP Terbuka. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diharapkan masukan dan saran dari lapangan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Dalam Pelaksanaannya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dapat melakukan penambahan dan pengembangan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman.

Jakarta, Juli 2011 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Didik Suhardi, Ph. D. NIP. 19631203 198303 1 004 

 

Page 3: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar …………………………………………………………………… iii

Daftar Isi ……………………………………………...………………………….. v

Petunjuk Belajar …………………………………………………………………. vii

IND. VII.1.1.01 Kesehatan ..........………............................................................. 1

IND. VII.1.1.02 Bertani Sayuran Jepang .............................................................. 13

IND. VII.1.2.03 Buku Harian .............................................................................. 27

IND. VII.1.2.04 Pengumuman. ............................................................................. 41

IND. VII.1.2.05 Menulis Surat Pribadi ................................................................. 63

IND. VII.1.3.06 Pesan dan Menulis Dongeng ..................................................... 77

IND. VII.1.3.07 Mendongeng Atau Bercerita …………....................................... 91

IND. VII.1.4.08 Cerita Anak ............................................................................... 107

IND. VII.1.4.09 Pantun ....................................................................................... 123

Kepustakaan .......................................................................................................... 143

Page 4: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

vi

Page 5: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

vii

PETUNJUK BELAJAR

Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu

semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar

di luar TKB.

Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan

Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.

2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau

di luar TKB.

3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini

adalah sebagai berikut :

a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Bahasa Indonesia Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul

ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.

b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat pada modul ini. Perhatikan

materi pokoknya dan uraian materinya.

c. Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan

teman teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu

tanyakan pada Guru Pamong di TKB atau tulis dalam format kesulitan dan

tunjukkan pada Guru bina pada waktu tatap muka.

d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas

yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada

buku tulis Kamu.

e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Bila ada

jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila

semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu

berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh Guru Bina atau Guru

Pamong.

f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat

mempelajari modul berikutnya.

4. Urutan kegiatan tersebut harus ditaati, agar Kamu lebih berhasil mempelajari modul ini.

Selamat Belajar !

Page 6: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.01 Kesehatan

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

K E S E H A T A N

IND.VII.1.1.01

Page 7: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

3

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan pelajaran di Sekolah Dasar. Sekarang

Kamu melanjutkan pelajaran ke sekolah yang lebih tinggi, yaitu SMP Terbuka. Belajar di

SMP Terbuka, sangat berbeda dengan belajar di Sekolah Dasar. Di SMP Terbuka Kamu

belajar melalui modul. Di dalam modul cara belajar yang harus Kamu lakukan telah

diarahkan secara rinci dan terpadu. Itulah sebabnya, Kamu harus rajin membaca. Kali ini,

Kamu akan mempelajari modul IND.VII.1.01 dengan judul “Kesehatan”.

Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu memahami wacana lisan

melalui kegiatan mendengarkan berita.

Modul ini terbagi dalam dua kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama, menyimpulkan isi

berita dalam satu alinea berdasarkan pokok-pokok berita. Kegiatan kedua, menuliskan isi

berita yang didengar ke beberapa kalimat berdasarkan pokok-pokok berita yang

ditemukan.

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada Guru Pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit, termasuk

waktu untuk mengerjakan tes akhir modul. Karena waktu terbatas, maka Kamu harus dapat

memanfaatkan dengan baik. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya

dengan teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 8: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

4

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Menyimpulkan Isi Berita 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita.

2. Kompetensi Dasar Membaca dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menemukan masalah utama dari tiap paragraf.

4. Materi Pokok Penyimpulan Isi Berita.

5. Uraian Materi Adakah di antara Kamu yang tidak memiliki televisi dan radio? Hampir pasti tidak ada.

Televisi dan radio sudah menjadi bagian dari hidup kita. Banyak program yang

ditayangkan di televisi dan disiarkan di radio. Di antaranya adalah berita. Salah satu

keuntunganmu jika rajin menyimak berita adalah wawasan Kamu dapat bertambah

luas. Sebagai pemirsa atau pendengar Kamu harus kritis dalam menyimak berita yang

ditayangkan atau disiarkan itu. Pada kegiatan 1, Kamu akan berlatih menemukan

pokok berita dari berita yang Kamu lihat atau Kamu dengar. Bila daya simak Kamu

baik, pokok berita atau informasi penting yang Kamu lihat atau Kamu dengar dapat

dengan mudah Kamu temukan.

Suruhlah temanmu membacakan berita berikut. Saat temanmu membaca, Kamu

dengarkan dengan baik. Kemudian catatlah pokok berita yang telah Kamu dengar di

buku latihanmu!

Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok

Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan

tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin

dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di

antaranya adalah dapat menyebabkan kanker,

serangan jantung, impotensi, dan gangguan

kehamilan dan janin. Selain itu, salah satu

penyakit yang erat kaitannya dengan rokok

adalah penyakit paru obstruktif menahun.

Dampak rokok pada umumnya disebabkan asap

rokok. Asap rokok dapat menimbulkan radang

kronik pada pipa saluran pernapasan. Hal itu akan mengakibatkan selaput lendir pipa

saluran pernapasan menyempit. Udara yang keluar masuk pipa pernapasan tidak lancar

sehingga pasien merasa sesak napas.

Keluhan sesak napas menandakan bahwa proses merokok telah berjalan bertahun-tahun.

Diperkirakan 80 sampai 90 persen perokok mempunyai risiko terkena penyakit paru

obstruktif menahun. Selain disebabkan rokok, penyakit paru obstruktif menahun juga

dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, dan polusi udara.

Page 9: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

5

Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun

juga pada orang yang ada di sekitarnya. Mengapa demikian?

Karena walaupun tidak ikut merokok namun orang di sekitar

perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa

udara. Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok

secara langsung disebut perokok pasif.

Maka dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti

merokok, orang tersebut akan mendapat manfaat. Terutama

adalah manfaat bagi kesehatan kita sendiri. Jadi, tidak ada kata

terlambat untuk berhenti merokok.

Perhatikan kutipan berita paragraf 1 berikut! Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang

mungkin dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat

menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.

Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah penyakit paru

obstruktif menahun.

Berdasarkan kutipan paragraf 1 pada berita tersebut, coba Kamu rinci jumlah

kalimatnya. Ya, paragraf tersebut terdiri dari tiga kalimat, yaitu:

Kalimat (1) = Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan

kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok.

Kalimat (2) = Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat menyebabkan

kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan

janin.

Kalimat (3) = Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah

penyakit paru obstruktif menahun.

Dari ketiga kalimat tersebut, Kamu tentu dapat menentukan bahwa kalimat utama

adalah kalimat (1). Mengapa? Ini disebabkan, kalimat (1) merupakan topik yang

dijadikan pembicaraan dalam paragraf 1. Sedangkan kalimat (2) dan (3) merupakan

kalimat-kalimat penjelas. Ini tampak hubungannya dengan kalimat (1). Nah, pokok berita pada paragraf 1 terdapat pada kalimat (1) “Di setiap iklan rokok,

tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh

perokok”. Apabila disederhanakan, pokok berita tersebut ialah gangguan kesehatan

terhadap perokok. Bagaimana, mudah dipahami, bukan?

Untuk melatih dan meningkatkan kemampuanmu dalam menemukan pokok berita,

coba Kamu siapkan buku latihanmu. Tentukan pokok berita yang terdapat dalam berita

Page 10: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

6

“Sesak Napas dan Kebiasaan Merokok”!

No Paragraf Pokok berita

1 2

2 3

Bila Kamu sudah mengerjakan, Kamu dapat mencocokkan jawabanmu dengan

kemungkinan jawaban berikut ini.

No Paragraf Pokok berita

1 2 Dampak rokok pada umumnya

disebabkan asap rokok

2 3 Penyebab penyakit paru obstruktif

menahun Penemuan pokok berita tiap paragraf yang Kamu lakukan dapat membantumu dalam

menyusun pokok-pokok berita. urutan dan susunan tersebut pada akhirnya dapat

dijadikan sebagai bahan untuk menyimpulkan isi berita.

Dari latihan yang telah Kamu kerjakan, Kamu dapat menentukan susunan pokok berita

sebagai berikut:

No Paragraf Pokok berita

1 1 Di setiap iklan rokok tercantum

peringatan gangguan kesehatan terhadap

perokok

2 2 Dampak rokok pada umumnya

disebabkan asap rokok

3 3 Penyebab penyakit paru obstruktif

menahun

Apabila ketiga pokok berita tersebut ingin Kamu simpulkan, tentu tinggal

mengembangkannya, bukan? Cobalah Kamu kembangkan tiga pokok berita tersebut

sehingga menjadi satu alinea.

Perhatikan contoh hasil pengembangannya! Di setiap iklan rokok, tercantum peringatan gangguan kesehatan terhadap perokok, di

antaranya penyakit paru-paru, serangan jantung, kanker, impotensi, dan gangguan

kehamilan dan janin. Dampak rokok pada umumnya disebabkan oleh asap rokok.

Karena asap rokok mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya, seperti nikotin,

tar, karbon monoksida, dan lain-lain. Selain itu, penyakit yang erat kaitannya dengan

rokok adalah paru obstruktif menahun. Penyakit paru obstruktif menahun juga dapat

disebabkan oleh polusi udara.

Page 11: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

7

Kosakata impotensi = keadaan tidak bertenaga

obstruktif = sumbatan, rintangan

dampak = pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik positif maupun

negatif

genetik = sifat turun-menurun

infeksi = kemasukan bibit penyakit

polusi = pengotoran, pencemaran

risiko = akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan)

dari suatu perbuatan atau tindakan

Rangkuman 1. kesimpulan = ikhtisar disertai pendapat uraian tersebut

2. ihktisar = ringkasan, garis besar isi dari karangan

3. Langkah-langkah menyusun simpulan:

a. membaca atau mendengarkan berita dengan cermat;

b. mencatat pokok-pokok penting dari berita;

c. mengembangkan pokok-pokok berita secara ringkas.

6. Tugas 1

1. Temukan pokok berita paragraf berikut ini!

2. Simpulkan pokok berita yang telah Kamu temukan ke dalam satu paragraf!

Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja, namun juga pada orang yang

ada di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena walaupun tidak ikut merokok namun

orang di sekitar perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa udara.

Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok secara langsung disebut

perokok pasif.

Maka dari itu berhentilah merokok. Kapanpun seorang berhenti merokok, orang

tersebut akan mendapat manfaat. Terutama adalah manfaat bagi kesehatan kita sendiri.

Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.

Kegiatan 2: Menuliskan isi berita 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita.

2. Kompetensi Dasar Membaca dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-pokok berita yang didengarkan melalui radio/televisi.

2. Mampu menuliskan isi berita yang didengar ke dalam beberapa kalimat.

4. Materi Pokok Penulisan Isi Berita (yang didengarkan).

Page 12: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

8

5. Uraian Materi

Bagaimana dengan kegiatan pertamamu? Tentu menyenangkan, karena Kamu diajak

mendengarkan berita dari radio atau televisi. Dari mendengarkan berita tersebut Kamu

dapat menemukan pokok-pokok berita. diharapkan pada kegiatan 2 Kamu tidak lagi

mengalami kesulitan. Materi yang akan Kamu pelajari ada kesamaan dengan kegiatan

1, yaitu menentukan pokok-pokok berita. Pokok-pokok berita tersebut kemudian Kamu

tulis ke dalam beberapa kalimat.

Sekarang mulailah Kamu mendengarkan pembacaan berita berikut ini yang dibacakan

oleh salah seorang temanmu. Sambil mendengarkan pembacaan berita tersebut, Kamu

mencatat tentang pokok-pokok beritanya.

Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung

Tak dapat dimungkiri informasi yang didapat masyarakat soal virus flu burung

memang belum maksimal. Ketidaktahuan itu membuat masyarakat bersikap apatis.

Misalnya saja, masih ada peternak yang menolak jika petugas ingin memusnahkan

unggas peliharaannya. Atau ada masyarakat tidak mengerti bagaimana langkah yang

harus dilakukan untuk meredam penyebaran virus tersebut. Hal itu tak pelak telah

menghambat upaya penanganan penyakit flu burung.

Di sinilah diperlukan adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan

masyarakat. Lewat sosialisasi informasi, di harapkan masyarakat bisa bertindak

kooperatif dengan pihak-pihak terkait, misalnya dengan membentuk sikap aktif

melapor jika menemukan unggas yang mati mendadak ke Dinas Peternakan, tidak

menolak jika unggas-unggas miliknya diberantas karena terinfeksi. Hal yang paling

utama adalah menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan

hewan peliharaannya.

Langkah ini tentu saja harus dilakukan secara konsisten. Pemerintah tidak boleh

kecolongan lagi dengan meledaknya kasus flu burung. Dalam hal ini, pemerintah pusat

perlu mengintensifkan kerja sama pemberantasan flu burung dengan pemerintah daerah

lewat kerja sama yang terpadu.

Sebagai langkah konkret, selain menggalakkan peran serta masyarakat, pemerintah

perlu mendirikan posko terpadu di kelurahan atau kecamatan agar masyarakat. dapat

memeriksakan unggas peliharaan kesana.

Petugas menyemprotkan desinfektan unggas.

Page 13: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

9

Perhatikan contoh berikut ini!

No Paragraf Pokok-pokok berita

1

Tak dapat dimungkiri informasi yang

didapat masyarakat soal virus flu

burung memang belum maksimal.

Ketidaktahuan itu membuat

masyarakat bersikap apatis. Misalnya

saja, masih ada peternak yang

menolak jika petugas ingin

memusnahkan unggas peliharaannya.

Atau ada masyarakat tidak mengerti

bagaimana langkah yang harus

dilakukan untuk meredam penyebaran

virus tersebut. Hal itu tak pelak telah

menghambat upaya penanganan

penyakit flu burung.

1. informasi yang didapat

masyarakat soal flu burung

belum maksimal.

2. masyarakat bersifat apatis.

3. menghambat upaya penanganan

penyakit flu burung.

2

Di sinilah diperlukan adanya

penyuluhan untuk membentuk kerja

sama dengan masyarakat. Lewat

sosialisasi informasi, di harapkan

masyarakat bisa bertindak kooperatif

dengan pihak-pihak terkait, misalnya

dengan membentuk sikap aktif

melapor jika menemukan unggas yang

mati mendadak ke Dinas Peternakan,

tidak menolak jika unggas-unggas

miliknya diberantas karena terinfeksi.

Yang paling utama adalah

menumbuhkan kesadaran untuk

menjaga kebersihan dan kesehatan

hewan peliharaannya.

1. perlu adanya penyuluhan untuk

membentuk kerja sama dengan

masyarakat.

2. diharapkan masyarakat bisa

bertindak kooperatif.

3. menumbuhkan kesadaran untuk

menjaga kebersihan dan

kesehatan.

Dalam paragraf satu terdapat tiga pokok berita. di antara ketiga pokok berita tersebut

yang berupa pernyataan umum adalah “informasi yang didapat masyarakat soal flu

burung belum maksimal”. Sedangkan pokok berita dua dan tiga disebut kalimat

penjelas, karena sebagai rangkaian rincian penunjang kalimat topik.

Demikian pula pada paragraf kedua. Pokok-pokok berita yang berupa pernyataan

umum adalah “perlu adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan

masyarakat”. Pokok berita bernomor dua dan tiga merupakan kalimat penjelas.

Hal yang harus Kamu ingat adalah bahwa setiap paragraf mempunyai satu ide pokok.

Apabila ide pokok terletak di awal paragraf, maka disebut paragraf deduktif.

Sebaliknya, jika ide pokok terletak di akhir paragraf, maka disebut sebagai paragraf

induktif. Sedangkan apabila ide pokok berada di awal dan di akhir paragraf, maka

disebut paragraf campuran.

Page 14: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

10

Nah, dari hasil catatan tersebut, dapat Kamu gunakan untuk menuliskan kembali isi

berita secara ringkas. Caranya adalah dengan menggabungkan pokok-pokok isi berita

menjadi satu paragraf. Tentunya Kamu dapat melakukannya, bukan? Sekarang, silakan

Kamu menuliskan kembali isi berita “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu

Burung”. Jangan lupa gunakan pokok-pokok isi berita yang telah Kamu catat sebagai

bantuan!

Perhatikan contoh berikut ini!

Informasi yang didapat masyarakat soal flu burung belum maksimal, membuat

masyarakat bersifat apatis. Hal ini dapat menghambat upaya penanganan penyakit flu

burung. Di sinilah perlu adanya penyuluhan untuk membentuk kerja sama dengan

masyarakat. Dengan adanya penyuluhan, diharapkan masyarakat bertindak kooperatif

serta menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.

Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman berikut.

Dengan demikian akan memudahkan Kamu dalam mengerjakan tugas.

Kosakata informasi = keterangan, pemberitahuan

virus = yang menyebabkan dan menularkan penyakit

maksimal = sebanyak-banyaknya

apatis = acuh tak acuh, tidak peduli, masa bodoh

sosialisasi = proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan

menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya

kooperatif = bersifat kerjasama

terinfeksi = terkena bibit penyakit

konsisten = tetap, tidak berubah-ubah

mengintensifkan = membuat atau menjadikan secara sungguh-sungguh dan terus-

menerus hingga memperoleh hasil yang optimal

posko = tempat jaga

konkret = nyata, benar-benar ada

Rangkuman 1. Untuk dapat menceritakan isi wacana dengan lengkap, lebih dahulu Kamu catat ide

pokok dari wacana yang Kamu baca.

2. Ide pokok yang terdapat di awal paragraf disebut paragraf deduksi.

3. Ide pokok yang terdapat di akhir paragraf disebut paragraf induksi.

4. Ide pokok yang terdapat di awal dan di akhir paragraf disebut paragraf campuran.

5. Ide pokok tiap paragraf merupakan dasar untuk menceritakan kembali isi wacana

6. Tugas 2

1. Temukan pokok-pokok berita pada paragraf 3 dan paragraf 4 dalam berita yang

berjudul “Peran Masyarakat dalam Sosialisasi Flu Burung”!

2. Tuliskan kembali isi berita berdasarkan pokok-pokok berita yang telah Kamu

temukan ke dalam beberapa kalimat!

Page 15: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

11

C. PENUTUP

Sekarang Kamu tentu merasa senang dan bangga, karena Kamu sudah mempelajari modul

ini dengan baik. Berarti Kamu sudah memahami dua materi yang ada dalam modul ini.

yaitu menyimpulkan dan menuliskan isi berita yang didengar tentang “Kesehatan”.

Tentu semua materi telah Kamu pahami dengan baik. Berarti Kamu telah dapat

menyelesaikan tugas dalam setiap kegiatan.

Kegiatan selanjutnya mintalah tes akhir modul kepada Guru Pamong. Jangan lupa nilaimu

minimal 6,5 agar Kamu bisa mempelajari modul selanjutnya.

Selamat belajar!

Page 16: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

12

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Pokok berita paragraf 1.

a. Dampak Rokok yang lain

Simpulan berdasarkan pokok berita:

Selain menyerang perokok aktif, dampak rokok juga menyerang perokok pasif.

Perokok pasif yaitu orang-orang yang berada di sekitar perokok. Karena ia juga

menghirup udara yang mengandung asap rokok. Untuk itu, alangkah baiknya bila

kita berhenti merokok mulai dari sekarang, sebelum kita kecanduan dan terkena

penyakit yang berbahaya lainnya

Tugas 2 2. Pokok-pokok berita

a. Paragraf 3:

a. harus dilakukan secara konsisten

b. mengintensifkan kerjasama pemberantasan flu burung

b. Paragraf 4:

1) Perlunya pemerintah mendirikan posko terpadu di kelurahan atau kecamatan.

3. Penulisan kembali isi berita berdasarkan pokok-pokok berita:

Pemberantasan flu burung harus dilakukan secara konsisten. Supaya tidak kecolongan

meledaknya kasus flu burung, pemerintah lebih mengintensifkan kerjasama dengan

masyarakat. Maka dari itu, perlunya pemerintah mendirikan posko terpadu di

kelurahan atau kecamatan.

Page 17: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 6 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.02 Bertani Sayuran Jepang

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

IND.VII.1.1.02

BERTANI SAYURAN JEPANG

Page 18: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

15

A. PENDAHULUAN Bersyukurlah Kamu telah menyelesaikan modul yang terdahulu. Kali ini Kamu akan

mempelajari modul dengan judul “Bertani Sayuran Jepang”. Tapi jangan lupa, baca

kembali modul-modul sebelumnya yang berkaitan dengan modul berikut ini.

Setelah mempelajari modul ini, Kamu diharapkan dapat menjawab pertanyaan isi bacaan,

menemukan kata tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya, serta mampu

mengidentifikasikan berbagai teks perangkat upacara dan mampu membaca dengan

intonasi yang tepat. Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan

dengan baik, segeralah Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 6 x 40 menit termasuk tes

akhir modul. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, supaya memperoleh hasil yang

maksimal. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan teman-teman,

atau langsung menanyakan kepada Guru Pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses!

Page 19: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

16

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pertanyaan Isi Bacaan dan Simpulan Kembali Isi Bacaan 1. Standar Kompetensi

Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca

2. Kompetensi Dasar Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menjawab dengan benar 75% dari jumlah pertanyaan yang disediakan

2. Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan merangkai pokok-pokok bacaan

4. Materi Pokok Menjawab Pertanyaan Isi Bacaan dan Menyimpulkan Kembali Isi Bacaan

5. Uraian Materi Selama Kamu belajar di Sekolah Dasar (SD) pasti selalu belajar membaca, bukan?

Karena membaca dapat memberikan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman.

Membaca adalah suatu keterampilan. Pernahkah Kamu mengukur kecepatan

membacamu? Kira-kira berapa kata per menit? Setiap orang, kemampuan membacanya

berbeda-beda. Kecepatan membaca biasanya diukur dari seberapa banyak jumlah kata

yang terbaca setiap menitnya. Sekarang cobalah Kamu baca wacana berikut! Untuk

mengukur kecepatan dapat menggunakan stopwatch, jam tangan, atau jam dinding.

KISAH PETANI SAYURAN JEPANG

Meski awalnya sulit, Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying,

Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil mengajak para petani di sekitarnya menjadi

mitra. Di pagi yang dingin ia sudah menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa pohon-

pohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di

kebun sejak pagi sampai malam, karena ia harus selalu mengontrol terutama saat

sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga.

Packaging harus benar dan bagus, tonase juga harus benar. Setelah mobil berangkat ke

pelanggan, baru ia bisa bernapas lega. Usai mencuci tangan, Bobon menyalakan

rokok dan mulai bercerita tentang usaha

perkebunan sayur miliknya di bangku lebar

di bawah pohon yang rindang. Sebenarnya

selepas kuliah di Akademi Ilmu Keuangan

pada tahun 1980-an, ia sempat bekerja di

kantor, hingga bapaknya menyuruh

meneruskan usaha perkebunan kentang di

sini. Ia pun menyetujuinya, dengan syarat

bapaknya tidak diperbolehkan ikut campur

Sejak itu, Bobon menekuni perkebunan

kentang. Usahanya maju pesat. Tahun

1993, ia ditawari BLPP untuk bekerja sama dengan konsultan Jepang untuk menanam

sayuran asal Negeri Matahari Terbit itu. Rupanya, dataran tinggi tempatnya tinggal

Page 20: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

17

cocok ditanami tomat Jepang, horenso (bayam Jepang), nasubi (terong Jepang),

edamame (kedelai Jepang), kyuri (timun Jepang), dan sebagainya.

Benih yang dibawa langsung dari Jepang dapat tumbuh subur di pedesaan berhawa

sejuk tersebut. Saat ditawarkan ke swalayan-swalayan di Jakarta yang pelanggannya

kebanyakan orang Jepang, ternyata sayur hasil panenan Bobon disambut positif.

“mereka minta dipasok secara rutin hingga sekarang,” ujarnya. Bobon membutuhkan lahan lebih luas lagi untuk memenuhi permintaan mereka. Untuk

menyiasatinya, ia mengajak petani-petani kecil di sekitarnya untuk menjadi mitranya.

Bobon yang didampingi konsultan dari Jepang menyediakan bibit, para petani itu

tinggal menanam dan merawat sampai panen. “Bukan hal mudah mengajak petani

menjadi mitra. Awalnya hanya tiga orang yang mau.” Namun, keberhasilan Bobon membuat petani tak keberatan bekerja sama. Bayangkan

saja, oleh pelanggannya, Bobon boleh menentukan harga sayur. Tomat, misalnya,

sekarang dijual Bobon dengan harga Rp 15 ribu/kg, bayam Rp 6 ribu/kg, edamame 14

ribu/kg. “Ternyata hasilnya menggiurkan. Dari situ, banyak petani yang ingin menjadi

mitra,” papar Bobon.

Nova No. 951/XIX/21 Mei 2006

Setelah membaca wacana tersebut berapakah kecepatan membacamu? Tulislah:

……… kata per menit. Selanjutnya, perhatikan kembali bacaan paragraf 1, kemudian

jawablah pertanyaannya di buku latihanmu!

Meski awalnya sulit, Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying,

Cibodas, Lembang, Bandung, berhasil mengajak para petani di sekitarnya menjadi

mitra. Di pagi yang dingin ia sudah menyibukkan diri di kebun. Ia memeriksa pohon-

pohon tomat dan sayuran yang akan dipanen. Ketika panen tiba, Bobon berada di

kebun sejak pagi sampai malam, karena ia harus selalu mengontrol terutama saat

sayuran dikemas, supaya kualitas sayuran yang dikirim ke pelanggan tetap terjaga.

Packaging harus benar dan bagus, tonase juga harus benar. Setelah mobil berangkat ke

pelanggan, baru ia bisa bernapas lega.

Pertanyaan: Apakah yang Bobon lakukan setiap pagi?

Jawab: Kegiatan yang Bobon lakukan setiap pagi adalah memeriksa pohon-pohon tomat dan

sayuran yang akan dipanen.

Bagaimana dengan jawabanmu? Tentu sudah benar. Dengan demikian Kamu telah

memahami bacaan tersebut. Ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan dalam membaca cepat, yaitu:

1. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca

2. Jangan membaca kata demi kata

3. Jangan selalu berhenti lama di awal baris

4. Kritis terhadap kata kunci

5. Jangan membaca bergumam

Page 21: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

18

Baiklah, sebelum Kamu mengerjakan tugas, bacalah kosakata dan rangkuman berikut

ini, dengan demikian akan memudahkan Kamu mengerjakan tugas.

Kosakata dikemas diatur rapi, dibungkus

kualitas tingkat baik-buruknya sesuatu

packaging proses dari pengemasan barang sampai diangkut ke alat pengiriman

tonase jumlah total berat suatu barang, biasanya digunakan pada kendaraan

pengangkut

BLPP Balai Latihan Produksi Pangan

swalayan pelayanan sendiri oleh pelanggan

konsultan orang (ahli) yang bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau

nasihat dalam suatu kegiatan

positif lawan negatif, bagus, baik

dipasok diadakan persediaan

rutin prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah

mitra rekan, teman, kawan kerja, pasangan kerja

menyiasati mencari jalan keluar persoalan, taktik, strategi

Rangkuman 1. Membaca adalah suatu keterampilan

2. Membaca wacana dapat dilakukan dengan pemahaman

3. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca cepat:

a. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca

b. Jangan membaca kata demi kata

c. Jangan selalu berhenti lama di awal baris

d. Kritis terhadap kata kunci

e. Jangan membaca bergumam

6. Tugas 1

Untuk dapat mengetahui tingkat pemahaman terhadap bacaan yang telah Kamu baca,

jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Siapakah petani yang telah berhasil mengajak para petani lain menjadi mitra?

2. Di manakah Bobon dilahirkan?

3. Sejak kapan Bobon menekuni perkebunan kentang?

4. Mengapa perkebunan Bobon maju pesat?

5. Negara manakah yang telah membantu dan bekerja sama dengan Bobon ?

6. Sayuran apa sajakah yang berasal dari negara tersebut?

7. Mengapa tanaman tersebut lebih cocok di tanam di dataran tinggi?

8. Ke manakah sayur hasil panen Bobon dijual?

9. Sebutkan ide pokok tiap-tiap paragraf!

10. Simpulkan isi bacaan tersebut!

Page 22: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

19

Kegiatan 2 : Makna Kata dalam Kamus 1. Standar Kompetensi

Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca.

2. Kompetensi Dasar Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan

konteks yang diinginkan melalui membaca memindai.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mampu menemukan tema secara cepat dan tepat.

b. Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang

diinginkan.

4. Materi Pokok Cara Menemukan Makna Kata secara Cepat dan Implementasinya.

5. Uraian Materi Pada kegiatan (1) Kamu telah berlatih membaca cepat 200 kata per menit. Tentu Kamu

sudah memahaminya, bukan? Pada kegiatan (2) ini, Kamu masih belajar membaca

cepat. Tetapi, berlatih untuk menemukan makna kata secara cepat dengan teknik

memindai (scanning), khususnya menemukan kata tertentu dalam kamus. Tahukah

Kamu yang dimaksud dengan membaca memindai (scanning)? Membaca memindai

merupakan teknik untuk mencari informasi yang diinginkan dan melewatkan begitu

saja informasi yang lain.

