Bahan Tayang Tim Efektif
-
Upload
vuongtuong -
Category
Documents
-
view
273 -
download
6
Transcript of Bahan Tayang Tim Efektif
Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini dimaksudkan untuk membekali peserta dengan kemampuan membangun tim efektif untuk mewujudkan arah kebijakan organisasi melalui pembelajaran identifikasi stakeholders, pemetaan nilai dan interest stakeholder, dan strategi berkomunikasi.
Mata Diklat disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, dan praktik.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya membangun persepsi yang sama diantara para stakeholder untuk mewujudkan strategi organisasi.
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang
efektif untuk mewujudkan strategi organisasi.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat:
1. Mengidentifikasi stakeholders dalam mewujudkan strategi organisasi.
2. Memetakan nilai dan kepentingan stakeholders.
3. Strategi berkomunikasi danMenyamakan persepsi stakeholders.
KERJASAMA TIM ?
Tim adalah perpaduan dua
atau lebih orang yang memiliki
Tujuan Bersama dan memiliki
Saling Ketergantungan. Hasil
yang dicapai oleh Tim
bergantung pada Kerjasama
yang dilakukan pada sebagian
besar waktu.
http://ikhtisar.com/membangun-tim-kerja-yang-efektif
TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF
Tim Efektif akan melalui Tahapan Pengembangan(Development) secara berjenjang yakni:
1. Forming (Pembentukan)
2. Storming (Menyerbu)
3. Norming (Norma/Etika)
4. Performing (Pencapaian/Kinerja)
MODEL EFEKTIVITAS TIM
Sebuah Tim dapat terus memperbaiki efektivitasnyadengan fokus pada 5 kunci utama yakni:
1. Goals (Tujuan), 2. Roles (Peran), 3. Procedures (Prosedur), 4. Relationships(Hubungan) and 5. Leadership (Kepemimpinan).
Tim yang efektif selalu Sadar (Awareness) dan Responsif(Responsive) terhadap lingkungan Internal danlingkungan Eksternal mereka.
http://ikhtisar.com/membangun-tim-kerja-yang-efektif
Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang di-
pengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu Effort
(Upaya) organisasi selanjutnya disebut Upaya
Bisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat
terhadap Upaya itu, demi alasan akademik, filoso-fis,
atau politis, sekalipun mereka dan keluarga-nya, teman
dan rekannya tidak langsung dipenga-ruhi Upaya itu
Stakeholders Primer (Primary Stakeholders)
Orang / kelompok yang langsung dipengaruhi Upaya itu, baik positif maupun negatif(dalam beberapa kasus adaStakeholders Primer di keduasisi)
Mis.: Kebijakan pengendalianharga sewa rumahmenguntungkan penyewa, tetapi merugikan pemilik rumah
Stakeholders Sekunder (Secondary Stakeholders)
Orang / kelompok yang secara tidak
langsung di-pengaruhi Upaya itu, baik
positif maupun negatif
Mis.: Program pengurangan tindak
kekerasanda-lam rumah tangga (KDRT)
bisa mempunyai akibat positif terhadap
personil IGD (Instalasi Gawat Darurat)
karena mengurangi jumlah kasus
Sebaliknya, mungkin memerlukan lebih
banyak training bagi polisi untuk
menangani panggilan ter-kait tindak KDRT
dengan cara yang berbeda
Stakeholders Utama (Key Stakeholders)
Mereka yang bisa memilikipengaruh positif / nega-tif terhadapUpaya itu – mereka penting didalam atau bagi organisasi yang terlibat dalam Upaya itu
Mis.: CEO / Direktur dan Staf yang bekerja lang-sung untukmelaksanakan kegiatan Upaya itu
Juga Penyandang Dana, PejabatPemerintah yang terpilih / ditunjuk, Tokoh Bisnis, Ulama, dan Figurlain yang berpengaruh
Ekonomik
Program training ketenagakerjaan bisa
meningkat-kan prospek ekonomik orang
berpenghasilan ren-dah
Pengaturan zona wilayah bisa membawa
konse-kuensi bagi berbagai kelompok
Perubahan Sosial
Upaya memperbaiki keharmonisan sosial
bisa mengubah iklim sosial bagi kedua
anggota kelom-pok minoritas / mayoritas
suku / etnis tertentu
Kerja
Melibatkan pekerja dalam pengambilan
keputusan bisa meningkatkan kehidupan
kerja dan membuat orang lebih puas
terhadap pekerjaannya
Waktu
Jam kerja fleksibel, program libur bagi
pengasuh, libur orang-tua, dan memberi
waktu luang mengu-rus urusan
kehidupan bisa membebaskan dari stres
