bahan1
-
Upload
jjanig-tripleshawolmvp-malcarrot -
Category
Documents
-
view
272 -
download
3
description
Transcript of bahan1
Pendahuluan
• Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan.
sel eukaryot , sekurang2 nya mempunyai 1 inti dan membran inti.
Retikulum endoplasma,mitokondria,aparatus golgi
Umumnya Aerob obligat atau fakultatifBersifat heterotrof:
Memanfaatkan senyawa organik menjadi sumber energi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem enzim sehingga untuk pertumbuhannya jamur dapat menjadi saprofit atau parasit
Jamur/fungi:
• Fungi ini bersifat kemotropik : men sekresikan enzym yng dapat mendegradasi berbagai substrat organik disekitarnya -->> nutrien yg dapat larut, lalu di absorbsi kembali kedalam sel
Bentuk Jamur : Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk
bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi.
Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium
• The fungal thallus consists of hyphae; a mass of hyphae is a mycelium.
Molds
Figure 12.2
single hypha Mass of hyphae (mycelium)
Germ tube (Growing Spore)
(initial hypha)
MORFOLOGI1. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell.
• Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans
2. Mold / Kapang Merupakan jamur multiselluler yang membentuk
benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.
Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton
Mold Forms
Yeast Forms
Hyphae Without Cross Walls
Nuclei
Cell wall
Nuclei
Cytoplasm
Cross wall
Cell wall
Cytoplasm
Hyphae With Cross Walls
Section 21-1
Hyphae Structure
• Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang.
Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive structures places them in the appropriate category.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu :– Zygomycotina– Ascomycotina– Basidiomycotina– Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna)
Characteristics of Fungal Hyphae:Septate versus Coenocytic
Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). 1. Secara aseksual
- menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. - Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. - Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak gametangium dan konjugasi. - Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis
Generalized Life Cycle of a Fungus
Habitat 1. Habitat Tanah (Geofilik) Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa
c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
• Jamur berkambang biak dengan spora:
- SPORA SEXUAL- SPORA ASEXUALA. SPORA SEXUAL1. Zigospora :• Pada zygomycetes tertentu ujung –
ujung hifa berdekatan bersatu → meiosis dan berbentuk zigospora besar dan berdinding tebal.
2. Askospora :• Biasanya 4 – 8 spora berbentuk dalam sel
khusus → askus, dimana berlangsung meiosis.3. Basidospora :• Setelah meiosis, biasanya terbentuk 4 spora
pada permukaan sel khusus → Basidium.
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Anggota Fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara :
1. Saprofit.
Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah mati.
2. Parasit.
Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.
3. Simbiosis.
Jamur Parasit
Hifa
Cacing Nematoda Malang
Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae
METABOLISME MIKROBA
I
PETA KONSEP
Proses Metabolisme:AnabolismeKatabolisme
Karbohidrat, Lemak, Protein
Proses sintesis sel dan enzim, memelihara steady state sel, penyerapan unsur hara, ekskresi senyawa, pergerakan sel
Reaksi enzimatik, Reaksi Reduksi- OksidasiEnergi
Anabolisme: Pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik):
FOTOSINTESIS: MEMBENTUK C6G12O5 DARI CO2 DAN H2O
Katabolisme: Penguraian senyawa yang menghasilkan energi (Reaksi eksergonik):
RESPIRASI MENGURAIKAN KARBOHIDRAT MENJADI ASAM PIRUVAT DAN ENERGI
MENGAPA MIKROBA MEMERLUKAN ENERGI ?