Nah, coba Kamu baca sekali lagi bacaan pada kegiatan (1). Tentu Kamu akan

menemukan kata-kata sulit. Catatlah kata-kata tersebut, kemudian carilah makna kata-

kata tersebut dalam kamus! Jika kata yang dicari dalam kamus itu mempunyai arti

lebih dari satu, Kamu harus dapat memilih arti mana yang diinginkan.Contoh:

Konsultan : orang (ahli) yang bertugas memberi petunjuk, pertimbangan, atau nasihat

dalam suatu kegiatan. Agar lebih jelas, berikut ini contoh petikan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Page 23: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

20

Rangkuman

1. Mencari arti sebuah kata di dalam kamus perlu sebuah keterampilan yaitu melalui

membaca memindai.

2. Membaca memindai (scanning) adalah membaca sepintas.

3. Membaca memindai (scanning) dilakukan untuk menemukan suatu informasi

secara cepat.

6. Tugas 2

Carilah arti kata-kata sukar yang terdapat pada paragraf berikut ini dalam kamus,

kemudian gunakan kata-kata sukar itu dalam kalimat.

Begitulah, akhirnya banyak petani yang menjadi “pegawai” Bobon. Bobon pun tetap

menomorsatukan kualitas produknya. Itu sebabnya, ia selalu mengawasi langsung saat

sayuran datang ke rumah dan dipilah-pilah untuk dikemas. Penempatan pegawai pun

diperhatikan betul olehnya. Orang yang menyortir sayuran tidak bisa sembarangan,

supaya sayuran yang dipilih harus benar-benar yang bagus.

Page 24: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

21

Kegiatan 3 : Membaca Teks Perangkat Upacara 1. Standar Kompetensi

Memahami ragam teks non sastra dengan berbagai cara membaca.

2. Kompetensi Dasar Membacakan berbagai teks perangkat upacara, dengan intonasi yang tepat.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengidentifikasi berbagai teks perangkat upacara.

2. Mampu membacakan berbagai teks untuk upacara bendera dengan intonasi yang

tepat.

4. Materi Pokok Pembacaan Teks Perangkat Upacara.

5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mengikuti upacara bendera? Tentu sudah pernah, bukan? Upacara

bendera biasanya dilaksanakan di sekolah pada hari-hari tertentu saja. Misalnya

upacara pada hari Senin, memperingati HUT RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari

Pahlawan, dan lain-lain.

Nah, sebagai wujud rasa kebangsaan Kamu terhadap tanah air Indonesia serta rasa

syukur Kamu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, setiap ada kegiatan upacara di

sekolahmu tentu [1] [2] ada pembacaan perangkat teks upacara.

Teks perangkat upacara tersebut yaitu:

1. Teks Pembukaan UUD 1945

2. Teks janji Siswa

3. Teks doa

Agar lebih jelas, berikut ini contoh bentuk teks:

Teks Pembukaan UUD 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,

maka penjajahan tersebut dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang

berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu

gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan

luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia

menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Page 25: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

22

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Contoh teks Janji Siswa

JANJI SISWA

1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, abdi terhadap tanah air dan bangsa, serta

kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Adab terhadap orangtua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi derajat dan

martabat sekolah.

3. Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa.

4. Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan

5. Menjadi warga masyarakat (Jakarta, Jawa Barat, dan sebagainya) yang baik, dan pemuda

Indonesia yang bertanggung jawab.

Contoh teks doa

TEKS DOA

1. Ya Allah Tuhan Yang Maha Bijaksana, pada kesempatan yang baik ini kami

berkumpul seraya memanjatkan doa kepada-Mu sebagai wujud rasa syukur kami.

2. Ya Allah Tuhan Yang Maha Penerang, terangkanlah hati kami siswa-siswi untuk

selalu berprestasi dalam menuntut ilmu untuk perkembangan bangsaku Indonesia

tercinta.

3. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing, bimbinglah kami, orangtua kami, Bapak

Ibu Guru kami, dan Pemimpin-pemimpin kami ke jalan yang benar.

4. Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui, kami tahu apa yang kami perbuat saat ini

dan kami akan perbaiki apa yang telah kami perbuat saat ini untuk yang akan

datang atas ridlomu Ya Allah.

5. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa

Bapak Ibu kami, dosa-dosa Bapak Ibu guru kami, dan dosa-dosa para pejuang

pendahulu kami.

6. Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi, kabulkanlah doa kami. Amin.

Bacalah teks tersebut dengan intonasi yang baik dan benar. Intonasi atau lagu kalimat

dalam teks dibaca sesuai dengan kaidah-kaidah tanda baca dan bentuk teks. Untuk

memudahkan Kamu dalam membaca teks, alangkah baiknya jika teks diberi penanda

terlebih dahulu.

Page 26: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

23

Penanda yang perlu diketahui di antaranya sebagai berikut:

= meninggi

= merendah

= berhenti sejenak ( , )

= berhenti agak lama ( . )

Perhatikanlah contoh teks UUD '45 pada alinea pertama berikut!

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945 (dibaca: SERIBU SEMBILAN RATUS

EMPAT PULUH LIMA)

PEMBUKÂAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan tersebut dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan

perikeadilan.

Rangkuman

1. Teks perangkat upacara terdiri dari

a. Teks Pembukaan UUD 1945

b. Teks Janji Siswa

c. Teks Doa

2. Teks perangkat upacara dibacakan pada saat kegiatan upacara bendera baik hari

Senin ataupun hari besar lainnya.

3. Pembacaan teks harus dengan intonasi yang baik dan benar.

4. Untuk memudahkan pembacaan, sebaiknya teks diberi penanda.

6. Tugas 3

Lanjutkan penandaan pada teks UUD 1945 alinea kedua sampai dengan alinea

keempat!

Page 27: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

24

C. PENUTUP

Upaya menyelesaikan modul ini tidak sia-sia. Semoga dalam mengikuti tes akhir modul

tidak mengalami kesulitan, tentunya kembali kepadamu. Kalau Kamu rajin mengikuti

petunjuk modul ini tentu akan berhasil. Selesai kegiatan ini, berarti Kamu telah mencapai

tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, Kamu telah dapat menjawab pertanyaan isi bacaan, menemukan kata

tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya, serta mampu mengidentifikasikan

berbagai teks perangkat upacara dan mampu membacakan dengan intonasi yang tepat.

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada Bapak/Ibu Guru Pamongmu.

Selamat bekerja dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga berhasil.

Page 28: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

25

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Bobon Turbansyah

2. Desa Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung

3. ± 1980

4. Bobon tekun menggarap perkebunan sayurnya

5. Jepang

6. Horenso (bayam), nasubi (terong), edamame (kedelai), kyuri (timun)

7. Hawanya sejuk

8. Swalayan-swalayan di Jakarta

9. Ide pokok paragraf

1. Kesibukan Bobon setiap pagi

2. Kisah Bobon

3. Tawaran kerja sama dari BLPP dan konsultan Jepang

4. Penjualan sayur hasil panen

5. Menjadikan petani kecil sebagai mitra

6. Petani lain tertarik menjadi mitra Bobon

10. Bobon Turbansyah (53) pria kelahiran Desa Cibeunying, Cibodas, Lembang, Bandung,

telah berhasil dalam mengelola perkebunan sayurnya. Ia menggarap perkebunannya

dengan tekun semenjak tahun 1980. berkat keberhasilannya ia diajak bekerja sama oleh

konsultan Jepang. Akhirnya banyak petani di sekelilingnya yang tertarik menjadi

mitra.

Tugas 2

No Kata

sukar Makna kata Kalimat

1 kualitas tingkat baik buruknya

sesuatu

Harga suatu barang yang mahal tidak

menjamin kualitas yang baik

2 produk hasil, hasil kerja Produk luar negeri lebih banyak diminati

daripada produk dalam negeri

3 dikemas diatur rapi-rapi Barang-barang yang akan diperdagangkan,

dikemas dengan baik, agar terlihat menarik

Page 29: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

26

Tugas 3

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat

yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia ke

depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia

menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan

Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Page 30: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.03 Buku Harian

Penulis : Dra. Sunaryati

Pengkaji Materi : Prof. Dr. Ahmad HP

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

Pengkaji Media : Dr. Nurdin Ibrahim

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

BUKU HARIAN

IND.VII.1.2.03

Page 31: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

29

A. PENDAHULUAN Dalam modul kali ini, Kamu akan mempelajari sebuah topik yang sangat menarik, yaitu

buku harian. Melalui topik ini, diharapkan Kamu dapat mencatat kejadian menarik ke

dalam buku harian, serta menceritakan pengalaman yang paling menarik mengesankan.

Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, Kamu akan mempelajari dua materi. Materi

pertama, pencatatan kejadian yang menarik dalam buku harian. Sedang materi kedua

menceritakan pengalaman yang paling mengesankan. Apabila Kamu membaca dengan

teliti dan sungguh-sungguh, kedua materi itu akan Kamu kuasai dengan mudah.

Jangan lupa, setiap kegiatan ada tugas yang harus Kamu selesaikan. Bila mengalami

kesulitan Kamu boleh berdiskusi dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu bertanya pada

Guru Pamongmu. Apabila kedua tugas itu sudah Kamu selesaikan, sudah Kamu kuasai,

berarti kedua tujuan itu sudah kamu capai.

Waktu untuk mempelajari dua materi dalam modul ini hanya 4 x 40 menit, termasuk tes

akhir modul. Gunakan waktu itu untuk mempelajari modul ini dengan penuh kesungguhan.

Bila ada kesungguhan, nilaimu pasti akan memuaskan. Selamat belajar.

Page 32: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

30

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Pencatatan Kejadian Menarik ke dalam Buku Harian 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

2. Kompetensi Dasar Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara

pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pengalaman, dan perasaan pada buku harian dengan

memperhatikan cara pengungkapan dan tidak lupa mencantumkan waktu penulisan

2. Mampu menuliskan dengan bahasa ekspresif

4. Materi Pokok Pencatatan Kejadian Menarik ke dalam Buku Harian.

5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari, tentu Kamu pernah melihat berbagai macam buku.

Misalnya buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, buku cerita, buku harian dan

sebagainya. Salah satu kegiatan yang Kamu pelajari dalam modul ini adalah mencatat

kejadian yang menarik ke dalam buku harian. Apakah yang dimaksud dengan buku

harian? Mungkin Kamu sudah memahaminya.

Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan seseorang yang

biasa dilakukan. Isi buku harian biasanya tentang pengalaman yang mengesankan.

Pengalaman itu bisa menggembirakan dan bisa juga yang menyedihkan.

Catatan-catatan kecil itu dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah kerangka karangan.

Kerangka itu nantinya dapat Kamu kembangkan menjadi sebuah karangan yang

menarik, dan akan menjadi catatan dalam buku harian. Nah, perhatikanlah langkah-

langkah yang dilakukan oleh temannya Zainal untuk mencatat kejadian yang menarik.

1. Membuat kerangka catatan buku harian berdasarkan pengalaman yang menarik. a. membantu usaha ayahnya berdagang

1). sudah lima tahun lamanya

2). banyaknya makan asam garam

3). sering kena razia

4). menempati kios penampungan sementara

b. Pengalaman berdagang

1). dibantu dua orang adiknya

2). tetap menjadi pedagang kaki lima

3). tidak mengeluh

4). selalu bersyukur

Page 33: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

31

Berdasarkan kerangka itu, temannya Zainal Arifin dapat mengembangkan

gagasannya menjadi catatan menarik di dalam buku harian. Nah, sekarang Kamu

dapat membaca catatannya sebagai berikut.

Zainal Arifin begitu nama temanku, telah membantu ayahnya berdagang pakaian jadi

selama 5 tahun di Blok M. Tak heran jika dia banyak makan asam garam kehidupan

pedagang kaki lima. Terkena razia bukan pengalaman baru baginya. Tetapi dia tetap

tegar menjalankan usaha. Sekarang dia bisa lebih tenang, karena di tempat yang

sekarang tidak akan dikejar-kejar petugas kamtib “Kiosku yang sekarang merupakan

tempat penampungan sementara, menunggu kios baru yang sedang dibangun di pasar

Blok M,” Kata Zainal. Di samping Zainal Arifin, yang membantu usaha ayahnya ialah kedua adiknya. Dia

mempunyai empat orang adik. Semua sudah bersekolah. Hanya dua orang adiknya

yang membantu berjualan, karena rumahnya cukup jauh dari lokasi berdagang.

Walaupun sudah 5 tahun mereka berdagang, tetap saja menjadi pedagang kaki lima,

mereka mengaku tidak pernah “mengeluh”. Bahkan selalu bersyukur kepada-Nya,

berapa pun yang ia peroleh.

Dikutip dan diubah seperlunya dari

“Potret-potret Tak Berbingkai”

Hal yang diungkapkan oleh temannya Zainal Arifin merupakan pengalaman yang

menarik bagi dirinya. Ia melihat betapa bahagia sekali memperoleh kios baru.

Semua itu dapat diperolehnya karena ia tidak pernah mengeluh. Zainal Arifin

selalu bersyukur berapapun uang yang diperolehnya. Ia juga memperoleh kesan

bahwa seseorang dalam berdagang tidak tergantung apakah ia seorang laki-laki

atau perempuan. Semua itu tergantung dari keahlian orang tersebut dan ada usaha

meningkatkan keahliannya itu.

Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke dalam buku harian. Kamu harus

memiliki kemampuan. Kemampuan dapat dimiliki oleh siapa saja. Caranya, Kamu

harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Untuk dapat menulis kejadian tersebut ada

beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan, yaitu: ketepatan pemilihan kata,

penggunaan kalimat efektif, penggunaan ejaan, dan pengembangan paragraf.

2. Ketepatan Memilih Kata Kata merupakan salah satu unsur dalam bahasa yang sangat penting. Dengan kata

kata Kamu berpikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Dengan kata-kata orang

menjalin persahabatan, melakukan perjanjian perdamaian, dan kerja sama. Tetapi

sebaliknya, dengan kata-kata pula mungkin suatu pertengkaran, bahkan peperangan

dimulai atau terjadi.

Dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus Kamu perhatikan yaitu

ketepatan dan kesuaian. Persyaratan pertama ialah ketepatan menyangkut makna.

Kata-kata yang Kamu pilih harus selalu tepat mengungkapkan pada yang ingin

Kamu ungkapkan. Dengan demikian, maka pandangan atau pembaca juga

menafsirkan kata-kata tersebut, seperti apa yang Kamu maksudkan. Persyaratan

kedua adalah kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai

dengan situasi.

Page 34: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

32

Sebagai contoh, misalnya ada beberapa kata yang mempunyai makna yang sama

atau mirip seperti kata pedagang, pengusaha, usahawan, saudagar. Kata-kata

tersebut tentu digunakan dalam kalimat yang berbeda-beda.

Misalnya sebagai berikut :

c. Ayahku hanya seorang pedagang kaki lima

d. Pak Arief pengusaha percetakan yang berhasil

e. Sebagai usahawan yang terkenal, Pak Yanto selalu bersikap ramah pada

karyawannya.

f. Ibu Dewi seorang saudagar kain batik

Tentu tidak tepat jika kata usahawan ditukar dengan kata pedagang kaki lima, dari

contoh kalimat tersebut.

3. Penggunaan Kalimat Efektif Setiap gagasan pikiran yang Kamu miliki pada praktiknya harus dituangkan ke

dalam bentuk kalimat. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan

kejelasan kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki subyek dan

predikat. Kalimat yang benar dan jelas akan dengan mudah dipahami orang lain

secara tepat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif.

Syarat pertama sebuah kalimat efektif, mempunyai struktur yang baik. Artinya

kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subyek dan predikat. Bisa ditambah dengan

objek dan keterangan. Sebagai contoh :

a. Zainal Arifin Begitu namaku.

subyek predikat

b Aku Tetap tegar menjalankan usahaku

subyek keterangan predikat objek

c Rumahku Cukup jauh dari Lokasi berdagang.

subyek predikat keterangan tempat

d Aku mencoba meningkatkan Usahaku.

subyek predikat objek Dari contoh-contoh tersebut jelaslah bahwa setiap kalimat memiliki struktur yang

benar dan jelas. Setiap kata atau kelompok kata harus jelas fungsinya dalam

kalimat. Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian atau peristiwa.

Kejadian atau peristiwa yang berurutan hendaknya dipersatukan agar urutannya

tergambar masuk akal (dengan logis). Urutan yang logis dapat disusun secara

kronologis atau disusun menurut urutan waktu. Penataan urutan makin lama makin

penting atau dengan menggambarkan suatu proses.

Di samping itu, unsur penting lain yang perlu diperhatikan dalam pembentukan

kalimat efektif ialah kehematan. Kehematan dalam kalimat efektif merupakan

kehematan dalam pemakaian kata atau kelompok kata sebagai contoh :

a. Bila terkena razia bukanlah merupakan pengalaman yang baru bagiku.

b. Tetapi aku selalu tetap dalam keadaan tegar dalam menjalankan usahaku.

Page 35: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

33

Kedua kalimat itu dapat dijadikan kalimat efektif. Caranya dengan menghilangkan

kata-kata yang tidak diperlukan. Kalimat tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut:

a. Razia bukanlah merupakan pengalaman yang baru bagiku.

b. Aku tetap tegar dalam menjalankan usahaku.

4. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, di samping harus dapat

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, harus pula ditunjang oleh

penerapan penulisan (ejaan) yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu Ejaan

Yang Disempurnakan. Tanda baca sangat berperan dalam penulisan. Adanya tanda

baca, akan membantu pembaca memahami sebuah tulisan dengan tepat.

Sebaliknya, tidak adanya tanda baca akan menyulitkan pembaca memahami suatu

tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian suatu kalimat. Sebagai contoh, coba Kamu perhatikan penulisan sebuah paragraf berikut ini !

Contoh 1

MUTIARA TERSAPUT DEBU

Sosok para penjual emas yang ada di kompleks pasar Senen bukanlah

pemandangan asing bagiku, setidaknya ketika aku pergi atau pulang sekolah.

Sekilas aku sering melihat mereka duduk di balik kota kayunya terkantuk-kantuk

menunggu orang menjual atau membeli emasnya, tak lebih dari itu.

Kini, setelah mewawancarai mereka aku memandang mereka dengan kekaguman

dan simpati penuh tercurah pada sosok-sosok sederhana tersebut. Ternyata aku

menyaksikan keagungan para ibu dan keperkasaan mereka sebagai perempuan di

tengah persaingan keras hidup di Jakarta. Dikutip dan diubah seperlunya dari

“Potret-potret Tak Berbingkai”

Dapatkah Kamu memahami tulisan tersebut? Mungkin dapat, tetapi agak sulit.

Sekarang coba Kamu baca kembali paragraf perbaikan di bawah ini:

Contoh 2

MUTIARA TERSAPUT DEBU

Sosok para penjual emas yang ada di kompleks Pasar Senen bukanlah

pemandangan asing bagiku. Setidaknya, ketika aku pergi atau pulang sekolah.

Sekilas aku sering melihat mereka duduk di balik kotak kayunya, terkantuk-kantuk

menunggu orang menjual atau membeli emasnya. Tak lebih dari itu.

Kini setelah mewawancarai mereka, aku memandang mereka dengan kekaguman

dan simpati penuh tercurah pada sosok-sosok sederhana tersebut. Ternyata aku

menyaksikan “Keagungan” para ibu dan “keperkasaan” mereka sebagai

perempuan, di tengah persaingan keras hidup di Jakarta.

Dikutip dan diubah seperlunya dari

“Potret-potret Tak Berbingkai”

Page 36: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

34

Perhatikan dengan cermat paragraf pada contoh 2. Paragraf tersebut sudah

diperbaiki dari segi ejaan dan tanda bacanya. Menjadi lebih mudah dimengerti,

bukan?

5. Pengembangan Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam suatu karangan. Dalam

paragraf terkandung satu buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam

paragraf tersebut. Setiap paragraf akan didukung oleh kalimat utama, kalimat-

kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling

bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Berdasarkan tujuan, paragraf dapat dibedakan menjadi :

1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah

yang akan diceritakan.

2. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab

itu, antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara logis.

3. Paragraf Penutup Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi

kesimpulan dari paragraf penghubung.

Dalam mengembangkan paragraf tersebut, ada persyaratan yang harus Kamu

perhatikan, yaitu :

a. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membangun paragraf itu harus

terpadu harus terjadi bentuk/satu kesatuan.

b. Koherensi, maksudnya semua ide rincian membangun sebuah paragraf harus

saling berhubungan secara utuh

c. Kelengkapan, maksudnya sebuah paragraf dibangun oleh satu kalimat utama

dapat diperinci dengan beberapa kalimat penjelas serta lengkap.

Setelah Kamu membaca catatan buku harian temannya Zainal Arifin tersebut, coba

sekarang Kamu berlatih untuk mencatat pengalaman yang menarik ke dalam buku

harian. Pengalaman itu dapat beraneka ragam. Misalnya pengalaman mencoba

resep masakan, menikmati keindahan alam, dan sebagainya. Jangan lupa tentukan

dulu topik karangan itu, kemudian bentuk kerangka karangannya, lalu kembangkan

kerangka tersebut menjadi karangan utuh. Mungkin Kamu dapat mencobanya.

Hasil karanganmu tentu tidak harus sama dengan uraian dalam modul ini. Kamu

boleh menuangkan pengalaman yang lebih menarik dan lebih indah lagi. Dalam

menuangkan segala gagasanmu. Kamu dapat menggunakan kata sapaan “aku” atau

“saya” Kata sapaan itu menunjukkan dirimu sendiri yang mempunyai dan

menuliskan gagasan. Berdasarkan uraian dan contoh-contoh tersebut, ternyata mencatat kejadian yang

menarik dalam buku harian mudah sekali. Setiap orang tentu akan mempunyai

pengalaman yang menarik. Pengalaman itu mungkin tidak akan sama dengan

pengalaman orang lain.

Apabila Kamu sudah memahami uraian dan penjelasan materi ini, lanjutkan

kegiatanmu untuk mengerjakan tugas pada modul ini.

Page 37: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

35

Kosakata kios : rumah kecil tempat berjualan

pedagang kali lima : orang yang berjualan di muka toko atau di pinggir jalan

razia : penangkapan beramai-ramai

tegar : tabah

Blok M : nama tempat di Jakarta

Kamtib : petugas keamanan/ketertiban

kalimat efektif : kalimat yang tepat dan tidak panjang

Rangkuman

1. Buku harian adalah buku tulis yang berisi catatan tentang kegiatan, kejadian yang

mengesankan yang dialami oleh seseorang

2. Kejadian yang mengesankan maksudnya segala peristiwa atau kejadian yang

menyenangkan, menyukakan hati karena indahnya, cantiknya, bagusnya sesuatu

yang dialami, didengar, dilihat, dan sebagainya oleh seseorang.

3. Untuk dapat menuliskan sesuatu yang menarik ke dalam buku harian, ada beberapa

hal yang harus diperhatikan yaitu:

a. ketepatan dalam memilih kata

b. kalimat efektif

c. ejaan dan tanda baca

d. pengembangan paragraph

4. Berdasarkan tujuan pengembangan kerangka ada 3 macam paragraf yaitu :

2. paragraf pembuka

3. paragraf penghubung

4. Paragraf penutup

5. Dalam mengembangkan paragraf, ada persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:

a. kesatuan

b. koherensi

c. kelengkapan

6. Tugas 1

Dalam kehidupan sehari-hari tentu Kamu mempunyai pengalaman yang menarik.

Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menuliskan pengalamanmu yang menarik

ketika pertama kali Kamu mengikuti cara belajar SMP Terbuka.

Setelah Kamu kerjakan di kertas folio (kertas lain) suruhlah temanmu membaca dan

mintalah tanggapannya.

Page 38: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

36

Kegiatan 2: Pengalaman yang Paling Berkesan 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan

menyampaikan pengumuman

2. Kompetensi Dasar Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan

kata dan kalimat efektif

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan

pilihan kata dan kalimat yang menarik sehingga pendengar bisa membayangkan

suasana yang diceritakan.

4. Materi Pokok Pengalaman yang mengesankan

5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari Kamu pernah mengalami kejadian atau peristiwa-

peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian tersebut sering kita kenang atau kita ingat

kembali. Selain kita ingat, sering pula ingin kita ceritakan kepada orang lain. Cerita

tentang pengalaman atau peristiwa yang mengesankan, peristiwa yang menyedihkan,

ada juga peristiwa yang menjengkelkan.

Bercerita tentang peristiwa berarti belajar untuk mengungkapkan nilai humor atau lucu,

nilai kegembiraan, nilai kejengkelan, bahkan kesedihan sekalipun.

Jadi cerita pengalaman ada yang berisi kegembiraan, kegalauan, kecemasan atau

kejengkelan dan kesedihan. Mari kita ikuti cerita berikut.

Pernahkah Kamu melihat kereta api? Hampir sebagian wilayah di Pulau Jawa dan

Sumatera, masyarakatnya telah melihat, memanfaatkan alat transportasi yang paling

banyak menampung penumpang di darat. Salah seorang penumpang kereta di Stasiun

Senen Jakarta mengetak-ketuk pintu kereta minta mau turun. Ketika naik, karena di

kereta dipasang karpet, sandal yang digunakan dilepas di tangga. Kontan saja

penumpang lain terkekeh-kekeh, ada pula yang tersenyum dan bahkan ada yang

tertawa terbahak-bahak. Tetapi di samping duduk saya, bapak-bapak terbengong-bengong dan bertanya dan

bertanya pada penumpang tersebut, dijawabnyalah bahwa sandal tertinggal di peron

Stasiun Senen, sementara kereta sudah merambat sampai Stasiun Jatinegara.

Terlihat olehnya teriakan untuk saudaranya yang mengantar agar sandal diambilkan

dan disusulkan kepadanya

Page 39: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

37

Cerita tersebut mengisahkan beraneka ragam perasaan seperti:

Kesedihan bagi si penumpang karena sandalnya tertinggal

Kemarahan bagi penumpang lainnya yang berdekatan karena kaget dan terkejut karena

ada teriakan

Kegembiraan bagi penumpang lain yang benar-benar mengetahui kegelian dan

kelucuan atas peristiwa tersebut

Bagaimana perasaan penumpang yang menjadi tokoh utama?

Pilihan Kata Dari cerita tersebut dapat kita simak kembali kata-kata:

1. Mengetak-ketuk pintu, berteriak minta turun

2. Karpet

3. Sandal

4. Terkekeh-kekeh

5. Terbahak-bahak

6. Terbengong-bengong

Kata-kata tersebut dapat membayangkan suasana kejengkelan, kelucuan, keterkejutan,

kesedihan, dan spontanitas balik.

Rangkuman 1. Bercerita pengalaman agar mengesankan hendaknya dapat memilih kata-kata yang

tepat agar pendengar dapat membayangkan suasana yang diceritakan atau suasana

seperti yang kita maksud atau kita ceritakan.

5. Pengalaman yang paling mengesankan dapat berupa peristiwa menyenangkan

/menggelikan/mencengangkan atau yang menjengkelkan.

6. Tugas 2

Ceritakan secara lisan di depan temanmu secara bergantian tentang kejadian atau

peristiwa yang dianggap paling mengesankan.

Page 40: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

38

C. PENUTUP Kamu telah mempelajari modul Bahasa Indonesia yang berjudul “Buku Harian”, melalui

modul ini Kamu memperoleh keterampilan untuk menuliskan hal-hal yang menarik dalam

buku harian. Kejadian yang menarik maksudnya segala peristiwa yang menyenangkan,

memikat, menggairahkan hari seseorang. Hal-hal seperti itu dapat Kamu peroleh karena

melihat, mendengar, atau mengalami sendiri.

Ada satu lagi keterampilan yang Kamu peroleh melalui buku ini, yaitu menceritakan

pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat

efektif. Dengan menguasai kedua materi dalam modul ini, berarti kedua tugas dapat Kamu

kerjakan. Berarti pula kedua tujuan yang diharapkan dalam modul ini sudah Kamu raih.

Untuk itu, selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan semua tugas. Kamu boleh

mencocokkan jawabanmu dengan jawaban modul ini. Bila berbeda jangan kecewa, ulangi

mempelajari sekali lagi/membaca sekali lagi.

Setelah itu masih ada satu tugas lagi yang harus Kamu selesaikan, yaitu tes akhir modul.

Segeralah minta tes akhir modul ini kepada Guru Pamongmu. Semoga nilaimu

memuaskan!

Page 41: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

39

D. KUNCI TUGAS

Alternatif jawaban Tugas 1 Setelah menamatkan pelajaran di tingkat SD, saya mendapat kesempatan untuk

melanjutkan pelajaran ke SMP Terbuka. Saya merasa beruntung dan bahagia sekali dapat

belajar walaupun hanya seminggu sekali saya datang ke sekolah induk. Semula saya agak

ragu dan bertanya dalam hati saya sendiri, apakah bisa mengikuti pelajaran dengan cara

seperti itu ? Rasanya tidak mungkin aku belajar sendiri apalagi setiap hari saya harus

membantu ayah bekerja di sawah.

Ada pengalaman yang sangat menarik bagiku. Pertama kali aku membaca modul, aku

tertawa seorang diri. Bahasa modul sangat berbeda dengan bahasa buku-buku yang sudah

aku pelajari. Dengan membaca modul, seolah-olah aku berhadapan dengan seorang guru

yang sedang menerangkan pelajaran. Untuk memahami isi buku itu, aku harus

membacanya berulang kali. Aku mencoba mengerjakan tugas seorang diri, walaupun

terasa sulit.