dan meningkatkan produktivitas
Lingkungan
Perlindungan ruang publik, konservasi sumber daya alam, perhatian pada perubahan iklim, dan upa-ya membangun lingkunganhijau bisa menambah kenyamanankehidupan sehari-hari
Kesehatan Fisik
Fasilitas medis gratis / terjangkaudan program lain yang serupa bisamemberi manfaat bagi orang ber-penghasilan rendah dan bisamemperbaiki kese-hatanmasyarakat
Keselamatan & Keamanan
Program pengawasan dan patrolilingkungan dan prakarsa keselamatankerja bisa meningkatkan keselamatan dankeamanan komunitas tertentu, bahkanmasyarakat secara keseluruhan
Kesehatan Mental
Pusat Kesehatan Mental Masyarakat danPenitipan Orang Dewasa bisa sangatpenting, tidak hanya bagi orang yang bermasalah kesehatannya, tetapi juga bagikeluarga dan komunitas secarakeseluruhan
Mendapatkan lebih banyak gagasan
pengembangan dan implementasi Upaya daripada
jika dibatasi hanya pada satu organisasi atau
kelompok kecil yang memiliki pandangan serupa
Bisa memasukkan banyak perspektif dari semua
sektor / unsur komunitas yang dipengaruhi,
sehingga bisa memberi gambaran lebih jelas
tentang konteks komu-nitas, potensi kesulitan, dan
aset yang ada
Memperoleh penerimaan dan dukungan dari
semua Stakeholders yang membuat mereka
menjadi bagian integral dari pengembangan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasinya (ada
sense of ownership)
Fair bagi semua Semua Stakeholders
bisa punya pendapat dalam
pengembangan Upaya yang mung-kin
berdampak serius terhadap mereka
Terhindar dari unsur yang tidak kita
ketahui Jika semua duduk bersama,
segala masalah bisa diung-kap dan
diselesaikan sebelum menjadi “tembok
peng-halang”
Memperkuat posisi kita jika ada oposisi
Bersama semua Stakeholders bisa
membuat perbedaan besar dengan
kekuatan pengaruh politis dan moral
Menjembatani modal sosial bagi komunitas Modal
sosial merupakan jejaring kenalan, persahabatan,
ikatan keluarga, kebaikan, kewajiban, dan nilai sosial
yang bisa digunakan untuk merekat hubungan dan
memperkuat komunitas
Meningkatkan kredibilitas organisasi kita
Melibatkan dan menghadirkan kepentingan semua
Stakeholders membuat organisasi kita dipandang
fair, etis, transpa-ran, dan membuat orang suka
bekerja dengan kita
Meningkatkan peluang keberhasilan Upaya
Mengidentifikasi Stakeholders dan merespons
kepentingan mereka akan menyebabkan dukungan
masyarakat
Stakeholders Primer
Penerima Manfaat / Target dari Upaya
Penerima Manfaat (Beneficiaries): mereka yang memper-
oleh sesuatu (layanan, keterampilan, uang, barang, hu-
bungan sosial, dsb.) sebagai akibat langsung dari Upaya
Sasaran (Target): mereka yang menerima / tidak meneri-
ma manfaat pribadi, atau memiliki tindakan yang
memberi manfaat terhadap populasi / komunitas tertentu
(biasanya tidak menguntungkan)
Contoh: Populasi tertentu kelompok suku / etnis,
kelompok sosio-ekonomik, penghuni rumah susun
Stakeholders Primer (lanjutan)
Penduduk wilayah geografi tertentu lingkungan ru-kun tetangga, kota, pedesaan
Orang yang mengalami / berisiko terhadap masalah / kondisi tertentu tunawisma, kurang keterampilan da-sar, tunakarya, penderita diabet
Orang yang terlibat / peserta organisasi / institusi ter-tentu siswa sekolah, penerima BLT / BLSM, pemuda yang terlibat dalam sistem peradilan
Orang yang akan diubah perilakunya remaja nakal, perokok, orang yang terlibat kegiatan seks berbahaya
Pembuat Kebijakan dan Institusi yang menjadi SasaranUpaya
Stakeholders Sekunder
Mereka yang langsung terlibat dengan / bertanggung jawab
terhadap Penerima Manfaat atau Sasaran Upaya
Individu dan organisasi yang hidup bersama / dekat de-ngan/ peduli terhadap Penerima Manfaat / Sasaran danmenawarkan layanan langsung kepada mereka
Contoh:
Orang-tua, pasangan hidup, saudara kandung, anak, anggotakeluarga lain, teman
Sekolah dan Stafnya guru, konselor, guru bantu
Dokter dan Tenaga Paramedis, terutama petugas pera-watanutama
Stakeholders Sekunder (lanjutan)
Petugas Sosial dan Psikoterapis
Organisasi Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan de-ngan seluruh Stafnya pekerja muda, pekerja kasuskesejahteraan, dsb.
