Bahana Edisi Agus2010

16
1 Edisi Agustus 2010 Bahana Mahasiswa cmyk Terbit 16Halaman No.259 Tahun XXVII Edisi Agustus 2010 Rebut HADIAH Periode 6 Bulan Pertama: 1 Grand Prize @ 1 Milyar 19 Pemenang (1 untuk tiap cabang) @ 50 Juta 10 Pemenang @ 20 Juta 20 Pemenang @ 10 Juta 30 Pemenang @ 5 Juta 500 Pemenang @ 1 Juta Diundi September 2010 Segera buka rekening dan tingkatkan saldo siapa tahu Anda jadi MILYARDER Hooreeeeee..... SAYA Jadi Milyarder Baru...!

description

Bahana Edisi Agus 2010

Transcript of Bahana Edisi Agus2010

Page 1: Bahana Edisi Agus2010

1

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

cmyk

Terbit 16Halaman No.259 Tahun XXVII Edisi Agustus 2010

Rebut HADIAHPeriode 6 Bulan Pertama:1 Grand Prize @ 1 Milyar19 Pemenang (1 untuk tiap cabang) @ 50 Juta10 Pemenang @ 20 Juta20 Pemenang @ 10 Juta30 Pemenang @ 5 Juta500 Pemenang @ 1 Juta

Diundi September 2010Segera buka rekening

dan tingkatkan saldosiapa tahu Anda jadi MILYARDER

Hooreeeeee.....SAYA Jadi Milyarder

Baru...!

Page 2: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 2

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

email: [email protected] facebook: bahana mahasiswa

Redaksi menerima tulisan, asalsesuai dengan misi pers mahasis-wa. Tulisan berupa naskah asli,

karya orisinil, belum pernahdipublikasikan di media massamanapun, dan diketik rapi dua

spasi. Redaksi berhak melakukanpenyuntingan sepanjang tidakmengubah hakikat dan maknatulisan. Bagi tulisan yang tidak

dimuat akan menjadi milik redaksi

2

STT: Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No.1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN:0215 -7667Penerbit: Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa UR. Penasehat: Prof. Dr. Ashaluddin Jalil,M.S (Rektor Universitas Riau). Drs. Rahmat, MT (Pembantu Rektor III Universitas Riau). PemimpinUmum: Made Ali Pemimpin Redaksi: Aang Ananda Suherman Pemimpin Perusahaan: Lovina

Bendahara Umum: Lovina Sekretaris Umum: Lovina Litbang: Ari Mashuri MS RedakturPelaksana/Redaktur: Lovina Reporter:Erliana Fotografer: Ari Mashuri MS Artistik/Lay Out/

Ilustrator: Ari Mashuri MS Perpustakaan, Dokumentasi: Erliana Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan: Kampus Universitas Riau Jl. Pattimura No.9 Pekanbaru 28131 Telp.(0761) 47577 Fax (0761)36078. Dicetak pada: PT. Riau Pos Graindo Pekanbaru. Isi di luar tanggung jawab percetakan.

Sekapur Sirih

Edisi Agustus 2010

Kritik KukertaTerima kasih atas kesempatan yang

diberikan. Saya ingin mengkritik soal KuliahKerja Nyata (Kukerta). Saya menilaiLembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)kurang profesional dalam mengelolaKukerta. Seperti soal pembagiankelompok, ada yang satu kelompok hanya5 orang, tapi ada juga yang sampai 12 or-ang. Di samping itu, penyebaran dosenpembimbing lapangan juga tidak strategis.Satu lagi soal dana pembinaan. Kami tidakdiberi uang pembinaan, sedangkanmahasiswa KKN tematik yang join denganUniversitas Andalas diberi dana pembinaanRp 200 ribu per orang. Mengapa bisabegitu? Mohon penjelasannya. Terimakasih.

RasyiKetua Hima PSIK UR

Saya mahasiswa Fakultas Pertanian Uni-versitas Riau. Belakangan saya sering lihattim ESSU (Engineering Service and Secu-rity Unit) mengangkut kayu dari tempatnya.Bahkan hampir setiap hari. Pohon-pohonakasia yang ada pun sudah mulai dirambah.Saya ingin bertanya, untuk apa kayu-kayuitu dibawa? Apakah ingin diolah? Ataudijual? Kalau diolah jadi apa? Kalau dijualdananya dikemanakan? Mohon penjelasandari pihak ESSU. Terima kasih.

M. Syahlan DaulayMahasiswa Agroteknologi

Faperta ‘06

Dua Masalah Faperika Minta Penjelasan ESSUAssalamualaikum Wr. Wb

Saya prihatin melihat kondisi FakultasPerikanan tak lagi kondusif, terutama terkaitisu pemilihan ulang Dekan Faperika. Saya danteman-teman di kampus sangat merasakanperubahan sikap para dosen kita. Merekaterpisah jadi beberapa golongan. Masing-masing golongan punya pandangan sendiriatas kasus pemilihan dekan. Sudah seharusnyakita hilangkan kepentingan negatif yang bisamerusak hubungan baik antar dosen.

Soal KRS online. Ada yang jumlah SKSyang bisa diambilnya tak sesuai dengan jumlahSKS yang tertera di KHS-nya. Ada juga yangmengadu IPK yang tertera di KHS-nya 0,00.Namun rata-rata mereka mengeluhkan terlalusingkatnya batas waktu pengisian KRS online.Saya harap ini menjadi perhatian kita bersamadan bisa segera ditangani oleh pihakberkepentingan. Terima kasih.

Febri MayokaKetua BEM Faperika UR

REKTOR Universitas Riau (UR) terpilih, Prof.Ashaluddin Jalil, telah definitif. Setelah sekianbulan menunggu—sejak terpilih November2009. Ia dilantik Menteri Pendidikan Nasional,M. Nuh, Selasa (24/8) di Rektorat lantai empat.

Dengan setelan jas hitam rapi, dihadiriGubernur Riau, Ashaluddin tampak siapmembawa UR empat tahun ke depan. Segenapmasalah UR tentu sudah bergelayut dalampikiran sang rektor, program prioritas tentusudah disiapkan.

Sebelum semua itu berjalan, M. Nuh, lebihdahulu melemparkan permohonan. MenurutFirdaus LN, salah satu senat universitas,permohonan berarti harus dilaksanakan.Anggaplah ini sebuah kritikan.

Dalam sambutannya, M. Nuh mengatakan,“Mohon tingkatkan kualifikasi dan kompetensidosen. Bukan berarti pembangunan stadion,auditorium gak penting, itu perlu. Tapi yangjadi ruh universitas itu kualitas dosen. Dari datasaya jenjang pendidikan dosen S-3 di UR baru9,8 persen dari 1019 jumlah dosen. Idealnya 20persen jika ditilik dari prestasi UR peringkat ke-27 dari seluruh universitas di Indonesia,” kataM. Nuh.

Kedua, lanjut M. Nuh, tri dharmaperguruan tinggi diterjemahkan bukan semataakademik. Tapi ada penelitian dan pengabdianmasyarakat. “Coba evaluasi sudah sejauh manakontribusi dosen-dosen kita untuk masyarakat.”

Ketiga, dengan bertambah tingginya posisiUR, jangan semakin redup. “Ibarat lampu, dayaharus ditambah agar bisa diterima masyarakatluas,” kata M. Nuh.

Permohonan menteri ini harus kita cermatibersama. Rektor harus benar-benar membuatkebijakan yang prestisius. Anggaran untuksekolah dosen, sampai dana pengabdian mutlakdiperlukan. Namun, tiap dosen yang akandisekolahkan, harus lewat seleksi, dandiprioritaskan bagi dosen yang sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu dan setelah itusiap mengabdi ke masyarakat, bukan dosen yangnyari S-3 guna kenaikan pangkat.

Pengabdian pada masyarakat, seharusnyasudah jadi kewajiban tiap dosen. Mereka adalahruh universitas. Para dosen yang melakukanpenelitian harus berdampak langsung padakomunitas masyarakat terdekat. Dengan begitu,penelitiannya lebih dirasakan masyarakat.

Artinya, UR masih harus banyak berbenah.Pembangunan segi fisik adalah salah satuprestasi. Tapi, keseimbangan pembangunanfisik dan peningkatan kualitas akademik harusjadi tolak ukur menuju universitas riset yangtelah lama menggema. ***

BULAN Agustus paling dinanti. Di bulanini perayaan ulang tahun Propinsi Riau (9/8)dan ulang tahun Republik Indonesia (17/8).Dua hari jadi yang menjadi bukti eksistensiIndonesia, terutama Riau, sudah merdeka.Merdeka dari jajahan negara asing.

Bulan ini juga bertepatan dengan bulanRamadhan. Bulan penuh berkah, di mana

segala dosa diampuni dan segala amal ibadahdilipat gandakan pahalanya. Bulan ini pulayang paling dinanti kru BM. “Bakal banyakundangan buka puasa,” ujar Made Ali,Pimpinan Umum BM, saat awal masuk bulanRamadhan.

Benar adanya. Dua minggu terakhir, BMsudah menghadiri lebih dari sepuluh

BM Mengisi Ramadhanundangan buka bersama. Ada dari rektorat,lembaga-lembaga se-Unri, maupun instansidan relasi BM di luar kampus.

Kegiatan lain kami, mengisi acaraPerkenalan Kelembagaan Mahasiswa (PKM)yang diadakan BEM UR, Selasa (17/8).Semoga kita semua betul-betul mendapatberkah-Nya di bulan penuh berkah ini.

Pembaca setia, Laporan utama BM edisi Agustus ini

mengupas soal kualitas dosen UR. Ini berawaldari kritik Mendiknas, Muhammad Nuh, saatmelantik Rektor UR, 24 Agustus. Persoalanutamanya, masih minim dosen S-3 dandosen yang mengabdi ke masyarakat. Apakendalanya? Dan apa yang harus dilakukanAshaluddin untuk meningkatkan kualitasdosen ini?

Pada rubrik alumni, BM langsung turunke Selat Panjang menemui Tofikkurrahman,Wakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti. Iaalumni FKIP angkatan 1997. Ada pula hasilwawancara dengan Alberthiene Endah,penulis yang belakangan tenar karena menulissejumlah biografi ini tersaji di rubrik Bincang-bincang.

Tak lupa kami ucapkan selamat ataspelantikan Rektor UR, Ashaluddin Jalil beserta12 pejabat barunya. Semoga bisa menciptakanatmosfer akademik yang lebih baik di UR.Akhir kata, selamat membaca. ***

KENALKAN BAHANA--Aang, Pemimpin Redaksi Bahana Mahasiswa saat memperkenalkan Bahana kepadamahasiswa baru dalam acara penyambutan mahasiswa baru beberapa waktu lalu.

Foto: Ari BM

Menteri Menyoal Dosen

Kirimkan saran dan Kritik anda soalpermasalahan di UR ke

facebook: Bahana Mahasiswaemail:

[email protected]

Page 3: Bahana Edisi Agus2010

3

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana MahasiswaSempena

MENDATAR1. Lari (Ingg)3. Maaf6. Sedap; Lezat7. Bagian antara buku dan buku atau antara sendi dan sendi8. Lambang negara kita10. Lazim; Umum13. Empat16. Tayangan di salah satu stasiun tv yang pesertanya di tinggal di tempatangker untuk menangkap hal gaib18. Sapaan untuk orang yang diajak berbicara atau berkomunikasi20. Aren21. Bunyi yang nyaring dan panjang22. Jarum penyemat; Peniti

MENURUN1. Tualang-tulangan (tubuh, barang, rumah dsb)2. Dekat (Ingg)3. Dekat dan erat4. Tidak makan dan minum5. Tidak (Ingg)9. Abang (minang)11. Tulang rusuk12. Segala sesuatu yang diajarkan14. Penunjuk jalan; perintis jalan15. Curah17. Menyeka; Menyapu19. Universitas Riau

KIRIMKAN JAWABAN ANDA DENGAN MELAMPIRKAN KUPONmindA DAN FOTOCOPY KTM ANDA KE REDAKSI BAHANA

MAHASISWA JL.PATTIMURA NO.9 GEDUNG H KAMPUS UR GOBAH,KEC.SAIL, PEKANBARU, RIAU 28131

TELP. (0761) 47577 email: [email protected]: Bahana Mahasiswa

KUPONmindA

USMAN MANAN, Kepala Biro Admi-nistrasi Akademis dan Kemahasiswaan(BAAK) Universitas Riau diberi tugasmembacakan nama-nama pemuncak univer-sitas saat acara wisuda, Sabtu (24/7). Namapertama yang disebut Dumaria Siagian. Iamahasiswi Jurusan Matematika FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA) angkatan 2006. Ya, Duma—panggilan akrabnya—pemuncak tertinggiuniversitas. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)-nya 3,94. “Saya tak sangka bisa jadipemuncak.”

Skripsi Duma berjudul MenyelesaikanSistem Persamaan Linear Fuzzy Penuh denganPerkalian Silang (Cross Product) . Waktupengerjaannya 4 bulan. “Judul ini daripembimbing. Sebagian bahannya sudah ada,”akunya.