Pada saat berhadapan dengan guru pembimbing, semula aku malu untuk bertanya, padahal

materi-materi banyak yang tidak kumengerti. Aku paksakan diriku untuk mengangkat

tangan menanyakan kesulitan-kesulitan yang kuhadapi. Aku puas mendengar penjelasan

guru pembimbingku. Kesulitan-kesulitan itu terjawab, semua tugas dapat aku selesaikan.

Semua itu menambah semangatku untuk rajin membaca modul dan datang ke TKB.

Melalui sekolah ini, aku ingin meraih cita-citaku menjadi insinyur pertanian untuk

membangun desaku.

Tugas 2

Ketika aku berdarmawisata ke pantai Pangandaran, aku mempunyai pengalaman yang

indah dan menyenangkan. Perahu motor yang membawa para wisatawan bergerak maju

dan semakin jauh ke tengah laut.

Perahu sedikit oleng ke kiri, oleng ke kanan. Ngeri rasanya, hati pun berdebar-debar.

Rupanya ombak menyapa kami dengan ramah dan santun seakan-akan berkata, “Akulah

penguasa di laut selatan ini!”

Tebaran hati bercampur kagum melihat pemandangan yang indah dan mempesona.

Rasanya ingin berlama-lama di tengah laut, menikmati deburan ombak.

Page 42: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.04 Pengumuman

Penulis : Drs. Jajang Halim

Drs. Sunaryati

Pengkaji Materi : Dr. Ahmad HP., M.Pd.

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

Pengkaji Media : Dr. Nurdin Ibrahim

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

PENGUMUMAN

IND.VII.1.2.04

Page 43: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

43

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan modul yang lalu secara baik. Kini Kamu akan

mempelajari modul baru dengan topik kerja bakti. Modul yang bernomor IND.VII.I.2.04

ini diberi judul “Pengumuman”.

Pada kegiatan pertama, Kamu akan mempelajari materi tentang penyusunan pengumuman,

kedua dalam pembelajaran ini akan mempelajari pembetulan atau perbaikan kesalahan

ejaan dan tanda baca yang terdapat pada pengumuman, kegiatan ketiga kamu akan

menyampaikan pengumuman yang telah dibuat.

Dengan mempelajari materi pelajaran tersebut, pada akhir kegiatan pertama di modul ini

Kamu diharapkan dapat menyusun pengumuman dengan baik dan benar. Pada akhir

kegiatan pembelajaran kedua, Kamu diharapkan dapat memperbaiki kesalahan ejaan dan

penggunaan tanda baca yang terdapat pada pengumuman. Setelah menyelesaikan kegiatan

pembelajaran ketiga, Kamu juga diharapkan dapat menentukan kalimat efektif

(berdasarkan kelengkapan fungsi dan sintaksisnya). Kemudian dalam menyampaikan

pengumuman yang harus diperhatikan adalah intonasi, artikulasi, lafal, dan jeda.

Bahan yang akan Kamu perlukan untuk mencapai keberhasilan tercapainya tujuan

pembelajaran tersebut adalah contoh-contoh pengumuman, terutama yang penulisan kata

dan penggunaan tanda bacanya tidak tepat, sekaligus dengan contoh perbaikannya.

Pengumuman yang kalimatnya tidak efektif (karena fungsi sintaksisnya tidak lengkap)

juga merupakan bahan pelajaran yang Kamu pergunakan. Selain itu, bahan pelajaran

tersebut perlu dilengkapi dengan contoh perbaikan kalimat yang tidak efektif Contoh kata-

kata bersinonim yang digunakan dalam kalimat beserta perbaikannya akan pula

dipergunakan sebagai bahan pelajaran di modul ini.

Seperti telah disinggung-singgung tersebut secara sepintas, jumlah kegiatan pembelajaran

yang harus Kamu selesaikan dalam modul ini ada empat kegiatan pokok. Dan semua

kegiatan tersebut untuk penyelesaian Tes Akhir Modul yang harus selesai dalam jangka

waktu selambat-lambatnya tiga jam, yakni sebanyak empat jam pelajaran (4 x 40 menit)

Pelajarilah modul ini dalam suasana yang tenang dan dengan perasaan yang gembira.

Hanya dengan situasi seperti itulah pelajaran lebih mudah dipahami. Bila Kamu

mendapatkan hambatan-hambatan, temuilah guru pamongmu. Mudah-mudahan ada waktu

untuk membantumu.

Selamat belajar, semoga berhasil dan memuaskan!

Page 44: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

44

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1 : Penyusunan Pengumuman 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

2. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menulis pengumuman dengan Bahasa yang efektif dan komunikatif.

4. Materi Pokok

Penyusunan Pengumuman.

5. Uraian Materi Naskah pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal

penting atau kegiatan yang perlu diketahui oleh seluruh warga (anggota suatu

kelompok atau organisasi/lembaga) agar informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh

orang yang berkepentingan. Pengumuman berbeda dengan pemberitahuan biasa,

karena sifatnya yang resmi. Hal ini ditandai dengan adanya kepala surat dan tanggal

pembuatan serta penanggungjawab atau pembuat pengumuman.

Pernahkah Kamu melihat dan membaca naskah pengumuman di sekolah atau di

rumahmu? Hal atau kegiatan apa yang diutarakan dalam pengumuman tersebut?

Mungkin, di sekolah Kamu membaca pengumuman tentang pelaksanaan upacara

bendera memperingati HUT RI. Walaupun Kamu sekolah sore dan hari libur, Kamu

diwajibkan datang pagi hari untuk mengikuti Upacara Kenaikan Bendera

Memperingati HUT Ke-51 Kemerdekaan Republik Indonesia. Di rumah, mungkin

Kamu pernah membaca pengumuman yang ditujukan kepada ayahmu bahwa pada hari

Minggu warga desamu harus bekerja bakti. Seperti penulisan surat-surat resmi lainnya, naskah pengumuman juga harus dibuat

dengan menggunakan ejaan yang benar, tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit

agar dapat dimengerti dengan mudah oleh orang yang membacanya. Bahasa

pengumuman pun harus baik. Artinya harus sopan dan bersahaja.

Bagaimana caranya menyusun pengumuman yang baik, tepat, dan benar? Penyusunan

pengumuman biasanya mengikuti langkah-langkah tertentu. Pertama, penyusun harus

mendaftarkan ide-ide pokok. Setelah itu, ia menyusun ide-ide pokok tersebut menjadi

kerangka pengumuman. Dan langkah terakhir adalah mengembangkan kerangka

pengumuman menjadi naskah pengumuman.

Tahukah Kamu bagaimana caranya menyusun daftar ide pokok pengumuman? Daftar

ide pokok pengumuman biasanya terdiri dari :

1. Macam atau jenis pengumuman (Jawaban dari, “Hal atau kegiatan penting apa

yang akan diumumkan?”)

2. Sasaran atau penerima pengumuman (Jawaban dari, “Kepada siapa, hal atau

kegiatan tersebut diutarakan/ditujukan?”)

Page 45: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

45

3. Latar belakang (jawaban dari, “Dalam rangka apa, pengumuman itu dibuat atau

dalam rangka apa, kegiatan itu diadakan?”)

4. Pelaksanaan kegiatan atau hal yang diutamakan (Jawaban dari, “Kapan (hari, jam,

tanggal) dan dimana tempat pelaksanaan kegiatan?”)

5. Penutup (Jawaban dari,” Apa harapan atau keinginan yang membuat

pengumuman?”)

6. Tempat dan tanggal pembuatan pengumuman

7. Nama jelas (jika perlu dengan jabatan) orang yang membuat pengumuman.

Di bawah ini, akan disajikan cara menyusun naskah pengumuman tentang penghargaan

kepada calon peserta lomba cerdas cermat.

Pertama, Kamu harus menyusun daftar ide pokok dalam kerangka pengumuman.

Kerangka pengumuman yang Kamu susun, misalnya daftar ide pokok berikut ini : 1. Jenis pengumuman : Pengarahan Calon Peserta Cerdas Cermat.

2. Sasaran : Siswa SMP Kejar Jaya yang mendaftarkan diri untuk

ikut serta dalam lomba cerdas cermat

3. Latar belakang : Dalam rangka Persiapan menghadapi Lomba Cerdas

Cermat Antar Pelajar SMP se-Kecamatan

4. Pelaksanaan kegiatan

pengarahan : Senin 30 Oktober 2006 Pukul 11.30 WIB. Tempat

Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya, Batulonjong,

Jakarta Timur

5. Penutup : Calon peserta lomba diharap hadir tepat waktu

6. Tempat dan tanggal

pembuatan : Jakarta, 27 Oktober 2006

7. Pembuat pengumuman : Wakil Kepala Sekolah SMP Kejar Jaya atas nama

Kepala Sekolah.

Setelah kerangka pengumuman tersusun, langkah selanjutnya Kamu mengembangkan

kerangka tersebut menjadi naskah pengumuman dengan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Page 46: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

46

SMP KEJAR JAYA Jalan Kasur, Kel. Batulonjong, Kec. Sukamutu

Jakarta Timur Telepon 800901

PENGUMUMAN

Pengarahan Kepada Calon Peserta Lomba Cerdas Cermat

Dalam rangka persiapan menghadapi lomba Cerdas Cermat antarpelajar se-kecamatan

Sukamutu, Kepala Sekolah SMP Kejar Jaya akan mengadakan pengarahan kepada calon

peserta lomba cerdas cermat yang akan dilaksanakan pada :

hari : Senin

tanggal : 30 Oktober 2006

pukul : 11.30 WIB

tempat : Ruang Serba Guna SMP Kejar Jaya

Jalan Kasur No. 5

Kelurahan Batulonjong, Kec. Sukamutu

Jakarta Timur

Calon peserta lomba yang telah mendaftarkan diri diharapkan hadir tepat pada waktunya.

Semua calon peserta juga diharapkan mempersiapkan diri karena akan diadakan pula

penyeleksian untuk mewakili sekolah kita dalam lomba cerdas cermat se-kecamatan

Sukamutu.

Jakarta, 27 Oktober 2006

a.n. Kepala SMP Kejar Jaya

Drs. Syaifudin Gojali

Wakil Kepala SMP Kejar Jaya

Dengan penjelasan dan contoh tersebut, kiranya Kamu dapat memahami langkah-

langkah menyusun naskah pengumuman. Untuk mengetahui apakah Kamu sudah dapat

membuat naskah pengumuman, Kamu diminta untuk melanjutkan kegiatan

pembelajaran ini dengan menjawab tugas berikut. Selamat berlatih!

Page 47: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

47

Kosakata daftar ide pokok : catatan sejumlah hal yang dianggap penting dan disusun

berderet dari atas ke bawah secara berurutan.

kerja bakti : kerja bergotong royong tanpa pamrih untuk kepentingan

bersama

kepala surat : bagian yang tertera atau terletak tersebut surat dan berisi

tentang nama, alamat, simbol organisasi, dan keterangan

lainnya mengenai instansi atau perusahaan yang mengirim

surat.

pamrih : maksud yang tersembunyi dalam memenuhi kegiatan untuk

memperoleh keuntungan pribadi.

Rangkuman 1. Naskah pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal

penting yang perlu diketahui oleh seluruh warga (anggota kelompok organisasi

atau lembaga) agar informasinya diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak

(anggota) yang berkepentingan.

2. Pengumuman berbeda dengan pemberitahuan biasa, karena sifatnya yang resmi.

Hal ini ditandai dengan adanya kepala surat, tanggal pembuatan, dan

penanggungjawab atau pembuat pengumuman.

3. Langkah-langkah penyusunan pengumuman yakni:

a. Mendaftar ide pokok

b. Menyusun ide-ide pokok menjadi kerangka pengumuman dan

4. Mengembangkan kerangka pengumuman menjadi naskah pengumuman Daftar ide

pokok dalam kerangka pengumuman, biasanya terdiri dari:

a. jenis/macam pengumuman

b. sasaran/penerima pengumuman

c. latar belakang diadakannya suatu kegiatan atau pengumuman

d. waktu dan tempat pelaksanaan

e. penutup berupa harapan atau keinginan pembuat pengumuman

f. tempat dan tanggal pembuatan pengumuman, dan

g. nama jelas pembuat pengumuman (penanggungjawab)

6. Tugas 1

Buatlah sebuah naskah pengumuman pelaksanaan kerja bakti dengan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan ide-ide pokok di bawah ini! 1. Jenis/macam pengumuman : pelaksanaan kerja bakti

2. Sasaran : warga desa Sukalongok

3. Latar belakang : dalam rangka menciptakan lingkungan yang

bersih dan indah, serta menyambut HUT ke-51

Ibu Kota Jakarta Raya.

4. Waktu dan tempat pelaksanaan : Minggu, 13 Juli 2006 jam 07.30-10.30 WIB di

lingkungan tempat tinggal masing-masing.

5. Penutup : (a) harap semua warga melaksanakan kerja bakti

Page 48: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

48

(b) membawa peralatan kerja (pacul, sekop,

arit/sabit, sapu dan pengki)

6. Tempat dan tanggal pembuatan

pengumuman : Jakarta, 9 Juni 2006

7. Pembuat pengumuman/

Penanggung jawab : H. Petet Titian (Lurah Desa Sukalongok)

Setelah selesai mengerjakan tugas 1, Kamu dapat melanjutkan pelajaran di modul

ini pada kegiatan 2. Adapun kegiatan yang akan Kamu lakukan adalah

memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca yang terdapat pada

sebuah pengumuman. Selamat meneruskan kegiatan belajarmu, semoga dapat

berhasil dengan baik, tanpa rintangan yang berarti.

Kegiatan 2 : Perbaikan Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca pada

pengumuman. 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi

2. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi Mampu menyunting karangan sendiri atau orang lain dengan memperhatikan ketepatan

ejaan, tanda baca, pilihan kata keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraph.

4. Materi Pokok Materi yang akan Kamu pelajari dalam kegiatan 2 ini.

5. Uraian Materi Naskah pengumuman biasanya disampaikan untuk diketahui oleh khalayak, atau warga

yang menjadi sasaran pemberitahuan. Itulah sebabnya, penyusunan pengumuman

cenderung mementingkan isinya (informasi) dibandingkan dengan bentuknya (tulisan

atau ejaan)

Karena pengumuman bersifat resmi (formal), sudah sepatutnya naskah pengumuman

ditulis dengan berpedoman pada kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Jadi selain informasinya, ejaannya pun harus tepat. Ketepatan penulisan naskah

pengumuman juga menunjukkan kecendikiaan penanggung jawab atau penyusun

pengumuman.

Berdasarkan pengamatan sepintas, penyusunan naskah pengumuman yang digunakan

dalam masyarakat sering menyalahi ejaan naskah bahasa Indonesia. Kesalahan-

kesalahan penulisan yang terdapat pada pengumuman biasanya tentang :

1. Penulisan kata

2. Penggunaan huruf kapital, dan

3. Pemakaian tanda titik dan tanda koma

Page 49: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

49

Di bawah ini, akan disajikan cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda

baca yang terdapat pada naskah pengumuman. Untuk itu, terlebih dahulu perhatikan

pengumuman berikut ini.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA 209 Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati

Jakarta Timur Telepon 8009013

PENGUMUMAN

Pertemuan Halal Bihalal Keluarga Besar S.M.P Terbuka Dalam rangka merayakan Hari Raya Idulfitri 1 syawal 1427 hijrah disekolah kita akan

diadakan pertemuan Halal Bihalal keluarga besar S.M.P Terbuka 209 pada :

Hari : sabtu

Tanggal : 19 maret 2006

Pukul : 10.30

Tempat : gedung serba guna S.M.P Terbuka 209

Jl. Inpres kelurahan tengah kramat jati

Jakarta timur

Berkenaan dengan acara tersebut pada guru dan staf tata usaha di harapkan hadir untuk

memanfaatkan kesempatan bersilahturahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang sudah

berkeluarga harap datang dengan keluarga.

Atas perhatian saudara-saudara kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 9 Maret 2006.

a/n Kepala S.M.P Terbuka 209

Husnadi, BA

Wakil Kepala S.M.P 209

Selaku ketua penyelenggara

Untuk memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca, Kamu harus

mengklasifikasikan kesalahan. Artinya, kesalahan-kesalahan itu digolongkan

berdasarkan jenisnya. Untuk naskah pengumuman tersebut, Kamu dapat

menggolongkannya ke dalam empat jenis kesalahan. Pertama kesalahan penulisan kata,

kedua kesalahan penggunaan huruf kapital, ketiga kesalahan penggunaan tanda baca

titik, dan yang terakhir adalah kesalahan penggunaan tanda baca koma. Marilah

kesalahan tersebut kita bahas satu demi satu.

Page 50: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

50

a. Kesalahan Penulisan Kata Kata-kata pada naskah pengumuman itu yang ditulis tidak baku adalah :

1) Idul Fitri,

2) Hijrah,

3) Disekolah,

4) Halal Bihalal, dan

5) Di harapkan

Kata Idul Fitri terdiri dari dua morfem bebas, yakni Idul dan fitri. Oleh sebab itu,

penulisannya yang benar (baku) adalah Idul Fitri. Kata Hijrah mengandung arti

berpindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Medinah. Jadi bukan tahun

1427 Hijrah, tetapi tahun 1427 Hijriah, yakni tahun yang dimulai ketika Nabi

Muhammad hijrah ke Medinah. Kesalahan penulisan kata yang berikutnya adalah

kata disekolah. Kata disekolah terdiri dari dua kata, yakni kata depan (preposisi) di

dan kata sekolah. Kata depan di harus ditulis terpisah dari kata benda yang

mengikutinya. Contoh lain, adalah : di rumah, di kantor, di kota, dan di lereng

gunung. Dengan demikian kata disekolah harus ditulis di sekolah. Jadi, di dan

sekolah tidak ditulis serangkai. Kesalahan keempat adalah penulisan Halal Bihalal.

Kata ini seharusnya ditulis halalbihalal yang artinya acara maaf memaafkan pada

hari Lebaran. Kesalahan yang lain adalah penulisan kata di harapkan. Kata ini

seharusnya ditulis serangkai, yakni diharapkan. Awalan di yang diikuti kata kerja

pasif harus ditulis serangkai. Misalnya diumumkan, dimohon, diadakan, ditulis,

dan dieja. Kesalahan penulisan kata kompleks dengan awalan di-memang banyak

dilakukan orang. Kesalahan tersebut terjadi karena mencampuradukkan antara

awalan di- dengan kata depan di. Padahal keduanya dapat dengan jelas dibedakan.

Antara awalan di- dengan kata dasar tidak dapat disisipkan kata lain. Perhatikan

contoh berikut ini! 1) dikandangkan tidak dapat dijadikan di dalam kandangkan

2) dikantongi tidak dapat dijadikan di luar kantongi

Kelompok kata yang terbentuk dari kata depan di dan kata benda, ditulis terpisah

karena di antara keduanya dapat disisipkan kata lain. Perhatikan contoh berikut ini! 1) di kandang dapat dijadikan di dalam kandang

2) di kantong dapat dijadikan di luar kantong

Selain berbeda secara struktur, keduanya pun berbeda secara makna. Kata depan

menunjukkan makna ‘tempat’, sedangkan awalan di- selalu menandai makna

‘pasif’ artinya predikatnya berawalan di- selalu dikenai tindakan.

b. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital/Huruf Besar Ada dua kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. Tipe yang pertama adalah

penulisan kata yang huruf pertamanya seharusnya ditulis dengan huruf kapital,

tetapi ditulis dengan huruf kecil. tipe yang kedua adalah penulisan kata yang huruf

pertamanya seharusnya ditulis dengan huruf kecil, tetapi ditulis dengan huruf

kapital.

Page 51: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

51

Kesalahan tipe pertama yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah :

1) syawal,

2) sabtu;

3) maret,

4) hijrah

5) jalan inpres kelurahan tengah Kramatjati Jakarta timur, dan

6) saudara-saudara

Menurut kaidah ejaan bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai sebagai huruf

pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya. Tahun Masehi bulan Januari hari Senin

Tahun Saka bulan Agustus hari Rabu

Bulan Rajab hari Galungan

Bulan Maulud hari Lebaran

Bulan Jumadilawal hari Natal

Berdasarkan kaidah ejaan tersebut, kata syawal, sabtu, maret, hijrah harus

diperbaiki menjadi Syawal, Sabtu, Maret, dan Hijriah.

Nama khas dalam geografi berdasarkan pedoman penulisan bahasa Indonesia,

huruf awalannya harus ditulis dengan huruf kapital. Jadi, kesalahan (5) dapat

diperbaiki menjadi Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur.

Istilah-istilah kekerabatan yang digunakan sebagai sapaan, huruf pertamanya juga

harus kapital, misalnya:

Terima kasih atas perhatian Anda.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu.

Permohonan Bapak akan kami pertimbangkan.

Karena kata saudara-saudara pada naskah pengumuman tersebut digunakan nomina

penyapa (kata sapaan), huruf pertama kata tersebut pun harus ditulis dengan huruf

kapital. Jadi, penulisan yang benar adalah Saudara-saudara.

Kesalahan tipe kedua yang terdapat pada naskah pengumuman tersebut adalah

penggunaan huruf kapital yang tidak pada tempatnya. Kata yang ditulis dengan

ejaan yang salah adalah :

(a) Hari Raya (Idul Fitri)

(b) Hari, Tanggal, Pukul, dan Tempat

(c) Ruang Serba Guna

Penulisan Hari Raya Idul Fitri seharusnya hari raya Idul Fitri, bandingkanlah

dengan hari Lebaran dan hari Galungan. Hanya nama hari yang huruf awalnya

menggunakan huruf kapital, sedangkan kata hari tidak perlu ditulis dengan huruf

awal kapital atau H besar.

Kata Hari, Tanggal, Pukul dan Tempat tidak perlu ditulis dengan huruf awal

kapital, sebab kata-kata tersebut bersama-sama kata yang mendahuluinya ada

dalam satu kalimat. Jadi, bukan merupakan huruf pertama awal kalimat. Bila kata

Page 52: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

52

tersebut bukan huruf pertama awal kalimat, tentunya kata-kata tersebut harus

diawali dengan huruf kecil. Dengan demikian, penulisan yang benar atau baku

adalah :

. . . di sekolah, kita adakan pertemuan halal bihalal keluarga besar SMP 209 pada

hari : Sabtu

tanggal : 19 Maret 2006

pukul : 10.30

tempat : Ruang Serba Guna SMP Terbuka 209

Jl. Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati

Jakarta Timur

c. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.) Pada naskah pengumuman yang tersedia memang tidak banyak ditemukan

kesalahan penggunaan tanda titik. Kesalahan tanda titik juga ada dua tipe.

Kesalahan yang pertama adalah penggunaan tanda titik yang tidak pada tempatnya.

Pada naskah pengumuman tersebut tertulis :

(a) S.M.P Terbuka 209, dan

(b) Jakarta, 9 Maret 2006.

Penulisan bentuk (a) dan (b) tidak tepat seharusnya tidak menggunakan tanda titik

(.) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata

atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim yang

sudah diterima oleh masyarakat.

Misalnya : MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat

KUD Koperasi Unit Desa

Depdiknas Departemen Pendidikan Nasional

Sek jen Sekretaris Jenderal

Tilang bukti pelanggaran

Dengan kaidah tersebut, penulisan S.M.P Terbuka 209 harus ditulis SMP Terbuka

209.

Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama

dan alamat penerima surat. Misalnya :

Jakarta, 17 Agustus 2006

Yth. Sdr. Moh. Fauzi

Jalan Benteng Pikir No. 11

Palembang

Page 53: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

53

Dengan kaidah penulisan tersebut, penulisan tanggal pembuatan pengumuman

naskah pengumuman tersebut, harusnya ditulis seperti ini.

Jakarta, 9 Maret 2006

Tanpa tanda titik (.) pada akhir tanggal pembuatan pengumuman

Pada naskah pengumuman tersebut, terdapat singkatan dari kelompok kata atas

nama yang ditulis a/n. Singkatan seperti itu penulisannya tidak baku. Dalam

pedoman ejaan bahasa Indonesia, terdapat kaidah yang menyatakan bahwa dua kata

yang disingkat dengan huruf kecil dan sudah merupakan sesuatu yang umum, jenis-

jenisnya hanya menggunakan tanda titik di belakang masing-masing huruf tersebut.

Misalnya : d.a. dengan alamat

u.b. untuk beliau

u.p. untuk perhatian

d.u. dengan ucapan

Dengan berpedoman pada kaidah itu, penulisan singkatan A/N dapat diperbaiki

dengan singkatan a.n. seperti yang dicontohkan pada buku pedoman ejaan yang

disempurnakan

d. Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,) Sebetulnya judul yang tepat bukan “Kesalahan Tanda Koma”, tetapi “Kesalahan

karena Tidak digunakan Tanda Koma”. Coba perhatikan contoh kesalahan yang

terdapat dalam naskah pengumuman tersebut!

(a) Berkenaan dengan acara tersebut pada guru dan staf tata usaha diharapkan hadir

(b) Atas perhatian Saudara-saudara kami mengucapkan terima kasih

Kalimat (a) dan (b) tersebut adalah kalimat majemuk bertingkat yang anak

kalimatnya mendahului induk kalimat. Di dalam pedoman ejaan bahasa Indonesia

dikaidahkan bahwa tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Oleh karena

itu, kalimat (12) dan (13) harus diperbaiki menjadi : Berkenaan dengan acara tersebut, para guru dan staf tata usaha diharapkan hadir

(a) Atas perhatian Saudara-saudara, kami mengucapkan terima kasih

Jika kita mendapatkan penulisan Husnadi B.A., kita akan mengira bahwa B.A.

adalah singkatan nama orang tersebut (misalnya, Bahrul Asikin). Jadi, nama

lengkapnya adalah Husnadi Bahrul Asikin. Di dalam naskah pengumuman tersebut,

singkatan B.A. bukanlah kependekan dari nama orang, tetapi dari gelar akademis,

yakni bachelor of arts. Bila hal itu yang dimaksud dengan oleh pembuat

pengumuman, tentu penulisan Husnadi B.A. sebagaimana yang telah dikaidahkan

Page 54: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

54

dalam buku pedoman penulisan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan

adalah Husnadi, B.A.

Di dalam naskah pengumuman juga ditulis tempat penyelenggara kegiatan

(halalbihalal) seperti berikut ini.

Jalan inpres kelurahan tengah kramatjati

Di antara nama jalan, kelurahan, dan kecamatan harus dipisahkan oleh tanda koma.

Jadi, penulisan yang tepat adalah :

Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati

Dengan penjelasan dan contoh perbaikan kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca

tersebut, kiranya Kamu sudah mahir, tugas Kamu sekarang adalah memperbaiki

kesalahan penggunaan ejaan yang terdapat pada sebuah naskah pengumuman

berikut ini.

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA 2009 Jalan Inpres Kelurahan Tengah, Kramatjati

Jakarta Timur Telepon 8009013

PENGUMUMAN Pertemuan Halal Bihalal Besar SMP Terbuka

Dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1420 Hijriah di sekolah kita akan

diadakan pertemuan halalbihalal keluarga besar SMP Terbuka 209 pada : hari : Sabtu

tanggal : 19 Maret 2006

pukul : 10.30

tempat : Ruang Serba Guna SMP Terbuka

Jalan Inpres, Kelurahan Tengah, Kramatjati

Jakarta Timur Berkenaan dengan acara tersebut, para guru dan staf tata usaha di harapkan hadir untuk

memanfaatkan kesempatan bersilaturrahmi itu dengan sebaik-baiknya. Untuk yang sudah

berkeluarga harap datang dengan keluarganya. Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih

Jakarta, 9 Maret 2006

a.n. Kepala SMP Terbuka 2009

Husnadi, BA

Wakil Kepala SMP 209

Selaku Ketua Penyelenggara

Page 55: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

55

Kosakata anak kalimat : bagian kalimat (klausa) yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai

kalimat lengkap

bulan Syawal : bulan yang kesepuluh dalam perhitungan tahun Hijriah, tiap tanggal

1 bulan ini umat Islam akan merayakan hari Idul Fitri.

induk kalimat : bagian kalimat (klausa) dari kalimat majemuk bertingkat yang

sekurang-kurangnya terdiri dari Subyek dan Predikat yang

mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.

mengklasifikasi : menggolong-golongkan menurut jenis, atau memasukkan sesuatu ke

dalam satu kelompok secara bersistem berdasarkan kaidah atau

standar yang ditentukan.

staf tata usaha : sekelompok orang yang bekerja sama membantu seorang ketua

dalam mengelola administrasi.

tipe kesalahan : macam kesalahan

Rangkuman 1. Karena pengumuman bersifat resmi, tidak seperti pemberitahuan biasa sudah

sepatutnyalah naskah pengumuman ditulis dengan tepat dan benar. Penulisan

naskah pengumuman yang tepat dan benar adalah penulisan yang mengikuti kaidah

ejaan atau berdasarkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan (edisi kedua ditetapkan sebagai keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, No. 0543a/U/1987, 9 September 1987). 2. Naskah pengumuman ditujukan kepada khalayak yang biasanya sudah mengenal

pembuat pengumuman (penanggung jawab). Bila sebuah pengumuman ditulis

secara baik, tepat dan benar tentunya akan menunjukkan kecendikiaan penanggung

jawab atau pembuat pengumuman bahkan dapat menambah kewibawaan.