Relawan komunitas dengan berbagai kapasitas so-pir, instruktur relawan dalam pelatihan petugas dapur
Mereka yang pekerjaan / hidupnya bisa dipengaruhioleh proses / hasil Upaya
Contoh:
Polisi dan Petugas Hukum lain Pendekatan baru ter-hadap pencegahan tindak kekerasan, penyalahgunaanobat, atau KDRT bisa memerlukan training dan praktekketerampilan baru pada Penegak Hukum
Stakeholders Sekunder (lanjutan)
Personil IGD, guru, orang lain yang terikat hukum untuk
melaporkan child abused atau situasi serupa
Pemilik Perumahan hak hukum dan tanggung jawabnya
bisa diubah oleh hukum yang memunculkan kam-panye
penghentian diskriminasi perumahan / memperkuat hak
penyewa
Kontraktor dan Pengembang akan terpengaruh oleh
hukum yang mengatur ruang terbuka dan zona wilayah
Pekerja meningkat biayanya K3, asuransi
Anggota masyarakat biasa yang kehidupan, pekerjaan,
dan rutinitasnya dipengaruhi oleh perubahan kebijakan
Stakeholders Utama
Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka
yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum
dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya
atau langsung membatalkannya
Anggota DPR-DPRD yang membuat dan mensahkan hu-
kum serta mengontrol anggaran publik
Gubernur, Walikota / Bupati eksekutif yang
menjalankan hukum, mengadministrasikan anggaran, dan
laksanakan-nya bisa sangat berkontribusi bagi
keberhasilan / kegagal-an Upaya
Stakeholders Utama (lanjutan)
Anggota pimpinan badan lokal Pimpinan badan kese-
hatan, perencanaan (BAPEDA), penzonaan wilayah bisa
dengan kekuasaannya menjadi sekutu penting atau opo-
nen berbahaya
Badan Pemerintah Daerah sering membuat dan mengelu-
arkan peraturan yang adakalanya bisa membantu / mem-
batalkan Upaya, tergantung pilihan mereka
Pembuat kebijakan sering memiliki kekuasaan resmi
(mes-kipun hanya “penasehat”) pendapat dan
gagasannya sering dianut
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain
Media massa
Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan
pengaruh ulama, dokter, CEO, Rektor
Pemimpin komunitas yang didengar orang
mungkin di-hormati karena posisi mereka dalam
populasi itu, menjadi penduduk lama yang
mendapat kepercayaan masyarakat
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya
Komunitas bisnis bisa mendapatkan pekerja yang
lebih baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat
keuntungan
Advokat bergantung kepentingan mereka
Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis
atau politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh
Upaya
Orang yang mempunyai kepentingan akademik / peneliti-
an terhadap isu / populasi Target
Penyandang Dana nyata / potensial tanpa dukngan
me-reka Upaya tidak bisa terlaksana
Masyarakat luas diperlukan dukungannya
Brainstorming berkumpul bersama anggota
organisasi, pejabat, orang yang terlibat, dan orang
yang diberi infor-masi tentang Upaya (buat kategori
dan nama)
10-15’ mengemukakan sebanyak mungkin saran
(walau aneh sekalipun), tanpa kritik dan evaluasi
Mendiskusikan tiap saran, bisa mengidentifikasinya
menjadi Stakeholders Primer, Sekunder, dan Utama
Mengumpulkan kategori dan nama dari Informan di
komu-nitas (yang bukan peserta Brainstorming),
terutama ang-gota populasi / penduduk wilayah
geografi yang menjadi Sasaran
Berkonsultasi dengan organisasi yang terlibat /
pernah di-libatkan dalam Upaya serupa, atau yang
bekerja dengan populasi / di wilayah yang menjadi
Sasaran
Mendapatkan lebih banyak gagasan dari
Stekeholders be-gitu mereka teridentifikasi
Pasang advertensi apabila perlu di layanan
masyarakat, pertemuan komunitas, newsletter
komunitas / organisasi, media sosial, email Target,
pengumuman oleh pimpinan rapat, pertemuan
keagamaan, dan dari mulut ke mulut
NILAI DAN INTEREST STAKEHOLDERS
PENGERTIAN NILAI
Istilah “Values (Tata Nilai)” mengacu kepada prinsip-prinsiptuntunan dan perilaku yang melekat di dalam cara organisasi danpara tenaga kerjanya beroperasi seperti yang diharapkan. Valuesmencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan olehorganisasi. Values mendukung dan menuntun pengambilankeputusan setiap tenaga kerja, membantu organisasi dalammelaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara yang memadai. Contoh Values adalah seperti menunjukkan integritasdan sikap fair dalam seluruh interaksi, melampaui ekspektasipelanggan, menghargai tenaga kerja dan keberagaman, memproteksi lingkungan, dan bertekad untuk mencapaikeunggulan kinerja setiap hari.