Meski begitu, tak berarti pengerjaannyamulus. Kendala utama, “Referensinyasedikit.” Namun ia tak putus asa. Seniornya,Yeni—kini sedang kuliah di Malaysia—bersedia membantu. “Saya berkomunikasilewat facebook saja.” Untuk pembimbing,Duma mengaku tak begitu sulit bertemu.“Biasanya jauh-jauh hari saya sudah buat janji.Kalau berhalangan, saya cari celah untukbertemu,” ujarnya membeberkan trikberjumpa pembimbing.

lll“Saya dulu tak suka matematika,” aku

alumni SMA Negeri 8 Pekanbaru ini. Ia mulaitertarik ketika ikut bimbingan belajar saat dudukdi kelas 3 SMA. “Kami sering diberi tugas olehmentor matematika. Dan saya selalu terlambatselesai dari teman-teman lain.”

Sejak itu, Duma sering mengerjakan soal-soal matematika di rumah. Ia jadi ketagihan.Ketika masuk kuliah, Duma pun memilihjalur Penelusuran Bibit Unggul Daerah(PBUD) bidang Matemarika FMIPA UR. Iaditerima.

Selama kuliah, Duma mengaku jarangbelajar di rumah. “Yang penting mengikutisetiap materi kuliah.” Trik lainnya, ketika adatugas kuliah, langsung dikerjakan. “Biasanyasaya selesaikan tugas di kampus.” Hal

Tak Tertarik Matematikaterpenting, menurut Duma, harusmenyenangi mata kuliahnya. “Kalausudah begitu, akan mudah memahamipelajaran.” Di samping itu, Duma jugasering membaca di pustaka JurusanMatematika. “Untuk tambahpengetahuan.”

Kini Duma telah bergelar sarjana.Hal pertama yang dilakukannyasetelah wisuda: mengajukanlamaran ke Cevron Pasifik Indone-sia. Sementara orang tua ingin iamelanjutkan pendidikan S-2 keInstitut Teknologi Bandung.“Kalau tak lulus di CPI, sayaingin jadi pengusaha.” ***

Kami sering diberitugas oleh mentormatematika. Dan

saya selalu terlambatselesai dari teman-

teman lain.”

Oleh Ahlul Fadli

Istim

ewa

DUA ORANG PEMENANG BERHAK MENDAPAT HADIAH DARI KAMI

Alumni MatematikaFMIPA UR ‘06

Pemuncak UniversitasWisuda Sarjana Ke-85

Dumaria Siagian

Page 4: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 4

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

4Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

KEDATANGAN Muhammad Nuh kerektorat Universitas Riau (UR), Selasa (24/8),menyedot perhatian UR. Dua jam sebelum Nuhinjakkan kaki di rektorat, para pejabat kampussudah berkerumun di lantai 4 rektorat.

Pukul 10.10, Nuh tiba. Ini kali kedua ia keUR. Kunjungan pertama awal Junuari lalu. Saatitu ia tengah sosialisasi program kerja.Kunjungan kali ini lebih istimewa, terutamabagi Ashaluddin Jalil. Sebab, hari itu, Nuhdatang khusus melantik Ashaluddin sebagairektor UR.

Begitu Nuh tiba, prosesi pelantikanlangsung dimulai. Pukul 10.28, Nuh mengambilsumpah jabatan. Ia lalu melantik Ashaluddin,dilanjutkan pengalungan kalung jabatanpertanda Ashaluddin resmi mengembanjabatan rektor empat tahun ke depan.

Nuh lalu memberi kata sambutan. Iamenyinggung siapa saja pendiri UniversitasRiau—Kaharuddin Nasution, Datuk WanAbdurahman, Soeman HS, dan Sutan Badriah.“Jangan sampai Rektor UR tak tahu pendiriuniversitasnya,” sindir Nuh diiringi gelak tawahadirin.

Pada kesempatan itu, Nuh beri pernyataansoal UR. Ia minta UR tingkatkan kualifikasi dankompetensi dosen. “Bukan berarti stadion atauauditorium tak penting, itu perlu. Tapi yangjadi ruh sebuah universitas terletak pada kualitasdosen,” ujarnya. Nuh memaparkan, dari 1019jumlah dosen UR, baru 9,8 persen bergelardoktor. “Idealnya 20 persen.”

Lalu soal pengabdian dosen ke masyarakat.“Tri dharma perguruan tinggi diterjemahkanbukan semata akademik, tapi ada penelitian danpengabdian masyarakat.” Menurutnya, dosenUR yang melakukan pengabdian masyarakatmasih minim. Terakhir, ia beri masukan agarUR jangan bertambah redup seiringpeningkatan posisinya.

lll

Data Badan Kerjasama dan Pengembangan(BKP) UR menyebutkan, tahun 2010, dari 1059jumlah dosen, 92 orang sedang kuliah S-3. “Inibaru data sementara. Dari FKIP banyak belummasuk,” ujar Anhar, Sekretaris BKP. Jadi sekitar8,6 persen dosen UR sedang kuliah S-3.Sementara jumlah dosen yang bergelar doktordi UR, 131 orang (12,3 persen).

Angka ini agak beda dengan yang disebutNuh. “Setahu saya memang sudah meningkat.Mungkin yang disampaikan Pak Menteri itu data2009,” kata Saryono, guru besar FMIPA.

Namun semua sepakat, angka itu tergolongkecil. Seperti kata Nuh, idealnya 20 persen. “Tapisaya optimis empat tahun ke depan bisatercapai,” lanjut Saryono. Firdaus LN, guru besarFKIP agak pesimis. “Harus betul-betul digesa.”Menurut kaca mata Usman Tang, guru besarFaperika, “Kalau dibanding universitas lainyang setara, gerak kita termasuk lambat.”

Ada beberapa penyebabnya. Usman Pato,guru besar Faperta menilai dosen itu sendirikurang motivasi. “Mengapa begitu? Rata-ratasudah berumur,” lanjut Syaiful Bahri, DekanFT. Dampaknya lagi, lanjut Syaiful, kalaupundisekolahkan, sebentar saja sudah pensiun.

Sinar Redup Ruh Universitas

2005 2006 2007 2008 2009

5

10

15

20

TAHUN

J U M

L A H

9

6

8

19

6

Penerapan Teknologi Tepat Guna oleh Dosen Tahun 2005-2009

Sumber: Lembaga Penelitian Universitas Riau

Oleh Lovina

Nuh minta kualitas dosen UR ditingkatkan. Dosen adalah ruhuniversitas. Ibarat lampu, dayanya harus ditambah. Ia benar.

Harusnya UR bisa lebih bersinar.

“Sedikit waktu mengabdi untuk universitas.”Penyebab lain, kata Usman Pato, dari segi

dana. “Beasiswa kurang.” Namun Adnan Kasry,guru besar Faperika memandang beasiswasudah banyak tersedia. “Masalahnya, mau tidakmereka meninggalkan keluarga.”

Bustari Hasan, guru besar dan dekanFaperika sepakat dengan Adnan. “Tapi lihat jugapenguasaan bahasa asingnya. Ini juga jadikendala.” Penyebab lain, menurut Bustari, adapada manajemen internal. “Harus ada perjanjian.Dosen yang direkrut, tiga tahun ke depan harussiap sekolah S-3.”

“Ya, perlu dilakukan perbaikan,” simpulSaryono menanggapi hal ini.

lll

Pengabdian dosen ke masyarakat juga jadisoal. Nuh menyatakan masih minim. “Untuk

Dosen URsaatmenghadiripelantikanrektor.Mereka ruhuniversitas,dituntuttingkatkankualitas.

Foto: Aang BM

Page 5: Bahana Edisi Agus2010

5

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

5Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

tahun 2010, ada 13 judul yang dapat dana Dikti,”lapor Zulkarnaini, Kepala Lembaga PengabdianMasyarakat (LPM). Usman Pato sepakat denganNuh. “Masih kurang. Ada beberapapenyebabnya.” Pertama, menurutnya, faktormalas. Faktor lain, dana penelitian kecil, tak tahuformat proposal yang baik, dan kum dari pusatuntuk pengabdian hanya berjumlah satu.

Dosen dan guru besar lain yang BM temuimenampik soal minim pengabdian masyarakat.“Tak semua bidang ilmu bisa diabdikan,” kataSyaiful. “Paling banyak pertanian dan perikanan,ada juga teknik kimia,” sambung Usman Tang.Firdaus LN punya alasan beda. “Sebetulnyabanyak dosen yang melakukan pengabdian, tapitak semua melapor. Itu yang harus dievaluasi.”

Zulkarnaini yang juga guru besar Faperikasepakat soal kum. “Dosen-dosen jadi berpikir,kumnya cuma satu aja sudah bisa naik pangkat.Ya udah, jadi malas.” Namun ia tak sepakat soalkecilnya dana pengabdian. Sumber dana, lanjutZulkarnaini, banyak. Ada dari DIPA, Dikti,KKN tematik, dan dana mandiri. “Tapipengelolaannya belum otonomi.”

Sementara untuk hasil penelitian yangdiabdikan ke masyarakat diakui Zulkarnainimasih kurang. “Penelitian untuk aplikasi masih25 persen, sedangkan penelitian untuk teori 75persen,” terang Usman Tang. Menurut UsmanPato, ini disebabkan kurang koordinasi antaraLPM dan Lembaga Penelitian (Lemlit). “Sudahbanyak universitas lain yang menyatukan LPMdan Lemlit jadi LPPM.” Penyebab lain, bagiUsman Pato, hasil penelitian yang diabdikan inibelum terdata dengan baik.

Adnan Kasry menegaskan perguruan tinggiharus bekerjasama dengan dunia industri. “Jadihasil penelitian lebih mudah mendapat tempatpengaplikasian.” Sedangkan Ali Yusri, DekanFISIP menilai harus ada perubahan mindset.“Lakukan penelitian skala regional.”

Saryono berpikiran beda. Baginya, harus jelasdulu tolak ukur pengabdiannya. “Kalau yangdimaksud pengabdian itu harus turun ke desadan terdata oleh lembaga, pasti akan minim.Tapi kalau pengabdiannya pada konteks orangyang memberikan ilmu buat masyarakat luas,saya rasa dosen kita lumayan banyak yang sudahmelakukannya.”

lll

Ada banyak alasan dosen belum lanjutkanpendidikan S-3. Mashur, dosen FKIP, terikattanggung jawab. “Saya harus ngurus UP2B.”Alasan sama dikemukakan Elmustian Rahman,juga dosen FKIP. “Keuangan tak ada masalah.Saya terkendala waktu, banyak yang harusdiselesaikan.” Ia bertanggung jawab membinaPusat Penelitian Kebudayaan danKemasyarakatan (P2KK).

Keduanya mengaku akan langsung lanjutsekolah bila tak menjabat lagi. “Sejak selesai S-2tahun 2000, saya mau langsung S-3. Tapi kalahsaing dapatkan beasiswa,” kata Mashur. Iabertekad kuliah keluar negeri. “Saya kan bidangBahasa Inggris, kalau dalam negeri rasanyakurang mantap.” Ia sempat tes beasiswa luarnegeri, tapi tak lolos. “Kalau keluar negeri, dosenkita banyak tak mampu. Toefl-nya tinggi. Tapidalam negeri juga banyak saingannya,” jelasnya.

Syafrinal, dosen Faperta, sudah lebih dulumelakukan apa yang diniatkan Mashur danElmustian. “Saya sudah lulus di Unpad.” Sejak18 tahun lalu, Syafrinal sudah selesai S-2. “Niatsaya lanjut sekolah selalu terkendala kesibukan.Awalnya mengelola ekstensi, lalu PD II, terakhirmemimpin universitas terbuka. Sekarang semuasudah lepas. Jadi bisa fokus lanjut sekolah,”terang Syafrinal.

Berbeda dengan mereka, Fifi Puspita, dosenFaperta terkendala soal keluarga. “Malas tidak,semangat kendor juga tidak. Buktinya sampaisekarang saya masih melakukan riset.” Iategaskan, ini murni soal keluarga. “Siapa yangmengurus anak kalau saya tetap ego kuliah S-3?Anak saya masih kecil.”

Fifi salah satu dosen yang paling seringmelakukan riset. Namanya kerap kali ‘nangkring’di Lemlit maupun LPM. Ia sering dapat bantuandana dari pemerintah. “Saya juga tak ngertimengapa minim dosen meneliti. Mungkinterkendala di persaingan mendapatkan dana,apalagi bila penelitian berwujud terapan,”duganya.

Ia meyakinkan, tak sulit dapat danapenelitian. Kuncinya, ujar Fifi, penelitian mudahdan murah diterapkan di masyarakat. “Kalaubisa bahan bakunya sudah tersedia dimasyarakat.”

lll

Pada dasarnya semua sepakat dengan kritik

Nuh. Semua mengakui jumlah dan kualitasdosen S-3 masih rendah dan dosen yangmengabdikan diri ke masyarakat masih minim.Bagi Ashaluddin, ini bukan soal dana.“Kebanyakan dosen enggan merantau ke daerahlain untuk menuntut ilmu. Mereka lebihmemilih berada di rumah daripada melanjutkanpendidikan ke jenjang S-3,” ujarnya. “Yang jelasS-3 ini harus digesa,” kata Usman Pato.

Untuk menggesanya, saran Syaiful Bahri,manajemen harus diperbaiki. “Buat direktoratkhusus di mana semua rektor dan dekan bisaberkumpul sehingga jalur koordinasi lebihmudah.”

