bahan1

76

description

bahan1

Transcript of bahan1

Page 1: bahan1
Page 2: bahan1

Pendahuluan

• Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan.

Page 3: bahan1
Page 4: bahan1

sel eukaryot , sekurang2 nya mempunyai 1 inti dan membran inti.

Retikulum endoplasma,mitokondria,aparatus golgi

Umumnya Aerob obligat atau fakultatifBersifat heterotrof:

Memanfaatkan senyawa organik menjadi sumber energi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem enzim sehingga untuk pertumbuhannya jamur dapat menjadi saprofit atau parasit

Jamur/fungi:

Page 5: bahan1

• Fungi ini bersifat kemotropik : men sekresikan enzym yng dapat mendegradasi berbagai substrat organik disekitarnya -->> nutrien yg dapat larut, lalu di absorbsi kembali kedalam sel

Page 6: bahan1

Bentuk Jamur : Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk

bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi.

Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium

Page 7: bahan1

• The fungal thallus consists of hyphae; a mass of hyphae is a mycelium.

Molds

Figure 12.2

Page 8: bahan1

single hypha Mass of hyphae (mycelium)

Germ tube (Growing Spore)

(initial hypha)

Page 9: bahan1
Page 10: bahan1

MORFOLOGI1. Yeast

merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell.

• Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans

Page 11: bahan1
Page 12: bahan1

2. Mold / Kapang Merupakan jamur multiselluler yang membentuk

benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.

Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.

Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.

Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton

Page 13: bahan1
Page 14: bahan1

Mold Forms

Page 15: bahan1

Yeast Forms

Page 16: bahan1

Hyphae Without Cross Walls

Nuclei

Cell wall

Nuclei

Cytoplasm

Cross wall

Cell wall

Cytoplasm

Hyphae With Cross Walls

Section 21-1

Hyphae Structure

Page 17: bahan1

• Dimorfik

Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.

Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang.

Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

Page 18: bahan1
Page 19: bahan1

Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive structures places them in the appropriate category.

Page 20: bahan1

KLASIFIKASI

• Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu :– Zygomycotina– Ascomycotina– Basidiomycotina– Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak

sempurna)

Page 21: bahan1

Characteristics of Fungal Hyphae:Septate versus Coenocytic

Page 22: bahan1

Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae

Page 23: bahan1

seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). 1. Secara aseksual

- menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. - Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. - Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa

Page 24: bahan1
Page 25: bahan1

2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak gametangium dan konjugasi. - Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis

Page 26: bahan1

Generalized Life Cycle of a Fungus

Page 27: bahan1
Page 28: bahan1

Habitat 1. Habitat Tanah (Geofilik) Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh

manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces

b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa

c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton

Page 29: bahan1
Page 30: bahan1
Page 31: bahan1
Page 32: bahan1

• Jamur berkambang biak dengan spora:

- SPORA SEXUAL- SPORA ASEXUALA. SPORA SEXUAL1. Zigospora :• Pada zygomycetes tertentu ujung –

ujung hifa berdekatan bersatu → meiosis dan berbentuk zigospora besar dan berdinding tebal.

Page 33: bahan1

2. Askospora :• Biasanya 4 – 8 spora berbentuk dalam sel

khusus → askus, dimana berlangsung meiosis.3. Basidospora :• Setelah meiosis, biasanya terbentuk 4 spora

pada permukaan sel khusus → Basidium.

Page 34: bahan1
Page 35: bahan1

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama

Anggota Fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara :

1. Saprofit.

Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah mati.

2. Parasit.

Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup.

Hidup bersama makhluk hidup lainnya.

3. Simbiosis.

Jamur Parasit

Hifa

Cacing Nematoda Malang

Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae

Page 36: bahan1

METABOLISME MIKROBA

I

Page 37: bahan1

PETA KONSEP

Proses Metabolisme:AnabolismeKatabolisme

Karbohidrat, Lemak, Protein

Proses sintesis sel dan enzim, memelihara steady state sel, penyerapan unsur hara, ekskresi senyawa, pergerakan sel

Reaksi enzimatik, Reaksi Reduksi- OksidasiEnergi

Page 38: bahan1

Anabolisme: Pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik):

FOTOSINTESIS: MEMBENTUK C6G12O5 DARI CO2 DAN H2O

Katabolisme: Penguraian senyawa yang menghasilkan energi (Reaksi eksergonik):

RESPIRASI MENGURAIKAN KARBOHIDRAT MENJADI ASAM PIRUVAT DAN ENERGI

Page 39: bahan1

MENGAPA MIKROBA MEMERLUKAN ENERGI ?