Istilah ini jangan dirancukan dengan istilah Value (tanpa huruf“s” di akhir), karena istilah value (nilai) dalam Baldrige memilikipengertian yang berbeda pula.
SEBELAS TATA NILAI DAN KONSEP INTI
Seluruhnya ada 11 (sebelas) Tata Nilai dan Konsep Inti yang membangunKriteria Bisnis tersebut:
1. Kepemimpian yang Visioner (Visionary Leadership)2. Keunggulan menurut Pelanggan (Customer–Driven Excellence)3. Pembelajaran Perorangan dan Organisasional (Organizational and
Personal Learning)4. Menghargai Tenaga Kerja dan Mitra (Valuing Workforce Members
and Partners)5. Kegesitan (Agility)6. Fokus kepada Masa Depan (Focus on the Future)7. Mengelola Inovasi (Managing for Innovation)8. Manajemen berdasarkan Fakta (Management by Fact)9. Pertanggungjawaban Kemasyarakatan (Societal Responsibility)10. Fokus kepada Hasil dan Penciptaan Nilai (Focus on Results and
Creating11. Value)Perspektif Kesisteman (Systems Perspective
Penerima Manfaat mungkin akan:
Sangat mendukung (melihat peluang untuk perbaikan hidup)
Ambivalen (dipermalukan karena buta huruf)
Menentang ( menganggap sebagai beban)
Stekeholders punya kepentingan ekonomik
Adakalanya egois dan serakah, mis.: korporat tidak mau
keluar dana untuk menghentikan polusi pabriknya
Kepentingan ekonomi bisa juga sejalan dengan Upaya
suatu Inisiatif mendirikan klinik bisa memberi kerja bagi
kontraktor, tenaga kesehatan, pesanan peralatan medis,
dan keuntungan bagi masyarakat setempat
Pengusaha juga punya kepentingan walaupun Upayamenguntungkan masyarakat luas, tetapi Pengusaha Kecil bisa mengalami penurunan keuntungan
Organisasi penyandang dana pendanaan Upaya bisaberarti pengurangan pekerja atau mengganggu cash flow
Upaya yang membawa isu kontroversi budaya (aborsi, pernikahan antar gay) bisa sangat didukung kelompokmasyarakat tertentu, tetapi bisa ditentang kelompok lainnya
Legislator dan pembuat kebijakan bisa memiliki kepenting-an menjaga citra, sehingga mendanai Upaya tertentu
Orang yang terlibat dalam Upaya perlu belajar metode barudan meningkatkan kemampuan membuat laporan
Orang-tua yang dilaporkan melakukan child abuse
Menentukan:
Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau
paling negatif terhadap Upaya
Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya
Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders
de-ngan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh
yang berbeda
Kebanyakan metode analisis membagi Stakeholders
ke dalam empat kategori
High
Influence,
Low Interest
(Latents)
High
Influence,
High Interest
(Promoters)
Low
Influence,
Low Interest
(Apathetics)
Low
Influence,
High Interest
(Defenders)
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:
Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya
dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil
(atau menggelincirkannya)
Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat me-
nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuat-
annya kecil untuk mempengaruhi Upaya
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terli-
bat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuat-
an, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya Upaya
Stakeholders Utama pada umumnya adalahPromoters
Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimanamengelola Stakeholders
Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkanPromoters agar memahami penuh dan menerimaproses Upaya se-penuh hati
Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabungserta mendorong mereka berpartisipasi dalamperencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya
Mereka bisa menjadi mentor atau mitra bagiStakeholders lain
Promoters (High Influence / High Interest)
Mereka benar-benar bisa membuat Upaya berjalan
Jika positif, mereka perlu diperkuat dan dilibatkan da-lam pekerjaan yang akan dinikmatinya
Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahumengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik
Latents (High Influence / Low Interest)
Mereka bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akanpentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sen-diri atau untukkebaikan yang lebih besar
Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu dila-kukankontak dengan mereka
Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif terha-dap isumaupun populasi yang menjadi perhatiannya
Defenders (Low Influence / High Interest)
Mereka bisa sangat membantu jika mereka tetap men-dapat informasi dan kita tidak perlu khawatir tertang ke-terlibatannya di masa datang
Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannyasaat Upaya perlu bertahan hidup
Apathetics (Low Influence / Low Interest)
Mereka tidak peduli terhadap Upaya
Mereka menjadi Stakeholders karena kebetulan menja-dianggota suatu kelompok atau karena posisinya di ko-munitas
Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisadiberi informasi melalui newsletter
Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan meng-
Gerakkan ke arah Promoters
Memperlakukan mereka dengan respek
Memberi informasi apapun, training, mentoring, dan/ataudukungan yang diperlukan agar mereka tetap terlibat
Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukanyang menarik minat dan menggunakan bakat mereka
Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus mengingatkanpencapaian Upaya
Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari se-
jak awal
Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan /
pe-ngaruh, mereka perlu dibantu belajar bagaimana
memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja
bersama orang lain, dan
mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis, dan
politis
Adalah penting memonitor dan mengevaluasi
Stakeholders yang telah diidentifikasi, dipahami, dan
dilibatkan da-lam rangkaian Upaya
Sebaiknya melibatkan Stakeholders dari sejak awal
Evaluasi proses Stakeholders seyogyanya menjadi
bagian integral dari keseluruhan evaluasi Upaya
Stakeholders sebaiknya dilibatkan dalam
pengembangan evaluasi
Mereka bisa mengungkapkan apa yang bisa dan
tidak bisa dilakukan untuk mempertahankan mereka
tetap terlibat
Pertanyaan evaluasi yang perlu dipertimbangkan:Apa yang telah Anda lakukan untuk mengidentifikasi
Stakeholders secara lebih baik?Strategi mana yang berjalan paling baik untuk
melibatkan populasi dan kelompok yang berbeda?Seberapa berhasil Anda menjaga mereka tetap
terlibat?Apakah Anda memberikan training atau dukungan
lain?Apakah analisis Stakeholders Anda dan upaya
manajemen memberi efek yang diharapkan? Apakahmereka membantu?Apakah keterlibatan Stakeholders meningkatkan
kerja, keefektifan, dan/atau dukungan politis dankomunitas terhadap Upaya?
DEFINISI STRATEGI
Definisi strategi adalah jalan-jalan utama yang terpilihuntuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif danefisien (Santoso : 2005). Dalam kamus induk istilahilmiah (2003 :740) dijelaskan bahwa strategi adalahtaktik, kiat, cara-cara yang baik dan menguntungkandalam suatu tindakan. Uraian lain menjelaskan strategiadalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untukmencapai sasaran khusus (KBBI : 1996 : 964).
KOMUNIKASI
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses interaktifantara dua atau lebih orang yang saling bertukar
informasi yang bermanfaat melalui kata-kata ataupesan-pesan baik secara verbal ataupun tertulis. Dalam
hal ini kita melihat ada dua pihak yang salingberhubungan yaitu pihak pemberi informasi atau yang
biasanya disebut ‘sender’ dan pihak yang menerimainformasi atau yang biasa disebut ‘receiver’.
PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI
Strategi komunikasi menurut Onong merupakan paduandari perencanaan komunikasi (communication planning)
dan manajemen komunikasi (communication manajement) untuk mencapai suatu tujuan (goal).
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasiharus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnyasecara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwapendekatan (approach) bisa berbeda-beda sewaktu-
waktu, bergantung pada situasi dan kondisi.
LIMA STRATEGI KOMUNIKASI
1. Terbuka
Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi Korporat yang efektif adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur ?dalamberkomunikasi.
2. Terstruktur
Komunikasi yang terstruktur dapat dipresentasikan dalam carayang menarik agar mudah dimengerti oleh audiens.
3. BersemangatKomunikasi korporat harus dikemas dengan nuansa yang bersemangat untuk memastikan audiens segera bertindaksetelah menerima pesan.
LANJUTAN…………….
4. Seimbang
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Andaperlu mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kebingungan danfrustrasi. Di sisi lain, komunikasi yang terlalu seringakan menyebabkan sikap apatis.
5. Profesional
Komunikasi korporat harus dikemas secaraprofesional. Pesan yang dibuat dengan baik dan tanpakepentingan pribadi akan lebih efektif dalamlingkungan kerja.