Adnan Kasry berbeda pandangan. Baginya,untuk membenahi semua itu, rektor harus lebihberperan. “Jangan banyak keluar kota.Mengambil kebijakan jadi banyak tertunda.”Solusi lain dari Adnan, harus ada gerakan massalseluruh dosen, mahasiswa, dan pegawai untukberubah. Terakhir, ia sarankan benahi tradisi

ilmiah. “Dosen tak datang tepat waktu danpulang sesuka hatinya. Tiba di kampus tak tahuapa yang mau dikerjakan. Bagaimana maumeneliti?”

Saryono menyimpulkan, UR perlutingkatkan kualitas penelitian, terutamaberwujud pengabdian masyarakat. “Supayaatmosfer akademik lebih greget.”

lll

Nuh benar. UR harusnya lebih bersinarseiring prestasinya meraih peringkat 27 se-In-donesia versi webometrics. “Lampu 100 watt diketinggian 1 meter bisa menerangi areal tertentu.Jika ketinggian lampu dinaikkan, tentu areal yangditerangi semakin gelap. Bagaimana bisa kembaliterang? Daya lampu perlu ditambah. UR punharus begitu. Ibarat lampu, dayanya harusditambah agar bisa diterima masyarakat luas,”kata Nuh sebelum mengakhiri pidatonya saatpelantikan rektor. laang

Bukan berartistadion atauauditorium tak

penting, itu perlu.Tapi yang jadi ruhsebuah universitas

terletak padakualitas dosen.

Mereka lebihmemilih berada dirumah daripada

melanjutkanpendidikan kejenjang S-3.

Ashaluddin Jalil

Muhammad Nuh

Fakultas

FISIPFE

FMIPAFT

FapertaFaperika

FKFH

FKIP

S-3 (orang)

9163012193111

12

S-2 sedang StudiS-3 (orang)

8301715129010

Jumlah Dosen(orang)

961541621531161205428

176

Data Sementara Dosen S-3 Tahun 2010

Sumber: Badan Kerjasama dan Pengembangan Universitas Riau

Page 6: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 6

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

6Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

DOSEN ruh universitas. Kata itu sempatdilontarkan Menteri Pendidikan Nasional, M.Nuh dalam sambutan saat pelantikan RektorUniversitas Riau (UR), Selasa (24/8) lalu.

“Permohonan Menteri biasanya harusdilaksanakan,” kata Prof. Aras Mulyadi. Menterimemohon peningkatan kualitas dosen denganmemperbanyak dosen yang S-3, dan pengabdianpada masyarakat. Aras, Pembantu Rektor I (PRI) UR, membantu rektor di bidang akademik.Artinya, ia punya andil besar tingkatkan kualitasdosen UR.

Kamis (2/9), di ruangannya, Aras baru sajausai sholat zuhur. Ia duduk di kursi sambilmengecek setumpuk berkas di meja kerjanya.“Disambil aja ya,” kata Aras, saat menerima kruBM, Aang Ananda Suherman dan Lovina yanghendak bercakap-cakap dengannya.

Apa tanggapan soal permohonan Menteri?Kata Pak Menteri itu terjadi di Indonesia,

bukan di UR saja. Secara umum seperti itu. Kandari 25 ribu dosen di Indonesia, baru 2.500 yangS-3, itu berarti baru 10 persen juga. Jadi bukanhanya di UR, secara umum memang seperti itu.

Apa persoalan dasar minimnya dosen bertitelS-3?

Di UR baru sekitar 100 dosen yang S-3.Masalahnya bisa saja dari segi usia. Kawan-kawanyang usianya sudah di atas 40 tahun gak semangatlagi. Walaupun studi dalam negeri. Ataumungkin bisa saja masalah ekonomi. Secaraumum universitas memfasilitasi dosenmelanjutkan program studi. Sekarang kunciutamanya di Bapak dan Ibu dosen itu.

Prinsipnya, jika kualitas dosen bagus Uni-versitas Riau (UR) juga bagus. Riset universitiujung-ujungnya program pasca sarjana. Syaratdosen mengajar di pasca sarjana harus S-3,terutama penanggung jawab mata pelajaran.Artinya dosen dipicu untuk melanjutkan studi.

Sekarang, beasiswa tersedia di DirjenPendidikan Tinggi (Dikti), beasiswa untukmelanjutkan S-2 dan S-3, baik di dalam maupundi luar negeri. Dari beasiswa itu, tergantungkawan-kawan dosen untuk memanfaatkannya.

Jika tersedia, kendalanya apa?

Prof. Aras Mulyadi:

PengabdianDosen MasihMinim

Kalau studi di luar negeri kan ujung-ujungnya kemampuan berbahasa. Dikti hanyaberikan beasiswa studi saja, tidak bahasa.

Jadi apa peran universitas?Universitas bantu tingkatkan kemampuan

berbahasa. Ini kita lakukan program pembiayaanuntuk pelatihan bahasa. Sejak tahun 2009, sudah40 dosen kita kita kursuskan untuk peningkatankualitas bahasa di Bandung. Kita sudah bantubiaya mereka untuk tes Toefl (Test Of EnglishForeign Language). Itulah untuk meransangkawan-kawan dosen untuk melanjutkanpendidikan terutama ke luar negeri. Dana ini kitaambil dari PNBP yang masuk dalam DIPA.

Apa kriteria dosen yang dikursuskan?Kita adakan dulu tes dasar dari Unit

Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (UP2B),dari hasil tes itu kan kita ambil standar minimaluntuk diberangkat kursus ke Bandung. Kan gakmungkin kemampuan bahasa yang dari nol kitaberangkatkan langsung ke Bandung, kan aneh.

Standar Toefl-nya berapa?Tak sampai 400, sekitar 350 lah kemarin.

Dari mana saja dosen bisa mendapatkan biayaS-3?

Untuk kuliah dalam negeri, itu ada dari Dikti,namanya BPPS. Ada dari Pemerintah Propinsi(Pemprop). Kita selalu dikuotakan Pemprop.Untuk tahun ini saja kita dikuotakan untuk S-2dan S-3 sebanyak 10 orang. Dari pihak swasta kanada juga, Tanoto, Chevron, tapi kan memangterbatas jumlahnya.

Untuk beasiswa kuliah ke luar negeri?Ada dari Dikti juga, kemudian dari sponsor

pemerintah di tempat dosen ini akan jalankan studi.Misal dari pemerintah Jerman, Australia, Belanda,Jepang. Tapi itu semua kan melalui seleksi. Danpihak mereka sendiri yang melakukan seleksi.

Berapa besar peluang dosen UR dapatbeasiswa S-3 di luar negeri?

Salah satu kuncinya bahasa. Besar peluangjika dia mampu untuk itu. Kalau dari beasiswaDikti yang ke luar negeri itu, selain Toefl harus ada

letter of acception, surat tanda diterimadi perguruan tinggi tertentu. Cumauntuk mendapatkan surat itu tentuhal penting komunikasi, danhubungan emosional yangterbangun, dengan perguruan tinggiyang ada di luar negeri itu.

Jadi memang dosen harusproaktif?

Iya. Ya kan tergantung dianyasekarang.

Jadi UR membantu dari segimana?

Kita berikan bantuan pada yangputus beasiswa. Orang yang masih aktifitu kan tidak prioritas. Ada orang yangmenjerit-jerit karena putus beasiswa, itu yangkita bantu. Tapi itukan sifatnya bantuan.

Ada wacana program 100 doktor, kapanmulai?

Rencana Pak Rektor mulai tahun depan,tahun 2011. Kan 2010 mau habis.

Seperti apa gambarannya?Universitas buat skim pemberdayaan untuk

itu, dan juga membuka pintu kerjasama dengansumber-sumber pembiayaan. Karena soalpembiayaan universitas tak bisa berdiri sendiri.

Makanya, akan ada kerjasama antaraperguruan tinggi yang ada di Riau denganpemerintah daerah (Pemda), baik Pemprop,Pemkab dan Kota. Dalam rangka meningkatkankualitas SDM yang ada. Jadi program ini jugamuncul dari daerah sendiri.

Jadi dosen harus bagaimana?Tidak hanya dosen yang harus bersiap, uni-

versitas juga harus banyak berperan. Menyiapkanbahan baku untuk melanjutkan pendidikan. Jadikelemahan kita kesiapan, universitasmenyiapkan segi bahasa, dan segi beasiswa, kalausudah ada bahan bakunya, kan tinggal dosenmemilih jalur yang mana.

Menteri juga menyinggung minimnyapengabdian dosen?

Memang yang minim itu pengabdian, kalaupenelitian kan sudah. Cuma mungkin, penelitianperlu publikasi dan implementasi. Jadi penelitianpara dosen tak hanya publikasi, tapi dapat diimplementasikan. Harus bersinergi antarapenelitian dan lembaga pengabdian masyarakat.

Lemabaga penelitian menghasilkan teori-teoridan teknologi, yang siap diimplementasikan lewatpengabdian pada masyarakat, kan itu yangdiharapkan Menteri. Hari ini seolah-olahpengabdian pada masyarakat diam, penelitian kansudah banyak, mungkin belumterimplementasikan.

Bagaimana anda menilai penelitian dosen?Selama ini, produk akhir penelitian dosen

laporan penelitian. Seharusnya, teknologi tepatguna, kerangka teori hasil penelitian, publikasisehingga bisa dirujuk, dan kalau bisa lagi paten.Itu sebetulnya yang diharapkan. Jadi laporan

Foto: Aang BM

Page 7: Bahana Edisi Agus2010

7

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP) Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Isjoni Ishaq, M.SiDekan

Drs. Wan Syafi’i, M.SiPembantu Dekan I

Drs. Auzar, MSPembantu Dekan II

Drs. Zulkarnain, M.PdPembantu Dekan III

Drs. H. M. Nur Mustafa, M.PdPembantu Dekan IV

Global Development Learning Network(GDLN) Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Dr. Muhammad Edisar, MTDirektur

Ttd

Ttd

penelitian hanya persyaratan administrasi untukmempertanggung jawabkan dana yangdigunakan, bukan tujuan akhir.

Selama ini, laporan penelitian dosen tak dibacaorang, teknologi tepat guna tak teraplikasikan,makanya pengabdiannya rendah, tidakterpublikasi. Ketiga tak ada kerangka teori, ndakbisa digunakan oleh dosen, seharusnya kerangkateori ini digunakan untuk mengajar. Danmahasiswa pun semangat menerima yangmemang dilakukan dosen itu sendiri.

Jadi kalau tujuan penelitian sudah empatproduk (teknologi tepat guna, kerangka teori,publikasi, dan paten) akan muncul nantipengabdian masyarakat yang dimohonkan PakMenteri. Permohonan Pak Menteri itu instruksinamanya.

Penelitian dosen tidak dekat denganmasyarakat?

Itu bisa jadi, makanya Dikti itu mengikat empatproduk penelitian itu. Setiap hasil penelitian harusbisa diimplementasikan di masyarakat. Biasanya adakenaikan pangkat ya, nah untuk naik pangkat itukan salah satunya dinilai hasil penelitian. Kalau hasilpenelitian itu hanya laporan penelitian, itu nilai kreditpoinnya jauh dari nilai yang empat—kerangka teori,publikasi, teknologi tepat guna, dan paten tadi.

Berarti mau ndak mau laporan penelitian inihanya tujuan sampingan, karena sudah tinggi poinyang empat tadi. Sehingga laporan penelitian bukan

produk akhir dari penelitian itu, cuma syaratadministrasi, lama kelamaan bisa ndak dihitung inilaporan penelitian.

Apa yang harus dilakukan pimpinan univer-sitas?

Penganggaran untuk penelitian. Ini kansudah berjalan. Untuk penelitian dari PNBPsudah dianggarkan 10 persen, dan itu sudah jelasskimnya, itu diberikan melalui laboratorium.

Kepada dosen secara kompetisi, dan kepada gurubesar yang basisnya juga laboratorium.

Jadi harapannya, penelitian yang dilakukandosen memang melembaga. Kalau lembaga kanjadi banyak orang yang terlibat. Dan mahasiswajuga terlibat. Kalau tidak melembaga, nantikelompok tertentu saja yang terlibat.

Pokoknya penelitian yang diberikan nantiharus berbasis laboratorium. Dan penelitiankerjasama dengan pihak luar, harus lewat lembaga

penelitian. Jadi bisa dicacah, dipublikasikan dandimanfaatkan guna keperluan kelembagaan. Dansekarang sudah mulai seperti itu, sudah berjalandan muali baguslah itu.

Jadi sebagai dosen harus apa?Dosen fungsinya kan tiga sesuai tri dharma

perguruan tinggi, pendidikan pengajaran,penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Jadijangan mentang-mentang sudah guru besar,tugasnya selesai dengan mengajar saja. Harusdiimbangi ketiganya.

Oleh karena itu di dalam beban kerja dosen(BKD) sekarang ini ada persentase masing-masingtri dharma, pendidikan pengajaran harus mini-mal 30 persen, penelitian minimal 25 persenpengabdian harus 10 persen, dan lain-lain jugaada, jadi kita harus mendistribusikan beban kerjakita ke ketiga komponen tri dharma.