3. Cara memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca pada sebuah naskah

pengumuman, dimulai dengan mengklasifikasikan tipe (macam) kesalahan, naskah

pengumuman yang banyak mengalami kesalahan penggunaan ejaan dan tanda

baca, disusun kembali secara tepat, baik dan benar.

6. Tugas 2

Perbaikilah penggunaan ejaan (penulisan kata dan huruf kapital) dan tanda baca (tanda

titik dan koma) yang terdapat pada naskah pengumuman berikut ini.

Page 56: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

56

DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI REPUBLIK INDONESIA

Jakarta Telepon 5301666

PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006

Perubahan Nomor Telepon

Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T. TELKOM WITEL

V JAKARTA akan melaksanakan perubahan Nomor Telepon dengan Nomor akhir 96, 97,

98, 99 (XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), diwilayah Jakarta Barat.

Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut :

(a) 34 nomor telepon S.T.O. tegar alur yang bernomor awal 555XXXX

(b) 20 nomor telepon S.T.O. bandara Soekarno-Hatta yang bernomor awal 550XXXX

(c) 395 nomor telepon S.T.O. slipi yang semula bernomor 560 XXXX., 566 XXXX, 567

XXXX, 568, menjadi 568 XXXX.

Perubahan Nomor telepon diatas akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00

W.I.B.

Apabila telepon anda mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket Pengaduan

Terdekat atau putar Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat menghubungi

Nomor telepon 5301666 atau putar Nomor telepon Penerangan 108.

Kami mohon ma’af apabila pada saat pelaksanaan perubahan Nomor ini, telepon anda

mengalami gangguan.

Jakarta, 14 Juni 2006

KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V JAKARTA

Kegiatan 3 : Penyampaian Pengumuman 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan

menyampaikan pengumuman.

2. Kompetensi Dasar Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-

kalimat yang lugas dan sederhana.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu membacakan teks hasil pengumuman dengan artikulasi lafal, intonasi, jeda

yang jelas dan tepat.

Page 57: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

57

4. Materi Pokok Penyampaian Pengumuman.

5. Uraian Materi Bagaimanakah cara membacakan pengumuman yang baik? Ada beberapa hal yang

harus kamu perhatikan, yaitu :

1. artikulasi yang jelas

2. lafal, intonasi, jeda yang tepat

3. komunikatif

4. volume suara

Jika Kamu ingin membacakan sebuah pengumuman baik di tengah-tengah rekan-

rekanmu yang sebaya atau di lingkungan masyarakat, Kamu harus mampu menjadi

dirimu dan mengenal kepribadianmu sendiri. Kamu harus berusaha untuk tampil sesuai

dengan kepribadianmu.

Membacakan pengumuman adalah upaya menyampaikan informasi kepada orang lain.

Kamu harus berupaya agar orang yang mendengarnya dapat memahami isi

pengumuman tersebut. Untuk dapat membacakan pengumuman dengan baik, seorang

pembaca pengumuman harus dapat memahami isi pengumuman tersebut.

Teknik Membaca Pengumuman 1. Vokal dan Pengucapan/Artikulasi

Teknik vokalisasi atau pengucapan adalah hal yang amat menentukan berhasil atau

tidaknya pengumuman tersebut dipahami oleh pendengarnya. Vokal atau

pengucapan yang tepat dan jelas, membuat pendengar dapat menyimak isi

pengumuman tersebut. Apabila vokal atau pengucapan kurang jelas pendengar

mengalami kesulitan untuk memaparkan kerusakan agar huruf vokal dan kesamaan

dapat diucapkan dengan tepat. Antara kesamaan memberikan penjelasan pada

siapa. Sedangkan suara vokal memberikan kemantapan suara. Kedua-duanya tidak

dapat dipisahkan.

2. Lafal, Intonasi, dan Jeda yang tepat Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi

bahasa. Pada kenyataannya, suara orang berbeda-beda. Perbedaan suara tidak

merupakan hambatan untuk membacakan pengumuman. Asal saja, setiap pembaca

mampu mengeluarkan bunyi-bunyi suara dengan tepat. Intonasi adalah tekanan

naik turunnya lagu kalimat atau tinggi rendahnya nada dan cepat lambatnya

pembacaan. Jeda adalah hentian sebentar dalam pengujaran. Pengaturan jeda yang

tepat dapat memudahkan pemahaman.

Untuk dapat membaca pengumuman dengan lafal, intonasi, dan jeda yang tepat,

pembaca pengumuman harus berusaha untuk tahu satuan-satuan atau kelompok-

kelompok kata yang ada dalam sebuah pengumuman. Salah satu cara yang dapat

kamu lakukan adalah membuat pemenggalan. Yang dimaksud dengan

pemenggalan di sini adalah pengucapan satuan-satuan atau kelompok-kelompok

kata.

Page 58: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

58

6. Komunikatif Membacakan pengumuman bertujuan agar pendengar dapat menangkap makna

sebuah pengumuman. Maka seorang pembaca pengumuman harus mampu

berkomunikasi dengan pendengar. Oleh sebab itu, ia harus mengadakan kontak

dengan pendengar. Mengadakan kontak dengan pendengar dapat dilakukan dengan

sekali-sekali melihat kepada pendengar. Walaupun namanya membacakan

pengumuman, namun juga tidak membaca saja.

7. Volume Suara Dalam membaca pengumuman, volume suara yang dikeluarkan tidak boleh terlalu

lemah atau terlalu kuat. Yang paling penting suara pembaca pengumuman dapat

didengar dengan jelas dan dapat dipahami maknanya. Pengaturan volume suara

dapat diatur melalui latihan. Sebelum membacakan pengumuman itu, sebaiknya

pembaca pengumuman melatih pembacaan pengumuman tersebut berulang kali.

Dengan demikian, pembaca tidak akan ragu lagi. Ia tidak akan lupa membaca

bagian-bagian tertentu ketika ia melakukan kontak pandang dengan pendengar.

Teks dipegang, berdiri dengan santun, bacakan dengan suara yang lantang dan

jelas.

6. Tugas 3

Bacakan isi pengumuman di depan teman-temanmu pada saat ada pertemuan di tempat

kegiatan belajar.

SMP TERBUKA DANDAN NALAR Jalan Amplop, Kel. Rajadamai, Kec. Sukasogok

Jakarta Tengah Telepon 2345551

PENGUMUMAN

Pelaksanaan Pembubuhan Cap Tiga Jari Untuk siswa kelas III yang baru saja mengikuti UAN Tahun Ajaran 2005/2006 diliburkan

sampai ada pengumuman lebih lanjut. Namun demikian, bagi mereka dimohon datang

berseragam sekolah, pada : Hari : Rabu

Tanggal : 17 Juni 2006

Pukul : 09.30

Tempat : SMP Terbuka Dandan Nalar Untuk membubuhi cap tiga jari STL (Surat Tanda Lulus) asli, dan ijazah. Atas perhatiannya, harap maklum. Jakarta, 11 Juni 2006 Drs. Fahmi Reza

Kepala SMP Terbuka Dandan Nalar

Page 59: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

59

C. PENUTUP Kini Kamu telah sampai pada bagian akhir modul ini, mudah-mudahan semua yang telah

Kamu pelajari bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena semua kegiatan

pembelajaran sudah Kamu kerjakan, secara keseluruhan diperkirakan Kamu telah

menguasai bahan-bahan pelajaran sebagai berikut.

(1) penyusunan pengumuman

(2) perbaikan kesalahan pengumuman tanda baca dan ejaan yang ada pada naskah

pengumuman

(3) pembacaan pengumuman

Bila disuruh membuat pengumuman, tentu Kamu dapat membuat pengumuman yang

efektif, efisien, dan benar baik tata bahasanya maupun ejaannya. Hal ini menambah

kecendekiawananmu seandainya Kamu menjadi pemimpin atau pengurus baik di

masyarakat maupun di sekolah.

Setelah tuntas bahan pelajaran ini, Kamu diharapkan bersiap-siap untuk mengerjakan tes

akhir modul. Jika Kamu, sudah menyelesaikan tes tersebut, silakan mencocokkan hasilnya

dengan kunci jawaban yang disediakan oleh guru pamongmu. Selamat bekerja.

Apabila Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan

kegiatan pada modul berikutnya. Silakan mencocokkan hasilnya dengan kunci jawaban

yang disediakan oleh guru pamongmu. Selamat bekerja.

Apabila Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, Kamu boleh melanjutkan

kegiatan pada modul berikutnya. Silakan Kamu mengambil modul baru tersebut Rebutlah

keberhasilan!

Page 60: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

60

D. KUNCI TUGAS Tugas 1 Penyusunan Naskah Pengumuman Pelaksanaan Kerja Bakti

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KANTOR LURAH DESA SUKALONGOK KECAMATAN MEJENGAJA

JAKARTA TIMUR TELEPON 9012345

PENGUMUMAN

Pelaksanaan Kerja Bakti Dalam rangka menyambut HUT Ke-458 Ibu Kota Jakarta Raya dan dalam usaha

menciptakan lingkungan yang bersih dan indah, desa Sukolangok akan mengadakan kerja

bakti, pada :

hari : Minggu

tanggal : 13 Juni 2006

pukul : 07.30 s.d. 10.30

tempat : di lingkungan tempat tinggal masing-masing

Warga desa Sukalongok yang akan melaksanakan kerja bakti diharapkan untuk membawa

alat-alat (pacul, sekop, arit/sabit, sapu, atau pengki) yang diperlukan.

Jakarta, 9 Juni 2006

H. Petet bin Titan

Lurah Desa Sukalongok

Page 61: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

61

Tugas 2 DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI

REPUBLIK INDONESIA PT. TELKOM WITEL V

Jakarta Telepon 5301666

PENGUMUMAN No : 035/PR 120/W04-03/2006

Perubahan Nomor Telepon

Diberitahukan kepada para pelanggan jasa telekomunikasi bahwa P.T. TELKOM WITEL

V Jakarta akan melaksanakan perubahan Nomor dengan Nomor akhir 96, 97, 98, 99

(XXXXX96, XXXXX97, XXXXX98, XXXXX99), di wilayah Jakarta Barat.

Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

(a) 34 nomor telepon STO. Tegal Alur yang bernomor awal 555XXXX

(b) 20 nomor telepon STO. Bandara Soekarno -Hatta yang bernomor awal 55OXXXX

(c) 395 nomor telepon STO. Slipi yang semula bernomor 560 XXXX, 566 XXXX, 567

XXXX, 568 XXXX, menjadi 568 XXXX.

Perubahan Nomor telepon tersebut akan dilaksanakan tanggal 19 Juli 2006 pukul 24.00

W.I.B. Apabila telepon Anda mengalami gangguan, dipersilakan menghubungi Loket

Pengaduan terdekat atau putar Nomor telepon 117, sedangkan untuk informasi dapat

menghubungi nomor telepon 5301666 atau putar nomor telepon Penerangan 108.

Kami mohon ma’af apabila pada saat pelaksanaan perubahan nomor ini, telepon Anda

mengalami gangguan.

Jakarta, 14 Juni 2006

KEPALA WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI V

JAKARTA

Tugas 3 Berdasarkan pembacaan teks pengumuman dan penampilan Siswa.

Page 62: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.05 Menulis Surat Pribadi

Penulis : Drs. Santiyo Martodikromo

Pengkaji Media : Dr. Ahmad HP, M. Pd

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

Pengkaji Materi : Drs. Aristo Rahadi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

MENULIS SURAT PRIBADI

IND.VII.1.2.05

Page 63: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

65

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, Kamu akan

mempelajari modul dengan judul "Menulis Surat Pribadi”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua, yaitu : dapat menyebutkan bagian-

bagian dari surat pribadi dan surat dinas, dapat membedakan surat dinas dengan surat

pribadi, serta dapat menulis surat pribadi.

Untuk mencapai tujuan itu, Kamu akan mempelajari dua kegiatan. Kesatu menyebutkan

bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas, kedua membedakan surat dinas dengan surat

pribadi, serta dapat menulis surat pribadi.

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir

modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Jika ada kesulitan, jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-

temanmu atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 64: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

66

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Menulis Surat Pribadi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi

2. Kompetensi Dasar Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan perbedaan komposisi surat pribadi dengan surat resmi

2. Mampu menulis surat pribadi dengan bahasa yang komunikatif

4. Materi Pokok Surat Dinas dan Surat Pribadi

5. Uraian Materi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan bergaul dengan orang lain. Jika ia sebagai

pelajar, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan sekolah, baik kepada

teman, guru, kepala sekolah atau kepada karyawan sekolah. Jika ia sebagai anggota

masyarakat, tentunya ia harus berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat.

Pendek kata, manusia selalu berkomunikasi dengan orang lain. Cara kita

berkomunikasi, ada dua jalur yang kita laksanakan yaitu jalur tertulis dan jalur lisan.

Dalam kegiatan ini Kamu akan mempelajari jalur tertulis yaitu surat-menyurat. Jika

kita melihat dan membuat surat, tentu surat itu akan berbentuk atau berisi macam-

macam tergantung tujuan surat dan bagian yang dikirimi surat. Jika surat itu

pengiriman antarkantor, atau antarinstansi, surat itu dinamakan Surat Dinas. Akan

tetapi, jika kita ingin mengirim surat antarindividu (perorangan), surat itu dinamakan

“Surat Pribadi”. Pada kegiatan ini Kamu akan mempelajari perbedaan surat dinas dengan surat pribadi.

Untuk mengetahui perbedaan kedua jenis surat ini, coba Kamu baca dengan teliti

contoh bagian surat dinas dan bagian surat pribadi berikut ini :

Page 65: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

67

A. Contoh Surat Dinas

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa

Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220

KOTAK POS : 2625 TELEPON : 4896558

No : 4518/F8/H.5/2006 17 September 2006

Hal : Tenaga Penyuluh

Bahasa Indonesia Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Departemen Pendidikan Nasional

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42

Jakarta Selatan

Dengan hormat,

Surat Saudara tanggal 3 September 2006 No. 1272/9.4/1/2006 sudah kami terima.

Sehubungan dengan itu, kami dengan senang hati menugaskan Drs. Farid Hadi, Staf

Bidang Pengembangan untuk memberikan penyuluhan bahasa Indonesia pada Sekolah

Pimpinan Tingkat Dasar Rayon Jakarta yang sedang Saudara selenggarakan.

Sesuai dengan jadwal, kegiatan itu akan diselenggarakan pada tanggal 20 September 2006,

pukul 07.30-13.00, di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar, Jalan Raya Kebun Jeruk,

Jakarta Barat.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Kepala Pusat Pembinaan Dan

Pengembangan. Bahasa

u.b.

Zulkarnain Pelaksana Harian

Bidang Pengembangan

Tembusan :

Drs. Farid Hadi

Page 66: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

68

Setelah kita baca dan kita amati dengan cermat surat dinas tersebut, ternyata surat

dinas itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Kamu, bagian apa saja kira-

kira? Coba Kamu tentukan sebelum Kamu meneruskan membaca uraian ini.

Bagian-bagian surat itu di antaranya:

1. kepala surat, yang berisi nama departemen, alamat departemen, termasuk nomor

kotak pos dan nomor telepon, dan lambang departemen atau instansi di sebelah kiri

atas

2. pembukaan, yang meliputi nomor surat, lampiran, tanggal, alamat, dan salam

pembuka

3. isi surat, ada tiga bagian yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf

penutup

4. penutup, yang berisi salam penutup, tanda tangan, nama terang, jabatan, dan

tembusan

Berarti surat itu dapat dibagi menjadi empat bagian dan tiap-tiap bagian dibagi lagi

menjadi beberapa bagian. Berdasarkan uraian tersebut, apakah Kamu sudah memahami

bagian-bagian surat dinas? Jika sudah, Kamu dapat berlatih membuat surat dinas.

Untuk lebih jelas lagi, Kamu amati bagian-bagian surat dinas dalam surat berikut ini!

BAGIAN – BAGIAN SURAT DINAS

1.Kepala surat 1

2

7

8 9

3

4

6

2. nomor, lampiran dan prihal surat

3. tanggal pembuatan surat

4. tujuan surat

5. salam dan pembuka surat

5

6. isi surat

7. penutup

8. inisial pengirim surat

9. tembusan surat

Page 67: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

69

B. Contoh Surat Pribadi

Semarang, 20 Desember 2006

Sobatku, Atika

Jalan Maliboro No. 20

Yogyakarta

Salam kompak selalu,

Hai sobat, bagaimana kabarmu sekarang? Tentunya baik-baik saja, bukan? Kabarnya

pada tahun ini Kamu menjadi bintang kelas. Kamu memang selalu berprestasi sejak

aku menjadi teman sekolahmu. Selamat ya, semoga prestasimu itu dapat Kamu

pertahankan.

Tika sahabatku, aku ingin sekali berjumpa denganmu. Sudah berapa bulan kita tidak

jumpa dan berkirim kabar? Aku ingin bermain denganmu seperti dahulu. Masih

ingatkah Kamu saat kita bersepeda santai pada hari Minggu pagi? Ketika sampai di

penjual bubur ayam, kita makan sambil istirahat. Besok liburan semester aku akan

bermain ke rumahmu. Nanti kita membeli bubur ayam lagi. Bolehkah aku ke

rumahmu?

Tika yang baik, sebenarnya sudah lama aku ingin menulis surat untukmu. Namun, aku

baru sempat menulis surat saat ini, karena banyak kegiatan di sekolah. Aku percaya

Kamu akan memahami hal itu.

Nah, Tika sekian saja surat dariku. Aku tunggu surat balasanmu.

Salam manis untuk teman-teman di Yogyakarta

Sahabatmu,

Farisa Handini

Tampak jelas, bahwa surat tersebut berisi keperluan yang bersifat pribadi. Oleh karena

itu, surat tersebut memang dapat dikelompokkan sebagai surat pribadi.

Di samping berisi keperluan atau kepentingan pribadi, surat tersebut ditulis dengan

menggunakan bahasa yang akrab dan luwes. Ungkapan seperti “Sobatku, Atika”, “Hai

sobat bagaimana kabarmu sekarang?” dan sebagainya merupakan ungkapan yang

hanya ada dalam surat pribadi. Jadi, selain berisi keperluan atau kepentingan pribadi,

surat pribadi dibuat dengan menggunakan kalimat-kalimat yang akrab dan luwes.

Bila Kamu menyusun surat pribadi. Kamu juga jangan sampai melupakan tata cara

menyusun surat. Secara berurutan sebuah surat pribadi harus memiliki : (1) kota dan

tanggal surat, (2) alamat surat, (3) pembuka surat atau salam pembuka, (4) isi surat (5)

penutup atau salam penutup, dan (6) tanda tangan pengirim surat

Page 68: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

70

Menurut Kamu, surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang benar dan lengkap

atau belum? Ya, tentu saja surat pribadi tersebut sudah memiliki urutan yang lengkap

dan benar. Urutan itu adalah sebagai berikut :

1. Kota dan tanggal surat : Semarang, 20 Desember 2006

2. Alamat surat : Sobatku, Atika

Jalan Malioboro No. 20 Yogyakarta

3. Pembukaan / salam pembuka : salam kompak selalu

4. Penutup / salam penutup : salam manis

5. Tanda tangan dan nama pengirim

surat : Farisa Handini

Sekarang Kamu telah membaca contoh surat dinas dan contoh surat pribadi. Sekarang,

coba Kamu bandingkan kedua jenis surat itu! Bagaimana perbedaan bentuknya,

bahasanya atau yang lainnya?

Mari kita bedakan kedua surat itu.

Surat Dinas

_

Surat Pribadi

1. menggunakan kepala surat

2. menggunakan bahasa resmi

3. menggunakan nomor surat

4. terdapat tembusan

5. untuk kepentingan tugas

6. antarinstansi

7. ditandatangani oleh pejabat atau

yang mewakili

8. dan lain-lain

1. tidak menggunakan kepala surat

2. menggunakan bahasa pergaulan/

pribadi

3. tidak menggunakan nomor surat

4. tidak terdapat tembusan

5. untuk kepentingan pribadi

6. antarpribadi/perorangan

7. ditandatangani oleh pribadi atau

diri sendiri

Dari beberapa perbedaan tersebut, coba Kamu buktikan dengan mempergunakan

contoh surat dinas dan pribadi

1.a. Alamat surat dinas ditujukan kepada instansi

Contoh :

Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan

Nasional

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42

Jakarta Selatan

b. Alamat surat pribadi ditujukan kepada pribadi

Contoh :

Sobatku, Atika

Jalan Malioboro No. 20

Yogyakarta

Page 69: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

71

2.a Bagian pembuka isi surat dinas, bahasanya resmi.

Contoh :

Surat pembuka isi surat dinas, bahasanya resmi.

No. 1273/A.9.4/2006 sudah kami terima

b. Bagian pembuka isi surat pribadi, bahasanya akrab.

Contoh :

Hai sobat, bagaimana kabarmu, sekarang?

Tentunya baik-baik saja, bukan?

3.a. Surat dinas dikirim ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

Contoh :

Wassalam

Kepala Pusat Pembinaan

Dan Pengembangan Bahasa

u.b.

Zulkarnain

Pelaksanaan harian

Bidang Pengembangan

b. Surat pribadi dikirim atau ditandatangani oleh pribadi.

Contoh :

Sahabatmu

Farisa Handini

Berdasarkan uraian dan contoh kedua jenis surat tersebut, Kamu pasti sudah mengerti

betul perbedaan surat dinas dan surat pribadi. Untuk itu bersiap-siaplah Kamu untuk

mengerjakan tugas akhir kegiatan. Namun, sebelum itu bacalah terlebih dahulu

rangkuman berikut ini!

Rangkuman 1. Surat dinas dan surat pribadi memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling mencolok

terletak pada ada tidaknya kop (kepala surat). Surat dinas menggunakan kepala

surat sedangkan surat pribadi tidak berkepala surat.

2. Surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut

kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Sedangkan surat pribadi adalah surat

yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat

menyurat pribadi itu timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam

komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarteman dan lain-lain.

6. Tugas 1

1. Sebutkan nama-nama bagian surat berikut ini sesuai dengan nomor-nomor yang

tersedia.

2. Sebutkan perbedaan surat pribadi dan surat dinas minimal tiga perbedaan!

3. Buatlah contoh alamat surat pribadi dan surat dinas

4. Buatlah sebuah surat pribadi yang berisi ucapan selamat kepada temanmu menjadi

juara kelas!

Page 70: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

72

C.

Nomor : 107/A/IX/1990 10 September 2007

Hal : Penyelenggaraan

Pameran Busana

Yth. Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia

Kotak Pos 228

Jakarta 11010

Dengan hormat,

Kami ingin menyampaikan selamat atas keberhasilan Anda

menyelenggarakan pameran di Balai Sidang, Jakarta.

Dalam kaitannya dengan kegiatan itu, peragaan kami cukup

banyak menarik minat khalayak pengunjung. Keberhasilan itu

menumbuhkan semangat kami. Namun, hemat kami alangkah

baiknya jika laporan penyelenggaraan pameran itu juga kami

terima dari Anda.

Mudah-mudahan imbauan kami ini dapat membawa manfaat

bagi kita.

Wassalam,

Laksmi Adriyani

Manager

PT. REKABUSANA ANGGUN

Jalan Cut Mutiah 28, Jakarta 10210 1 =

2 =

3 =

4 =

5 =

6 =

7 =

8 =

9 =

10

=

Page 71: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

73

PENUTUP Berkat kemauanmu belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Dengan

membaca modul ini, Kamu diharapkan dapat membuat surat pribadi maupun surat dinas

dengan kaidah yang benar.

Modul ini memuat dua kegiatan, berarti modul ini mengandung materi yang berkaitan

antara yang satu dengan lainnya. Ketiga materi ini ialah :

1. Bagian-bagian Surat Dinas

Surat dinas memiliki bagian, yaitu bagian kepala surat, bagian pembukaan, bagian isi

surat, dan bagian penutup. Keempat bagian itu masing-masing dibagi lagi menjadi

beberapa bagian:

a. Bagian kepala surat (kop surat) memuat nama instansi dan pengirim surat.

b. Bagian isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan

paragraf pembuka bagian kedua merupakan paragraf isi, dan bagian ketiga

merupakan paragraf penutup.

c. Bagian penutup terdiri atas, bagian salam penutup tanda tangan, nama terang dan

jabatan, tembusan, inisial, dan lain-lain.

2. Perbedaan Surat Dinas dan Surat Pribadi

Surat dinas dan surat pribadi memiliki beberapa perbedaan (lihat tabel pada uraian

materi)! Dari segi bahasanya, surat dinas menggunakan bahasa resmi, sedangkan surat

pribadi menggunakan bahasa pergaulan atau akrab. Dari segi manfaatnya surat dinas

merupakan hubungan antar instansi atau kedinasan sedangkan pribadi merupakan

hubungan antar pribadi, hubungan sosial.

3. Kalimat yang baik dan Benar

Surat dinas harus menggunakan kalimat yang baik dan benar karena surat dinas

merupakan surat resmi antar instansi, baik negeri maupun swasta. Kalimat yang baik

dan benar dapat dilihat dari kaidahnya, pilihan katanya, maupun ejaan dan tanda

bacanya.

Akhirnya, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu. Kerjakanlah tes akhir

modul ini dengan baik! Jika pekerjaanmu telah selesai, segeralah meminta modul yang

baru untuk mempelajari materi-materi yang baru pula. Tetap bersemangatlah dalam

belajar.

Page 72: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

74

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Menyebutkan nama-nama bagian surat.

1. Kepala surat

2. Tanggal surat

3. Nomor dan hal surat

4. Alamat surat

5. Salam pembuka

6. Isi surat (tubuh surat)

7. Paragraf penutup

8. Salam penutup

9. Nama terang

10. Jabatan

2. Perbedaan surat dinas dan surat pribadi sebagai berikut

Surat Dinas Surat Pribadi

1. Menggunakan kepala (kop) surat

2. menggunakan bahasa resmi

3. bernomor surat

4. untuk kepentingan tugas

5. antar instansi

1. tidak menggunakan kop (kepala) surat

2. menggunakan bahasa pergaulan atau

akrab

3. tidak bernomor surat

4. untuk kepentingan pribadi

5. antar teman atau pribadi

3. Contoh alamat surat

1. Surat pribadi, misalnya :

Sahabatku, Atika

di Yogyakarta

2. Surat dinas, misalnya :

Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan

Nasional Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 Jakarta Selatan.

4. Contoh surat pribadi, misalnya :

Page 73: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

75

Buat sahabatku Tina Jakarta, 20 Desember 2006

Di Palembang

Sahabatku Tina, selamat berjumpa lagi melalui surat ini. Mudah-mudahan Kamu

dalam keadaan sehat walafiat seperti keadaan saya dan keluarga di sini.

Tina sahabatku, beberapa hari yang lalu saya mendengarkan berita dari teman

kita, Reni, yang baru saja pulang dari Palembang. la menyampaikan bahwa Kamu

menjadi juara kelas. Untuk itu saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan Kamu

dapat mempertahankan prestasimu di kelas yang lebih tinggi lagi.

Tina yang baik, dalam liburan nanti saya mau berlibur di kotamu kebetulan saya

mempunyai famili di sana. Maukah Kamu menerima kedatanganku? Saya yakin

Kamu pasti menerima dan senang, karena saya tahu bahwa Kamu sahabatku yang

paling baik sejak kecil di SD dulu.

Kiranya itu saja yang saya sampaikan. Mudah-mudahan, kita bisa bertemu di

Palembang.

Salam kami,

Rini

Page 74: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 Menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.06 Pesan dan Menulis Dongeng

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

PESAN DAN MENULIS DONGENG

IND.VII.1.3.06

Page 75: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

79

A. PENDAHULUAN Kami ucapkan selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali

ini Kamu akan mempelajari modul dengan judul Pesan dan Menulis Dongeng. Tujuan

yang ingin dicapai dalam modul ini ada lima yaitu :

1. Mampu menentukan tema dongeng yang diperdengarkan,

2. Mampu menunjukkan relevansi tema dengan situasi sekarang,

3. Mampu mengemukakan hal menarik dalam dongeng yang diperdengarkan dengan

alasan yang logis,

4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan,

5. Menulis kembali dongeng yang didengar atau dibaca.

Untuk mencapai tujuan itu Kamu akan mempelajari :

Kegiatan 1 : menentukan tema

Kegiatan 2 : relevansi tema

Kegiatan 3 : mengemukakan hal menarik dalam dongeng

Kegiatan 4 : menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan.

Kegiatan 5 : menulis kembali dongeng

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugas telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat

waktu yang disediakan terbatas. Kamu harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-

baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-temanmu, atau

langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses !

Page 76: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

80

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Dongeng 1. Standar Kompetensi

Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan

2. Kompetensi Dasar 1. Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan

2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menentukan tema dongeng yang diperdengarkan.

2. Mampu menunjukkan relevansi tema dengan situasi sekarang.

3. Mampu mengemukakan hal-hak menarik dalam dongeng yang diperdengarkan

dengan alasan yang logis.