• Synthesa bagian sel (dinding sel, membran sel, dan substansi sel lainnya)

• Synthesis Enzim, Asam Nukleat, Polysakarida, Phospholipids, atau komponen sel lainnya

• Mempertahankan kondisi sel (optimal) dan memperbaiki bagian sel yang rusak

• Pertumbuhan dan Perbanyakan• Penyerapan hara dan ekskresi

senyawa yang tidak diperlukan atau waste products

• Pergerakan (Motilitas)

Page 40: bahan1

ENERGI KIMIA

Komponen kimia berenergi tinggi:

Adenosin Diphosphate (ADP) dan Adenosine Triphosphate (ATP) yang dibentuk dari Adenosine Monophosphate

ADP adalah AMP ~ P dan ATP adalah AMP ~ P~ P

Energi kimia juga dapat disimpan dalam komponen dengan ikatan thioester seperti Acetyl-S-Coenzym A (Acetyl SCoA)

REAKSI BIOKIMIA DIKATALIS OLEH ENZIM:Berperan penting dalam setiap reaksi metabolisme

Page 41: bahan1

TIPE METABOLISME MIKROBA

• Heterotrof• Ototrof • Fotosintesis

Page 42: bahan1

Metabolisme Sumber C Sumber N Sumber energi

Sumber H+

Heterotrof/Kemoorganotrof

Organik OrganikAtauanorganik

Oksidasisenyawa organik

-

Ototrof/kemolitotrof

CO2 anorganik OksidasiSenyawaanorganik

-

Fotosintesis Fotolitotrof Bakteri Sianobakteri Fotoorganotrof Bakteri

CO2

CO2

CO2

AnorganikAnorganik

Anorganik

Cahaya matahariCahaya matahari

Cahaya matahari

H2S atau H2

Fotolisis H2O

Bahanorganik

Page 43: bahan1

METABOLISME HETEROTROF

• Jamur dan bakteri tertentu• mendapatkan energi dari oksidasi senyawa

organik. • Senyawa organik mengandung karbon dan

nitrogen yang digunakan secara aerob atau anaerob untuk menghasilkan tenaga pereduksi seperti nicotinamide adenine dinucleotide tereduksi (NADH + H+), dan energi (ATP)

Page 44: bahan1

MIKOLOGI KEDOKTERAN

Ilmu yang mempelajari tentang Jamur

yang berkaitan dengan kesehatan

manusia.

MIKOSIS (Superfisialis / Sistemik)

Page 45: bahan1

JAMUR

Mikroorganisme termasuk dalam golongan Eukariotik dan bukan Tumbuhan

karena jamur mempunyai protoplasma dengan inti lebih dari satu

Tubuh Jamur berbentuk sel (tunggal) atau benang bercabang (miselium) Dapat membentuk sporulasi spesifik

Page 46: bahan1

Dinding jamur Sebagian besar: Kitin dan Glukan & Selulosa hanya sedikit

Ini yang membedakan antara Jamur dengan Tumbuhan karena dinding sel tumbuhan sebagian besar: Selulosa

Page 47: bahan1

SIFAT JAMUR

Jamur tidak memiliki Klorofil & makanan nya diperoleh dari lingkungan sekitar. Jamur memiliki enzim yang dapat :

- Mengubah selulosa, karbohidrat & zat organik lain menjadi zat anorganik untuk pertumbuhannya Jamur bersifat Saprofit atau Patogen

Jamur juga mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga dapat hidup dimana saja.

Page 48: bahan1

Perkembang biakan Jamur (SPORULASI) :

• Aseksual Talospora• Seksual

Penting untuk menentukan

genus / Spesies jamur

Page 49: bahan1

ASEKSUAL SEKSUAL

Page 50: bahan1

PROSES PERKEMBANGBIAKAN SEKSUAL DAN ASEKSUAL (RHIZOPUS)

Page 51: bahan1

SPORA ASEKSUAL(Thalospora)

1. Blastospora Sel ragi yang bertunas

- Di permukaan sel - Di sisi septum

2. Artrospora Spora dibentuk dari Fragmentasi hifa yg tersusun seperti rantai

Page 52: bahan1

Artrospora

Page 53: bahan1

3. Klamidospora

- Spora dibentuk dari pelebaran hifa - Diameter spora > diameter hifa

- Letak: di ujung (terminal), samping (lateral) , diantara hifa (interkaler)

Page 54: bahan1

4. Konidia

- Spora dibentuk dari fragmentasi sterigma- Konidia mudah lepas, kecuali yang menempel di atas sterigma

5. Sporangiospora- Spora dibentuk di dalam sporangium (= pelebaran ujung sporangiofor)

Page 55: bahan1

6. Aleuriospora

- Spora dibentuk langsung dari Konidiofor

MIKROKONIDIA MAKROKONIDIA

Page 56: bahan1

SPORA SEKSUAL1. ZIGOSPORA - Spora dibentuk di dalam zigot - Zigot terbentuk dari hasil perkawinan 2 hifa sejenis - Basidiobolus 2. ASKOSPORA - Spora dibentuk di dalam askus - Askus terbentuk dari 2 jenis hifa/sel yang berfusi - Piedraia hortai