Jadi kalau tak begini, gak jalan kompetensiselaku profesi dosen itu. Profesi itu kan dibuktikandengan sertifikasi. Bagi dosen BKD-nya takmemenuhi tiga komponen tri dharma, gakdibayarkan tunjangan profesinya sebagi dosen,jadi wajib dilaksanakan kegiatan yang mencakuptri dharma perguruan tinggi.

Dari evaluasi kinerja dosen dalam melakukantri dharma?

Dari evaluasi kinerja paling minim itumemang pengabdian. Jadi perlu peningkatandalam bidang pengabdian. ***

I k l a n

7Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

Kegiatan Dosen Pengabdian Kepada M asyarakat Tahun 2010Sumber Dana Dirjen Dikti (DP2M)

Evy RossiUsman PatoMurniatiFebriana SabrianIda ZahrinaHamdan AlawiUsman M. TangIda ZahrinaBahruddinSaid Zul AmrainiMisrawatiYulia Irvani DewiUsman M. TangHamdan AlawiYulia Irvani DewiMisrawatiWidia Lestari

Defri YozaRudianda SulaemanBesri NasrulDidi MuwardiFifi PuspitaBesri NasrulAnis Tatik MaryaniHensripidesFaizah HamzahShorea KhaswarinaSukendiRidwan Manda PutraYurismanYeni KusumawatySusy EdwinaEvy MaharaniDewita BuchariSyahrul SamTeten Suparmi

1

2

3

4

5

6

7

89

10

11

12

13

FAPERTA

FAPERTA

FAPERTA

FAPERIKA

FAPERTA

FAPERIKA

FAPERTA

TEKNIK

FAPERIKA

TEKNIK

FAPERIKA

Sumber: Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Riau

Note: tiap kelompok satu judul kegiatan

Page 8: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 8

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswacmyk

8Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

SELAT Panjang sambut mentari pagi, 11Ramadhan 1431 Hijriah. Sepeda, motor danbecak motor hilir mudik di perempatan jalanTeuku Umar. Tiga kendaraan itu, jadiprimadona masyarakat tempatan. Tak ada bus,apalagi angkutan kota alias oplet. Jarang adamobil. Kalau pun ada, biasanya berplat merah.Itu pun bisa dihitung jari.

Motor bebek itu tiba di depan sekretariatpartai Gerindra. Lepaskan helm. Ia masukmelalui jalan samping. Ia, M Tofikurrahmanadalah Wakil Ketua DPRD Kepulauan Merantiperiode 2009-2014.

Tak hanya ngurus politik tok. Ia ikutmemajukan dunia pendidikan Selat Panjang. “S-1 saya pendidikan. Saya ingin ilmu saya tidakhilang. Dunia politik hanya sementara. Saya sadaribetul,” kata Ketua Gerindra Selat Panjang itu.

Sejak 1999, ia sudah terjun dalam duniapolitik. Tiga kali bertukar partai—sebelumnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan danPartai Kebangkitan Bangsa. Gara-gara duniapolitik ia tanggali status pegawai negeri.

lllSelama jadi anggota dewan perwakilan

rakyat Bengkalis 2004-2009, Tofik tak hanyadiam. Sebulan sekali, sekitar 45 alumni Univer-sitas Riau (UR) kumpul di rumah Azmi RojaliFatwa, kolega Tofik sesama anggota dewanBengkalis. Tofik kerap diundang. Forum itusudah lama dibentuk sebelum Tofik ikutbergabung. Diawali pengajian. Lalu merekadiskusi soal kondisi aktual Bengkalis.

Salah satunya, “Bengkalis kabupaten terkayadi Indonesia. Tapi tingkat kesejahteraanmasyarakat tidak berbanding lurus dengananggaran yang ada,” jelas Tofik. Pertemuan itupenuh makna. “Di situ tempat kamiberekspresi. Kami curhat sama-sama.”

Tak sekedar diskusi. Tofik dan Azmi pernahgulirkan interpelasi. Interpelasi adalah hakbertanya khusus dimiliki anggota dewan.“Pertama interpelasi berhubungan dengan

BUMD, keduai n t e r p e l a s ijembatan SelatBaru hampirmenelan danarakyat Rp 100miliar lebih.Sampai kinibelum bisad i f u n g s i k a ns e c a r amaksimal.”

Sikap kritismereka menuaiakibat. Azmid i p e c a t —pengganti antarw a k t u — d a r iPartai DemokrasiK e b a n g s a a npada 2009—kiniAzmi gabungdengan PKS.

Tofik pundipecat daridewan. Lantarandalam tubuhPKB, terjadi dwif u n g s ikepemimpinan.Hasil putusanpengadilan memenangkan Muhaimin Iskandarsebagai ketua umum PKB. Ia pro almarhumGusdur. Ia suka pemikiran pluralisme Gusdur.“Saya rasakan ketika proses PAW digulirkan.Hari ini rekomendasi dari PKB pusat masuk keBupati Bengkalis, seminggu kemudian keluarsurat PAW. Prosesnya cepat sekali.”

Ia tak stres. “Itu biasa saja dalam hidup saya.Sekecil apapun pilihan pasti berdampak bagi kita,”katanya. Atas saran kawan-kawannya, iabergabung di Gerindra. Pada 2009, ia terpilihkembali sebagai anggota dewan Bengkalis

periode kedua.L a n t a r a nK e p u l a u a nM e r a n t i —pemekaran dariBengkalis—membentukk a b u p a t e nsendiri, ia jadianggota dewanK e p u l a u a nMeranti.

lllP a d a

Oktober 2004.Ia mendirikanP o n d o kP e s a n t r e n .S e t a h u nk e m u d i a nmend i r ikans e k o l a hm e n e n g a humum AlMaarif. Saat ini,ia punya tigap o n d o kp e s a n t r e n ;R a u d a t u lQuran, AlMuawanah ,

dan Darul Ulum. Ponpes tersebut terdiri dariSekolah Dasar (SD) hingga Sekolah MenengahAtas (SMA). “Pendidikan itu aset. Bila tak lagijadi anggota dewan kelak, saya mengabdi didunia pendidikan.”

Ia juga kutu buku. Sejak kecil, ia rajin bacabuku. “Dampaknya, mata kiri saya rabun,”katanya sambil menunjuk mata kirinya. Ia jugamembuat lembaga riset kajian strategis Meranti.

Ia punya koleksi 800 jenis buku—koleksiterbanyak seputar buku bisnis. Dua tahun lalu,ia membuka pustaka taman bacaan rakyatbernama Ar Ridho di Alah Air. “Itu betul-betulmodal dari saya,” katanya. Kini pustaka tersebutia pindahkan ke rumahnya. “Saya ingin rubahpola pikir masyarakat dari buruh menjadi punyaminat dunia usaha,” kata anak kelima darisebelas bersaudara.

lllAwalnya ia ingin jadi ilmuwan. Ia lahir di

Alah Air, Selat Panjang, 25 Juli 1972. Sekolahdasar hingga menengah ia tamatkan di SelatPanjang. Semasa sekolah, minimal ia selalu raihjuara tiga.

“Sebagai orang kampung berpikiran caripendidikan murah. Ketika itu Unri murah,” kataMagister Ilmu Pemerintahan UR tahun 2008itu. Meski murah, ia harus bersaing dengan sekitar800 mahasiswa, sementara daya tampung hanya50 kursi.

Pada 1992, ia lulus Jurusan PendidikanBiologi, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) UR. Tak sekedar kuliah, iaaktif berorganisasi; Ketua Himpunan

Tofik Tak Sekedar BerpolitikMahasiswa Biologi, senat fakultas, legislatiffakultas dan pernah memimpin buletin WartaBiologi. Ia juga peraih beasiswa supersemar.Satu bulan kala itu Rp 48 ribu. Ia juga kerap ikutkegiatan pengajian.

Pada 1997. Ia tamat kuliah, berprediket sangatmemuaskan. Ia jadi asisten dosen selama duatahun di almamaternya. Ia coba ikut programbeasiswa mahasiswa due project S-2. Ia gagal. Iaputuskan pulang kampung. Ia aktif di lembagaswadaya masyarakat (LSM). Ia juga pernah bekerjapada sebuah perusahaan di Batam.

lllPada 2002, ia lulus pegawai negeri di

Bengkalis. Ia bertugas di SMP 6 Sungai Tohor.Pikirannya mentok. “Tak banyak aktifitas yangbisa saya kerjakan selain mengajar di desa,”katanya. Apalagi, kala itu gaji guru minim.“Bayangkan waktu saya jadi pegawai negerigolongan tiga, hanya Rp 766 ribu sebulan,insentif Rp 300 ribu,” imbuhnya.

Melihat situasi itu ia bertekad perjuangkannasib guru. “Latar belakang saya guru, ketika sayajadi guru hanya bisa bela kaum yang lingkupnyatidak terlalu banyak. Ketika saya terjun sebagaianggota dewan, saya bagian pengambil keputusan.Kita ingin mewarnai. Ketika jadi anggota dewanperjuangan kita lebih luas. Kita bisa perjuangkannasib guru.”

Ia mengundurkan diri delapan bulankemudian. Penyebabnya, ia aktif di partai politik.Salah seorang pegawai negeri melapor padaatasannya. Istri dan kedua orang tuanyamerestui. “Tanggal 27 Agustus 2003, sayamengundurkan diri dari pegawai negeri,”katanya.

Sejak saat itu, tekad jadi anggota dewan kiankuat. Ia sholat Istikharoh. Ia bermimpi, sholatdi padang pasir. Usai sholat, seorang ulama,mencium tangannya. Ia resah. Ia kira ajal segeramenjemput. Ia bertanya pada ulama-ulama.Kata ulama, ia bakal jadi orang besar. “Sholatpadang pasir sebagai jawaban setelah beberapakali Istikharoh.”

Ia juga terjun ke masyarakat, melakukanadvokasi terhadap masalah kemasyarakatan,pemutusan hubungan kerja dan lingkunganhidup.

Ia kembali ke kampung halaman. Apalagiselama menjadi ketua Badan Perwakilan Desadi desa Alah Air, masyarakat memintanyamenjadi anggota dewan. Tanpa modal politik—ketenaran dan uang yang berlimpah—iaberanikan diri ikut bertarung anggota legislatifpada 2004 melalui PKB. Ia terpilih. Hampir 70persen atau 2.300 lebih pemilih berasal dari desaAlah Air memilihnya.

“Saya punya ‘hutang’ politik padamasyarakat yang memilih saya. Saya harus bayar‘hutang’ tersebut,” kata mantan Calon WakilBupati Kepulauan Meranti itu.

Artinya, masih ada waktu empat tahunmengembalikan ‘hutang’ rakyat tersebut. “Kitatunggu saja,” kata penyuka olahraga tenis mejaitu. ***

Takbir bergema memuja...Mengagungkan kebesaran Allah...Pohon maaf dipinta...Membawa hati kembali fitrah...

I k l a n

TofikurrahmanWakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti

Oleh Made Ali

Foto: Made BM

M. Tofikurrahman

Page 9: Bahana Edisi Agus2010

9

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

cmyk

Mahasiswa UR semester 1,3 dan 5Tertarik dengan dunia Jurnalistik(Menulis,Karikatur,Grafis,Fotografi)Menyerahkan:- Daftar riwayat hidup 1 lbr- Fotocopy KTM 1 lbr- Pas foto 3x4 warna 2 lbrBersedia mengikuti proses pemaganganuntuk kemudian direkrut sebagai kruBahana MahasiswaScreanning Test tanggal 24 Oktober 2010

ll

l

l

l

LPM Bahana MahasiswaJl.Pattimura No.9 Gedung H Kampus URGobah Pekanbaru RiauTelp. (0761)47577email:[email protected]

Info085271572004 (Erli)Facebook: Bahana Mahasiswa

29-31 Oktober 2010

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Drs. Ali Yusri, MSDekan

Drs. Yoserizal, M.SiPembantu Dekan I

Heri Suryadi, S.Ip, M.SiPembantu Dekan II

Drs. Syafri Harto, M.SiPembantu Dekan III

Mengucapkan Selamat Kepada

MADE ALIPemimpin Umum

Ttd

Lembaga Pers MahasiswaBahana Mahasiswa

Universitas Riau

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Dra. Hj. Sri Indarti, M.SiPembantu Dekan I

Drs. Syapsan, MEPembantu Dekan III

Edyanus Herman Halim, SE, MSPembantu Dekan IV

Drs. Zainal Abidin Zein, MM, AkPembantu Dekan II

TtdTtd

Drs. Kennedy, MM, AkDekan

Mengucapkan Selamat Kepada

Keluarga Besar Fakultas EkonomiUniversitas Riau

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Page 10: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 10

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Faperta Bikin SekberSEKITAR dua mingggu lalu, beberapamahasiswa yang tergabung dalam HimpunanMahasiswa Jurusan (HMJ) di FakultasPertanian (Faperta) lakukan gotong royongmembersihkan ruangan seminar dan ujiankompre Faperta UR. “Ini akan dijadikansekretariat bersama (sekber) empat HMJ diFaperta,” kata Ahmad Rifai, PembantuDekan III Faperta, saat dikonfirmasi viapesan pendek, Rabu (1/9).

Menurut Ahmad Rifai, wacana sudahmuncul saat Prof. Usman Pato terpilih jadidekan. “Seminar dan ujian kompre dialihkanke gedung pasca sarjana Faperta yang baru.”