4. Mampu menyimpulkan pesan dongeng dalam bentuk ungkapan.

4. Materi Pokok Dongeng

5. Uraian Materi Dalam khasanah kesusasteraan Indonesia kita mengenal dongeng. Ada dongeng

tentang binatang, dongeng tentang terjadinya suatu tempat, dongeng yang berkaitan

dengan sejarah dan kepercayaan masyarakat di suatu daerah. Dongeng merupakan

prosa lama yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. Di dalam

dongeng itupun mengandung nilai-nilai kehidupan dan amanat yang dapat dipetik oleh

setiap pembacanya.

Setiap dongeng mempunyai tema. Tema artinya pokok pikiran yang menjadi jiwa dan

dasar cerita tersebut. Untuk dapat menentukan tema dan amanat sebuah dongeng Kamu

harus membaca atau mendengarkan dengan cermat, teliti, dan menandai bagian-bagian

yang menjadi inti dari dongeng tersebut. Coba dengarkan dan ikuti pembacaan dongeng berikut ini !

Dongeng: Si Tupai dan Si Raun

Minta dibacakan temanmu atau Guru Pamongmu.

SI TUPAI DAN SI RAUN

Seekor tupai bersahabat dengan seekor ikan besar merayap. Keluarga kedua hewan

itu hidup rukun tolong-menolong, berkasih-kasihan, bergotong-royong dengan

kesetiaan besar pada satu sama lain. Pada suatu hari istri Si Tupai jatuh sakit dan

dokternya mengatakan bahwa obat baginya adalah telur ayam.

”Telur ayam ? Dari mana aku dapat memperolehnya?”

Dengan wajah yang amat sedih pergilah si Tupai kepada Si Raun, ikan sahabatnya itu,

lalu diceritakannya hal kesedihannya itu. Seketika si Raun terdiam berpikir, kemudian

ia berkata, ”Saudaraku tak usah sedih, aku akan membawa telur ayam itu kepada

Page 77: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

81

istrimu. Maka pulanglah si Tupai dengan harapan besar sekali akan pertolongan

sahabatnya itu.

Apakah yang diperbuat oleh si Raun itu? Ketika seorang wanita, seperti biasa datang

dengan periannya mengambil air dari sungai, tempat sarang si Raun itu, maka lekas-

lekas ikan itu masuk ke dalam perian itu. Maka pergilah wanita itu pulang ke

rumahnya membawa perian berisi ikan Raun itu, dan seperti setiap hari dilakukannya,

perian itu disandarkannya pada dinding rumah, dekat seekor ayam betina bertelur.

Keluarlah si Raun itu dari perian lalu mengambil sebutir telur dari tempatnya.

Sesudah itu si Raun merayap kembali ke dalam perian yang sudah hampir kosong itu,

kemudian dibawa lagi oleh wanita tadi kembali ke sungai untuk mengambil air.

Demikianlah si Raun, sekembalinya di sungai, lekas-lekaslah mendapatkan si Tupai

dengan membawa telur untuk pengobatan istri sahabatnya yang sakit itu. Kini betapa

beruntung budi si Tupai pada si Raun, yang dengan penuh bahaya dapat merebut telur

itu. Pada suatu hari, tiba giliran pada si Raun, menderita kesedihan yang sama seperti

sahabatnya itu. Adapun istri si Raun sakit keras, . . . . dan Bapak Dokter menyatakan

bahwa hanya hati buaya yang dapat mengobatinya.

Dengan hati yang berdebar-debar, sangat sedih, si Raun mendapatkan sahabatnya si

Tupai itu. Maka jawab si Tupai, sesudah diam berpikir sejurus, ” Aku akan dapat

merebut hati buaya itu untuk istri Saudara yang sakit itu. ” Pergilah si Raun dengan

hari terhibur, penuh harapan pada si Tupai.

Adapun di sungai dekat sarang si Raun itu hidup juga seekor buaya. Di pinggir sungai

itu tumbuh sebuah pohon kelapa yang berbuah. Sebutir kelapa yang masih muda

dilubangi oleh si Tupai, kemudian si Tupai merayap ke dalam buah kelapa itu, . . . .

dibuatnya selaku tempat penginapannya. Ketika dilihatnya buaya terapung di sungai

tepat di bawah buah itu, maka dikerat si Tupai itu batang tali pusat penghubung buah

itu dari moyangnya, dan . . . . jatuhlah buah itu ke sungai di depan buaya terapung itu.

Dengan cepatnya buaya itu menelan buah kelapa berisikan si Tupai, Setiba buah

kelapa itu di hulu hati si Buaya, maka dengan segera keluarlah si tupai dari liang

buah kelapanya itu, lalu dikeratnya hati Buaya itu sekaligus. Dengan kesakitan yang

amat sangat, si Buaya menggelepar-gelepar, mengacau air sungai dengan hebatnya,

tetapi tak lama kemudian matilah Buaya itu. Lalu keluarlah si Tupai dari liangnya,

dari mulut Buaya itu, kemudian membawa hati buaya kepada sahabatnya si Ikan Raun

itu untuk pengobat istrinya yang sakit. Demikianlah budi dibalas dengan budi juga,

dengan pengorbanan dan usaha kepahlawanan, keberanian luar biasa, dengan

taruhan nyawa.

Dari Cerita Rakyat V

Dalam dongeng tersebut menceritakan tentang kehidupan dan kebaikan antara si Tupai

dan si Raun yang hidup saling memberikan bantuan terhadap kesusahan sesamanya.

Berdasarkan gambaran dongeng tersebut Kamu dapat menentukan temanya yaitu

tolong –menolong sesama makhluk.

Page 78: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

82

Relevansi tema dengan kehidupan sehari-hari. Dongeng yang dibuat pengarang merupakan khayalan yang bersumber dari kehidupan

masyarakat sekitarnya, sehingga di dalam ceritanya terkandung hal-hal yang erat sekali

dengan kehidupan manusia.

Hubungan antara isi dongeng dengan kehidupan nyata manusia disebut relevan.

Relevansi tema dongeng dengan kehidupan sehari-hari berarti hubungan antara tema

dengan kehidupan nyata manusia sehari-hari.

Bacalah sekali lagi dongeng tersebut dan kaitkan dengan kehidupan/situasi sekarang !

Kamu akan menemukan relevansi dongeng tersebut dengan situasi sekarang di

antaranya :

1. Dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini tetap memerlukan pertolongan orang

lain sehingga kita harus saling menolong.

2. Pengorbanan, baik tenaga, materi, mampu pemikiran merupakan wujud dari tolong

menolong.

Hal ini tergambar jelas dalam dongeng tersebut yang sangat relevan dengan kehidupan

atau situasi sekarang.

Hal Menarik Dalam Dongeng Kiat pengarang dalam menarik minat para pembaca bermacam-macam. Ini penting

karena dapat membuat pembaca menjadi tertarik terhadap hasil karyanya.

Begitu juga dalam sebuah dongeng tentu memiliki hal-hal yang menarik. Hal yang

menarik sebuah dongeng bisa berupa isi ceritanya alur ceritanya, para tokoh-tokohnya,

atau keindahan bahasanya.

Coba baca kembali dongeng yang berjudul si Tupai dan si Raun tersebut !

Setelah Kamu baca tentu Kamu menemukan hal yang menarik dalam dongeng

tersebut. Misalnya menarik dari segi alur cerita, bahwa dongeng tersebut memaparkan

rangkaian peristiwa secara runtut sehingga mudah dicerna. Atau menarik dari para

tokohnya. Dalam dongeng tersebut tokoh si Raun (ikan) dengan keberaniannya masuk

dalam perian (tempat mengambil air yang terbuat dari bambu) untuk mengambil telur

ayam. Begitu juga tokoh si Tupai dengan berani masuk dalam Kelapa yang ia lubangi,

kemudian menjatuhkannya di depan buaya, lalu ditelan dan cepat keluar untuk

mengerat tenggorokan Buaya untuk mengambil hati buaya. Dan masih ada hal menarik

lainnya coba Kamu cari.

Pesan Dongeng Dalam sebuah dongeng memiliki nilai-nilai pelajaran yang dapat dipetik oleh para

pembaca, yang disebut pesan. Pesan merupakan ajaran pembaca atau para pendengar,

sehingga diharapkan setelah membaca atau mendengarkan dongeng memiliki wawasan

dan pengetahuan yang menjadi penuntun dalam menjalankan kehidupan. Pesan dalam

dongeng dapat berupa nasihat, larangan atau anjuran.

Page 79: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

83

Coba baca atau dengarkan kembali dongeng yang berjudul si Tupai dan si Raun.

Setelah Kamu baca/ dengar Kamu dapat menemukan pesan yang terdapat di dalam

dongeng tersebut, di antaranya :

1. Kita harus saling menolong sesamanya

2. Berhati-hatilah dalam melakukan kegiatan yang berrisiko tinggi.

Rangkuman 1. Dongeng adalah karangan yang berisi cerita rekaan yang lahir dari khayalan

pengarang

2. Tema adalah pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita

3. Pesan adalah gagasan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca.

6. Tugas 1

Bacalah/dengarkan dongeng berikut ini.

SALWAT DAN SERIGALA

Salwat seekor kambing jantan yang kurus kering. Tiga kakak perempuannya cantik-

cantik. Tiap-tiap pagi dan siang ketiga kakaknya itu pergi ke padang rumput yang luas

dan subur. Salwat sendiri selalu tinggal di rumah. Tidak ada yang dapat dimakannya

kecuali sisa makanan dan sobekan kain atau kertas. Karena makannya kurang, ia tidak

bertambah besar, tetapi kakak-kakaknya makin lama makin gemuk.

Pada suatu hari Salwat menegur kakaknya, ”Kak, kalian gemuk, aku kurus. Kalian

makan apa saja ?” Kakaknya, yang sebenarnya tidak ingin membagi padang rumputnya

dengan Salwat, tahu pula bahwa di padang itu ada seekor serigala. Mereka kemudian

berbisik, “Jika Salwat ingin turut makan ke padang rumput, biarlah ia kita tinggalkan

nanti pada waktu petang dan biarlah ia diterkam serigala itu.” Oleh sebab itu, jawab

mereka, sambil merahasiakan adanya serigala itu, ”O, kami hanya makan sobekan

kertas dan kain, seperti engkau. Tidak ada yang istimewa di tempat yang kami

datangi”. “Mereka tidak berterus terang kepadaku,” pikirnya sambil memandangi

kakaknya. ”Aku tidak percaya. Masukkan kaki kalian ke mulut dan muntahkan apa

yang telah kalian makan. Nanti aku bisa melihat apa yang sudah kalian makan.

Kakak-kakaknya pun melakukan apa yang diminta Salwat dan tahulah ia bahwa selama

itu mereka makan rumput hijau. Salwat lalu bertanya, ”Di mana letak padang rumput

yang subur itu ?” Salwat sayang, di padang rumput itu ada serigala. Nanti engkau akan

diterkam olehnya. Engkau masih kecil , ” demikian bujukan kakaknya.

”Kalian harus membawa aku ke sana, ” katanya, ” aku mau pergi ke tempat kalian

makan.” Maka ketiga kakaknya pun membawa Salwat ke padang rumput itu. Ia

melompat kegirangan dan terus makan sampai matahari terbenam tanpa menghiraukan

kemungkinan serigala datang.

”Ayo, mari kita pulang. Hari sudah mulai gelap,” kata kakak-kakaknya. Karena baru

pertama kali Salwat berkenalan dengan padang rumput, ia enggan meninggalkan

tempat itu. Tak berapa lama kemudian serigala itu pun datanglah. Didekatinya ketiga

kambing yang besar lalu katanya kepada yang pertama, ”Benda apakah yang ada di

mulutmu yang dapat bersuara itu ?”

Page 80: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

84

”Lidahku, ”jawab kambing ketiga itu.

”Dan benda apakah yang ada di sisi kepalamu ?”

“Kupingku,” jawabnya lagi

“Dan yang ada pada mukamu, yang seperti permata itu ?

”Mataku,” jawabnya lagi

”Apa pula benda kecil yang ada di belakangmu itu ?” tanya serigala kemudian

”Ekorku, ” jawabnya ketakutan karena pertanyaan yang bertubi-tubi itu.

”Kau akan kumakan nanti,” kata serigala sambil menatapnya dengan bengis.

Setelah itu, kambing betina yang kedua dan ketiga berturut-turut harus menjawab

pertanyaan yang sama. Tanya jawab itu pun diakhiri dengan ancaman ”Kau akan

kumakan nanti.” Dalam pada itu Salwat tetap makan dengan asyiknya sampai ia pun

didekati oleh serigala yang lalu bertanya lagi. ”Benda apakah yang ada dimulutmu

yang dapat bersuara itu ?”

”Itu,” kata Salwat, ”terompetku. Setiap prajurit mempunyai terompet yang akan

ditiupnya jika ia berperang.”

”Hm, lalu benda apakah yang ada di sisi kepalamu ?”

”Itu, perisai, jawab Salwat. ”Perisai perlu untuk melindungi aku”.

”Dan kedua bola yang seperti permata pada mukamu ?” tanya serigala lagi

”Itu, mataku yang bersinar”.

”Dan yang ada tersebut kepalamu itu ?”.

”Tandukku,” jawab Salwat. Tandukku akan kutusukkan ke tubuhmu sampai engkau

mati.”

Tak ayal lagi, serigala yang ketakutan mendengar ucapan Salwat itu lari tunggang

langgang dan sejak itu tidak pernah muncul lagi di padang rumput itu. Salwat dan

kakak-kakaknya, yang bertobat karena jasa adiknya, tambah hari tambah gemuk sebab

tidak terganggu lagi jika makan rumput.

1. Tentukan tema dongeng tersebut !

2. Bagaimana relevansi tema dengan situasi sekarang ?

3. Tentukan hal-hal menarik dari dongeng tersebut !

4. Tentukan pesan dongeng tersebut !

Kegiatan 2: Menulis Kembali Dongeng 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun, dan dongeng

2. Kompetensi Dasar Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Kompetensi 1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng

2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng

4. Materi Pokok Penulisan Kembali Dongeng

Page 81: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

85

5. Uraian Materi Tentu masih ingat dalam pikiranmu tentang dongeng, bukan? Dongeng adalah cerita

rekaan yang lahir dari khayalan pengarang. Dongeng merupakan salah satu bentuk

karya sastra yang berkembang secara lisan. Sekarang ini, banyak dongeng yang sudah

dituliskan. Sebagai upaya untuk melestarikan dongeng maka dongeng diubah ke

bentuk tulisan. Bacalah dongeng berikut ini dengan saksama.

DENDAM SI BURUNG ELANG

Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka dialah yang berhak

menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang berada di tepi

hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago berperawakan tinggi besar

jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam, di kedua kakinya memiliki

sepasang taji yang panjang dan runcing. Pada saat itu dia diangkat oleh kelompoknya

sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam kelompoknya. Karena ia

sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup mengalahkannya dalam

perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah sifat sombong dan

tinggi hati. Pada suatu hari sang pemimpin memanjat ke atas

bukit bebatuan. Tersebut sebongkah batu besar

ia berdiri tegak seraya memandang jauh ke

sekelilingnya, sementara para pengikutnya

berkumpul mengelilingi di bawah kaki bukit di

mana sang pemimpin berdiri. Sang pemimpin berteriak dengan suara lantang,

“Barang siapa yang berani dan sanggup

mengalahkan aku dalam bertarung, maka dialah

yang berhak menggantikan kekuasanku,” seru

sang jawara.

Mendengar tantangan sang jawara seluruh bangsa ayam yang berada di tempat itu tak

seekor pun yang berani menjawab, semua berdiam diri. Rupanya teriakan menantang itu didengar oleh seekor burung elang yang tengah

terbang melayang-layang di udara. Burung elang segera menukik turun menghampiri

sang jawara yang tengah berdiri tersebut bukit itu. “Hei ayam jago, kau kah yang sesumbar mencari lawan?!” tanya burung elang dengan

rasa penasaran.

“Betul sekali, saat ini aku tengah mencari lawan, di kelompok kami tidak ada yang

sanggup mengalahkanku,” jawab sang jawara.

“Baiklah, aku akan melawanmu dalam berkelahi, ayo bersiaplah!” sahut burung elang

seraya membentangkan kedua sayapnya yang panjang itu.

Maka terjadilah perkelahian seru antara sang jawara melawan burung elang. Mereka

saling mengadu kekuatan, saling patuk, saling cakar, saling pukul dengan kepakan

sayapnya. Mereka mengandalkan kekuatan serta kemampuan dalam bertarung.

Page 82: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

86

Dalam pertarungan itu burung elang harus mengakui kehebatan lawannya. Akibat

terjangan sepasang kaki yang bersenjatakan taji yang panjang dan runcing, menjadikan

muka burung elang berdarah-darah penuh luka dihajar sang jawara.

Burung elang tak sanggup meladeninya, ia beranjak terbang dari hadapan sang jawara.

“Aku merasa kalah, tapi pada suatu saat nanti bangsa kami akan menuntut balas pada

seluruh keturunanmu atas kekalahanku,” ucap burung elang seraya terbang menjauh.

Seluruh bangsa ayam bersorak-sorai menyambut gembira atas keberhasilan

pemimpinnya yang memenangkan dalam pertarungan melawan burung elang.

Pada suatu hari sang pemimpin bangsa ayam menemui ajal karena usianya sudah tua,

dan tak ada yang menjadi penggantinya.

Kematian sang jawara tersiar hingga diketahui oleh kelompok bangsa burung elang.

Maka suatu kesempatan bagi bangsa burung elang untuk menuntut balas. Saat itu juga

segerombolan burung elang mengadakan serangan terhadap bangsa ayam.

Satu per satu bangsa ayam dibunuhnya, dikoyak-koyak, dagingnya dimakan. Begitulah

kisah burung elang yang melampiaskan dendamnya terhadap keturunan sang jawara.

Maka hingga saat sekarang burung elang jika terbang melayang di udara tatapan

matanya yang tajam selalu mengintai anak ayam yang jauh dari induknya.

Pos Kota, Minggu, 10 Desember 2006

Coba Kamu baca atau dengar kembali dongeng tersebut. Ceritanya menarik, bukan?

Setelah membaca dongeng, tentu dalam pikiranmu terbersit tentang inti dongeng yang

baru dibaca atau didengar.

Nah, inti dongeng itu disebut juga pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng ini

dapat dijadikan patokan sebagai dasar penulisan kembali dongeng yang Kamu baca

atau dengar.

Untuk lebih jelasnya perhatikan berikut ini:

Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, maka dialah yang berhak

menjadi pemimpin, begitu pula pada sekelompok bangsa ayam yang berada di tepi

hutan. Pada jaman dahulu kala tersebutlah seekor ayam jago berperawakan tinggi besar

jalannya tegap dan gagah, berbulu merah bercampur hitam, di kedua kakinya memiliki

sepasang taji yang panjang dan runcing, pada saat itu dia diangkat oleh kelompoknya

sebagai pemimpin bangsa ayam yang berkuasa di dalam kelompoknya. Karena ia

sebagai jawara dan tak seekor pun bangsa ayam yang sanggup mengalahkannya dalam

perkelahian. Karena ia merasa menjadi pemimpin maka timbullah sifat sombong dan

tinggi hati.

Perlu diingat kembali olehmu, bahwa setiap paragraf memiliki satu inti atau pokok

dongeng. Dari penggalan dongeng tersebut dapat diambil inti atau pokok ceritanya,

yaitu “Siapa yang menjadi jagoan atau jawara di kelompoknya, dia berhak menjadi

pemimpin.” Nah, setelah menemukan inti atau pokok dongeng setiap paragraf, Kamu

dapat mengembangkan atau menulis kembali dongeng tersebut dengan bahasamu

sendiri.

Page 83: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

87

Perhatikan contoh berikut ini:

Dendam Si Burung Elang

Pada jaman dahulu kala di tepi hutan hiduplah sekelompok ayam. Di antara

sekelompok ayam itu ada seekor ayam jago. Ayam jago tersebut berperawakan gagah,

tinggi dan besar. Ialah jagoan atau jawara sekelompok ayam itu. Karena ia sebagai

jagoan/jawara, maka dijadikan pimpinan pada sekelompok bangsa ayam tersebut.

Setelah menjadi pemimpin ia menjadi sombong dan tinggi hati.

Bagaimana dengan contoh tersebut? Sudah jelas, bukan? Apakah Kamu sudah dapat

menentukan inti atau pokok dongeng tersebut? Kemudian apakah Kamu juga dapat

menuliskan kembali dongeng tersebut? Untuk itu, dengan membaca kembali dongeng

tentu akan mengingatkan kembali urutan ceritanya.

Rangkuman

1. Dongeng adalah cerita rekaan yang lahir dari khayalan pengarang.

2. Di dalam menuliskan kembali dongeng yang dibaca atau didengar, yang harus

dilakukan adalah menentukan inti atau pokok-pokok dongeng tersebut.

6. Tugas 2

1. Tentukan pokok-pokok dongeng pada paragraf selanjutnya dari dongeng yang

berjudul “Dendam Si Burung Elang”

2. Tuliskan kembali dengan bahasamu sendiri dongeng yang berjudul “Dendam Si

Burung Elang” berdasarkan pokok-pokok dongeng yang telah Kamu tentukan!

Page 84: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

88

C. PENUTUP

Tentunya Kamu merasa tertarik mempelajari modul ini. Pengetahuanmu semakin

berkembang. Dongeng atau cerita khayal yang dikarang oleh penciptanya, ternyata

mempunyai nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia.

Nah, setelah Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam modul ini, Kamu boleh

mencocokkan jawabanmu pada kunci tugas.

Jawabanmu tidak harus sama persis dengan kunci tersebut. Kemudian, mintalah tes akhir

modul pada guru pamongmu.

Page 85: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

89

D. KUNCI TUGAS Alternatif jawaban

Tugas 1 1. Keberanian dalam menghadapi dusta dan ancaman.

2. Bahwa keberanian dalam menghadapi dusta dan ancaman merupakan sikap yang harus

ditegakkan pada setiap manusia pada masa sekarang.

3. Hal menarik dari dongeng tersebut dari segi tokoh Salwat yang berani mengungkap

kedustaan dan berani dan cerdik menghadapi serigala.

4. Kita tidak boleh berdusta terhadap siapapun.

5. Kita harus pandai dan berani serta jujur.

Tugas 2 1. Pokok-pokok dongeng yang berjudul “Dendam Si Burung Elang” dari paragraf 2

sampai dengan paragraf 12 yaitu:

a. Seekor ayam berdiri tegak tersebut bukit.

b. Menantang untuk bertarung.

c. Tak ada yang berani.

d. Seekor burung elang turun tersebut bukit.

e. Perkelahian antara burung elang melawan ayam jago.

f. Kemenangan ayam jago.

g. Burung elang menyatakan kalah.

h. Menyambut gembira atas kemenangan bangsa ayam.

i. Matinya pemimpin bangsa ayam karena sudah tua.

j. Kematian ayam jago terdengar oleh burung elang.

k. Serangan burung elang terhadap bangsa ayam.

l. Matinya bangsa ayam satu per satu.

Page 86: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

90

2. Menuliskan kembali dongeng yang telah dibaca atau didengar.

Dendam si Burung Elang

Dahulu kala, ada seekor pemimpin ayam yang sedang berdiri di tegak tersebut bukit.

Dia sangat disegani di kalangan ayam dan namanyapun sangat dikenal bukan hanya di

kalangan ayam. Kemudian dengan sombongnya ia berkata, “Barang siapa yang dapat

mengalahkanku, maka dia akan menggantikanku menjadi sang pemimpin di sini!”

serunya dengan lantang.

Tapi tak ada seekor ayampun yang berani menyanggupinya, karena tak ada seekor

ayam pun yang dapat mengalahkannya selama ia bertarung.

Seketika itu pula, ada seekor burung elang yang turun dari atas bukit menghampirinya,

karena ia mendengar teriakan lantang dari sang jawara. Kemudian elang itu menerima

tantangannya, karena ia merasa cukup kuat untuk melawannya.

Pertarungan antara burung elang dan ayam jago berlangsung dengan sangat sengit,

karena keduanya cukup kuat dan tak mau kalah. Tetapi dengan gagahnya sang jawara

segera mengeluarkan senjata andalannya, yaitu taji yang ada di kakinya. Kemudian taji

itu mengenai muka elang sampai berdarah. Akhirnya pertarungan itu dimenangkan

oleh ayam jago, dan burung elang mengakui kekalahannya. Tapi, ia juga mengingatkan

ayam jago bahwa suatu saat ia akan kembali lagi untuk mengalahkannya dan

keturunannya. Bersamaan dengan kepergian burung elang, seluruh bangsa ayam

bersorak sorai menyambut kemenangan bangsanya.

Seiring berjalannya waktu, usia sang jawara pun semakin menua, dan badannya sudah

tak gagah lagi. Tapi, belum sempat ia menemukan penggantinya, ia telah mati.

Berita kematian sang jawara terdengar ke seluruh penjuru, bahkan sampai terdengar ke

telinga burung elang. Dan pemimpin burung elang itu pun berkata, “Kinilah saatnya

kita membalas dendam.”

Pasukan burung elang pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerbu seluruh

bangsa ayam. Karena sang jawara telah mati, maka tidak ada yang melindungi bangsa

ayam. Akhirnya pasukan burung elang pun mencabik-cabik mereka dengan cakarnya

yang runcing hingga seluruh bangsa ayam mati satu per satu.

Page 87: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.07 Mendongeng Atau Bercerita

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

MENDONGENG ATAU BERCERITA

IND.VII.1.3.07

Page 88: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

93

A. PENDAHULUAN Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini Kamu akan

mempelajari modul yang berjudul “Mendongeng atau Bercerita”.

Standar Kompetensi yang harus Kamu miliki adalah mengekspresikan pikiran dan

perasaan melalui kegiatan bercerita. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Kamu

mempelajari tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan satu, menemukan pokok-pokok

dongeng atau cerita dan merangkaikan pokok-pokok tersebut. Kegiatan kedua

menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan

mimik yang tepat. Kegiatan ketiga bercerita atau mendongeng dengan alat peraga.

Jika semua kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu. Waktu yang disediakan untuk

menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes akhir modul. Mengingat waktu

yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Bila

ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikan dengan teman-temanmu, atau

menanyakan langsung kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses selalu!

Page 89: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

94

B. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan 1: Pokok-pokok Dongeng atau Cerita 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.

2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pokok-pokok cerita.

2. Mampu merangkai pokok-pokok cerita.

4. Materi Pokok Pokok-pokok Cerita.

5. Uraian Materi Pernahkah Kamu mendengarkan cerita atau dongeng? Tentu sudah, yaitu cerita atau

dongeng yang disampaikan oleh Ibu, Ayah, Paman, Bibi, atau kakakmu. Apakah

perbedaan antara mendongeng dan bercerita? Jika dilihat dari aktivitasnya, sebenarnya

keduanya tidak berbeda. Hal yang membedakan keduanya ialah materinya. Bercerita

materinya adalah cerita, cakupannya lebih luas, sifatnya dapat khayalan dapat pula

kenyataan. Sedangkan mendongeng, materinya adalah dongeng. Dongeng adalah cerita

yang bersifat khayalan. Sesungguhnya, dongeng itu sendiri termasuk cerita.

TIMUN EMAS

Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur pakaian yang baru dicucinya di

sungai kecil yang mengalir di dekat gubuknya. Suaranya yang bening didengar oleh

Embok yang sedang merebus ubi di dapur. Mendengar suara Timun Emas, tangan

Embok berhenti sejenak membalik ubi di dalam kuali. Jantung Embok berdegup

kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis yang jelita.

Embok teringat janji yang telah disepakati bersama Buto Ijo.

Kira-kira tiga belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah mulai tua. Embok

yang selama ini hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak yang dapat

menemaninya di hari tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke tengah

hutan. Di bawah sebuah pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat puluh

hari empat puluh malam Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang menggelegar.

Embok tetap tenang hingga sebuah suara membentaknya.

“Hai, Perempuan Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo.

Embok tetap tenang. Ia terus berdo’a agar dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh

langkah-langkah Buto Ijo tidak dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya

gemeretak, tetapi juga tidak dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian,

perempuan tua itu diangkatnya dan tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar.

Embok sangat kaget dan takut. Sebelum mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto

Ijo telah membelah malam.

Page 90: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

95

“Aku tahu keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya

kepadamu,” kata Buto Ijo dengan kasar.

“Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu, Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara

gemetar.

“Tentu,” jawab Buto Ijo sambil tertawa.

“Terima kasih, Buto Ijo,” jawab Embok dengan suara gembira bercampur takut.

“He, jangan gembira dulu! Aku punya sebuah syarat! Jika kau menyepakati syarat

yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku penuhi!” lanjut Buto Ijo.

“Apakah persyaratan itu, Buto Ijo?”

“Kelak, jika anakmu sudah tumbuh besar anakmu akan aku ambil. Bagaimana?”

Embok sangat kebingungan. Ia berpikir keras. Ia bayangkan, alangkah sedihnya

seandainya anak itu kelak telah tumbuh dan hidup dengannya bertahun-tahun, Lalu,

tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya. Ia tentu akan kesepian dan bersedih lagi. Embok

tidak bisa mengambil keputusan hingga Buto Ijo membentaknya.

“Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku tidak akan kuulangi,” kata

Buto Ijo dengan kasar.

Keinginan untuk mendapatkan seorang anak telah membuat Embok lupa pada

kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini didengarnya. Buto Ijo, raksasa berbaju serba

hijau, dengan badan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, dan suara keras

menggelegar itu, punya kebiasaan yang amat buruk, yaitu makan daging manusia.

Embok memberikan jawaban tanpa berpikir panjang.

“Baik. Baik, Buto Ijo. Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-bata.

“Ha...ha...ha...,” tawa Buto Ijo membelah malam yang sunyi.

Buto Ijo lalu mengajak Embok ke semak-semak. Dan gerumbul pohon perdu, Ia

mengambil sebuah bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada bayi yang masih merah.

“Bayi ini masih terlalu kecil untuk kusantap. Karena itu, aku titipkan kepadamu selama

tiga belas tahun. Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu aku akan mengambilnya,” kata

Buto Ijo sambil melangkah pergi.

Embok tidak menyadari bahwa Timun Emas telah lama berdiri di sampingnya. Timun

Emas heran melihat Embok yang tampak amat sedih hingga tidak mengetahui

kehadiran dirinya di sampingnya.

“Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih? Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelan-

pelan. Takut Emboknya kaget.

“Oh, sudah selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke sungai, Nduk?” tanya

Embok hendak mengalihkan pembicaraan.

“Dengan Mawar dan Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab pertanyaan saya, lho,

Mbok, “ lanjut Timun Emas dengan suara perlahan.

Embok tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas. Kemudian, Embok

berjalan perlahan ke sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya tidur bersama

Timun Emas. Timun Emas membuntuti dari belakang. Wajah Embok menunduk, tetapi

terlihat oleh Timun Emas Mbok sedang berpikir keras. Beberapa guratan tua mengeras

di dahinya. Embok lalu mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas lekat-lekat. Dua

anak sungai mengalir membelah pipi tuanya yang telah penuh keriput. Kemudian,

Page 91: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

96

dituturkannya kisah pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun

Emas mendengarkannya dengan sabar dan tabah.

Selesai bercerita, Embok lalu memberi Timun Emas bungkusan berisi terasi, biji

mentimun, jarum, dan garam.

Beberapa saat setelah Timun Emas pergi, terdengar suara langkah berat di belakang

gubuk Embok. Suara itu makin dekat. Kemudian, terdengar suara pintu yang disepak

dengan keras dan luar. Braaak!

“Mbok! Jangan sembunyi! Engkau tentu sudah tahu maksud kedatanganku kemari!”

bentak Buto Ijo dengan garang.

“Tentu, aku ingat dengan janjiku, “jawab Embok. Jantungnya berdegup kencang.

“Mana Timun Emas? Ah, tentu gadis itu sudah empuk dagingnya dan renyah

tulangnya!” Jawab Buto Ijo gembira.

“Tetapi, maaf, Bu… to….I… jo ….”jawab Embok gemetaran.

“Ada apa! Mana Timun Emas?” bentak Buto Ijo sambil mencengkeram leher Embok.

“Dia baru saja ke hutan mencari kayu bakar...,” jawab Embok sambil menangis.

Buto Ijo membalik tubuhnya dan bergegas ke luar rumah. Ia menatap hamparan tanah

halaman rumah Embok. Tampak telapak kaki kecil mengarah ke utara, menuju sungai.

Buto Ijo mengikuti tapak kaki itu untuk mengejar Timun Emas. Langkah-langkah

panjang Buto Ijo segera bisa menyusul Timun Emas. Tampak gadis itu berlari dengan

gontai di pinggir sungai.

“Timun Emas, tunggu!” panggil Buto

Ijo. Timun Emas tidak menoleh. Ia

mempercepat langkahnya. Suara

gedebam kaki Buto Ijo semakin dekat.

Ia ingat bekal dari Emboknya. Masih

ada dalam kantongnya. Ia merogoh

sebuah bekal. Terasi! Uh, baunya

cukup menyengat Langkah Buto Ijo

makin mendekat, tinggal beberapa

puluh meter. Timun Emas panik dan

memutar otak. Timbul pikiran untuk

melempar terasi ke Buto Ijo. Tanpa

berpikir panjang lagi, ia lemparkan terasi di genggaman tangannya. Ajaib! Terasi itu

tumbuh menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang menjulang tinggi. Gunung

itu membatasi Timun Emas dengan Buto Ijo. Akan tetapi, Buto Ijo, akhirnya, berhasil

melewati hamparan lumpur dan gunung itu.

Selanjutnya, setiap Buto Ijo kembali berhasil mengejarnya, Timun emas melempar kan

berturut-turut biji mentimun, jarum, dan garam. Saat garam dilemparkan, garam itu

pun berubah menjadi lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas.

Akhirnya, berakhirlah pengejaran Buto Ijo. Ia tenggelam bersama niat jahatnya.

Adapun Timun Emas, ia selamat kembali ke gubuk dan Emboknya.

Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia

Page 92: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

97

Sebelum Kamu mendongeng, yang akan Kamu pelajari pada kegiatan 2, sebaiknya

Kamu ketahui dahulu pokok-pokok dongeng. Pokok-pokok dongeng dapat kamu

temukan dengan mangajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi dongeng.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dibantu dengan kata tanya.

Perhatikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Mengapa jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas

bernyanyi?

2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto Ijo?

3. Di mana Embok bertapa?

4. Siapakah Buto Ijo itu?

5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu?

6. Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo?

Nah, coba Kamu jawab pertanyaan tersebut di buku latihanmu! Bila latihan telah

selesai, konsultasikanlah kepada guru pamongmu atau diskusikan dengan teman

kelompok belajarmu.

Bagaimana? Kamu sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Hasil

latihanmu dapat Kamu cocokkan dengan jawaban berikut ini.

1. Mengapa jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas

bernyanyi?

Jawab : teringat pada perjanjiannya dengan Buto Ijo.

2. Apa isi perjanjian antara Embok dan Buto Ijo?

Jawab : Buto Ijo akan memberikan seorang anak kepada Embok dengan syarat

setelah anak itu tumbuh besar, dia diambil kembali.

3. Di mana Embok bertapa?

Jawab : di tengah hutan, di bawah pohon yang besar.

4. Siapakah Buto Ijo itu?

Jawab : raksasa berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar,

suaranya keras menggelegar, punya kebiasaan yang amat buruk yaitu

makan daging manusia.

5. Kapan Buto Ijo mengambil bayi itu?

Jawab : jika telah berusia 13 tahun, Timun Emas akan diambil.

6. Bagaimana cara Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo?

Jawab : melempari Buto Ijo dengan barang-barang yang dibekali Embok, seperti

terasi yang dapat berubah menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung

yang menjulang tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat

berubah menjadi lautan luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat

ganas sehingga akhirnya Buto Ijo tenggelam di dalamnya.

Kamu sudah menjawab pertanyaan dengan benar, berarti Kamu telah memahami cara

menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita yang telah dibaca.

Nah, pokok-pokok cerita atau dongeng yang telah Kamu temukan tadi, kemudian

dirangkaikan sesuai dengan urutan cerita atau dongengnya.

Bagaimana? Mari kita urutkan dari jawaban tersebut berdasarkan urutan cerita.

Page 93: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

98

Soal no.

Jawaban dan Hasil Pengurutannya

1 Jantung Embok berdegup kencang saat ia mendengar Timun Emas

bernyanyi karena Embok teringat pada perjanjiannya dengan Buto Ijo.

2. Buto Ijo mengambil bayi itu (Timun Emas) jika telah berusia 13 tahun.

3 Embok bertapa di tengah hutan, di bawah pohon yang besar.

4. Buto Ijo akan memberikan anak kepada Embok dengan syarat setelah anak

itu tumbuh besar, akan diambil.

5. Buto Ijo adalah raksasa berbaju hijau, berbadan tinggi dan besar, mulut

lebar, gerak kasar, suaranya keras menggelegar, punya kebiasaan yang amat

buruk yaitu makan daging manusia.

6. Timun Emas melarikan diri dari kejaran Buto Ijo yaitu melempari Buto Ijo

dengan barang-barang yang dibekali Embok, seperti terasi yang dapat

berubah menjadi hamparan lumpur dan sebuah gunung yang menjulang

tinggi, biji mentimun, jarum, dan garam yang dapat berubah menjadi lautan

luas dengan ombak bergulung-gulung yang sangat ganas sehingga akhirnya

Buto Ijo tenggelam di dalamnya. Kamu baru saja mengurutkan pokok-pokok dongeng atau cerita berdasarkan jawaban.

Jika Kamu amati dengan cermat, ada nomor-nomor yang jawabannya bergeser.

Misalnya pertanyaan nomor 2 jawabannya bergeser pada urutan ke-4, pertanyaan

nomor 4 jawabannya bergeser pada urutan ke-5, dan pertanyaan nomor 5 jawabannya

bergeser pada urutan ke-2. Mengapa demikian? Karena, untuk memudahkan Kamu

dalam memahami cerita atau dongeng yang hendak didongengkan.

Berdasarkan uraian dan contoh tersebut, Kamu pasti sudah mengerti, bukan? Sebelum

Kamu mengerjakan tugas ini, bacalah Kosa Kata dan rangkuman kegiatan ini terlebih

dahulu. Dengan membaca Kosa Kata dan rangkuman mudah-mudahan Kamu dapat

menjawab tugas-tugas dengan hasil yang baik.

Kosakata embok = sebutan untuk Ibu-ibu dari kalangan rendah di Jawa

dipan = bangku panjang rendah (untuk duduk-duduk atau berbaring)

guratan = goresan

gontai = lambat, perlahan-lahan dan agak terhuyung-huyung

Rangkuman

1. Mendongeng dan bercerita pada dasarnya sama, yang membedakan keduanya yaitu

materi. Bercerita materinya adalah cerita, sifatnya dapat khayalan dapat pula

kenyataan. Dongeng adalah cerita yang bersifat khayalan.

2. Langkah-langkah menentukan pokok-pokok dongeng atau cerita adalah sebagai

berikut:

3. Membaca dongeng atau cerita secara utuh (keseluruhan).

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan dongeng atau cerita.

5. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan dongeng atau cerita.

6. Menyusun kembali jawaban berdasarkan urutan cerita pada dongeng atau cerita.

Page 94: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

99

6. Tugas 1

1. Bacalah dongeng atau cerita berikut ini dengan seksama.

2. Tentukanlah pokok-pokok dongeng atau cerita tersebut, kemudian rangkaikan

pokok-pokok dongeng atau cerita menjadi cerita yang menarik.

Terjadinya Desa Gunungpati

Pada saat terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang

lari untuk meyelamatkan diri. Di antara penduduk yang melarikan diri itu, ada seorang

prajurit kerajaan bernama Kiai Pati. Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya ke daerah

Semarang. Dalam pelariannya, Kiai Pati menaiki seekor kuda sakti bernama

Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat cepat sehingga tak terkejar oleh

musuh. Setelah beberapa waktu memacu kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di

sebuah pegunungan. “Daerah ini sepertinya aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai Pati kepada

pengikutnya. “Benar, Kiai. Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat subur,” jawab pengikutnya.

“Kalau begitu, mari kita berhenti dulu. Kita beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati.

Kiai Pati dan pengikutnya berhenti untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang

tinggal di tempat itu.

“Bagaimana kalau kita tinggal di daerah ini

saja?” tanya Kiai Pati meminta persetujuan

kepada pengikutnya.

“Kami setuju, Kiai,” jawab semua

pengikutnya.

Kiai Pati dan pengikutnya kemudian

membangun daerah pemukiman di tempat

itu. Mereka tinggal di daerah itu.

“Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah ini

saya beri nama Gunungpati,” kata Kiai Pati

di hadapan para pengikutnya. “Setuju!” seru pengikutnya bersama-sama.

Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan nama Gunungpati. Semakin lama, daerah itu

terus berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai Pati masih

terkenal dan di anggap sebagai pendiri Gunungpati.

Dikutip dari Cermat Berbahasa 1

Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Page 95: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

100

Kegiatan 2: Mendongeng atau Bercerita 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.

2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Menceritakan atau mendongeng dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur,

dan mimik yang tepat.

4. Materi Pokok Mendongeng atau Bercerita.

5. Uraian Materi Pasti Kamu sudah pernah mendengarkan dongeng atau cerita. Dalam kegiatan ini,

Kamu akan belajar mendongeng. Membaca dongeng atau cerita untuk diri sendiri

berbeda dengan membacakan dongeng untuk orang lain. Jika Kamu mendongeng atau

bercerita untuk orang lain ada hal-hal yang harus diperhatikan.

Hal-hal yang harus diingat oleh seorang pendongeng antara lain (1) urutan peristiwa

yang dialami oleh para tokoh; (2) kejelasan suara pada saat mendongeng; (3) ketepatan

lafal suku kata sehingga mempermudah pendengar memahami isi dongeng; (4) intonasi

(variasi nada, tempo, irama, dan jeda); dan (5) gerak-gerik penyerta (posisi tubuh,

tangan, dan kaki).

TIMUN EMAS

Timun Emas bersenandung kecil sambil menjemur pakaian yang baru dicucinya di

sungai kecil yang mengalir di dekat gubuknya. Suaranya yang bening didengar oleh

Embok yang sedang merebus ubi di dapur. Mendengar suara Timun Emas, tangan

Embok berhenti sejenak membalik ubi di dalam kuali. Jantung Embok berdegup

kencang. Ia sadar bahwa Timun Emas telah tumbuh menjadi seorang gadis yang jelita.

Embok teringat janji yang telah disepakati bersama Buto Ijo. Kira-kira tiga belas tahun yang silam, Embok merasa dirinya sudah mulai tua. Embok

yang selama ini hidup sendirian, merindukan hadirnya seorang anak yang dapat

menemaninya di hari tua. Didorong keinginan yang kuat, Embok pergi ke tengah

hutan. Di bawah sebuah pohon yang amat besar, Embok bertapa. Setelah empat puluh

hari empat puluh malam Embok bertapa, ia mendengar suara tawa yang menggelegar.

Embok tetap tenang hingga sebuah suara membentaknya. “Hai, Perempuan Tua, bangun! Bangun!” bentak Buto Ijo.

Embok tetap tenang. a terus berdo’a agar dikabulkan keinginannya. Suara gemuruh

langkah-langkah Buto Ijo tidak dihiraukannya. Buto Ijo menggeram hingga giginya

gemeretak, tetapi juga tidak dihiraukannya. Buto Ijo sangat geram. Kemudian,

perempuan tua itu diangkatnya dan tubuhnya dihentakkan ke tanah dengan kasar.

Embok sangat kaget dan takut. Sebelum mampu berkata-kata, suara menggelegar Buto

Ijo telah membelah malam.

“Aku tahu keinginanmu. Jika engkau ingin punya anak, aku akan memberikannya

kepadamu,” kata Buto Ijo dengan kasar.

Page 96: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

101

“Apakah aku dapat mempercayai kata-katamu, Buto Ijo?” jawab Embok dengan suara

gemetar.

“Tentu,” jawab Buto Ijo sambil tertawa.

“Terima kasih, Buto Ijo,” jawab Embok dengan suara gembira bercampur takut.

“He, jangan gembira dulu! Aku punya sebuah syarat! Jika kau menyepakati syarat

yang aku ajukan, permintaanmu bisa aku penuhi!” lanjut Buto Ijo.

“Apakah persyaratan itu, Buto Ijo?”

“Kelak, jika anak mi sudah tumbuh besar anak mi akan aku ambil. Bagaimana?”

Embok sangat kebingungan. Ia berpikir keras. Ia bayangkan, alangkah sedihnya

seandainya anak itu kelak telah tumbuh dan hidup dengannya bertahun-tahun, Lalu,

tiba-tiba Buto Ijo mengambilnya. Ia tentu akan kesepian dan bersedih lagi. Embok

tidak bisa mengambil keputusan hingga Buto Ijo membentaknya.

“Jangan melamun! Cepat ambil keputusan! Penawaranku tidak akan kuulangi,” kata

Buto Ijo dengan kasar. Keinginan untuk mendapatkan seorang anak telah membuat Embok lupa pada

kebiasaan buruk Buto Ijo yang selama ini didengarnya. Buto Ijo, raksasa berbaju serba

hijau, dengan badan tinggi dan besar, mulut lebar, gerak kasar, dan suara keras

menggelegar itu, punya kebiasaan yang amat buruk, yaitu makan daging manusia.

Embok memberikan jawaban tanpa berpikir panjang.

“Baik. Baik, Buto Ijo. Aku menyetujui persyaratanmu,” jawab Embok terbata-bata.

“Ha...ha...ha...,” tawa Buto Ijo membelah malam yang sunyi.

Buto Ijo lalu mengajak Embok ke semak-semak. Dan gerumbul pohon perdu, Ia

mengambil sebuah bungkusan. Di dalamnya, ternyata ada bayi yang masih merah.

“Bayi ini masih terlalu kecil untuk kusantap. Karena itu, aku titipkan kepadamu selama

tiga belas tahun. Tiga belas tahun! Ingat, sesudah itu aku akan mengambilnya,” kata

Buto Ijo sambil melangkah pergi. Embok tidak menyadari bahwa Timun Emas telah lama berdiri di sampingnya. Timun

Emas heran melihat Embok yang tampak amat sedih hingga tidak mengetahui

kehadiran dirinya di sampingnya.

“Mbok, kok, Embok tampak sangat sedih? Mengapa, Mbok?” kata Timun Emas pelan-

pelan. Takut Emboknya kaget.

“Oh, sudah selesai kau mencuci? Dengan siapa engkau ke sungai, Nduk?” tanya

Embok hendak mengalihkan pembicaraan.

“Dengan Mawar dan Kenanga, Mbok. Embok belum menjawab pertanyaan saya, lho,

Mbok, “ lanjut Timun Emas dengan suara perlahan.

Embok tampak bingung untuk menjawab pertanyaan Timun Emas. Kemudian, Embok

berjalan perlahan ke sebuah dipan tua yang biasanya digunakannya tidur bersama

Timun Emas. Timun Emas membuntuti dan belakang. Wajah Embok menunduk, tetapi

terlihat oleh Timun Emas Mbok sedang berpikir keras. Beberapa guratan tua mengeras

di dahinya. Embok lalu mengangkat wajah. Ditatapnya Timun Emas lekat-lekat. Dua

anak sungai mengalir membelah pipi tuanya yang telah penuh keriput. Kemudian,

dituturkannya kisah pertemuannya dengan Buto Ijo tiga belas tahun yang lalu. Timun

Emas mendengarkannya dengan sabar dan tabah.

Selesai bercerita, Embok lalu memberi Timun Emas bungkusan berisi terasi, biji

mentimun, jarum, dan garam.

Dikutip dari Buku Bahasa dan Sastra Indonesia

Page 97: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

102

Sebelum mendongeng, Kamu mencoba menganalisis karakter setiap tokoh. Tujuannya,

agar Kamu mampu memerankan karakter setiap tokoh sesuai dengan isi ceritanya,

sehingga cerita yang didongengkan mudah dipahami dan digemari oleh teman-

temanmu. Setelah memahami isi ceritanya, Kamu menceritakan dengan penuh

penghayatan.

Misalnya, ketika mengucapkan kalimat “Timun Emas bersenandung kecil sambil

menjemur pakaian yang baru dicucinya di sungai yang mengalir di dekat gubuknya”.

Pada saat itu, Kamu menggerakkan kedua tangan ke atas seperti orang yang sedang

menjemur pakaian sambil bersenandung. Kemudian, pada kalimat “Hai, Perempuan

Tua, bangun! Bangun!” Kamu menunjuk ke satu arah (yang dimaksud arah Perempuan

Tua/Embok) dengan lafal yang jelas dan tegas serta intonasi yang tinggi.

Baru saja Kamu coba mendongeng. Tentunya Kamu telah memahami bagaimana

ekspresi ketika mendongeng.

Nah, sudah jelas, bukan? Coba bersama temanmu mendongengkan “Timun Emas”

bergantian. Kemudian sesama temanmu tugasi untuk menanggapi, kekurangan atau

kelebihan dari segi gerak tubuh, perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal

dan intonasi) sebagai bahan koreksi tampilanmu.

Rangkuman

Hal-hal yang perlu diingat oleh pendongeng adalah:

i. Urutan peristiwa yang dialami oleh para tokoh

ii. Kejelasan suara pada saat mendongeng

iii. ketepatan lafal suku kata sehingga mempermudah pendengar memahami isi

dongeng

iv. Intonasi (variasi nada, tempo, irama, dan jeda)

v. gerak-gerik penyerta (posisi tubuh, tangan, dan kaki).

6. Tugas 2

1. Dongengkan dongeng yang berjudul “Timun Emas” atau “Terjadinya Desa

Gunungpati” di depan guru pamongmu!

2. Tirukan setiap gerak dan tingkah laku tokoh-tokohnya!

3. Ucapkan setiap dialog secara wajar dan menarik!

Kegiatan 3: Mendongeng dengan Alat Peraga 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita.

2. Kompetensi Dasar Bercerita dengan alat peraga.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu bercerita dengan menggunakan alat peraga berdasarkan pokok-pokok cerita.

4. Materi Pokok Penyampaian Cerita dengan Alat Peraga.

Page 98: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

103

5. Uraian Materi

Saya yakin untuk materi ini Kamu tidak akan mengalami kesulitan, karena pada

kegiatan satu dan dua telah membahas tentang dongeng atau cerita. Yang telah dibahas

yaitu menentukan pokok-pokok cerita atau dongeng dan merangkaikan pokok-pokok

cerita tersebut, mendongeng atau bercerita d2engan urutan yang baik, gerak tubuh,

perubahan raut wajah, dan pengucapan dialog (lafal dan intonasi).

Agar lebih hidup sekarang dilengkapi dengan alat peraga. Alat peraga disesuaikan

dengan ceritanya. Misalnya cangkul, sabit, kapak, ember, baju, jika memungkinkan

sepeda, dan lain-lain.

Baca dan simak baik-baik dongeng berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati”

Terjadinya Desa Gunungpati

Pada saat terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati, banyak penduduk Pati yang

lari untuk meyelamatkan diri. Di antara penduduk yang melarikan diri itu, ada seorang

prajurit kerajaan bernama Kiai Pati. Kiai Pati lari ke arah Barat, tepatnya ke daerah

Semarang. Dalam pelariannya, Kiai Pati menaiki seekor kuda sakti bernama

Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat cepat sehingga tak terkejar oleh

musuh. Setelah beberapa waktu memacu kudanya, rombongan Kiai Pati berhenti di

sebuah pegunungan.

“Daerah ini sepertinya aman untuk tempat berlindung,” kata Kiai Pati kepada

pengikutnya.

“Benar, Kiai. Selain itu, tampaknya daerah ini juga sangat subur,” jawab pengikutnya.

“Kalau begitu, mari kita berhenti dulu. Kita beristirahat saja di sini,” ujar Kiai Pati.

Kiai Pati dan pengikutnya berhenti untuk istirahat. Mereka ternyata sangat senang

tinggal di tempat itu.

“Bagaimana kalau kita tinggal di daerah ini saja?” tanya Kiai Pati meminta persetujuan

kepada pengikutnya.

“Kami setuju, Kiai,” jawab semua pengikutnya.

Kiai Pati dan pengikutnya kemudian membangun daerah pemukiman di tempat itu.

Mereka tinggal di daerah itu.

“Saudara-saudaraku, saksikanlah, daerah ini saya beri nama Gunungpati,” kata Kiai

Pati di hadapan para pengikutnya.

“Setuju!” seru pengikutnya bersama-sama.

Sejak saat itu, daerah itu dikenal dengan nama Gunungpati. Semakin lama, daerah itu

terus berkembang menjadi sebuah kabupaten. Sampai saat ini, nama Kiai Pati masih

terkenal dan di anggap sebagai pendiri Gunungpati.

Page 99: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

104

Setelah Kamu memahami betul isi dongeng tersebut, coba Kamu lakukan dongeng

berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” yang dilengkapi alat peraga. Ceritakan dengan

penuh penghayatan. Ketika Kamu mengucapkan kalimat “Dalam pelariannya, Kiai Pati

menaiki seekor kuda sakti bernama Pragolopati. Kuda itu dapat berlari dengan sangat

cepat sehingga tak terkejar musuh”, pada saat itu Kamu menaiki kuda-kudaan yang

telah disiapkan, sambil memeragakan berlari dengan cepat.

Dalam penggalan dongeng tersebut menunjukkan bahwa adanya seekor kuda. Seekor

kuda tersebut tidak perlu kuda sungguh-sungguh, cukup dengan benda-benda yang

menyerupai kuda.

Nah, sudah dapat mendongeng dengan alat peraga? Tentu sudah. Menarik, bukan?

Lakukanlah bersama temanmu, dengan judul dongeng yang berbeda agar lebih

bervariasi.

Rangkuman

1. Mendongeng dengan alat peraga suasana lebih mantap dan hidup.

2. Langkah-langkah mendongeng dengan alat peraga:

3. Membaca keseluruhan teks dongeng.

4. Memahami isi dongeng.

5. Data alat peraga yang ingin digunakan.

6. Sesuaikan gerak-gerik penyerta dengan alat peraga yang tersedia.

6. Tugas 3

Dongengkan dongeng yang berjudul “Terjadinya Desa Gunungpati” dengan

menggunakan alat peraga!

Page 100: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

105

7. PENUTUP Modul nomor IND.VII.1.M.07 yang telah Kamu selesaikan berjudul “Mendongeng atau

Bercerita”. Kamu telah mempelajari dan menyelesaikan tiga kegiatan. Semoga dalam

mengikuti tes akhir modul, Kamu tidak mengalami kesulitan. Semua ini kembali

kepadamu. Kalau Kamu rajin mengikuti petunjuk setiap kegiatan pembelajaran, tentu akan

berhasil.

Jika masih menemukan kesulitan dalam mempelajari materi dalam modul ini jangan

segan-segan mintalah bantuan guru pamongmu. Sekarang mintalah kepada guru

pamongmu tes akhir modul dan kerjakan dengan baik. Untuk tes akhir modul disediakan

waktu 1 x 40 menit. Selamat mengerjakan tes akhir modul, semoga berhasil!

Page 101: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

106

8. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Terjadinya pertempuran antara Tuban dan Pati.

2. Kiai Pati lari ke arah barat daerah Semarang.

3. Kiai Pati adalah pendiri Desa Gunungpati.

4. Kiai Pati dan rombongan istirahat di sebuah pegunungan.

5. Kisah terjadinya Desa Gunungpati.

Kiai Pati lari ke arah barat Semarang, berhenti di sebuah pegunungan untuk

beristirahat. Ternyata tempat itu sangat subur. Mereka sangat senang di tempat

tersebut. Dibangunlah daerah pemukiman di tempat itu. Sejak saat itu, daerah tersebut

dikenal dengan nama Gunungpati.

Tugas 2 Berdasarkan tampilan siswa

Tugas 3 Berdasarkan tampilan siswa

Page 102: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.08 Cerita Anak

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

CERITA ANAK

IND.VII.1.4.08

Page 103: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

109

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang terdahulu. Kali ini Kamu

akan mempelajari modul IND.VII.1.4.08 dengan judul “CERITA ANAK”.

Kompetensi yang harus dicapai dalam modul ini adalah menceritakan kembali cerita anak

yang dibaca dengan bahasa sendiri dengan lisan dan tulisan, mengomentari cerita dengan

alasan yang logis dan bahasa yang santun.

Untuk mencapai kompetensi itu, Kamu akan mempelajari tiga kegiatan. Pertama

menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca, dan kedua merangkai pokok-pokok

cerita anak menjadi urutan cerita kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa

sendiri secara lisan dan tulisan, dan mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis

dan bahasa yang santun.

Waktu untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan waktu sebaik

mungkin. Apabila Kamu mendapat kesulitan dalam memahami modul ii, Kamu dapat

berdiskusi dengan teman-temanmu. Bisa juga Kamu menanyakan kepada guru pamong di

Tempat Kegiatan Belajar (TKB).

Selamat belajar, semoga sukses!

Page 104: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

110

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Pokok-pokok Cerita Anak 1. Standar Kompetensi

Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

2. Kompetensi Dasar Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan pokok-pokok cerita anak yang dibaca.

4. Materi Pokok Pokok-pokok Cerita Anak

5. Uraian Materi Membaca cerita itu pasti sangat menyenangkan. Dengan membaca buku cerita akan

memberikan banyak manfaat. Dari buku cerita, Kamu akan senantiasa memperoleh

pengalaman atau pengetahuan yang disampaikan melalui cerita tersebut.

Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari cara menentukan pokok-pokok cerita anak

yang dibaca. Bacalah cerita anak berikut ini:

JAM KARET

Setiap Minggu pagi Tito punya jadwal kegiatan baru, berenang. Ya, sejak seminggu

yang lalu, Tito ikut dalam sebuah klub renang. Tito ingin sekali pandai berenang

seperti Bagas, teman sebangkunya di kelas lima. Bagas jago berenang bahkan pernah

menjuarai lomba renang anak-anak tingkat kecamatan. Wah, pasti bangga, menjadi

juara lomba renang, pikir Tito membayangkan.

“Belum berangkat, Tito?” tanya Mas Andi, kakak Tito mengingatkan.