• Synthesa bagian sel (dinding sel, membran sel, dan substansi sel lainnya)
• Synthesis Enzim, Asam Nukleat, Polysakarida, Phospholipids, atau komponen sel lainnya
• Mempertahankan kondisi sel (optimal) dan memperbaiki bagian sel yang rusak
• Pertumbuhan dan Perbanyakan• Penyerapan hara dan ekskresi
senyawa yang tidak diperlukan atau waste products
• Pergerakan (Motilitas)
ENERGI KIMIA
Komponen kimia berenergi tinggi:
Adenosin Diphosphate (ADP) dan Adenosine Triphosphate (ATP) yang dibentuk dari Adenosine Monophosphate
ADP adalah AMP ~ P dan ATP adalah AMP ~ P~ P
Energi kimia juga dapat disimpan dalam komponen dengan ikatan thioester seperti Acetyl-S-Coenzym A (Acetyl SCoA)
REAKSI BIOKIMIA DIKATALIS OLEH ENZIM:Berperan penting dalam setiap reaksi metabolisme
TIPE METABOLISME MIKROBA
• Heterotrof• Ototrof • Fotosintesis
Metabolisme Sumber C Sumber N Sumber energi
Sumber H+
Heterotrof/Kemoorganotrof
Organik OrganikAtauanorganik
Oksidasisenyawa organik
-
Ototrof/kemolitotrof
CO2 anorganik OksidasiSenyawaanorganik
-
Fotosintesis Fotolitotrof Bakteri Sianobakteri Fotoorganotrof Bakteri
CO2
CO2
CO2
AnorganikAnorganik
Anorganik
Cahaya matahariCahaya matahari
Cahaya matahari
H2S atau H2
Fotolisis H2O
Bahanorganik
METABOLISME HETEROTROF
• Jamur dan bakteri tertentu• mendapatkan energi dari oksidasi senyawa
organik. • Senyawa organik mengandung karbon dan
nitrogen yang digunakan secara aerob atau anaerob untuk menghasilkan tenaga pereduksi seperti nicotinamide adenine dinucleotide tereduksi (NADH + H+), dan energi (ATP)
MIKOLOGI KEDOKTERAN
Ilmu yang mempelajari tentang Jamur
yang berkaitan dengan kesehatan
manusia.
MIKOSIS (Superfisialis / Sistemik)
JAMUR
Mikroorganisme termasuk dalam golongan Eukariotik dan bukan Tumbuhan
karena jamur mempunyai protoplasma dengan inti lebih dari satu
Tubuh Jamur berbentuk sel (tunggal) atau benang bercabang (miselium) Dapat membentuk sporulasi spesifik
Dinding jamur Sebagian besar: Kitin dan Glukan & Selulosa hanya sedikit
Ini yang membedakan antara Jamur dengan Tumbuhan karena dinding sel tumbuhan sebagian besar: Selulosa
SIFAT JAMUR
Jamur tidak memiliki Klorofil & makanan nya diperoleh dari lingkungan sekitar. Jamur memiliki enzim yang dapat :
- Mengubah selulosa, karbohidrat & zat organik lain menjadi zat anorganik untuk pertumbuhannya Jamur bersifat Saprofit atau Patogen
Jamur juga mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga dapat hidup dimana saja.
Perkembang biakan Jamur (SPORULASI) :
• Aseksual Talospora• Seksual
Penting untuk menentukan
genus / Spesies jamur
ASEKSUAL SEKSUAL
PROSES PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL (RHIZOPUS)
SPORA ASEKSUAL(Thalospora)
1. Blastospora Sel ragi yang bertunas
- Di permukaan sel - Di sisi septum
2. Artrospora Spora dibentuk dari Fragmentasi hifa yg tersusun seperti rantai
Artrospora
3. Klamidospora
- Spora dibentuk dari pelebaran hifa - Diameter spora > diameter hifa
- Letak: di ujung (terminal), samping (lateral) , diantara hifa (interkaler)
4. Konidia
- Spora dibentuk dari fragmentasi sterigma- Konidia mudah lepas, kecuali yang menempel di atas sterigma
5. Sporangiospora- Spora dibentuk di dalam sporangium (= pelebaran ujung sporangiofor)