Sekretariat jadi penting, kata Ahmad Rifai,karena sekretariat yang ada sekarang tidak layakdan sangat sulit koordinasi antarkelembagaan. “Kita ingin lembaga mahasiswaitu bekerja secara nyaman dan bisa lebihkreatif dan inovatif dalam merencanakan danmelaksanakan kegiatan kemahasiswaan,” kataAhmad Rifai.

Diharapkan, lanjut Ahmad Rifai,pemikiran yang dihasilkan HMJ semakinbaik, karena interaksi yang intens antarapengurus HMJ dan lebih dekat denganmahasiswa Faperta. “Kita berharap seluruhHMJ, sudah dapat membenahi sekretariat itudan segera digunakan untuk kelancaranaktivitas HMJ,” tutup Ahmad Rifai. laang

Aksi MalaysiaBEM FISIP

BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)Universitas Riau (UR) bersama komisariatHimpunan Mahasiswa Islam (HMI) FISIPtaja aksi menuntut sikap tegas pemerintahIndonesia untuk menyelesaikan sengkaruthubungan Indonesia dan Malaysia. “Kalaumemutuskan hubungan kita juga tidak ingin,tapi ini menyangkut marwah,” kata Dian,Ketua BEM FISIP, Rabu (1/9).

Pernyataan itu mereka sampaikan saataksi di depan gedung Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD) Riau, Selasa (31/8).Hadir sekitar 15 orang. Aksi dimulai pukul11.00. “Ini memang mendadak, jadimahasiswa yang ikut tak terlalu banyak,” kataDian. Sebelumnya, lanjut Dian, kitadiskusikan isu ini bersama seluruhperwakilan HMJ di FISIP. “Tapi perwakilanyang hadir saat aksi hanya HMJ IlmuPermerintahan dan HMJ Bisnis,” kata Dian.

Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Dian, Febri Siswandi, Ketua HMIKomisariat FISIP, dan koordinator lapangan,Mustafa Husein Lubis, mereka menuntutempat poin. Pertama, mendesak pemerintahIndonesia untuk menyelesaikan konflikkedua negara secara diplomasi dan tegas.Kedua, mendesak pemerintah Indonesiauntuk berunding dengan Malaysia mengenaibatas wilayah kedua negara. Ketiga,mendesak Malaysia segera meminta maaf atasberbagai bentuk pelanggaran, yakni kekerasanterhadap warga negara Indonesia, danintimidasi wilayah laut Indoensia. Terakhir,menyerukan boikot terhadap semua produkMalaysia.

“Ini akan kita follow up terus, jika tidakada perubahan kita akan aksi lagi siaplebaran,” kata Dian. laang

Soal KRS Onlinesetahun lalu. “Jadi kalau masih ada kesalahan,sekitar 10 persen, saya pikir itu masih wajar. Yangjelas kita akan terus melakukan pembenahan.Buktinya, bila dibandingkan dengan zamandulu, sekarang kita bisa isi KRS di mana saja, takharus di kampus,” kata Defrianto.

“Kita juga tak puas dengan apa yang sudahdihasilkan. Kita terus lakukan pembenahan. Se-mester ini kita terapkan SMS Gateway. Nilai bisadiakses lewat SMS. Ada tata caranya. Ini kita edarkanke seluruh fakultas. Semakin cepat tahu berapanilainya, setidaknya mahasiswa bisa memprediksi,berapa SKS yang bisa mereka ambil untuk semes-ter berikutnya.”

Kalau persoalan lain, jelas Defrianto,kebanyakan di Puskom itu mengeluh soal lupapassword. “Sebetulnya itu bukan urusan Puskom.Tapi karena dari fakultas minta datang kePuskom, ya mau tidak mau kita layani juga. Satuhari ada sekitar 40 mahasiswa yang lupa password.Biasanya kita berikan password baru dan merekasudah bisa mengakses.”

Mengenai keluhan mahasiswa masih harusminta tanda tangan penasehat akademis (PA) kekampus padahal sudah online, memang diakuiPuskom sebagai kelemahan mereka. “Kita benahisecara bertahap. Yang jelas ke depan harusdiusahakan bagaimana caranya PA bisa ACCsecara online juga.”

Intinya, tutup Defrianto, pasti akan adakesalahan atau keluhan soal akses KRS online ini.“Tapi biasanya itu hanya sekitar 2 persen saja.Masih wajar.”

Oleh Aang A Suherman

Foto: Ari BM

Mahasiswa baru tampak serius mendengarkan presentasi kelembagaan tingkatUniversitas saat acara penyambutan mahasiswa baru usai upacara HUT RI ke-65

MULAI Senin (23/8) seluruh mahasiswa Uni-versitas Riau lakukan pengisian Kartu RencanaStudi (KRS) online. Sejak berlakunya KRS onlinemasalah selalu saja ada di berbagai fakultas. Hasiltemuan BM di lapangan, masalahnya, mulai dariserver, mahasiswa lupa password sehingga tak bisamengisi KRS, terlambat bayar SPP, sampai nilaiyang salah masuk, dan kelas penuh.

Misal di Faperta, “Kelas penuh memangterjadi, itu pada mata kuliah Biologi, Kimia.Mahasiswa yang mengambil sudah mencapai 70,jadi ini diprioritaskan untuk mahasiswa baru,”kata Ieannoal Vhallah, staf sistem informasiakademik Faperta UR. “Tapi kalau ada nilai yangberubah jadi E, itu memang absennya kena,walau dosen memberi nilai A, tapi setelah dicekabsen lebih dari empat, diganti jadi E.”

Permasalahan KRS online, kata Defrianto,Kepala Pusat Komputer (Puskom) UR,memang paling banyak terjadi di Faperta. “Itukarena ada pemindahan server ke server blade. Serverblade teknologi terbaru. Keuntungannya, akseslebih cepat dan kemungkinan disconnected kiankecil. ada juga tak bisa login, tapi bisa teratasisebelum batas pengisian KRS selesai.”

Jika masalah di KRS tertera tulisan belumbayar SPP, kata Defrianto, “Karena kesalahanproses data di Bank BNI saat membayar SPP.Bukan salah sistem kita. Solusinya kita mintamereka copy bukti pembayaran SPP-nya, nantiakan kita proses.”

Penggunaan KRS online, jelas Defrianto, barumulai aktif sejak semester ganjil 2009, sekitar

SEHARI usai dilantik Menteri PendidikanNasional, Prof. Ashaluddin Jalil, langsungmelantik 12 pejabat baru di lingkunganuniversitas, Rabu (25/8) di Aula Rektoratlantai 4.

Ada Kennedy sebagai dekan FakultasEkonomi (FE), Ali Yusri dekan FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), SriIndarti Pembantu Dekan (PD) I FE, ZainalAbidin Zein PD II FE, Syapsan PD III FE,Edyanus Herman Halim PD IV FE, YoserizalPD I FISIP, Heri Suryadi PD II FISIP, SyafriHarto PD III FISIP, Minarni PD I FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA), Arisman PD II FMIPA, danKhairijon PD III FMIPA.

Dalam kata sambutannya, Ashaluddinberharap para pejabat baru ini bisa membantumenggapai world class university tahun 2020—sesuai visi universitas. “Harapan itu akanterwujud jika kita semua saling sinergimewujudkan cita-cita universitas ini.” Kepadadekan dan pembantu dekan yang dilantik,Ashaluddin juga berharap bisa menjalankanamanah yang diberikan. “Ingat sumpahjabatan yang diucapkan harus dilaksanakan.”

Sekitar pukul 17.30, pelantikan usai. Acaradilanjutkan dengan pemberian ucapanselamat kepada para pejabat baru yang dilantik.Acara ditutup dengan buka puasa bersamaseluruh pejabat Universitas Riau.

Bustari Tak DilantikBustari Hasan, Dekan terpilih Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) padaawal Junuari lalu, tak dilantik hari itu. Rektoratsengaja menunda pelantikan Bustari. “Maudievaluasi ulang,” ujar Yanuar, PembantuRektor II saat acara buka puasa bersama.

Bustari pun mengakui. “Mungkin akandilakukan pemilihan ulang,” ujarnya saatditemui Senin (30/8) siang. Namun iamenegaskan putusan mutlaknya ada ditangan para anggota senat Faperika. “Kitasedang menunggu proses pemilihan ketuajurusan selesai. Setelah itu baru bisa diadakanrapat senat.”

Penyebab pemilihan ulang, menurut isuyang didapat Syaiful Bahri, Dekan FakultasTeknik, Pembantu Dekan IV Faperika, DeniElfizon, memberikan suaranya saat pemilihan.“Padahal sedang sekolah,” katanya. MenurutUsman Pato, Dekan Fakultas Pertanian, dosenyang sedang sekolah seharusnya dibebaskandari segala tugasnya di perguruan tinggi. “Ituada aturannya.”

Ada pula soal Bustari buat suratpernyataan akan membagi posisi pembantudekan bila ia terpilih. Surat pernyataan itudibuat terkait imbangnya perolehan suaraBustari dan Thamrin saat proses pemilihandekan. Ditemui Rabu (1/9) di ruangannya,Bustari tak menampik kedua isu itu.“Mengapa baru sekarang kasusnya menguak,mengapa tidak sejak awal pemilihan?”herannya.

Namun Bustari tak mau berkomentarlebih banyak. “Nantilah dibahas, jangansekarang. Ini bulan puasa.” ***

Ali Yusri, dan KennedyDilantik, Bustari Belum

Oleh Lovina

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Pusat Pengembangan Pendidikan (Pusbangdik)Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

ttdIr. Gunawan Tabrani, MP

Kepala Pusbangdik

I k l a n

Page 11: Bahana Edisi Agus2010

11

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

Unit Pelayanan dan Pengembangan Bahasa(UP2B) Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Fakultas Pertanian Universitas RiauMengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Drs. Masyhur, M.EdKepala UP2B

Ttd

Fakultan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA) Universitas RiauMengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSMengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Badan Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi(BPTIK) Universitas Riau

Hilwan Yuda Teruna, Ph.DKepala BPTIK

Drs. Defrianto, DEA.Kepala Puskom

TtdTtd

I k l a n

SELASA (3/8), Universitas Riau mengu-kuhkan empat guru besar. Keempat guru besaritu: Prof. Bintal Amin bidang ahli Eko-toksikologi Laut, Prof. Zulkarnaini bidang ahliEkonomi Perikanan, Prof. Yusni IkhwanSiregar bidang ahli Ekofisiologi HewanAkuatik, dan Prof. Zulkarnain bidang ahliManajemen Pemasaran.

Dimulai dengan Zulkarnain dari FE.Orasinya berjudul Peran Entrepreneurial Mar-keting dalam Meningkatkan Kinerja UsahaMikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.Lalu Zulkarnaini dari Faperika menyampaikanorasi dengan judul Implementasi KonsepKerjasama (Cooperative Effect) Koperasi dalamMencapai Keberhasilan KUD Mina (KoperasiPerikanan).

Bintal Amin menyampaikan orasi berjudulPotensi Gastropoda Intertidal sebagaiiomonitor Pencemaran Logam Berat diPerairan Pantai Tropis.

Terakhir, Yusni Ikhwan Siregarmenyamaikan orasinya berjudul PemanasanGlobal dan Respon Fisiologis HewanAkuatik. Rektor UR, Ashaluddin Jalil,memberi sambutan usai pembacaan pidatokeempat guru besar itu. Dengan semakinbanyaknya guru besar di UR, Ashaluddinberharap ini bisa jadi tolak ukur kemajuanuniversitas. “Saya ingin para guru besar bisamenularkan ilmunya kepada mahasiswa agarbisa jadi sarjana siap pakai.” l*24

UR TambahGuru Besar

DUA puluh limaan mahasiswa FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) URyang tergabung dalam Badan EksekutifMahasiswa (BEM) Faperika berdiri berjajardi depan biro Faperika, Senin (30/8).Beberapa dari mereka memegang kartonberisi tulisan-tulisan soal pemilihan empatketua jurusan (kajur) Faperika. Satu orangberdiri di depan, memegang toa. “Pemilihankajur harus transparan. Dekan dilarangintervensi,” teriaknya.

Pagi harinya, sebelum aksi, jurusanSosial Ekonomi Perikanan (SEP) melakukanpemilihan kajur baru. “Kami dapatinformasi dari salah seorang dosen, dekanmengintervensi proses pemilihan itu,” ujarFebri Mayoka, Ketua BEM Faperika. SayangFebri tak mau memberi tahu siapa dosenpemberi informasi itu.

Guna memperjelas persoalan, Febribersama beberapa anggota BEM lainmendatangi Dekan Faperika, Bustari Hasan.Sekitar 45 menit mereka berdialog. Merasakurang puas, mereka putuskan gelar aksi.Mereka minta Bustari turun menemuimahasiswa, menjelaskan soal intervensipemilihan kajur.

Sekitar 30 menit aksi, Bustari turunmenemui mahasiswa. Bersama para kajur

dan pembantu dekan di Faperika, ia berdiridi anak tangga biro. Mahasiswa langsungmenyampaikan aspirasinya. Mereka bertanyamengapa tiga dari empat kajur—SEP, IlmuKelautan (IKA), dan BDP (BudidayaPerairan)—harus dipilih hari itu juga.Mereka juga menanyakan soal intervensidekan dalam pemilihan para kajur.