“Sebentar lagi,” kata Tito yang masih asyik nonton film kesayangannya.

“Nanti terlambat lho,” kata Mas Andi mengingatkan karena lima menit lagi les

renangnya dimulai.

“Ah, paling juga belum ada yang datang,” sahut Tito.

Tepat jam setengah delapan, Tito mengambil sepeda dan mengayuhnya menuju kolam

renang yang jaraknya tidak jauh dan rumah.

“Kalau mau jago berenang, jangan suka pakai jam karet!” kata Mas Andi ketika Tito

berangkat. Tito tidak menghiraukan ucapan Mas Andi. Siapa juga yang pakai jam

karet?, pikir Tito sambil mengayuh sepeda. Sampai di kolam renang, Pak Marno, guru

les renang, sedang memberi aba-aba kepada muridnya. Tito langsung ke kamar ganti

dan mengenakan celana renang. Dia bergabung dengan anak-anak yang lain.

“Priiiiiit....”

Pak Marno membunyikan peluit panjang, anak-anak segera melompat ke dalam kolam

dan menggerakkan tangannya, memainkan gaya kupu-kupu.

“Kenapa terlambat, Tito? Latihan sudah dua puluh menit yang lalu” tanya Pak Marno

begitu melihat Tito datang.

Page 105: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

111

Tito selalu datang terlambat di tempat les renang itu.

“Iya Pak, kesiangan,” sahut Tito beralasan.

“Ya sudah, langsung gabung dan lain kali kamu jangan pakai jam karet lagi.”

“Ya, Pak,” sahut Tito, kemudian bergabung dengan anak-anak yang lain.

Sambil berenang. Tito berpikir, maksudnya apa sih tidak boleh menggunakan jam

karet? Siapa yang menggunakan jam karet? Jam yang saya pakai kan bukan jam karet?

Jam itu hadiah dari Papa waktu aku ulang tahun ke-10 bulan Maret lalu.

Sepulang dan les berenang, Tito langsung mencari Mas Andi, tetapi Mas Andi sudah

tidak ada di rumah. Kata Mbok Yem, dia pergi sama temannya.

“Mbok Yem, memangnya jam yang Tito pakai ini jam karet?” tanya Tito pada Mbok

Yem sambil menunjukkan jam tangan yang dipakainya.

“Ah, kayaknya bukan deh,” jawab Mbok Yem menebak.

Tetapi Tito masih belum puas dengan jawaban Mbok Yem. Ia akan menunggu Papa

untuk menanyakan tentang jam yang dipakainya itu.

Malam harinya ketika Mama dan Papa pulang dan undangan, Tito langsung menanyai

mereka.

“Pa, memangnya jam tangan yang Tito pakai jam karet?” tanya Tito.

“Bukan,” sahut Papa.

“Memangnya kenapa?” tanya Mama ingin tahu.

“Kok Mas Andi bilang Tito pakai jam karet?” Tito merengut. “Pak Marno tadi juga

bilang begitu?”

Papa dan Mama Tito langsung tersenyum.

“Pasti kamu tadi terlambat datang ke tempat les berenang lagi ya?” tanya Papa

Tito heran sambil mengangguk. “Kok Papa tahu?”

“Jam karet itu adalah istilah bagi orang yang suka terlambat,” kata Mama menjelaskan.

Tito manggut-manggut mengerti.

“Makanya Tito jangan suka terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet,” kata

Papa menasihati.

“Ya, mulai besok saya tidak mau terlambat lagi supaya tidak dibilang pakai jam karet,”

janji Tito dalam hati.

Chris Oetoyo, Penulis Cerita Anak

Kompas, Minggu, 27 Agustus 2006

Bagaimana perasaanmu setelah membaca cerita anak tersebut? Kamu tentu

memperoleh gambaran peristiwa yang diungkapkan oleh penulis. Setelah gambaran

peristiwa cerita anak diperoleh maka akan lebih mudah untuk menentukan pokok-

pokok ceritanya .

Dalam menentukan pokok-pokok cerita anak dapat Kamu gunakan rumus 5W + 1H.

Singkatan dari apakah itu?

Page 106: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

112

5 W

What : Apa When : Kapan Who : Siapa Where : Di mana Why : Mengapa

1 H How : Bagaimana

Dengan rumus tersebut, Kamu dapat menentukan pokok-pokok cerita anak dengan

mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang diceritakan?

2. Kapan Tito mengikuti kegiatan renang?

3. Siapa nama guru renang Tito?

4. Di mana Tito mengikuti kegiatan itu?

5. Mengapa ia selalu terlambat?

6. Bagaimana usaha Tito supaya tidak dibilang pakai jam karet?

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, cobalah Kamu jawab. Jawaban yang akan

Kamu tulis disebut pokok-pokok cerita anak.

1. Apa yang diceritakan?

Jawab : tentang seorang anak yang mengikuti les renang.

2. Kapan Tito mengikuti kegiatan renang?

Jawab : setiap hari Minggu.

3. Siapa nama guru renang Tito?

Jawab : Pak Marno.

4. Di mana Tito mengikuti kegiatan itu?

Jawab : kolam renang.

5. Mengapa ia selalu terlambat?

Jawab : karena Tito asyik dengan nonton film kesayangannya.

6. Bagaimana usaha Tito supaya tidak dibilang pakai jam karet?

Jawab : berusaha untuk tidak terlambat.

Nah, mudah bukan? Yang paling penting Kamu ingat dengan 5W + 1H. Karena

dengan 5W + 1H membantu Kamu dalam menentukan pokok-pokok cerita anak.

Rangkuman 1. Pokok-pokok cerita anak dapat ditentukan dengan cara membaca cerita, kemudian

mengajukan pertanyaan dengan rumus 5W + 2H

What : Apa

When : Kapan

Who : Siapa

Where : Di mana

Why : Mengapa

How : Bagaimana

Page 107: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

113

2. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pokok-pokok cerita.

6. Tugas 1

1. Bacalah kutipan cerita anak di bawah ini!

2. Tentukan pokok-pokok cerita anak berdasarkan cerita berikut ini!

Tangan kanan dengan tangan kiri harus selalu kompak, saling membantu dan saling

mendukung. Tangan kiri yang memegang jarum, ibarat orang tua murid yang

mengasuh anaknya, sedang tangan kanan yang memegang benang, ibarat guru yang

hendak memasukkan bahan pendidikan dan pengajaran kepada murid. Kalau tangan

kanan dan tangan kiri tidak bekerja sama, bagaimana benang akan dapat masuk ke

lubang jarum?” Semua guru tertawa.

“Perumpamaan yang tepat,” komentar Bapak Kepala Sekolah mengakhiri percakapan

mereka pagi itu. Bel berbunyi, dan guru-guru masuk ke kelas masing-masing.

Sejak hari itu Martono membiasakan dirinya datang lebih pagi untuk menyambut

kedatangan gurunya. Ia duduk dan bercakap-cakap bersama temannya di teras sekolah

dekat pagar. Dan barulah mereka pergi setelah kebiasaan menyambut gurunya itu

terlaksana. Kebiasaan semacam itu ternyata ditiru oleh teman-temannya dan bahkan

oleh kelas-kelas lainnya. Mereka berebutan untuk melaksanakannya. Dan karena itu

pula mereka berlomba untuk datang lebih pagi agar memperoleh kesempatan itu. Juga

dalam masalah-masalah lain mereka berusaha menunjukkan sikap penghormatannya

kepada guru.

“Guru adalah orang yang harus dimuliakan,” begitu nasihat Bu Gandhi kepada

anaknya. Dan Martono tak pernah melupakannya.

Kegiatan 2: Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca 1. Standar Kompetensi

Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. 2. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita.

2. Mampu menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan tulisan.

4. Materi Pokok Penceritaan Kembali.

5. Uraian Materi

Pada kegiatan pembelajaran 1, Kamu telah mempelajari cara menentukan pokok-pokok

cerita anak. Tentu sangat mudah, bukan? Pada kegiatan ini, Kamu akan mempelajari

tentang merangkai pokok-pokok cerita anak yang telah ditentukan menjadi urutan

cerita dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri baik secara lisan dan tulisan.

Page 108: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

114

Kamu masih ingat? Untuk menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan 5W

+ 1H.

Mari kita kutip kembali temuan pokok-pokok cerita pada kegiatan 1.

1. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.

2. Setiap hari Minggu.

3. Pak Marno.

4. Kolam renang.

5. Karena ia asyik dengan nonton film kesayangannya.

6. Berusaha untuk tidak terlambat.

Bagaimana cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita? Caranya

adalah dengan menambah penjelasan tentang pokok-pokok cerita yang telah ditemukan

dengan menggunakan rumus 5W + 1H, kemudian menuliskan kembali dengan

memperhatikan urutan ceritanya.

Perhatikan berikut!

1. Pokok-pokok cerita ditambah penjelasan a. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.

b. Tito mengikuti kegiatan renang setiap hari Minggu.

c. Nama guru renang Tito adalah Pak Marno.

d. Ia berenang di kolam renang.

e. Tito selalu terlambat datang les renang karena ia asyik dengan nonton film

kesayangannya.

f. Tito berusaha untuk tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet.

Pokok-pokok cerita anak tersebut sudah ditambah dengan penjelasan-penjelasan.

Apakah pokok-pokok cerita anak sudah berurutan? Jika belum, coba Kamu urutkan

pokok-pokok cerita anak tersebut!

2. Pokok-pokok cerita yang telah diurutkan a. Tito mengikuti kegiatan renang setiap hari Minggu.

b. Tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang.

c. Tito selalu terlambat datang les renang karena ia asyik dengan nonton film

kesayangannya.

d. Ia berenang di kolam renang.

e. Nama guru renang Tito adalah Pak Marno.

f. Tito berusaha untuk tidak terlambat supaya tidak dibilang pakai jam karet.

Dari hasil mengurutkan pokok-pokok cerita anak tersebut, ternyata ada tiga pokok

cerita yang letaknya tidak tepat, yaitu pokok cerita nomor 1, 2, dan 3. Untuk lebih

jelasnya perhatikan pada pokok cerita nomor 1 yaitu:

“Menceritakan tentang tujuan seorang anak yang mengikuti les renang” lebih tepat

pada urutan kedua, sedangkan pokok cerita nomor dua “Tito mengikuti kegiatan les

renang setiap hari Minggu” lebih tepat pada urutan ke satu. Mengapa demikian? Coba

Kamu simak kembali cerita anak yang berjudul “Jam Karet” pada Kegiatan 1, pada

awal cerita disebutkan bahwa “Setiap hari Minggu pagi Tito punya jadwal kegiatan

Page 109: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

115

baru, berenang”. Sudah jelas, bukan? Demikian pula pada pokok cerita nomor tiga,

lebih tepat pada urutan ke lima. Berdasarkan uraian tersebut, Kamu pasti sudah

mengerti betul cara merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita.

Setelah Kamu mengerjakan dengan baik cara mengurutkan pokok-pokok cerita, tugas

Kamu selanjutnya adalah menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara

lisan dan tulisan. Cobalah ceritakan kembali cerita anak tersebut berdasarkan pokok-

pokok cerita yang telah Kamu urutkan!

Perhatikan berikut!

JAM KARET

Setiap Minggu pagi Tito mengikuti kegiatan les renang. Hal ini sudah ia ikuti sejak

seminggu, karena berkeinginan menjadi seorang perenang yang hebat. Tetapi

keinginan dia yang kuat tidak disertai kedisiplinan yang tinggi. Tito selalu terlambat

datang. Ia lebih mementingkan nonton film kesayangannya. Ia tidak mau ketinggalan

dengan cerita film tersebut. Selesai menonton film kesayangannya, baru ia berangkat

ke kolam renang dengan mengayuh sepedanya. Sesampainya di sana, semua teman-

temannya sudah mulai renang, bahkan sudah 20 menit berjalan. Ia langsung menemui

guru renang. Guru les renang Tito bernama Pak Marno. Pak Marno pun menanyakan

kepada Tito, kenapa terlambat. Tito menjawab “kesiangan Pak!”

Karena keterlambatannya, ia dikatakan pakai jam karet. Ia belum memahami apa yang

disampaikan guru les tersebut. Berkat penjelasan kedua orangtuanya, ia berusaha untuk

tidak terlambat lagi.

Rangkuman

1. Menentukan pokok-pokok cerita dapat dibantu dengan rumus 5W + 1H

What : Apa

When : Kapan

Who : Siapa

Where : Di mana

Why : Mengapa

How : Bagaimana

2. Untuk menceritakan kembali sebuah cerita, harus memerhatikan pokok-pokok

cerita yang telah diurutkan.

6. Tugas 2

Pokok-pokok cerita anak:

1. Pak Broto sedang bercerita kepada istrinya yaitu tentang kisah-kisah yang

mengesankan ketika menjadi guru.

2. Pak Broto menjadi guru ketika masih muda.

3. Yang diceritakan Pak Broto yaitu murid-murid.

4. Pak Broto bercerita dengan istrinya di teras belakang.

5. Pak Broto merasa bahagia karena mempunyai murid yang baik.

6. Yang dirasakan Pak Broto selama menjadi guru adalah bahagia sekali.

Page 110: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

116

Ceritakan kembali cerita anak dengan bahasamu sendiri berdasarkan pokok-pokok

cerita dengan terlebih dahulu mengurutkan pokok-pokok cerita tersebut!

Kegiatan 3: Cara Berkomentar terhadap Buku Cerita 1. Standar Kompetensi

Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

2. Kompetensi Dasar Mengomentari buku cerita yang dibaca.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.

4. Materi Pokok Cara Berkomentar terhadap Buku Cerita.

5. Uraian Materi Ternyata membaca buku cerita itu asyik, bukan? Selain menambah wawasan,

pengalaman, dan pengetahuan, membaca buku cerita juga dapat menghibur kita.

Ketika kita membaca buku cerita, terkadang menemukan bagian-bagian yang menarik.

Bagian yang menarik tersebut dapat berupa (1) nama dan watak tokoh; (2) tempat

kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang dapat diambil sebagai hikmah; dan (5)

tema.

Bacalah kutipan cerita berikut ini!

DONGENG JOKO BODO

Di sebuah desa tinggallah seorang janda bersama dengan anak laki-laki tunggalnya.

Anak itu amat bodoh. Oleh sebab itu, ia terkenal dengan nama Joko Bodo. Walaupun

begitu, si Ibu sangat sayang kepadanya. Pada suatu hari Joko Bodo pergi ke hutan mencari kayu. Di dalam hutan di bawah

sebatang kayu yang besar ia menemukan seorang wanita cantik yang sedang tidur

nyenyak. Joko Bodo kagum melihat kecantikan wanita tersebut. Tanpa berpikir

panjang lagi Joko Bodo menggendong wanita itu dan membawanya pulang ke

rumahnya.

Setibanya di rumah, wanita cantik itu dibaringkan

tersebut tempat tidur di kamar ibunya. Kemudian,

Joko Bodo menemui ibunya dan berkata, “Ibu, saya

tadi menemukan seorang gadis yang sangat manis

rupanya. Saya ingin mengawininya, Ibu.” “Di mana gadis yang engkau katakan cantik itu

sekarang, anakku?” tanya ibunya girang.

“Sekarang ia sedang tidur nyenyak di kamar ibu.

Mungkin karena ia terlalu lelah rnenempuh

perjalanan yang jauh di hutan.”

Page 111: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

117

“Ibu senang mendengar ceritamu, Joko Bodo,” sambut ibunya.

Siang telah berganti malam. Di luar alam telah menjadi gelap. Namun si gadis belum

juga bangun dan tidurnya. Karena cemas akan, kesehatan calon menantunya, si ibu

berkata kepada Joko Bodo, “Joko Bodo, bangunkan gadis itu agar dia makan dulu.

Kasihan nanti lapar dia.” “Bu, malam ini biarkan saja dia tidak usah makan. Tidak apa-apa. Besok pagi saja kita

bangunkan dia.” Esok paginya ketika orang-orang sudah siap untuk makan pagi, si gadis tidak muncul

juga dan kamarnya. Kamarnya kelihatan sepi-sepi saja. Ia belum juga bangun dan

tidurnya. Melihat peristiwa ini ibu Joko Bodo menjadi curiga. Mana ada orang yang

mampu tidur hingga satu setengah hari? Tanpa diketahui oleh Joko Bodo, si ibu

menengok ke dalam kamar si gadis. Kemudian, ia masuk ke dalam bilik untuk

memeriksa keadaan gadis yang tidak bangun dan tidurnya dengan teliti. “Astaga ...,“ teriak si ibu sambil mengelus dadanya setelah yakin bahwa gadis yang

dianggap sedang tidur itu sebenarnya sudah meninggal. Si ibu cepat-cepat menemui

anaknya dan berkata, “Anakku, gadis yang engkau maksudkan itu sudah meninggal.” “Saya tidak percaya, Ibu. Ia tidak meninggal. Gadis itu sedang tidur nyenyak dan

sebentar lagi akan bangun.”

Beberapa hari kemudian tercium bau busuk. Ketika Joko Bodo mencium bau busuk itu,

ia menanyakan sebabnya kepada ibunya.

Ibunya menjawab, “Anakku, bau itu berasal dan tubuh si gadis yang sudah mulai

membusuk. Itulah tandanya bahwa gadis itu sesungguhnya sudah mati. Orang yang

mati akan mengeluarkan bau busuk.” Sekarang mengertilah Joko Bodo bahwa setiap mayat akan berbau busuk. Segera

diangkatnya tubuh gadis itu dan dibuangnya ke dalam sungai. Pada suatu hari, ketika ibunya sedang memasak, tiba-tiba ibunya kentut. Bau sekali

kentut orang tua itu. Waktu Joko Bodo mencium bau yang sangat menusuk hidung itu, maka tanpa berpikir

panjang lagi ibunya segera digendongnya sambil menangis dengan sedih sekali, sebab

disangka ibunya telah meninggal. Si ibu terus meronta-ronta ingin melepaskan diri.

“Joko Bodo aku belum mati. Aku masih hidup. Lepaskan aku, ayo . . . aku belum mati,

anakku.” “Ya, tetapi tubuh Ibu sudah bau, itu artinya Ibu sudah mati,” jawab Joko Bodo.

“Bau itu karena aku kentut,” jawab si ibu sambil terus meronta.

Page 112: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

118

“Tidak, Ibu sudah mati,” kata Joko Bodo sambil terus membawa ibunya ke tepi sungai.

Ibu yang malang itu terus dilemparkannya ke dalam sungai. Dia terbawa arus dan

meninggal. Sore harinya, tatkala Joko Bodo sedang duduk sendiri sambil merenungkan nasibnya

yang buruk, tiba-tiba ia pun kentut. Mencium bau kentutnya sendiri yang busuk, Joko

Bodo menjadi sangat terkejut.

“Kalau begitu aku juga sudah mati. Tubuhku berbau busuk,” pikir Joko Bodo.

Tanpa berpikir panjang lagi ia segera berlari dan menceburkan dirinya ke dalam

sungai. Ia terbawa arus dan meninggal oleh kebodohannya sendiri.

(Dikutip dan Cerita Rakyat dan Jawa Tengah, karya James Danandjaja, 1992:1-5)

Setelah membaca cerita yang berjudul “Dongeng Joko Bodo” dengan saksama, tentu

Kamu menemukan bagian-bagian yang menarik. Nah, tuliskan hal-hal yang menarik

menurut Kamu itu, dan berikan alasan mengapa hal itu menarik.

Perhatikan contoh berikut!

No Hal-hal yang menarik Alasan 1 Joko Bodo merasa menemukan gadis

cantik, tetapi sebenarnya itu jasad

orang meninggal.

Orang seusia Joko Bodo (sedangkan ia

kuat mengangkat gadis itu dari hutan

sampai rumah) belum bisa

membedakan antara manusia yang

masih hidup dan yang sudah

meninggal dunia

2 Joko Bodo tidak percaya kalau gadis

itu sudah meninggal. Bahkan Joko

Bodo berkeyakinan bahwa gadis itu

sedang tidur nyenyak

Memang namanya Joko Bodo (orang

yang kurang akal alias bodoh), ia tidak

berpikir bahwa mana ada manusia tidur

lebih dari satu setengah hari. Karena

saat ia menemukan di hutan pun gadis

itu sudah tidur nyenyak

3 Beberapa hari kemudian Joko Bodo

mencium bau busuk. Ia menanyakan

sebabnya kepada Ibunya

Joko Bodo itu memang sangat bodoh,

sampai-sampai mencium bau busuk

pun ia belum mengetahui kematian

gadis cantik itu

Nah, bagaimana, mudah dipelajari, bukan? Cobalah temukan lagi hal yang menarik

lainnya dalam dongeng Joko Bodo, dan berikan alasan yang baik.

Untuk memudahkan Kamu mempelajari kegiatan ini, bacalah rangkuman.

Rangkuman

1. Membaca cerita dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan.

2. Dengan membaca buku cerita juga dapat menghibur kita.

3. Bagian yang menarik dari sebuah cerita dapat berupa (1) nama dan watak tokoh;

(2) tempat kejadian/latar; (3) jalan cerita; (4) nilai yang dapat diambil; dan (5)

tema.

Page 113: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

119

6. Tugas 3

Bacalah cuplikan cerita berikut ini, kemudian temukan hal-hal yang menarik dan

berikan alasan mengapa Kamu anggap hal itu menarik!

PAK KASIM DENGAN ULAR Pak Kasim adalah seorang yang miskin sekali, dia tidak punya rumah yang agak patut.

Makannya kurang cukup. Ia hidup bersama istrinya, yang tidak punya anak, di suatu

rumah gubuk yang sudah reyot. Namun Pak Kasim orang rajin yang tidak merasa akan

kemiskinannya. Untuk menyambung hidupnya ia mencari kayu bakar di hutan.

Pada suatu hari sewaktu sedang mencari kayu di hutan, Pak Kasim melihat lubang

yang tersebutnya tertimbun sebatang balok besar. Dan lubang itu terdengar olehnya

suara seorang yang sedang meratap “Hai! Pak Kasim, tolonglah menyingkirkan balok

yang merintangi jalan masuk tempat kediamanku.”

Mula-mula Pak Kasim tidak berani meladeni, karena yang dilihat berbicara itu adalah

seekor ular mematikan. Namun kemudian ia memberanikan diri, setelah mendengar

pernyataan sang ular, ”Pak Kasim jangan takut untuk menolong saya, karena saya akan

meluluskan permintaan apa saja yang engkau ajukan nanti”.

Setelah balok itu disingkirkan, sang ular segera menanyakan keinginan Pak Kasim

sebagai upah jerih payahnya. Permintaan yang diajukan Pak Kasim adalah agar ia

menjadi orang yang berkecukupan. Permintaan itu segera diluluskan sang ular. Dan ia

segera disuruh pulang untuk melihat hasilnya.

Setibanya di rumah, didapatinya bahwa rumahnya telah berubah menjadi rumah orang

kaya dan istrinya waktu keluar menyambutnya telah memakai pakaian mewah. Mula-

mula mereka puas dengan cara hidup yang baru mi, tetapi kemudian timbullah rasa iri

hati terhadap raja, yang hidupnya melebihi mereka, yang selain kaya juga sangat

disegani orang. Maka Pak Kasim pun akhirnya pergi menemui sang ular lagi untuk

meminta agar ia dapat menjadi raja. Permintaan ini juga diluluskan sang ular dan Pak

Kasim pun menjadi raja.

Seperti kejadian dahulu, pada mulanya Pak Kasim sangat bahagia dapat menjadi raja,

namun kemudian mulai bosan dan pergi lagi menghadap sang ular untuk memohon

dijadikan matahari. Mendengar permintaan ini, sang ular marah sekali. Permintaannya

bukan saja ditolak mentah-mentah tetapi Pak Kasim juga diubah kembali menjadi

orang miskin seperti biasa.

Page 114: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

120

C. PENUTUP

Berkat ketekunan belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Dengan

membaca modul ini, tiga kompetensi penting telah Kamu peroleh, yaitu menentukan

pokok-pokok cerita anak, merangkai pokok-pokok cerita anak menjadi urutan cerita

kemudian menceritakan kembali cerita dengan bahasa sendiri secara lisan dan tulisan, dan

mengomentari cerita dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun.

Kompetensi ini perlu Kamu kembangkan lebih luas lagi. Caranya adalah dengan

membiasakan membaca buku-buku cerita anak. Sebab dari membaca buku-buku cerita

anak akan menambah pengalaman atau pengetahuan Kamu.

Akhirnya, mintalah tes akhir modul kepada guru pamongmu. Ingat, KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) Kamu dalam memperoleh nilai setiap modul adalah 6,50 (enam

koma lima kosong). Jika Kamu telah mencapai nilai KKM, segeralah meminta modul yang

baru untuk mempelajari materi-materi yang baru pula.

Tetap bersemangatlah dalam belajar!

Page 115: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

121

D. KUNCI TUGAS

Alternatif Jawaban

Tugas 1 1. Perumpamaan yang tepat.

2. Saat pagi hari menjelang masuk kelas.

3. Martono

4. Di teras sekolah dekat pagar.

5. Untuk menyambut kedatangan guru.

6. Guru adalah orang yang harus dimuliakan.

Tugas 2

SENJA TELAH TEMARAM

“Begitu banyak kisah-kisah yang mengesankan ketika itu,” kata Pak Broto kepada

istrinya. Sore itu mereka sedang duduk-duduk di teras belakang menceritakan

pengalaman mereka di masa muda.

“Rasanya bahagia sekali aku menjadi guru,” kata Pak Broto lagi dengan lega, lalu

menarik nafas panjang.

“Tentu saja karena kau punya murid yang baik.”

“Mana ada murid yang tidak baik.”

“Ada. Saya baca di koran dan majalah. Ada yang menulis tentang keluhan seorang

guru atas sikap muridnya. Ada murid SMP yang lupa dan bersikap sombong terhadap

guru SD nya. Ada murid yang tidak taat dan tidak sopan. Ada murid yang suka

demonstrasi kalau mereka tidak naik kelas atau tidak lulus ujian.”

“Sudah ... sudah ... aku tahu hal itu. Aku juga baca koran. Tapi anak-anak semacam itu

kan cuma satu dua saja di antara sekian juta anak Indonesia. Itu pun karena kurang

pengarahan dan orang tua mereka. Sering orang tua sibuk sendiri sehingga lupa bahwa

anak-anak memerlukan perhatian mereka. Akibatnya, anak-anak mencari perhatian

dengan cara melakukan kenakalan-kenakalan semacam itu. Padahal tidak sedikit anak-

anak yang mampu mencapai prestasi besar. Kita dengar, juara melukis anak-anak se

dunia, juara cerdas cermat ASEAN, dan banyak lagi. Pokoknya guru dan orang tua

murid mesti seperti tangan kanan dan tangan kiri yang sedang memasukkan benang ke

lubang jarum.”

Tugas 3

No Hal-hal yang menarik Alasan

1 Pak Kasim adalah seorang yang miskin

sekali, ia hidup bersama istrinya, tidak

punya anak, tinggal di suatu rumah

gubuk yang sudah reyot.

Walaupun miskin ia tidak putus asa atau

rendah diri. Ia terus bekerja mencari kayu

bakar di hutan hingga ia menemukan

keajaiban dalam perjalanan usahanya itu

Page 116: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

122

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 1 (Satu)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.1.M.09 Pantun

Penulis : Dra. Sunaryati Prabangkara

Pengkaji Materi : Prof. Dr. Achmad, HP

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

Pengkaji Media : Drs. Jaka Warsihna

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

P A N T U N

IND.VII.1.4.09

Page 117: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

125

A. PENDAHULUAN Setelah mempelajari modul yang lalu, tentu saja pengetahuanmu sudah semakin

bertambah, keterampilanmu semakin berkembang pula. Dalam modul nomor Kamu akan

mempelajari sebuah tema yaitu tentang kesenian. Pada tema tersebut, Kamu akan

mempelajari materi seni sastra, khususnya tentang "Pantun".

Setelah mempelajari modul ini, Kamu akan dapat memahami ciri-ciri pantun dan

mengungkapkan isinya. Kemudian Kamu dapat menentukan jenis pantun berdasarkan

isinya, yaitu pantun anak, pantun orang muda, dan pantun orang tua.

Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, Kamu akan mempelajari materi yang dapat Kamu

lakukan dalam tiga kegiatan. Pada kegiatan pertama, Kamu akan mempelajari ciri-ciri

pantun. Kegiatan kedua adalah mengungkapkan isi pantun, sedangkan pada kegiatan

ketiga Kamu akan mempelajari jenis pantun berdasarkan isinya. Materi-materi tersebut

dapat Kamu pelajari dalam 3 x 40 menit.

Selamat belajar, teriring doa semoga Kamu selalu sukses.

Page 118: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

126

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Ciri-ciri Pantun 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng.

2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Dapat menentukan ciri-ciri pantun.

4. Materi Pokok

Ciri-ciri pantun.

5. Uraian Materi

Pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdapat dalam kalangan masyarakat

Indonesia. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa pantun itu milik asli bangsa

Indonesia. Lahirnya pantun erat hubungannya dengan kebiasaan masyarakat lama yaitu

mengemukakan suatu maksud dengan tidak secara berterus terang atau dengan kata

berkias atau secara berteka-teki. Pantun dapat juga digunakan oleh anak-anak bermain-

main. Bagi orang muda, pantun sering dilantunkan untuk bersuka ria dan bercinta,

sedangkan bagi orang tua untuk memberi nasihat dan petuah, menyindir atau memuji.