Page 57: bahan1

KOLONI JAMURADA 2 MACAM KOLONI JAMUR :

1. KOLONI KHAMIR / RAGI (Yeast) a. Koloni Ragi b. Koloni Seperti Ragi

2. KOLONI KAPANG / FILAMEN (Mould) Koloni dibentuk dari miselium hifa sejati

Page 58: bahan1

KOLONI KHAMIR

Koloni basah – berlendir Permukaan: Leathery menimbul, halus – berlipat

Warna Koloni : Putih : Candida, Geotrichum Krem berlendir : Cryptococcus Merah : Rhodotorulla

Page 59: bahan1
Page 60: bahan1

Koloni khamir dibagi 2 yaitu:

1. Koloni Ragi : - Koloni menimbul, halus dan licin - Berisi sel ragi , Blastospora - Ditemukan pada koloni berumur muda

2. Koloni Seperti ragi - Koloni berlipat-lipat atau tampak adanya penjuluran hifa semu di bagian tepi koloni - Berisi sel ragi, Blastospora dan Hifa semu. - Ditemukan pada koloni tua, Geotrichum

Page 61: bahan1

KOLONI RAGIKOLONI SEPERTI RAGI

Page 62: bahan1

KOLONI SEPERTI RAGI KOLONI RAGI

MIKROSKOPIK : KOLONI KHAMIR

Page 63: bahan1

JAMUR KAPANG / FILAMEN

MAKROSKOPIK• Koloni padat (dibentuk dari miselium) • Permukaan koloni velvety (halus

seperti beludru), powdery (berserbuk), wolly atau cottony (seperti kapas)

• Warna koloni bervariasi dan warna muncul setelah terjadi sporulasi dalam jumlah besar

Page 64: bahan1

KOLONI GOL. MONILIACEAE

Page 65: bahan1

KOLONI KAPANG / FILAMEN

MIKROSKOPIK

• Terdiri dari hifa sejati multisel / hifa senositik membentuk miselium (anyaman hifa)

• Jamur kelas Zygomycetes Hifa senositik

• Jamur kapang lain hifa multisel

Page 66: bahan1

JAMUR DIMORFIK / BIFASIK

Jamur membentuk 2 macam koloni pada kondisi yang berbeda:

1. KOLONI KHAMIR / RAGI Bila berada pada tubuh manusia atau pada suhu 37oC dalam biakan

2. KOLONI KAPANG Bila berada pada suhu kamar / ruang

Page 67: bahan1

Contoh jamur Dimorfik

1. Histoplasma capsulatum2. Sporotrichum schenckii3. Coccidioides immitis4. Blastomyces dermatitidis5. Paracoccidioides brasiliensis

Page 68: bahan1
Page 69: bahan1

ELEMEN JAMUR

1. HIFA a. Hifa semu terdapat penyempitan di bagian sekat/septumnya

Contoh: Candida

b. Hifa sejati hifa yang tidak melekuk / menyempit dibagian septumnya - 1. Hifa multisel

- 2. Hifa senositik

Page 70: bahan1

HIFA SEMU

Page 71: bahan1

HIFA MULTISEL

Page 72: bahan1

HIFA SENOSITIK

Page 73: bahan1

FUNGSI HIFA

1. HIFA VEGETATIF Untuk mengambil makanan dari media / substrat

2. HIFA REPRODUKTIF Hifa khusus yang dapat membentuk spora

(sporulasi) : Konidiofor , sporangiofor

3. HIFA UDARA Hifa steril yang hanya berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara

Page 74: bahan1

WARNA HIFA• Golongan Moniliaceae: - Jamur yang mempunyai hifa / spora tidak berwarna atau berwarna jernih

• Golongan Dematiaceae : - Jamur mempunyai hifa berwarna coklat sampai kehitaman - Contoh: Piedraia hortai; Phialophora;

Curvularia ; Oidiodendron Madurella

Page 75: bahan1

KOLONI GOL. DEMATIACEAE

Page 76: bahan1

TAKSONOMI JAMUR

Berdasarkan sifat koloni, hifa dansporulasi maka jamur dibagi ke dalambeberapa kelas :

1. ACTINOMYCETES (Hifa halus , 1 u)2. ASCOMYCETES (spora seksual)3. ZYGOMYCETES4. DEUTEROMYCETES (thalospora)5. BASIDIOMYCETES6. MYXOMYCETES (sporulasi mirip jamur)

7. CHYTRIDIOMYCETES (Jamur memiliki hifa senositik: Rhinosporidium seeberi)