Bustari beri penjelasan. “Masa jabatankeempat kajur itu sudah habis sejak 1 Junilalu. Kekosongan yang ada merupakantanggung jawab pimpinan. Yang berhakmeng-SK-kan atau memperpanjang SK iturektor.” Rektor, lanjutnya, tak maumemperpanjang SK para kajur karena dekanakan dipilih ulang. “Jadi saya akankonsultasikan dulu dengan rektor.”

Soal intervensi, Bustari membantah.“Tadi pagi saya panggil satu orang dosenkarena saya dengar isu, dia CPNS, mau naikjadi kajur. Saya bilang tidak boleh. Jadi takada intervensi.”

Di akhir penjelasannya, Bustari berjanjiakan segera membicarakan hal ini denganrektor. Setelah itu akan dibahas lebih lanjutdi senat Faperika. “Apapun yang terjadi, kitacarikan solusi terbaik.” Setelah mendapatpenjelasan, peserta aksi pun membubarkandiri. llovina

Dekan Faperika Didemo

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Ttd

Dr. Rusli Rustam, SP, M.SiPembantu Dekan I

Ir. H. Raswen Efendi, MSPembantu Dekan II

Ahmad Rifai SP, MPPembantu Dekan III

Ir. Sukemi Indra SaputraPembantu Dekan IV

Prof. Dr. Usman Pato, M.ScDekan

Dosen Dilatih BuatProposal

SELASA siang (24/8), usai pelantikanrektor, Lembaga Pengabdian Masyarakat(LPM) taja pelatihan pembuatan pro-posal. “Ini salah satu usaha yang kamilakukan terkait kritik Menteri PendidikanNasional, M. Nuh,” aku Zulkarnaini,Ketua LPM. Saat Ashaluddin Jalil, RektorUR dilantik, Nuh kritisi soal minimnyadosen UR yang melakukan pengabdian kemasyarakat.

Empat dosen UR jadi pemateri. FifiPuspita, dosen Fakultas Pertanian, beripelatihan soal pembuatan proposal IbK(Ipteks berbasis kewirausahaan), AdhyPrayitno, dosen Fakultas Teknik, soalpembuatan proposal IbIKK (Ipteksberbasis inovasi kreatif kampus), IdaZahrina, dosen Fakultas Teknik, tentangpembuatan proposal IbW (Ipteks berbasiswilayah) dan IbPE (Ipteks berbasis produkekspor), dan Sukendi, dosen FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan mengenaipembuatan proposal IbM (Ipteks berbasismasyarakat).

Hadir 48 dosen dari 9 fakultas dan 1 pro-gram studi di UR. “Setiap fakultas kita minta5 dosen,” kata Zulkarnaini. Guna menarikminat dosen mengabdi ke masyarakat,Zulkarnaini berjanji akan mengganti biayapembuatan proposal yang diajukan. “Tentukita mengharapkan proposal itu dari hasilpenelitian mereka.” llovina

Page 12: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 12

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

MENULIS itu mengasyikkan. Menulisitu menghasilkan. “Menulis itumengasah panca indera kita. Asal mau

memulai.” Begitulah kata wanita berambutsebahu kelahiran Bandung 16 September.Alberthiene Endah memulai karir menulis pada1993 di majalah Hidup. Pada 1994-2004, redakturpelaksana majalah Femina. Pimpinan Redaksimajalah Prodo pada 2004-2009, merupakanpuncak karirnya sebagai wartawati.

Dia juga novelis. Bila namanya belakangantenar dia kerap menulis biografi, terutama artis.Biografi Probo Sutedjo, dan Ani Yudhoyonojuga pernah dia tulis. Semua buku biografi yangdia gores dengan dawat, adalah orang tenar dimata publik.

Usai check in di Bandara Sultan Syarif Qasim,satu jam sebelum terbang ke Jakarta siang ituakhir Juni lalu, Made Ali dan Aang AnandaSuherman sempat wawancara wanita yang inginmendirikan sekolah menulis untuk remaja itudi sebuah restoran.

Kenapa buku biografi anda selalu orangterkenal?

Saya buat biografi orang yang sudahdiketahui masyarakat. Bisa narapidana, bisaberlatar belakang profesi berbeda, bisa orangsedang jatuh, bisa yang sedang di atas. LunaMaya kemarin manggil aku untuk buatkanbiografinya. Kalau konglomerat, aku harus lihatdia pernah jatuh bangun gak, dia pernah beradadi titik nol gak. Kalau dia dari lahir sudah tidurdi ranjang emas, udah gak jadi contoh, ya gakusah dibikinin, yang lain aja.

Intinya bukan siapa dia, tapi apa yang diamiliki untuk dibagi. Walaupun dia seorangkonglomerat yang terkenal gitu, tapi tak adacontoh baik atau pengalaman yang bisa dishareke orang, aku gak mau.

Kalau biografi Probo Sutedjo (salah satu or-ang dekat eks presiden Soeharto), apakriteria anda?

Oh sangat jelas. Dia mengalami masapeperangan tahun 1949. Dia juga ikut berjuangangkat senjata sampai masuk ke parit yang berisikotoran manusia. Kalau Pak Harto berjuangdia atas. Dia di got-gotnya. Beliau anak petaniyang sederhana, yang memiliki idealisme,bagaimana membangun negara itu dari sesuatuyang paling murni yakni pertanian. Itu yang diabawa dengan Pak Harto.

Nah sesuatu yang gua angkat dari bukuProbo, sebagai dia saudara Pak Harto, diamenyaksikan detik demi detik bagaimanakakaknya memiliki prinsip-prinsip membangunnegara.

Kalau biografi Krisdayanti (KD)?Memang banyak yang protes, setelah saya

launching buku KD, lalu ia selingkuh dan cerai.Kok AE (sapaan Alberthiene Endah) menulisbuku yang melukiskan bagaimana KD begitubijaknya. Sekarang gini deh, hari ini kita launchingbuku yang baik tentang kita aja, besok kitaketemu orang buruk yang mempengaruhi kitadan kita bisa jadi orang lain. Jadi kalau merekacerai, jangan salahkan bukunya kalau merekacerai, apa artinya buku.

Dalam menulis biografi, ada metodekhusus?

Gak, sebenarnya saya diuntungkan jadiwartawan di Femina , sepuluh tahun di Femina ,

dan lima tahun mimpin majalah itu. Pengalamansaya itu yang mengubah saya. Saya ketemu JeniferLopez, Xanana Gusmao di penjara, siapa aja.

Punya pengalaman berkesan dalamwawancara?

Saya pernah wawancara dalam kondisiberaneka ragam. Seorang ibu yang anaknyadigorok paginya, sorenya saya wawancara. Masihbagus saya gak ditampol suruh pulang.Padadasarnya, menulis biografi urusan hati. Ketikaorang itu sudah nyaman dengan kita, dia pastipengen cerita sama kita, dan tak perlu digali.Sebenarnya ini kerjaan mirip psikiater.

Jadi?Kalau dia tak memiliki kecakapan untuk

memahami jiwa orang lain, sulit. Jatuh tulisannyaakan garing. Banyak biografi dikerjakan sebuahtim. Lu wawancara bagian susahnya, lu bagiankecil, lu pas dia sukses, trus di compare, itu tak adanyawanya.

Gua punya tim, tapi mereka hanya mencaridata. Tapi wawancara dengan orang yang maudibuatkan biografinya harus sama gua. Tim hanyamencari data. Menulis harus gua. Karena nafasnyaada di kita.

Bagaimana anda menyosokkan seseorang?Apa adanya dia, saya mengambil dari dia.

Orang yang paling mengenali diri kita, yang dirikita sendiri. Itu kenapa buku biografi yang sayatulis itu ber-saya-saya.

Bagaimana anda menggali kejujurannarasumber?

Tiap orang itu tak ada yang suka tertutup, itu

aku percaya, tak ada yang suka boong, karenatertutup itu gak enak.Misal KD, dia kan ceritadia makai narkoba, operasi plastik dia bongkarsemua.

Saya bilang pada KD, bahwa suatu saat ceritakamu itu akan jadi berkah kalau itu bisamerubah orang. Bahwa orang lain bisa melihatnarkoba itu menimbulkan dampak buruk.Ibaratnya kamu merelakan hal terburuk dalamdiri kamu untuk kebaikan orang. Itu kenaikankelas dalam hidup menurut aku, daripada kamumenyembunyikannya, Tuhan juga tahu kok.

Bagaimana anda melakukan verifikasi?Saya selalu melakukan cek dan ricek, jelas.

Dalam setiap cerita jantungnya mereka, tapialiran darahnya selalu saya cari. Bahkan saya dapettemen manjat pohonya Ibu Ani. Yang selalu sayacek dan ricek adalah kebenaran fakta.

Tapi untuk cara pandang, saya tidak mautanya sama orang. Bu Ani memandang bahwapada satu momen itu menggembirakan, or-ang lain tidak boleh mengedit itu, karena ituperasaan Bu Ani. Ingat ini buku biografi, bukutentang seseorang. Orang itu yang harus jadijantungnya.

Sisi kehidupan mana yang menarik bagianda?

Ketika dia sulit. Saya selalu meluangkanbanyak waktu menggali ketika dia sulit.Karena itu masa-masa emas seseorang. MisalIbu Ani. Saya cerita paling banyak dia pindahdari asrama militer ke asrama militer. Diamenikah dangan SBY saat gajinya 50 ribu,55 ribu. Soal dia dikirim ke Timor-Timorketika perang. Itu yang saya banyak cerita.

Kalau sudah jadi Ibu Negara sedikit.

Berapa lama pengerjaan sebuah buku?Saya riset berbarengan dengan wawancara.

Kalau buku yang perfect itu sebenarnya enambulan. Tiga bulan wawancara, sebulan menulis,sisanya dua bulan untuk cek dan ricek naskah.

Tapi buku Ram Punjabi, Ibu Anipengerjaanya setahun, itu yang paling lama.Mereka berdua susah menjadwalkan waktuwawancara intensif.

Saya penulis cepat. Kalimat yang saya buatdetik ini adalah kalimat terbaik dalam pikiransaya. Saya tidak akan pernah bisa menulis denganmetoda, menulis dulu deh nanti diedit lagi, itugak bisa.

Ada orang bilang saya adalah penulisotentik, jadi dia hanya bisa menuliskan kalimatyang menurut dia sudah bagus. Maka itu sayakalau computer rusak saya marah- marah.Menulis itu adalah pekerjaan otentik dan sangatdetail dan sangat agung, seperti seorangperancang merenda, payet demi payet, begitujuga penulis. Dia merangkai kata demi kata,dan tidak boleh satu kata pun yang dianggaptidak penting.

Ada buku yang paling berkesan bagi anda?Buku biografi Chrisye. Saya kan menulis soal

The Last World of Chrisye, itu bercerita satu tahunsebelum dia meninggal. Aku cerita degradasiperasaan dia mulai dari ketakutan, sampai diamarah sama Tuhan. Bukan marah ya, tapi diaprotes kenapa ini terjadi pada saya.

Kapan saat sulit bagi anda dalam prosespembuatan biografi?

Saat narasumber menutupi hal-hal yangsebetulnya sudah diketahui khalayak, dan itusebetulnya perlu diketahui orang banyak.Karena gini, apalagi biografi, kalau terlalu banyakmenutupi terutama hal buruk dan orang sudahtahu, beban banget. Karena saya yakin bahwaseorang Ariel pun, anggaplah kesalahannya 99persen, pasti satu persen dia pernah melakukanhal baik dalam hidupnya.

Saya ingin menyadarkan orang tiap manusiadi dunia ini memiliki sel-sel kebenaran. Ituprinsip saya. Dan cerita dia kenapa tergelincir ituyang saya gali.

Apa beda biografi selebritis dan tokohpolitik?

Jauh bedanya. Karena pasti tiap orang itupunya momen-momen yang mengesankan bagidia. Gak usah artis gak usah siapa. Yang bisamembedakan itu ritme hidup. Artis itufluktuatif tinggi, dia hidup dalam sorotan, danmereka tak punya privasi, nyaris. Itu aja bedanya.Gak ada yang lain kok. Saya wawancara TitikPuspa, Chrisye, Probo, intinya kita berceritatentang manusia.

Apa motivasi anda untuk penulis pemula?Lakukan sesuatu. Masalahnya mereka

tidak ada semangat untuk memulai. Menulisitu mengasyikkan, menulis itu menghasilkan.Menulis itu mengasah panca indera kita.Mahasiswa lama skripsinya bukan karenabodoh, tapi tak pandai menulis. Menulis itukombinasi antara kepandaian wawasan kita,kekayaan wawasan kita, kedalaman rasa batinkita, dan kekayaan kosakata. Makanya tulisankering, walau orangnya pinter.***

Menulis Urusan HatiAlberthiene Endah:

Foto: Made BM

Page 13: Bahana Edisi Agus2010

13

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

PUJI syukur kemajuan negeri Melayusudah mulai diperhatikan. Terbuktibendera kemelayuan mulai dirancang

dan dipancang, walau baru berupa visi yangberpayungkan budaya Melayu. Karena itupula dengan rasa optimis kitapancangkan negeri inisebagai pusat kekuatanbudaya Melayu di AsiaTenggara tahun 2020nanti. Hanya 10 tahunlagi. Waktu yang amatpendek untuk dijalani. Takterasa hentakan visi Riau sudahdicanangkan sejak sepuluh tahunlalu. Saya rasa sudah saatnya kita evaluasiapakah visi tersebut sudah tecapai ataubahkan belum sama sakali.