6. Aleuriospora
- Spora dibentuk langsung dari Konidiofor
MIKROKONIDIA MAKROKONIDIA
SPORA SEKSUAL1. ZIGOSPORA - Spora dibentuk di dalam zigot - Zigot terbentuk dari hasil perkawinan 2 hifa sejenis - Basidiobolus 2. ASKOSPORA - Spora dibentuk di dalam askus - Askus terbentuk dari 2 jenis hifa/sel yang berfusi - Piedraia hortai
KOLONI JAMURADA 2 MACAM KOLONI JAMUR :
1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast) a. Koloni Ragi b. Koloni Seperti Ragi
2. KOLONI KAPANG / FILAMEN (Mould) Koloni dibentuk dari miselium hifa sejati
KOLONI KHAMIR
Koloni basah – berlendir Permukaan: Leathery menimbul, halus – berlipat
Warna Koloni : Putih : Candida, Geotrichum Krem berlendir : Cryptococcus Merah : Rhodotorulla
Koloni khamir dibagi 2 yaitu:
1. Koloni Ragi : - Koloni menimbul, halus dan licin - Berisi sel ragi , Blastospora - Ditemukan pada koloni berumur muda
2. Koloni Seperti ragi - Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran hifa semu di bagian tepi koloni - Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu. - Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum
KOLONI RAGIKOLONI SEPERTI RAGI
KOLONI SEPERTI RAGI KOLONI RAGI
MIKROSKOPIK : KOLONI KHAMIR
JAMUR KAPANG / FILAMEN
MAKROSKOPIK• Koloni padat (dibentuk dari miselium) • Permukaan koloni velvety (halus
seperti beludru), powdery (berserbuk), wolly atau cottony (seperti kapas)
• Warna koloni bervariasi dan warna muncul setelah terjadi sporulasi dalam jumlah besar
KOLONI GOL. MONILIACEAE
KOLONI KAPANG / FILAMEN
MIKROSKOPIK
• Terdiri dari hifa sejati multisel / hifa senositik membentuk miselium (anyaman hifa)
• Jamur kelas Zygomycetes Hifa senositik
• Jamur kapang lain hifa multisel
JAMUR DIMORFIK / BIFASIK
Jamur membentuk 2 macam koloni pada kondisi yang berbeda:
1. KOLONI KHAMIR / RAGI Bila berada pada tubuh manusia atau pada suhu 37oC dalam biakan
2. KOLONI KAPANG Bila berada pada suhu kamar / ruang
Contoh jamur Dimorfik
1. Histoplasma capsulatum2. Sporotrichum schenckii3. Coccidioides immitis4. Blastomyces dermatitidis5. Paracoccidioides brasiliensis
ELEMEN JAMUR
1. HIFA a. Hifa semu terdapat penyempitan di bagian sekat/septumnya
Contoh: Candida
b. Hifa sejati hifa yang tidak melekuk / menyempit dibagian septumnya - 1. Hifa multisel
- 2. Hifa senositik
HIFA SEMU
HIFA MULTISEL
HIFA SENOSITIK
FUNGSI HIFA
1. HIFA VEGETATIF Untuk mengambil makanan dari media / substrat
2. HIFA REPRODUKTIF Hifa khusus yang dapat membentuk spora
(sporulasi) : Konidiofor , sporangiofor
3. HIFA UDARA Hifa steril yang hanya berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara
WARNA HIFA• Golongan Moniliaceae: - Jamur yang mempunyai hifa / spora tidak berwarna atau berwarna jernih
• Golongan Dematiaceae : - Jamur mempunyai hifa berwarna coklat sampai kehitaman - Contoh: Piedraia hortai; Phialophora;
Curvularia ; Oidiodendron Madurella
KOLONI GOL. DEMATIACEAE
TAKSONOMI JAMUR
Berdasarkan sifat koloni, hifa dansporulasi maka jamur dibagi ke dalambeberapa kelas :
1. ACTINOMYCETES (Hifa halus , 1 u)2. ASCOMYCETES (spora seksual)3. ZYGOMYCETES4. DEUTEROMYCETES (thalospora)5. BASIDIOMYCETES6. MYXOMYCETES (sporulasi mirip jamur)
7. CHYTRIDIOMYCETES (Jamur memiliki hifa senositik: Rhinosporidium seeberi)