Untuk lebih jelasnya, coba Kamu perhatikan contoh pantun berikut ini!

a. Pulau Pandan jauh di tengah

di balik Pulau Angsa Dua

Hancur badan dikandung tanah

Budi baik terkenang jua

b. Bila ada jarum yang patah

jangan disimpan di dalam peti

Bila ada kata yang salah

jangan disimpan di dalam hati

Dari kedua contoh pantun tersebut, dapatkah Kamu menyebutkan ciri-ciri pantun? Bila

Kamu memperhatikan jumlah baris pada setiap bait pantun, pasti Kamu dapat

menjawab dengan tepat. Setiap bait pantun terdiri dari 4 larik atau 4 baris kalimat.

Untuk menentukan ciri yang kedua, coba kamu hitung jumlah suku kata pada setiap

bait pantun tersebut. Bagaimana hasil pekerjaanmu? Pasti jawabanmu sama persis

dengan jawaban dalam modul ini, sebagai berikut:

Page 119: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

127

1. larik 1 terdiri dari 9 suku kata

2. larik 2 terdiri dari 9 suku kata

3. larik 3 terdiri dari 9 suku kata

4. larik 4 terdiri dari 9 suku kata

Kemudian, coba Kamu tentukan jumlah suku kata pada pantun yang kedua!

Bagaimana jawabanmu?

Jika Kamu melihat jumlah keempat baris pada setiap pantun, baris itu sebenarnya

terdiri dari dua bagian, yaitu dua baris yang pertama dan dua baris berikutnya. Disebut

apa dua baris tersebut? Tentu saja Kamu akan menjawab bahwa dua baris pertama

disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi sampiran yang merupakan

kiasan yang berguna.

Untuk menetapkan irama atau sajak-sajaknya pada baris-baris berikutnya, Kamu dapat

juga melihat ciri-ciri pantun dari sastra atau sajak yang terdapat dalam pantun tersebut,

yang dimaksud dengan irama adalah persamaan bunyi. Pada umumnya terdapat sajak

akhir. Coba simak contoh berikut ini!

c. Asam pauh dari seberang

tumbuhnya dekat tepi tebat

Badan jauh di rantau orang

sakit siapa akan mengobat

Jika kamu perhatikan pantun tersebut, sajak (persamaan bunyi) terdapat pada baris

pertama dan ketiga, yaitu seberang dan orang, sedangkan baris kedua dan keempat

berbunyi tebat dan mengobat. Sajak seperti itu disebut sajak silang. Dapatkah

Kamu menuliskan sajak tersebut? Tentu Kamu bisa. Rumus sajak pada pantun

adalah abab.

Dari contoh dan penjelasan tentang ciri-ciri pantun tersebut, cobalah sekarang

Kamu berlatih untuk menentukan ciri-ciri pantun berikut ini!

d. Biduk kecil biduk bercadik

telah bertolak dari pangkalan

Kalau berkenan di hati adik

bolehkah kakak datang berkenalan

Jika Kamu mengalami kesulitan menentukan ciri-ciri pantun tersebut, diskusikan

dengan teman-temanmu. Boleh juga Kamu minta penjelasan pada gurumu.

Bagaimana jawabanmu? Tentu Kamu akan menjawab serupa dengan jawaban modul

ini. Pertama, jumlah baris dalam satu bait terdiri dari 4 baris kalimat. Kedua, baris

pertama dan kedua merupakan sampiran. Pada kedua baris tersebut, seakan- akan

dibawa ke pelabuhan. Di tempat itu terdapat sebuah biduk (perahu) kecil yang bertolak

dari pelabuhan. Ketiga, pada baris yang ketiga dan keempat persoalan berpindah

kepada hati adik yang bila berkenan kakak datang berkenalan. Keempat, sajak

akhir pada baris pertama dan ketiga berbunyi sama, yaitu bercadik dan adik. Pada baris

Page 120: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

128

kedua dan keempat berbunyi pangkalan dan berkenalan yang kelima jumlah suku kata

pada baris pertama berjumlah 9, baris kedua berjumlah 10 suku, baris ketiga berjumlah

10 suku kata, dan yang keempat 11 suku kata.

Dari uraian, contoh, dan hasil latihanmu tersebut Kamu dapat membuat kesimpulan

ciri-ciri pantun sebagai berikut.

a. Tiap bait terdiri dari 4 baris kalimat

b. Dua baris bagian atas disebut sampiran

c. Dua baris bagian berikutnya disebut isi

d. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

e. Isinya merupakan curahan segala perasaan

Kalau uraian materi sudah Kamu kuasai, lanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan

tugas 1. Akan tetapi, sebelum itu bacalah kosakata rangkuman berikut ini.

Kosakata biduk = perahu kecil yang dipakai untuk menangkap ikan

bercadik = perahu yang dipasang bambu atau kayu di kiri kanan berupa sayap

sebagai alat pengatur keseimbangan

bertolak = berangkat berlayar

pangkalan = tempat kapal atau perahu berlabuh

sampiran = baris pertama dan kedua yang terdapat dalam pantun

silang = bersisihan

Rangkuman

1. Pantun merupakan bentuk puisi lama dan menjadi milik asli bangsa Indonesia

2. Pantun terdapat dalam kalangan masyarakat Indonesia seperti Aceh, Minangkabau,

Sunda, Jawa dan sebagainya.

3. Ciri-ciri pantun

a. Tiap bait terdiri dari empat baris kalimat

b. Dua baris bagian pertama disebut sampiran

c. Dua baris bagian berikutnya disebut isi

d. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

e. Memiliki rima silang atau abab

f. Isinya merupakan segala curahan perasaan

6. Tugas 1

Sebagai bentuk puisi lama, pantun mempunyai ciri-ciri tertentu. Untuk dapat

menyebutkan ciri-ciri sebuah pantun, bacalah pantun berikut ini! Kemudian, tentukan

ciri-ciri pantun tersebut dengan tepat!

Page 121: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

129

Buah semangka manis rasanya

Dapat dimakan setiap hari

Kami pelajar SLTP Terbuka

Dapat belajar secara mandiri

Kerjakanlah tugas ini dalam buku latihanmu!

Kegiatan 2 : Pengungkapan Isi Pantun 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan dongeng

2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mengungkapkan isi pantun.

4. Materi Pokok Isi Pantun.

5. Uraian Materi

Pada kegiatan yang pertama, Kamu sudah mempelajari ciri-ciri pantun. Sekarang,

Kamu akan belajar cara mengungkapkan isi pantun. Sebagai langkah awal, cobalah

Kamu baca pantun berikut ini.

Langkah berikutnya, Kamu mencoba

untuk menganalisis pantun itu mulai

baris atau larik yang pertama sampai

yang keempat. Baris yang pertama dan

kedua merupakan sampiran. Sampiran

ini berisi gambaran keadaan objek

yang ada di sekitar seorang penggubah.

Suaranya menggambarkan sebuah

ajakan bagi yang ingin berolah raga,

supaya pergi ke tanah lapang.

Sampiran ini dibuat untuk menyiapkan

bunyi sajak dan irama untuk

mewujudkan maksud pantun,

sedangkan isi pantun yang

sesungguhnya terdapat pada baris ketiga dan keempat. Kedua baris tersebut

merupakan pengungkapan hati seseorang yang selalu merana karena ingat keluarga

yang berada di tanah seberang. Kedua baris inilah yang merupakan bagian inti yang

terpenting dari sebuah pantun. Itulah sebabnya kedua baris tersebut disebut isi pantun.

Kalau mau berolah raga

Pergilah segera ke tanah lapang

Merana hatiku senantiasa

Ingat keluarga di tanah seberang

Page 122: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

130

Untuk meningkatkan daya apresiasi atau penilaian terhadap pantun, coba Kamu baca

pantun berikut ini!

Apakah maksud isi pantun tersebut? Tentu Kamu segera dapat menjawabnya bahwa

pada sampiran menggambarkan keindahan seekor kumbang yang dibawa pulang oleh

seekor itik pada petang hari, sedangkan isi pantun menggambarkan kegembiraan hati

seorang anak ketika melihat ibunya sudah datang dari bepergian.

Tingkatkan keterampilanmu untuk mengungkapkan isi pantun berikut ini:

Karena apa binasa pandan

Kalau tidak karena paku

Karena apa binasa badan

Kalau tidak karena laku

Nah, dapatkah Kamu mengungkapkan isi pantun tersebut? Jawabnya mudah sekali.

Sampiran pada pantun tersebut menggambarkan tentang pohon atau tumbuhan pandan

yang binasa atau mati karena paku. Isi pantun yang sesungguhnya merupakan sebuah

nasihat bahwa badan seseorang dapat binasa karena tingkah laku atau perbuatannya

sendiri.

Apabila Kamu sudah menguasai contoh dan penjelasan tentang pengungkapan isi

pantun, Kamu dapat melanjutkan kegiatanmu untuk mengerjakan latihan berikut ini.

Tentukan isi setiap pantun berikut ini!

Untuk menentukan isi pantun tersebut, Kamu boleh berdiskusi dengan teman-

temanmu. Mungkin cara pengungkapan temanmu berbeda dengan pengungkapan

dirimu. Hal itu tidak menjadi masalah. Yang penting, pengungkapan isi pantun itu

Elok rupanya kumbang jati

Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

a. Bila malam telah tiba

Dapat bermimpi di saat tidur

Dalam meraih cita-cita

Maju terus pantang mundur b. Pekerjaan selesai sudah

Wajah berseri penuh ceria

Bila bicara peliharalah lidah

Tidak terjadi saling sengketa c. Jalan-jalan ke Surabaya

Bawalah gelas dengan piring

Bila adinda bersedia

Ingin kanda duduk bersanding

Page 123: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

131

sesuai dengan maksudnya. Kamu dapat saja mengungkapkan isi pantun tersebut seperti

uraian di bawah ini. 1. Pantun yang pertama, sampiran menggambarkan suasana di malam hari. Seseorang

dapat bermimpi pada saat ia tidur. Isi pantun tersebut merupakan suatu nasihat agar

dalam meraih cita-cita harus maju terus, tidak boleh mundur.

2. Pantun yang kedua, sampiran menggambarkan seseorang yang sudah selesai

melakukan pekerjaan sehingga wajahnya berseri-seri karena gembira. Isi pantun

memberi gambaran adanya suatu nasihat dalam pergaulan. Hendaknya kita selalu

berhati-hati dalam berbicara supaya tidak terjadi perselisihan dengan sesama

teman.

3. Pantun yang ketiga, sampiran menggambarkan tentang seseorang yang jalan ke

Surabaya dengan membawa gelas dan piring. Isi pantun tersebut menggambarkan

seorang muda yang menyatakan keinginannya untuk duduk bersanding dengan

seorang wanita.

Dengan adanya contoh, uraian, dan latihan yang telah Kamu kerjakan, tentu semakin

mempermudah Kamu untuk menguasai materi mengungkapkan isi pantun. Lanjutkan

kegiatanmu untuk mengerjakan tugas berikut ini. Untuk memudahkan pekerjaanmu,

jangan lupa bacalah daftar kosakata dan rangkuman.

Kosakata

besar hati = gembira

binasa = rusak sama sekali

laku = perbuatan

kemumu = talas yang daun dan batangnya dapat digulai, tidak gatal

menganalisis = menguraikan karya sastra atas unsur-unsurnya

paya = rawa

punai = sejenis burung

selaranya = daun yang telah tua

senantiasa = selalu

Rangkuman

1. Langkah-langkah untuk mengungkapkan isi pantun

2. Membaca pantun secara keseluruhan

3. Menganalisis pantun tersebut mulai dari baris atau larik yang pertama sampai baris

atau larik yang keempat

4. Mengungkapkan suasana yang tertulis dalam sampiran

5. Mengungkapkan isi pantun yang sesungguhnya

Page 124: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

132

6. Tugas 2

Setiap pantun dapat diungkapkan isinya. Tugasmu adalah mengungkapkan isi pantun

berikut ini. 1. Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selaranya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya

2. Dari mana punai melayang

Dari paya turun ke kali

Dari mana kasih sayang

Dari mata turun ke hati

3. Gelas indah berukir sebelah

Diisi tinta berwarna merah

Jelas sudah pokok masalah

Mengapa kita harus berbantah Kerjakan ketiga tugas tersebut dalam buku latihanmu!

Kegiatan 3 : Jenis Pantun Berdasarkan Isinya 1. Standar Kompetensi

Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengetahuan melalui pantun dan dongeng

yang sesuai dengan syarat pantun

2. Kompetensi Dasar Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan jenis pantun berdasarkan isinya.

4. Materi Pokok

Jenis Pantun Berdasarkan Isinya.

5. Uraian Materi

Dalam kehidupan sehari-hari pantun dapat digunakan oleh anak-anak dan para remaja

untuk mencurahkan segala perasaan, baik rasa suka, duka, cinta, dan sebagainya.

Supaya lebih jelas, cobalah Kamu baca contoh pantun berikut ini.

1. Di langit penuh bintang

Warnanya kuning berkilauan

Anak-anak bermain riang

Menyambut Hari Raya Lebaran

Page 125: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

133

2. Kayu pangkal bertimbal jalan

Turun angin patahkan dahan

Ibu meninggal bapa berjalan

Ke mana untung diserahkan

Untuk dapat menentukan jenis pantun berdasarkan isinya, cobalah Kamu berusaha

mengungkapkan isi pantun tersebut. Setelah Kamu dapat mengungkapkannya, Kamu

akan dapat menentukan jenisnya. Dapatkah Kamu mengungkapkan isi pantun yang

pertama? Tentu saja Kamu dapat segera menjawabnya. Isi pantun tersebut

mengungkapkan perasaan anak-anak yang merasa gembira. Kamu pun pada saat itu

tentu akan merasa gembira. Pada hari Lebaran, biasanya orang akan memakai baju dan

sepatu baru. Di rumah banyak tersedia beraneka ragam kue dan lauk pauk yang lezat.

Suasana seperti itulah yang membuat anak-anak merasa riang gembira.

Bagaimana dengan pantun yang kedua? Isinya mengungkapkan perasaan seorang anak

yang sedang bersedih karena ibu yang sangat dicintainya meninggal. Bapaknya pergi

meninggalkan anak itu seorang diri. Ke mana ia akan menggantungkan nasibnya.

Nah, itulah gambaran tentang kehidupan anak-anak yang diwujudkan dalam pantun

yang bersifat gembira dan sedih.

Dari contoh dan uraian tentang isi pantun, dapatkah Kamu menyimpulkan jenis tiap-

tiap pantun tersebut? Tentu Kamu dapat menjawabnya. Kedua pantun tersebut

merupakan pantun anak-anak. Contoh yang pertama merupakan pantun suka cita,

sedang yang kedua pantun berduka cita. Lanjutkan kegiatanmu untuk membaca

bermacam-macam pantun berikut ini!

1. Bukan kacang sembarang kacang

Kacang melilit di kayu mati

Bukan datang sembarang datang

Datang melilit si jantung hati

2. Segala pandan yang kita kerat

Kerat diikat dan diregang

Segala apa yang aku buat

Untuk adik kasihku seorang

3. Kalau ada sumur di ladang

Boleh kita menumpang mandi

Kalau ada umur panjang

Tentu kita berjumpa lagi

4. Panjanglah rumput di pematang

Di sabit orang Inderagiri

Di sana panas sampai petang

Kiranya hujan tengah hari

Page 126: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

134

Cobalah Kamu berusaha untuk mengungkapkan isi pantun yang pertama. Apakah

isinya? Cobalah bandingkan jawabanmu dengan penjelasan berikut ini!

Pada contoh pantun yang pertama, isinya mengungkapkan seorang anak muda yang

ingin berkenalan dengan seseorang. Mungkin anak muda tersebut mengagumi, tertarik,

dan bahkan mungkin terpesona dengan seseorang. Karena itulah anak muda tersebut

mengungkapkan maksudnya ingin berkenalan dengan seseorang yang dikaguminya.

Nah, tentunya Kamu dapat menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan pantun

perkenalan.

Lanjutkan kegiatanmu untuk mengungkapkan isi pantun yang kedua. Bagaimana

jawabanmu? Setelah pemuda berkenalan, timbullah perasaan jatuh cinta. Perasaan ini

dapat diungkapkan dengan pantun seperti contoh pada pantun berkasih-kasihan. Isi

pantun itu menggambarkan seorang pemuda yang sedang jatuh cinta pada seorang

kekasih. Pemuda tersebut melakukan segala sesuatu untuk orang yang dikasihinya.

Begitulah perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta.

Dari isi pantun tersebut, Kamu dapat menyimpulkan bahwa pantun tersebut merupakan

pantun berkasih-kasihan.

Bagaimana dengan pantun yang ketiga dan keempat?

Pada contoh pantun yang ketiga, isinya menggambarkan adanya perpisahan. Namun

ada pula suatu harapan untuk dapat berjumpa lagi bila ada umur panjang. Pantun yang

keempat menggambarkan adanya suatu kekecewaan. Mengharapkan hari akan tetap

panas sampai petang, tiba-tiba turun hujan di tengah hari.

Kamu sudah dapat menyimpulkan jenis pantun tersebut. Pantun yang keempat disebut

pantun perceraian, sedangkan pantun yang ketiga disebut pantun beriba hati. Di

samping keempat pantun tersebut, masih ada contoh yang lain, misalnya:

5. Singkarak kotanya tinggi

Asam pauh dari seberang

Awak menangis seorang diri

Mengenang nasib di rantau orang

6. Buah pinang buah belimbing

Ketiga dengan buah mangga

Punya kawan berbibir sumbing

Biar marah tertawa juga

Cobalah, Kamu ungkapkan isi kedua pantun tersebut. Bagaimana jawabanmu? Pantun

yang kelima, menggambarkan kisah seorang anak muda yang menangis seorang diri. Ia

memikirkan nasibnya yang jauh dari keluarganya karena ia pergi merantau. Pantun

yang keenam, isinya menggambarkan suatu hal yang bersifat jenaka atau lucu.

Dari uraian dan contoh-contoh tersebut, Kamu sudah dapat menentukan jenis pantun

berdasarkan isinya. Simak uraian berikut ini!

Page 127: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

135

1. Pantun anak-anak :

a. pantun bersuka cita

b. pantun berduka cita

c. Pantun Muda/remaja

d. pantun perkenalan

e. pantun berkasih-kasihan

f. pantun perceraian

g. pantun beriba hati

h. pantun nasihat

i. pantun jenaka

Setelah Kamu memahami contoh dan penjelasan tentang pantun anak-anak dan pantun

anak muda, cobalah Kamu berlatih untuk menentukan jenis pantun berikut ini

berdasarkan isinya!

1. Dibawa itik pulang petang

Dapat di rumput bilang-bilang

Melihat ibu sudah datang

Hari cemas menjadi hilang

2. Anak nelayan menangkap pari

Sampannya karam terbentur karang

Sungguh malang nasibku ini

Ayah pergi ibu berpulang

3. Burung merpati burung kayangan

Terbang tinggi di angkasa

Bunga melati dalam jambangan

Bolehkah kumbang hinggap di sana

4. Dari jauh kapalpun datang

Berlabuh dekat pulau pandan

Dari jauh kakanda datang

Rasa semangat pulang ke badan

5. Hari ini ladang dicangkul

Esok benih baru disemai

Malam ini kita berkumpul

Esok lusa kita bercerai

6. Makan semangka berulam manggis

Enak dimakan dalam perahu

Di luar gelak di dalam tangis

Hanya Tuhan yang Maha Tahu

Page 128: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

136

7. Ke ladang pergi ke gurun

Aur duri melingkar kota

Hari petang matahari turun

Dagang berurai air mata

8. Anak rusa di rumpun salak

Patah tanduknya ditimpa genta

Riuh kerbau bergelak-gelak

Melihat beruk berkaca mata

Bila Kamu mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu. Nah sekarang

cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban modul ini.

1. pantun anak yang bersifat gembira

2. pantun anak yang bersifat sedih

3. pantun berkenalan

4. pantun berkasih-kasihan

5. pantun perceraian

6. pantun beriba hati

7. pantun nasib

8. pantun jenaka

Lanjutkan kegiatanmu untuk mempelajari pantun orang tua. Pantun ini dipakai di

kalangan orang yang sudah berumur. Kehidupan para orang tua pada umumnya selalu

erat dengan kehidupan keagamaan, adat istiadat, dan nasihat. Sebagai contoh, coba

Kamu baca dan resapi isi pantun berikut ini.

1. Pantun keagamaan

Asam kandis asam gelugur

Kedua asam riang-riang

Menangis badan di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang

Mengapa isi pantun tersebut termasuk pantun keagamaan? Kamu dapat menjawab

dengan membaca dan memahami baris atau larik yang keempat. Kalimatnya

berbunyi "teringat badan tidak sembahyang". Sembahyang merupakan suatu

kewajiban bagi umat beragama. Isi pantun itu mengingatkan kepada kita untuk

selalu menjalankan sesuatu dengan agama yang kita anut. Apakah yang terjadi bila

seseorang lupa melakukan kewajibannya? Ia akan menyesal di kemudian hari.

Page 129: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

137

2. Pantun nasihat

Pergi berperang memakai sangkur

Membawa pisau dalam kantung

Jadilah anak yang bersikap jujur

Nasibmu akan selalu beruntung

Pantun tersebut merupakan pantun nasihat. Apa alasannya? Kamu tentu dapat

menjawabnya. Isi pantun tersebut memberikan nasihat kepada anak-anak agar

mempunyai sikap jujur. Dengan kejujuran nasib seseorang akan selalu beruntung.

3. Pantun adat istiadat

Jika diantang tiga gantang

Akan disukai tiga sukat

Jika direntang akan panjang

Baik dipintal supaya singkat

Pantun tersebut merupakan pantun adat. Apa maksudnya? Pantun tersebut

menggambarkan suasana yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Jika

ada masalah kemudian diperbesar, masalah itu akan menjadi panjang. Namun jika

masalah itu dipecahkan bersama segalanya akan menjadi singkat, tidak akan

menimbulkan selisih paham atau sengketa.

Dari contoh-contoh tersebut, cobalah Kamu berlatih untuk menentukan jenis pantun

berikut ini!

1 Buah pepaya manis rasanya

Pohon tinggi buahnya lebat

Kalau anda berbuat dosa

Hendaknya segera bertobat

2. Kulit lembut celupkan semak

Mari dibuat tapak kasut

Hari dibuat janganlah tamak

Kalau mati tidak mengikut

3. Anak buaya tarik ke jala

Semangka tua di celah batu

Adat budaya biar berbeda

Tetapi kita bersatu padu

Page 130: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

138

Nah, bagaimana jawabanmu? Cocokkan dengan jawaban pada modul ini, yaitu: 1. pantun agama

2. pantun adat istiadat

3. pantun nasihat

Apabila kamu sudah menguasai materi tersebut secara keseluruhan, lanjutkan

kegiatanmu untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Namun, sebelumnya bacalah

kosakata dari rangkuman berikut ini.

Kosakata berurai = bercerai berai

beriba hati = menimbulkan rasa belas kasihan

gantang = takaran

genta = lonceng besar

jambangan = tempat menaruh bunga

semai = menanam atau menabur benih berupa biji-bijian

jenaka = membangkitkan tawa, lucu, kocak

jantung hati = kekasih yang tercinta

kerat = potong, iris

tamak = serakah

Rangkuman 1. Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Pantun anak-anak

b. yang bersifat gembira

c. yang bersifat sedih

4. Pantun anak muda

a. pantun berkenalan

b. pantun berkasih-kasihan

c. pantun perceraian

d. pantun beriba hati

e. pantun nasib

f. pantun jenaka

5. Pantun orang tua

a. pantun keagamaan

b. pantun nasihat

c. pantun adat istiadat

Page 131: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

139

6. Tugas 3

1. Jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isi dan lingkungan masyarakat

pemakainya. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah menentukan jenis pantun

berikut ini berdasarkan isinya! a. Burung pipit bernyanyi merdu

Hinggap di dahan pohon rindang

Lincah nian gadis cilik itu

Bersama kami berdendang riang

b. Dari kota Bandung ke Baturaja

Jangan lupa membawa melon

Adik duduk bermuram durja

Karena tidak mendapat balon

c. Pesawat terbang bertolak dari pangkalan

Hendak menuju kota Surabaya

Kalau boleh kita kenalan

Baju merah siapa namanya

d. Ambil puan dari merninda

Pandan di Jawa saya rebahkan

Jika tuan berkenan bawa adinda

Badan dan agama saya serahkan

e. Dari Jakarta menuju Pati

Naik kereta pergi bersama

Hendaklah dinda sabar menanti

Kanda berlayar tidak kan lama

f. Gunung tinggi diliputi awan

Berteduh langit malam dan siang

Terdengar kampung memanggil bulan

rasakan hancur tulang belakang

g. Tidak salah bunga lembayung

Salahnya pandan menderita

Tidak salah Bunda mengandung

Salahnya badan buruk pinta

h. Daun bayam penyulan nasi

Buah pisang rimbang jadi pelengkap

Semenjak ayam jadi polisi

Banyak musang masuk perangkap

Page 132: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

140

i. jalan-jalan ke kota Semarang

Jangan lupa bawa bunga melati

Kalau anda rajin sembahyang

Hidup senang di akhirat nanti

j. Gajah Mada perwira perkasa

Rela berjuang tanpa upeti

Segala kerja haruslah diperiksa

Supaya tidak kesal hati

2. Tulislah sebuah pantun jenaka!

Page 133: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

141

C. PENUTUP

Kamu sudah mempelajari bentuk puisi yaitu "Pantun". Pantun adalah sebuah puisi lama

yang mencerminkan kehidupan masyarakat lama. Melalui pantun inilah masyarakat lama,

baik anak-anak, kaum muda, maupun para orang tua dapat mengungkapkan segala

perasaannya.

Melalui modul ini, Kamu dapat mengetahui ciri-ciri dan mengungkapkan isi pantun.

Bahkan, Kamu dapat menentukan jenis pantun yang telah Kamu pelajari. Nah jika tugas-

tugas sudah Kamu kerjakan, cocokkanlah dengan kunci tugas. Ada kesalahan, jangan

bersedih, perbaikilah. Kemudian siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul ini.

Semoga hasil tes tersebut memuaskan sehingga Kamu dapat melanjutkan mempelajari

modul berikutnya tentang tarian daerah.

Selamat belajar!

Page 134: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

142

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris

b. Dua baris pertama merupakan sampiran

c. Baris berikutnya merupakan isi

d. Rumus sajaknya abab atau sajak silang

Tugas 2 a. Isinya merupakan nasihat bagi orang-orang yang memiliki banyak ilmu, tetapi jika

tidak sembahyang tidak ada gunanya.

b. Isinya menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Kasih sayang yang ia miliki

diawali dari mata yang saling pandang. Kemudian dari pandangan itu berlanjut ke

dalam hati.

c. Isinya merupakan suatu teguran pada masyarakat luas bahwa jika terjadi suatu

permasalahan tidak perlu bertengkar.

Tugas 3 1. a. pantun anak bersuka ria

b. pantun anak yang bersifat sedih

c. pantun berkenalan

d. pantun berkasih-kasihan

e. pantun beriba hati

f. pantun adat

g. pantun jenaka

h. pantun agama

i. pantun nasihat

2. Contoh

Jalan-jalan ke kota Banjarsari

Terasa nyaman naik bus Hiba

Melihat adik lincah menari

Hati senang ikut tertawa

Page 135: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 1

143

KEPUSTAKAAN

Akhdiah, Sabarti et al. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga..

Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. materi Pokok Menulis II. Jakarta: Karunia U.T.

Anipudin, dkk. 2005. Cermat Bahasa Indonesia 1. Solo: Tiga Serangkai.

Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud. 1983,

Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.

Chamid, Amansyah. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari.

Gelombang Datang Dinihari. Jakarta:

Djupriyanto et al. Pelajaran Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: Kendang

Sari.

G. Arsyad, Maidar. 1986, Materi Pokok Kesusastraan I. Jakarta: Karunia U.T.

HS. L. Murbandono. 2003. Puisi Rakyat Merdeka. Jakarta: Grasindo.

Ismi, Afiah. 2004. Guruku Matahari Bangsaku. Jakarta: Balai Pustaka.

Kompas Harian Umum Jakarta 21 Januari 2007.

Nurhadi, dkk. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Seputar Indonesia Harian Umum Jakarta 28 Januari 2007

Sudarso. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia.

Sumantri. Maman et al. Pedoman Surat Menyurat. Jakarta: Gramedia.

Sumardjo, Yacob, dan Saini K.M. 1986, Memahami Kesusastraan. Bandung : Alumni.

Sumarti, Dkk. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pusbinbangsa.

Supriyati, dkk. 2005. Cakap dan Aktif Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Empat Sekawan

Sejahtera.

Tampubolon, O. P. 1990. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa

Tarigan, H.G. 1990. Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa

Tarigan. Djago. 1982. Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa.

Tarigan. H. G. 1986. Pengantar Semantik. Bandung: Angkasa

Team Penggagas Kreasi: MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kodya Jakarta Utara.

2004. Antologi Puisi. Jakarta: Tunas Melati.