Dapatkah kita realisasikan Visi Riau?Sementara Propinsi Riau hanya bagianNegara Republik Indonesia, sedangkan yangakan dijalani adalah menjadi pusat dalamkonteks se-Asia Tenggara. Mungkinkah inihanya fatamorgana di kejauhan, namun sulituntuk diraba.

Jika ditinjau dari segi konsep, pengertianvisi itu dapat diterjemahkan sebagai suatukeadaan ideal pada masa depan yang ingindiwujudkan oleh seluruh komponenorganisasi. Sesuatu yang merupakan segalanya,tak pernah berakhir, tak berbatas waktu dantak terukur, penuh imajinatif, emosional,bergairah, dan inspiratif.

Sedangkan peran dan fungsinya sebagaipandangan hidup kita semua—masyarakatRiau. Dengan memandang masa depan yanghendak kita wujudkan itu, jiwa kita akanhidup. Ini berpedoman pada keadaan idealyang ingin diwujudkan bersama.

Kota MelayuMenyikapi visi tersebut, perlu

kebersamaan dalam mewujudkannya. Tanpaitu mustahil adanya. Mengapa? Karena VisiRiau 2020 merupakan visi propinsi, cita-citaPropinsi Riau.

Pekanbaru Kota Melayu?

Mardianto MananPengamat Perkotaan

Untuk itu, mau tidak mau, semuaperencanaan di daerah kabupaten dan kotawajib mengacu pada Visi Riau 2020. Namunpropinsi juga perlu menfasilitasi pencapaianmaterinya, buatkan standarnya. Apakah bakuatau elastis, tergantung kabupaten atau kotayang melaksanakan. Mengapa begitu? KarenaPropinsi Riau bukan propinsi dengan budayahomogen, seperti Sumatera Barat atauJogjakarta. Kita terdiri dari adat dan budayayang sangat heterogen, dalam naunganbudaya melayu tempatan.

Budaya Kuansing, Tembilahan, akan jauhberbeda dengan budaya Pelalawan. BudayaKampar akan amat beda dengan budaya Siak.Apakah dari pola perkawinan, garisketurunan, maupun para pemegang negeridalam konteks adat setempat. Akan berbeda

lagi bila ditinjaudari bentuk bangunan, baik

tampak luar maupun interior rumah.Untuk itu, pemerintah propinsi perlu

menjembatani kesamaan dan perbedaan inisehingga nantinya akan ada tuntunan budayayang menjadi kompas seluruh aktifitaspembangunan di negeri Melayu ini. Denganbegitu pancang yang sudah dihujam ke BumiLancang Kuning dapat tegak berdiri betul.Alhasil nantinya di atas pancang akan dihiasiornamen kemelayuan yang berkharismatik dimata orang luar. Semua silahkan berbeda,namun tetap dalam konteks kemelayuanPropinsi Riau, tak keluar dari koridor yangsudah disepakati bersama.

Pertanyaannya saat ini, apakah visi kotaPekanbaru sudah mencerminkan visiPropinsi tersebut? Apakah sudah sesuaidengan visi pembangunan kota yang kitagarap selama ini? Jangan-jangan baru sebataskonsep. Sebaiknya dari sekarang kita evaluasisehingga koridor pembangunan yang sudahkita lalui benar-benar sesuai dengan cita danmimpi kita.

Akibat pembangunan kota yang tak

bervisi, para penjabat kita seakan bermusuhandengan karakter kota ini. Asal bangunansudah mulai menua, harus dibantai. Makaterbentuklah bangunan yang tak berkarakterdan amat berbeda dengan visi kita. Pusatbudaya melayu sementara bangunan khasmelayunya kita hancurkan. ContohnyaStadion Hangtuah diruntuhkan, KacaMayang dibiarkan sampai halal untuk dijualke investor, Dang Merdu dihancurkan.

Akhirnya kota kita nanti bakalberkembang menjadi serba tanggung. Entahke mana arahnya. Jika mau kita duduk semejabersama-sama, mengevaluasi diri, kemudianmelakukan kilas balik lagi perihal visi dan misikita sepuluh tahun lalu, saya yakin kita semuatertawa terbahak-bahak melihat janji visi kita.

Jika kita perhatikan tata ruang di kota ini,pasti tak akan kelihatan. Rencana tata ruangadalah barang mewah di kota ini. Di sinilahdibutuhkan kearifan kita semua. Yang tuadengan kebijaksanaannya, yang muda denganenergi prima mudanya. Mari kita keloladengan baik. Ibarat pepatah, si buta bergunauntuk meniup lesung, si pekak bergunauntuk membunyikan bedil, si lumpuh untukmenunggu rumah.

Jangan pula saling menjegal satu danlainnya demi kemajuan diri sendiri. Kitabangun kota ini dengan kebersamaan. Tak adasatu orang pun yang berjasa, karena kota kitaadalah pusatnya jasa di Asia Tenggara.Semogalah...

Pusat Pengembangan Karier dan Kewirausahaan(P2K2) Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Prof. Dr. Saryono, M.SiDirektur

Ttd

Keluarga Besar Fakultas Teknik(FT) Universitas Riau

Mengucapkan

Dr. Syaiful Bahri, M.SiDekan

Ir. Alfian Kamaldi, MTPembantu Dekan II

Padil, ST, MTPembantu Dekan I

Mujiatko, ST, MTPembantu Dekan III

I k l a n

Ttd

Istim

ewa

Ilustrasi : Ari MS

Page 14: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 14

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Mengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Lembaga Pengabdian Masyarakat(LPM) Universitas Riau Segenap Keluarga Besar Fakultas Teknik

(FT) Universitas RiauMengucapkan Selamat Kepada

Atas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS

Dr. Syaiful Bahri, M.SiDekan

Ir. Alfian Kamaldi, MTPembantu Dekan II

Padil, ST, MTPembantu Dekan I

Mujiatko, ST, MTPembantu Dekan III

Prof. Dr. Zulkarnaini, M.SiKetua

Ttd

Perjalanan masih panjang.Kita tak boleh berhenti di sini.

Waktu terus berjalan. Kitaharus melanjutkan hidup.

Untuk menikmati pelangi yangdatang dan pergi dalam

sekejap.

KALIMAT ini kudapat dari sahabatku saatia coba bangkitkan aku dari mimpi burukku.Mimpi burukku berawal ketika aku mengenalPanca. Aku terima ia sebagai kekasihku tanparasa cinta hingga aku mengantarkannya ke alamberbeda.

Aroma tanah dan bunga menemani Caeciyang belum juga beranjak dari tempatnya, didepan sebuah gundukan tanah basahbertabur bunga, masih menatap batu nisanbertuliskan “Panca. Lahir 20 Maret 1986.Wafat 27 September 2004”.

Ah! Ini bukan salahku. Kenapa aku yangmesti merasa bersalah? Semua orang memangmengatakannya padaku. Semua orang bilangkalau kamu merangkul gadis lain di depanumum. Lalu, apa aku salah bila kukatakanSangkut Riang adalah salah satu orang yangmengatakannya. Maaf, bila aku tak punya nyalimelerai pertengkaran kamu dan Sangkut.Maaf, bila aku terlalu pengecut.

Aku memang perempuan pengecut, yangcuma bisa terdiam di sudut taman melihatkekacauan yang terjadi. Begitu pula ketikaSangkut meraih batu bata di tanah, aku hanyamampu terpaku di sudut. Aku penyebabbatu bata itu terlempar ke kepalamu ketikapertengkaran itu terjadi. Aku penyebabnya.Tapi semua sudah terlambat. Batu bata itutelah mengakhiri hidupmu. Tapi tidakdengan cintaku. Tunggu aku di sana kasih…

Sebuah sentuhan lembut di bahumenyadarkanku dari lamunan.

“Kita pulang sayang, sudah hampirgelap.”

“Iya, Ma,” jawabku.lll

“Hisar, ini mamanya Caeci! Caeci gakkeluar-keluar dari kamar sejak tadi pagi. Tantebingung, mana Papanya Caeci lagi diSingapura lagi! Kamu tolong datang kerumah dong Sar, cepetan ya!”

Mama Caeci sangat panik ketikamenghubungi Hisar, sahabat kental Caeci danPanca. Tak berapa lama, Hisar datang denganXenia-nya.

“Ada apa dengan Caeci, Tante?”“Ini Sar...”“Caeci, pintunya aku dobrak ya? Kamu

jangan di belakang pintu. Caeci, kamu dengaraku?” Hisar berkata dengan nada panik, tapitak ada jawaban. Mama Caeci menangiskarena khawatir.

lll

“Caeci…”Suara siapa ini? Sangat menyejukkan hati.

Apa aku sudah di surga, dan ini suaramalaikat? Baygon itu pasti bisa merenggutnyawaku dalam sekejap.

“Mama?”“Iya sayang, kamu sudah sadar?”

Mama berkata lembut mengusapkeningku. Kulihat sekililingku, Mama, Papa,Hisar.

“Papa langsung datang dari Singapuramendengar kamu dirawat di rumah sakit.Papa khawatir. Papa sangat berterima kasihdengan Hisar.”

“Ah, gak apa-apa Om. Caeci kan temensaya.”

Aku coba duduk di tempat tidurku. Hisarmembantuku. Tiba-tiba tangisku meledak.Sahabat kekasihku mendekapku erat.

“Panca…” bisikku di dadanya.“Sebelum pergi, Panca menitipkanmu

padaku. Katanya, aku harus jaga baik-baikperinya yang akan selalu ada di hatinya.”

“Hisar, temani aku disini… Temani aku...Karena pelangiku sekarang sudah berlalu,”kataku sambil terisak.

“Ayolah Caeci, tak ada pelangi yang abadi.Nikmati saja hidup ini dan nikmati keindahanpelangi-pelangi yang datang dan pergi dalamsekejap. Ini bukan salahmu. Dia memangbukan pria yang baik. Dia selingkuh,meskipun mencintaimu. Cinta bukansegalanya, Caeci. Doakan saja dia agarmendapat tempat yang layak di sisi Tuhan.Hapus air matamu, Caeci. Perjalanan hidupkita masih panjang. Kita tak boleh berhentidi sini karena waktu terus berjalan.”

Aku menengadahkan wajahku, menatapHisar. Perlahan ia hapus air mata di pipiku.Lama kami terdiam.

“Maafkan aku, Caeci,” katanya memecahkeheningan. “Aku tak bisa menemanimulebih lama. Aku harus berangkat. Ayahkumengirim aku ke Amerika, melanjutkansekolah di sana.”

Aku begitu pedih kehilangan Panca,sekarang aku harus kehilangan sahabat.

“Oh ya, hari ini Caeci sudah bisa langsungpulang, kan Om?” tiba-tiba Hisar bertanya padapapaku dengan nada seriang mungkin. Padahalaku tahu hatinya pun pedih mengucap kalimatperpisahan tadi. Aku dapat merasakannya.

“Oke!” jawab papa sumringah.lll

“Caeci, telah lama aku menganggapmusebagai salah satu yang spesial meski tak adaartinya bagimu. Aku bukanlah orang yangtertarik dengan cinta. Cinta masuk, tak dapatdihindari, dan harus dirasakan, karena itubagian dari hidup. Hidup akan selalu jadimisteri. Aku tunggu jawabmu selama akumasih hidup.”

Aku terdiam mendengar pengakuanHisar. Aku pun mencintainya sebelum Pancamemilikiku dan aku masih mencintainyahingga saat ini. Benarkah dia menganggapkusebagai salah satu yang spesial? Benarkah diajuga mencintaiku?

“Hisar, aku hanya manusia biasa. Tapipercayalah, aku pun akan mengasihimu.”

lll

Hisar meninggalkanku sendiri. Sampai diAmerika, dia menghubungiku. Dia bilang,“Someday there’ll be a new world. A world of shin-ing hope for you and me.” Rawatlah perasaancintamu sampai kelak berguna untuk kita.”

Ternyata itu kalimat terakhir yang iakatakan padaku. Sejak saat itu, ia tak pernahlagi menghubungiku.

Mungkin Hisar sudah melupakan aku.Ah! Sudahlah. Aku harus melanjutkanhidupku, meski tanpa Panca, tanpa Hisar.Perjalanan masih panjang. Kita tak bolehberhenti di sini. Waktu terus berjalan. Kitaharus melanjutkan hidup. Untuk menikmatipelangi yang datang dan pergi dalamsekejap.

Thanks Sar, telah hadir dalam hidupkumeski sejenak. Kamu sudah membuka matahatiku tentang makna kehidupan hingga akudapat menikmati kembali hidupku. ***

Mahasiswa Budidaya PerairanFaperika ‘07

Endang Winarni

I k l a n

Ttd

Ilustrasi: Ari MS

P e l a n g i k u

Page 15: Bahana Edisi Agus2010

15

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa

Minggu pagi, 16 Maret 2008, pukul06.30. Saya menapaki tanggapemakaman keluarga PangeranSumedang, Pangeran SoeriaKoesoemaadmaja, dan keluargaulama besar Haji Sanusi. Lebartangga itu sekitar dua meter, terbuatdari batu sungai. Jalan menujumakam itu agak mendaki sejauhlebih kurang 500 meter.

Sejumlah tukang bangunan kelihatan tengahmemugar makam. Di kanan-kiri jalan ditumbuhiperdu. Dua papan petunjuk bertuliskan “MakamTjut Nyak Dhien” tegak di masing-masing sisijalan. Di tepi kiri jalan mencuat sebuah papannama berukuran kecil yang disangga batang besi.Lalu, di kanan jalan terpasang papan nama yangterpaku pada sebatang pohon, tepat di bawahpanah petunjuk ada identitas makam keluargaPangeran Soeria Koesoemaadmaja. Sekitar limameter dari situ ada makam ibunda MohammadHatta, proklamator kemerdekaan Republik In-donesia, Siti Saleha. Ia wafat di Sumedang pada13 April 1959 di usia 78 tahun. Pada 1950-an, SitiSaleha datang menjenguk salah seorang anaknyayang bertugas sebagai dokter di Sumedang danakhirnya, ia tutup usia di kota ini.

Setelah melewati papan petunjuk itu, anaktangga mulai menurun hingga saya tiba di depangerbang makam Cut Nyak Dien, yang letaknyatepat di kaki gunung Puyuh.

Cut Nyak Dien memimpin perlawananterhadap penjajahan Belanda setelah suaminyaTeuku Umar ditembak pada 11 Februari 1899.Ia memimpin perang gerilya didampingipengawalnya Pang Laot, yang kemudianmenyerah kepada Belanda pada 6 November1905. Setelah Pang Laot menyerah, Cut Nyakpun ditangkap. Cut Nyak kemudian dibuangke Sumedang, Jawa Barat, karena Belandakhawatir pengaruhnya akan membuat orang-orang Aceh tetap berani melawan. Ia diSumedang pada 1908.

lll

Pintu gerbang besi itu terkunci. Di kiri pintudipasang bel untuk memanggil juru kuncimakam.

Makam ini dinaungi kubah dengan modelrumah adat Aceh, setinggi kurang lebih 1,5meter. Pada atapnya tergantung lampu listrik10 watt. Di sebelah kiri makam tampak sawahmenghampar dengan padi menghijau.Gemericik air sungai Cipicung memecahkesunyian di sekitar makam yang dikelilingipepohonan tua dan tinggi.

Inilah ziarah pertama saya ke makam CutNyak Dien, yang usianya di bulan November2008 ini genap 100 tahun. Seorang juru kunci,atau kuncen, bernama Nana Sukmanamenyambut saya dengan ramah.

Menurut Nana, pada 6 November 1905 CutNyak Dien diasingkan ke Sumedang disertai dua

Menziarahi Cut Nyak Dienpengawal. Satu pengawalnya sampai sekarangbelum ditemukan makamnya. Pengawalnyayang lain adalah anak laki-laki berusia 15 tahun,bernama Teuku Nanna.

“Kegiatan Cut Nyak Dien (semasa hidupdi Sumedang) itu mengaji. Ia sudah hapal(Alquran) di luar kepala, sehingga ia cepat dikenaloleh ulama-ulama, terutama pemilik tanah ini,sampai wafat. (Ia) dimakamkan di tanah HajiSanusi dan Hajah Husna, putrinya Haji Sanusi,”kata Nana.

lll

Tahun 2000, Henry Dunant Center mulaimenggagas dan memfasilitasi proses dialogantara pemerintah Indonesia dan Gerakan AcehMerdeka (GAM). Dialog itu bertujuan mencarikesepakatan jalan damai bagi penyelesaiankonflik Aceh. Pada tahun itu, MenteriKoordinator Politik dan Keamanan JenderalSusilo Bambang Yudhoyono berziarah kemakam Cut Nyak Dien, memohon restu padapahlawan Aceh itu.

Di kala Aceh sedang bergejolak banyaktentara dan polisi berziarah ke makam ini.

“Tentara yang berziarah ada dari BataliyonSiliwangi, sebelum berangkat ke Aceh. Satubataliyon, kadang-kadang semua anggota, dariDanyon, Danton, Danru, Danki. Mereka pakai

tertulis di buku tamu. Rombongan iniberjumlah 123 orang.

Sebulan sebelumnya 17 orang dari Yonif312 Subang juga berziarah. Kemudian, ada 41anggota Yonif 301/PKS Sumedang, yangdipimpin oleh Letkol Inf. Urip W dan KaptenInf. Andy C. Pada 30 Mei 2005, peziarah datangdari Sesko TNI beserta para perwira siswa mancanegara yang mengikuti pendidikan di Sesko TNIAD, Sesko TNI AU, dan Sespri Polri, sebanyak30 perwira.

Menurut Nana, para peziarah tak hanyatentara Indonesia, tapi juga para gerilyawanGAM.

“Ada sekitar 15 orang GAM datang ke sini,”kata Nana. “Mereka bertanya ke saya, tanya sejarahCut Nyak Dien, mengapa sampai ke Sumedang.Mereka tidak terlalu banyak bicara. Mukanyasangar-sangar, kulitnya kehitam-hitaman,ganteng-ganteng,” kata Nana lagi.

“15 anggota GAM itu orang muda semua,”ujar Nana, menambahkan.

Kira-kira tahun 2002, tiga bus yangmembawa sekitar 100 orang GAM yang ditahandi Jakarta berziarah ke makam. Mereka dalampengawalan ketat anggota TNI.

“Mereka menangis di sini,” kisah Nana.“Mereka banyak yang nangis, menangisnya

kuat, terdengar dari jauh. Karena satu menangis,terharu, kita nangis, terbawa arus,” katanya.

Selain rombongan itu, ada kelompokgerilyawan GAM lainnya yang berziarah, tanpaia kenali peziarah itu sebagai orang GAM. Iabaru tahu belakangan. Dan ia agak bingung saatsejumlah aparat intelijen mendatangi makamCut Nyak Dien berkali-kali setelah kunjunganorang GAM tersebut.

Nana berulang kali ditanyai intelijenmengenai orang-orang GAM itu.

“Bapak tahu ini GAM? Saya tidak tahu.Selama ini kamu kemana saja? Saya selama ini disini, tidak kemana-mana. Bapak tahu, yangdatang itu orang-orang GAM? Saya tidak tahuyang datang itu GAM.” Nana mengisahkanulang adegan tanya-jawabnya dengan aparatintelijen tersebut.

“Dua, dua, tiga, intel datang bergilir, secarabertahap,” katanya.

“Buku tamu diambil intel, lalu dilingkarisatu-satu namanya. Dicatat, lalu disalin.

“Bukunya dikembalikan lagi,” kata Nana,sambil tertawa terkekeh-kekeh saat menceritakanpengalaman itu.

Saya ingin tahu nama-nama orang GAMyang ditandai intelijen itu, tapi buku tamu yangdimaksud sudah tak ada. Nana juga takmengetahui keberadaan buku itu.

Jumlah peziarah mencapai ribuan orang.Jumlah peziarah terbanyak pada tahun 2005,lebih dari seribu orang. Jumlah itu menurunpada tahun berikutnya, sekitar 500 orang, begitupula di tahun 2007. Sebagian besar peziarahberasal dari Aceh dan orang Aceh di Jakarta,Bandung, dan sekitarnya. Ada juga pejabat,pelajar, mahasiswa dari luar Aceh, seperti Medan,Palembang, Jakarta, Bandung, Sumedang.

Sedang orang asing yang berkunjung berasal dariMalaysia, Swiss, Belanda, dan Korea.

Dua orang Aceh yang datang dari LhokNga, Aceh Besar, Sabri dan Syahrul,menggoreskan kebanggaannya berziarah dimakam ini dalam bahasa Aceh: “Alhamdulillahkamoe nyoe katroeh bak tempat moyang yang kamoedambakaen, muliakan, kamoe han mephetuwo sejarahawak droen sampai nafas kamoe geu top lee phorabbana.”

Pada 16 November 2005, Tengku AzwirNazar dari Lambada Lhok, Aceh Besar,menorehkan kesannya: “Syahidmu adalah darahkami yang masih mengalir. Aceh Mulia!!!”

Di tahun baru 2006, orang yang berperanpenting dalam menjaga perdamaian Acehberziarah ke makam Cut Nyak Dien. Ia adalahPieter Feith, ketua Aceh Monitoring Mission(AMM). Ia menggoreskan kesannya: “As Headof Mission, AMM, I was very honored having visitedthe grave of Cut Nyak Dien, Hero of Aceh.”

lll

Di makam itu di bulan Juni 2007, seoranglelaki berperawakan tinggi, kurus, dan bermatacekung, duduk bersujud. Ia baru beberapa haritinggal di Sumedang, setelah berpindah-pindahdari satu tempat ke tempat lain di Jakarta.

Firdaus Nurdin menemukan kekuatanuntuk bertahan dalam perantauan usaiberziarah.

“Bangkit untuk berjuang terus ada,” kataFirdaus kepada saya.

“Datang ke sini (makam) jiwa berani keluar,”lanjutnya.

Menurut Firdaus, Cut Nyak Dien berbedadengan pahlawan-pahlawan wanita lainnya.

“Ia berjuang angkat senjata, rencong,melawan Belanda,” kata Firdaus. “Kartini sendiriberjuang di belakang meja, menulis,” lanjutnya.

“Saya hampir setiap minggu ke makam.Ketika lagi ingat kampung halaman, dan teringatorang tua,” ujar Firdaus. “Kalau sudah di sinijadi tenang,” katanya lagi.

Muhammad Yusuf, kawan Firdaus, saatpertama kali menginjakkan kaki di Sumedang,langsung berziarah ke makam Cut Nyak Dien.Di makam ia membaca Hikajat Prang Sabi.Hikayat ini ditulis oleh Tengku Chik Pante Kulu,seorang pujangga Aceh di masa lalu. Isinyamembangkitkan semangat orang untukberperang.

“Saat hikayat kita baca, semangat kita naikuntuk berperang,” kata Yusuf.

“Belanda dilawan. Kenapa dengan Jawatidak bisa,” lanjutnya lagi.***

seragam militer,” kisah Nana.“Ada dari Brimob juga. Malah mereka minta

foto di makam, supaya gampang melakukanpendekatan dengan orang Aceh di sana,” kataNana, mengutip perkataan seorang tentara.

Beberapa bulan menjelang PerjanjianHelsinki ditandatangani pada Agustus 2005,para anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)masih melakukan kunjungan ke makam.

Pada 29 Juli 2005, ada dua rombongantentara yang berziarah di jam yang berbeda.Rombongan pertama terdiri dari empat orangdari Markas Komando Daerah Militer IskandarMuda, Banda Aceh, yang dipimpin oleh MayorJenderal TNI Supiadin Adi Saputra. Kelompokkedua dari Satpal Satgas Banioin-4 yang dipimpinoleh Letkol Cpl. Agus Trisunu. Itulah yang

“Alhamdulillah kamoenyoe katroeh bak tempat

moyang yang kamoedambakaen, muliakan,kamoe han mephetuwo

sejarah awak droensampai nafas kamoe geu

top lee pho rabbana.”

Wartawan Pantau Jakarta.Tulisan ini pernah dipublikasikan oleh Pantau

Feature Service Aceh, 30 April 2008.

Basilius Triharyanto

Page 16: Bahana Edisi Agus2010

Edisi Agustus 2010Bahana Mahasiswa 16

Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014

oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEAPada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai

Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014oleh Menteri Pendidikan NasionalProf. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Pada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

Civitas Akademika Universitas Riau

Mengucapkan Selamat Kepada

Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MSAtas pelantikan sebagai Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014

oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEAPada, 24 Agustus 2010 di Gedung Rektorat UR Lt.IV

FAKULTAS EKONOMIDrs. Kennedy, MM,Ak (Dekan)Dra. Hj, Sri Indarti, M.Si (Pembantu Dekan I)Drs. Zainal Abidin Zein, MM, Ak (Pembantu Dekan II)Drs. Syapsan, ME (Pembantu Dekan III)Edyanus Herman Halim alias Herlim, SE, MS (Pembantu Dekan IV)

FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIKDrs. Ali yusri, MS (Dekan)Drs. Yoserizal, M.Si (Pembantu Dekan I)Heri Suryadi, S.Ip, M.Si (Pembantu Dekan II)Drs. Syafri Harto, M.Si (Pembantu Dekan III)

FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAMDr.Minarni, M.Sc (Pembantu Dekan I)Dr. Arisman, M.Sc (Pembantu Dekan II)Drs. Khairijon, MS (Pembantu Dekan III)

Serta selamat atas Pelantikan Dekan dan Pembantu Dekanoleh Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS pada, 25 Agustus 2010

Ttd

RIDA K LIAMSICHAIRMAN

H MAKMUR, SE, MM, AkCEO RIAU POS MEDIA GROUP

Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi. DEAPembantu Rektor I

Dr. Yanuar Hamzah, M.SiPembantu Rektor II

Drs. Rahmat, MTPembantu Rektor III

Dr. Adhy Prayitno, M.ScPembantu Rektor IV

Ttd

cmyk

TERBESAR, TERDEPAN, PERTAMA DIBACA